Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 14


Pekanbaru Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VII /
Genap Materi Pokok : Teks Fabel
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.15.Mengidentifikasi informasi 3.15.1. Menentukan ciri umum pada teks fabel/ legenda
tentang fabel/ legenda daerah daerah setempat yang dibaca/ didengar. (C3)
setempat yang dibaca dan 3.15.2. Menemukan unsur-unsur intrinsik pada teks fabel/
didengar. legenda daerah setempat yang dibaca/ didengar. (C4)

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menentukan ciri umum pada teks fabel/ legenda daerah setempat yang
dibaca/ didengar.
2. Peserta didik dapat menemukan unsur intrinsik pada cerita fabel/ legenda daerah setempat yang
dibaca/ didengar.

D. Materi Pembelajaran
Faktual Teks fabel
Konsep Pengertian teks fabel
Ciri-ciri teks fabel
Unsur-unsur intrinsik teks fabel
Prosedur Menentukan ciri umum teks fabel
Menemukan unsur-unsur intrinsik teks fabel
Metakognitif Mampu menentukan ciri umum teks fabel
Mampu menemukan unsur-unsur intrinsik teks fabel

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : TPACK (technological, pedagogical, content knowledge)
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Presentasi, diskusi, dan penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber


Belajar Media :
1. Salindia
2. Video pembelajaran teks fabel chanel selasar
3. Video teks fabel dari selasar
4. Lembar Kerja Peserta Didik
5. Lembar Penilaian
Alat/Bahan :
1. Laptop
2. Infokus
3. Papan tulis
Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII, Kemendikbud, Tahun 2017

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, menanyakan kabar tentang kesehatan peserta didik,
mengingatkan peserta didik untuk tetap menjaga protokol kesehatan, dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, dan memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin. (religius)
Guru memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” secara bersama- sama
lewat video pada link https://youtu.be/bOFbfTJ3LjI (nasionalis)
Guru memotivasi peserta didik dengan memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari lewat salindia. (refleksi)
Berdasarkan gambar tersebut, peserta didik diberi stimulus dengan pertanyaan:
Pernahkah kalian mendengar fabel
Pernahkah kalian menonton cerita fabel?
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (cermat)
Kegiatan Inti (60 Menit)
a. Orientation 1. Peserta didik mengamati video pembelajaran dari selasar berkaitan dengan
(Orientasi masalah) materi pembelajaran teks fabel pada link https://youtu.be/yXy_A6Gqg4A
Deskripsi: (TPACK)
Peserta didik secara 2. Peserta didik menanggapi atau bertanya jawab tentang ciri umum dan
kolaboratif menentukan unsur- unsur intrinsik dari video teks fabel tersebut.
ciri umum dan 3. Peserta didik menyampaikan pendapat tentang ciri umum dan unsur-unsur
menemukan unsur-unsur intrinsik dari video teks fabel tersebut. (kolaborasi dan komunikasi)
intrinsik teks fabel. 4. Peserta didik diberi penguatan oleh guru terkait materi teks fabel lewat
Produk: salindia. (kreatif)
Hasil identifikasi
terhadap ciri umum dan
unsur-unsur intrinsik
teks fabel
b. Organize Students 5. Peserta didik dijelaskan mengenai prosedur penugasan diskusi kelompok.
(Mengorganisasikan 6. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok.
peserta didik) 7. Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menentukan
ciri umum dan menemukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada teks
fabel
yang ada pada LKPD. (berfikir kritis dan HOTS)
c. Individual and 8. Guru mengonfirmasi hasil kerja masing-masing anggota kelompok.
group research guide 9. Guru memberikan pencerahan, penguatan atau meluruskan silang pendapat
(Membimbing siswa yang muncul dalam proses pembelajaran (guru sebagai fasilitator).
dalam penyelidikan (kreatif)
secara individu 10. Guru memotivasi dan membantu siswa untuk mendapatkan informasi yang
maupun kelompok) tepat.
d. Develop and present 11. Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai tugas yang diberikan oleh
the work guru. Hasilnya ditulis dalam LKPD yang sudah disediakan. (membuat
(Mengembangkan dan kesimpulan)
menyajikan hasil 12. Siswa mendiskusikan dalam menemukan unsur-unsur intrinsik pada teks
karya) fabel disertai data/ fakta dan alasan yang logis. (kolaborasi dan berfikir
kritis)
e. Analize and evaluate 13. Salah satu perwakilan kelompok menyampaikan (mempresentasikan) hasil
(Menganalisis dan diskusinya. (komunikasi)
mengevaluasi) 14. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk saling
memberikan tanggapan atau masukan. (kreatif)
15. Guru mengapresiasi dan memotivasi hasil evaluasi yang telah disampaikan
oleh peserta didik.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut, dan m
Guru bersama peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam (religius)

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Sikap : Observasi saat pembelajaran (terlampir di lembar evaluasi atau penilaian)
2. Pengetahuan : Penugasan/ uraian (terlampir di LKPD)

Mengetahui, Pekanbaru, 6 Januari 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Elvi Devita, S.Pd, M.Pd EGA MAYASARI, S.Pd.


NIP. 196806171991112001 NIP. 19870121.201001.2.016
BAHAN AJAR TEKS FABEL

1. Pengertian Teks Fabel dan Legenda


Fabel adalah salah satu cerita fiksi dengan tokoh utamanya binatang yang
berperilaku seperti manusia. Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara,
bersikap dan berinteraksi seperti manusia. Fabel bersifat didaktis untuk mendidik. Fabel
digunakan sebagai kiasan kehidupan manusia dan untuk mendidik masyarakat.
Sedangkan legenda adalah cerita rakyat yang berhubungan dengan suatu peristiwa.
Ceritanya memiliki unsur sejarah, karena itu beberapa masyarakat menganggapnya
benar-benar terjadi di masa lampau. Menariknya, tokoh dalam legenda itu memiliki
kesaktian dan berhubungan dengan hal-hal gaib. Misalnya, mengutuk menjadi batu,
memanggil para jin untuk membantu si tokoh, dan lain sebagainya.

2. Ciri-Ciri Fabel dan


Legenda Ciri-ciri Fabel
1) Tokoh utama binatang.
2) Watak tokoh seperti manusia.
3) Konflik dalam cerita diambil dari kehidupan manusia.
4) Ada latar tempat, waktu, dan suasana.
5) Memiliki amanat dan pesan moral.
Ciri-ciri Legenda
1) Tokoh cerita memiliki kesaktian.
2) Terdapat unsur keajaiban dalam cerita.
3) Dihubungkan dengan hal-hal gaib.
4) Terdapat unsur sejarah dan cerita dianggap benar.
5) Memiliki amanat

3. Unsur-unsur Intrinsik Fabel


Unsur intrinsik fabel adalah unsur yang terdapat di dalam fabel tersebut.
Unsur intrinsik meliputi:
1. Tema
Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat
kunci yang diungkapkan tokoh atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab- akibat
pada cerita.
2. Tokoh dan perwatakan
Tokoh yaitu orang atau hewan yang menjadi pelaku dalam cerita. Tokoh terdiri
dari tokoh utama, dan tokoh pembantu (tokoh tambahan).
Ciri-ciri tokoh utama adalah sebagai berikut:
 menjadi yang sering dibicarakan,
 sering muncul,
 menjadi pusat cerita, dan
 menggerakkan jalan cerita.
Penokohan yaitu pemberian karakter pada tokoh. Karakter dapat bersifat:
 protagonis (tokoh pendukung cerita),
 antagonis (tokoh penentang cerita),
 tritagonis (tokoh berkarakter ganda).
Ada Tiga Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
a). Analitik
Analitik adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak pendek
justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.
b). Dramatik
Dramatik adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa
melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan
tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 7 SMP itu langsung melempar tasnya
ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu.
(tingkah laku tokoh).
c). Campuran
Campuran adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa
manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan.
Watak dari masing-masing tokoh tentulah berbeda. Kalian dapat menyimpulkan
watak tokoh dari penggambaran penulis, tindakan tokoh, monolog, dan dialog tokoh
dengan tokoh lain.
3. Alur/ plot
Alur/plot yaitu cerita yang berisi urutan kejadian yang terjadi. Namun, tiap
kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan
atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Macam-macam Alur
a) Alur maju
Alur maju adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa
kini menuju masa datang.
b) Alur mundur/Sorot balik/Flash back
Alur mundur adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan
terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui
kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
c) Alur gabungan/Campuran
Alur campuran adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan
peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang
lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok (dialami oleh tokoh utama) lagi.
Alur terdiri atas 5 tahap, yaitu;
a. Tahap Pengenalan, yaitu situasi mulai terbentang sebagai kondisi permulaan yang
akan dilanjutkan dengan kondisi berikutnya, pengarang mulai memperkenalkan
tokoh-tokohnya yang akan terlibat dalam cerita, dan memberikan sedikit
gambaran tentang latar tempat dan jalannya cerita.
b. Tahap Komplikasi, yaitu kondisi sudah mulai bergerak dan bergerak ke arah
kondisi yang mulai memuncak, terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku
c. Tahap Klimaks, yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks peristiwa,
konflik tokoh-tokoh semakin seru atau berada dipuncak permasalahan.
d. Tahap Anti klimaks, yaitu kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan
pemecahan atau penyelesaian, permasalahan mulai berkurang.
e. Tahap Penyelesaian, yaitu ending atau akhir dari sebuah cerita, kondisi
memuncak sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian.
4. Latar/ setting
Latar yaitu tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Terdapat tiga
jenis latar yaitu:
a). Latar tempat
Latar tempat adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah,
di kota, di ruangan dan lain-lain)
b). Latar waktu
Latar waktu adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang, malam, kemarin,
besok dan lain-lain)
c). Latar suasana
Latar suasana adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi.(sedih, gembira, dingin,
damai, sepi dan lain-lain)
5. Amanat
Amanat yaitu pesan yang disampaikan penulis baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan
yang diangkat pada cerita
CONTOH TEKS FABEL “ SEMUT DAN BELALANG”

Pada saat musim panas di sebuah hutan yang jauh di


sana, ada keluarga semut yang begitu rajin bekerja. Setiap hari,
mereka menyicil untuk mengumpulkan makanan sedikit demi
sedikit untuk mengisi lumbungnya. Hal itu dilakukan keluarga
tersebut mengingat sebentar lagi musim dingin akan datang.
Di musim tersebut, mereka nantinya tidak bisa
melakukan apa-apa, maka dari itu semua harus dipersiapkan
mulai dari sekarang. Cuaca yang begitu panas tak sedikitpun
menyurutkan
niat mereka. Meskipun terkadang barang yang dibawanya terlalu berat dan kewalahan, itu semua
mereka lakukan dengan ikhlas dan senang hati. Mereka membawa apa pun yang nantinya bisa
digunakan sebagai persediaan makanan. Contohnya seperti buah-buahan kering atau biji-bijian
yang sudah jatuh dari pohon.
Kemudian pada suatu hari, ada seekor semut yang ketinggalan dari rombongannya. Ia
merasa kewalahan karena membawa biji yang lebih besar daripada dirinya. Dengan susah payah,
dirinya membawa biji tersebut supaya bisa sampai di tempat tujuan. Tak berapa lama kemudian,
semut tersebut bertemu dengan seekor belalang yang sedang menikmati musim panas. Ia
memainkan biolanya sambil menyanyikan lagu-lagu gembira khas musim panas.
Melihat si semut yang terlihat kelelahan, belalang pun menyapanya. “Hai semut, kamu
sedang apa? Lihatlah, hari ini sangat cerah. Ayo bermain saja denganku. Kita harus menikmati
hidup,” ujarnya pada semut itu. Sebelum menjawab pertanyaannya, Si semut meletakkan bahan
makan yang dibawanya dan menatap tidak percaya. “Aku sedang mengumpulkan bahan makanan
sebagai persiapan untuk musim dingin. Kamu tidak melakukannya juga?” tukasnya. “Kenapa
repot- repot sekarang, sih? Kan, musim dingin masih lama. Lihatlah, aku masih banyak sekali
makanan di sini, ini tak akan cepat habis,” jawabnya sambil mencabut lalu mengunyah rumput
yang ada di sekitarnya. “Apakah tidak takut kalau nanti sewaktu musim dingin kamu akan
kelaparan?” Tanya si semut lagi. “Itu bisa dipikirkan nanti, lagi pula ini masih musim panas.
Persediaan makanan masih banyak, “ jawabnya.
Tak mau membuang waktu lebih banyak lagi, semut tersebut kemudian bersiap untuk
melanjutkan perjalanannya ke lumbung. Namun, ia kesusahan meletakkan kembali makanan yang
dibawanya. Ia pun kemudian meminta tolong belalang untuk membantu meletakkannya ke
punggung. Namun, jawaban hewan berwarna hijau sungguh tidak mengenakkan hati.
“Belalang, maukah kamu menolongku meletakkan ini di punggungku?” pintanya.
“Astaga, artis dan penyanyi sepertiku tidak seharusnya mengangkat barang berat,” jawab si
belalang. “Tapi karena aku sedang baik hati, aku akan membantumu,” lanjutnya. Setelah
mengucapkan terima kasih, si semut kemudian melanjutkan perjalanannya dan menyusul teman-
temannya yang lain.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, saat ini sudah mulai memasuki musim gugur dan
para semut semakin giat bekerja. Pasalnya, musim dingin sebentar lagi akan tiba. Mereka harus
memastikan kalau simpanan makanan akan cukup untuk semua penghuni.
Berbeda dengan para semut, sang belalang pun masih bermalas-malasan. Meskipun melihat
betapa giatnya para semut, hatinya tidak terketuk sama sekali untuk melakukan hal yang sama. Ia
masih terus-terusan bersenang-senang memainkan biolanya sambil bernyanyi.
Akhirnya musim dingin pun tiba, para semut yang sudah mempersiapkan semuanya bisa
dengan tenang berlindung di sarang mereka. Mereka tak perlu bersusah-susah mencari makanan
karena semuanya sudah tersedia. Sementara itu di tempat lain, belalang mulai kalang kabut.
Persediaan makanannya sudah habis. Ia juga tidak bisa mencari makanan karena semua daratan
tertutupi oleh salju.
Selama berhari-hari, si belalang hanya bisa berdiam diri di sarangnya. Ia tak hanya
kelaparan tetapi juga kedinginan. Kalau terus-terusan seperti ini, bisa-bisa ia akan mati kelaparan.
Karena sudah tidak tahan lagi, akhirnya ia memutuskan keluar untuk mencari makanan.
Belalang berjalan ke sana ke mari tanpa arah. Ia hanya ingin menemukan sedikit makanan
untuk mengganjal perutnya yang begitu lapar. Dirinya juga sudah tidak kuat untuk berjalan lebih
lama lagi. Kalau sudah seperti ini, barulah ia menyesal mengapa tidak mendengarkan saran si
semut untuk menimbun makanan.
Hingga kemudian, ia berdiri di sebuah sarang. Tanpa mempedulikan rasa malunya, ia
mengetuk pintu sarang tersebut untuk meminta sedikit makanan. Saat pintunya terbuka, terkejutlah
ia ketika menemukan si semut yang membukanya. Meskipun malu luar biasa, mengisi perutnya
sekarang lebih penting. Ia pun kemudian meminta tolong pada si semut untuk memberinya sedikit
makanan. “Kenapa kamu meminta makanan padaku? Apakah selama musim panas kamu tak
menyiapakan bahan makanan sedikitpun?” Tanya si semut. Namun, belalang diam saja, dengan
kondisinya yang seperti itu, ia sudah tidak fokus untuk diajak bicara.
Si semut sebenarnya ingin menolak untuk memberikan bantuan. Niatnya untuk memberi
pelajaran kepadanya agar tidak malas-malasan. Namun melihat kondisi belalang, ia jadi tak tega.
Akhirnya, ia mengizinkan belalang untuk masuk ke rumahnya. Ia pun memberikan sedikit
makanan untuknya. Setelah itu, belalang pun berjanji akan lebih rajin lagi supaya kejadian ini tidak
terulang.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KD 3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/ didengar.

Nama Siswa/ Kelompok : ........................................................................


Kelas : ..........................
PETUNJUK KEGIATAN:
1. Peserta didik menonton video fabel ”Semut dan Belalang” link
https://www.youtube.com/watch?v=WXGr2CQHPsU
2. Peserta didik menuliskan jawaban pada kolom yang telah disediakan di LKPD.
3. Untuk meningkatkan pemahaman menentukan ciri umum dan menemukan unsur-unsur
intrinsik pada teks fabel yang dibaca/ didengar secara urut dan lengkap, selanjutnya mari
lakukan kegiatan berikut!

Pertanyaan
1. Tentukanlah ciri umum apa saja yang ditemukan pada video teks fabel tersebut!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………....
............................................................................................................................................................
2. Temukanlah unsur intrinsik yang muncul pada video teks fabel tersebut! Lengkapi jawabanmu pada
tabel berikut!

No Unsur Intrinsik Uraian


1 Tema

2 Tokoh dan Watak

3 Alur

4 Latar

5 Amanat/ Pesan
LEMBAR PENILAIAN

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Butir + atau Tindak
No Waktu Nama Kejadian/Prilaku
Sikap - Lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Teknik : Penugasan (uraian)
Kisi-kisi Soal : 1. Menentukan ciri umum pada cerita fabel yang dibaca/ didengar.
2. Menemukan unsur-unsur intrinsik pada cerita fabel yang dibaca/ didengar.
Kunci Jawaban:
1. Ciri umum teks fabel yang ditemukan:
No Ciri Umum Skor
1 Tokoh utama binatang, yaitu Semut dan Belalang. 10
2 Watak tokoh seperti manusia, yaitu terlihat pada karakter tokoh semut dan 10
belalang.
3 Konflik dalam cerita diambil dari kehidupan manusia 10
4 Ada latar tempat, waktu, dan suasana 10
5 Memiliki amanat atau pesan moral, kadang-kadang dituliskan dalam cerita 10
Skor Maksimal 50
2. Temuan Unsur-unsur Intrinsik
No Unsur Intrinsik Uraian Skor
1 Tema 1. Pekerja/ Rajin dan Pemalas (Jangan bermalas-malasan dan 10
selalu bersiap-siap menghadapi hal yang akan terjadi)
2 Tokoh dan Watak 1. Semut: rajin, baik hati, dan pekerja keras. Ia tak kenal lelah 10
mengumpulkan makanan sebagai persediaan untuk musim
dingin.
2. Belalang:pemalas dan hanya ingin senang-senang saja. Ia juga
bisa dibilang keras kepala.
3 Alur Jenis: Alur maju 10
Tahapan Alur:
1. Orientasi: Ceritanya dimulai dari belalang yang kerjanya
hanya bersenang-senang saja saat musim panas. Musim panas
berlalu menjadi musim gugur, ia pun masih tetap bermalas-
malasan.
2. Komplikasi: Hingga pada waktunya musim dingin tiba, ia pun
menjadi kebingungan karena tak punya bahan persediaan.
3. Resolusi: Ia pun akhirnya minta bantuan sedikit makanan pada
semut yang rajin.
4 Latar 1. Tempat: di sebuah hutan dan rumah milik semut. 10
2. Waktu: di musim panas, semi, salju dan gugur.
3. Suasana: menyenangkan, bingung, gelisah, sedih, gembira,
dan dingin.
5 Amanat/ Pesan 1. Jangan menjadi pemalas seperti si belalang. Jangan 10
membiasakan diri untuk malas atau nantinya kamu akan
menyesal sendiri.
2. Persiapkan segala sesuatunya jika itu bisa dipersiapkan. Sama
seperti semut yang mempersiapkan untuk musim dingin,
kamu juga bisa melakukan persiapan untuk masa depanmu
nanti, karena besok tergantung sekarang.
3. Menolong orang yang membutuhkan bantuan. Walaupun
semut pada awalnya merasa jengkel kepada belalang,
akhirnya
ia pun tetap menolongnya karena merasa kasihan.
Skor Maksimal 50

Pedoman Penilaian:
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai