KEWIRAUSAHAAN
KELOMPOK 3 :
MURNIATI. M 210101501004
JURUSAN MATEMATIKA
Pertama dan paling utama, mari kita memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari alam Jahiliyah ke alam Islamiah. Alhamdulillah,
penyusun dapat menyelesaikan makalah “Produksi dan Teknologi”
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi
pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses
produksi tersebut merupakan bagian yang terpenting dalam perusahaan,
karena apabila berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Dalam kegiatan produksi faktor tenaga kerja (karyawan) mempunyai
pengaruh besar, karena tenaga kerjalah yang melaksanakan proses
produksi tersebut. Karyawan pada hakekatnya merupakan salah satu unsur
yang menjadi sumber daya dalam perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi Produksi?
2. Apa saja kebutuhan yang dibutuhkan dalam proses produksi?
3. Bagaimana cara menghitung biaya produksi?
1
4. Bagaimana proses produksi ?
5. Bagaimana pengendalian produksi?
C. Tujuan
1. Mampu memahami defenisi produksi.
2. Memahami kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam proses
produksi.
3. Memahami dan mampu menghitung biaya produksi.
4. Memahami jalannya proses produksi.
5. Memahami proses pengendalian produksi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Sumber Daya Alam (SDA)
Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, faktor SDA ini merupakan segala
sesuatu yang disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan manusia dalam
usahanya mencapai kemakmuran misalnya lingkungan alam, lahan, maupun
kekayaan yang terkandung di dalam tanah.
4
3. Sumber Daya Modal
Faktor selanjutnya adalah sumber daya modal yang menjadi alat atau barang
jadi. Sumber daya ini akan digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan barang.
Dimana, modal ini harus dimiliki produsen atau Anda sebagai pemilik
perusahaan, dan tidak harus berbentuk uang.
Modal yang dihasilkan bisa berupa alat-alat produksi seperti gedung, mesin,
dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi.Modal adalah salah satu
faktor penting untuk pengelolaan biaya produksi dalam sebuah perusahaan.
Berdasarkan Sifatnya:
Berdasarkan Sumbernya:
Berdasarkan Kepemilikannya:
Modal individu, modal yang berasal dari perorangan dimana hasilnya akan
menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya.
Modal publik, modal yang berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan
digunakan untuk kepentingan masyarakat umum.
Berdasarkan Bentuknya:
Modal konkret, modal yang dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan
produksi. Contohnya bangunan, mesin, peralatan dan kendaraan.
Modal abstrak, modal yang tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi
perusahaan. Contohnya hak merek, hak paten dan nama baik perusahaan.
4. Keahlian
Keahlian menjadi salah satu faktor terpenting dalam menjalankan proses
kegiatan produksi.Di mana, keahlian atau keterampilan individu penting untuk
mengoordinasikan dan mengelola faktor produksi dalam menghasilkan barang
dan jasa..Keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengkoordinasikan
dan mengelola faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.Beberapa
5
keahlian yang diperlukan seperti perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan (controling).
C. Biaya Produksi
Mulyadi (2015:14)
Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Secara garis besar biaya produksi
dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead.
Harnanto (2017:28)
Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang dianggap melekat pada produk, meliputi
biaya, baik langsung maupun tidak langsung dapat diidentifikasikan dengan
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Riwayandi (2014:10)
6
Production Cost atau biaya produksi adalah total biaya yang berhubungan dengan
proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.
Secara umum, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
atau pemilik usaha selama proses pengolahan untuk menghasilkan produk yang
siap dijual. Biaya-biaya yang dihitung mulai dari belanja bahan baku, biaya
pengolahan, sampai barang jadi atau setengah jadi. Total dari biaya yang
dikeluarkan itu disebut sebagai biaya produksi.
Untuk menghitung biaya produksi dengan benar, Anda harus tahu apa saja
unsur-unsur dalam biaya produksi, yaitu:
Biaya material langsung atau Direct Material adalah biaya bahan baku
yang berhubungan dengan proses produksi. Biaya yang keluar untuk membeli
bahan baku ini cenderung mudah untuk diketahui. Contohnya, misalnya Anda
punya usaha jual kue jajanan pasar. Maka biaya untuk membeli tepung terigu,
gula, dan bahan-bahan lainnya bisa termasuk dalam biaya material langsung.
Biaya tenaga kerja langsung dalam bahasa Inggris disebut Direct Labor.
Biaya ini adalah upah, tunjangan, atau biaya asuransi karyawan yang ditanggung
oleh pemilik usaha. Biaya tenaga kerja langsung yang dihitung dalam biaya
produksi adalah upah para pegawai yang terlibat langsung dalam memproduksi
barang. Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah misal Anda punya usaha jual
kue jajanan pasar, biaya tenaga kerja langsung adalah gaji karyawan yang
bertugas mengolah adonan menjadi kue.
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang secara tidak langsung berkaitan
dengan proses produksi. Biaya overhead ini terdiri dari:
Bahan material tidak langsung atau Indirect Material adalah biaya untuk
membeli bahan yang digunakan untuk produksi namun nominal dan jumlahnya
sulit untuk dilacak. Contoh dari biaya material tidak langsung adalah misal Anda
7
punya usaha kue jajanan pasar butuh sabun cuci untuk membersihkan peralatan
membuat kue. Sabun cuci piring termasuk dalam biaya material tidak langsung.
Berbeda dengan tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung
keluar untuk membiayai upah karyawan yang tidak terlihat langsung dalam proses
produksi. Gaji, tunjangan, dan asuransi kesehatan termasuk dalam biaya tenaga
kerja tidak langsung, contoh: gaji petugas keamanan pabrik, gaji driver untuk
distribusi produk, dan lain sebagainya.
Setelah menentukan metode yang tepat, silahkan buat list seluruh bahan
baku terbeli beserta harga per satuannya. Kemudian, jumlahkan seluruh harga
pembelian bahan baku. Adapun rumus biaya produksi adalah berikut ini:
Sisa awal bahan baku + pembelian bahan baku – sisa akhir bahan baku =
biaya bahan baku telah digunakan
8
4. Buat Perhitungan Biaya Overhead
Contoh Kasus
Anda punya usaha katering makanan sehat harian. Setiap hari Anda bisa menjual
25 paket makanan sehat. Rincian biaya produk untuk membuat 25 paket katering
makanan sehat tersebut adalah:
9
Maka total biaya produksinya adalah:
Setelah itu, kita bisa menghitung biaya produksi untuk setiap paket makanan yang
dijual dengan cara berikut:
Setelah mendapat harga produksi dari setiap paket makanan tersebut, langkah
selanjutnya adalah menghitung harga jual paket makanan. Kita bisa pakai rumus
harga jual yang sederhana dengan metode Mark Up Pricing. Contohnya:
Ini adalah cara menghitung harga jual dari biaya produksi yang sederhana.
Cara menghitung harga jual berbeda-beda tergantung dari besar kecilnya skala
bisnis yang dijalankan. Namun, cara hitung biaya produksi dan harga jual di atas
cukup umum digunakan pada usaha jenis UMKM.
10
Biaya yang nominalnya tetap dan tidak tergantung dari hasil produksi.
Contoh biaya tetap adalah harga sewa toko, pajak, dan biaya lain yang terkait
dengan kegiatan administrasi dan gaji.
Biaya total adalah jumlah dari seluruh biaya tetap dan varibel. Biaya ini
dihitung untuk menghasilkan barang jadi dan siap untuk dijual. Biaya total
biasanya dihitung dalam periode tertentu karena biaya variabel mempengaruhi
perubahan besar kecilnya biaya total.
Biaya rata-rata adalah biaya produksi dari setiap unit yang diproduksi.
Cara menghitung biaya rata-rata adalah dengan membagi biaya produksi dengan
jumlah produk yang dihasilkan.
D. Proses Produksi
Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-
sumber tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana yang ada diubah untuk memperoleh
suatu hasil. Sedangkan produksi sendiri adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa (Mulyani & Herawati, 2016).
Menurut Assauri (2011:75), proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada
sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.
11
Suatu proses produksi yang bertujuan memberi nilai suatu barang dapat dilihat
pada proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Sedangkan proses produksi yang bertujuan untuk menambah
nilai atau kegunaan suatu barang atau jasa dapat dilihat pada proses produksi yang
merubah barang setengah jadi menjadi barang jadi.
1. Faktor Alam Faktor alam dapat menjadi faktor pendukung sekaligus faktor
penghambat, karena alam tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Oleh
karena itu harus ada alternatif lain apabila alam sedang tidak mendukung,
seperti terjadi bencana alam dan sebagainya.
2. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara
langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor
produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli.
Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta
kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
3. Faktor modal Modal atau faktor produksi modal berkaitan dengan sesuatu
yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang proses produksi atau lain
sebagainya. Modal bisa hadir dalam bentuk uang, peralatan dan lain
sebagainya.
4. Faktor keahlian keahlian atau keterampilan seseorang dalam
memanfaatkan / menggunakan faktor produksi dalam rangka menghasilkan
barang atau jasa dan juga menanggung resiko dalam setiap usaha.
12
control. Semua hasil produk akan dicek mutunya apakah sudah sesuai
dengan standar atau belum.
3. Jumlah Yang Dihasilkan Banyaknya hasil produk juga menjadi salah satu
indikator menentukan keberhasilan produksi, apakah dengan bahan yang
ada untuk mutu yang sudah di tetapkan dapat menghasilkan jumlah barang
yang banyak. Hal tersebut akan terus menjadi bahan evaluasi manajemen.
4. Ketepatan Waktu Penyerahan barang selain kualitas dan kuantitas barang,
tentunya ketepatan waktu penyerahan juga sangat penting karena sebelum
produksi sudah ada rencananya terlebih dahulu, dari segi anggaran bahan
baku, pekerja dan juga mesin. Oleh karena itu, semakin tepat waktumaka
proses produksidapat dikatakan berhasil efektif dan efisien.
13
Kebaikan atau kelebihan proses produksi terus menerus adalah:
Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit yang rendah.
Dapat dihasilkan produk atau volume yang cukup besar.
Produk yang dihasilkan distandarisir.
Dapat dikuranginya pemborosan dari pemakaian tenaga manusia,
karena sistem pemindahan bahan baku menggunakan tenaga kerja
listrik atau mesin
Biaya tenaga kerja rendah, karena jumlah tenaga kerja sedikit dan
tidak memerlukan tenaga ahli.
Biaya pemindahan bahan baku lebih rendah, karena jarak antara
mesin yang satu dengan yang lain lebih pendek dan pemindahan
tersebut degerakkan tenaga mesin.
14
Kebaikan atau kelebihan proses produksi terputus-putus adalah:
Mempunyai fleksibelitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan
produk dengan variasi yang cukup besar.
Mesin-mesin yang digunakan dalam proses bersifat umum, maka
biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-
mesinnya, karena harga mesin-mesinnya lebih murah.
Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau
kemacetan di suatu tempat atau tingkat proses.
Kekurangan atau kelemahan proses produksi terputus-putus adalah :
Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan
sangat sukar karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak
dalam memproduksi satu macam produk dan dibutuhkan scheduling
dan routing yang banyak karena produksinya berbeda, tergantung pada
pemesanannya.
Karena pekerjaan scheduling dan routing banyak dan sukar dilakukan,
maka pengawasan produksi dalam proses sangat sukar dilakukan.
Dibutuhkan investasi yang sangat besar dalam persediaan bahan
mentah dan bahan dalam proses, karena prosesnya terputusputus dan
produk yan dihasilkan tergantung pesanan.
Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan sangat tinggi, karena
banyak menggunakan tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan
adalah tenaga ahli dalam pengerjaan produk tersebut (Sukanto
Reksohadiprojo dan Indriyo Gitosudarmo, 2000: 89).
c) Tujuan Produksi
Tujuan barang dan jasa diproduksi yaitu:
15
meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari
produksi sebelumnya.
d) Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah perencanaan, pengaturan, monitor, dan
pengontrolan pada pemakaian sumber daya dan mekanisme untuk menghasilkan
output yang spesifik (Bullock, 2012).
1. Perencanaan produksi.
16
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal
mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
Menyusun perencanaan.
Membuat penjadwalan kerja.
Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
3. Pengawasan produksi.
Menetapkan kualitas.
Menetapkan standar barang.
Pelaksanaan produksi yang tepat waktu.
E. Pengendalian Produksi
Dalam perusahaan semua kegiatan perlu adanya pengendalian. Pengendalian
adalah salah satu fungsi manajemen yang mengadakan 16 penilaian bila perlu
mengadakan koreksi, sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke
jalan yang benar dengan maksud tercapainya tujuan yang sudah digariskan
semula. Sebelum membahas mengenai pengendalian proses produksi, terlebih
dahulu akan dibahas arti dari pengendalian yaitu : “Pengendalian adalah
penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan apa yang ditetapkan “ (T. Hani Handoko, 2001: 234).
17
bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke
tempat penyimpanan.
2. Routing
3. Schedulling.
4. Dipatching
5. Follow up
18
2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal
mungkin.
3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
4. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
5. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk
sebagai fungsi dari waktu.
6. Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan
permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika
terjadi penyimpangan.
7. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku
yang akan dibeli.
8. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
9. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat
tertentu.
10. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana
persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang
ditentukan.
11. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan
tenaga kerja yang terperinci
19
untuk keseluruhan produk dan sumber daya secra terpadu (tidak per
produk).
4. Membuat jadwal induk produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana
terperinci mengenenai “apa & berapa unit” yang harus diproduksi pada
suatu periode tertentu untuk setiap item produksi. JIP dibuat dengan cara
(salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat ke dalam rencana
produksi (apa, kapan, berapa) yang akan direalisasikan.
5. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
6. Penjadwalan pada mesin & fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi
unrutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu
penyelesaian, prioritas pengerjaan, dsb.
7. Monitoring aktivitas produksi
Agar proses produksi dapat berjalan dengan baik dan lancar diperlukan
pengendalian yang baik. Pengendalian proses produksi meliputi kapan
produksi dimulai dan kapan produksi diakhiri sehingga harus direncanakan.
2. Pengendalian bahan baku
20
4. Pengendalian biaya produksi dan perbaikan
21
5) Tindak lanjut dalam pelaksanaan proses produksi Fungsi yang
menindaklanjuti dalam kegiatan proses produksi. Sebab walaupun
urutan kerja dan waktu kerja sudah disusun dengan baik, kemudian
diberikan perintah untuk memulai suatu pekerjaan, bukan berarti
semua proses produksi dapat berjalan dengan yang diharapkan. Bisa
saja terjadi penyimpangan-penyimpangan proses produksi sehingga
masih perlu adanya tindak lanjut dalam proses produksi. Diharapkan
dengan adanya tindak lanjut ini penyimpangan-penyimpangan proses
produksi, keterlambatan dan berbagai macam hal yang mengganggu
kelancaran dalam proses produksi sehingga sebisa mungkin akan
dapat diatasi ataupun dihindari.
22
Proses pengembangan unit usaha dan produksi dengan memanfaatkan
teknologi dapat melipatgandakan hasil sekaligus performa dari unit usaha
tersebut. Untuk itu, sekiranya ada beberapa tahapan sederhana yang bisa
dilakukan untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi ini.
Pada dasarnya, bangsa yang maju dilihat dari seberapa banyak jumlah
usaha yang ada serta seberapa mampu mereka dalam mengakses teknologi.
Proses pembentukan wirausaha berbasis teknologi ini merupakan jawaban dari
hal tersebut, yaitu untuk meningkatkan akses teknologi dalam masyarakat
sekaligus mengembangkan usaha sektor riil yang ada.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produksi merupakan pusat pelaksaan kegiatan yang konkrit bagi pengadaan
barang dan jasa pada suatu badan usaha dan proses. Dalam kegiatan produksi
faktor tenaga kerja (karyawan) mempunyai pengaruh besar, karena tenaga kerjalah
yang melaksanakan proses produksi tersebut. . Pesatnya perkembangan teknologi
dan informasi juga berpengaruh terhadap proses produksi. Proses produksi yang
dilakukan oleh tenaga kerja digantikan oleh tenaga mesin yang mengakibatkan
kebutuhan akan tenaga kerja berkurang. Terdapat empat fungsi penting dalam
proses produksi yaitu Proses pengolahan,jasa-jasa penunjang,perencanaan dan
pengendalian.Terdapat faktor yang menunjang produksi yaitu tanah,tenaga
kerja,modal dan kecakapan.Sedangka dalam proses produksi membutuhkan
SDA,SDM,sumber daya modal dan keahlian.
24
DAFTAR PUSTAKA
25