Anda di halaman 1dari 2

Keistimewaan PTUN dibandingkan dengan peradilan lainnya di Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

Indonesia. Pengadilan TUN memiliki fungsi untuk memeriksa, memutus dikeluarkan Oleh Badan atau Pejabat TUN yang berisi tindakan hukum
dan menyelesaikan yang termasuk dalam ranah sengketa TUN yang mana TUN yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, yang
adalah administrasi negara yang melakukan fungsi untuk menyelenggarakan bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi
pemerintahan baik pusat maupun di daerah. seseorang atau badan hukum perdata (Pasal I angka 9 (JU No. 51 Tahun
Menurut pendapat saya, perlunya PTUN di Indonesia untuk 2009) orang Iain.
mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, Unsur-Unsru KTUN :
tenteram serta tertib yang dapat menjamin kedudukan warga masyarakat
dalam hukum dan menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi,
 Penetapan Tertulis yang Juga Mencakup Tindakan Faktual
seimbang, serta selaras antara aparatur di Indonesia.  Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN
Kompetensi absolut adalah menyangkut kewenangan suatu badan
peradilan (badan peradilan apa) yang berhak memeriksa, mengadili dan
 Berisi tindakan hukum TUN
memutus suatu perkara tertentu.  Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan AUPB
Kompetensi relatif adalah kewenangan dari peradilan sejenis mana yang
berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang
 Bersifat kongkret, individual, dan final
bersangkutan (terkait dengan yurisdiksi).  Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata
Sengketa TUN terjadi ketika jikalau seseorang atau badan hukum
perdata merasa dirugikan, sebagai akibat dikeluarkannya suatu keputusan.
 Keputusan yang Berpotensi Menimbulkan Akibat Hukum
UU PTUN 1986 dikenal ada dua jalur penyelesaian sengketa TUN yaitu: 1.  Keputusan yang berlaku Bagi Warga Masyarakat
Melalui upaya administratif; 2. Melalui gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Dasar hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terdiri dari tiga
Negara. instrumen, yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, Undang-undang
Subjek TUN : 1. Penggugat yaitu orang atau badan hukum perdata. Nomor 9 Tahun 2004 (perubahan pertama dari UU No. 5 Tahun 1986) dan
2. Tergugat yaitu Badan atau Pejabat TUN, baik di pusat maupun di daerah. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 (perubahan kedua dari UU No. 5
Tahun 1986).
Upaya administratif adalah suatu tahapan yang harus dilalui terlebih alasan-alasan mengajukan gugatan di PTUN:
dahulu warga negara apabila hendak bermaksud menggugat ke PTUN atas 1. Keputusan Tata Usaha Negara bertentangan dengan peraturan
sebuah surat KTUN yang diterbitkan pejabat pemerintahan yang perundangundangan yang berlaku.
merugikannya. 2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan
Apabila seseorang tidak puas dengan Kept.TUN maka ia dapat keputusan telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud
mengajukan kebearatan dan/atau banding kepada Pengadilan TUN diberikannya wewenang tersebut.
Bentuk-bentuk upaya administratif TUN : 3. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan
1. Keberatan adalah Upaya Administratif yang ditempuh oleh Pegawai ASN keputusan tersebut tidak mempertimbangkan semua kepentingan yang
yang tidak puas terhadap Keputusan PPK selain pemberhentian sebagai tersangkut yang seharusnya tidak sampai pada pengambilan keputusan
PNS atau selain pemutusan hubungan perjanjian kerja sebagai PPPK dan tersebut.
Upaya Administratif yang ditempuh oleh Pegawai ASN yang tidak puas Tenggang waktu pengajuan menurut Pasal 55 UU No. 5/1986 :
terhadap Keputusan Pejabat 1. Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh
2. Banding adalah upaya yang dilakukan orang atau badan hukum perdata hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan
apabila tidak puas terhadap keputusan keberatan yang diajukan kepada atau PejabatTUN
atasan pejabat atau badan yang menerbitkan keputusan atau tindakan. 2. Teori penerimaan (ontvangstheorie) dan teori pengiriman
Kriteria penundaan pelaksanaan KTUN di dalam undang-undang hanya (verzendtheorie)
disebutkan harus terdapar keadaan yang sangat mendesak yan -Bagi yg dituju KTUN : 90 hari sejak saat KTUN diterima Bagi pihak
mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika KTUN yang ketiga yg berkepentingan
digugat itu tetap dilaksanakan. 90 hari sejak saat KTUN diumumkan
Petitum adalah rincian satu persatu tentang apa yang diminta dan yang -SE MA No 2 Th 1991 : bagi pihak ketiga yg tdk dituju oleh KTUN,
dikendaki Penggugat untuk dinyatakan dan dihukumkan kepada para pihak, penghitungan 90 hari adalah sejak ybs mengetahuı adanya KTUN tsb dan
terutama para pihak Tergugat. merasa kepentingannya dirugikan oleh KTUN
Posita merupakan bagian yang berisi dalil yang menggambarkan adanya Apabila pemohon telat mengajukan gugatannya maka gugatan tersebut
hubungan yang menjadi dasar atau uraian dari suatu tuntutan (alasan sudah tidak berlaku lagi dan tidak memiliki kekuatan hukum.
pembenar gugatan).

Anda mungkin juga menyukai