Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN KERAMIK CHINA DENGAN MUARO JAMBI

Jika dilihat dari temuan keramik yang di analisis. Dapat dilihat bahwa terdapat sekitar 4
keramik dari dinasti Song, 2 dari dinasti Yuan, dan 2 berasal dari dinasti Ming. Di mana
dengan hasil analisis tersebut, dapat dilihat apa yang pernah terjadi di Candi Muaro Jambi
pada rentang waktu 10-17 M.

Dari ke-enam keramik yang telah dianalisis, didapatkan bahwa pada rentang waktu 10-17
Masehi, telah terjadi suatu tindakan perdagangan antara China atau Tiongkok dengan
Kerajaan Sriwijaya yang ada di Muaro Jambi.

Dari buku Chu-Fan-chi yang disusun oleh Chau Ju-Kua pad rentang tahun 1208 – 1224 atau
pada saat Ketika ia menjadi pejabat di kantor pabean (Shi-po-shi) Pelabuhan Quanzhou.
Buku ini dapat dianggap sebagai dokumentasi dari masa puncak perdagangan bahari Trans-
Asia pada masa kosmopolitan Buddha (Buddhist cosmopolis). Periode ini merupakan era
yang menandai formasi peradaban di Asia dengan terjalinnya kerjasama ekonomi, politik,
budaya, dan ilmu pengetahuan yang tumbuh seiring dengan perkembangan Agama Hindu-
Buddha di kawasan Sino-India sejak Abad ke-7.

Chau Ju-Kua atau Zhao Rugua merupakan seorang pejabat di kantor pabean (Shi-po-shi) di
pelapuan Quanzhao, provinsi Fujian pada sekitar 1208 hingga 1224. Kantor pabean (Shi-po-
shi) merupakan salah satu bagian dari struktur pengelolaan pelabuhan di Tiongkok yang
bertugas atau berfungsi untuk melakukan pencatatan (manisfestasi) dan pengumpulan
berbagai komoditas yang berasal dari beragam mitra perdagangan Kekaisaran Tiongkok
ketika itu. Di mana tugas darinya adalah untuk mecatat lalu lintas atau transaksi eksport dan
impor yang terjadi dipelanuahn tersebut.

Di mana hasil dari pencacatannya menggambarkan bagaimana jalur perdagangan dari China
ke sino-india. Didapatkan bahwa pada sejak dinasti Tang pada abad ke-7 hingga ke dinasti
song pada abad ke 13 M, hal ini menandakan bahwa Sriwijaya juga telah menjadi salah satu
rute dan tempat china untuk melakukan perdagangan di sana. Kapal-kapal dagang yang
karam di perairan barat Nusantara yang ditemukan dalam dua dekade awal abad ke-21
menjadi penanda bahwa lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dengan Sriwijaya maupun
Jawa sangat ramai dan banyak membawa muatan-muatan berharga.
Dari catatan tersebut, dapat dikatakan bahwa dari temuan ke enam keramik di Muaro Jambi
ini menggambarkan bagaimana aktifitas perdagangan jalur laut antara China dan Indonesia
berlangsung dan terjalin.

Anda mungkin juga menyukai