Anda di halaman 1dari 3

REVIEW

UANG KEPENG DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT HINDU BALI DI ERA


GLOBALISASI

Disusun oleh:

M.RAHMAT DANI.S (I1C120050)

Dosen Pengampu:

Wulan Resiyani, S.S., M.A.

PROGRAM STUDI ARKEOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN SEJARAH SENI DAN ARKEOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2023
HASIL REVIEW

Uang kepeng merupakan salah satu bukti dari adanya pengaruh kedatangan suatu
budaya luar yang pada akhirnya mengalami proses percampuran budaya. Pada Uang kepeng
dari bali, mereka mendapatkan pengaruh kebudayaan dari Tionghoa dan bercampur dengan
kebudayaan lokal Bali yang masih bertahan hingga sekarang.

Uang kepeng Bali pada awal kemunculanya digunakan sebagai alat pembayaran
masyarakat Bali pada masa tersebut. Dari salah satu tulisan dikatakan bahwa penggunaan
uang kepeng Bali ini sudah digunakan sejak masa kesatuan Nusantara di bawah kekuasaan
kerajaan Majapahit. Pada masa itu picis merupakan mata uang logam kerajaan Majapahit dan
uang logam Cina sudah beredar dan dijadikan sebagai mata uang yang sah.

Penggunaan uang kepeng bagi masyarakat Bali pada masa tersebut bukan hanya
dijadikan sebagai alat transaksi semata. Diyakinin bahwa uang kepeng Bali juga digunakan
sebagai alat yang bersifat magis dan religious yang dimana hal ini terlihat dari penggunaan
uang kepeng sebagai sarana upakara agama Hindu yang dimana agama Hindu menjadi
agama utama dan tertua di Bali.

Pemanfaatan dari uang kepeng ini dapat didasarka dari bagaimana masyarakat Hindu Bali
memaknain uang kepeng tersebut. umat Hindu Bali, memaknain uang tersebut berdasarkan
religious, ekonomi, dan mistis.

A. Makna Religius Uang Kepeng


Uang kepeng dalam kehidupan masyarakat Hindu yang dimaknain oleh umat
Hindu tersebut sebagai salah satu sarana religi oleh mereka. Dilihat dari berbagai
sudut pandang, uang ini dijadikan sebagai saranan religi karena mereka mengangap
bahwa y uang kepeng tersebut bebas cuntaka. uang kepeng sebagai perwujudan dari
windu, uang kepeng sebagai interpretasi atas konsep jinah yang tertuang dalam lontar
agama, dan uang kepeng sebagai perwakilan unsur panca datu yang merupakan unsur
penting dalam ajaran agama Hindu. Seluruh konsep tersebut merupakan sudut
pandang dari masyarakat yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk hegemoni
penguasa di dalamnya. Uang kepeng ini pada akikadnya hanya dijadikan sebagai
suatu symbol dari kehadiran suatu umat Hindu dalam saranan upakara.
B. Makna Ekonomi Uang Kepeng
Uang kepeng yang dulunya dijadikan sebagai sarana tukar beli suatu barang
atau dijadikan sebagai salah satu sarana berbelanja, sekarang telah mengalami
kegunaan dan maknanya. Bagi masyarakat di Bali. Uang kepeng hanya menjadi salah
satu komunitas peningkat perekonomian masyarakat Bali saja. Di mana hal ini
dikarenakan Uang kepeng yang dijadikan sebagai salah satu sumber sejarah dan
kebudayaan sehingga membuat penjualanan uang kepeng ke berbagai turis akan
meningkatkan perekonomian mereka. Selain karena factor budayanya, juga
dikarenakan uang kepeng masih digunakan sebagai salah satu objek rituall. Walupun
hanya sebagai syarat melakukan suatu ritual saja, namun uang kepeng tetap dipakai
hingga saat ini. Sehingga Produksi uang kepeng yang dilakukan oleh produsen dapat
meningkatkan perekonomian. Selain itu, perkembangan industri uang kepeng telah
menjadi salah satu industri kerajinan yang menyerap tenaga kerja sehingga
memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat secara langsung.
C. Makna Mistis Uang Kepeng
Terdapat beberapa jenis uang kepeng yang dipercaya memiliki kekuatan magis
dan berfungsi sebagai jimat, seperti pis paica dan pis rerajahan. Pis rerajahan
merupakan uang logam yang sengaja dirajah atau digambari dengan gambar-gambar
tertentu yang dianggap memberikan kekuatan magis. Gambar yang biasanya
digunakan terkait dengan tokoh-tokoh wayang, serta karakter dari epos Ramayana dan
Mahabharata, seperti Arjuna, Rama, Hanuman, Sri Kresna dan lain-lain. Setiap jenis
Uang kepeng ini yang tetap diproduksi sehingga membuat uang kepeng tetap
dianggap memiliki makna mistis atau kekuatan khusus di tengah era globalisasi
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Masyarakat Hindu di Bali
masih percaya terhadap kekuatan uang kepeng yang telah diupacarai atau dijiwai
karena dianggap memiliki kesucian dan kekuatan khusus.
Semakin berkembangnya zaman membuat perkembangan teknologi semakin
maju. Globalisasi tentu dapat memberikan dampak positf maupun negative,
tergantung bagaimana kita mengsiasati perkembangan ini. uang kepeng dapat saja
punah jika tidak dilakukan berbagai upayah yang dapt membuat uang ini tetap eksis.
Inovasi terhadap uang kepeng dilakukan dengan membuat berbagai macam patung,
dekorasi, sarana upakara, dan perhiasan yang berbahan uang kepeng.

Anda mungkin juga menyukai