Pendahuluan
Lampung dikenal dengan julukan ”Sai Bumi Ruwa Jurai”,
yang artinya satu bumi yang didiami oleh dua macam
masyarakat (suku/etnis), yaitu masyarakat Pepadun dan Sai
Batin (Danardana, 2008: 19). Masyarakat Pepadun adalah
masyarakat yang mendiami bagian tengah dan pedalaman
Lampung, seperti Tulangbawang (Migo Pak), Abung (Abung
Siwo Migo), Sungkay-Way, Kanan, dan Pubian (Pubian Telu
Suku), dan Buay Lima. Masyarakat-masyarakat adat Pepadun
ini sekarang banyak mendiami wilayah-wilayah Kabupaten
Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way
Kanan dan Mesuji. Sedangkan masyarakat Sai Batin adalah
masyarakat yang mendiami daerah pesisir pantai, seperti
wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesisir
Barat, Kabupaten Lampung Barat, Way Lima di Kabupaten
Pesawaran, Kabupaten Tanggamus dan Teluk Betung di Bandar
Lampung (BPS Provinsi Lampung, 2001: xxxix; Hidayah, 2015:
205; Iswanto, 2016: 108).
~ 101 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 102 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
~ 103 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 104 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
~ 105 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 106 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
~ 107 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 108 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
~ 109 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 110 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
Analisis Manuskrip
Halaman 1 (satu) manuskrip ini terdapat penjelasan
seperti ini:
“Bahwa inilah Kitab Hukum yang punya dia supaya tuan-
tuan maklum Raden Rayakartatadiga Baskara, datuk
Raden Bengawan Krui, ada Tuan yang punya Jacoeb. surat
dari orang Batuberak warga di Pulau Pisang berbini ada
rajanya berkebun di Kuniy dengan berkebun pisang; dan
sembahyang serta mengajar anak kecil, mengajar Qur’an
di Pulau Pisang dahulu sekarang sudah mati niyan adanya”
(Habib, 2019: 24).
Paragraf di atas mennginformasikan nama pemilik
manuskrip, Hislat Habib dkk (pengalih aksara) menduga
manuskrip ini sempat berpindah-pindah kepemilikan dari
mulai Raden Rayakartatadigda Baskara, lalu ke Datuk
Raden Bengawan Krui, dan ke Tuan Jacoeb. Si pemilik
manuskrip memperoleh manuskrip ini dari orang Batuberak
namanya Abdul Manaf seorang Petani Pisang di Kuniy. Dia
seorang Muslim yang mengerjakan sembahyang (salat) dan
mengajarkan Al-Qur’an. Titimangsa (ditulis) manuskrip ini
pada tahun 1237 H (1816 M), itu artinya manuskrip ini sudah
ditulis 200 tahun yang silam (Habib dkk, 2019: 14).
Dari informasi di atas dapat dinyatakan Islam sudah ada
kurang lebih 200 tahun yang lalu di Pesisir Barat Lampung.
Dan dari semboyan Kabupaten Pesisir Barat dengan ibu kota
kabupaten Krui menunjukkan keterkaitan yang sangat erat
antara Islam dan Adat. Semboyan tersebut adalah: ”Negeri
Para Sai Batin dan Ulama”.
~ 111 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
Halaman 2:
“Pasal yang pertama pada menyatakan salah berapa
perkara yang bernama salah jawab; adapun yang bernama
salah itu empat perkara; pertama-tama salah kepada
Bumi; kedua, salah kepada Air; ketiga, salah kepada Orang;
keempat, salah kepada Harta. Adapun salah yang empat itu
dijadikan lima,adapun salah yang lima itu; jawab, adapun
nama salah yang lima itu tamak dengan namanya seperti
salah di bumi adapun dendanya itu 50-lima puluh real;
itulah hukumnya mula tersebu Inilah Pasal Yang kedua
perkara, adapun salah kepada Air tamak juwa namanya;
adapun dendanya 50-lima puluh real, itulah hukumnya”.
(Habib, 2019: 24).
Pasal pertama Oendang-Oendang Adat Krui menyebutkan
beberapa larangan (salah) diantaranya, salah kepada bumi,
salah kepada air, salah kepada orang, salah kepada harta.
~ 112 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
~ 113 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 114 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
~ 115 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 116 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
~ 117 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 118 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
Penutup
Manuskrip merupakan warisan leluhur, tidak sedikit di
dalamnya terdapat ajaran leluhur yang mempunuai nilai
luhur. Sangat disayangkan jika kita sebagai pewaris tidak bisa
mengambil manfaat dari warisan tersebut.
~ 119 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 120 ~
~ TRADISI TULIS KEAGAMAAN KLASIK: MENGUAK HARMONI TEKS DAN KONTEKS ~
Daftar Pustaka
Asy- Syurbasi, Ahmad. (2008). Sejarah dan Biografi Empat
Imam Madzhab. (terj). Amzah: Jakarta.
Abu Amar, Imron. (1983). Fathul Qarib (terj). Kudus: Menara
Kudus.
Agama, Departemen. (2006). Al-Qur’an dan Terjemahnya.
Jakarta: Dirjen Bimas Islam.
Agama, Kementerian. (2011). Air dalam Perspektif Al-Qur’an
dan Sains. Jakarta: LPMQ Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI.
Anwar, Marzani, (2008). Peran Lembaga Adat dalam Pelestarian
Nilai-Nilai Keagamaan. Jakarta: Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama Jakarta.
Danardana, Agung Sri., (2008). Persebaran Bahasa-Bahasa
di Provinsi Lampung. Lampung: Kantor Bahasa Provinsi
Lampung.
~ 121 ~
~ NILAI-NILAI LUHUR PERILAKU MASYARAKAT DALAM MANUSKRIP ~
~ 122 ~