Disusun Oleh :
Kelompok 3
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berbagi ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Patofisiologi pada ARDS dengan Covid-19........................................3
B. Proses Keperawatan pada ARDS dengan Covid-19............................5
C. Manajemen Pengobatan pada ARDS Covid-19.................................10
D. Evidance Based Practice pada ARDS Covid-19................................13
BAB III PENUTUP.....................................................................................17
A. Kesimpulan........................................................................................17
B. Saran...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Covid-19 ialah penyakit yang di sebabkan oleh virus Severe Ac
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2) (Levani et al., 2021).
Dari nama Covid-19 tersebut di ambil dari CO (corona) dan VI (Virus)
sedangkan dengan D (disease) yaitu penyakit. Virus tersebut memiliki
sebutan luaran virus terbaru yang berkaitan dengan keluarga virus SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) dan beberapa jenis virus flu biasa yang
dapat menular cepat dengan menginfeksi sistem pernafasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
infeksi paru-paru (pneumonia). Penumonia merupakan salah satu penyakit
paru-paru ketika seseorang mengalami infkesi yang terjadi pada kantung-
kantung udara pada paru-paru, infeksi yang di timbulkan pneumonia bisa
terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya. Pneumonia salah satu
radang parenkrim paru yang dapat di sebabkan oleh berbagai
mikroorganisme, termasuk bakteri, mikrobakteri, jamur dan virus covid-19
(Wijaya et al., 2020).
Pada kasus berat akan mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS) hingga berakibat kematian. Virus ini membuat orang yang terkena
mengalami gejala seperti pneumonia (Rahma, 2021). Sedangkan jika di
hubungkan dengan masalah keperawatan yang sering muncul pada pasien
covid-19 yaitu pada bersihan jalan nafas tidak efektif yang di sebabkan
karena adanya benda asing yang berawal dari akumulasi secret yang berlebih.
Dampak yang terjadi pada bersihan jalan nafas tidak efektif jika tidak segera
di atasi akan menimbulkan kekurangan oksigen dalam sel tubuh. Sel tubuh
yang kekurangan oksigen akan sulit berkonsentrasi karena metabolisme
terganggu akibat kurangnya suplai oksigen dalam darah. Menurut penelitian
yang di lakukan oleh (Susilo et al., 2020) menjelaskan bahwa pathogenesis
Sars Cov 19 tersebut memiliki gejala tingkat utama secara umum yang dapat
di ketahui bahwa covid-19 selalu menginfeksi pada bagian sel-sel pada
saluran nafas yang melapisi alveoli dan menyebabkan seseorang tersebut
mengalami pneumonia.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Patofisiologi pada ARDS dengan Covid-19?
2. Bagaimana proses keperawatan pada ARDS dengan Covid-19?
3. Bagaimana manajemen pengobatan pada ARDS Covid-19?
4. Bagaiamana Evidance Based Practice pada ARDS Covid-19?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui patofisiologi pada ARDS dengan Covid-19
2. Untuk mengetahui proses keperawatan pada ARDS Covid-19
3. Untuk mengetahui manajemen pengobatan ARDS Covid-19
4. Untuk mengetahui Evidance Based Practice pada ARDS Covid-19
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengkajian meliputi data saat ini dan di waktu yang lalu, perawat
mengkaji pasien atau keluarga untuk menggali informasi dan berfokus
kepada manifestasi klinik dari keluhan utama, kejadian yang menyebabkan
kondisi saat ini, riwayat perawatan terdahulu, riwayat keluarga dan riwayat
psikososial. Riwayat kesehatan bisa di mulai dari biografi dengan adanya
aspek biografi dapat berhubungan dengan status oksigenasi yaitu usia,
jenis kelamin, pekerjaan (terutama yang berhubungan dengan kondisi
tempat kerja) dan tempat tinggal. Keadaan tempat tinggal mencakup
kondisi tempat yang di tinggali dengan orang lain. Pengkajian
keperawatan menurut (Putra et al., 2020) Pada sistem pernafasan meliputi:
a) Batuk : Gejala utama pada pasien dengan system pernafasan.
Tanyakan berapa lama pasien mulai batuk, waktu batuk,
menentukan batuk produktif atau nonproduktif.
b) Produksi sputum : Sputum tersebut di definisikan adanya benda
yang keluar bersama dengan batuk, sputum di produksi oleh
trakeobronkial tree yang memproduksi 3 ons mucus sehari jika
system nafas normal. Pengkajian di mulai dengan menanyakan dan
catat karakterisitiknya (warna, konsistensi, bau, serta jumlah dari
sputum. Warna sputum tersebut berbagai makna di mulai dari
warna kuning dan hijau jika berarti karena infeksi, sputum juga ada
yang berwarna putih jernih dan kelabu itu juga bermakna adanya
infeksi, jika sputum berwarna merah muda mengandung darah.
c) Dispnea : Kesulitan bernafas atau nafas pendek, setelah itu perawat
mengkaji tentang kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas.
d) Hemoptisis : Darah yang keluar dari mulut dengan di batukkan,
jika saat batuk dan mengeluarkan segumpal darah, darah tersebut
berasal dari paru-paru, darah kekuningan yang di keluarkan dari
hidung telinga berasal dari pendarahan perut. Darah yang berwarna
merah terang karena adanya dalam paru di stimulasi segera oleh
reflex batuk, hemoptasis biasanya di sebabkan oleh penyakit:
bronchitis kronik, bronchiectasis, tb paru, cyctic fibrosis, upper
airway necrotizing granuloma, emboli paru, abses paru, kanker
paru dan pneumonia.
e) Chest pain : berhubungan dengan jantung dan paru-paru,
pengkajian di mulai dengan mengidentifikasi letak nyeri dan
kualiasnya, guna sebagai perawat
1) Riwayat kesehatan masa lalu
Perawat menanyakan tentang riwayat penyakit pernafasan pasien
menurut (Putra et al., 2020) dan (Germas et al., 2020). Secara umum
perawat menanyakan:
a) Riwayat merokok
b) Pengobatan saat ini dan masa lalu
c) Alergi
d) Tempat tinggal
2) Pemeriksaan fisik menurut (Germas et al., 2020):
a) Inspeksi : melakukan pengamatan atau observasi pada bagian
dada, bentuk dada simetris atau tidak, pergerakkan dinding dada,
pola nafas, frekuensi nafas, irama nafas, observasi frekuensi
ekspirasi.
b) Palpasi : meletakkan tumit tangan pemeriksa mendatar di atas
dada pasien, sewaktu pemeriksaan palpasi pemeriksan menilai
adanya fremitus taktil pada dada dan punggung dengan meminta
pasien menyebutkan tujuh puluh tujuh secara berulang
c) Perkusi : menentukan ukuran dan bentuk organ dalam serta untuk
mengkaji adanya abnormalitas, cairan, atau udara di dalam paru.
Perkusi sendiri di lakukan dengan menekankan jari tengah
(pemeriksaan mendatar diatas dada pasien). Kemudian jari di
ketuk-ketuk. Normalnya dada menghasilkan bunyi resoonan atau
gaung perkusi, jika terdengar bunyi hipersonan atau bunyi drum
adanya udara di paru-paru, jika terdengar pekak mengalami
atelectasis.
d) Auskultasi : proses mendengarkan suara yang di hasilkan dengan
menggunakan stetoskop. Bunyi nafas terdengar vesicular,
bronkial, bronkovesikuler, rales, ronchi.
5. Diagnosa Keperawatan
7. Implementasi
A. Kesimpulan
COVID-19 adalah penyakit baru yang telah menjadi pandemi. Penyakit ini harus
diwaspadai karena penularan yang relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak
dapat diabaikan, dan belum adanya terapi definitif. Masih banyak knowledge gap dalam
bidang ini sehingga diperlukan studi-studi lebih lanjut.
ARDS merupakan komplikasi yang paling sering muncul pada fase kritis COVID-19
dengan tingkat kematian yang masih cukup tinggi. CARDS memiliki karakteristik yang
berbeda dengan ARDS pada umumnya, sehingga perlu pengenalan dini tentang jenis
jenis CARDS. Manajemen CARDS disesuaikan dengan manifesatasi klinis/fenotip yang
muncul sehingga kita dapat memberikan terapi dini yang tepat dan tidak memberikan
cedera sekunder yang semakin memperparah kondisi cedera paru paru dan organ lain.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan pada
penulisan makalah dan sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat serta kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat
melaksanakan asuhan keperawatan ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dian, K., Noviati, R., Fitrian, Z., Ahmad, S., & Suryati, Y. (2021). Pengaruh prone position
terhadap peningkatan oksigenasi pada pasien covid-19: Systematic review. Holistik
Jurnal Kesehatan, 274-286.
Fatoni, A. Z. (2021). Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pada Pneumonia
COVID-19. Journal of Anaesthesia and Pain,, 11-24.
Hardiyanti, V. (2022). Penggunaan Heparin Dosis Tinggi pada Pasien COVID-19 dengan
ARDS di Unit Perawatan Intensif (ICU) RS Darurat Wisma Atlit. SCRIPTA SCORE
Scientific Medical Journal, 3(2), 192-201.
Pakaya, N., Adjami, I. P., & Monoarfa, S. (2022). Efek Extracorporeal Membrane
Oxygenation Terhadap Hemodinamik Pasien Kritis Dengan Acute Respiratory
Distress Syndrome di Intensive Care Unit: Literature Review: Efek Extracorporeal
Membrane Oxygenation Terhadap Hemodinamik Pasien Kritis Dengan Acute
Respiratory Distress Syndrome di Intensive Care Unit: Literature Review. Ahmar
Metastasis Health Journal, 1(4), 150-159.
Respiratory Distress Syndrome pada Pasien yang Terinfeksi Virus Covid-19: Sebuah Review.
Jurnal MedScientiae, 47-57.
Setiyawan, S., Agustin, W. R., & Zaidah, N. N. (2022). Pengaruh Posisi Pronasi terhadap
Derajat Keparahan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pada Pasien Covid-
19. Faletehan Health Journal, 9(02), 185-189.
Sinaga, A. J. V., Rumiati, F., & William, W. (2022). Manajemen dan Terapi Acute
https://eprints.umm.ac.id/86843/3/BAB%20III.pdf (diakses pada tanggal 15 September
2022).