Oleh
Preseptor :
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Clinical Science Session yang berjudul “Perawatan Luka
Operasi dan Perawatan Nifas pada Pasien SC”. Makalah ini disusun untuk menambah
pengetahuan dan wawasan penulis dan pembaca, serta menjadi salah satu ilmiah dalam
mengikuti kepaniteraan klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.
Terima kasih penulis ucapkan dr. Bobby Indra Utama, Sp.OG(K)-Urogin selaku
preseptor yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga
laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2 Batasan Masalah............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................................5
1.4 Metode Penulisan..........................................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................6
2.1 Operasi Sectio Caesaria.................................................................................................................6
2.1.1 Definisi Sectio Caesaria............................................................................................................6
2.1.2 Indikasi Sectio Caesarea...........................................................................................................6
2.1.3 Jenis Sectio Caesarea.................................................................................................................7
2.1.4 Kontraindikasi Sectio Caesarea.................................................................................................8
2.1.5 Resiko Persalinan Caesar...........................................................................................................8
2.1.6 Hal Yang Perlu Diperhatikan Setelah Sectio Caesarea............................................................10
2.2 Luka Operasi Sectio Caesaria.....................................................................................................11
2.2.1 Definisi Luka...........................................................................................................................11
2.2.2 Klasifikasi Luka.......................................................................................................................11
2.2.3 Proses Penyembuhan Luka......................................................................................................12
2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka....................................................................14
2.2.5 Kriteria Penyembuhan Luka Operasi.......................................................................................15
2.2.6 Komplikasi Dari Luka.............................................................................................................16
2.2.7 Perawatan Luka Post Operasi Seksio Sesarea..........................................................................17
2.3 Masa Nifas...................................................................................................................................19
2.3.1 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Masa Nifas.........................................................................19
2.3.2 Perawatan Masa Nifas.............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................31
BAB 1
PENDAHULUAN
Periode pascapersalinan merupakan masa transisi yang kritis bagi ibu, bayi
dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di negara maju
maupun berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi lebih banyak tertuju pada
masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan risiko kesakitan dan kematian
ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pascapersalinan. Keadaan ini terutama
disebabkan konsekuensi ekonomi, disamping ketidaktersediaan pelayanan atau
rendahnya peranan fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan kesehatan
yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan juga
menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi kesehatan dan deteksi dini serta
penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada
masa pascapersalinan.1
Berat uterus sesaat setelah melahirkan, termasuk janin, plasenta, membran, dan
cairan amnion adalah sejumlah 1000 gram. Dalam 1 minggu, berat uterus menurun
hingga 500 gram, dan dalam 6 minggu, berat uterus menjadi 50 gram, yaitu berat uterus
pada keadaan tidak hamil. Uterus pada seorang wanita multipara biasanya lebih berat
dan tidak ada akan pernah kembali ke proporsi nulipara. Dalam 6 minggu setelah
persalinan, uterus mulai menyusut hingga 50-100 gram. 3
Terjadi kontraksi uterus yang meningkat setelah bayi keluar. Hal ini menyebabkan
iskemia pada lokasi perlekatan plasenta (plasenta site) sehingga jaringan perlekatan antara
plasenta dan dinding uterus mengalami nekrosis dan lepas. Diameter rata-rata dari plasenta
18 cm, dengan cepat uterus menurun diameternya menjadi 9 cm dari tempat melekatnya
plasenta. Plasental site, yang berukuran diameter 8-10 cm (3-4 inci), mengalami
penyembuhan melalui proses exfoliation (pelepasan jaringan yang mati). Sesudah 2
minggu diameternya berkurang menjadi 3,5 cm. Biasanya jaringan mengalami nekrosis
dan lepas dalam waktu ± 6 minggu setelah melahirkan.3
Ginjal kembali ke keadaan normal dalam waktu 2-3 bulan setelah persalinan.
Dilatasi dari renal pelvis, calyx dan ureter berakhir pada minggu keenam dan kedelapan
untuk sebagian besar wanita meskipun itu dapat berlanjut sampai 16 minggu untuk
beberapa wanita.3
4. Perubahan pada Sistem Gastrointestinal
Sistem pencernaan menjadi sangat aktif segera setelah melahirkan. Motilitas dari
gastrointestinal yang menurun terjadi karena nyeri pada perineum dan mobilisasi cairan,
sehingga mengakibatkan terjadinya konstipasi.3
Beberapa komponen esensial dalam asuhan kebidana pada ibu selama masa nifas
adalah sebagai berikut :12
1. Anjurkan ibu untuk melakukan control/kunjungan masa nifas setidaknya 4 kali, yaitu :
- 6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang)
- 6 hari setelah persalinan
- 2 minggu setelah persalinan
- 6 minggu setelah persalinan
2. Periksa tekanan darah, perdarahan pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, kontaksi
uterus, tinggi fundus, dan temperature secara rutin.
3. Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna , penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan
nyeri punggung.
4. Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya
dari keluarga, pasangan, dan masyarakat untuk perawatan bayinya.
5. Tatalaksana dan rujuk ibu bila ditemukan masalah
6. Lengkapi vaksinasi tetanus toksoid bila diperlukan
7. Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan bila menemukan salah satu tanda
berikut :
- Perdarahan berlebihan
- Sekret vagina berbau
- Demam
- Nyeri perut berat
- Kelelahan atau sesak nafas
- Bengkak di tangan, wajah, tungkai atau sakit kepala atau pandangan kabur
- Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka atau perdarahan pada putting
DAFTAR PUSTAKA
1. Pernoll Mrtin L. 2008. Benson And Pernoll’s Handbook Of Obstetrics And Gynecology
Tenth Edtion..New York : Medical Publising Division
2. Cendika, D, dan Indrawati. 2010. Panduan Pintar Dan Hamil Melahirkan. Jakarta,
Wahyu Media
3. Surininah. 2009. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
4. Wiknjosastro, Hanifa.2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardji
5. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse, Spong CY. Obstetri
Williams. 23rd ed. United State of America : The McGraw Hill Companies,; 2014
6. Wibowo B, Parathon H, Antibiotika profilaksis untuk pembedahan. Materi pelatihan
antibiotika profilaksis, Bagian SMF Kebidanan dan penyakit kandungan FK
UNDIP/RS. Dr. Kariadi Semarang, Desember 2003.
7. Lorenz HP, Longaker MT. Wounds: Biology, pathology, and management. In: Surgery
basic science and clinical evidence. Editor: Norton JA, Spinger-Verlag, New York, vol
1 2011:221-37
8. Adrriaansz G., Saiffudin AB, Wiknjosastro GH, Waspodo D. Pengantar Dalam : Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi Pertama. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta 2000
9. Riandari, Susilaningsih, Agustina Wiwik. Faktor-Faktor yang dapat Mempengaruhi
Proses Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesaria.Profesional
Health Journal.2020
10. Morison, Moya. (2004). Manajemen Luka. Jakarta : EGC
11. Hamdayani Delvi, Yazia Velga. Faktor-Faktor yang dapat Mempengaruhi Proses
Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesaria. Jurnal ilmiah
Permas:Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. 2021
12. Wahyuningsih HR. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.KEMENKES RI. 2018