Anda di halaman 1dari 20

UJIAN TENGAH SEMESTER

ESSAY

SISTEM INDERA MANUSIA

Oleh :

Dhiya Puspa Sari

210401140109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITA PGRI KANJURUHAN MALANG

2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran sains yang ada di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA). IPA adalah suatu ilmu yang membahas mengenai alam melalui
berbagai macam percobaan atau pengamatan yang dilakukan oleh ilmuwan, maka dari itu
pembelajaran IPA penting untuk diajarkan di sekolah dasar (Purbosari 2016). Konsep IPA di
sekolah dasar yaitu konsep yang belum dipisahkan tersendiri atau dikatakan masi terpadu.
Mata pelajaran IPA berupaya untuk menningkatkan kecerdasan maupun pemahaman
seseorang tentang alam dan seisinya yang penuh dengan rahasia yang tidak ada habis-
habisnya.

Dalam hal ini guru sebagai ujung tombak di dalam keberhasilan pembelajaran IPA
sangat memiliki peran penting pada pelaksaan pembelajaran. Disini guru harus mempunyai
strategi yang pas dalam mengajar agar apa yang disampaikan dapat dimengerti oleh peserta
didik. Dalam mengajar IPA guru harus bisa membuat peserta didik aktif berpartisipasi dalam
proses pembelajaran, selain itu juga suasana dalam proses pembelajaran harus
menyenangkan, sehingga siswa tidak jenuh dan merasa terbebani dengan konsep
pembelajaran IPA. Salah satu konsep yang ada di dalam pembelajaran IPA yaitu sistem
indera manusia.

PEMBAHASAN

Alat indera merupakan bagian dari anggota tubuh yang dipakai untuk mengetahui
keadaan diluar tubuh. Alat indera terdiri dari lima bagian, yakni mata, telinga, hidung, lidah
dan kulit(Studi et al. 2021) . Pada setiap alat indera tersebut terdapat saraf-saraf yang
nantinya akan menerima rangsangan dari luar tubuh kemudian rangsangan tersebut
dikirimkan menuju otak. Ketika rangsangan tersebut diterima baik oleh otak, maka kita bisa
melihat, mendengar, mencium bau-bauan, mengecap, dan meraba.Mata sebagai indera
penglihat merupakan salah satu dari bagian anggota tubuh yang sangat penting, mata terdiri
dari beberapa bagian penting dalam proses penglihatan yakni iris, lensa, kornea, retina,
makula, dan pembuluh darah retina. Telinga sebagai indera pendengar merupakan salah satu
organ yang cukup penting dan berpengaruh untuk manusia. Telingan terdiri dari tiga bagian,
yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar
terdapat daun telinga, lubang telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian tengah terdiri
dari gendang telinga, dan tulang-tulang pendengaran (tulang marti, landasan, sanggurdi, serta
saluran Eustachius). Sedangkan telinga bagian dalam terdiri dari tiga setengah lingkaran,
sakulus dan utrikulus, saraf pendengar serta rumah siput. Hidung sebagai indera pencium
merupakan salah satu bagian anggota tubuh yang menonjol di area wajah yang memiliki
fungsi sebagai menhirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara
pernapasan dan berperan sebagai resonansi suara. Bagian-bagian hidung terdiri dari tulang
hidung, lendir, serabut saraf pembau (alfaktori), silia saraf pembau, dan serabut saraf ke otak.
Lidah sebagai indera pengecap terletak di dalam mulut yang berfungsi sebagai organ
komunikasi yang penting. Kulit sebagai indera peraba berfungsi untuk melindungi tubuh.
Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.

Pada materi sistem indera manusia, peserta didik banyak mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan belajar yang dialami peserta didik dalam materi sistem indera manusia pada aspek
indikator pembelajaran mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi (Adriani and Lazuardi
2018). Banyak peserta didik yang belum memahami mengenai fungsi, bagian-bagian, dan
proses yang terjadi pada alat indera. Peserta didik bukan lagi kertas putih yang kosong. Guru
harus menyiapkan ilmu pengetahuan yang nantinya akan dibekali kepada peserta didik (Purba
2016). Untuk itu peserta didik membutuhkan adanya ruang dari guru sebagai fasilisator
dengan menyediakan model pembelajaran, strategi, teori dan media pembelajaran yang
bervariasi (Indrastyawati, C., Paidi, P., Ciptono 2016).

Teori belajar adalah asas umum atau kumpulan asas yang saling berkaitan yang
menjelaskan banyak fakta dan pengamatan yang berkaitan dengan peristiwa belajar
(Shahbana, Kautsar farizqi, and Satria 2020). Teori belajar yang memungkinkan digunakan
dalam pembelajaran sistem indera manusia teori belajar kontruktivisme. Teori belajar
kontruktivisme merupakan sebuah proses untuk menyusun atau mengembangkan
pengetahuan yang baru berdasarkan pengalaman (Deshpande 2013). Selain teori, guru juga
mempersiapkan model pembelajaran, strategi dan media pembelajaran. Model pembelajaran
adalah langkah-langkah secara sistematis dalam proses pembelajaran yang dilakukan dari
awal hingga akhir pembelajaran yang digunakan khusus oleh guru. (Kusmaniar 2018). Model
pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilakukan secara
kelompok dengan jumlah yang sedikit.(Studi et al. 2020). Pada materi sistem indera manusia
guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah model pembelajaran yang termasuk kedalam salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendukung peserta didik untuk aktif dan bekerja sama dalam
penguasaan materi untuk mencapai sebuah prestasi yang maksimal (Satu, Mencapai, and
Sarjana 2014). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat digunakan untuk mengukur
keterampilan peserta didik secara komprehensif. Peserta didik dapat dievaluasi tidak hanya
berdasarkan kemampuan kognitif, tetapi juga berdasarkan aspek psikomotorik untuk
mengetahui hasil belajarnya (Satria 2017). Model pembelajaran ini ditingkatkan melalui
beberapa pendekatan yang diharapkan bisa mengembangkan proses serta hasil belajar dari
peserta didik (Nasrullah 2017).

Rendahnya hasil belajar dan proses belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA
disebabkan adanya pemilihan metode ataupun strategi yang kurang tepat dan menarik
seorang guru. Maka dari itu guru harus bisa memilih metode atau strategi pembelajaran yang
sesuai dan menarik dengan materi yang akan disampaikan agar pembelajaran menjadi aktif
(Guru et al. 2016). Tujuan pembelajaran aktif adalah untuk memaksimalkan potensi peserta
didik dan memungkinkan semua peserta didik mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai
dengan karakteristik masing-masing (Halim and Rahmawati 2016). Strategi pembelajaran
interaktif mengacu pada bentuk diskusi yang meliputi diskusi kelas, tugas kelompok atau
kelompok kecil, dan kerjasama siswa secara berpasangan (Muhlisin 2018). Dengan
menggunakan strategi ini, peserta didik diharapkan dapat memahami materi, mengingat
informasi dan berkonsentrasi lebih lama sehingga mereka dapat mengevaluasi, memahami
dan mengemukakan pendapat dan pandangannya terhadap materi yang sedang dibahas .
(BRASIL 2011).

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang memudahkan guru dalam


menyampaikan materi sehingga materi dapat dimengerti oleh peserta didik agar tercapainya
tujuan pembelajaran (Penelitian et al. 2014). Media pembelajaran digunakan pada fase
orientasi pembelajaran akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keefektifan
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi. Selain memotivasi dan membuat siswa tertarik,
belajar dari media juga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dan menyajikan
data, memfasilitasi interpretasi informasi dan merangkumnya dengan cara yang menarik dan
dapat diandalkan (Azizi 2021). Penggunaan media pop up book dapat mendorong peserta
didik untuk belajar melalui cerita yang menarik. Gambar, warna dan tipografi disesuaikan
dengan kesukaan peserta didik, sehingga peserta didik merasa lebih familiar dengan karakter
yang dibuat (Ulfa Meila Elfiana, Aan Widiyono 2022). Dengan adanya media pop up book
memungkinkan peserta didik untuk merangsang imajinasi mereka untuk memahami materi
dan meningkatkan hasil belajarnya.
Hasil belajar merupakan semua yang dicapai oleh peserta didik melalui ujian tertentu
yang ditentukan dalam kurikulum (Mathematics 2016). Dimyati dan Mudjiono (2002: 250)
menegaskan bahwa hasil belajar yakni hal yang bisa dilihat dari dua sisi yaitu peserta didik
dan guru. Pada sisi peserta didik, hasil belajarnya setara perkembangan mental yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelum pembelajaran. Tingkat perkembangan ini akan terwujud
kognitif, afektif dan psikomotor .Sementara itu, hasilnya dapat dilihat dari sudut pandang
guru belajar adalah saat selesai bahan ajar (Muakhirin 2014). Hasil belajar diklasifikasikan
oleh para ahli pendidikan tidak terlihat secara terpisah melainkan terpadu (Sappe, Ernawati,
and Irmawanty 2018). Ketika guru menyiapkan dan memaksimalkan adanya pemilihan teori
belajar, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat dan memudahkan peserta
didik dalam memahami materi yang disampaikan, hal tersebut dapat membantu hasil belajar
peserta didik yang terbaik.

KESIMPULAN

IPA adalah suatu ilmu yang membahas mengenai alam melalui berbagai macam
percobaan atau pengamatan yang dilakukan oleh ilmuwan, maka dari itu pembelajaran IPA
penting untuk diajarkan di sekolah dasar. Pada pembelajaran IPA kita juga mempelajari
tentang sistem indera manusia yang terdiri dari mata (indera penglihatan), hidung (indera
pencium), telinga (indera pendengar), lidah (indera pengecap), dan kulit (indera peraba).
Setiap pembelajaran tentunya guru harus memperhatikan dan memilih strategi, model, dan
media pembelajaran yang tepat dan menarik agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Silvia, and Lazuardi Lazuardi. 2018. “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Sistem Indra Manusia (Penglihatan, Pendengaran Dan Pengecap) Di Kelas Xi Ipa
Man 1 Stabat.” Jurnal Pelita Pendidikan 5(4):404–9. doi: 10.24114/jpp.v5i4.8877.

Azizi, Nila Amilatul. 2021. “Pengembangan Multimedia Interaktif Dengan Aplikasi Lectora
Inspire 17 Materi IPA Alat Indera Manusia SD/MI.” Jurnal Pendidikan Dasar Islam
4(2):12–17.

BRASIL, 2011. 2011. “No Title p.” Phys. Rev. E 1–5.

Deshpande, Sudheer. 2013. “Teori Kontruktivisme.” Journal of the American Chemical


Society 123(10):2176–81.

Guru, Jurusan, Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu, Tarbiyah Dan, Universitas Islam, Negeri
Maulana, and Ibrahim Malang. 2016. “Indera Manusia Menggunakan Metode Mind
Map Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 2 Besole Tulungagung.”

Halim, Fauziatul, and Rahmawati. 2016. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Alat Indra Manusia Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Kekuatan
Berdua (The Power Of Two) Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Nisam.” Jurnal
Pendidikan Dasar 3(2):6–16.

Indrastyawati, C., Paidi, P., Ciptono, C. 2016. “Android Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Hasil Belajar Development of Sensory System Learning Media Based on Android To.”
Jurnal Pendidikan Biologi 5(7):50–56.

Kusmaniar. 2018. “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Jigsaw.” Fitra 2(1):37–44.

Mathematics, Applied. 2016. “Landasan Teori.” 1–23.

Muakhirin, Binti. 2014. “Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Pendekatan Pembelajaran
Inkuiri Pada Siswa Sd.” Jurnal Ilmiah Guru “COPE” (01):51–55.

Muhlisin. 2018. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan


Keaktifan Dan Hasil Belajar PDTO Siswa Kelas X TSM B DiSMK Muhammadiyah 1
Bambanglipuro.” Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif 210.
Nasrullah. 2017. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Bantuan
Media Papan Putar Terhadap Kemampuan Bertanya Pada Materi Pelajaran Alat Optik
Siswa Kelas X Ipa Sman 1 Malunda.

Penelitian, Artikel, Adriyan Saputra, Program Studi, Pendidikan Guru, Sekolah Dasar,
Jurusan Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan, D. A. N. Ilmu, and Universitas
Tanjungpura. 2014. “Pemanfaatan Media Pada Pembelajaran Ipa Kelas v Sdn
Terakreditasi b Se-Kecamatan Pontianak Barat.”

Purba, R. 2016. “… Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pelajaran Ipa Dengan
Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Di Sds Gracia ….” Jurnal Mutiara
Pendidikan Indonesia 78–91.

Purbosari, Para Mitta. 2016. “Pembelajaran Berbasis Proyek Membuat Ensiklopedia Ilmu
Pengetahuan Alam (Ipa) Untuk Meningkatkan Academic Skill Pada Mahasiswa.”
Scholaria : Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 6(3):231. doi:
10.24246/j.scholaria.2016.v6.i3.p231-238.

Sappe, Irwan, Ernawati Ernawati, and Irmawanty Irmawanty. 2018. “Hubungan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sdn 231 Inpres Kapunrengan
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.” JKPD (Jurnal Kajian Pendidikan
Dasar) 3(2):530. doi: 10.26618/jkpd.v3i2.1419.

Satria, Mirza. 2017. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil
Belajar Mata Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Mendeskripsikan Panca Indra Dan
Fungsinya Kelas IV SDN Padomasan 1 Jember.” 3(3):69–70.

Satu, Salah, Syarat Mencapai, and Gelar Sarjana. 2014. “Skripsi Heru Hendriawan-Fitk.”

Shahbana, Elvia Baby, Fiqh Kautsar farizqi, and Rachmat Satria. 2020. “Implementasi Teori
Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran.” Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
9(1):24–33. doi: 10.37755/jsap.v9i1.249.

Studi, Program, Pendidikan Guru, Sekolah Dasar, and Fakultas Keguruan. 2021. Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Seminar Skripsi Pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Studi, Program, Pendidikan Guru, Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan, D. A. N. Ilmu, and
Universitas Muhammadiyah Magelang. 2020. “Indera Melalui Model Cooperatif
Learning.”

Ulfa Meila Elfiana, Aan Widiyono, Erna Zumrotun. 2022. “Pengaruh Penggunaan Media Pop
Up Book Alim (Alat Indra Manusia) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD
Negeri 4 Tunahan Jepara.” Jurnal Pendidikan Dan Konseling 4(3):523–27.
Format Analisis Referensi Artikel

Sumber Referensi Kalimat yang dikutip Parafrase


Studi, Program, Pendidikan Guru, Sekolah Alat indera adalah alat Alat indera
Dasar, and Fakultas Keguruan. 2021. tubuh yang digunakan merupakan
Diajukan Untuk Memenuhi Salah untuk mengetahui bagian dari
Satu Syarat Guna Mengikuti Seminar keadaan luar tubuh. Alat anggota tubuh
Skripsi Pada Program Studi indera ada lima, yaitu yang dipakai
Pendidikan Guru Sekolah Dasar mata, telinga, hidung, untuk
Fakultas Keguruan Dan Ilmu lidah dan kulit. (Studi et mengetahui
Pendidikan Universitas al. 2021) keadaan diluar
Muhammadiyah Makassar. tubuh. Alat
indera terdiri dari
lima bagian,
yakni mata,
telinga, hidung,
lidah dan kulit.
(Studi et al.
2021)
Adriani, Silvia, and Lazuardi Lazuardi. Kesulitan belajar siswa Kesulitan belajar
2018. “Analisis Kesulitan Belajar pada materi sistem indera yang dialami
Siswa Pada Materi Pokok Sistem manusia dalam aspek peserta didik
Indra Manusia (Penglihatan, indikator pembelajaran dalam materi
Pendengaran Dan Pengecap) Di memiliki tingkat kesulitan sistem indera
Kelas Xi Ipa Man 1 Stabat.” Jurnal belajar dalam kategori manusia pada
Pelita Pendidikan 5(4):404–9. doi: tinggi dan sangat tinggi. aspek indikator
10.24114/jpp.v5i4.8877. (Adriani and Lazuardi pembelajaran
2018) mempunyai
tingkat kesulitan
yang tinggi.
(Adriani and
Lazuardi 2018)
Shahbana, Elvia Baby, Fiqh Kautsar Teori belajar adalah Teori belajar
farizqi, and Rachmat Satria. 2020. suatu prinsip umum atau adalah asas
“Implementasi Teori Belajar kumpulan prinsip yang umum atau
Behavioristik Dalam Pembelajaran.” saling berhubungan dan kumpulan asas
Jurnal Serunai Administrasi merupakan penjelasan yang saling
Pendidikan 9(1):24–33. doi: atas sejumlah fakta dan berkaitan yang
10.37755/jsap.v9i1.249. penemuan yang berkaitan menjelaskan
dengan peristiwa belajar. banyak fakta dan
(Shahbana et al. 2020) pengamatan yang
berkaitan dengan
peristiwa belajar.
Deshpande, Sudheer. 2013. “Teori Konstruktivisme adalah Kontruktivisme
Kontruktivisme.” Journal of the proses membangun atau merupakan
American Chemical Society menyusun pengetahuan sebuah proses
123(10):2176–81. baru untuk menyusun
dalam struktur kognitif atau
siswa berdasarkan mengembangkan
pengalaman (Deshpande pengetahuan
2013). yang baru
berdasarkan
pengalaman.
Purba, R. 2016. “… Aktivitas Dan Hasil Siswa tidak lagi Peserta didik
Belajar Siswa Dalam Pelajaran Ipa diposisikan bagaikan bukan lagi kertas
Dengan Penerapan Model bejana kosong yang siap putih yang
Pembelajaran Konstruktivisme Di diisi. Dengan sikap kosong. Guru
Sds Gracia ….” Jurnal Mutiara pasrah siswa disiapkan harus
Pendidikan Indonesia 78–91. untuk dijejali informasi menyiapkan ilmu
oleh gurunya. (Purba pengetahuan
2016) yang nantinya
akan dibekali
kepada peserta
didik(Purba
2016)
Indrastyawati, C., Paidi, P., Ciptono, C. Siswa perlu adanya Peserta didik
2016. “Android Untuk Meningkatkan ruang yang diberikan membutuhkan
Motivasi Dan Hasil Belajar guru sebagai fasilitator adanya ruang
Development of Sensory System dengan menyediakan dari guru sebagai
Learning Media Based on Android wahana, media, dan fasilisator
To.” Jurnal Pendidikan Biologi pendekatan cara belajar dengan
5(7):50–56. yang bervariasi. menyediakan
(Indrastyawati, C., Paidi, model
P., Ciptono 2016) pembelajaran,
strategi, teori dan
media
pembelajaran
yang bervariasi.
Kusmaniar. 2018. “Peningkatan Motivasi Model pembelajaran pada Model
Belajar Siswa Melalui Model dasarnya merupakan pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Tipe bentuk pembelajaran adalah langkah-
Jigsaw.” Fitra 2(1):37–44. yang tergambar dari awal langkah secara
sampai akhir yang sistematis dalam
disajikan secara khas oleh proses
seorang guru. (Kusmaniar pembelajaran
2018) yang dilakukan
dari awal hingga
akhir
pembelajaran
yang digunakan
khusus oleh
guru. (Kusmaniar
2018)
Studi, Program, Pendidikan Guru, Sekolah Model pembelajaran Model
Dasar, Fakultas Keguruan, D. A. N. kooperatif merupakan pembelajaran
Ilmu, and Universitas suatu pembelajaran kooperatif
Muhammadiyah Magelang. 2020. kelompok dengan jumlah adalah salah satu
“Indera Melalui Model Cooperatif peserta didik 2-5. (Studi model
Learning.” et al. 2020) pembelajaran
yang dilakukan
secara kelompok
dengan jumlah
yang sedikit.
(Studi et al.
2020)
Satu, Salah, Syarat Mencapai, and Gelar Model pembelajaran Model
Sarjana. 2014. “Skripsi Heru kooperatif tipe Jigsaw pembelajaran
Hendriawan-Fitk.” merupakan salah satu tipe kooperatif tipe
pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah
yang mendorong siswa model
aktif dan saling pembelajaran
membantu dalam yang termasuk
menguasai pelajaran kedalam salah
untuk mencapai prestasi satu tipe
yang maksimal. (Satu et pembelajaran
al. 2014) kooperatif yang
mendukung
peserta didik
untuk aktif dan
bekerja sama
dalam
penguasaan
materi untuk
mencapai sebuah
prestasi yang
maksimal. (Satu
et al. 2014)
Nasrullah. 2017. Efektivitas Model Model pembelajaran Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe kooperatif Jigsaw pembelajaran
Jigsaw Dengan Bantuan Media dikembangkan pada kooperatif tipe
Papan Putar Terhadap Kemampuan beberapa pendekatan Jigsaw
Bertanya Pada Materi Pelajaran Alat yang diasumsikan mampu ditingkatkan
Optik Siswa Kelas X Ipa Sman 1 meningkatkan proses dan melalui beberapa
Malunda. hasil belajar siswa. pendekatan yang
(Nasrullah 2017) diharapkan bisa
mengembangkan
proses serta hasil
belajar dari
peserta didik.
(Nasrullah 2017)
Satria, Mirza. 2017. “Pengaruh Model Penggunaan model Model
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pembelajaran Jigsaw pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Mata dapat mengukur kooperatif tipe
Pembelajaran IPA Pokok Bahasan kemampuan siswa secara Jigsaw dapat
Mendeskripsikan Panca Indra Dan kompleks. Siswa dapat digunakan untuk
Fungsinya Kelas IV SDN Padomasan dinilai tidak hanya dari mengukur
1 Jember.” 3(3):69–70. segi kemampuan kognitif keterampilan
saja tetapi juga aspek peserta didik
psikomotorik untuk secara
mengetahui hasil komprehensif.
belajarnya.(Satria 2017) Peserta didik
dapat dievaluasi
tidak hanya
berdasarkan
kemampuan
kognitif, tetapi
juga berdasarkan
aspek
psikomotorik
untuk
mengetahui hasil
belajarnya.(Satria
2017)
Guru, Jurusan, Madrasah Ibtidaiyah, Rendahnya proses dan Rendahnya hasil
Fakultas Ilmu, Tarbiyah Dan, hasil belajar IPA siswa belajar dan
Universitas Islam, Negeri Maulana, disebabkan oleh beberapa proses belajar
and Ibrahim Malang. 2016. “Indera faktor diantaranya peserta didik
Manusia Menggunakan Metode Mind penggunakan metode dalam
Map Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 2 yang kurang tepat dan pembelajaran
Besole Tulungagung.” menarik. Oleh karena itu IPA disebabkan
diperlukan suatu solusi adanya
dengan menggunakan pemilihan
metode pembelajaran metode ataupun
yang tepat. (Guru et al. strategi yang
2016) kurang tepat dan
menarik seorang
guru. Maka dari
itu guru harus
bisa memilih
metode atau
strategi
pembelajaran
yang sesuai dan
menarik dengan
materi yang akan
disampaikan agar
pembelajaran
menjadi aktif.
(Guru et al.
2016)
Halim, Fauziatul, and Rahmawati. 2016. Pembelajaran aktif Tujuan
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dimaksudkan untuk pembelajaran
Siswa Pada Materi Alat Indra mengoptimalkan aktif adalah
Manusia Dengan Menggunakan penggunaan semua untuk
Strategi Pembelajaran Aktif Kekuatan potensi yang dimiliki oleh memaksimalkan
Berdua (The Power Of Two) Bagi anak didik, sehingga potensi peserta
Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Nisam.” semua anak didik dapat didik dan
Jurnal Pendidikan Dasar 3(2):6–16. mencapai hasil belajar memungkinkan
yang memuaskan sesuai semua peserta
dengan karakteristik didik mencapai
pribadi yang mereka hasil belajar yang
miliki. (Halim and memuaskan
Rahmawati 2016) sesuai dengan
karakteristik
masing-masing.
Muhlisin. 2018. “Model Pembelajaran Strategi pembelajaran Strategi
Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk interaktif merujuk kepada pembelajaran
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil bentuk diskusi di interaktif
Belajar PDTO Siswa Kelas X TSM B dalamnya terdapat diskusi mengacu pada
DiSMK Muhammadiyah 1 kelas, kelompok kecil, bentuk diskusi
Bambanglipuro.” Program Studi atau penugasan yang meliputi
Pendidikan Teknik Otomotif 210. kelompok, dan kerjasama diskusi kelas,
siswa secara berpasangan. tugas kelompok
(Muhlisin 2018) atau kelompok
kecil, dan
kerjasama siswa
secara
berpasangan.
BRASIL, 2011. 2011. “No Title p .” Melalui strategi ini Dengan
Phys. Rev. E 1–5. diharapkan siswa akan menggunakan
memahami materi, strategi ini,
menghafal informasi dan peserta didik
berkonsentrasi lebih lama diharapkan dapat
sehingga siswa akan memahami
mampu mengkritis, materi,
memahami dan mengingat
mengemukakan pendapat informasi dan
dan pandangannya berkonsentrasi
terhadap materi yang lebih lama
dibahas.(BRASIL 2011) sehingga mereka
dapat
mengevaluasi,
memahami dan
mengemukakan
pendapat dan
pandangannya
terhadap materi
yang sedang
dibahas.
Penelitian, Artikel, Adriyan Saputra, Media pembelajaran Media
Program Studi, Pendidikan Guru, adalah suatu alat pembelajaran
Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan yang berisi pesan merupakan alat
Dasar, Fakultas Keguruan, D. A. N. pembelajaran untuk bantu yang
Ilmu, and Universitas Tanjungpura. mencapai tujuan memudahkan
2014. “Pemanfaatan Media Pada pembelajaran, yaitu guru dalam
Pembelajaran Ipa Kelas v Sdn segala menyampaikan
Terakreditasi b Se-Kecamatan sesuatu (alat) yang berisi materi sehingga
Pontianak Barat.” pesan pembelajaran yang materi dapat
dapat digunakan guru dimengerti oleh
untuk peserta didik
menyampaikan pesan agar tercapainya
kepada siswa sehingga tujuan
dapat merangsang pembelajaran .
pikiran,perasaan,
perhatian dan dan minat
siswa untuk aktif dalam
belajar sehingga proses
pembelajaran dapat
berjalan lebih efektif dan
efesien menuju menuju
tercapainya
kompetensi yang
diharapkan(Penelitian et
al. 2014)
Azizi, Nila Amilatul. 2021. Penggunaan media Media
“Pengembangan Multimedia pembelajaran dalam tahap pembelajaran
Interaktif Dengan Aplikasi Lectora orientasi pembelajaran digunakan pada
Inspire 17 Materi IPA Alat Indera akan sangat membantu fase orientasi
Manusia SD/MI.” Jurnal Pendidikan keefektifan proses pembelajaran
Dasar Islam 4(2):12–17. pembelajaran dan akan
penyampaian pesan dan memberikan
isi saat itu, selain kontribusi yang
membangkitkan motivasi signifikan
dan minat peserta didik, terhadap
media pembelajaran juga keefektifan
dapat membantu peserta pembelajaran dan
didik meningkatkan penyampaian
pemahaman, menyajikan pesan dan isi.
data dengan menarik dan Selain
terpercaya, memudahkan memotivasi dan
penafsiran data dan membuat siswa
memadatkan informasi. tertarik, belajar
(Azizi 2021) dari media juga
dapat membantu
meningkatkan
pemahaman
siswa dan
menyajikan data,
memfasilitasi
interpretasi
informasi dan
merangkumnya
dengan cara yang
menarik dan
dapat diandalkan.
Ulfa Meila Elfiana, Aan Widiyono, Erna Menurut (Kurniawati, Penggunaan
Zumrotun. 2022. “Pengaruh 2008) manfaat media pop media pop up
Penggunaan Media Pop Up Book up book dapat book dapat
Alim (Alat Indra Manusia) Terhadap membangkitkan motivasi mendorong
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD siswa dalam belajar peserta didik
Negeri 4 Tunahan Jepara.” Jurnal disertai dengan cerita untuk belajar
Pendidikan Dan Konseling 4(3):523– yang menarik. melalui cerita
27. Penggunaan ilustrasi, yang menarik.
warna, dan tipografi Gambar, warna
disesuaikan dengan dan tipografi
kesukaan siswa sehingga disesuaikan
siswa merasa lebih akrab dengan kesukaan
dengan karakter- karakter peserta didik,
yang dibuat (Ulfa Meila sehingga peserta
Elfiana, Aan Widiyono didik merasa
2022) lebih familiar
dengan karakter
yang dibuat.
Mathematics, Applied. 2016. “Landasan Menurut Mustakim Hasil belajar
Teori.” 1–23. (2020) hasil belajar merupakan
adalah segala sesuatu semua yang
yang dicapai oleh peserta dicapai oleh
didik dengan peserta didik
penilaian tertentu yang melalui ujian
sudah ditetapkan oleh tertentu yang
kurikulum lembaga ditentukan dalma
pendidikan sebelumnya. kurikulum.
(Mathematics 2016)
Muakhirin, Binti. 2014. “Peningkatan Dimyati dan Mudjiono Dimyati dan
Hasil Belajar Ipa Melalui Pendekatan (2002:250) Mudjiono (2002:
Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Sd.” berpendapat bahwa hasil 250)
Jurnal Ilmiah Guru “COPE” belajar merupakan menegaskan
(01):51–55. hal yang dapat dipandang bahwa hasil
dari dua sisi belajar yakni hal
yaitu dari sisi siswa dan yang bisa dilihat
dari sisi guru. Dari dari dua sisi
sisi siswa, hasil belajar yaitu
merupakan tingkat siswa dan guru.
perkembangan mental Pada
yang lebih baik bila sisi peserta didik,
dibandingkan pada saat hasil belajarnya
sebelum belajar. setara
Tingkat perkembangan perkembangan
tersebut terwujud mental yang
pada jenis-jenis ranah lebih baik
kognitif, afektif dan dibandingkan
psikomotor. Sedangkan dengan sebelum
dari sisi guru, hasil pembelajaran.
belajar merupakan saat Tingkat
terselesaikannya perkembangan
bahan pelajaran. ini akan terwujud
(Muakhirin 2014) kognitif, afektif
dan
psikomotor .Sem
entara itu,
hasilnya dapat
dilihat dari sudut
pandang guru
belajar adalah
saat selesai
bahan ajar.
Purbosari, Para Mitta. 2016. IPA adalah ilmu yang IPA adalah suatu
“Pembelajaran Berbasis Proyek mempelajari tentang ilmu yang
Membuat Ensiklopedia Ilmu fenomena alam dan membahas
Pengetahuan Alam (Ipa) Untuk segala sesuatu yang ada mengenai alam
Meningkatkan Academic Skill Pada dialam. IPA mempunyai melalui berbagai
Mahasiswa.” Scholaria : Jurnal beberapa pengertian macam
Pendidikan Dan Kebudayaan berdasarkan cara percobaan atau
6(3):231. doi: pandang ilmuwan pengamatan yang
10.24246/j.scholaria.2016.v6.i3.p231 bersangkutan mulaidari dilakukan oleh
-238. pengertian IPA itu ilmuwan, maka
sendiri, cara berfikir dari itu
IPA , cara penyelidikan pembelajaran
IPA sampai objek IPA penting
kajian IPA. (Purbosari untuk diajarkan
2016) di sekolah dasar.
Sappe, Irwan, Ernawati Ernawati, and Hasil pembelajaran yang Hasil
Irmawanty Irmawanty. 2018. dikategorikan oleh pembelajaran
“Hubungan Motivasi Belajar para pakar pendidikan diklasifikasikan
Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa sebagaimana tersebut oleh para ahli
Kelas V Sdn 231 Inpres Kapunrengan diatas tidak dilihat secara pendidikan tidak
Kecamatan Mangarabombang fragmentaris atau terlihat secara
Kabupaten Takalar.” JKPD (Jurnal terpisah, melainkan terpisah
Kajian Pendidikan Dasar) 3(2):530. komfrehensif (Sappe et melainkan
doi: 10.26618/jkpd.v3i2.1419. al. 2018) terpadu.

Anda mungkin juga menyukai