ESSAY
Oleh :
210401140109
2023
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran sains yang ada di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA). IPA adalah suatu ilmu yang membahas mengenai alam melalui
berbagai macam percobaan atau pengamatan yang dilakukan oleh ilmuwan, maka dari itu
pembelajaran IPA penting untuk diajarkan di sekolah dasar (Purbosari 2016). Konsep IPA di
sekolah dasar yaitu konsep yang belum dipisahkan tersendiri atau dikatakan masi terpadu.
Mata pelajaran IPA berupaya untuk menningkatkan kecerdasan maupun pemahaman
seseorang tentang alam dan seisinya yang penuh dengan rahasia yang tidak ada habis-
habisnya.
Dalam hal ini guru sebagai ujung tombak di dalam keberhasilan pembelajaran IPA
sangat memiliki peran penting pada pelaksaan pembelajaran. Disini guru harus mempunyai
strategi yang pas dalam mengajar agar apa yang disampaikan dapat dimengerti oleh peserta
didik. Dalam mengajar IPA guru harus bisa membuat peserta didik aktif berpartisipasi dalam
proses pembelajaran, selain itu juga suasana dalam proses pembelajaran harus
menyenangkan, sehingga siswa tidak jenuh dan merasa terbebani dengan konsep
pembelajaran IPA. Salah satu konsep yang ada di dalam pembelajaran IPA yaitu sistem
indera manusia.
PEMBAHASAN
Alat indera merupakan bagian dari anggota tubuh yang dipakai untuk mengetahui
keadaan diluar tubuh. Alat indera terdiri dari lima bagian, yakni mata, telinga, hidung, lidah
dan kulit(Studi et al. 2021) . Pada setiap alat indera tersebut terdapat saraf-saraf yang
nantinya akan menerima rangsangan dari luar tubuh kemudian rangsangan tersebut
dikirimkan menuju otak. Ketika rangsangan tersebut diterima baik oleh otak, maka kita bisa
melihat, mendengar, mencium bau-bauan, mengecap, dan meraba.Mata sebagai indera
penglihat merupakan salah satu dari bagian anggota tubuh yang sangat penting, mata terdiri
dari beberapa bagian penting dalam proses penglihatan yakni iris, lensa, kornea, retina,
makula, dan pembuluh darah retina. Telinga sebagai indera pendengar merupakan salah satu
organ yang cukup penting dan berpengaruh untuk manusia. Telingan terdiri dari tiga bagian,
yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar
terdapat daun telinga, lubang telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian tengah terdiri
dari gendang telinga, dan tulang-tulang pendengaran (tulang marti, landasan, sanggurdi, serta
saluran Eustachius). Sedangkan telinga bagian dalam terdiri dari tiga setengah lingkaran,
sakulus dan utrikulus, saraf pendengar serta rumah siput. Hidung sebagai indera pencium
merupakan salah satu bagian anggota tubuh yang menonjol di area wajah yang memiliki
fungsi sebagai menhirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara
pernapasan dan berperan sebagai resonansi suara. Bagian-bagian hidung terdiri dari tulang
hidung, lendir, serabut saraf pembau (alfaktori), silia saraf pembau, dan serabut saraf ke otak.
Lidah sebagai indera pengecap terletak di dalam mulut yang berfungsi sebagai organ
komunikasi yang penting. Kulit sebagai indera peraba berfungsi untuk melindungi tubuh.
Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
Pada materi sistem indera manusia, peserta didik banyak mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan belajar yang dialami peserta didik dalam materi sistem indera manusia pada aspek
indikator pembelajaran mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi (Adriani and Lazuardi
2018). Banyak peserta didik yang belum memahami mengenai fungsi, bagian-bagian, dan
proses yang terjadi pada alat indera. Peserta didik bukan lagi kertas putih yang kosong. Guru
harus menyiapkan ilmu pengetahuan yang nantinya akan dibekali kepada peserta didik (Purba
2016). Untuk itu peserta didik membutuhkan adanya ruang dari guru sebagai fasilisator
dengan menyediakan model pembelajaran, strategi, teori dan media pembelajaran yang
bervariasi (Indrastyawati, C., Paidi, P., Ciptono 2016).
Teori belajar adalah asas umum atau kumpulan asas yang saling berkaitan yang
menjelaskan banyak fakta dan pengamatan yang berkaitan dengan peristiwa belajar
(Shahbana, Kautsar farizqi, and Satria 2020). Teori belajar yang memungkinkan digunakan
dalam pembelajaran sistem indera manusia teori belajar kontruktivisme. Teori belajar
kontruktivisme merupakan sebuah proses untuk menyusun atau mengembangkan
pengetahuan yang baru berdasarkan pengalaman (Deshpande 2013). Selain teori, guru juga
mempersiapkan model pembelajaran, strategi dan media pembelajaran. Model pembelajaran
adalah langkah-langkah secara sistematis dalam proses pembelajaran yang dilakukan dari
awal hingga akhir pembelajaran yang digunakan khusus oleh guru. (Kusmaniar 2018). Model
pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilakukan secara
kelompok dengan jumlah yang sedikit.(Studi et al. 2020). Pada materi sistem indera manusia
guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah model pembelajaran yang termasuk kedalam salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendukung peserta didik untuk aktif dan bekerja sama dalam
penguasaan materi untuk mencapai sebuah prestasi yang maksimal (Satu, Mencapai, and
Sarjana 2014). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat digunakan untuk mengukur
keterampilan peserta didik secara komprehensif. Peserta didik dapat dievaluasi tidak hanya
berdasarkan kemampuan kognitif, tetapi juga berdasarkan aspek psikomotorik untuk
mengetahui hasil belajarnya (Satria 2017). Model pembelajaran ini ditingkatkan melalui
beberapa pendekatan yang diharapkan bisa mengembangkan proses serta hasil belajar dari
peserta didik (Nasrullah 2017).
Rendahnya hasil belajar dan proses belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA
disebabkan adanya pemilihan metode ataupun strategi yang kurang tepat dan menarik
seorang guru. Maka dari itu guru harus bisa memilih metode atau strategi pembelajaran yang
sesuai dan menarik dengan materi yang akan disampaikan agar pembelajaran menjadi aktif
(Guru et al. 2016). Tujuan pembelajaran aktif adalah untuk memaksimalkan potensi peserta
didik dan memungkinkan semua peserta didik mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai
dengan karakteristik masing-masing (Halim and Rahmawati 2016). Strategi pembelajaran
interaktif mengacu pada bentuk diskusi yang meliputi diskusi kelas, tugas kelompok atau
kelompok kecil, dan kerjasama siswa secara berpasangan (Muhlisin 2018). Dengan
menggunakan strategi ini, peserta didik diharapkan dapat memahami materi, mengingat
informasi dan berkonsentrasi lebih lama sehingga mereka dapat mengevaluasi, memahami
dan mengemukakan pendapat dan pandangannya terhadap materi yang sedang dibahas .
(BRASIL 2011).
KESIMPULAN
IPA adalah suatu ilmu yang membahas mengenai alam melalui berbagai macam
percobaan atau pengamatan yang dilakukan oleh ilmuwan, maka dari itu pembelajaran IPA
penting untuk diajarkan di sekolah dasar. Pada pembelajaran IPA kita juga mempelajari
tentang sistem indera manusia yang terdiri dari mata (indera penglihatan), hidung (indera
pencium), telinga (indera pendengar), lidah (indera pengecap), dan kulit (indera peraba).
Setiap pembelajaran tentunya guru harus memperhatikan dan memilih strategi, model, dan
media pembelajaran yang tepat dan menarik agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Silvia, and Lazuardi Lazuardi. 2018. “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Sistem Indra Manusia (Penglihatan, Pendengaran Dan Pengecap) Di Kelas Xi Ipa
Man 1 Stabat.” Jurnal Pelita Pendidikan 5(4):404–9. doi: 10.24114/jpp.v5i4.8877.
Azizi, Nila Amilatul. 2021. “Pengembangan Multimedia Interaktif Dengan Aplikasi Lectora
Inspire 17 Materi IPA Alat Indera Manusia SD/MI.” Jurnal Pendidikan Dasar Islam
4(2):12–17.
Guru, Jurusan, Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu, Tarbiyah Dan, Universitas Islam, Negeri
Maulana, and Ibrahim Malang. 2016. “Indera Manusia Menggunakan Metode Mind
Map Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 2 Besole Tulungagung.”
Halim, Fauziatul, and Rahmawati. 2016. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Alat Indra Manusia Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Kekuatan
Berdua (The Power Of Two) Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Nisam.” Jurnal
Pendidikan Dasar 3(2):6–16.
Indrastyawati, C., Paidi, P., Ciptono, C. 2016. “Android Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Hasil Belajar Development of Sensory System Learning Media Based on Android To.”
Jurnal Pendidikan Biologi 5(7):50–56.
Muakhirin, Binti. 2014. “Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Pendekatan Pembelajaran
Inkuiri Pada Siswa Sd.” Jurnal Ilmiah Guru “COPE” (01):51–55.
Penelitian, Artikel, Adriyan Saputra, Program Studi, Pendidikan Guru, Sekolah Dasar,
Jurusan Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan, D. A. N. Ilmu, and Universitas
Tanjungpura. 2014. “Pemanfaatan Media Pada Pembelajaran Ipa Kelas v Sdn
Terakreditasi b Se-Kecamatan Pontianak Barat.”
Purba, R. 2016. “… Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pelajaran Ipa Dengan
Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Di Sds Gracia ….” Jurnal Mutiara
Pendidikan Indonesia 78–91.
Purbosari, Para Mitta. 2016. “Pembelajaran Berbasis Proyek Membuat Ensiklopedia Ilmu
Pengetahuan Alam (Ipa) Untuk Meningkatkan Academic Skill Pada Mahasiswa.”
Scholaria : Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 6(3):231. doi:
10.24246/j.scholaria.2016.v6.i3.p231-238.
Sappe, Irwan, Ernawati Ernawati, and Irmawanty Irmawanty. 2018. “Hubungan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sdn 231 Inpres Kapunrengan
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.” JKPD (Jurnal Kajian Pendidikan
Dasar) 3(2):530. doi: 10.26618/jkpd.v3i2.1419.
Satria, Mirza. 2017. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil
Belajar Mata Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Mendeskripsikan Panca Indra Dan
Fungsinya Kelas IV SDN Padomasan 1 Jember.” 3(3):69–70.
Satu, Salah, Syarat Mencapai, and Gelar Sarjana. 2014. “Skripsi Heru Hendriawan-Fitk.”
Shahbana, Elvia Baby, Fiqh Kautsar farizqi, and Rachmat Satria. 2020. “Implementasi Teori
Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran.” Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
9(1):24–33. doi: 10.37755/jsap.v9i1.249.
Studi, Program, Pendidikan Guru, Sekolah Dasar, and Fakultas Keguruan. 2021. Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Seminar Skripsi Pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Studi, Program, Pendidikan Guru, Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan, D. A. N. Ilmu, and
Universitas Muhammadiyah Magelang. 2020. “Indera Melalui Model Cooperatif
Learning.”
Ulfa Meila Elfiana, Aan Widiyono, Erna Zumrotun. 2022. “Pengaruh Penggunaan Media Pop
Up Book Alim (Alat Indra Manusia) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD
Negeri 4 Tunahan Jepara.” Jurnal Pendidikan Dan Konseling 4(3):523–27.
Format Analisis Referensi Artikel