DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................2
BAB 3. METODE PENELITIAN..............................................................................................3
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................................4
4.1 Angga ran Biaya..................................................................................................................4
4.2 Jadwa l Kegia tan.................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................5
LAMPIRAN................................................................................................................................6
Lampira n 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping...........................................6
Lampira n 2. Justifikasi Angga ran Kegia tan..........................................................................10
Lampira n 3. Susunan Organisa si Tim Peneliti dan Pembagian Tuga s..................................14
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...................................................................15
ii
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki anugerah berupa kekayaan
alam yang melimpah dimana perekonomiannya sangat didukung dari hasil
pertanian dan perikanan. Udang merupakan sumber daya hayati yang memiliki
potensi yang cukup besar di bidang perikanan karena memiliki nilai ekonomis
yang cukup tinggi. Salah satu contoh udang yang memiliki nilai ekonomis tinggi
adalah udang vaname. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan
varietas unggul dalam sektor perikanan karena memiliki kelebihan pada proses
pertumbuhan nya yang cepat, tingkat daya tahan terhadap parasit lebih tinggi serta
memiliki jangkauan salinitas yang cukup luas karena bersifat eurhaline
(Mangampa dan Suwoyo 2010). Di Indonesia, kuantitas produksi udang hasil
budidaya juga meningkat nyata dalam 20 tahun terakhir, dari hanya 97.2 ribu ton
pada tahun 1989 menjadi 352.0 ribu ton pada tahun 2010. Puncaknya terjadi pada
tahun 2008 dengan kuantitas produksi sebanyak 409.6 ribu ton . Udang vaname
memiliki produktivitas sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan
produktivitas udang windu (Penaeus monodon) (Junarno et al 2011).
Budidaya unggul merupakan sistem budidaya yang menerapkan nilai lebih
pada prosesnya. Budidaya unggul dapat dilakukan dengan menggunakan varietas
unggul ataupun beberapa perlakuan yang dapat menunjang proses pertumbuhan
dan perkembangan hewan ternak lebih cepat.Udang vaname merupakan salah satu
spesies yang dapat dibudidayakan di tambak dengan teknik budidaya ekstensif,
semi-intensif maupun intensif. Sistem budidaya tertutup atau tanpa pergantian air
dengan teknologi bioflok saat ini mendapat perhatian lebih khusus dibandingkan
teknologi lainnya karena memiliki beberapa kelebihan yaitu selain dapat
mereduksi biaya dan input air serta potensi patogen di dalamnya juga dapat
mereduksi pembuangan efluen kaya nutrien ke lingkungan sekitarnya sehingga
dapat meningkatkan biosecurity dalam sistem budidaya (Martini 2017). Namun
dalam penerapan nya sistem bioflok masih menggunakan media berupa air
bersalinitas tinggi.
Budidaya udang vaname di Indonesia umumnya masih dilakukan di
tambak yang berada di dekat laut. Budidaya udang pada tambak komersil
umumnya memiliki beberapa permasalahan yang sering terjadi antara lain sering
terjadinya penurunan kualitas air pada tambak. Hal tersebut dapat menyebabkan
pertumbuhan udang terhambat dan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan
patogen pada udang (Pantjara et al 2012). Selain itu permasalahan yang dihadapi
oleh para petani udang ketika musim kemarau yang menyebabkan peningkatan
salinitas pada tambak. Peningkatan salinitas pada tambak akan menyebabkan
udang mengalami stress sehingga akan meningkatkan tingkat mortalitas udang di
tambak (Hendradjat dan Mangampa 2007).
Perluasan budidaya udang vaname pada kolam darat dapat meningkatkan
produktivitas karena akan meningkatkan potensi lahan yang dapat digunakan serta
dapat menciptakan kontrol yang lebih tinggi dalam proses budidaya udang
vaname. Salah satu aplikasi yang dapat diterapkan dalam budidaya udang vaname
adalah dengan menggunakan mineral kalium. Pada penelitian yang dilakukan
2
semua dokumen tertulis mengenai penelitian budidaya udang vaname dan aspek
fisiologis udang vaname. Dokumen tertulis tersebut berupa buku, artikel jurnal,
dan laporan penelitian.
6
Daftar Pustaka
Fitriani NL, Walanda D, Rahman N. 2012. Penentuan kadar kalium (K) dan
Kalsium (Ca) pada labu siam (Sechium edule) serta pengaruh tempat
tumbuhnya. Jurnal Akademik Kimia. 1(4): 174 – 180.
Hendradjat EA, Mangampa M. 2007. Pertumbuhan dan sintasan udang vaname
pola tradisional plus dengan kepadatan berbeda. Jurnal Riset Akuakultur. 2
(2): 149 155.
Junarno O, Oktaviani R, Fauzi A, Nuryartono N. Kinerja produktivitas dan faktor
yang berpengaruh terhadap total Total Factory Productivity (TFP) tambak
udang di Indonesia. Jurnal Sosek. 6(2):149 – 150.
Mangampa M, Suwoyo HS. 2010. Budidaya udang vaname (Litopenaeus
vannamei) teknologi intensif menggunakan benih tokolan. Jurnal Riset
Akuakultur. 5 (3): 351 – 361.
Martini N .2017. Pengaruh perbedaan sistem budidaya terhadap laju pertumbuhan
udang vaname (Litopenaeus vannamei). Jurnal Ika. 15(1):2 – 3.
McGraw WJ, Scarpa J. 2003. Minimum environmental potassium for survival of
Pasifik white shrimp Litopenaeus vannamei (Bonne) in fresswater. Journal
of Shellfish Research. 22 (1): 263-267.
Pantjara B, Nawang A, Usman, Rachmansyah.2012. Pemanfaat bioflok pada
budidaya udang vanamei (Litopenaeus vannamei) intensif. 7(1):61 – 72.
Sunardi. 2006. Unsur Kimia. Jakarta (ID): Yrama Widya.
Widodo AF, Pantjara B, Adhiyudanto NB, Rachmansyah. 2011. Performansi
fisiologis Udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara di media
air tawar dengan aplikasi kalium.Jurnal Riset Akuakultur. 6 (2): 225–241.
Yulianti E. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pembenihan
Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) (Kasus pada PT Suri Tani
Pemuka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten). [SKRIPSI]. Institut
Pertanian Bogor.
8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan dosen pendamping
9
2. Anggota Pelaksana 1
10
2. Anggota Pelaksana 2
11
3. Dosen Pendamping
12
13