Anda di halaman 1dari 7

CASE STUDY II

PENGAUDITAN II

A4

Dosen Pengampu: Dr. Ni Made Dwi Ratnadi., S.E., M.Si., Ak. CA

Oleh:

Kelompok 7

I Komang Adi Suryananda; 2107531288; 19

Ni Komang Devi Triyanti; 2107531289; 20

Made Pandith Bagus Pratistha; 2107531290; 21

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022/2023
Kasus 1.

Drs Guritno, Akuntan, sedang mengaudit laporan keuangan PT Pandawa untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2018. Guritno merencanakan untuk menyelesaikan pekerjaan
lapangandan menandatangani laporan pada tanggal 10 Mei 2019. Guritno merasa khawatir
akanadanya kejadian atau peristiwa yang terjadi setelah tanggal 31 Desember 2018 yang
akan berpengaruh terhadap laporan keuangan tahun 2018.

Diminta:

a) Sebutkan tipe-tipe umum peristiwa kemudian yang harus dipertimbangkan dan


dinilaioleh Guritno
b) Prosedur pengauditan apakah yang harus dipertimbangkan Guritno
dalam melaksanakan pengumpulan bukti yang bersangkutan dengan peristiwa
kemudian.

Jawaban :
a) Tipe-tipe umum peristiwa kemudian yang harus dipertimbangkan dan dinilai oleh Guritno
meliputi:
1. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Subsequent Events): Ini adalah peristiwa yang
terjadi setelah tanggal laporan keuangan (31 Desember 2018) tetapi sebelum tanggal
penyelesaian audit (10 Mei 2019). Peristiwa Ini Dapat Dibagi Menjadi dua kategori:
a. Peristiwa yang memberikan bukti tambahan mengenai kondisi yang ada pada
tanggal laporan keuangan (peristiwa terjadi setelah tanggal neraca tetapi
mengkonfirmasi kondisi yang ada pada tanggal tersebut).
b. Peristiwa yang mengindikasikan adanya kondisi baru yang timbul setelah
tanggal laporan keuangan (peristiwa terjadi setelah tanggal neraca dan
mengindikasikan adanya perubahan kondisi setelah tanggal tersebut).
2. Peristiwa Pasca-Penyelesaian (Post-balance Sheet Events): Ini adalah peristiwa yang
terjadi setelah tanggal penyelesaian audit (10 Mei 2019). Peristiwa Ini Tidak
Berpengaruh pada laporan keuangan tahun 2018, tetapi dapat memberikan informasi
penting tentang kondisi keuangan perusahaan yang perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan tahun berikutnya.
3. Peristiwa seperti akuisisi, penggabungan, atau penjualan suatu bisnis dapat
mempengaruhi laporan keuangan. Auditor harus mempertimbangkan perubahan
kepemilikan atau kendali ini dan mengevaluasi dampaknya terhadap laporan
keuangan.
4. Transaksi yang tidak biasa, seperti penjualan aset tetap, penghapusan piutang, atau
restrukturisasi utang, dapat mempengaruhi laporan keuangan. Auditor harus melihat
apakah transaksi tersebut telah diakui secara tepat dan mengikuti prinsip akuntansi
yang berlaku.
5. Perubahan kebijakan akuntansi, jika perusahaan mengubah kebijakan akuntansi yang
signifikan, auditor harus mempertimbangkan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Auditor perlu memastikan bahwa perubahan kebijakan ini diungkapkan dengan jelas
dan bahwadampaknya telah diperhitungkan secara konsisten.

b) Prosedur pengauditan yang harus dipertimbangkan oleh Guritno dalam melaksanakan


pengumpulan bukti terkait dengan peristiwa kemudian antara lain:
1. Membaca laporan keuangan tahun 2018 secara menyeluruh dan memperoleh
pemahaman yang memadai tentang transaksi dan peristiwa yang terjadi pada tahun
tersebut.
2. Meminta manajemen perusahaan untuk memberikan daftar peristiwa yang terjadi
setelah tanggal neraca (setelah 31 Desember 2018) dan mengevaluasi apakah
peristiwa tersebut berpotensi berdampak pada laporan keuangan tahun 2018.
3. Memperoleh penjelasan tertulis dari manajemen perusahaan mengenai peristiwa-
peristiwa yang diidentifikasi, termasuk informasi tentang sifat, waktu, dan dampak
potensial dari peristiwa tersebut.
4. Melakukan pemeriksaan dokumentasi dan bukti yang relevan terkait dengan
peristiwa-peristiwa kemudian yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahun
2018.
5. Membandingkan informasi yang diberikan oleh manajemen dengan sumber-sumber
informasi independen untuk memverifikasi kebenaran dan kelengkapan peristiwa-
peristiwa tersebut.
6. Jika perlu, mengkonsultasikan dengan pihak ketiga yang independen, seperti ahli
hukum atau penasihat keuangan, untuk mendapatkan pendapat atau nasihat terkait
dengan peristiwa-peristiwa kemudian yang membutuhkan pertimbangan khusus.
7. Mengungkapkan peristiwa-peristiwa kemudian yang relevan dalam laporan
keuangan tahun 2018 sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku.

Kasus 2
Sarjono adalah kontroler pada PT Sumbawa, sebuah perseroan tertutup. Pemegang saham
mayoritas pada perusahaan tersebut bermaksud untuk menjual sahamnya kepada pihak lain.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka laporan keuangan PT Sumbawa harus diaudit. KAP
Drs Lukman, Ak. Telah ditunjuk untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan tersebut
untuk tahun yang berakhir tanggal 30 November 2019. Dalam pertemuan terakhir dengan
para pemilik, Sarjono melaporkan perkembangan audit. Sebagian besar pekerjaan lapangan
telah diselesaikan dan laporan keuangan sementara akan disusun dalam waktu sepuluh hari.
Drs Lukman telah diberikan target waktu untuk menerbitkan laporannya pada tanggal 15
Januari 2020. Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan tentang pekerjaan yang masih
harus dilakukan, Lukman menyebutkan tiga tugas berikut yang masih harus diselesaikan.
● Review peristiwa-peristiwa kemudian

● Mendapatkan surat pernyataan dari klien

● Mengirim surat kepada manajemen

Diminta:
1) Sebutkan tujuan review atas peristiwa kemudian

2) Sebutkan dua tindakan yang harus diambil sehubungan dengan ditemukannya


peristiwa kemudian yang material dan pengaruh potensial dari setiap tindakan
terhadap laporan keuangan.
3) Jelaskan tujuan surat pernyataan dari klien.

4) Sebutkan empat hal yang biasanya dicantumkan dalam surat pernyataan dari klien

5) Sebutkan tujuan yang ingin dicapai oleh surat kepada manajemen.

6) Sebutkan tiga hal penting yang kemungkinan besar akan dicantumkan dalam surat
kepada manajemen.
Jawaban :

1. Tujuan review atas peristiwa kemudian adalah untuk memastikan bahwa peristiwa-
peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan (30 November 2019) tetapi
sebelum tanggal penerbitan laporan audit (15 Januari 2020) telah diidentifikasi,
dievaluasi, dan diungkapkan secara tepat dalam laporan keuangan.

Tujuan review atas Review peristiwa kemudian dilakukan auditor adalah untuk
menentukan apakah terdapat transaksi atau Peristiwa yang muncul setelah tanggal
neraca yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan pada laporan periode
berjalan. Prosedur audit ini disyaratkan di PSA 46 (SA 560). Tanggung jawab
auditor atas review Peristiwa setelah tanggal neraca biasanya terbatas pada periode
awal, yaitu pada tanggal neraca dan berakhir pada tanggal laporan auditor. Oleh
karena tanggal laporan auditor merupakan saat penyelesaian prosedur audit yang
penting di kantor klien, maka review Peristiwa setelah tanggal neraca harus
diselesaikan mendekati akhir audit.
2. Dua tindakan yang harus diambil sehubungan dengan ditemukannya peristiwa
kemudian yang material dan pengaruh potensial dari setiap tindakan terhadap laporan
keuangan adalah:
a. Mengungkapkan peristiwa kemudian yang material dalam catatan atas
laporan keuangan: Jika terdapat peristiwa kemudian yang material, perlu
diungkapkan secara jelas dalam catatan atas laporan keuangan. Tindakan ini
akan memastikan bahwa informasi relevan tentang peristiwa tersebut dapat
diakses oleh pengguna laporan keuangan.
b. Merevisi atau mengubah laporan keuangan yang sudah disusun: Jika
peristiwa kemudian yang material memiliki pengaruh signifikan terhadap
laporan keuangan yang sudah disusun, maka laporan keuangan tersebut perlu
direvisi atau diubah untuk mencerminkan dampak dari peristiwa tersebut.
Tindakan ini akan memastikan bahwa laporan keuangan akurat dan dapat
diandalkan.
3. Tujuan surat pernyataan dari klien adalah untuk memperoleh kepastian dan
konfirmasi tertulis dari manajemen perusahaan bahwa informasi yang diberikan
kepada auditor dalam proses audit adalah benar, lengkap, dan sesuai dengan fakta
yang sebenarnya.
Surat pernyataa (Representation letter) adalah surat yang dibuat klien yang ditujukan
KAP, yang berisi pernyataan dari manajemen perusahaan mengenai:
a) Tanggungjawab manajemen terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan
perusahaan sesuai dengan PSAK
b) Kelengkapan data, catatan akuntansi, notulen rapat direksi dan pemegang
saham serta informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan audit, telah
diperlihatkan kepada akuntan publik tidak ada yang disembunyikan
c) Penjelasan pos laporan keuangan, misalnya:
• piutang yang disajikan di neraca semuanya bisa tertagih dan dibuatkan
penyisihan yang cukup (untuk piutang yang diragukan bisa tertagih)
• aktiva tetap yang tercatum di neraca semuanya merupakan milik perusahaan
dan dicatat berdasarkan harga perolehannya
• hutang yang tercantum di neraca betul-betul merupakan kewajiban
perusahaan dan tidak ada hutang atau kewajiban kepada pihak ketiga yang
belum dicantumkan di neraca
Adapun tujuan surat pernyataan dari klien:

Jika ternyata klien tidak mencatat transaksi perusahaan secara keseluruhan


atau ada bukti-bukti yang disembunyikan /tidak diperlihatkan kepada kantor
akuntan, sehingga ada pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa
dirugikan lalu mengajukan tuntutan kepada akuntan publik di pengadilan. Dalam hal
ini akuntan publik dapat menunjukakkan surat pernyataan langganan tersebut
sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak bisa disalahkan.

Kaitannya dengan audit

Dalam paragraf 05 SPAP seksi 333 (PSA No 17) diatur bahwa representasi
tertulis dari manajemen harus diperoleh untuk semua laporan keuangan dan periode
yang dicakup oleh laporan audit.

Paragraf 13 SPAP seksi 333 (PSA No 17) menjelaskan bahwa penolakan


manajemen untuk melengkapi representasi tertulis merupakan pembatasan terhadap
lingkup audit yang menghalangi auditor untuk memberikan pendapat wajar tapa
pengecualian dan biasanya cukup menyebabka auditor tidak memberikan pendapat
atau menarik diri dari perikatan.

Dengan demikian, jika auditor tidak bisa memperoleh surat representasi klien
dari manajemen perusahaan maka dengan mempertimbangkan sifat representasi
ataupun keadaan penolakan dari manajemen, auditor minimal harus memberikan
opini wajar dengan pengecualian.

4. Empat hal yang biasanya dicantumkan dalam surat pernyataan dari klien adalah:

a. Pernyataan mengenai tanggung jawab manajemen atas penyajian laporan


keuangan yang akurat dan lengkap.
b. Pernyataan mengenai kepatuhan terhadap peraturan dan peraturan yang
berlaku dalam penyusunan laporan keuangan.
c. Pernyataan mengenai keberadaan dan ketersediaan informasi yang
diberikankepada auditor.
d. Pernyataan mengenai keberadaan atau ketiadaan adanya
penyesatan,penyembunyian, atau kecurangan dalam laporan keuangan.
5. Tujuan yang ingin dicapai oleh surat kepada manajemen adalah untuk memberikan
komunikasi tertulis kepada manajemen perusahaan mengenai temuan, pertimbangan,
atau rekomendasi yang signifikan yang timbul selama proses audit. Surat ini dapat
berfungsi sebagai saluran resmi untuk menyampaikan informasi penting dan
menyediakan kesempatan bagi manajemen untuk merespons temuan tersebut.
6. Tiga hal penting yang kemungkinan besar akan dicantumkan dalam surat kepada
manajemen adalah:
a. Pengungkapan temuan audit yang signifikan: Surat tersebut akan
mencantumkan temuan-temuan yang dianggap signifikan oleh auditor selama
proses audit, seperti kelemahan dalam pengendalian internal, perubahan
kebijakan akuntansi, atau penyesuaian material dalam laporan keuangan.
b. Rekomendasi untuk perbaikan: Surat tersebut dapat mencakup rekomendasi
atau saran yang diberikan oleh auditor kepada manajemen perusahaan untuk
meningkatkan pengendalian internal, efisiensi operasional, atau kepatuhan
terhadap standar akuntansi yang berlaku.
c. Permintaan tanggapan atau tindakan dari manajemen: Surat tersebut biasanya
meminta manajemen untuk merespons temuan audit, menjelaskan langkah-
langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi, atau
memberikan penjelasan tambahan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai