03
Melakukan komunikasi tertulis dengan
.
klien
04
1. MENYEMPURNAKAN
PEKERJAAN LAPANGAN
1. MENYEMPURNAKAN PEKERJAAN LAPANGAN
“
a) Melakukan reviu peristiwa kemudian (Bab 12)
d)
(LCA – Litigation, Claim, and Assessment)
“
a) Melakukan pengukuran tingkat materialitas salah saji dan risiko audit berdasarkan
hasil kompilasi total temuan audit.
b)
c)
Melakukan reviu terhadap teknis penyajian laporan keuangan
Merumuskan pendapat auditor dan menyusun draft laporan auditor (Bab 36 di-
bahas dipertemuan selanjutnya)
“
d) Mendokumentasikan pekerjaan audit (Bab 33)
3. MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN KLIEN (Bab 38)
Komunikasi tentang pengendalian internal, untuk melaporkan termuan kelemahan SPI
serta pengaruhnya terhadap kinerja operasional perusahaan, baik kelemahan ringan atau
kelemahan material (material weaknesses).
Komunikasi tertulis tentang pelaksanaan audit, untuk melaporkan berbagai hambatan yang terjadi
selama proses pelaksanaan audit, serta berbagai usulan untuk mengatasinya.
berbagai hal yang penting untuk diketahui oleh manajemen, atau yang disebut dengan
reportable conditions, yang
pengelolaan organisasi ke depan.
bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi
“
Management Letter atau surat komunikasi dengan manajemen, digunakan untuk melaporkan
dan efektifitas
1. a.Peristiwa Kemudian (Bab 12)
ISA 560 alinea 4 merinci tujuan auditor dalam mengaudit peristiwa kemudian yakni
untuk:
a) memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai apakah peristiwa antara
tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor yang memerlukan
penyesuaian atau pengungkapan telah ditunjukkan dengan benar dalam laporan
keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
b) menanggapi dengan tepat, fakta yang diketahui auditor sesudah tanggal laporan
auditor yang jika diketahui sebelumnya dapat menyebabakan auditor mengubah
laporan auditornya
PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT EVENTS)
Peristiwa kemudian adalah peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan,
yang berpengaruh material atau signifikan terhadap laporan keuangan.
Periode peristiwa kemudian adalah masa antara tanggal laporan keuangan sampai
dengan tanggal akhir pekerjaan lapangan.
Tanggal akhir pekerjaan lapangan adalah tanggal akhir pengumpulan dan pengujian
bukti audit.
Tanggung jawab utama auditor adalah pada peristiwa kemudian yang terjadi pada
“periode peristiwa kemudian”.
PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT EVENTS)
Peristiwa Kemudian
31/12/2019 15/03/2020 31/03/2020
Contoh:
Dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2019 tersaji utang
garansi Rp100.000.000,00, sampai dengan akhir masa garansi, misalnya
tanggal 10 Februari 2020 ternyata jumlah realisasi beban garansi hanya
Rp80.000.000,00. Atas peristiwa ini, auditor mengusulkan jurnal penyesuaian
sebagai berikut:
2. Peristiwa kemudian
KEBIJAKAN yang berpengaruh signifikan terhadap masa depan
PENETAPAN
perusahaan, misalnya:
TRANSFER PRICING
a. Kebijakan pengembangan bisnis yang agresif.
b. Kebijakan penghentian divisi atau produk tertentu.
c. Kebijakan penutupan anak cabang.
d. Bencana alam, seperti banjir atau kebakaran.
Peristiwa semacam ini tidak memerlukan penyesuaian atas laporan
keuangan, tetapi memerlukan pengungkapan dampak peristiwa
kemudian terhadap kinerja operasional perusahaan ke depan.
PERISTIWA KEMUDIAN SETELAH AKHIR PEKERJAAN LAPANGAN
JikaKEBIJAKAN
peristiwaPENETAPAN
kemudian terjadi setelah tanggal akhir pekerjaan lapangan
tetapi TRANSFER
sebelumPRICING
penerbitan laporan audit, dan peristiwa kemudian
tersebut berpengaruh material terhadap laporan keuangan atau
berpengaruh
material terhadap kegiatan operasional perusahaan ke depan, peristiwa
kemudian tersebut diakomodasi dalam laporan auditor dengan memberi
tanggal khusus, disebut dengan tanggal ganda (dual dating).
PERISTIWA KEMUDIAN SETELAH AKHIR PEKERJAAN LAPANGAN
Peristiwa Kemudian
15 Maret 2020
Kecuali untuk peristiwa kemudian yang kami temukan pada
tanggal 20 Maret 2020, yang kami ungkap pada catatan laporan
keungan nomor xxx.
b. REVIU NOTULEN RAPAT KOMISARIS DAN MANAJEMEN
Surat representasi manajemen (representation letter), adalah surat pernyataan tertulis dari
manajemen, yang diminta oleh auditor, untuk memperkuat bukti audit yang telah diperoleh
oleh auditor.
Fungsi Surat Representasi Manajemen
a. Untuk mengkonfirmasi pernyataan lisan manajemen.
b. Untuk mendokumentasikan pernyataan manajemen.
c. Untuk mengurangi potensi salah faham tentang pernyataan manaje-
men.
Isi Surat Representasi Manajemen
a) Pernyataan tentang tanggungjawab manajemen terhadap laporan keuangan.
b) Pernyataan tentang kelengkapan informasi dan bukti yang diserahkan kepada auditor.
c) Penjelasan tentang masalah pengakuan pendapatan, estimasi akuntansi, dan
pengungkapan.
.d) Penjelasan tentang peristiwa kemudian (subsequent events).
a) Untuk menentukan jenis opini auditor yang akan dikeluarkan (wajar, wajar dengan
pengecualian, tidak wajar, atau menolak memberikan pendapat).
b) Untuk menentukan kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar audit, yaitu Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) – update SA - atau ISA (the International Stan-
dards on Auditing).
EVALUASI TEMUAN AUDIT
Audit laporan keuangan ditujukan untuk memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan, agar laporan
keuangan aman untuk digunakan sebagai dasar perencanaan dan keputusan bisnis bagi penggunanya.
Dalam hal terdapat keraguan substansial atas kelangsungan hidup perusahaan (substantial doubt about
the going concern), auditor perlu mengungkapkannya dalam laporan hasil audit yang dikeluarkannya.
Informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran kelangsungan hidup perusahaan antara lain:
a. Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
b. Restrukturisasi utang.
c. Revisi kegiatan operasional karena tekanan faktor-faktor eksternal.
d. Rencana dan langkah manajemen untuk mencegah efek negatif kondisi bisnis.
e. Prediksi efektifitas implementasi langkah strategis manajemen dalam menghadapi
situasi bisnis yang dihadapinya.
EVALUASI TEMUAN AUDIT
Evaluasi kelangsungan hidup organisasi mencakup:
a. Evaluasi kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan
b. Evaluasi teknis ketepatan penggunaan bahasa pengungkapan. Materi pengungkapan mencakup:
c. Kondisi dan peristiwa yang menyebabkan munculnya keraguan substansial kelangsungan
hidup perusahaan.
d. Kemungkinan-kemungkinan akibat dari kondisi dan keadaan sulit yang dihadapi perusahaan.
e. Hasil evaluasi manajemen dan upaya pencegahannya.
f. Potensi penghentian kegiatan operasional.
c. REVIU TEKNIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Reviu teknis penyajian laporan keuangan mencakup beberapa langkah sebagai berikut:
Membuat checklists tentang hal-hal penting dalam penyajian laporan
keuangan.
Mencocokkan laporan keuangan per audit dengan komponen laporan keuangan yang tertulis dalam
checklists laporan keuangan.
Checklists mencakup bentuk dan isi dari laporan keuangan, termasuk pengungkapan atas laporan
keuangan.
Memasukkan Checklists yang sudah diisi dan temuan hasil reviu ke dalam kertas kerja audit.
d. OPINI AUDITOR DAN LAPORAN AUDITOR
Opini auditor dan draft laporan audit dibuat untuk dua hal sebagai berikut:
Opini auditor dan draft laporan auditor atas laporan keuangan.
Opini auditor dan draft laporan auditor atas Sistem Pengendalian Internal laporan keuangan
(terutama untuk
perusahaan publik).
Jika terdapat kelemahan material/material weaknesses dalam Sistem Pengendalian Internal,
auditor dapat
memberikan pendapat tidak wajar (adverse opinion) atas sistem pengendalian interen.
e. REVIU AKHIR KERTAS KERJA
Reviu akhir kertas kerja dilakukan oleh manajer audit dan partner KAP, dengan cakupan
reviu sebagai berikut:
Manajer: melakukan reviu kertas kerja yang dibuat oleh senior auditor, termasuk reviu
atas beberapa atau seluruh kertas kerja yang telah direviu oleh senior auditor.
Partner yang bertanggungjawab terhadap penugasan audit: melakukan reviu kertas
kerja yang dibuat oleh manajer, dan mereviu kertas kerja lain secara selektif.
• REVIU AKHIR KERTAS KERJA
•Tujuan Reviu Kertas Kerja oleh Partner KAP
a) Menguji ketepatan dan kelengkapan kertas kerja.
b) Menguji ketepatan pertimbangan profesional pembuat kertas kerja.
c) Menguji kesesuaian pelaksanaan audit dengan kesepakatan audit yang tertulis
dalam surat penugasan audit
d) Menguji ketepatan penyelesaian seluruh pertanyaan penting tentang akuntansi,
• audit, dan pelaporan keuangan, yang timbul di sepanjang proses audit.
e) Menguji kesesuaian pendapat auditor dengan kertas kerja yang mendukungnya.
f) Menguji kesesuaian pelaksanaan audit dengan SA dan kebijakan kontrol kualitas
KAP.
•Sejumlah KAP mensyaratkan reviu kertas kerja oleh partner yang tidak terlibat di
dalam proses audit, disebut independent “cold” (or second) review.
Mendokumentasikan Pekerjaan Audit (Bab 33)
Kepemilikan atas File
Mendokumentasikan pekerjaan audit berperan penting dalam
perencanaan dan pelaksanaan audit. dokumentasi ini berfungsi sebagai Kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan
catatan atau rekaan mengenai pekerjaan yang dilakukan, dan menjadi perundang-undangan, dokumentasi audit
dasar untuk laporan auditor. Dokumentasi juga digunakan untuk reviu merupakan milik Kantor Akuntan Publik (KAP)
kendali mutu, untuk memantau kepatuhan terhadap ISAs dan ketentuan
perundangan terkait, serta kemungkinan inspeksi oleh pihak ketiga Copy Catatan Entitas
ISA 230.7, auditor wajib membuat dokumentasi audit Salinan, ringkasan atau copies catatan entitas
secara tepat waktu dapat dimasukkan sebagai bagian dari
dokumentasi audit jika dipandang perlu.
ISA 230.8 Namun, copy catatan akuntansi dari entitas
ISA 230.9 tersebut bukanlah pengganti dokumentasi audit
yang baik.
ISA 230.10
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
ISA 330 16 dokumentasi (hal 472)
ISA 330 26
ISA 330 27
ISA 500.8
ISA 500.9