TUGAS 1
JAWABAN :
b. Dalam sejarah filsafat pada abad pertengahan ini atau filsafat modern
muncul berbagai pertentangan pertentangan pokok antara lain pertama
empiris melawan rasionalisme kedua Realisme lawan Idealisme di bidang
ontologia (hakikat). Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul
lagi dipertentangan baru, yaitu ketiga materialis melawan Idealisme
kempat Monismelawan dualisme dan yang kelima mekanisme lawan
teleologisme.
JAWABAN :
Paradigma ini mengacu pada awal perkembangan filsafat pada zaman Yunani
kuno di mana dengan jelas ditemukan bahwa pemikiran filsafat pada
awalnya adalah "filsafat pemerintahan". Contohnya seperti filsafat
kenegaraan Plato berkata bahwa kebenaran sebagai realitas yang
sesungguhnya, seharusnya mengikuti kenyataan. Jadi, apabila kita
menafsirkan teori ini, terjadinya penindasan pemerkosaan perampokan dan
lain lainnya hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Dalam benak Plato
Tersimpan pemikiran yang bersumber dari pengalaman menyaksikan
gurunya Socrates di paksa minum racun. Ia Lalu beri kepastian bahwa
pemerintah yang berkuasa adalah buruk karena baginya gurunya adalah
orang yang paling bijak jujur dan baik lalu keluar lah teori teori besarnya
tentang negara ideal. Paradigma ini kemudian bergeser ke arah yang lebih
rasionalistis karena munculnya pertanyaan pertanyaan antara lain: "apakah
pengaturan alam raya yang tertib diatur oleh Tuhan?", mengapa Tuhan
memisahkan diri dari kehidupan?","mengapa Tuhan menciptakan
keburukan"?. Plato sendiri sebenarnya sadar bahwa alam pemikirannya ini
tidak akan dapat direalisasikan dalam kenyataan politik pemerintahan dalam
perjalanan masa yang panjang ini hanya seketika saja suatu masyarakat
dapat mempertahankan diri dalam pemerintahan yang adil untuk kemudian
setelah itu semakin merosot dan akhirnya runtuh namun demikian Plato
mencoba menunda keruntuhan itu. Muridnya sendiri yang bernama
Aristoteles sudah berpendapat bahwa kebenaran itu hanya subyektif sifatnya
oleh karena itu benar bagi suatu pihak tetapi tidak benar bagi pihak lain
karena pendapat dipengaruhi dan berbeda pada pembagian dimensi ruang
dan waktu itulah sebabnya Aristoteles malahan dalam pemikirannya ia
menyetujui perbudakan dan merendahkan arti kaum wanita. Dalam sistem
suatu pemerintahan Aristoteles mendukung adanya segelintir masyarakat
yang dianggap sebagai budak Belian karena dianggap sejalan dengan garis
hukum alam dan dia bahkan percaya kerendahan martabat kaum wanita
dibanding kaum laki laki ini tentu saja dipengaruhi oleh budaya yang berlaku
pada waktu itu. Pada kesempatan lain Aristoteles berpendapat bahwa
kemiskinan adalah bapaknya revolusi atau dia mengatakan bahwa
Barangsiapa yang sudah merenungi dalam dalam seni memerintah manusia
pasti yakin bahwa nasib suatu Imperium tergantung dari pendidikan
generasi berikutnya. Aristoteles tampak semakin SEKULER karena berusaha
memisahkan perenungan kerohanian yang transendental dengan
keduniawian Tuhan baginya muncul karena intelektual manusia belaka bila
alam semesta bermula dari Tuhan maka awalnya dapat diusut dengan
mengetahui Tuhan itu sendiri tetapi karena kita tidak dapat menjelaskan
agar agar misterius dari rasionalitas manusia maka ahli ahli agama
mengandaikan bahwa mengenal sesuatu yang rasional adalah sudah
mengenal Tuhan sehingga rasionalitas alam menjadi serba miss this mistik
karena mencampur adukan alam dengan Tuhan. Inilah perjalanan paradigma
ilmu pemerintahan dari kajian filsafat yang dimulai dari pemikiran demokrasi
yang kemudian menuju rasionalitas.
3. Menurut The Liang Gie, pemahaman ilmu pengetahuan dapat didekati dari
tiga hal, yaitu ilmu sebagai aktivitas/proses, ilmu sebagai prosedur, dan ilmu
sebagai produk, begitu pula halnya dalam memahami ilmu pemerintahan.
JAWABAN :
Ilmu tidak hanya satu aktivitas tunggal saja, tetapi suatu rangkaian
aktivitas sehingga merupakan sebuah proses.
Oleh karena itu ilmu pemerintahan merupakan suatu aktivitas kognitif yang
harus mengikuti berbagai kaidah pemikiran yang logis maka metode ilmiah
juga berkaitan sangat erat dengan lohika. Dengan demikian prosedur-
prosedur yang tergolong metode logis termasuk pula dalam ruang lingkup
metode ilmiah, seperti deduksi, abstraksi, penalaran, analogis, dan analisis
logis.