Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : IRMINA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042993244

Kode/Nama Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU PEMERINTAHAN / IPEM4424

Kode/Nama UPBJJ : 47/PONTIANAK

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Perkembangan filsafat biasanya didahului oleh sejumlah fenomena
kehidupan manusia yang menyimpang dari hakikat kebenaran. Begitu pula
halnya dengan perkembangan filsafat klasik hingga filsafat modern. Lahirnya
filsafat moden diawali dengan beberapa peristiwa dan pertentangan-
pertentangan terhadap pemikiran filsafat fase sebelumnya. Perkembangan
pemikiran dalam filsafat ini tentunya mempengaruhi filsafat pemerintahan
dalam menyelidiki gejala-gejala pemerintahan. Oleh karena itu, berikan
ulasan Anda terhadap pertanyaan berikut ini :

a. Kemukakan peristiwa yang melatar belakangi lahirnya filsafat modern!

b. Kemukakan mengenai pertentangan-pertentangan pemikiran yang ada


pada fase filsafat modern!

c. Kemukakan bagaimana sudut pandang filsafat pemerintahan (pada fase


filsafat modern) dalam menyelidiki gejala-gejala pemerintahan!

JAWABAN :

a. Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang


menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat
modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa
Barat dan Amerika Utara. Filsafat Modern ini pun dimulai sejak
munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf
terkemuka pada zaman Modern.

PERISTIWA YANG MELATARBELAKANGI LAHIRNYA FILSAFAT


MODERN

Filsafat abad ke-15 sampai Immanuel kan disebut filsafat modern,filsafat


modern didahului oleh gerakan sosial budaya yang disebut gerakan
renaisance dan humanisme. Renaisance bermaksud mempelajari kembali
filsafat klasik dan humanisme. Hal itu berarti proses Penyadaran kembali
akan martabat manusia dilanjutkan. Dalam Fase ini digambarkan
bagaimana parafilsuf modern mempelajari kembali filsafat klasik. Aliran
Materialisme klasik danRealisme (empirisme) Aristoteles di reorientasi
oleh Francis Bacon (1561-1626), sedangkan aliran Rasionalisme klasik
dibangun kembali oleh ReneDescartes (1596-1650).

b. Dalam sejarah filsafat pada abad pertengahan ini atau filsafat modern
muncul berbagai pertentangan pertentangan pokok antara lain pertama
empiris melawan rasionalisme kedua Realisme lawan Idealisme di bidang
ontologia (hakikat). Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul
lagi dipertentangan baru, yaitu ketiga materialis melawan Idealisme
kempat Monismelawan dualisme dan yang kelima mekanisme lawan
teleologisme.

c. Filsafat pemerintahan dapat dipahami dan di konstruksi kan melalui


metodologi pemikiran Walter Lippman. Meskipun ia seorang pemikir
politik namun salah satu karyanya "The public Philosophy"(1956) lebih
beri orientasi ke pemerintah yaitu hubungan antara pemerintah dengan
yang diperintah metodologi Lipman bermula dari pemikiran. Pemikiran
berapi proses penemuan sesuatu yang belum diketahui masih di belakang
cakrawala(horizon) melalui pemikiran ditemukan dan diketahui namun ia
penemuan menciptakan cakrawala baru Horison baru demikian
seterusnya. Metafisika pemerintahan dapat dilihat sebagai sebuah misteri
tentang kekuasaan yang obyektif dan kekuatan yang berhadapan
dengannya yaitu manusia yang juga penuh misteri secara empirik kedua
hal itu menunjukkan gejala gejala yang disebut gejala pemerintahan:
proses pemenuhan tuntutan pihak yang diperintah akan jasa publik dan
layanan sipil yang semakin baik semakin muda semakin adil dan
semakin murah pada saat diperlukan. Gejala pemerintahan dianggap
sebagai akibat atau dampak seperangkat sebab dalam hubungan kausal.
Hubungan kau Sal ini dikendalikan oleh seperangkat hukum yang oleh
Lippman diberi nama ius naturale Yang dalam wacana filsafat Indonesia
disebut hakikat dengan demikian filsafat pemerintahan berkisar pada
pertanyaan pertanyaan tentang hakikat pemerintahan metodologi yang
dapat digunakan untuk menemukan hakikat tersebut dan hubungan
antara hakikat dengan gejala pemerintahan.

2. Thomas Kuhn mengatakan bahwa setiap ilmu pengetahuan semestinya


dikuasai oleh paradigma tunggal. Namun pemikiran Kuhn tersebut tidak
berlaku bagi ilmu pemerintahan. Karena perkembangan ilmu pemerintahan,
dipengaruhi berbagai situasi dan kondisi sesuai dengan jaman yang
mempengaruhi paradigma itu sendiri. Tidak heran, jika dalam ilmu
pemerintahan memiliki banyak paradigma, diantaranya paradigma ilmu
pemerintahan sebagai cabang ilmu filsafat.

Buatlah uraian analisis Anda mengenai paradigma ilmu pemerintahan


sebagai cabang ilmu filsafat!

JAWABAN :

Paradigma ini mengacu pada awal perkembangan filsafat pada zaman Yunani
kuno di mana dengan jelas ditemukan bahwa pemikiran filsafat pada
awalnya adalah "filsafat pemerintahan". Contohnya seperti filsafat
kenegaraan Plato berkata bahwa kebenaran sebagai realitas yang
sesungguhnya, seharusnya mengikuti kenyataan. Jadi, apabila kita
menafsirkan teori ini, terjadinya penindasan pemerkosaan perampokan dan
lain lainnya hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Dalam benak Plato
Tersimpan pemikiran yang bersumber dari pengalaman menyaksikan
gurunya Socrates di paksa minum racun. Ia Lalu beri kepastian bahwa
pemerintah yang berkuasa adalah buruk karena baginya gurunya adalah
orang yang paling bijak jujur dan baik lalu keluar lah teori teori besarnya
tentang negara ideal. Paradigma ini kemudian bergeser ke arah yang lebih
rasionalistis karena munculnya pertanyaan pertanyaan antara lain: "apakah
pengaturan alam raya yang tertib diatur oleh Tuhan?", mengapa Tuhan
memisahkan diri dari kehidupan?","mengapa Tuhan menciptakan
keburukan"?. Plato sendiri sebenarnya sadar bahwa alam pemikirannya ini
tidak akan dapat direalisasikan dalam kenyataan politik pemerintahan dalam
perjalanan masa yang panjang ini hanya seketika saja suatu masyarakat
dapat mempertahankan diri dalam pemerintahan yang adil untuk kemudian
setelah itu semakin merosot dan akhirnya runtuh namun demikian Plato
mencoba menunda keruntuhan itu. Muridnya sendiri yang bernama
Aristoteles sudah berpendapat bahwa kebenaran itu hanya subyektif sifatnya
oleh karena itu benar bagi suatu pihak tetapi tidak benar bagi pihak lain
karena pendapat dipengaruhi dan berbeda pada pembagian dimensi ruang
dan waktu itulah sebabnya Aristoteles malahan dalam pemikirannya ia
menyetujui perbudakan dan merendahkan arti kaum wanita. Dalam sistem
suatu pemerintahan Aristoteles mendukung adanya segelintir masyarakat
yang dianggap sebagai budak Belian karena dianggap sejalan dengan garis
hukum alam dan dia bahkan percaya kerendahan martabat kaum wanita
dibanding kaum laki laki ini tentu saja dipengaruhi oleh budaya yang berlaku
pada waktu itu. Pada kesempatan lain Aristoteles berpendapat bahwa
kemiskinan adalah bapaknya revolusi atau dia mengatakan bahwa
Barangsiapa yang sudah merenungi dalam dalam seni memerintah manusia
pasti yakin bahwa nasib suatu Imperium tergantung dari pendidikan
generasi berikutnya. Aristoteles tampak semakin SEKULER karena berusaha
memisahkan perenungan kerohanian yang transendental dengan
keduniawian Tuhan baginya muncul karena intelektual manusia belaka bila
alam semesta bermula dari Tuhan maka awalnya dapat diusut dengan
mengetahui Tuhan itu sendiri tetapi karena kita tidak dapat menjelaskan
agar agar misterius dari rasionalitas manusia maka ahli ahli agama
mengandaikan bahwa mengenal sesuatu yang rasional adalah sudah
mengenal Tuhan sehingga rasionalitas alam menjadi serba miss this mistik
karena mencampur adukan alam dengan Tuhan. Inilah perjalanan paradigma
ilmu pemerintahan dari kajian filsafat yang dimulai dari pemikiran demokrasi
yang kemudian menuju rasionalitas.

3. Menurut The Liang Gie, pemahaman ilmu pengetahuan dapat didekati dari
tiga hal, yaitu ilmu sebagai aktivitas/proses, ilmu sebagai prosedur, dan ilmu
sebagai produk, begitu pula halnya dalam memahami ilmu pemerintahan.

Kemukakan pendapat Anda mengenai bagaimana memahami ilmu


pemerintahan baik sebagai proses, sebagai prosedur, dan sebagai produk!

JAWABAN :

Ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan


pengurusan (eksekutif), pengaturan (legislatif), kepemimpinan dan koordinasi
pemerintahan (baik pusat dengan daerah, maupun rakyat dengan
pemerintahannya) dalam berbagai persitiwa dan gejala pemerintahannya,
secara baik dan benar (Syafiie. 2011;23).

- Ilmu Pemerintahan sebagai proses

Ilmu tidak hanya satu aktivitas tunggal saja, tetapi suatu rangkaian
aktivitas sehingga merupakan sebuah proses.

Pemerintahan dalam paradigma lama memiliki objek material Negara


sehingga pemerintahan berorientasi pada kekuasaan, namun dalam
paradigma baru pemerintahan dipandang memiliki objek materialnya
masyarakat, sehingga pemerintahan dimaknai sebagai suatu proses menata
kelola kehidupan masyarakat dalam suatu pemerintahan/negara (Munaf.
2016;47).

Sehingga ilmu pemerintahan dipahami sebagai suatu proses pemerintahan


dalam mengelola daerah nya masing-masing dengan aktivitas-aktivitas yang
praktis guna membangun daerahnya.

- Ilmu Pemerintahan sebagai Prosedur

Ilmu pemerintahan sebagai suatu rangkaian aktivitas mengandung


prosedur tertentu, yakni serangkaian cara dan langkah tertib yang
mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan langkah ini dalam dunia
keilmuan disebut metode yang biasa disebut dengan metode ilmiah.

Metode ilmiah dalam ilmu pemerintahan merupakan prosedur yang


mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara
teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperkembangkan
pengetahuan yang sudah ada. Sehingga prosedur yang merupakan metode
ilmiah dapat merupakan rangkaian aktivitas yang mencakup pengamatan,
percobaan, analisis, pemerian/penguraian, penggolongan, pengukuran,
perbandingan, dan survey.

Oleh karena itu ilmu pemerintahan merupakan suatu aktivitas kognitif yang
harus mengikuti berbagai kaidah pemikiran yang logis maka metode ilmiah
juga berkaitan sangat erat dengan lohika. Dengan demikian prosedur-
prosedur yang tergolong metode logis termasuk pula dalam ruang lingkup
metode ilmiah, seperti deduksi, abstraksi, penalaran, analogis, dan analisis
logis.

- Ilmu Pemerintahan sebagai Produk

Jika ilmu pemerintahan sebagai proses dan sebagai prosedur berhasil


dilakukan maka keluar lah ilmu pemerintahan sebagai produk.

Pengertian ilmu memang paling mudah dipahami sebagai pengetahuan. Di


kalangan ilmuwan maupun para filosof pada umumnya terdapat
kesepakatan bahwa ilmu adalah sesuatu kumpulan pemgetahuan
sistematis. Rumusan ini lazim dan nampak sederhana karena pengertian
ilmu sebagai aktivitas dan metode seakan terselubungi dan kuranf dikenal.
Padahal pemahaman yang lengkap hanyalah bisa diperoleh bilamana ilmu
ditelaah sebagai aktivitas yang menggunakan metode tertentu untuk
memperoleh hasil berupa pengetahuan.

Ilmu pemerintahan sebagai produk untuk mengimplementasikan semua


program kerja yang sudah di rencakanan didalam kepemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai