Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL DI INDONESIA

Tutor Pembimbing:
M. Zainul Arifin SH.MH

Ahmad Zul Al Azhar


NIM: 048406645

Fakultas Ilmu Hukum

Universitas Terbuka
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa juga saya banyak ucapkan terimakasih kepada tutor
pembimbing mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang telah memberi dukungan di dalam
penyelesaian makalah ini.

Makalah ini semata-mata di susun untuk memenuhi tugas sendiri mata kuliah Hukum
Administrasi Negara. Di dalam makalah ini membahas Konsep Kesejahteraan Sosial di Indonesia.

Saya menyadari bahwa makalah ini perlu pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saya
mengarapkan kritik dan saran yang sifatnya menyempurnakan dari para penyimak ataupun
pembaca makalah materi Hukum Administrasi Negara ini.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan memberi mamfaat bagi
banyak pihak khususnya bagi kami sendiri para mahasiswa/i Universitas Terbuka. Terima Kasih.

Kamis, 8 Juni 2023

Ahmad Zul Al Azhar

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Tokoh Masyarakat Lokal.........................................................................................3
B. Pembangunan Kesejahteraan Sosial........................................................................ 4
C. Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................. 7
B. Saran........................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara terbesar di Asia Tenggara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terletak
di sana. Dilihat karena dikelilingi oleh dua benua dan dua lautan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia berada dalam situasi yang unik dan menguntungkan. Memiliki keberadaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia merupakan jalan yang juga strategis penting dalam dunia
perdagangan dan perhubungan. Sejak Republik Indonesia merdeka pada tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia mulai berkembang sebagai upaya untuk bangkit kembali dari
kehancuran kolonial, khususnya yang diakibatkan oleh Kerajaan Belanda dan Kekaisaran Jepang.

Dampak Era Reformasi antara lain adalah penyelenggaraan dan pengelolaan pembangunan
daerah melalui penguatan kewenangan daerah konsep otonomi daerah. Namun faktanya, ketika
muncul masalah kesejahteraan sosial, seperti bencana alam, kemiskinan yang bertambah, huru-
hara atau perselisihan sosial, sikap apatis masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup,
kemerosotan nilai-nilai sosial atau berkurangnya tanggung jawab dan tugas kelembagaan, serta
masalah-masalah sosial lainnya. Untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut, pemerintah daerah
yang berfungsi sebagai pengelola langsung wilayahnya menghadapi berbagai tantangan. Dengan
cara tanpa bantuan dari pemerintah federal, dapat diklaim bahwa pemerintah daerah ini belum siap
dan tidak mampu menangani masalah kesejahteraan sosial yang berkembang atau terjadi di
yurisdiksinya. Oleh karena itu, pemerintah pusat terus memberikan bantuan melalui anggaran
pendapatan dan belanja negara untuk membantu semaksimal mungkin dalam mengatasi tantangan
baru kesejahteraan sosial.

Dalam kaitan ini, Badan Litbang Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial bekerja untuk
memecahkan masalah kesejahteraan sosial melalui berbagai kajian atau model penelitian yang
terjadi dan dialami oleh pemerintah daerah, khususnya di masyarakat lokal. Salah, Model
Pembangunan Desa Ketahanan Sosial merupakan salah satu penelitian yang dilakukan. Kajian ini
menggunakan pemberdayaan lembaga sosial sebagai wahana penelitian tindakan. Kajian ini
bertujuan untuk merespon dan mengatasi melemahnya atau tidak berfungsinya “Lembaga Sosial”
yang terdapat pada masyarakat lokal, baik di tingkat desa maupun kelurahan.

Berbagai pihak telah menangani masalah kesejahteraan di masa lalu, termasuk yang
melibatkan orang tua terlantar, anak terlantar, penyandang disabilitas, fakir miskin, dan mereka
yang kesulitan kesejahteraan. Kelompok tersebut, yang mencakup perwakilan dari pemerintah,
sektor komersial, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga sosial, tertarik pada berbagai
masalah sosial. Selain itu, telah dilakukan sesuatu yang berkelanjutan (sustainable) dalam
pelaksanaan penanganannya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 yang

1
diamanatkan dalam hal ini menyebutkan dalam Pasal 1 Ayat 2 bahwa “penyelenggaraan
kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi
kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial”.

Dalam penanganan umum tantangan kesejahteraan sosial membutuhkan berbagai sumber


daya, termasuk ide, waktu, uang dan alat teknik lainnya. Aktor-aktor lokal harus memainkan peran
khusus pada tingkat ini untuk menanggapi dan mengatasi masalah kesejahteraan sosial yang
muncul di daerah tersebut. Para pemimpin lokal ini dapat menginspirasi orang lain dengan
pekerjaan mereka untuk memajukan kesejahteraan sosial. Kelompok Kerja Ketahanan Sosial
Masyarakat (Pokja Tansosmas) yang didirikan dari dan oleh lembaga sosial itu sendiri untuk
mengatasi tantangan kesejahteraan sosial setempat, lahir sebagai hasil model yang dipraktikkan
melalui kajian. Pokja Tansosmas dibuat untuk memberikan komunikasi dan kerjasama yang
sederhana antara anggota komunitas sosial masyarakat setempat dengan lembaga yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran tokoh masyarakat lokal dalam pembangunan kesejahteraan sosial?
2. Apa saja masalah kesejahteraan sosial yang terjadi di masyarakat?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Diharapkan dengan peran dari tokoh masyarakat lokal dan pemerintah dapat memecahkan
berbagai masalah kesejahteraan sosial.
2. Dapat mengembalikan keberfugsian setiap individu,kelompok dan masyarakat dalam
menjalani kehidupan dengan mengurangi tekanan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
sosial.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tokoh Masyarakat Lokal

Salah satu peran yang paling penting dalam masyarakat adalah peran tokoh masyarakat.
Tokoh masyarakat, sebagaimana dipahami secara umum, adalah sosok yang dapat dijadikan
contoh oleh masyarakat, atau yang senantiasa dikutip sebagai sumber informasi atau tempat
bertanya tentang persoalan yang dihadapi masyarakat. Dalam situasi ini, kita mengenal orang-
orang yang dianggap pantas menyandang gelar “pemuka masyarakat”, seperti ketua dusun, ketua
RT, RW beserta jajarannya, camat beserta jajarannya, guru, ustadz, atau ustadz. orang tua lanjut
usia yang mungkin menawarkan wawasan yang bermanfaat.
Banyak peran dari tokoh masyarakat yang bisa kita kutip. Di antaranya, misal, peran ketua
RT yang menangani kasus pencurian di wilayahnya. Dalam kapasitasnya sebagai ketua atau
pimpinan RT, ia mengambil keputusan tentang hal-hal yang bersangkutan. Misalnya, dengan
mengajak warga sekitar untuk ikut berdiskusi mencari solusi atas persoalan yang ada, “singgah”
di rumah masing-masing. Masyarakat, khususnya yang dipimpin ketua RT, tentu mengharapkan
penyelesaian yang cepat dan tidak berlarut-larut. Dalam situasi ini, pemimpin berfungsi sebagai
pemandu, berfungsi sebagai mediator antara ambisi, dan merupakan pembuat keputusan terbaik
untuk keinginan banyak orang.
Selain itu Kami menemukan tokoh masyarakat lainnya yang berdampak signifikan pada
pembangunan desa ini. Orang tua yang sudah tua biasanya banyak memberikan nasihat kepada
mereka yang masih muda, seperti menjaga semangat untuk mencapai kemandirian tersebut.
Karena sudah banyak sebelumnya, mereka adalah sosok yang jarang ditemukan.

Untuk memecahkan berbagai masalah kesejahteraan sosial yang muncul baik itu terjadi di
perkotaan maupun di pedesaan tentunya diperlukan peranan tokoh masyarakat lokal. Tokoh
masyarakat terkenal dan dihormati di banyak bidang kehidupan lainnya di dalam komunitas.
Akibatnya, karakterisasi seseorang bergantung pada waktu dan lokasi. Seseorang yang berkarakter
seringkali memiliki kualitas yang sangat baik. Artinya, sifat-sifat positifnya dapat dijadikan contoh
dan diteladani. Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang dipandang sebagai figur di
masyarakat, antara lain pendidikan, pekerjaan, pendapatan, keterampilan, keturunan, dan lain-lain.
Namun, ketika begitu banyak variabel memasuki latar belakang seseorang dan memengaruhi
tindakan mereka, tidaklah menguntungkan jika ia tidak memiliki kepemimpinan jiwa.
Konsekuensinya, kapasitas untuk mempengaruhi orang merupakan kombinasi yang
menguntungkan bila dipasangkan dengan sifat-sifat tersebut. Semakin seseorang memiliki
kualitas-kualitas ini bersama dengan semangat kepemimpinan dan keutamaan, mereka akan
semakin terkenal.

3
B. Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Upaya yang terencana dan terstruktur, pembangunan kesejahteraan sosial memerlukan
berbagai intervensi sosial dalam pelayanan untuk memenuhi kebutuhan manusia, mencegah dan
memecahkan masalah sosial, dan membangun pranata sosial. Tujuan Pembangunan untuk
Kesejahteraan Sosial dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas umum keberadaan manusia.
kualitas primer. Dalam arti bahwa setiap pelayanan sosial yang diberikan selalu memandang
penerima sebagai manusia, baik secara individu maupun kolektif, dan terlepas dari sistem
lingkungan sosial budaya, pembangunan kesejahteraan yang utuh atau terpadu. tujuan
pembangunan kesejahteraan sosial ekonomi berlaku untuk orang-orang dari semua kelas sosial
ekonomi dan bidang kehidupan. Namun, penekanan diberikan kepada kelompok kurang mampu
di sasaran pembangunan untuk kesejahteraan sosial. Setiap tahapan siklus hidup manusia ditandai
dengan berbagai macam persoalan, baik itu berupa masalah baik internal (diri sendiri, keluarga
seseorang) maupun eksternal (setting sosial). masalah dengan kehidupan. Manusia sering
berkontribusi pada kecemasan, pesimisme, dan bahkan kecenderungan menuju kematian.
Mengklaim bahwa masalah yang ditimbulkan oleh adanya ketidakmampuan individu atau,
kadang-kadang, patologi yang membuat seseorang tidak mampu memenuhi harapan dalam
lingkungan. Disebabkan oleh kesenjangan antara situasi aktual dan apa yang diharapkan atau
harapan yang tidak terpenuhi.
Masalah kesejahteraan sosial yang mempengaruhi lingkungan masyarakat baik di
perkotaan maupun di pedesaan merupakan hal yang biasa terjadi. Jenis dan jumlah daerah
pedesaan menunjukkan bahwa mereka sangat rumit. Masalah kesejahteraan sosial berkisar dari
yang ada hingga yang bersifat tradisional. Sifatnya khas dan mencakup hal-hal seperti pengabaian,
gangguan sosial, dan kemiskinan. Adanya isu-isu sosial antara lain kekerasan dalam rumah tangga,
alkoholisme, penyalahgunaan narkoba, AIDS dan HIV, serta mereka yang menderita bencana alam
atau ulah manusia. Tokoh masyarakat lokal dengan keterampilan yang diperlukan atau aparat desa
sendiri sering menangani masalah sosial di tingkat lokal. Namun pada kenyataannya, terapi
tersebut diberikan secara maksimal yang sebagian besar tidak dapat dicapai. Itu hasil dari sejumlah
keadaan yang berbeda. Hal itu disebabkan oleh berbagai macam faktor yang dapat
mempengaruhinya antara lain sumber daya manusianya yang masih kurang memadai, baik jumlah
maupun kemampuannya, sumber dana, cara atau teknik penanganannya, dan lain sebagainya. Pada
kenyataan di lapangan itu semua sangat berkaitan erat dengan tersedianya potensi maupun sumber
untuk mendukung pelaksanaan penanganan permasalahan sosial yang ada.
Pembangunan kesejahteraan sosial ke depan harus mempertimbangkan perubahan yang
dibawa oleh proses globalisasi, yang didefinisikan dengan demokratisasi politik, liberalisasi pasar,
dan universalisasi budaya. Demokratisasi politik bertujuan untuk kesejahteraan yang dicapai oleh,
dari, dan untuk rakyat. Untuk membangun masyarakat yang mandiri, memahami hak dan
kewajibannya, serta mampu berpartisipasi aktif dalam masyarakat nasional dan internasional,
maka diperlukan pemberdayaan masyarakat. Ketahanan ekonomi diperlukan untuk liberalisasi
pasar agar individu tidak tercerabut arus pasar bebas. Ekonomi kerakyatan bukan sekadar slogan,
itu juga harus dipraktikkan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi strata sosial yang lebih
rendah. Universalisasi budaya, sementara itu, memberi tekanan pada kita untuk mempertahankan
identitas nasional dan kesadaran diri kita.

4
C. Peranan Tokoh Masyarakat Lokal Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Yang dimaksud dengan “peran” adalah suatu tindakan atau perbuatan yang telah
dipersiapkan dan disahkan oleh pelaku utama. Peran ditetapkan sebagai perilaku yang
dikendalikan dan dituntut dari orang-orang dalam posisi tertentu, yang menyiratkan bahwa
pemimpin organisasi memiliki peran dalam setiap pekerjaan dan menetapkan harapan untuk
perilaku peran tersebut. Identifikasi organisasi atas tugas-tugas yang harus diselesaikan dan
perilaku yang diperlukan yang berjalan seiring dengan tugas-tugas tersebut menunjukkan bahwa
harapan mengenai bagian penting dalam mengendalikan perilaku bawahan. Peran digambarkan
sebagai serangkaian tindakan yang diantisipasi seseorang sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan kepadanya, baik secara formal maupun informal. Secara formal, "peran yang jelas"
mengacu pada serangkaian tindakan yang bersifat homogen.

Tokoh adalah orang-orang yang terkenal atau terkenal di industrinya, atau mereka yang
memainkan peran penting dalam bidang atau aspek tertentu dari keberadaan masyarakat. Individu
ini adalah penduduk asli, dibesarkan, dan saat ini tinggal di lingkungan tertentu. Publik adalah
kelompok besar atau kecil yang terdiri dari banyak orang yang terhubung satu sama lain atau
berdampak satu sama lain karena kelompok tersebut. menyiratkan bahwa masyarakat terdiri dari
banyak orang yang mempengaruhi satu sama lain. Dengan kata lain, masyarakat terbentuk sebagai
hasil dari banyak asosiasi komunitas yang bersatu karena adanya kesamaan atau kesamaan tujuan
sosial. Masyarakat dapat memberikan kontribusi positif dan sangat efektif dalam pengendalian
sosial, oleh karena itu peran tokoh masyarakat sangat penting.

Secara teori, pembangunan adalah suatu proses dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat
bekerja dengan sengaja menuju keadaan atau kondisi yang lebih baik daripada sekarang.
Ketidakpuasan masyarakat menjadi satu-satunya alasan dilaksanakannya prosedur pembangunan
ini. Keadaan yang ada tidak bagus. Menyadari bahwa kemajuan adalah proses evolusioner,
individu harus berjalan secara bertahap sesuai dengan sumber daya yang tersedia dan masalah
yang paling mendesak.

Perkembangan yang luar biasa di tingkat perkotaan dan pedesaan pada dasarnya harus
menggabungkan komponen yang berbeda yang merupakan bagian dari masyarakat. Khususnya
pengembangan bidang yang berhubungan dengan kehidupan manusia yang mendalam mencakup
pekerjaan yang dilakukan di komunitas atau masyarakat di bidang kesejahteraan sosial. Tokoh
masyarakat setempat memainkan peran penting dalam pelaksanaan program. Sehubungan dengan
hal tersebut, pelaksanaan program pembangunan memerlukan penanganan dari berbagai pihak
agar program ini dapat terlaksana dengan baik.

Agar program pembangunan menjadi efektif, masyarakat juga membutuhkan pemimpin


yang bersedia berpartisipasi dalam setiap pembangunan, selain kebutuhan akan dukungan dan
keterlibatan. Seorang pemimpin harus berani, berani, teladan dan panutan yang baik yang siap
untuk menempatkan kebutuhan kelompok di atas kebutuhan mereka sendiri setiap pembangunan.
Beberapa faktor mempengaruhi desa salah satunya adalah community engagement, serta kapasitas

5
dan kemampuan pemimpin untuk membangkitkan semangat kemajuan. Beragamnya norma sosial
dan situasi masyarakat mengakibatkan beragamnya jenis pemerintahan bagi kelompok desa.
Kepribadian kepemimpinan yang muncul kompleks adalah produk dari varietas ini. Selain
pemimpin formal (Kepala Desa), ada pula yang bertugas dalam kapasitas kepemimpinan informal
yang keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja. Pemimpin formal dan informal
memberikan pengaruh terhadap program pembangunan, sehingga untuk dapat melaksanakan
program pembangunan diperlukan kerjasama antara tokoh pemimpin formal maupun informal,
dalam masyarakat lokal.

Peranan tokoh masyarakat atau pemimpin lokal ikut partisipasi tahapan kegiatan dalam
program pembangunan. Tahapan kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Panggung partisipasi dalam pertemuan oleh masyarakat secara keseluruhan merupakan
pengambilan keputusan. Panggung tindakan merencanakan suatu tindakan adalah proses
pengambilan keputusan di sini.
2) Tahap implementasi, yang paling menentukan dalam proses pembangunan karena merupakan
dasar pembangunan. Jenis partisipasi aktual pada tingkat ini dapat dibagi menjadi tiga kategori:
kontribusi gagasan, pemberian materi, dan bentuk keterlibatan anggota proyek.
3) Hasil tahap kenikmatan, yang berfungsi sebagai penanda keberhasilan pelaksanaan proyek dan
keterlibatan masyarakat. Selain itu, sambil mempertimbangkan peran masyarakat sebagai subjek
pembangunan, semakin besar keuntungan yang dirasakan oleh proyek tersebut, semakin besar
kemungkinan untuk mencapai tujuannya.
4) fase analisis, dipandang penting karena keterlibatan masyarakat ini dipandang sebagai umpan
balik saat ini. Siapa pun dapat memberikan saran untuk peningkatan proyek berikutnya.

Dapat disimpulkan dengan mengatakan bahwa tokoh masyarakat harus mempromosikan


perbuatan dan gagasan yang sangat baik kepada masyarakat dalam hal pembangunan desa. Pikiran
dan tindakan Ini sesuai dengan apa yang diantisipasi lingkungan dan apa yang benar-benar
diperjuangkan oleh negara, yaitu perdamaian masyarakat. Keterlibatan masyarakat dapat
mengambil berbagai bentuk, dari keterlibatan langsung dalam inisiatif pemerintah hingga bentuk
tidak langsung seperti kontribusi waktu, sumber daya, ide, dan pendapat untuk perumusan
kebijakan publik. Tetapi jangkauan dan intensitas dari jumlah peserta sering memiliki dampak
yang signifikan terhadap partisipasi. Sebaliknya, keterlibatan masyarakat akan sangat bergantung
pada seberapa mudah masyarakat memperoleh informasi. Peningkatan aspirasi berupa keinginan
dan kebutuhan asli masyarakat, peningkatan motivasi dan partisipasi kelompok masyarakat dalam
proses pembangunan, dan peningkatan rasa memiliki antar kelompok masyarakat terhadap
kegiatan program merupakan contoh upaya pemberdayaan potensi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan. terkait dengan potensi sumber daya lokal berdasarkan kajian musyawarah
.Kontribusi negara dan masyarakat untuk pengembangan masyarakat sangat penting untuk
pelaksanaannya yang efektif. Sinergi harus dimungkinkan antara keduanya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah ada dalam kehidupan sehari-hari atau realitas hidup dalam masyarakat. Media
sosial dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja. Jenis dan jumlah masalah sosial
menjadi rumit karena sejumlah elemen tambahan. Penanganan masalah sosial secara efektif dan
efisien menjadi sangat penting, sehingga harus dilakukan melalui kerjasama dengan pihak-pihak
terkait, termasuk yang bermanifestasi di tingkat desa atau kelurahan. Oleh karena itu, untuk
mengatasi masalah sosial, tokoh masyarakat setempat harus mengembangkan kemampuannya di
lembaga-lembaga sosial yang menjadi bagian dari kelompok kerja jaminan sosial masyarakat itu
ada. Tokoh masyarakat setempat dapat berperan proaktif dalam penyelenggaraan pokja jaminan
sosial masyarakat di tingkat desa atau kecamatan dapat menjalankan peranannya dalam
pembangunan kesejahteraan sosial.

Berdasarkan uraian diatas. Karena itu, dinilai penting untuk membuat banyak rekomendasi
yang relevan. Dengan peran tokoh masyarakat setempat untuk mendorong pembangunan dan
pelaksanaan di bidang kesejahteraan sosial. Disarankan agar:
1) Tokoh atau lembaga masyarakat setempat membuat program pembinaan atau menggalakkan
pemberdayaan sosial dari berbagai aspek partisipasi dalam isu-isu sosial lokal, maka diperlukan
penelitian tindakan yang berkelanjutan dengan menggunakan metode terkini.
2) Kehadiran Unit Teknis di Lingkungan Kementerian Sosial RI dapat menindaklanjuti Pokja
Kesejahteraan Sosial yang sudah aktif menjadi mitra sebagai pintu masuk dalam pembangunan
kesejahteraan sosial dengan mencanangkan program-program terkait di masyarakat.

B. Saran

Peran pemerintah dan peranan tokoh masyarakat lokal yang proaktif di dalam
melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial diwilayahnya harus lebih mendatangkan
mamfaat dalam menangani kesejahteraan sosial lokal, seperti mengembangkan kreativitas
masyarakat didalam memfaatkan sumber daya alam yang ada dan menciptakan program untuk
mewujudkan masyarakat yang sadar terhadap pola hidup sehat,kesehatan,gizi,dan kebersihan, baik
dari sisi jasmani dan rohani.

7
DAFTAR PUSTAKA

Davis. 1990. Partisipasi Masyarakat Desa Dalam Pembangunan. Semarang: Gramedia

Beratha.I.Aliyuman. 2002. Masyarakat Desa Dalam Pembangunan Desa. Jakarta:


GhaliIndonesia

Departemen Sosial Republik Indonesia. (2002). Pedoman Umum Pusat Pengembangan


Ketahanan Sosial Masyarakat. Jakarta: Pusat Pengembangan Ketahanan Sosial
Masyarakat.

Suhendi, Ahmad, dkk. (2007). Modul Pemberdayaan Pranata Sosial Dalam Mewujudkan
Masyarakat Berketahanan Sosial. Jakarta: Pusat Pengembangan Ketahanan Sosial
Masyarakat.

Resti, Dhiassari Paramita. (2013). Peran Tokoh Pemimpin Masyarakat dalam Pembangunan
Daerah Pedesaan. http://ruraleconomics.¼ b.ugm.ac.id/wpcontent/uploads.

Anda mungkin juga menyukai