LANJUT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam populasi, dan perubahan sistem dalam gaya pola hidup membuat
infeksi pada Rahim selama masa kehamilan dapat menjadi peradangan pada
jaringan otak (Khariri & Andriani, 2020). Hidrocefalus yang disebut kepala air
dimana kondisi cairan di otak tidak dapat mengalir secara normal sehingga
VP shunt sama seperti orang dewasa tetapi hal yang paling terlihat dapat
penyakit ini memiliki angka kematian mencapai 0,5 – 4 per 1000 kelahiran.
yang terjadi pada oang dewasa dikarenakan infeksi, pendarahan, dan trauma.
Usia Lanjut.
B. Rumusan Masalah
serta sempoyongan dan sering terjadi pada pasien hipertensi serta sumbatan
didalam kepala harus di keluarkan dengan cara pemasnagan VP shunt. Hal ini
mengurangi keluhan yang dialami pasien, jika masalah ini tidak di tangani
hingga kematian. Oleh karena itu dalam laporan ini penulis ingin menganalisa
mengenai CVA dan hidrosefalus dengan vp shunt pada dewasa usia lanjut.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hidrosefalus
1. Definisi
"hydro" yang berarti air dan "cephalus" yang berarti kepala; sehingga
kondisi ini sering dikenal dengan "kepala air") adalah penyakit yang
terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal
bagian otak yang secara tiba-tiba dengan adanya sumbatan otak yang
mengurangi gejala pingsan pada pasien (Pujiastuti & Azaria, 2018). Shunt
atau mengalirkan CSS ke rongga lain merupakan suatu teknik bedah saraf
untuk pasien balita kegunaan VP shunt sama seperti orang dewasa tetapi
2. Patofisiologi
dalam piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh susunan saraf pusat
sistem internal dan sistem eksternal. Pada orang dewasa normal jumlah
CSS 90-150 ml, anak umur 8-10 tahun 100-140 ml, bayi 40-60 ml,
neonatus 20-30 ml dan prematur kecil 10-20 ml. Cairan yang tertimbun
dalam ventrikel 500-1500 ml. Aliran CSS normal ialah dari ventrikel
lateralis melalui foramen monroe ke ventrikel III, dari tempat ini melalui
mekanisme yaitu:
kranial.
CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subaraknoid.
penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi, anak serta orang
dewasa yaitu:
kelainan yang sangat jarang terjadi, kurang dari 2% dari semua kasus
sekitar 4%.
d) Sindrom Dandy-Walker
f) Perdarahan
sendiri(Suanarti, 2020).
Tampak dorsum nasi lebih besar dari biasa. Fontanella terbuka dan
berkelok.
- Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.
- Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolaholah
di atas Iris
penurunan visus. Secara umum gejala yang paling umum terjadi pada
mengesankan sebagai salah satu tanda bila ukuran lingkar kepala lebih
menonjol.
yang telah lanjut ada gejala gangguan batang otak akibat herniasi
sistim ventrikel.
bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini pada
malnutrisi dan kematian, jika anak hidup maka akan terjadi retardasi
seperti:
- Nyeri kepala
- Muntah
tahun
- Strabismus
- Perubahan pupil
1. Definisi
saraf karena terdapat masalah pada pasokan peradaran darah ke otak, penyakit
ini dapat terjadi secara mendadak (Mulyadi, dkk, 2007 dalam Siregar MH, 2021).
disebut penyakit stroke ini terjadi karena sumbatan yang terjadi secara tiba-tiba.
otak, sehingga oksigen dan nutrisi tidak dapat menyupali organ otak (Siregar
MH, 2021).
Hal ini sesuai dengan penjelasan Bianca & Gerard (2022) bahwa otak
sebesar 20% dari aliran darah di dalam tubuh dan otak membutuhkan energi
paling banyak dari seluruh organ tubuh manusia. Hal ini terjadi karena otak
terus bekerja walaupun kita tidak melakukan pergerakkan apapun. Menurut
Feigin (2006) dalam Siregar (2021), Penyakit ini merupakan gangguan otak yang
paling destruktif dengan dampak yang paling beratDampak dari penyakit ini
2. Klasifikasi
terjadi kematian jaringan otak. Peredaran darah yang tersumbat ini dapat
jaringan otak tidak lancar. Berdasarkan etiologi dari penyakit stroke non
otak.
dari pembuluh darah yang ada dalam parenkim otak dan tidak
karena tekanan darah yang tinggi sehingga arteri dapat pecah atau
robek.
2021).
3. Patofisiologi
darah ke otak dapat berubah (lambat atau cepat) bisa terjadi karena gangguan
9arth (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau terjadi karena
adalah masalah yang paling sering terjadi pada pembuluh darah. Thrombus
pembuluh darah dan terbawa sebagai emboli dalam aliran darah. Thrombus
pada pembuluh darah menyebabkan iskemia pada jaringan yang berada di otak,
hal ini mengganggu suplai darah dan menyebabkan edema bahkan kongesti
disekitar area jaringan. Area yang mengalami edema akan mengalami disfungsi
yang lebih besar dibandingkan area infark. Namun kondisi jaringan yang
mengalami edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau berkurang dalam
beberapa kasus biasanya tidak fatal namun hal ini terjadi jika tidak terdapat
ensefalitis pada dinding pembuluh darah, atau bila terdapat sisa infeksi pada
cerebral jika aneurisma pecah atau terjadi ruptur. Perdarahan otak lebih sering
perdarahan dengan skala luas menyebabkan destruksi massa otak, lalu tekanan
yang meningkat pada intra cranial dapat menyebabkan herniasi pada otak.
yang terjadi pada batang otak sekunder ataupun ekstensi perdarahan mengarah
pada batang otak menyebabkan kematian. Pada keadaan ini darah dapat
merembes ke ventrikel otak, keadaan ini sering terjadi pada sepertiga kasus
perdarahan pada otak di nucleus kaudatus, talamus dan pons. Jika terjadi
cerebral. Perubahan ireversibel bila terjadi anoksia bisa terjadi lebih dari 10
menit. Anoksia serebral terjadi akibat berbagai macam penyebab, salah satunya
adalah henti jantung. Selain terjadi kerusakan pada parenkim otak, akibat
seperti hemiparesis, fenomena yang terjadi pasien dengan gejala seperti ini
aktivitas sehari-hari perlu dibantu oleh orang lain karena keterbatasan yang
dialami. Hal ini juga merupakan upaya dalam mengurangi angka risiko jatuh
kemandirian.
C. Bedah Kraniotomi
berbagai macam kerusakan yang terjadi pada otak dan merupakan tindakan
bedah saraf dan ICU (Pratama dkk., 2020). Ukuran lebar kraniotomi beragam
(bone flap) dibuka agar pelindung otak (dura) terlihat. Kemudian dura juga
dibuka untuk mengekspos bagian otak. Bone flap diletakkan kembali dan
M. J., Urrútia, G., & Bonfill Cosp, X. (2017). Elevation of the head during
https://doi.org/10.1002/14651858.CD009986.pub2
Altun Uǧraş, G., Yüksel, S., Temiz, Z., Eroǧlu, S., Şirin, K., & Turan, Y. (2018).
https://doi.org/10.1097/JNN.0000000000000386
0693-y
Iturri, F., Valencia, L., Honorato, C., Martínez, A., Valero, R., & Fàbregas, N.
https://doi.org/10.1016/j.redare.2019.09.004
Pasaribu dkk, (2018) Analisi Faktor Risiko Jatuh Di Instalasi Rawat Inap RSU