Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

HASIL WAWANCARA
TOPIK : SITUASI PERGAULAN, SITUASI PENDIDIKAN DAN ALAT PENDIDIKAN
(PEMBIASAN, PENGAWASAN, PERINTAH DAN LARANGAN)

Disusun oleh :
JULI ASTRI (2112062048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSADA
KHATULISTIWA SINTANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas wawancara saya . Tidak lupa jugai
saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga tugas kami ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Dan
apabila terdapat kesalahan saya mohon maaf, karena saya masih dalam tahap belajar.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................
BAB 2 LANDASAN TEORI...........................................................................
BAB 3 HASIL WAWANCARA......................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN ..................................................................................
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA............................................................
LAMPIRAN FOTO WAWANCARA..............................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wawancara merupakan kegiatan bertanya jawab antara pewawancara


dengan narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan informasi. Hasil
wawancara yang ditulis dalam bentuk karangan yang berisi gagasan atau ide
disebut teks wawancara. Mewawancarai seseorang merupakan salah satu teknik
untuk memperoleh infomasi sebagai bahan tulisan. Menurut Indrawati (2007:125)
teks wawancara merupakan bentuk penyajian informasi berupa tanya jawab antara
pewawancara dengan narasumber. Teks wawancara biasanya ditulis dalam
kalimat-kalimat langsung dari narasumber yang dikutip dari hasil wawancara.
Tujuan mengubah teks wawancara ke dalam bentuk teks narasi untuk
menceritakan atau menyampaikan kembali hasil wawancara kepada orang lain.
Teks narasi merupakan bentuk karangan pengisahan suatu cerita atau
kejadian. Dapat pula dikatakan teks narasi merupakan suatu kejadian atau
peristiwa berdasarkan uraian waktu. Menurut Keraf (2003:136) teks narasi
merupakan suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk
yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu
kesatuan waktu. Hal ini berarti bahwa dalam menulis narasi yang perlu menjadi
perhatian utama adalah urutan waktu dari sebuah wacana tersebut. Menulis narasi
merupakan salah satu keterampilan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
BAB 2
LANDASAN TEORI

 Situasi Pergaulan
Dua orang atau lebih bersama-sama mengadakan hubungan antara sesamanya
akan membentuk situasi yang disebut pergaulan. Kalau yang berhubungan
tersebut antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa, bisa terjadi dua
situasi. Pertama bisa terjadi pergaulan biasa, selanjutnya disebut situasi
pergaulan. Kedua, situasi lain yang timbul bisa terjadi situasi pendidikan. Bagi
orang awam kedua situasi tersebut sebagai situasi yang sama dan menyebutnya
pun dengan sebutan yang sama, yaitu: bergaul atau sebaliknya merekamenyebut
sedang mendidik.

 Situasi Pendidikan
Situasi pendidikan merupakan situasi yang istimewa atau khusus, karena
situasinya merupakan suatu perubahan dari situasi pergaulan. Di mana
komponen-komponennya berubah dari orang dewasa atau orang tua menjadi
pendidik, dan anak menjadi anak didik, kemudian syarat teknisnya dari
kepercayaan menjadi kewibawaan namun mutlak harus ada. Situasi pendidikan
merupakan situasi pergaulan yang diciptakan dengan sengaja karena ada suatu
tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Ada suatu nilai yang hendak disampaikan
kepada anak sebagai anak didik dari orang dewasa (orang tua, guru) sebagai
pendidik.

 Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik terhadap anak didik dengan maksud untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pendidik yang menggunakan alat pendidikan tersebut. Alat
pendidikan merupakan suatu tindakan atau situasi yang dengan sengaja
diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, yaitu kedewasaan. Alat
pendidikan merupakan suatu situasi yang diciptakan secara khusus dengan
maksud mempengaruhi anak didik secara pedagogis (edukatif).

 Alat Pendidikan Material


Alat pendidikan material adalah berbagai perlengkapan yang digunakan untuk
keperluan pelaksanaan proses pendidikan, biasanya berbentuk seperti sarana
dan prasarana. Sarana adalah alat bantu pelajaran yang langsung dapat dipakai
pada waktu interaksi belajar-mengajar yang sedang berlangsung.

 Alat Pendidikan Non Material


Alat pendidikan non-material adalah suatu tindakan/perbuatan atau situasi yang
dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Seperti:
pembiasan, menyuruh (suruhan), larangan (atau melarang), menganjurkan,
mengajak, memuji, menegur, menghukum dan berbagai bentuk
perbuatan/tindakan lainnya.

Jenis-jenis alat pendidikan


 Pembiasan
 Pengawasan
 Perintah
 Larangan
 Hukuman

Jenis alat pendidikan ( Langeveld 1980 )


 Perlindungan
 Kesepahaman
 Kesamaan arah dalam pikiran dan perbuatan
 Perasan bersatu
 Pendidikan karena kepentingan diri sendiri

BAB 3
HASIL WAWANCARA
(Lengkap dengan identitas siswa)

1. Nama : Siti
Kelas : 2 SD
Asal Sekolah : SDN 09 Kelampai

 Siapa teman siti di Sd yang paling dekat dengan siti ?


Jawaban :
Teman saya ada 2 orang yang paling dekat dengan saya, ada Amel dan Sabrina.
Amel kelas 2 dan Sabrina kelas 3.

 Apa yang dilakukan oleh siti dan teman-teman pas jam istirahat ?
Jawaban :
Jajan dan bermain lompat tali, tapi kadang-kadang kami nonton tv di rumah
teman yang dekat dengan sekolah.
 Dimana siti dan teman-teman bermain ?
Jawaban :
Biasanya di belakang sekolah, tapi kalau hujan atau panas kami bermain di dalam
kelas dan di dekat wc.

 Bagaimana perasaan siti saat bermain dengan teman-teman ?


Jawaban :
Senang.

 Mengapa siti senang bermain-main dengan teman-teman siti ?


Jawaban :
Karena ada teman yang bisa di ajak bermain bersama-sama.

2. Nama : Muhammad Arya


Kelas : 2 SD
Asal Sekolah : SDN 09 Kelampai

 Apa saja media yang kamu gunakan dalam membantumu belajar, selain buku?
Jawaban :
Saya biasanya menggunakan buku, tapi jika bosan menggunakan buku saya
menggunakan hp.
 Siapa yang biasanya menemani kamu belajar saat dirumah?
Jawaban :
Ayah, kalau ayah sibuk saya ditemani ibu saya. Tapi lebih sering ditemani ibu
saya.
 Kapan ibu guru memberikan pr untuk kalian?
Jawaban :
Saat kami disekolah.
 Apa yang dilakukan ibu guru saat kalian tidak mengerjakan pr?
Jawaban :
Menghukum kami.
 Siapa yang membantu kamu mengerjakan pr dirumah?
Jawaban :
Ibu dan ayah.

3. Nama : Riyan
Kelas : 4 SD
Asal sekolah : SDN 09 Kelampai
 Apakah ada hadiah saat kalian berhasil mengerjakan sesuatu?
Jawaban :
Ada, kami di berikan 1 bintang saat kami bisa menjawab pertanyan dari guru.
 Siapa yang biasanya mengawasi kamu jika sedang bermain disekolah?
Jawaban :
Ibu dan bapak guru.
 Apa larangan ibu atau bapak guru saat kalian di sekolah ?
Jawaban :
Tidak boleh merokok dan tidak boleh bermain di luar sekolah.
 Apa hukuman kalian jika melakukan larangan guru ?
Jawaban :
Kami akan di hukum.
 Apa yang biasanya guru kalian lakukan saat kalian jam kosong ?
Jawaban :
Kami disuruh membaca dan belajar sendiri.

4. Nama : Satria
Kelas : 5 SD
Asal sekolah : SDN 09 Kelampai
 Apa saja alat disekolah yang kalian gunakan saat belajar ?
Jawaban :
Papan tulis.
 Apakah ada media yang lain selain buku yang digunakan disekolah ?
Jawaban :
Kadang-kadang kami belajar dengan cara mengamati vidio di laptop ibu atau
bapak guru.
 Bagaimana respon kamu saat menggunakan media berupa laptop saat belajar di
sekolah ?
Jawaban :
Senang sekali.
 Mengapa kalian lebih senang jika kalian menggunakan laptop daripada buku ?
Jawaban :
Karena kami suka saat ibu guru atau bapak guru menyuruh kami mengamati vidio
pembelajaran di laptop.
 Mengapa guru disekolah jarang menggunakan media berupa laptop saat
pembelajaran dikelas ?
Jawaban :
Karena tidak ada jaringan.

5. Nama : Nabila
Kelas : 6 SD
Asal sekolah : SDN 09 Kelampai
 Siapa yang menegurmu dirumah jika kamu tidak mengerjakan Pr ?
Jawaban :
Ayah, ibu dan kakakku.
 Mengapa ibu / ayahmu melarang bermain ponsel saat kamu sedang mengerjakan
pr ?
Jawaban :
Agar aku fokus mengerjakan pr.
 Apa yang dilakukan guru mu saat kamu ketahuan mengerjakan pr di sekolah ?
Jawaban :
Saya di beri berupa peringatan agar tidak melakukan hal seperti itu lagi.
 Bagaimana perasaan kamu saat kamu ketahuan oleh gurumu mengerjakan pr di
sekolah ?
Jawaban :
Saya merasa takut, karena saya takut dihukum.
 Apakah kamu akan mengulangi lagi kesalahan kamu ?
Jawaban :
Tidak.

BAB 4
PEMBAHASAN
(MENGAITKAN HASIL WAWANCARA DENGAN TEORI)

 Hasil wawancara dengan anak pertama didalam teori situasi pergaulan. Dalam
situasi pergaulan anak memperoleh kesempatan untuk menjadi dirinya. Dalam
diri setiap anak ada hasrat untuk menjadi dirinya sendiri. Setiap anak dilahirkan
dengan memiliki suatu bentuk prinsip pribadi sendiri. Tidak ada dua orang anak
yang identik-sama di dunia ini. Dalam situasi pergaulan, anak memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan apa yang dihayatinya. Anak dapat
mengungkapkan dengan bebas dan spontan semua pikiran, perasaan maupun
kemauan yang dihayatinya. Dengan adanya kesempatan untuk bertindak dan
bertingkah laku seperti yang ia inginkan, anak dapat mengembangkan bentuk
kepribadiannya sendiri. Di satu pihak anak memang merasa bergantung kepada
orang dewasa, tetapi di pihak lain anak ingin memperoleh kebebasan atau
kemerdekaan. Keinginan tersebut dapat diperoleh anak dalam pergaulan. Oleh
karena itu, selama anak tidak melanggar norma atau nilai-nilai pedagogis,
sebaiknya ia diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk bergerak dan berbuat
sesuatu. Biarkan anak merasakan kehidupannya sebagai anak. Situasi pergaulan
yang sifatnya wajar dan alamiah memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyerap dan mencerna semua pengalaman sesuai pilihan kesukaannya tanpa
merasa ada paksaan.

 Hasil wawancara dengan anak kedua didalam teori situasi pendidikan. Situasi
pendidikan merupakan situasi yang istimewa atau khusus. Dikatakan istimewa
atau khusus karena situasi pendidikan merupakan perubahan dari situasi
pergaulan ke situasi pendidikan, dimana orang dewasa berubah menjadi
pendidik, dan anak menjadi anak didik, kemudian syarat teknisnya dari
kepercayaan menjadi kewibawaan. Situasi pendidikan merupakan situasi
pergaulan yang diciptakan dengan sengaja karena ada tujuan pendidikan yang
hendak dicapai. Ada suatu nilai yang akan disampaikan kepada anak sebagai
anak didik dari orang dewasa sebagai pendidik.
Dalam situasi pendidikan terdapat komponen-komponen seperti: pendidik, anak
didik, tindakan pendidikan atau alat pendidikan, dan kewibawaan. Kewibawaan
merupakan unsur terpenting yang bisa digolongkan sebagai syarat teknis dalam
situasi pendidikan seperti halnya kepercayaan yang merupakan syarat teknis
dalam situasi pergaulan. Apabila kewibawaan tidak ada maka tidak akan
tercipta situasi pendidikan, yang ada hanyalah situasi pergaulan saja.

 Pembahasan mengaitkan hasil wawancara dengan anak ke tiga dengan teori


teori alat pendidikan. Dalam pergaulan tersebut dilakukan tindakan tertentu
dengan sengaja dan sadar serta memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Tindakan tertentu itulah yang disebut dengan alat pendidikan. Jadi dapat
dijelaskan bahwa alat pendidikan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan
sengaja oleh pendidik terhadap anak didik dengan maksud untuk mencapai
tujuan yang diharapkan oleh pendidik yang menggunakan alat pendidikan
tersebut.

 Pembahasan mengaitakan hasil wawancara dengan anak keempat dengan teori


alat pendidikan material. Prasarana sebagai alat pendidikan berkaitan dengan
lingkungan fisik tempat belajar. Meskipun tidak berpengaruh langsung tetapi
mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik
yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal dapat mendukung
miningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif
terhadap pencapaian tujuan pengajaran.

 Pembahasan mengaitkan hasil wawancara dengan anak kelima dengan teori alat
pendidikan non material. Alat pendidikan non material berbentuk perbuatan/
tindakan yang dipergunakan pendidik untuk kepentingan proses pendidikan.
Memilih perbuatan/ tindakan yang tepat, tergantung kecakapan pendidik.
Artinya, pendidik perlu memahami kondisi dan masalah yang dihadapi peserta
didik di kelas.

LAMPIRAN FOTO WAWANCARA

Anda mungkin juga menyukai