KELOMPOK 2
1. Hildawaty Palisoa (1320121030)
2. Salmansyah Selang (320121002)
3. Ririn Septiani (1320121026)
4. Yunita Pattiasina (1320121065)
5. Erika Namkatu (1320121008)
6. Nurul sakina pelu ( 1310121050)
7. Afin takimpo ( 1320121012)
8. M rifaldi kella
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
SI 6KJ
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
Contoh great man : ketika seseorang yang memiliki sifat ektroveri, berani
dan percaya diri dalam pemimpin suatu organisasi.
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
2. Behavioral theory
● Teori kepemimpinan berdasar perilaku adalah kebalikan dariThe Great Man Theory. Teori berdasar
perilaku mengatakan, pemimpin hebat dibuat, bukan dilahirkan.
● Teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan seorang pemimpin. Bukan pada kualitas mental
atau sifat atau karakter bawaan dari orang tersebut.
● Menurut teori ini, seseorang dapat belajar dan berlatih untuk menjadi pemimpin melalui ajaran,
pengalaman, dan pengamatan yang baik.
● Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah hasil dari tiga keterampilan
utama yaitu keterampilan teknis, manusiawi, dan konseptual.
● Keterampilan teknis mengacu pada pengetahuan pemimpin tentang proses atau teknik;
keterampilan manusiawi berarti bahwa seseorang dapat berinteraksi dengan individu lain.
● Sementara itu, keterampilan konseptual memunculkan keluarnya ide-ide untuk menjalankan
organisasi dengan lancar.
Contoh Behavioral Theory Salah satu penerapan teori belajar behavioral adalah adanya sistem point ketika
siswa melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan di sekolah.
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
3.Contingency theory
● Teori kepemimpinan kontingensi berpendapat bahwa tidak ada satu cara memimpin
terbaik yang dapat diterapkan pada semua situasi.
● Ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan apa gaya kepemimpinan paling cocok
diterapkan pada saat itu.
● Maka, gaya kepemimpinan kamu juga mungkin berubah-ubah sesuai situasi dan kondisi.
Terlebih, setiap peristiwa mungkin melibatkan orang, situasi, kondisi, dan lingkungan yang
mungkin berbeda antara satu sama lain.
● Menurut teori kontingensi,leadership yang efektif bukan hanya tentang kualitas si
pemimpin, tetapi juga tentang keseimbangan antara perilaku, kebutuhan, dan konteks.
● Dilansir dari Indeed, pemimpin yang baik dapat mengamati situasi untuk menilai
kebutuhan bawahan mereka, dan kemudian menyesuaikan perilaku mereka.
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
Lanjutan………
• Secara umum, teori kontingensi menunjukkan bahwa pemimpin akan lebih
luwes mengekspresikan kepemimpinan mereka ketika merasa bawahan
mereka responsif terhadapnya.
• Sebagai contoh, gaya otoriter mungkin paling tepat ketika pemimpin adalah
yang paling berpengalaman di bidangnya.
• Dalam kasus lain di mana pemimpin dan sesama anggota kelompok
merupakan rekan sejawat, gaya demokratis akan lebih efektif.
• Itu kenapa teori kepemimpinan ini juga kerap disebut sebagai teori
situasional.
4. CONTEXTUAL
Tabs yangg akan muncul secara otomatis jika kita belajar dengan objek dokumen seperti
table pictrue(gambar)atau drawing dll
Contoh contextual:
1) Picture tools- Tab Format
2) Table tools-Tab Design
3) Table tools-Tab Layout
4) Header&Footer Tools-Tab Design
5) Text Box Tools-Tab Format
6) Word Art Tools-Tab Format
7) Equation Tools-Tab Design
8) Drawing Tools-Tab Format
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
5. Skeptics
Contoh Skeptis : Sikap skeptis dalam kehidupan sehari-hari antara lain meragukan
komposisi bahan pada bungkus makanan. Meragukan kemampuan orang lain
dalam menyelesaikan suatu tugas meragukan kebenaran iklan dan marketing
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
6. RELATIONAL
Contoh Relational :
1) Komunikasi terjalini dengan baik
2) Saling menghargai
3) Perbanyak traveling bareng pasangan
4) Tetap memiliki ruang sendiri
5) Bikin wirausaha bersama
Intro Hook Explore Explain Apply Share Evaluate Expand
7. NEW LEADERSHIP