Anda di halaman 1dari 2

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker

Universitas Islam Indonesia


PT. Molex Ayus
Periode Bulan November 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
PT. Molex Ayus telah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) dalam proses pembuatan obat. Dalam Industri farmasi, apoteker
memiliki fungsi dan tanggung jawab seperti menjamin mutu obat,
pengawasan mutu, melakukan penelitian dan pengembangan produk,
menjamin proses produksi berjalan dengan baik, pengendalian persediaan,
hingga meninjau trend pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau
costumer. Peran dan tugas apoteker terutama di bagian Production
Planning and Inventory Control (PPIC), Quality Control (QC), Quality
Assurance (QA), Quality Management risk (QMR), Research and
Development (R&D), dan Departemen Produksi.

B. Saran
1. Mengikuti perkembangan CPOB untuk memperbaharui dan menambah
informasi tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk
meningkatkan mutu produk yang dihasilkan serta memperkecil resiko
penyimpangan dalam proses pembuatan obat.
2. Memperluas area penyimpanan bahan baku dan dan obat jadi untuk
mencegah penumpukan bahan baku maupun produk obat jadi sehingga
kualitas produk tetap terjamin, mempermudah untuk mengatur sistem
FIFO dan FEFO.
3. Memberikan dan meningkatkan pelatihan secara berkala untuk
meningkatkan kualitas personil dalam industri farmasi terutama
personil yang ada di departemen produksi.

113
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Islam Indonesia
PT. Molex Ayus
Periode Bulan November 2014

4. Meningkatkan sistem pengolahan limbah untuk memperkecil resiko


pencemaran terhadap lingkungan hidup.(LAMPIRAN MANA
KENAPA TIDAK DIKIRIM)

114

Anda mungkin juga menyukai