Anda di halaman 1dari 3

ALUR CERITA DAN NASKAH KOMIK UUD KELOMPOK

ALUR CERITA
Pada pagi hari yang cerah tepatnya pada jam 10.00 pagi, Ustadzah Velly membuka materi
berjudulkan “Maraknya Pelecehan”. Ustadzah Velly mulai menjelaskan
Ustadzah Velly : “Assalammualaikum anak-anak..”
Murid : “Waalaikumsalam ustadzah Velly”
Ustadzah Velly : “Hari ini Ustadzah mau mengangkat materi tentang “Maraknya
Pelecehan Seksual”, ada yang tau apa itu pelecehan seksual ?”
Naara : “Saya tau ust, pelecehan seksual adalah tindakan seksual yang tidak
diinginkan, menyebabkan pelanggaran dan ketidaknyamanan, dan
dapat berbahaya secara fisik dan mental. Korban dapat merasa
terintimidasi, tidak nyaman, malu, atau terancam.”
Ustadzah Velly : “Bagus Naara, disini ada yang tau bentuk dari pelecehan seksual apa
aja ?
Miya : “Saya tau 2 bentuk bu, pelecehan fisik ialah perbuatan seksual seperti
mencium, menepuk, dan memeluk. Sedangkan pelecehan lissan adalah
ucapan verbal/komentar yang tidak diinginkan, termasuk lelcucon,
siulan yang bertujuan menggoda, dan komentar bermuatan seksual.”
Murid : “Belum tau bu”
Ustadzah Velly : “Bagus sekali Miya, Ustadzah lanjutkan sisanya ya, yaitu :
a. Pelecehan non-verbal/isyarat, yaitu : Bahasa tubuh dan atau
gerakan tubuh bernada seksual, menatap tubuh penuh nafsu, isyarat
dengan jari tangan, dan lain lain.
b. Pelecehan visual, yaitu : Memperlihatkan materi pornografi berupa
foto, poster, gambar kartun atau pelecehan melalui e-mail, SMS
dan media lainnya.
c. Pelecehan psikologis/emosional, yaitu : Permintaan-permintaan
dan ajakan-ajakan yang terus menerus dan tidak diinginkan,
penghinaan atau celaan yang bersifat seksual.

Disini pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada


perempuan saja, melainkan laki-laki juga bisa terkena pelecehan
seksual. Pelecehan seksual yang dihadapi laki-laki maup un
perempuan dalam berbagai bentuknya, mulai dari komentar yang
berkonotasi seksual dan kontak fisik secara tersembunyi

Apakah murid-murid sudah paham mengenai pelecehan


seksual? Sekarang untuk mengasah pemahaman kalian mengenai
pelecehan seksual ibu akan memberikan kalian tugas yaitu kalian
membuat infografis tentang pelecehan seksual.

Bel pulang sekolah pun berbunyi pada pukul 13.00, disitulah murid-murid mulai
berhamburan untuk pulang sekolah. Naraa adalah salah satu murid yang pulang
dengan berjalan kaki, namun na’as pada hari itu ia dihadang oleh beberapa pemuda
paruh baya yang hendak menggodanya

Naara : “Tolong menjauh dari saya!”


Lelaki 1 : “Haduhh.. neng geuliss mau kemana sihh? Sendirian aja.. temenin
akang atuh disini.. nanti saya kasih 50 ribu”
Lelaki 2 : “Cantik cantik gini, sia-sia banget kalau dianggurin nihh.. ikut om
yuk sayang”
Naara :”Tolong biarkan saya pergi!”
Lelaki 1 :”Keras kepala banget sih!”

Kemudian kedua lelaki paruh baya tersebut mulai menarik tangan Naraa dan meraba
pinggul Naraa

Naara : “AAAAAAAA TOLONGG!!!”

Beberapa murid yang sedang asik membeli jajanan pun mulai tersadar dengan
teriakan Naara, salah satunya Miya yang merupakan teman Naara

Devon : “WOY! LEPASIN! JANGAN JADI COWO HIDUNG BELANG,


SAYA BERANI BAWA ANDA SEMUA KE KANTOR POLISI!!”

Alhasil beberapa muridnya ikut meneriaki dan semua guru mulai datang menghampiri
kemudian kedua lelaki paruh baya tersebut dibawa ke kantor polisi terdekat.

Polisi : Ada apa ini pak buk?


Guru : ini pak polisi 2 orang ini sudah melakukan pelecehan verbal terhadap
murid saya. Murid saya hendak di bawa mereka untuk dilecehkan
Polisi : wah kasus ini tidak bisa dibiarkan. Ini bisa dipidanakan karena
Pelecehan seksual verbal (catcalling) dapat dikategorikan sebagai
tindak pidana yang telah memenuhi asas dalam hukum pidana, serta
nilai-nilai yang terkadung di dalam masyarakat. hukum pidana
perbuatan pelecehan seksual secara verbal bisa dilihat dari beberapa
pasal yang berkaitan dengan pelecehan seksual verbal. Pasal tersebut
yakni Pasal 281 Ayat (2) KUHP, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 34, Pasal 35
Undang-Undang Tentang Pornografi. Dasar Hukum
perbuatan catcalling, yaitu dilihat dari pengertian Pornografi yang
termuat di dalam Pasal 1 Angka 1 Ketentuan Umum Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. Ancamanya bisa hukuman
penjara selama maksimal 9 bulan dan/atau denda maksimal 10 juta.
Cara menghindarinya sendiri yaitu : selalu waspada terhadap orang
yang tidak dikenal, jangan sepenuhnya percaya terhadap orang lai, dan
bersikap tegas

Anda mungkin juga menyukai