SKRIPSI
Disusun Oleh :
INDAH MARIYANA
181075025
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA
JAKARTA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Telah disetujui untuk diajukan dalam Sidang Skripsi sebagai ujian akhir Strata
Marsekal Suryadarma.
Dosen Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Medikatama Indonesia
Telah dipertahankan dalam Sidang Ujian Skripsi Sebagai Ujian Akhir Program
Studi Strata Satu (S-1) Manajemen, dihadapan Tim Dosen Penguji Fakultas
Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma dan telah dinyatakan
LULUS pada:
Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan
Disahkan Oleh :
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul :
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat
dari skripsi orang lain. Apabila kemudian hari Saya tidak benar, maka Saya
bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan
gelar kesarjanaannya).
Indah Mariyana
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
Pelatihan dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Divisi Operasional di PT. Jakarta
menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-
Marsekal Suryadarma.
1. Bapak Marsekal Muda TNI (Purn) Dr. Potler Gultom, S.H, M.M selaku
2. Ibu Tutik Siswanti, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
penelitian ini.
penelitian ini.
4. Ibu Atik Budi Paryanti, S.Pd, M.M selaku dosen pembimbing yang
v
6. Ayahanda, Ibunda, dan suami tercinta yang telah memberikan dukungan
penuh dan mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian
moril maupun materil, agar tetap selalu semangat mengejar gelar Strata Satu
sebutkan satu-persatu.
Besar harapan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini masih banyak terdapat
kesalahan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun. Terima kasih dan semoga akan bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.
Peneliti
Indah Mariyana
vi
ABSTRAK
Oleh :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan beban kerja
terhadap kinerja divisi operasional PT. Jakarta Medikatama Indonesia. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif. Populasi penelitian 68 perawat
dengan teknik pengambilan sampel jenuh dengan jumlah 68 sampel.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan SPSS versi 24. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) Pelatihan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja sebesar 57,3%; 2) Beban kerja secara parsial
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja sebesar 51,3%; 3) Pelatihan
dan beban kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan divisi operasional PT. Jakarta Medikatama Indonesia. Pengaruh
positif dan signifikan secara simultan pelatihan dan beban kerja terhadap kinerja
sebesar 51,2%, sedangkan sebesar 48,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini. Persamaan regresi linear berganda Y=65,337 +
0,480X1 - 0,414X2.
vii
ABSTRACT
By :
This research aims to determine the effect of training and workload on the
performance of the operational division of PT. Jakarta Medikatama Indonesia.
This research uses associative quantitative method. The research population was
68 nurses with saturated sampling technique with a total of 68 samples.
Collecting data using a questionnaire. The method of analysis used multiple
linear regression analysis with SPSS version 24. The results showed that: 1)
Training partially had a positive and significant effect on performance of 57.3%;
2) Workload partially has a negative and significant effect on performance by
51.3%; 3) Training and workload simultaneously have a positive and significant
effect on the performance of employees of the operational division of PT. Jakarta
Medikatama Indonesia. The positive and significant effect of simultaneously
training and workload on performance is 51.2%, while 48.8% is influenced by
other variables not discussed in this research. Multiple linear regression equation
Y=65,337 + 0.480X1 - 0.414X2.
viii
DAFTAR ISI
ix
2.2.1 Pelatihan .........................................................................................16
2.3.3 Pengaruh Pelatihan (X1) dan Beban Kerja (X2) terhadap Kinerja
(Y) ............................................................................................28
x
3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian.................................................................38
xi
4.2.1 Karakteristik Usia ...........................................................................53
4.5 Pembahasan..............................................................................................82
xii
4.5.1 Pengaruh Pelatihan (X1) Secara Parsial terhadap Kinerja (Y)
4.5.2 Pengaruh Beban Kerja (X2) Secara Parsial Terhadap Kinerja (Y)
4.5.3 Pengaruh Pelatihan (X1) dan Beban Kerja (X2) Secara Simultan
Medikatama Indonesia....................................................................86
LAMPIRAN ......................................................................................................... 98
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya menjadi peran yang sangat penting guna tercapainya sasaran
yang paling dibutuhkan sebuah organisasi di segala bidang. Sumber daya manusia
atau faktor manusia dapat dikatakan sebagai aset dari suatu organisasi yang
memiliki nilai paling tinggi daripada aset lainnya dikarenakan faktor manusia
inilah yang menggerakkan roda operasional suatu entitasi dalam bisnis. Menurut
Willson & Hikmah (2020:76), “Pihak manajeman sumber daya manusia pada
dan diperhatikan sebaik mungkin terlebih lagi dari segi pemenuhan hak-hak yang
seharusnya diterima dikarenakan sumber daya manusia ialah garda terdepan yang
Demi mencapai suatu tujuan organisasi, maka sumber daya manusia perlu
tersebut. Dalam hal ini, PT. Jakarta Medikatama Indonesia merupakan salah satu
medis darurat yang dirancang untuk memahami situasi kesulitan medis karena
letak geografis Indonesia agar lebih cepat dan tanggap saat kasus medis
1
2
dengan keadaan yang sangat darurat. Dalam hal ini, penilaian kinerja terhadap
karyawan penting untuk dilakukan agar pelayanan tetap terjaga dan semakin
2021 yang diukur dari segi Key Behavioral Indicator dan Key Performance
Indicator sesuai dengan aturan penilaian kinerja yang berlaku dalam internal
60 44
36 39
40 31 32
25
20
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
< Rating Scale 25 31 32 36 39 44
Gambar 1. 1
Permasalahan Kinerja Karyawan Divisi Operasional
PT. Jakarta Medikatama Indonesia
Jika dilihat dari gambar 1.1 maka terjadi peningkatan jumlah kinerja
individu yang menurun artinya setiap bulan terjadi penurunan kinerja pada divisi
operasional, ternyata masih banyak karyawan yang berada di bawah rating scale
3
dari Key Behavioral Indicator dan Key Performance Indicator sejak bulan Januari
Tabel 1. 1
Rata-Rata Rating Scale Kinerja Karyawan Divisi Operasional
PT. Jakarta Medikatama Indonesia
Periode Januari-Juni 2021
Terkait dengan tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa hasil nilai rata-rata
rating scale karyawan divisi operasional sangat jauh kurang dari nilai target
100%. Klasifikasi nilai rating scale dikategorikan “sangat baik” jika berada pada
nilai 93-100%, nilai rating scale dikategorikan “baik” jika berada pada nilai 84-
92%, nilai rating scale dikategorikan “cukup” jika berada pada nilai 75-83%, dan
4
nilai rating scale dikategorikan “kurang” jika berada di bawah nilai 75%.
indikator yang mendapat klasifikasi nilai “kurang” pada bulan Januari terletak
pada indikator keahlian, keberhasilan, taat, dan conflict handling; sementara pada
bulan Maret dan April nilai “kurang” terletak pada efisien, keahlian, hasil kerja,
sementara pada bulan Mei hingga Juni nilai “kurang” terletak pada semua
komponen indikator.
Semua indikator ini menjadi penentu nilai Key Behavioral Indicator dan
yang berada pada nilai kurang. Nilai kinerja yang diperoleh karyawan divisi
operasional kurang dari nilai target, dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor yang
berat yang dipikul karyawan divisi operasional karena harus mampu melakukan
yang paling sering digunakan dan merupakan pilar serta tahapan yang ada di
keterampilan karyawan merupakan salah satu langkah yang diambil dalam rangka
mencapai tujuan utama perusahaan. Tanpa pelatihan yang tepat, karyawan tidak
5
evakuasi medis darurat seperti pada PT. Jakarta Medikatama Indonesia dimana
tenaga medis wajib memiliki keahlian dan kemampuan secara cepat dan tepat
interaktif sehingga karyawan sulit memahami materi yang disampaikan dan juga
permasalahan kedua terkait pelatihan perusahaan yang kurang konsisten dan tegas
diadakan oleh perusahaan, sehingga hal ini menyebabkan sedikitnya peserta yang
Tabel 1. 2
Pelatihan Karyawan Divisi Operasional
PT. Jakarta Medikatama Indonesia
Periode Januari-Juni 2021
2021 dalam kurun waktu 6 bulan PT. Jakarta Medikatama Indonesia telah
diikuti oleh 42 peserta atau sebesar 62% dari total 68 karyawan divisi operasional
dan pada pelatihan kedua yang dilakukan hanya diikuti oleh 38 peserta atau
sebesar 56% dari total 68 karyawan divisi operasional. Peserta yang mengikuti
pelatihan pertama dan kedua masih berada di bawah target sasaran dimana
perusahaan memiliki target 80% karyawan yang ikut dalam pelatihan tersebut. Di
samping itu, kualitas yang dimiliki oleh pelatih/instruktur pada pelatihan pertama
74%, penilaian tersebut didasarkan atas penilaian daya serap dan kemampuan
karyawan yang perlu ditingkatkan, beban kerja berat yang dipikul oleh karyawan
sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi dalam waktu
yang ditentukan”. Banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada
banyak tugas. Apabila hal ini sering terjadi, maka akan berdampak pada kinerja
karyawan itu sendiri. Beban kerja dapat didefinisikan sebagai suatu perbedaan
antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus
dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental dan fisik, maka masing-
yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan dan terjadi
rasa bosan dan kejenuhan atau understress. Oleh karena itu perlu diupayakan
7
tingkat intensitas pembebanan yang optimum yang ada di antara kedua batas yang
ekstrim tadi dan tentunya berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Beban kerja yang berat dirasakan oleh karyawan divisi operasional bidang
samping jam kerja normal namun juga sebagai karyawan divisi operasional harus
selalu siap bekerja 24 jam, karena evakuasi medis darurat tidak mengenal tempat
dimanapun dan waktu bisa saja kapanpun dibutuhkan, sehingga harus siap dan
tanggap terhadap evakuasi medis darurat ini. Jadwal kerja berupa 3 shift
menyebabkan beban kerja karyawan semakin berat. Berikut jam kerja karyawan
divisi operasional.
Tabel 1. 3
Jam Kerja Karyawan Divisi Operasional
PT. Jakarta Medikatama Indonesia
Keterangan :
shift 1 : pukul 07.00-15.00 WIB
shift 2 : pukul 15.00-23.00 WIB
shift 3 : pukul 23.00-07.00 WIB
dibagi menjadi 3 team, antara lain team A, team B, dan team C. Jadwal kerja
dibagi menjadi 3 shift perhari, dengan pengaturan shift 1 bekerja pada pukul
8
07.00-15.00 WIB, shift 2 bekerja dari pukul 15.00-23.00 WIB, dan shift 3 bekerja
dari pukul 23.00-07.00 WIB. Berdasarkan jadwal jam kerja shift 3 memiliki
beban kerja paling berat karena harus bekerja pada malam hari hingga pagi yang
jam/hari atau 48 jam/minggu untuk 6 hari kerja. Namun di luar jam kerja yang
ditentukan Senin-Sabtu, karyawan harus selalu siap 24 jam jika ada panggilan
evakuasi medis darurat yang dibutuhkan. Jika dilihat jam kerja normal yang telah
ayat 1 mengatur ketentuan jam kerja karyawan untuk bekerja sebanyak 40 jam
kerja dalam 1 minggu. Maka dari itu, dapat disimpulkan beban kerja di atas batas
ketentuan kerja 40 jam kerja. Beban kerja dengan pembebanan yang terlalu tinggi
jadwal kerja yang padat dengan jam kerja yang tinggi dengan tekanan pekerjaan
dipengaruhi kurangnya pelatihan dan beban kerja tinggi sangat penting dan perlu
dikaji secara mendalam. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian
secara mendalam dengan judul: “Pengaruh Pelatihan dan Beban Kerja terhadap
Agar penelitian ini lebih fokus, maka perlu adanya batasan masalah
sebagai berikut:
9
1. Penelitian ini dibatasi pada tiga variabel, yaitu kinerja, pelatihan, dan
beban kerja.
karyawan.
Indonesia.
Indonesia.
10
Medikatama Indonesia.
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
kinerja karyawan.
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
11
populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data penelitian, variabel
penelitian.
BAB V : PENUTUP
saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kinerja
hasil pekerjaan itu sendiri juga menunjukkan kinerja. Perilaku kerja terlihat dari
cara kerja yang penuh semangat, disiplin, bertanggung jawab, melaksanakan tugas
sesuai standar yang ditetapkan, memiliki motivasi dan kemampuan kerja yang
tinggi dan terarah pada pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan hasil kerja
merupakan proses akhir dari suatu kegiatan yang dilakukan anggota organisasi
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat tercapai oleh seseorang
tertentu, kinerja sangatlah penting sebab dengan kinerja ini akan diketahui
kepadanya. Untuk itu, diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur, serta
12
13
Kinerja menurut Afandi (2018:83) yaitu sebagai “hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai
tujuan organisasi secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan
adalah “suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaanya menurut
disimpulkan bahwa kinerja merupakan proses akhir dari suatu kegiatan yang
jawab yang telah diberikan oleh atasan kepadanya dalam upaya pencapaian tujuan
1. Kualitas Kerja
2. Kuantitas Kerja
organisasi.
3. Tanggung Jawab
4. Kerjasama
5. Inisiatif
1. Kualitas Kerja
a. Efisien
b. Keahlian
2. Kuantitas Kerja
a. Hasil Kerja
perannya.
b. Keberhasilan
mencapai tujuan.
3. Tanggung Jawab
a. Tertib
b. Taat
Sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang ada dalam suatu
aturan berlaku.
4. Kerjasama
a. Partisipasi
rutin.
b. Komunikasi
5. Inisiatif
a. Gagasan/ide
b. Conflict handling
Sikap yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari jalan keluar dari
2.2.1 Pelatihan
yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pelatihan dari pada
teori”.
pelaksanaan kinerja tertentu, terinci dan rutin. Proses pelatihan difokuskan pada
1. Materi Pelatihan
2. Metode Pelatihan
metode atau cara penyajian yang paling tepat. Penentuan atau pemilihan
3. Pelatih (Instruktur)
4. Peserta Pelatihan
dipilih yang benar-benar “siap dilatih” artinya mereka tenaga kerja yang
5. Sarana Pelatihan
pelatihan seperti gudang atau ruangan, alat tulis kantor, alat peraga,
secara teliti.
a. Relevansi
b. Tepat
pelatihan.
2. Metode Pelatihan
a. Fleksibel
b. Menarik
3. Pelatih (Instruktur)
a. Kompeten
b. Berwawasan
4. Peserta Pelatihan
a. Minat
Pelatihan dapat mencapai sasaran jika para peserta dipilih yang benar-
b. Semangat
5. Sarana Pelatihan
a. Tempat
b. Perlengkapan/Alat
Adriansyah (2017:671) bahwa beban kerja adalah “besaran pekerjaan yang harus
dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara jumlah
pekerjaan dengan waktu. Setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
perlu dilakukan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
(2017:671) adalah “besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit
organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan normal waktu”.
21
yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan secara
kerja, atau teknik manajemen lainnya dalam jangka waktu tertentu untuk
organisasi”.
merupakan “suatu proses analisa terhadap waktu yang digunakan oleh seseorang
keadaan/kondisi normal”.
yang diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu
“suatu proses menetapkan jumlah jam kerja sumber daya manusia yang bekerja,
waktu tertentu”.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tentang beban kerja di atas, dapat
disimpulkan bahwa beban kerja merupakan besaran pekerjaan yang harus dipikul
oleh suatu jabatan/unit organisasi berupa tugas-tugas yang diberikan pada tenaga
kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu dengan menggunakan
1. Kondisi Pekerjaan
Waktu kerja yang sesuai dengan SOP dapat meminimalisir beban kerja
karyawan.
volume kerja yang diberikan, akan semakin besar beban kerja yang
1. Kondisi Pekerjaan
a. Lingkungan Kerja
bekerja.
23
b. Prosedur Kerja
c. Risiko Kerja
a. Jam Kerja
Tekanan waktu dalam hal tertentu waktu akhir (dead line) justru
a. Volume Kerja
yang jumlahnya tentu berbeda satu sama lain yang akan membuat
karyawan.
b. Tujuan Kerja
untuk memperluas dan memperdalam teori yang akan dipakai dalam kajian
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
b. Simultan :
Pelatihan dan beban
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja
menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara
dependen. Dalam paradigma penelitian ini terdapat dua variabel (X 1 dan X2) yaitu
pelatihan dan beban kerja dan satu variabel terikat atau dependen (Y) yaitu
kinerja.
berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan itu sendiri juga
menunjukkan kinerja. Perilaku kerja terlihat dari cara kerja yang penuh semangat,
memiliki motivasi dan kemampuan kerja yang tinggi dan terarah pada pencapaian
tujuan organisasi. Sedangkan hasil kerja merupakan proses akhir dari suatu
2017:39). Hal ini tentunya sesuai dengan pendapat dari Robbins & Coulter
27
karyawan dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan”.
Kinerja dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pelatihan. Hal relevan
organisasi sesuai bidang pekerjaan atau tujuan yang diinginkan, maka akan
Saleh Luturlean (2020) dan Ni Wayan Eka Sri Anggereni (2018) yang
positif berarti semakin tinggi pelatihan kerja maka semakin tinggi pula kinerja
karyawan.
sesuatu keahlian tertentu, kinerja sangatlah penting sebab dengan kinerja ini akan
dibebankan kepadanya. Untuk itu, diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan
(Sinambela, 2018:237).
Kinerja dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu beban kerja. Hal relevan
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan
hasil kali antara jumlah pekerjaan dengan waktu. Setiap pekerja dapat bekerja
sekelilingnya, untuk itu perlu dilakukan upaya penyerasian antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja agar, sehingga diperoleh produktivitas kerja
yang optimal.
Hal ini mendukung peneltian terdahulu yaitu penelitian Jeky K. R. Rolos, Sofia
kuat yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai pengaruh negatif berarti
2.3.3 Pengaruh Pelatihan (X1) dan Beban Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y)
Kinerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pelatihan dan beban kerja. Hal
dan rutin. Proses pelatihan difokuskan pada pelaksanaan pekerjaan dan penerapan
berpendapat beban kerja adalah “sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh
menggunakan teknis analisis jabatan, teknik analisis beban kerja, atau teknik
Semakin sering pelatihan kerja dan semakin rendah beban kerja yang
diterima oleh karyawan suatu organisasi maka akan berimbas pada meningkatnya
penelitian Andy Fitriyadi Dharma Tilaar (2020) yang menghasilkan bahwa secara
simultan pelatihan kerja dan beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Nilai pengaruh positif berarti semakin tinggi pelatihan kerja maka
semakin tinggi pula kinerja karyawan, sementara nilai pengaruh negatif berarti
semakin rendah beban kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pelatihan kerja dan beban kerja merupakan prediktor kuat
kinerja, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini ditunjukkan oleh gambar
berikut.
30
Pelatihan
(X1)
H1
H3 Kinerja
(Y)
Beban Kerja H2
(X2)
Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir
Keterangan :
Secara parsial
Secara simultan
dan beban kerja (X2) secara parsial diproksikan berpengaruh terhadap kinerja (Y)
serta pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) secara simultan berpengaruh langsung
adalah instrumen kerja dari suatu teori dan bersifat spesifik yang siap diuji secara
H01: Pelatihan (X1) tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja (Y)
H02 : Beban kerja (X2) tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
Indonesia.
Ha2: Beban kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja (Y)
Hipotesis 3 Pengaruh Secara Simultan Pelatihan (X1) dan Beban Kerja (X2)
H03: Pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) tidak berpengaruh secara
Ha3: Pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) berpengaruh secara simultan
Medikatama Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih. Jadi dalam penelitian ini
tiga variabel yang terdiri dari variabel dependen berupa Kinerja (Y) dan variabel
beralamat di Jalan Kramat Asem No. 20, Utan Kayu Selatan, Matraman, RT 003
RW 012, Utan Kayu Selatan, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13120. PT. Jakarta Medikatama Indonesia lebih dikenal dengan
Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Agustus 2021 sampai
32
33
Tabel 3. 1
Waktu Penelitian
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Penyempurnaan
Proposal
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Analisis Data
Sidang Skripsi
Penyempurnaan
Skripsi
Penggandaan
Skripsi
3.2.1 Populasi
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
ini adalah 68 karyawan divisi operasional PT. Jakarta Medikatama Indonesia yang
34
3.2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh. Sampling
Jenuh menurut Sugiyono (2017:122) adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila
jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil atau dengan kata lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel dalam
memiliki keahlian khusus dalam bidang tersebut. Pada penelitian ini seluruh
anggota populasi diambil agar sampel yang diambil bisa betul-betul representatif
karena data dalam penelitian ini berupa angka-angka yang menunjukkan jumlah
atau banyaknya sesuatu melalui suatu perhitungan tertentu. Data dalam penelitian
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer.
Menurut Sujarweni (2015:89) data primer adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil
wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini
harus diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Jenis data primer dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh
indikator variabel penelitian yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur yang disebar
mempunyai nilai yang bervariasi, yakni suatu sifat, karakterististik, atau fenomena
yang dapat menunjukan sesuatu untuk dapat diamati atau diukur yang nilainya
36
berbeda-beda atu bervariasi. Variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:
singkat, jelas, dan tegas. Definisi konseptual dari kinerja, pelatihan, dan beban
1. Kinerja
Proses akhir dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dalam
2. Pelatihan
3. Beban Kerja
berupa tugas-tugas yang diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran yang diterapkan dalam
1. Kinerja
handling.
2. Pelatihan
3. Beban Kerja
Kondisi pekerjaan, penggunaan waktu kerja, dan target yang harus dicapai,
risiko kerja, jam kerja, tekanan waktu, volume kerja, dan tujuan kerja.
mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrumen penelitian digunakan sebagai alat
pengumpulan data yang terdiri dari beberapa daftar pertanyaan atau pernyataan
yang tertuang dalam kuesioner yang disampaikan dan diberikan kepada masing-
penelitian disusun dari kisi-kisi penyusunan yang memuat tiga komponen, yaitu:
variabel penelitian yang akan diukur dan diurai atas sub variabel berupa dimensi
yang menjadi tolak ukur dari variabel penelitian yang dijabarkan menjadi
Kisi-kisi instrumen dari setiap variabel kinerja, pelatihan, dan beban kerja
Tabel 3. 2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
sebuah penelitian, sebab tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
yang akurat, sehingga tanpa mengetahui teknik pengumpulan data peneliti tidak
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Maka, dengan Skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
pertanyaan”.
41
Tabel 3. 3
Skala Likert
Jawaban Score
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : Sugiyono (2017:133)
yang berisi indikator-indikator yang ada dalam setiap variabel. Kuesioner terdiri
skala Likert.
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
pola, memilih nama yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
42
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). SPSS adalah sebuah program
Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel
tersebut. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r
tabel│df=n-k dengan tingkat kesalahan 5%. Uji Validitas dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS Versi 24. Pengambilan kesimpulan hasil uji validitas
dilihat :
b. Jika nilai rhitung <rtabel, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak
valid.
43
Cronbach dengan program SPSS Versi 24. Uji reliabilitas tersebut akan
item/butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain.
memberikan gambaran atau mendeskripsikan data dalam variabel yang dilihat dari
informasi yang lebih jelas serta mudah dipahami yang memberikan gambaran
mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi
normal”. Maka perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu, hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Normalitas suatu data dianggap penting karena dengan data yang berdistribusi
normal, maka data tersebut dapat dianggap dapat mewakili suatu populasi. Uji
Smirnov diolah dengan SPSS versi 24. Pengambilan kesimpulan hasil uji
normal.
Interpretasi data atau pengambilan kesimpulan hasil uji linearitas dapat dilihat:
45
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen.
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan program SPSS Versi 24.
a. Jika nilai Collinearity Tolerance <0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation
b. Jika nilai Collinearity Tolerance >0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
46
jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y dan sumbu X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y
sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atasdan di
pelatihan (X₁) dan beban kerja (X₂) secara parsial maupun secara simultan
47
terhadap kinerja (Y). Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda
Y = a + b₁X₁+ b₂X₂+ e
Keterangan :
Y = Kinerja
a = Nilai konstan
X₁ = Pelatihan
X₂ = Beban Kerja
e = Variabel lain
mengetahui jawaban atau dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
berlaku untuk seluruh populasi. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk
a. Jika nilai thitung> ttabel dan nilai Sig.<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,
b. Jika nilai thitung< ttabel dan nilai Sig.>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak,
a. Jika nilai Fhitung>Ftabel dan nilai Sig.<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,
b. Jika nilai Fhitung<Ftabel dan nilai Sig.>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak,
(R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Uji Koefisen Determinasi (R2) untuk analisis data pada
Indonesia agar lebih cepat dan tanggap saat kasus medis diaktifkan.
memberikan bantuan medis kepada masyarakat lokal dan internasional yang secara
medis membutuhkan perawatan yang lebih baik di fasilitas medis terdekat yang
memadai. Performa kerja yang baik dari 221Assist yang menunjukkan kualitas
221Assist sebagai mitra yang dapat diandalkan untuk bantuan medis apa pun di
dunia.
1. Visi
terkemuka di Indonesia.
50
51
2. Misi
setiap individu atau SDM yang berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki
sesuai dengan bidang dan keahliannya. Berikut tersaji gambar 4.1 yang
Komisaris
General
Manager
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi
52
operasional di lapangan.
darurat.
dalam penelitian ini dilihat dari berbagai aspek yaitu: usia, jenis kelamin, dan
pendidikan.
Tabel 4. 1
Karakteristik Responden Usia
responden bekerja pada usia produktif 26-35 tahun dengan jumlah 36 responden
(52,95%). PT. Jakarta Medikatama Indonesia memilih responden yang prima dan
4.2.
54
Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
(54,41%). PT. Jakarta Medikatama Indonesia tidak melihat jenis kelamit perawat
laki-laki maupun perempuan dianggap sama yang lebih utama dilihat dari
Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Pendidikan
merupakan data mentah yang akan diolah menggunakan teknik statistik. Adapun
yang disajikan dalam deskripsi data ini berupa distribusi frekuensi yang disajikan
judul dan permasalahan dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel Kinerja (Y),
Pelatihan (X1), dan Beban Kerja (X2). Adapun deskripsi data berasal dari hasil
(2017:9) yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, kerjasama, dan
handling.
56
Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor terendah tiap butir
(STSx1)
perhitungan skor kinerja (Y) secara rinci disajikan pada tabel 4.4
Tabel 4. 4
Kuesioner Responden Kinerja (Y)
Inisiatif
Gagasan/Ide
17 Karyawan memiliki persepsi dan 2 21 32 13 0 216 Cukup Baik
pemikiran yang berisi langkah
memajukan perusahaan.
18 Karyawan selalu menciptakan 2 44 9 13 0 239 Baik
gagasan yang menarik bagi atasan
untuk terobosan baru dalam
perkembangan perusahaan.
Conflict Handling
19 Karyawan selalu menyelesaikan 0 35 11 22 0 217 Cukup Baik
masalah tanpa diperintah atasan.
20 Karyawan meminta bantuan rekan 0 35 11 22 0 217 Cukup Baik
kerja untuk membantu mencari solusi
dan mempercepat penyelesaiannya
dengan maksimal
Rata-Rata Interval Kinerja 234 Baik
interval variabel Kinerja (Y) menunjukkan angka 234, yang berarti secara
Nilai tertinggi pada indikator “efisiensi” sebesar 257 pada kategori “baik”
memanfaatkan fasilitas yang ada untuk hasil kerja yang maksimal”. Responden
suatu pekerjaan dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk hasil kerja yang
maksimal.
Sedangkan nilai terendah pada indikator “taat” sebesar 212 pada kategori
“cukup baik” pada pernyataan nomor 12, yaitu: “Karyawan selalu datang dan
59
Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor terendah tiap butir
(STSx1)
60
perhitungan skor pelatihan (X1) secara rinci disajikan pada tabel 4.5
Tabel 4. 5
Kuesioner Responden Pelatihan (X1)
Berwawasan
11 Pelatih/Instruktur memiliki 4 33 20 8 3 231 Cukup Baik
referensi yang luas dan kuat terkait
bahan pelatihan dan penyelesaian
masalah karyawan.
12 Pelatih/Instruktur memiliki 2 24 21 19 2 209 Cukup Baik
kemampuan dalam public speaking
dan story tellling yang baik dalam
bidang yang menjadi topik
pelatihan.
Peserta Pelatihan
Minat
13 Peserta memiliki rasa ingin tau 5 21 21 18 3 211 Cukup Baik
yang tinggi terkait topik pelatihan.
14 Peserta dengan suka rela 3 26 18 18 3 212 Cukup Baik
berpartisipasi aktif dengan
meluangkan waktu untuk mengikuti
pelatihan.
Semangat
15 Peserta bersungguh-sungguh dalam 6 29 25 7 1 236 Baik
mengikuti pelatihan.
16 Peserta antusias menyiapkan segala 5 29 29 1 4 234 Baik
kebutuhan pelatihan.
Sarana Pelatihan
Tempat
17 Pelatihan dilakukan di tempat 8 30 11 18 1 230 Cukup Baik
dengan suasana yang kondusif.
18 Tempat yang digunakan pelatihan 6 28 20 12 2 228 Cukup Baik
bersih, nyaman, dan strategis untuk
mendukung adanya pelatihan.
Perlengkapan/Alat
19 Semua perlengkapan/alat yang 8 30 11 16 3 228 Cukup Baik
digunakan tersedia lengkap sesuai
topik pelatihan.
20 Semua perlengkapan/alat dapat 4 28 26 9 1 229 Cukup Baik
berfungsi dengan baik yang
mendukung selama proses pelatihan
berlangsung.
Rata-Rata Interval Pelatihan 222 Cukup Baik
rata interval variabel Pelatihan (X1) menunjukkan angka 222, yang berarti secara
Nilai tertinggi pada indikator “semangat” sebesar 236 pada kategori “baik”
pada kategori “cukup baik” pada pernyataan nomor 2, yaitu: “Materi cocok dan
Responden merasa puas materi tidak cocok dan berhubungan erat dengan bidang
(2017:33) yaitu kondisi pekerjaan, penggunaan waktu kerja, dan target yang harus
kerja, risiko kerja, jam kerja, tekanan waktu, volume kerja, dan tujuan kerja.
Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor terendah tiap butir
340−68 272
Skala interval didapat dari perhitungan : = = 54
5 5
(STSx1).
perhitungan skor variabel beban kerja (X2) secara rinci disajikan pada tabel 4.6.
Tabel 4. 6
Kuesioner Responden Beban Kerja (X2)
target.
Tujuan Kerja
18 Beban pekerjaan yang dibebankan 6 26 25 11 0 231 Cukup Baik
sebanding dengan tuntutan
perusahaan.
19 Karyawan mengerjakan banyak 9 29 16 14 0 237 Baik
pekerjaan setiap harinya yang harus
segera diselesaikan.
20 Target yang harus dicapai oleh 9 26 18 15 0 233 Baik
karyawan dalam pekerjaan terlalu
tinggi dan sulit dicapai.
Rata-Rata Interval Beban Kerja 230 Cukup
Baik
Sumber : Data diolah peneliti. 2022
interval variabel beban kerja (X2) menunjukkan angka 230, yang berarti secara
Nilai tertinggi pada indikator “tekanan waktu” sebesar 242 pada kategori
“baik” pada pernyataan nomor 14, yaitu: “Karyawan harus tanggap dengan waktu
yang terbatas dalam menangani medis darurat saat proses evakuasi”. Responden
Sedangkan nilai terendah pada indikator “jam kerja” sebesar 217 pada
kategori “cukup baik” pada pernyataan nomor 11, yaitu: “Karyawan merasa puas
dengan pembagian kerja shift yang diberikan. Responden merasa tidak puas
dengan pembagian kerja shift yang diberikan oleh perusahaan yang membebani
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Bevariate
Pearson yang akan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 24.
24. Hasil uji validitas variabel kinerja (Y) disajikan pada tabel 4.7.
Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas Kinerja (Y)
Pernyataan Nomor Butir r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 p1 0,878 0,361 Valid
Pernyataan 2 p2 0,874 0,361 Valid
Pernyataan 3 p3 0,967 0,361 Valid
Pernyataan 4 p4 0,713 0,361 Valid
Pernyataan 5 p5 0,846 0,361 Valid
Pernyataan 6 p6 0,878 0,361 Valid
Pernyataan 7 p7 0,792 0,361 Valid
Pernyataan 8 p8 0,940 0,361 Valid
Pernyataan 9 p9 0,810 0,361 Valid
Pernyataan 10 p10 0,847 0,361 Valid
Pernyataan 11 p11 0,905 0,361 Valid
Pernyataan 12 p12 0,927 0,361 Valid
Pernyataan 13 p13 0,896 0,361 Valid
Pernyataan 14 p14 0,792 0,361 Valid
Pernyataan 15 p15 0,864 0,361 Valid
Pernyataan 16 p16 0,902 0,361 Valid
Pernyataan 17 p17 0,890 0,361 Valid
Pernyataan 18 p18 0,904 0,361 Valid
Pernyataan 19 p19 0,859 0,361 Valid
Pernyataan 20 p20 0,856 0,361 Valid
Sumber : Data diolah peneliti. 2022
67
kinerja (Y) diketahui bahwa instrumen yang tersaji dalam 20 pernyataan kuesioner
dinyatakan valid, karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (rhitung > rtabel = 0,361)
Jakarta Medikatama Indonesia dengan program SPSS versi 24. Hasil uji
Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Pelatihan (X1)
kuesioner dinyatakan valid, karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (rhitung >
PT. Jakarta Medikatama Indonesia dengan program SPSS versi 24. Hasil
uji validitas variabel beban kerja (X2) disajikan pada tabel 4.9
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Beban Kerja (X2)
Berdasarkan tabel 4.9 tentang hasil perhitungan uji validitas variabel beban
kerja (X2) diketahui bahwa instrumen yang tersaji dalam 20 pernyataan kuesioner
dinyatakan valid, karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung >r tabel =
menggunakan Alfa Cronbach dengan program SPSS versi 24 disajikan pada tabel
4.10.
Tabel 4. 10
Hasil Uji Reliabilitas
menunjukkan :
dinyatakan reliable, karena nilai alpha sebesar 0,980 lebih besar dari
ketentuan 0,70.
mendeskripsikan data dalam variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
yang digunakan dalam mendeskripsikan data menjadi informasi yang lebih jelas
dan kinerja. Hasil penelitian analisis statistik deskriptif disajikan pada tabel 4.11.
71
Tabel 4. 11
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pelatihan 68 27,00 96,00 65,2353 13,22607
Beban Kerja 68 35,00 95,00 67,5588 13,78771
Kinerja 68 35,00 93,00 68,6765 13,15061
Valid N (listwise) 68
Sumber : Data diolah peneliti. 2022
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa N atau jumlah data setiap
1. Variabel kinerja (Y) dari 68 data sampel diketahui bahwa nilai minimum
sebesar 35,00, nilai maksimum sebesar 93,00 diketahui nilai mean sebesar
68,6765 serta nilai standar deviasi sebesar 13,15061 yang artinya nilai mean
lebih besar dari nilai standar deviasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa
nilainya merata.
mean sebesar 65,2353 serta nilai standar deviasi sebesar 13,22607 yang
artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi, sehingga dapat
3. Variabel beban kerja (X2) dari 68 data sampel diketahui bahwa nilai
mean sebesar 67,5588 serta nilai standar deviasi sebesar 13,78771 yang
artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi, sehingga dapat
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji
SPSS Versi 24. Dasar pengambilan kesimpulan hasil uji normalitas dengan
kriteria:
normal.
Berikut tersaji hasil dari Uji Normalitas pada variabel pelatihan (X1), beban
Tabel 4. 12
Hasil Uji Normalitas
normalitas sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 (α>0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa data ketiga variabel yaitu pelatihan (X1), beban kerja (X2),
mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Uji Linearitas
dalam penelitian ini menggunakan One-Way Anova program SPSS Versi 24.
One-Way Anova digunakan karena pada dasarnya uji linearitas bertujuan untuk
dapat membandingkan nilai dari dua variabel sehingga dengan analisis tersebut
dapat diketahui nilai signifikansi dari tingkat linearitas variabel X terhadap Y nya
a. Jika nilai signifikansi >0,05, maka variabel bebas dengan variabel terikat
b. Jika nilai signifikansi <0,05, maka variabel bebas dengan variabel terikat
Hasil Uji Linearitas pelatihan (X1), beban kerja (X2), dan kinerja (Y)
Tabel 4. 13
Hasil Uji Linearitas
1. Nilai signifikansi lebih dari 0.05 (α>0,05) yaitu sebesar 0,126 yang berarti
terdapat hubungan yang linear antara pelatihan (X1) dan kinerja (Y).
2. Nilai signifikansi lebih dari 0.05 (α>0,05) yaitu sebesar 0,369 yang berarti
terdapat hubungan yang linear antara beban kerja (X2) dan kinerja (Y).
Hasil Uji Multikolinearitas variabel pelatihan (X1), beban kerja (X2), dan
Tabel 4. 14
Hasil Uji Multikolinearitas
dengan hasil 1,048 maka dapat diartikan bahwa tidak terjadi adanya
multikolinearitas antara pelatihan (X1) dan kinerja (Y) dan juga antara beban kerja
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut
76
dalam penelitian ini menggunakan Scatterplot program SPSS Versi 24. Dasar
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di
Berikut tersaji hasil uji heterokedastisitas pada pelatihan (X1), beban kerja
Gambar 4. 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
77
bahwa jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua
atau lebih variabel independen (X1, X2,....Xn) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
Tabel 4. 15
Persamaan Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 65,337 9,008 7,253 ,000
Pelatihan ,480 ,088 ,483 5,444 ,000
Beban Kerja -,414 ,085 -,434 -4,896 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data diolah peneliti. 2022
nilai jika pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) nilainya adalah 0, maka
meningkat sebesar 1, maka kinerja (Y) akan meningkat juga dengan nilai
3. Koefisien β2 pada beban kerja (X2) yaitu -0,414. Nilai koefisien negatif
signifikan terhadap kinerja (Y). Berdasarkan nilai beban kerja (X2) sebesar
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara
b. H0 ditolak jika nilai thitung>ttabel dan nilai Sig.<0,05 maka dapat disimpulkan
Hasil Uji t variabel pelatihan (X1), beban kerja (X2), dan kinerja (Y)
Tabel 4. 16
Hasil Uji t
dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai t hitung sebesar 5,723>ttabel 1,997.
kinerja.
2. Beban kerja (X2) berpengaruh negatif secara parsial terhadap kinerja (Y)
dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai t hitung sebesar -5,181<ttabel 1,997.
(pelatihan dan beban kerja) yang terdapat di dalam model secara simultan
pelatihan (X1), beban kerja (X2), dan kinerja (Y) sebagai berikut:
b. Jika nilai Fhitung<Ftabel dan nilai Sig.>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak,
Tabel 4. 17
Hasil Uji F
dan nilai Fhitung sebesar 34,063, maka H0 ditolak dan Hₐ diterima karena nilai
pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja
(Y).
variabel independen (X) memiliki dampak terhadap variabel dependen (Y) yang
variabel pelatihan (X1), beban kerja (X2), dan kinerja (Y) disajikan pada Tabel
4.18.
82
Tabel 4. 18
Hasil Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,715 ,512 ,497 9,32933
a. Predictors: (Constant), Beban Kerja, Pelatihan
Sumber : Data diolah peneliti. 2022
Korelasi (R). Besar angka Koefisien Determinasi (R²) 0,512 atau sama dengan
51,2%. Angka tersebut mengandung arti bahwa pelatihan (X1) dan beban kerja
(X2) berpengaruh terhadap kinerja (Y) sebesar 51,2%, sedangkan sebesar 48,8%
4.5 Pembahasan
dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai t hitung sebesar 5,723. Maka H0 ditolak dan
Hₐ diterima karena nilai signifikansi<0,05 dan nilai t hitung yang bernilai positif
Khastelia Hartomo & Bachruddin Saleh Luturlean (2020) dan Ni Wayan Eka Sri
positif berarti semakin tinggi pelatihan maka semakin tinggi pula kinerjanya.
satu faktor yaitu pelatihan. Hal relevan dengan pendapat Widodo (2018:82) yang
Hal ini membuktikan bahwa teori pelatihan dapat diukur dengan dimensi
4.5.2 Pengaruh Beban Kerja (X2) Secara Parsial Terhadap Kinerja (Y)
Beban kerja (X2) berpengaruh negatif secara parsial terhadap kinerja (Y)
dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai t hitung sebesar 5,181. Maka H0 ditolak dan
secara parsial terhadap kinerja Divisi Operasional. Hasil analisis hipotesis kedua
negatif oleh beban kerja. Dengan demikian, menurunnya beban kerja akan
pengaruh negatif berarti semakin rendah beban kerja maka semakin tinggi kinerja
karyawan.
satu faktor yaitu beban kerja. Hal relevan dengan Undang-undang Kesehatan
menjelaskan bahwa “beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul
oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara jumlah
pekerjaan dengan waktu. Setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
perlu dilakukan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
Hal ini membuktikan bahwa teori beban kerja dapat diukur dengan
penggunaan waktu kerja, dan target yang harus dicapai, yang dijabarkan ke dalam
tekanan waktu, volume kerja, dan tujuan kerja”. Indikator tersebut terbukti
4.5.3 Pengaruh Pelatihan (X1) dan Beban Kerja (X2) Secara Simultan
Medikatama Indonesia
pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja (Y) dengan besar angka Koefisien Determinasi (R²) 0,512. Angka tersebut
mengandung arti bahwa pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) berpengaruh
terhadap kinerja (Y) sebesar 51,2%, sedangkan sebesar 48.8% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model regresi ini. Berdasarkan hasil temuan tersebut
disimpulkan bahwa kinerja dipengaruhi oleh pelatihan dan beban kerja. Dengan
peningkatan kinerja
Semakin tinggi pelatihan kerja dan semakin rendah beban kerja yang
diterima oleh karyawan suatu organisasi maka akan berimbas pada meningkatnya
kinerja karyawan tersebut. Hal ini mendukung peneltian terdahulu yaitu penelitian
Andy Fitriyadi Dharma Tilaar (2020) yang menghasilkan bahwa secara simultan
karyawan. Nilai pengaruh positif berarti semakin tinggi pelatihan kerja maka
semakin tinggi pula kinerja karyawan, sementara nilai pengaruh negatif berarti
87
semakin rendah beban kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pelatihan kerja dan beban kerja merupakan prediktor kuat
berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan itu sendiri juga
menunjukkan kinerja. Perilaku kerja terlihat dari cara kerja yang penuh semangat,
memiliki motivasi dan kemampuan kerja yang tinggi dan terarah pada pencapaian
tujuan organisasi. Sedangkan hasil kerja merupakan proses akhir dari suatu
2017:39). Hal ini tentunya sesuai dengan pendapat dari Robbins & Coulter
(2016:260) mendefinisikan kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.
Kinerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pelatihan dan beban kerja. Hal
Chandra & Adriansyah (2017:671) yang menjelaskan bahwa beban kerja adalah
“besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan
Hal ini membuktikan bahwa teori kinerja dapat diukur dengan dimensi
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kedua terkait pelatihan perusahaan yang kurang konsisten dan tegas dalam
Hal ini membuktikan bahwa teori pelatihan dapat diukur dengan dimensi
89
90
Indonesia.
Pelatihan (X1) secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja (Y) dengan
nilai signifikansi 0,000 dan nilai thitung sebesar 5,723. Maka H0 ditolak dan Hₐ
diterima karena nilai signifikansi<0,05 dan nilai t hitung yang bernilai positif
57,3%.
2. Beban kerja (X2) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
karyawan dibagi menjadi 3 team, antara lain team A, team B, dan team C.
bekerja pada pukul 07.00-15.00 WIB, shift 2 bekerja dari pukul 15.00-23.00
WIB, dan shift 3 bekerja dari pukul 23.00-07.00 WIB. Berdasarkan jadwal
jam kerja shift 3 memiliki beban kerja paling berat karena harus bekerja pada
hari kerja. Namun di luar jam kerja yang ditentukan Senin-Sabtu, karyawan
harus selalu siap 24 jam jika ada panggilan evakuasi medis darurat yang
dibutuhkan. Jika dilihat jam kerja normal yang telah diatur Undang-Undang
91
ketentuan jam kerja karyawan untuk bekerja sebanyak 40 jam kerja dalam 1
minggu. Maka dari itu, dapat disimpulkan beban kerja di atas batas
ketentuan kerja 40 jam kerja. Beban kerja dengan pembebanan yang terlalu
overstress karena jadwal kerja yang padat dengan jam kerja yang tinggi
Hal ini membuktikan bahwa teori beban kerja dapat diukur dengan dimensi
penggunaan waktu kerja, dan target yang harus dicapai, yang dijabarkan ke
jam kerja, tekanan waktu, volume kerja, dan tujuan kerja”. Indikator tersebut
Beban kerja (X2) berpengaruh negatif secara parsial terhadap kinerja (Y)
dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai t hitung sebesar 5,181. Maka H0
ditolak dan Hₐ diterima karena nilai signifikansi<0,05 dan nilai t hitung bernilai
pengaruh secara parsial, negatif dan signifikan beban kerja terhadap kinerja
sebesar 51,3%.
92
3. Pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan
Indonesia.
Penilaian kinerja dengan hasil nilai rata-rata rating scale karyawan divisi
operasional sangat jauh kurang dari nilai target 100%. Klasifikasi nilai rating
scale dikategorikan “sangat baik” jika berada pada nilai 93-100%, nilai
rating scale dikategorikan “baik” jika berada pada nilai 84-92%, nilai rating
scale dikategorikan “cukup” jika berada pada nilai 75-83%, dan nilai rating
klasifikasi nilai rating scale pada beberapa indikator kinerja karyawan divisi
yang mendapat klasifikasi nilai “kurang” pada bulan Januari terletak pada
bulan Maret dan April nilai “kurang” terletak pada efisien, keahlian, hasil
handling; sementara pada bulan Mei hingga Juni nilai “kurang” terletak pada
semua komponen indikator. Semua indikator ini menjadi penentu nilai Key
semakin banyaknya karyawan yang berada pada nilai kurang. Nilai kinerja
kurangnya pelatihan karyawan dan beban kerja berat yang dipikul karyawan
Hal ini membuktikan bahwa teori kinerja dapat diukur dengan dimensi
simultan pelatihan (X1) dan beban kerja (X2) berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja (Y) dengan besar angka Koefisien Determinasi (R²) 0,512.
Angka tersebut mengandung arti bahwa pelatihan (X1) dan beban kerja (X2)
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi ini. Berdasarkan hasil
5.2 Saran
dan perusahaan harus tegas dalam menetapkan aturan bahwa karyawan wajib
kinerja.
kerja shift secara adil karena pada realitanya shift 3 mendapatkan jam kerja
lebih berat dari shift 1 dan 2, sehingga dapat berdampak pada kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator).
Riau: Zanafa Publishing.
Chandra, R., & Adriansyah, D. (2017). Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang di
Langsa. Jurnal Manajemen dan Keuangan, 6(1), 670–678.
Fajriani, A., & Septiari, D. (2015). Pengaruh Beban Pekerjaan terhadap Kinerja
Karyawan : Efek Mediasi Burnout. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen
Bisnis, 3(1), 74–79.
Irawati, R., & Carollina, D. A. (2017). Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Operator Pada PT Giken Precision Indonesia. Jurnal Inovasi
Bisnis, 5(1), 53–58.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
95
96
Noor, J. (2014). Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Rivai, V. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Robbins, S. P., & Coulter, M. (2016). Manajemen Jilid 1 (13th ed.). Jakarta:
Erlangga.
Rolos, J. K. R., Sambul, S. A. P., & Rumawas, W. (2018). Pengaruh Beban Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Manado
Kota. Jurnal Administrasi Bisnis, 6(4), 19–27.
Silaen, S. (2018). Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Bandung: In Media.
Tilaar, A. F. D. (2020). Pengaruh Pelatihan dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pokja
di Lingkungan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Provinsi Lampung.
Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntasi, 12(2), 125–137.
97
Willson, C., & Hikmah. (2020). Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Kinco Prima. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 8(3).
LAMPIRAN
98
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Agama : Islam
Status : Menikah
Handphone : 0857-1693-0856
B. Data Pendidikan
Indah Mariyana
LAMPIRAN 2
KARTU KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
YAYASAN ADI UPAYA
UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA
(UNSURYA)
Jl.Protokol Halim Perdana Kusuma,Komplek Bandara Halim PK-Jakarta 13610
Telp. (021) 8093475 – 8009246 - 8009249 Faks. (021) 8009246
e-mail: sekertariat@universitassuryadarma.ac.id
Jakarta,
Dosen Pembimbing
KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah identitas diri saudara dengan keadaan yang sebenarnya :
1. No. Responden : ..................................
2. Usia : ..................................
a. 20 s/d 30 tahun
b. 31 s/d 40 tahun
c. 41 s/d 50 tahun
d. > 50 tahun
3. Jenis Kelamin : ..................................
a. Laki-laki
b. Perempuan
4. Pendidikan Terakhir : ....................................
a. D III
b. S1
c. S2
d. Lain-lain
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih sesuai dengan pendapat Anda.
KINERJA
No. Pertanyaan/Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
A. Kualitas Kerja
Efisien
1 Karyawan selalu tepat waktu dalam
menyelasaikan suatu pekerjaan.
2 Karyawan selalu memanfaatkan fasilitas yang
ada untuk hasil kerja yang maksimal.
Keahlian
3 Karyawan memiliki keahlian dan kemampuan
sesuai dengan standart perusahaan.
4 Karyawan memiliki pengetahuan dengan
wawasan yang luas tentang pekerjaan yang
dijalani.
B. Kuantitas Kerja
Hasil Kerja
5 Hasil pekerjaan semua karyawan selalu
memenuhi target yang telah ditetapkan
perusahaan.
6 Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata.
Keberhasilan
7 Karyawan dapat dihandalkan dalam berbagai
pekerjaan yang diberikan.
8 Pekerjaan selalu diselesaikan dengan tuntas.
C. Tanggung Jawab
Tertib
9 Karyawan memahami mekanisme kerja
peralatan yang disediakan oleh perusahaan.
10 Karyawan berkomitmen dan bertanggung
jawab penuh atas pekerjaan yang harus dijalani.
Taat
11 Karyawan patuh terhadap peraturan yang
berlaku dalam ketentuan perusahaan.
12 Karyawan selalu datang dan pulang sesuai
dengan ketentuan perusahaan.
D. Kerjasama
Partisipasi
13 Karyawan bersedia bekerja sama dalam team
demi tercapainya tujuan utama perusahaan.
14 Karyawan selalu ikut serta dalam kegiatan
pelatihan untuk meningkatkan kinerja.
Komunikasi
15 Karyawan selalu berdiskusi dengan rekan kerja
untuk menyelesaikan pekerjaan.
16 Karyawan menjaga hubungan baik dengan
rekan kerja maupun kepada atasan.
E. Inisiatif
Gagasan/Ide
17 Karyawan memiliki persepsi dan pemikiran
yang berisi langkah memajukan perusahaan.
18 Karyawan selalu menciptakan gagasan yang
menarik bagi atasan untuk terobosan baru
dalam perkembangan perusahaan.
Conflict Handling
19 Karyawan selalu menyelesaikan masalah tanpa
diperintah atasan.
20 Karyawan meminta bantuan rekan kerja untuk
membantu mencari solusi dan mempercepat
penyelesaiannya dengan maksimal
PELATIHAN
TERIMA KASIH
LAMPIRAN 4
HASIL KUESIONER/ANGKET PENELITIAN
KUESIONER/ANGKET PENELITIAN KINERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4
4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
3 3 2 3 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
KUESIONER/ANGKET PENELITIAN PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 5 5
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3
2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3
3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3
3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 2 2
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 1 2 1 1 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 5 4 5 5 5 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 1 2 2 1 3
3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 2 2 2 5
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 1 2 2 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 3
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 3 2 3 2 3
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3 2 3 2 5
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 5 5 5 5 5 3
3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2
KUESIONER/ANGKET PENELITIAN BEBAN KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 5 5 3 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5
3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2
2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
5 3 5 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
3 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
LAMPIRAN 5
HASIL SPSS
UJI VALIDITAS PELATIHAN (X1)
UJI NORMALITAS
UJI LINEARITAS
UJI MULTIKOLINEARITAS
UJI HETEROSKEDASTISITAS