Anda di halaman 1dari 55

EMOSI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ANIMAL FARM

KARYA GEORGE ORWELL

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kajian Fiksi Berbahasa Inggris II

Dosen Pengampu :

Siska Hestiana S.S.,M.Hum

Oleh :

Farrah Anggia Tsuraya (2130911037)


Meira Saprila Salma (2130911051)
Alfry Reynand Zaki (2130921001)

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin penulis panjatkan puji syukur kepada Allah

SWT atas rahmat dan hidayahnya. Salawat beserta salam penulis panjatkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penulis merasa sangat bersyukur karena

mampu menyusun dan menyelesaikan Makalah Penelitian yang berjudul Emosi

Tokoh Utama Dalam Novel Animal Farm Karya George Orwell.

Dalam penelitian ini penulis membahas seputar jenis – jenis emosi pada tokoh

utama dalam Novel Animal Farm karya George Orwell. Paper ini diajukan guna

memenuhi tugas akhir semester genap mata kuliah Kajian Fiksi Berbahasa Inggris II.

Penulis sadar, dalam proses penelitian banyak sekali hambatan yang penulis

alami. Motivasi dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam

penyelesaian tulisan ini. Penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada Siska

Hestiana S.S., M.Hum selaku dosen mata kuliah Kajian Fiksi Berbahasa Inggris II

yang telah memberikan bimbingan hingga pada akhirnya penelitian ini dapat

terselesaikan dengan tepat waktu.

Dengan senang hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk dijadikan acuan agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. Penulis

berharap proposal penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi penulis dan umumnya

bagi para pembaca. Semoga kita semua selalu berada dalam bimbingan yang maha

kuasa, Aamiin.

I
Sukabumi, 05 Mei 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................I
DAFTAR ISI..............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3. Tujuan.............................................................................................................3
1.4. Manfaat...........................................................................................................4
1.4.1. Manfaat teoritis........................................................................................4
1.4.2. Manfaat praktis........................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................6
2.1. Tokoh..............................................................................................................6
2.2.1 Tokoh Utama.................................................................................................7
2.2. Emosi..............................................................................................................8
2.1.1 Klasifikasi Emosi........................................................................................8
2.3. Latar Belakang Emosi...................................................................................11
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................12
3.1. Gambaran Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Animal Farm Karya George
Orwell......................................................................................................................12
3.1.1 Emosi Dasar...........................................................................................13
3.1.2 Emosi Yang Berhubungan Dengan Stimulasi Sensor...........................26
3.1.4 Emosi Yang Berhubungan Dengan Penilaian Diri................................28
3.1.4 Emosi Yang Berhubungan Dengan Orang Lain....................................33
3.2 Latar Belakang Munculnya Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Animal Farm
Karya George Orwell...............................................................................................38

III
3.2.1. Emosi Kegembiraan..............................................................................38
3.2.2. Emosi Kemarahan.................................................................................41
3.2.3. Emosi Ketakutan...................................................................................46
3.2.4. Emosi Kesedihan...................................................................................47
BAB IV PENUTUP....................................................................................................48
4.1. Kesimpulan...................................................................................................48
4.2. Saran.............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................50

IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupan sehari harinya tidak

luput dari permasalahan yang datang menimpa dirinya maupun lingkungan di

sekitarnya. Permasalahan biasanya timbul akibat dari adanya perbedaan pemikiran

atau pandangan antar individu itu sendiri. Perbedaan semacam itu menjadi bumbu

dalam hidup yang membuat hubungan antar manusia menjadi lebih erat. Perbedaan

dalam kehidupan manusia dapat menyebabkan permasalahan atau konflik. Namun

juga tidak bisa dipungkiri jika suatu permasalahan atau konflik akan menjadi rumit

apabila tersulut emosi dan tidak ada penyelesaian untuk mengatasinya.

Emosi sendiri adalah reaksi psikologis yang kompleks dan terkait dengan

perasaan, pikiran dan perilaku seseorang. Emosi melibatkan berbagai hal seperti

pikiran, penilaian dan keyakinan serta perilaku seperti gerakan tubuh dan respons

verbal. Emosi dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peristiwa atau situasi yang

mengganggu seperti kehilangan orang yang dicintai, konflik dalam hubungan atau

kejadian yang mengancam keselamatan. Emosi juga dapat dipicu oleh faktor internal

seperti perasaan takut, cemas, kesedihan, dan kegembiraan.

Emosi tokoh dalam sebuah cerita yang terdapat pada novel menceritakan

tentang kehidupan secara keseluruhan. Novel adalah salah satu karya sastra yang

1
menceritakan tentang kehidupan pribadi seseorang atau lebih serta pandangan

terhadap suatu masalah kehidupan. Didalam cerita novel terdapat unsur unsur yang

berkaitan satu dengan yang lainnya. Unsur unsur yang dimaksud adalah unsur unsur

pembentuk sebuah novel, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Lalu dari sinilah,

pengarang membuat beberapa permasalahan pada sang tokoh yang kemudian disebut

sebagai konflik. Konflik merupakan bentuk dari interaksi yang terjadi antara satu

individu dengan lainnya, dirinya sendiri, maupun kelompok yang dapat menimbulkan

adanya perselisihan, pertengkaran, bahkan pertarungan sekalipun. Dalam konflik

inilah biasanya emosi tokoh sering dimainkan oleh pengarangnya.

Novel Animal Farm menceritakan tentang sekelompok hewan yang

melakukan pemberontakan terhadap majikannya selaku pemimpin peternakan yang di

pimpin oleh dua ekor babi yang bernama snowball dan napoleon. Para binatang ini

menuntut hak kebebasan mereka untuk kehidupan yang lebih baik tanpa adanya

campur tangan manusia, serta menciptakan sebuah kehidupan yang adil bagi semua

hewan tanpa terkecuali.

Alasan memilih emosi tokoh utama dalam novel Animal Farm Karena

memiliki banyak manfaat. Pertama, hal ini memungkinkan untuk lebih memahami

bagaimana karakter tokoh dalam novel tersebut merespon situasi yang terjadi di

sekitar mereka. Dalam novel ini terlihat para tokoh merasakan kebahagiaan,

kesedihan, kecemasan dan kegelisahan dalam berbagai situasi yang mereka alami.

2
Selain itu, kajian emosi pada tokoh utama dalam novel Animal Farm juga

membantu untuk memahami hubungan antara karakter hewan dalam novel tersebut

berkembang dari waktu ke waktu. Dapat dilihat bagaimana emosi para tokoh

mempengaruhi interaksi mereka satu sama lain, dan bagaimana hal ini

mempengarushi jalannya cerita.

Terakhir, kajian emosi pada tokoh utama dalam novel Animal Farm juga

dapat memberikan wawasan tentang bagaimana hewan dapat memiliki emosi yang

kompleks dan beragam, sama seperti manusia. Hal ini dapat membantu memahami

lebih baik tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan hewan dalam kehidupan

sehari hari, serta mempertimbangkan perlakuan yang lebih baik terhadap mereka.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini,

yaitu :

1. Bagaimana emosi tokoh utama tergambar dalam novel Animal Farm karya

George Orwell?

2. Bagaimana latar belakang emosi tokoh utama dalam novel Animal Farm

karya George Orwell?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Menganalisis dan medeskripsikan gambaran emosi tokoh utama dalam

novel Animal Farm karya George Owell.

3
2. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan latar belakang emosi tokoh utama

dalam novel Animal Farm karya George Orwell

1.4. Manfaat

Manfaat penilitian ini dapat dibagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat

praktis. Adapun manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1.4.1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

perkembangan ilmu, khususnya tentang emosi tokoh dalam novel. Selain itu

hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah

ilmu pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan teori sastra secara teknik

analisis terhadap karya sastra dan diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan gambaran tentang perkembangan sastra.

1.4.2. Manfaat praktis

Secara praktis manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi mahasiswa, khususnya pada bidang studi khususnya pendidikan

bahasa dan sastra untuk menambah dan memperdalam pengetahuan

tentang psikologi tokoh dalam cerita.

b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang emosi tokoh serta dapat

4
memperluas wawasan tentang persoalan emosi tokohdalam menganalisis

karya sastra khususnya novel Animal Farm karya George Orwell.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

Teori diperlukan dalam proses penelitian sebuah karya sastra. Sebuah objek

penelitian bisa diteliti secara benar jika didasarkan dengan teori yang tepat dan sesuai

dengan objek kajian. Berdasarkan latar belakang diatas, maka bab kajian ini

menggunakan teori sebagai berikut.

2.1. Tokoh

Menurut Abrams (dalam Nurgiantoro, 2012:247) tokoh adalah orang-orang

yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh pembaca

ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang di

ekspresikan dalan ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh merupakan

hal yang penting dalam sebuah karya sastra khususnya novel.

Tokoh menurut Aminuddin (2011:79) bahwa tokoh adalah pelaku yang

mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu

cerita yang bagus untuk dibaca. Dari definisi diatas tokoh merupakan sebagai pelaku

peran dalam cerita sehingga cerita menjadi menarik, penggambaran tokoh meliputi

kepribadian, karakter, fisik yang ada dalam diri tokoh yang merupakan sebagai

tumpuan bagi pengarang untuk menyampaikan pesan dalam cerita, sehingga cerita

bisa tersampaikan dengan baik. Tokoh pada novel biasanya manusia untuk

menyampaikan dan menjelaskan peristiwa yang dialami.

6
2.2.1 Tokoh Utama

Tokoh dalam karya sastra dibedakan dalam beberapa jenis ,berdasarkan

perannya dalam cerita, tokoh yang mendominasi cerita dalam karya sastra

biasanya disebut sebagai tokoh utama, dan tokoh yang tidak terlalu dominan dalam

karya sastra biasanya disebut tokoh bawahan untuk memperjelas karakter tokoh

utama, menurut Endraswara (dalam Minderop, 2018:62). Tokoh menjadi tumpuan

penelitian biasanya tokoh utama, sedangkan tokoh bawahan, walaupun tidak

terlalu dominan tetapi mereka memiliki peran penting dalam mendukung dan

memperjelas watak tokoh utama. Tokoh utama merupakan tokoh yang berperan

penting dalam penyampaian cerita, sehingga cerita tersebut bisa tersampaikan

dengan baik, tokoh utama memiliki karakter dan emosi yang kuat jika

dibandingkan tokoh bawahannya karena tokoh utama merupakan tokoh yang

mendominasi cerita dalam karya sastra termasuk novel .

Menurut (Nurgiyantoro, 2012) terdapat beberapa pembagian jenis tokoh dalam

karya sastra yakni, tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh

yang diutamakan penceritaannya dalam karya sastra.

7
2.2. Emosi

Menurut (Wellek & Werren, 1949) ada dua jenis pendekatan untuk mengkaji

karya sastra, yaitu pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Pendekatan intrinsik

merupakan pendekatan yang mengkaji karya sastra berdasarkan unsur yang

terkandung dalam karya sastra tersebut, seperti tema, latar, sudut pandang, alur,

tokoh, dan pesan moral dalam karya sastra. Sedangkan pendekatan ekstrinsik

merupakan pendekatan yang mengkaji karya sastra dan kaitannya dengan unsur-unsur

dari luar karya sastra, seperti bahasa, sosiologi, psikologi dan bidang lain diluar karya

sastra.

2.1.1 Klasifikasi Emosi

Berdasarkan pernyataan (Krech & Crutchfield, 1958) dalam buku Elements of

Psychology, ada empat klasifikasi emosi, yaitu emosi dasar (gembira, marah, takut,

sedih), emosi yang berhubungan stimulasi sensor (sakit, jijik, kenikmatan), emosi

yang berhubungan dengan penilaian diri sendiri (sukses dan gagal, bangga dan malu,

bersalah dan menyesal), dan emosi yang berhubungan dengan orang lain (cinta dan

benci). Teori klasifikasi emosi digunakan untuk mengklasifikasikan emosi tokoh

utama yang ditemukan sehingga dapat diklasifikasikan kedalam kategori emosi yang

mana.

8
Berikut uraian dari empat klasifikasi emosi menurut (Krech & Crutchfield,

1958):

1. Emosi Dasar

a. Gembira

Situasi dasar yang menimbulkan perasaan gembira, yaitu ketika seseorang

mencoba meraih tujuannya, dan dia dapat menggapainya.

b. Marah

Kemarahan adalah perasaan dongkol atau kecewa yang muncul ketika

seseorang tidak mencapai apa yang diinginkan atau diharapkannya.

c. Takut

Ketakutan adalah emosi yang tidak timbul karena adanya tujuan, tetapi

ketakutan timbul sebagai penghindaran dari situasi yang mengancam.

d. Sedih

Kesedihan adalah emosi yang muncul ketika seseorang kehilangan sesuatu hal

penting atau berharga.

2. Emosi yang Berhubungan dengan Stimulasi Sensor

a. Sakit

Sakit adalah emosi yang muncul karena adanya sesuatu yang buruk yang

dirasakan secara fisik.

b. Jijik

9
Jijik adalah emosi yang mengungkapkan perasaan tidak nyaman atau perasaan

yang timbul dari ketidaksukaan akan suatu hal.

c. Kenikmatan

Kenikmatan adalah ungkapan emosi yang timbul dari kepuasan akan berbagai

macam objek atau peristiwa yang disukai.

3. Emosi yang Berhubungan dengan Penilaian Diri

a. Sukses dan Gagal

Sukses adalah perasaan yang bangkit ketika seseorang meraih apa yang dia

citacitakan. Sebaliknya, jika orang tersebut merasa bahwa dia tidak meraih cita-

citanya, maka perasaan gagal atau kecewa akan muncul.

b. Bangga dan Malu

Rasa bangga muncul berdasarkan presepsi sesorang bahwa apa yang

dilakukannya sesuai dengan gambaran diri idealnya. Sebaliknya, rasa malu akan

muncul berdasarkan presepsinya bahwa tindakannya tidak sesuai dengan gambaran

yang diharapkannya.

c. Bersalah dan Menyesal

Perasaan bersalah akan timbul ketika seseorang merasa telah melakukan hal

yang melanggar moral atau hal yang tidak benar. Menyesal adalah perasaan yang

muncul dari perasaan bersalah.

10
4. Emosi yang Berhubungan dengan Orang Lain

a. Cinta

Cinta adalah emosi yang muncul dari perasaan kasih sayang, lemah-lembut,

tidak ingin menyakiti dan ingin melindungi suatu objek.

b. Benci

Benci adalah emosi yang timbul karena adanya cemburu, iri hati, dan keinginan

untuk menghancurkan objek yang dibenci. Objek penelitian ini ialah tokoh utama

dalam novel Animal Farm.

2.3. Latar Belakang Emosi

latar belakang emosi biasanya merujuk pada faktor faktor yang mempengaruhi

bagaimana emosi itu terbentuk, berkembang dan diungkapkan. Berdasarkan teori

Minderop (2018) mengenai klasifikasi emosi dibagi menjadi beberapa yaitu

kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan kerap kali dianggap sebagai

emosi yang mendasar. Situasi yang membangkitkan perasaan perasaan tersebut

sangat terkait dengan tindakan yang ditimbulkannya.

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa emosi di latar belakangi

oleh perasaan - perasaan yang sangat terkait dengan tindakan yang ditimbulkannya

dan mengakibatkan suatu ketegangan seperti kegembiraan, kemarahan, ketakutan dan

kesedihan yang juga kerap kali dianggap sebagai emosi yang paling mendasar

11
BAB III
PEMBAHASAN

Didalam sebuah novel, emosi merupakan salah satu unsur penting yang pasti ada.

Setiap tokoh yang berada dalam sebuah novel memiliki emosi yang berbeda setiap

karakter. Emosi juga mempengaruhi karakter dari setiap tokoh. Maka dari itu, penulis

memfokuskan penelitian pada kajian emosi tokoh utama Napoleon dan Snowball

dalam novel Animal Farm karya George Orwell.

3.1. Gambaran Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Animal Farm Karya

George Orwell

Pada bab pembahasan, kami akan menganalisis mengenai jenis – jenis emosi yang

dialami oleh tokoh utama yaitu Snowball dan Napoleon dalam novel Animal Farm

karya George Orwell. Berdasarkan pernyataan Krech (1969 : 521) dalam buku

Elements of Psychology, terdapat empat klasifikasi emosi, yaitu emosi dasar (senang,

marah, takut, sedih), emosi yang berhubungan dengan stimulasi sensor (sakit, jijik,

kenikmatan), emosi yang berhubungan dengan penilaian diri sendiri (sukses dan

gagal, bangga dan malu, bersalah dan menyesal), dan emosi yang berhubungan

dengan orang lain (cinta dan benci). Teori klasifikasi emosi digunakan untuk

mengklasifikasikan emosi tokoh utama yang ditemukan sehingga dapat

diklasifikasikan kedalam kategori emosi sebagai berikut.

12
3.1.1 Emosi Dasar

Emosi dasar merupakan reaksi yang ditimbulkan dari diri individu dari suatu

keadaan yang menyebabkan ketegangan. Emosi dasar meliputi emosi perasaan

senang atau gembira, perasaan marah, perasaan takut dan perasaan sedih.

a. Senang

Rasa senang merupakan emosi pertama dalam klasifikasi emosi dasar. Emosi dasar

rasa senang yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Animal Farm karya George

Orwell. Berikut kutipannya.

Data 1

All the animals capered with joy when they saw the whips going up in flames.
Snowball also threw on to the fire the ribbons with which the horses’ manes
and tails had usually been decorated on market days. (Orwell, p. 23)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar rasa senang yang ditunjukan

oleh para binatang terutama tokoh snowball ketika mereka berhasil merebut hak

kebebasan mereka dari belenggu manusia. Dalam kutipan tersebut mereka melihat

cemeti – cemeti serta barang –barang lain yang diberikan oleh manusia untuk dipakai

oleh hewan di lempar ke dalam nyala api, tokoh Snowball juga melempar pita yang

biasa digunakan untuk menghias surai dan ekor sebagai hiasan pada hari pasaran ke

dalam api yang menyala sebagai bentuk sukacita dan penghapusan akan adanya

kehadiran manusia di hidup mereka.

13
Data 2

How they toiled and sweated to get the hay in! But their efforts were
rewarded, for the harvest was an even bigger success than they had hoped.
(Orwell, p. 30)

Kutipan di atas merupakan bentuk emosi dasar senang yang ditunjukan oleh

para binatang termasuk tokoh Snowball dan Napoleon, dalam kutipan tersebut

mereka mengungkapkan rasa senang karena kerja keras mereka selama ini sukses

tanpa adanya campur tangan dari manusia, bahkan musim panen kali ini berlimpah

dan jauh lebih sukses dibanding yang mereka harapkan.

Data 3

They rolled in the dew, they cropped mouthfuls of the sweet summer grass,
they kicked up clods of the black earth and snuffed its rich scent. (Orwell,p. )

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar senang yang ditunjukan oleh

para binatang sekaligus tokoh Napoleon dan Snowball. Dalam kutipan tersebut

mereka menikmati keindahan tempat tersebut dengan bergulung – gulung di dalam

embun, menikmati setiap rumput yang manis di musim panas tersebut serta

menyebabkan gumpalan tanah yang hitam dan mengendus baunya yang harum

sebagai bentuk ungkapkan rasa senang terhadap kebebasan mereka saat ini.

14
Data 4

With his books held open by a stone, and with a piece of chalk gripped
between the knuckles of his trotter, he would move rapidly to and fro, drawing
in line after line and uttering little whimpers of excitement. (Orwell.p. 54-55)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar senang yang ditunjukan oleh

tokoh Snowball. Dalam kutipan diatas Snowball terlihat jelas menikmati dan terlarut

dalam kesendiriannya ketika sedang merancang sebuah Kincir angin, Snowball

bergerak kesana kemari menarik garis demi garis dengan kapurnya sambil

menyerukan rengekan kecil penuh kegembiraanya saat itu.

Data 5

Napoleon approved of this poem and caused it to be inscribed on the wall of


the big barn, at the opposite end from the Seven Commandments (Orwell, p.
100)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar senang yang ditunjukan oleh

tokoh Napoleon. Dalam kutipan tersebut Napoleon merasa senang karena para

binatang membacakan sebuah puisi yang berisi pujian terhadap dirinya. Dan ia

meminta para binatang untuk memajang puisi tersebut pada dinding untuk

menggambarkan rasa senang yang ia rasakan

15
Data 6

Napoleon had denounced such ideas as contrary to the spirit of Animalism.


The truest happiness, he said, lay in working hard and living frugally.
(Orwell,p. 136)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan senang yang

ditunjukan oleh tokoh Napoleon. Menurutnya, kebahagiaan paling sejati

sesungguhnya adalah dengan bekerja keras dan hidup dengan sederhana.

Data 7

There was enthusiastic cheering and stamping of feet.Napoleon was so


gratified that he left his place and came round the table to clink his mug
against Mr. Pilkington’s before emptying it (Orwell,p. 146)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan senang yang

ditunjukan oleh Napoleon. Ia merasa sangat puas sampai ia meninggalkan tempat ia

duduk dan menuju ke tempat Pak Pilkington sebelum meneguknya sampai habis

Data 8

Like all of Napoleon’s speeches, it was short and to the point. He too, he said,
was happy that the period of misunderstanding was at an end (Orwell,p. 147)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan senang yang

ditunjukan oleh tokoh Napoleon. Dalam pidatonya, ia berkata bahwa ia sangat senang

karena masa kesalahpahaman itu sudah berakhir.

16
b. Marah

Rasa marah adalah salah satu emosi dasar. Dalam hal ini, rasa marah timbul

akibat tidak tercapainya sebuah tujuan. Kemarahan adalah perasaan dongkol atau

kecewa yang muncul ketika seseorang tidak mencapai apa yang diinginkan atau

diharapkannya.

Data 9

“No,” said Snowball firmly. “We have no means of making sugar on this
farm. Besides, you do not need sugar. You will have all the oats and hay you
want.” (Orwell, p. 19)

Berdasarkan kutipan diatas, terdapat emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh Snowball yang memberitahu kepada tokoh mollie bahwa

mereka tidak mempunyai rencana untuk membuat gula di peternakan tersebut karena

pada saat ini mollie tidak membutuhkan lebih banyak gula dan seharusnya mollie bisa

menggunakan oat dan jerami untuk ia konsumsi sepuasnya.

Data 10

“Comrade,” said Snowball, “those ribbons that you are so devoted to are the
badge of slavery. Can you not understand that liberty is worth more than
ribbons?” (Orwell, p. 19)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh snowball kepada tokoh mollie, ketika tokoh snowball

menjawab pertanyaan tokoh mollie mengenai penggunaan pita di bulu tengkuknya.

17
Tokoh snowball menjawab pertanyaan dari tokoh mollie dengan tegas dan emosi

perasaan marah bahwa pita yang digunakannya itu merupakan tanda perbudakan dan

ia pun mempertanyakan kepada tokoh mollie apakah dirinya paham bahwa

kemerdekaan itu jauh lebih berharga daripada pita tersebut.

Data 11

The situation was quite out of their control. They had never seen animals
behave like this before, and this sudden uprising of creatures whom they were
used to thrashing and maltreating just as they chose, frightened them almost
out of their wits. (Orwell, p. 22)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh binatang secara keseluruhan termasuk tokoh Napoleon dan

Snowball. Emosi perasaan marah tersebut timbul akibat dari tuan mereka yiatu Pak

Jones yang berlaku semena – mena dan memberikan perlakuan yang tidak semestinya

terhadap para binatang sehingga menimbulkan kemaharan yang memicu

pemberontakan terhadap manusia.

Data 12

one day, however, the order went forth that all the windfalls were to be
collected and brought to the harness-room for the use of the pigs. At this some
of the other animals murmured, but it was no use. (Orwell, p. 39)

kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang ditunjukan

oleh para binatang. Emosi perasaan marah tersebut muncul saat munculnya

18
pengumuman yang memberitahukan bahwa buah – buahan yang jatuh ke tanah akan

dibawa ke ruang perlengkapan penyimpanan untuk dikonsumsi para babi. Pada saat

itu muncul lah emosi perasaan marah pada binatang – binatang lain dan mereka mulai

menggerutu masing- masing namun hal tersebut taka da gunanya bagi mereka.

Data 13

“No sentimentality, comrade!” cried Snowball from whose wounds the blood
was still dripping. “War is war. The only good human being is a dead one.”
(Orwell.p. 47)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh Snowball terhadap tokoh Boxer. Emosi marah Snowball ini

muncul ketika Boxer merasa bersalah setelah membunuh seorang manusia saat

peperangan kandang sapi, Snowball yang melihat Boxer terlihat bersedih langsung

memarahinya untuk tidak bersikap sentimental karena ini adalah peperangan.

Data 14

At this Snowball sprang to his feet, and shouting down the sheep, who had
begun bleating again, broke into a passionate appeal in favour of the
windmill. (Orwell.p. 57-58)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh Snowball terhadap para Biri-biri. Emosi marah Snowball ini

muncul ketika di pertengahan rapat para biri-biri selalu memotong rapat dengan

19
embikan mereka, Snowball membentak mereka agar diam sebelum ia hendak

menyampaikan gagasannya tentang kincir angin.

Data 15

But just at this moment Napoleon stood up and, casting a peculiar sidelong
look at Snowball, uttered a high-pitched whimper of a kind no one had ever
heard him utter before. (Orwell.p. 58)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh Napoleon terhadap tokoh Snowball. Emosi marah Napoleon ini

muncul ketika Snowball dengan kefasihannya menyampaikan gagasannya tentang

pembangunan kincir angina membuat para binatang lainnya terpesona, hingga selesai

Snowball berbicara sudah terlihat dan tidak diragukan lagi suara para binatang

lainnya pasti akan memilih gagasan Snowball. Namun, Napoleon geram melihatnya

dan seketika saat itu juga ia mengeluarkan rengekan tinggi ke arah Snowball.

Data 16

“Comrades,” he said quietly, “do you know who is responsible for this? Do
you know the enemy who has come in the night and overthrown our windmill?
SNOWBALL!” he suddenly roared in a voice of thunder. (Orwell.p. 76)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang ditujukan

oleh tokoh Napoleon terhadap tokoh Snowball. Emosi Marah Napoleon ini muncul

ketika Napoleon dan para binatang lainnya sedang kebingungan akibat robohnya

kincir angin yang sudah mereka bangun dengan kerja keras. Napoleon yang marah

20
melemparkan semua tuduhannya kepada Snowball, Napoleon berkata bahwa yang

sudah menghancurkan kincir angina itu adalah Snowball meskipun sebenarnya

pernyataan itu belum tentu benar adanya.

Data 17

Napoleon acted swiftly and ruthlessly. He ordered the hens’ rations to be


stopped, and decreed that any animal giving so much as a grain of corn to a
hen should be punished by death. (Orwell.p. 82-83)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang ditujukan

oleh tokoh Napoleon terhadap ayam betina. Emosi Marah Napoleon ini muncul

akibat protesnya ayam ayam betina terhadap Napoleon, pemberontakan ayam ayam

betina ini Dipimpin oleh tiga ayam Minorca hitam yang masih muda, ayam-ayam

betina itu membuat satu upaya untuk melawan kemauan Napoleon. Metode mereka

adalah terbang ke atas kasau dan bertelur di sana, telur telur jatuh dan pecah

menghantam lantai. Napoleon yang mendengar ini marah dan memerintahkan ransum

ayam dihentikan, dan menyatakan bahwa setiap binatang yang memberi sebutir

jagung saja pada ayam betina akan dihukum mati.

Data 18

Napoleon stood sternly surveying his audience; then he uttered a high-pitched


whimper. Immediately the dogs bounded forward, seized four of the pigs by
the ear and dragged them, squealing with pain and terror, to Napoleon’s feet.
(Orwell.p. 89)

21
Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang ditujukan

oleh tokoh Napoleon terhadap tokoh empat babi. Emosi Marah Napoleon ini muncul

ketika Napoleon mengetahui pengkhianatan yang dilakukan empat babi muda

terhadapnya. Keempat babi muda itu mengaku sudah diam-diam berhubungan dengan

Snowball bahkan sejak ia disingkirkan. Bahwa mereka bersekongkol dengan

Snowball untuk menghancurkan kincir angin itu, dan bahwa mereka sudah membuat

kesepakatan dengannya untuk menyerahkan Peternakan Binatang kepada Pak

Frederick.

Data 19

Napoleon appeared to change countenance, and sharply ordered Boxer to let


the dog go, whereat Boxer lifted his hoof, and the dog slunk away, bruised
and howling. (Orwell.p. 89-90)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang ditujukan

oleh tokoh Napoleon terhadap tokoh Boxer. Emosi Marah Napoleon ini muncul

Boxer mengangkat kakinya yang besar, menangkap seekor anjing di tengah udara,

dan menjepitnya ke tanah. Anjing itu melengking minta ampun. Napoleon kemudian

memerintahkan Boxer untuk melepaskan anjingnya itu dengan marah.

Data 20

Napoleon called the animals together immediately and in a terrible voice


pronounced the death sentence upon Frederick. When captured, he said,
Frederick should be boiled alive (Orwell,p. 107)

22
Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh Napoleon. Emosi tersebut muncul saat Napoleon mendapat

kabar pengkhianatan oleh Frederick sehingga ia mengadakan sebuah rapat. Dalam

rapat tersebut, Napoleon berkata dengan suara gemetar karena marah, bahwa jika

Frederick tertangkap, ia harus direbus hidup-hidup

Data 21

“Impossible!” cried Napoleon. “We have built the walls far too thick for that.
They could not knock it down in a week. Courage, comrades!” (Orwell,p.
108)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

ditunjukan oleh tokoh Napoleon. Emosi tersebut muncul saat Napoleon melihat

Frederick menghancurkan kincir angin yang sudah dibuat. Dan ia berkata kepada para

hewan lainnya untuk tetap berjaga.

c. Takut

Ketakutan adalah emosi yang tidak timbul karena adanya tujuan, tetapi

ketakutan timbul sebagai penghindaran dari situasi yang mengancam.Perasaan takut,

di sisi lain, adalah sebuah bentuk emosi "penghindaran," yang melibatkan sebuah

pelarian diri untuk menghindari bahaya.

23
Data 22

They dashed straight for Snowball, who only sprang from his place just in time to
escape their snapping jaws. In a moment he was out of the door and they were
after him (Orwell.p. 58)

Snowball was racing across the long pasture that led to the road. He was
running as only a pig can run, but the dogs were close on his heels. Suddenly he
slipped and it seemed certain that they had him. (Orwell.p. 58-59)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar Takut yang ditunjukan oleh tokoh

Snowball ketika ia berlari sekuat tenaga menghindari gigitan anjing anjing yang

diperintahkan oleh Napoleon untuk mengejarnya. Snowball sangat ketakutan terlihat

dari bagaimana ia berlari sekuat tenaga bahkan ketika ia terjatuh pun dengan cepat ia

bangun dan kembali berlari sekuat tenaga hingga tidak terlihat lagi

d. Sedih

Kesedihan adalah emosi yang muncul ketika seseorang kehilangan sesuatu hal

penting atau berharga. kesedihan atau duka cita adalah sebuah perasaan yang

berhubungan dengan kehilangan sesuatu yang penting atau bernilai.

Data 23

They met with many difficulties–for instance, later in the year, when they
harvested the corn, they had to tread it out in the ancient style and blow away the
chaff with their breath (Orwell, p. 32)

24
Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar sedih yang ditunjukan oleh para

binatang ketika mereka mengalami kesulitan saat memanen jagung, cara memanen

jagung yang membutuhkan tenaga ekstra dengan cara menginjak – injaknya dan

meniup sekam dengan kapas membuat mereka kelelahan dan merasa sedih karena

tidak memiliki mesin penebah.

Data 24

For the moment even Napoleon seemed at a loss. He paced up and down without
a word, his tail rigid and twitching (Orwell,p. 108)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan sedih yang ditunjukan

oleh tokoh Napoleon. Ia merasa sedih dan putus asa ketika Frederick melakukan

penyerangan terhadap peternakan nya yang membuat beberapa hewan terluka. Ia

berharap Foxwood dapat membantu mereka. Namun ketika ia ingin mengirimkan

surat, para merpati kembali lebih dulu dengan membawa surat yang bertuliskan

“kalian pantas mendapatkan nya”

Data 25

Comrade Napoleon had learned with the very deepest distress of this misfortune
to one of the most loyal workers on the farm, and was already making
arrangements to send Boxer to be treated in the hospital at Willingdon (Orwell,p.
126)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan sedih yang ditunjukan

oleh tokoh Napoleon. Ia merasa sedih karena salah satu pekerja terbaiknya harus

25
mendapatkan kemalangan. Dan ia berkata bahwa ia akan membawa Boxer ke rumah

sakit di Willingdon untuk mendapatkan perawatan

Data 26

Napoleon himself appeared at the meeting on the following Sunday morning and
pronounced a short oration in Boxer’s honour. It had not been possible, he said,
to bring back their lamented comrade’s remains for interment on the farm
(Orwell,p. 132)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan sedih yang ditunjukan

oleh para binatang terutama tokoh Napoleon. Ia berkata dalam pidato nya, tidak

mungkin untuk membawa kembali mayat Boxer ke peternakan.

3.1.2 Emosi Yang Berhubungan Dengan Stimulasi Sensor

Emosi yang berhubungan dengan stimulus sensor merupakan emosi yang

berkaitan dengan anggota tubuh manusia, pikiran, dan kejiwaannya.Dalam klasifikasi

emosi yang berkaitan dengan rangsangan sensorik terdapat tiga emosi, yaitu rasa

sakit, jijik dan kenikmatan.

a. Sakit

Rasa sakit dapat diartikan sebagai adanya sesuatu yang buruk terjadi pada

tubuh, bisa terjadi pada tubuh, pikiran, dan bahkan jiwa.

26
Penulis tidak dapat menemukan data terkait dengan emosi yang berhubungan

dengan stimulasi sensor yaitu emosi perasaan sakit pada tokoh utama dalam novel

Animal Farm karya George Orwell.

b. Jijik

Ada berbagai macam benda yang, jika dilihat, berbau, terasa, atau

menyentuh menggugah perasaan tidak menyenangkan atau jijik-akut yang

melibatkan kecenderungan penghindaran yang kuat (Krech, 1969: 527).

Penulis tidak dapat menemukan data terkait dengan emosi yang

berhubungan dengan stimulasi sensor yaitu emosi perasaan jijik pada tokoh utama

dalam novel Animal Farm kary George Orwell.

c. Kenikmatan

Kenikmatan merupakan susunan yang luas dari objek dan peristiwa yang

memiliki kekuatan untuk membangkitkan perasaan menyenangkan atau bisa

disebut pengalaman-pengalaman emosional yang nikmat; intensitas kesenangan

mereka bervariasi mulai dari kesenangan kecil, kepuasan, dan kesukaan secara

berlebihan seperti sebuah ekstasi.

Penulis tidak dapat menemukan data terkait dengan emosi yang berhubungan

dengan stimulasi sensor yatu emosi perasaan kenikmatan yang ditunjukan oleh tokoh

utama dalam novel Animal Farm karya George Orwell.

27
3.1.4 Emosi Yang Berhubungan Dengan Penilaian Diri

Menurut Krech dan Crutchfield (dalam Riztikha, 2020:5) emosi yang

berhubungan dengan penilaian diri sendiri yaitu Feelings Of Success (perasaan sukses

dan gagal), Pride and Shame (bangga dan malu) Guilt and Remorse (bersalah dan

menyesal). Emosi tersebut berhubungan dengan penilaian tingkah lakunya sendiri

sehubungan dengan berbagai standar perilaku.

a. Sukses dan Gagal

Sukses adalah perasaan yang bangkit ketika seseorang meraih apa yang dia

cita - citakan. Sebaliknya, jika orang tersebut merasa bahwa dia tidak meraih cita-

citanya, maka perasaan gagal atau kecewa akan muncul.

Data 27

And so, almost before they knew what was happening, the Rebellion had been
successfully carried through: Jones was expelled, and the Manor Farm was
theirs. (Orwell, p. 22)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian

diri yaitu emosi sukses yang ditunjukan oleh para binatang termasuk tokoh Napoleon

dan tokoh Snowball. kutipan tersebut termasuk ke dalam bentuk emosi perasaan

sukses, dikatakan demikian karena para binatang melakukan pemberontakan dan

berakhir dengan kesuksesan serta berhasil mengusir para manusia dari peternakan

mereka sehingga peternakan itu akhirnya menjadi milik para binatang.

28
Data 28

The reading and writing classes, however, were a great success. By the
autumn almost every animal on the farm was literate in some degree. (Orwell,
p. 36)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi sukses yang berhubungan dengan

penilaian diri yaitu emosi sukses yang ditunjukan oleh Snowball. dalam kutipan

tersebut dikatakan bahwa kelas membaca dan menulis yang diadakan oleh Snowball

berjalan dengan sukses sebagaimana mestinya karena hamper semua binatang pada

tataran tertentu bisa membaca dan menulis.

Data 29

On the whole, these projects were a failure. The attempt to tame the wild
creatures, for instance, broke down almost immediately. (Orwell, p. 35)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian

diri yaitu emosi gagal yang ditunjukan oleh tokoh Snowball ketika membuat beberapa

proyek seperti menjinakan makhluk liar dan proyek tersebut mengalami kegagalan

setelah proyek baru saja dibentuk. Hal itu terjadi dikarenakan binatang – binatang

dalam proyek tersebut tetap berperilaku seperti dulu.

b. Bangga dan Malu

Rasa bangga muncul berdasarkan persepsi seseorang bahwa apa yang

dilakukannya sesuai dengan gambaran diri idealnya. Sebaliknya, rasa malu

29
akan muncul berdasarkan persepsinya bahwa tindakannya tidak sesuai dengan

gambaran yang diharapkannya.

Data 30

Napoleon then led them back to the store-shed and served out a double ration
of corn to everybody, with two biscuits for each dog. (Orwell, p. 24)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian

diri yaitu emosi bangga yang ditunjukan oleh tokoh Napoleon karena tokoh Napoleon

ini dalam kutipan tersebut dijelaskan mengajak para binatang lain untuk masuk ke

lumbung makanan dan ia pun membagikan jagung sebanyak dua kali dari jatah

biasanya kepada para binatang sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka dan

rasa bangga mereka karena peternakan tersebut sudah menjadi milik mereka

sepenuhnya.

Data 31

Then they sang ‘Beasts of England’ from end to end seven times running, and
after that they settled down for the night and slept as they had never slept
before. (Orwell, p. 24)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian

diri yaitu emosi perasaan bangga yang ditunjukan oleh para binatang termasuk tokoh

Napoleon dan Snowball. Dalam kutipan tersebut mereka menyanyikan lagu

kebangsaan mereka yaitu binatang inggris yang diulang – ulang hingga tujuh kali

30
sebagai bentuk apresiasi dan perasaan bangga karena telah berjuang dalam

pemberontakan sekaligus mengenang para binatang yang tewas saat melakukan

pemberontakan. Kemudian mereka istirahat dan tidur seakan – akan mereka tidak

pernah tidur sebelumnya.

Data 32

Yes, it was theirs–everything that they could see was theirs! In the ecstasy of
that thought they gambolled round and round, they hurled themselves into the
air in great leaps of excitement. (Orwell, p. 24)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian

diri yaitu emosi perasaan bangga yang ditunjukan oleh binatang secara keseluruhan

termasuk tokoh Napoleon dan Snowball. Dalam kutipan tersebut para binatang

menuju puncak bukit dan menatap ke sekeliling tempat tersebut merasa tidak percaya

terhadap apa yang mereka lihat sekaligus bangga terhadap pencapaian mereka pada

saat ini.

Data 33

Smiling beatifically, and wearing both his decorations, Napoleon reposed on


a bed of straw on the platform, with the money at his side, neatly piled on a
china dish from the farmhouse kitchen (Orwell,p. 106)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian

diri yaitu emosi perasaan bangga yang ditunjukan oleh Napoleon karena ia berhasil

menjual tumpukan kayu yang dimiliki kepada Frederick dengan harga tinggi dan

31
membuat para binatang menganggap ia sangat cerdas sehingga ia merasa sangat

bangga.

Data 34

Napoleon emerged from the farmhouse, wearing both his medals (for he had
recently awarded himself “Animal Hero, First Class“, and “Animal Hero,
Second Class“), with his nine huge dogs frisking round him and uttering
growls that sent shivers down all the animals’ spines. (Orwell,p. 89)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian

diri yaitu emosi perasaan bangga yang ditunjukan oleh Napoleon karena ia berhasil

memimpin peternakan binatang tanpa ada seekor binatang pun yang berani

melawannya, Napoleon bahkan menganugerahi dirinya sendiri “Pahlawan Binatang,

Peringkat Pertama”, dan “Pahlawan Binatang, Peringkat Kedua”.

c. Bersalah dan Menyesal

Perasaan bersalah akan timbul ketika seseorang merasa telah melakukan hal

yang melanggar moral atau hal yang tidak benar. Menyesal adalah perasaan yang

muncul dari perasaan bersalah.

Data 35

The next moment a choking roar of rage sounded from Napoleon’s


apartments. The news of what had happened sped round the farm like
wildfire. The banknotes were forgeries! Frederick had got the timber for
nothing! (Orwell,p. 107)

32
Kutipan diatas merupakan bentuk emosi menyesal. Karena Napoleon menjual

kayu kepada Frederick namun, ternyata uang yang diberikan adalah uang palsu.

Sehingga Frederick mendapatkan kayu tersebut secara cuma cuma dan membuat

Napoleon menyesal karena sudah menjual kayu tersebut

3.1.4 Emosi Yang Berhubungan Dengan Orang Lain

Menurut Krech dan Cruthfield (dalam Riztikha, 2020:5) emosi yang

berhubungan dengan orang lain yaitu love (cinta) dan Hate (benci). Emosi yang

berhubungan dapat dilihat dari objek lingkungannya, seperti perasaan yang diarahkan

kearah mereka. Emosi yang berhubungan dengan orang lain akan menjadi

pembentukan karakter.

a. Cinta

Cinta adalah emosi yang muncul dari perasaan kasih sayang, lemah-lembut,

tidak ingin menyakiti dan ingin melindungi suatu objek.

Data 36

Then there were lamp oil and candles for the house, sugar for Napoleon’s
own table (he forbade this to the other pigs, on the ground that it made them
fat) (Orwell,p. 120)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi yang berhubungan dengan orang lain

yaitu rasa cinta. Dalam kutipan diatas, Napoleon melarang gula untuk babi lain

33
karena ia khawatir itu akan membuat mereka menjadi gemuk. Itu adalah cara

bagaimana ia menunjukan rasa cinta kepada binatang lain

b. Benci

Benci adalah emosi yang timbul karena adanya cemburu, iri hati, dan

keinginan untuk menghancurkan objek yang dibenci.

Data 37

Napoleon took no interest in Snowball’s committees. He said that the


education of the young was more important than anything that could be done
for those who were already grown up. (Orwell, p. 38)

Berdasarkan kutipan diatas terdapat emosi yang berhubungan dengan orang

lain yaitu emosi perasaan benci yang ditunjukan oleh tokoh Napoleon saat

mengetahui bahwa tokoh snowball membentuk beberapa komisi untuk para binatang

dan ia merasa tidak tertarik dengan komisi yang diciptakan oleh snowball. Ia

mengatakan bahwa pendidikan untuk binatang muda itu lebih penting daripada

apapun yang bisa dikerjakan oleh mereka yang sudah dewasa. Melalui kutipan

tersebut dapat meyimpulkan bahwa tokoh napoleon benci terhadap rencana

pembuatan komisi tersebut.

Data 38

Then they raced back to the farm buildings to wipe out the last traces of
Jones’s hated reign. (Orwell, p. 23)

34
Berdasarkan kutipan diatas terdapat emosi yang berhubungan dengan orang

lain yaitu emosi perasaan benci yang ditunjukan oleh para binatang secara

keseluruhan termasuk tokoh Napoleon dan Snowball. Mereka membuang seluruh

barang – barang peninggalan tuan mereka yaitu Mr. Jones sebagai bentuk kebencian

terhadap tuan mereka.

Data 39

Nevertheless, feeling against Frederick continued to run high. One Sunday


morning Napoleon appeared in the barn and explained that he had never at
any time contemplated selling the pile of timber to Frederick; he considered it
beneath his dignity, he said, to have dealings with scoundrels of that
description (Orwell,p. 103)

Berdasarkan kutipan diatas, terdapat emosi yang berhubungan dengan orang

lain yaitu emosi perasaan benci yang ditunjukan Napoleon terhadap Frederick.

Menurutnya, bekerja sama dengan Frederick sama saja dengan menurunkan harga

dirinya sebagai pemimpin. Sehingga ia belum memutuskan untuk menjual tumpukan

kayu kepada Frederick

Data 40

Napoleon produced no schemes of his own, but said quietly that Snowball’s
would come to nothing, and seemed to be biding his time (Orwell.p. 53)

Berdasarkan kutipan diatas, terdapatemosi yang berhubungan dengan orang

lain yaitu emosi perasaan benci yang ditunjukan Napoleon terhadap Snowball.

35
Napoleon benci dengan rancangan rancangan yang digagas oleh Snowball, bahkan

seringkali mereka selalu berselisih dan berbeda pendapat. Napoleon secara diam diam

selalu mengatakan bahwa rancangan Snowball tidak akan berjalan lancer.

Data 41

One day, Napoleon arrived unexpectedly to examine the plans. He walked


heavily round the shed, looked closely at every detail of the plans and snuffed
at them once or twice, then stood for a little while contemplating them out of
the corner of his eye; then suddenly he lifted his leg, urinated over the plans,
and walked out without uttering a word. (Orwell.p. 55)

Berdasarkan kutipan diatas, terdapatemosi yang berhubungan dengan orang

lain yaitu emosi perasaan benci yang ditunjukan Napoleon terhadap Snowball.

Napoleon benci dengan rancangan Kincir angin yang dibuat oleh Snowball. Napoleon

tidak setuju dengan rancangan Snowball yang membuatnya semakin benci kepada

Snowball, hingga akhirnya dia dengan sengaja mengencingi rancangan Snowball

tanpa perasaan bersalah sedikitpun.

Data 42

He would put his snout to the ground, give several deep sniffs, ad exclaim in a
terrible voice, “Snowball! He has been here! I can smell him distinctly!” and
at the word “Snowball” all the dogs let out blood-curdling growls and
showed their side teeth. (Orwell.p. 85)

Berdasarkan kutipan diatas, terdapat emosi yang berhubungan dengan orang

lain yaitu emosi perasaan benci yang ditunjukan Napoleon terhadap Snowball.

36
Napoleon yang membenci Snowball melimpahkan semua masalah yang terjadi di

peternakan binatang pada Snowball. Bahkan masalah sekecil apapun akan di

tumpahkan pada Snowball meskipun sebenarnya itu belum tentu benar.

37
3.2 Latar Belakang Munculnya Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Animal Farm

Karya George Orwell

Pada pembahasan kali ini, kami akan menganalisis latar belakang munculnya

emosi tokoh utama dalam novel Animal Farm karya George Orwell yaitu tokoh

Napoleon dan Snowball. Berdasarkan teori Minderop (2018) mengenai klasifikasi

emosi dibagi menjadi beberapa yaitu kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan

kesedihan kerap kali dianggap sebagai emosi yang mendasar. Situasi yang

membangkitkan perasaan perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang

ditimbulkannya. Teori klasifikasi tokoh digunakan untuk mengklasifikasikan emosi

tokoh utama yang ditemukan sehingga dapat diklasifikasikan latar belakang

terjadinya emosi sebagai berikut.

3.2.1. Emosi Kegembiraan

Latar belakang munculnya emosi Kegembiraan dapat ditunjukan melalui tindakan

yang dilakukan atau reaksi yang ditunjukan oleh tokoh.

Data 43

With his books held open by a stone, and with a piece of chalk gripped
between the knuckles of his trotter, he would move rapidly to and fro, drawing
in line after line and uttering little whimpers of excitement. (Orwell.p. 54-55)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar senang yang digambarkan

lewat tingkah laku tokoh yang ditunjukan oleh tokoh Snowball. Latar belakang yang

mendasari perasaan senang Snowball ini adalah karena ia sangat antusias dengan

energi listrik yang bisa dihasilkan lewat Kincir Angin, Snowball sangat

38
menginginkan pembangunan Kincir Angin ini dapat terrealisasikan demi

memudahkan pekerjaan para hewan di peternakan, maka hal inilah latar belakang

mengapa Snowball merasa sangat gembira dalam merancang Kincir Angin.

Data 44

All the animals capered with joy when they saw the whips going up in flames.
Snowball also threw on to the fire the ribbons with which the horses’ manes and
tails had usually been decorated on market days. (Orwell, p. 23)

Kutipan diatas termasuk ke dalam bentuk emosi dasar perasaan senang yang

ditunjukan melalui tindakan pada tokoh Snowball. Munculnya emosi dasar perasaan

senang melalui tindakan tokoh yang digambarkan oleh tokoh Snowball ini dilatar

belakangi oleh penghapusan barang – barang sepeninggalan manusia ke dalam api

yang menyala, seperti pita yang biasa digunakan oleh binatang untuk menghias surai

dan ekor sebagai hiasan pada hari pasaran. Hal tersebut menjadi latar belakang

munculnya emosi perasaan marah sekaligus senang karena telah berhasil merebut

kebebasan dari belenggu manusia.

Data 45

They rolled in the dew, they cropped mouthfuls of the sweet summer grass, they
kicked up clods of the black earth and snuffed its rich scent. (Orwell,p. )

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan senang yang

digambarkan oleh seluruh binatang dipeternakan termasuk Snowball dan Napolleon.

39
Munculnya emosi dasar perasaan senang tersebut dilatar belakangi melalui tindakan

tokoh yang dilakukan oleh para binatang tersebut berupa menikmati keindahan alam

tempat mereka berada, menikmati setiap rumput yang manis di musim panas serta

mengendus baunya yang harum. Hal tersebut menjadi latar belakang munculnya

emosi dasar perasaan senang yang digambarkan melalui tindakan tokoh sebagai

ungkapan sukacita terhadap kebebasan mereka saat ini.

Data 46

Smiling beatifically, and wearing both his decorations, Napoleon reposed on a


bed of straw on the platform, with the money at his side, neatly piled on a china
dish from the farmhouse kitchen (Orwell,p. 106)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan senang yang

digambarkan melalui tindakan toko Napoleon. Latar belakang perasaan Napoleon

tersebut adalah karena karena ia berhasil menjual tumpukan kayu yang ia miliki

kepada Frederick.

40
3.2.2. Emosi Kemarahan

Latar belakang munculnya emosi kemarahan pada tokoh dapat ditunjukan

melalui tingkah laku tokoh seperti perangai, kebiasaan atau keistimewaan tokoh

tersebut.

Data 47

“No,” said Snowball firmly. “We have no means of making sugar on this
farm. Besides, you do not need sugar. You will have all the oats and hay you
want.” (Orwell, p. 19)

Kutipan tersebut merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang di latar

belakangi melalui percakapan antar tokoh yaitu tokoh snowball dan tokoh mollie.

Dalam percakapan tersebut tokoh Snowball memberitahu kepada tokoh Mollie bahwa

mereka tidak mempunyai rencana untuk membuat gula di peternakan tersebut karena

pada saat ini mollie tidak membutuhkan lebih banyak gula dan seharusnya mollie bisa

menggunakan oat dan jerami untuk ia konsumsi sepuasnya.

Data 48

At this Snowball sprang to his feet, and shouting down the sheep, who had begun
bleating again, broke into a passionate appeal in favour of the windmill.
(Orwell.p. 57-58)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang digambarkan

lewat indakan tokoh Snowball terhadap para Biri-biri. Latar Belakang Emosi marah

Snowball ini muncul karena tindakan di pertengahan rapat para biri-biri yang selalu

41
memotong rapat dengan embikan mereka, Snowball membentak mereka agar diam

sebelum ia hendak menyampaikan gagasannya tentang kincir angin.

Data 49

“Comrade,” said Snowball, “those ribbons that you are so devoted to are the
badge of slavery. Can you not understand that liberty is worth more than
ribbons?” (Orwell, p. 19)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

digambarkan oleh tokoh Snowball terhadap Mollie. Munculnya emosi pada tokoh

Snowball ini di latar belakangi oleh sikap mollie saat menggunakan pita yang

merupakan tanda perbudakan sehingga memunculkan emosi perasaan marah pada

tokoh Snowball.

Data 50

But just at this moment Napoleon stood up and, casting a peculiar sidelong look
at Snowball, uttered a high-pitched whimper of a kind no one had ever heard him
utter before. (Orwell.p. 58)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang digambarkan

lewat tindakan tokoh Napoleon terhadap tokoh Snowball. Latar belakang emosi

Napoleon ini adalah karena ia tidak suka dengan kefasihan Snowball dalam

menyampaikan gagasannya tentang pembangunan kincir angin membuat para

binatang lainnya terpesona, hingga selesai Snowball berbicara sudah terlihat dan tidak

diragukan lagi suara para binatang lainnya pasti akan memilih gagasan Snowball.

42
Namun, Napoleon geram melihatnya dan seketika saat itu juga ia mengeluarkan

rengekan tinggi kepada Snowball.

Data 51

“No sentimentality, comrade!” cried Snowball from whose wounds the blood
was still dripping. “War is war. The only good human being is a dead
one.”(Orwell.p. 47)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang

digambarkan melalui tokoh Snowball. Munculnya emosi perasaan marah yang

digambarkan melalui ucapan tokoh tersebut di latar belakangi oleh tokoh Boxer yang

merasa bersalah setelah membunuh seorang manusia saat peperangan sapi terjadi. Hal

tersebut menimbulkan perasaan emosi marah yang ditunjukan oleh ucapan dari tokoh

Snowball. Emosi marah Snowball ini muncul ketika tokoh Boxer merasa bersalah

setelah membunuh seorang manusia saat peperangan sapi, Snowball yang melihat

Boxer yang terlihat bersedih langsung memarahinya untuk tidak bersikap sentimental

karena ini adalah peperangan.

Data 52

“Impossible!” cried Napoleon. “We have built the walls far too thick for that.
They could not knock it down in a week. Courage, comrades!” (Orwell,p.
108)

43
Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar berupa perasaan marah yang

digambarkan melalui tokoh Napoleon yang menyuarakan amarah nya terhadap

Frederick karena ia telah menghancurkan kincir angin yang telah dibuat. latar

belakang emosi Napoleon muncul karena Frederick menghancurkan kincir angin

yang telah ia buat bersama hewan lainnya. Sehingga emosi marah pun tidak dapat

dihindari

Data 53

“Comrades,” he said quietly, “do you know who is responsible for this? Do
you know the enemy who has come in the night and overthrown our windmill?
SNOWBALL!” he suddenly roared in a voice of thunder. (Orwell.p. 76)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar berupa perasaan marah yang

digambarkan oleh tokoh Napoleon terhadap tokoh Snowball. Latar belakang Emosi

Marah Napoleon ini muncul ketika Napoleon dan para binatang lainnya sedang

kebingungan akibat robohnya kincir angin yang sudah mereka bangun dengan kerja

keras. Napoleon yang marah melemparkan semua tuduhannya kepada Snowball,

Napoleon berkata bahwa yang sudah menghancurkan kincir anginnya itu adalah

Snowball meskipun sebenarnya pernyataan itu belum tentu benar adanya.

Data 54

Napoleon acted swiftly and ruthlessly. He ordered the hens’ rations to be


stopped, and decreed that any animal giving so much as a grain of corn to a hen
should be punished by death. (Orwell.p. 82-83)

44
Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah digambarkan

lewat tindakan tokoh Napoleon terhadap ayam betina. Latar belakang Emosi Marah

Napoleon ini muncul akibat protesnya ayam ayam betina terhadap Napoleon,

pemberontakan ayam ayam betina ini Dipimpin oleh tiga ayam Minorca hitam yang

masih muda, ayam-ayam betina itu membuat satu upaya untuk melawan kemauan

Napoleon. Metode mereka adalah terbang ke atas kasau dan bertelur di sana, telur

telur jatuh dan pecah menghantam lantai. Napoleon yang mendengar ini marah dan

memerintahkan ransum ayam dihentikan, dan menyatakan bahwa setiap binatang

yang memberi sebutir jagung saja pada ayam betina akan dihukum mati.

Data 55

Napoleon stood sternly surveying his audience; then he uttered a high-pitched


whimper. Immediately the dogs bounded forward, seized four of the pigs by the
ear and dragged them, squealing with pain and terror, to Napoleon’s feet.
(Orwell.p. 89)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang digambarkan

lewat indakan tokoh Napoleon terhadap tokoh empat babi. Later belakang Emosi

Marah Napoleon ini muncul ketika Napoleon mengetahui pengkhianatan yang

dilakukan empat babi muda terhadapnya. Keempat babi ini mengaku sudah diam-

diam berhubungan dengan Snowball bahkan sejak ia disingkirkan. Bahwa mereka

bersekongkol dengan Snowball untuk menghancurkan kincir angin itu, dan bahwa

mereka sudah membuat kesepakatan dengannya untuk menyerahkan Peternakan

Binatang kepada Pak Frederick.

45
Data 56

Napoleon appeared to change countenance, and sharply ordered Boxer to let the
dog go, whereat Boxer lifted his hoof, and the dog slunk away, bruised and
howling. (Orwell.p. 89-90)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan marah yang digambarkan

lewat tindakan tokoh Napoleon terhadap tokoh Boxer. Emosi Marah Napoleon ini

Dilatar belakangi karena Napoleon melihat Boxer sedang menangkap seekor anjing

dan menjepitnya, sehingga terdengar suara melengking yang berasal dari sang anjing

yang meminta ampun.

3.2.3. Emosi Ketakutan

Latar belakang munculnya emosi ketakutan juga dapat ditunjukan melalui

percakapan antar tokoh. Dalam percakapan tersebut dapat terlihat emosi apa saja

yang ditunjukan oleh tokoh

Data 57

They dashed straight for Snowball, who only sprang from his place just in time to
escape their snapping jaws. In a moment he was out of the door and they were
after him (Orwell.p. 58)

Snowball was racing across the long pasture that led to the road. He was
running as only a pig can run, but the dogs were close on his heels. Suddenly he
slipped and it seemed certain that they had him. (Orwell.p. 58-59)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar Takut yang digambarkan lewat

tindakan tokoh Snowball. Latar belakang emosi takut Snowball ini adalah karena

Napoleon yang memerinahkan anjing anjingnya untuk mengejar Snowball, Snowball

46
berlari sekuat tenaga menghindari gigitan anjing anjing itu. Snowball sangat

ketakutan terlihat dari bagaimana ia berlari sekuat tenaga bahkan ketika ia terjatuh

pun dengan cepat ia bangun dan indaka berlari sekuat tenaga hingga tidak terlihat

lagi.

3.2.4. Emosi Kesedihan

Latar belakang munculnya emosi Kesedihan dapat ditunjukan melalui

tindakan yang dilakukan atau reaksi yang ditunjukan oleh tokoh.

Data 58

For the moment even Napoleon seemed at a loss. He paced up and down without
a word, his tail rigid and twitching (Orwell,p. 108)

Kutipan diatas merupakan bentuk emosi dasar perasaan sedih dan putus asa yang

ditunjukan melalui sebuah tindakan. Pada kutipan diatas, Napoleon terlihat sedang

menunduk dan ekornya menjadi kaku. Latar belakang emosi sedih dan putus asa yang

ditunjukan oleh tokoh Napoleon muncul karena ia merasa putus asa ketika ia melihat

kincir angin dan tembok yang telah dibuat oleh hewan hewan lainnya berhasil

dihancurkan oleh Frederick.

47
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas mengenai emosi tokoh utama dalam

novel Animal Farm karya George Orwell, penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut. Emosi tokoh Napoleon dan Snowball sebagai tokoh utama dalam novel

Animal Farm mengalami beberapa jenis emosi berdasarkan teori klasifikasi emosi

Krech. Emosi yang paling mendominasi tokoh snowball dan Napoleon dalam cerita

ini adalah emosi dasar marah dan senang. Namun terdapat pula emosi dasar lain

seperti sedih dan takut. Penulis juga menemukan emosi yang berhubungan dengan

penilaian diri rasa sukses dan gagal, bangga, bersalah dan menyesal. Selain itu

penulis juga menemukan emosi yang berhubungan dengan orang lain seperti rasa

cinta dan benci. Namun, dalam menganalisis emosi tokoh utama, penulis tidak

menemukan jenis emosi yang berhubungan dengan stimulasi sensor, yang terdiri dari

rasa sakit, jijik dan kenikmatan.

Latar belakang Emosi tokoh utama yang terdapat pada novel Animal Farm

digambarkan dengan sangat baik. Latar belakang Emosi tergambarkan melalui bentuk

tindakan, ucapan, tingkah laku, maupun percakapan antar tokoh. Latar belakang

melalui tindakan tokoh merupakan emosi yang paling mendominasi tokoh utama

khususnya Napoleon dan Snowball dalam novel Animal Farm.

48
4.2. Saran

Dalam penelitian ini, penulis hanya berfokus pada analisis emosi khususnya

emosi pada tokoh utama, yaitu Napoleon dan Snowball. Ada berbagai macam topik

dan juga tokoh lain yang dapat dikaji lebih lanjut dalam novel Animal Farm. Maka

dari itu, penulis berharap untuk kedepannya dapat dilakukan penelitian yang

membahas lebih dalam mengenai emosi dan tokoh lainnya yang terkandung dalam

novel ini, contohnya emosi yang dialami oleh tokoh Boxer.

49
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. (2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru


Algesindo Offset Bandung.

Krech, D., & Crutchfield, R. S. (1958). Elements of Psychology. New York: Second
Edition, Alfred A. KNOPF, Inc.

Minderop, A. (2011). Psikologi Sastra Karya Sastra Metode, Teori dan Contoh
Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Minderop, Albertine. 2018. Psikilogi Sastra Karya Sastra Metode, Teori dan Contoh
Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Nurgiyantoro, B. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Orwell, G. (1945). Animal Farm. England: Secker & Warburg.

Papalia, D. E., & Olds, S. W. (1985). Psychology. New York: McGraw-Hill, ink.

Pujianti, A. (2012). Tindakan Sosial Tokoh Sentral Anak dalam Novel Tiga Bianglala
Karya Misna Mika. Kajian Sosiologi Max Weber, 1, 6.

Wellek, R., & Werren, A. (1949). Theory of Literature. Florida: Harcourt Brace &
Company, Inc.

50

Anda mungkin juga menyukai