Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HADIS – HADIS TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah alquran hadist

Dosen Pengampu : Mualimin M.Pd.

Di susun oleh kelompok II:

Husnuzon NIM PI.01.220.4689

Manisha Victoria NIM PI.01.220.4672

Titi Anjeli NIM PI.01.220.4655

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI

TAHUN AJARAN 2022

1
2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul HADIS – HADIS TENTANG
PERTANGGUNG JAWABAN MANUSIA dapat selesai. Makalah ini dibuat
dengan tujuan memenuhi tugas semester 4 dari bapak Mualimin M.Pd. pada mata
kuliah Alqur`an Hadis. Selain itu penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
bapak Mualimin M.Pd. berkat tugas yang diberikan ini dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua


pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

i
DAFTAR ISI
 
KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

I.  PENDAHULUAN ............................................................................................... 1


A.    Latar Belakang............................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C.     Tujuan ........................................................................................................... 1
II. PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A.    Hadist Hadist Tentang Pertanggung Jawaban Manusia................................. 2
B.   Hal Hal Yang Akan di Pertanggung Jawabkan Manusia............................... 5
III. PENUTUP.......................................................................................................... 14
A.    Kesimpulan ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam memenuhi tuntutan kebutuhan manusia di mana saja berada sebagai


pedoman hidup baik bagi kehidupan duniawi maupun bagi kehidupan
sesudah mati. Dimensi ajaran Islam memberikan aturan bagaimana caranya
berhubungan dengan khalik Nya, serta aturan bagaimana caranya
berhubungan dengan sesama makhluk, termasuk di dalamnya persoalan
hubungan dengan alam sekitar atau lingkungan hidup. Dalam perkembangan
selanjutnya, dalam mengembang tugas, manusia memerlukan suatu tuntunan
dan pegangan agar dalam mengolah alam ini mempunyai arah yang jelas dan
tidak bertentang dengan kehendak Allah SWT serta mempertanggungkan
semua yang telah allah berikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hadist hadist tentang pertanggung jawaban manusia?
2. Apa saja Hal hal yang akan di pertanggung jawabkan manusia?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui hadist hadist pertanggung jawaban manusia
2. Hal hal yang di pertanggung jawabkan oleh manusia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadist Hadist Tentang Pertanggung Jawaban Manusia

1. Hadist pertama

‫ اَل تَ ُزوْ ُل قَ َد َما َع ْب ٍد يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َحتَّى‬:‫ال‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬


َ َ‫صلَّى ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ َ ِ ‫َأ َّن َرسُوْ َل‬
‫يُ ْسَأ َل ع َْن َأرْ بَ ٍع ع َْن ُع ُم ِر ِه فِ ْي َما َأ ْفنَاهُ َوع َْن َج َس ِد ِه فِ ْي َما َأ ْباَل هُ َوع َْن ِع ْل ِم ِه َما َذا‬
ُ‫ َع ِم َل فِ ْي ِه َوع َْن َمالِ ِه ِم ْن َأ ْينَ ا ْكتَ َسبَهُ َوفِ ْي َما َأ ْنفَقَه‬.

ُ ‫)رواه‬
( ُّ‫ابن ِحبَّانَ والترمذي‬ َ

Artinya : Sesungguhnya Rasûlullâh ‫ ﷺ‬bersabda: "Tidak akan bergeser


kedua telapak kaki seorang hamba di hari kiamat sehingga ditanya dengan
empat macam, yaitu: tentang umurnya habis digunakan untuk apa,
jasadnya rusak digunakan untuk apa, ilmunya bagaimana
mengamalkannya, hartanya dari mana mencari dan kemana
membelanjakannya." (HR. Ibnu Hibban dan At Tirmizi).

Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :

Rasûlullâh ‫ ﷺ‬sudah mengingatkan umat manusia sejak zaman


dahulu mengenai empat perkara yang harus dipertanggung jawabkan pada
hari kiamat. di hari hisab seseorang tidak bergerak dari tempat tinggalnya
sampai ditanyakan 4 perkara, yaitu :

2
1) Tentang umurnya.

Sejak baligh digunakan untuk apa sampai mati, bila digunakan untuk
melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah dan menjauhi apa yang 
diharamkanNya maka sungguh ia telah selamat, bila tidak maka hancurlah.

2) Tentang jasad/badan.

Bila digunakan untuk taat kepada Allah SWT. sungguh ia telah 


mendapatkan kebahagian dan kesuksesan bersama orang-orang yang
sukses tetapi bila digunakan untuk  maksiat kepada Allah maka sungguh
termasuk orang yang merugi dan gagal.

3) Tentang ilmunya.

Apa yang diamalkan atau ditanya, apakah kamu perbuat belajar ilmu
agama yang Allah telah wajibkan atasmu? Ilmu agama ada dua, Ilmu
agama yang sangat dibutuhkan/dhoruri bila dipelajari dan diamalkan maka
akan bahagia dan selamat. Bila diremehkan tidak diamalkan setelah
dipelajarinya maka akan rugi, celaka dan hancur. Demikian juga orang
yang tidak mempelajarinya termasuk dari orang yang rugi dan hancur.

Dalam sebuah riwayat  disebutkan "Celakalah bagi siapa tidak  mengerti,


dan celakalah bagi yang mengerti kemudian tidak mengamalkan."

4) Tentang hartanya.

Seseorang ditanya di hari kiamat apa yang ada di tangannya dulu di dunia,
bila mencari dengan jalan tidak haram maka tidak dihukum dengan syarat
harta itu dibelanjakan sesuai dengan apa yang disyari'atkan.

Manusia dalam urusan harta ada tiga, dua celaka dan satu selamat; Dua
yang celaka:

3
(1) Seseorang mengumpulkan harta yang haram.
(2) Mengumpulkan harta dengan cara yang halal kemudian  dibelanjakan
pada yang haram dan juga dibelanjakan ditempat yang halal tapi untuk
riya'.

Satu yang selamat: Yakni bila mencarinya dengan jalan yang halal dan
kemudian dibelanjakannya sesuai dengan apa yang disyari'atkan oleh
Allah SWT. Rasûlullâh ‫ ﷺ‬bersabda:

)‫(ر َواهُ َأحْ َم ُد فِي ُم ْسنَ ِد ِه‬ ِ ِ‫نِ ْع َم ْال َما ُل الصَّالِ ُح لِل َّرج ُِل الصَّال‬
َ .‫ح‬

“Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang sholeh.” (HR Ahmad
dalam al-Musnad).

2. Hadist kedua tentang pertanggung jawaban manusia

َ ‰َ‫اس ق‬
‫ال‬‰ ِ َّ‫ُول هَّللا ِ َم ْن خَ ْي ُر الن‬
َ ‫ال يَا َرس‬ َ َ‫ْر رضي هللا عنه َأ َّن َأ ْع َرابِيًّا ق‬ ٍ ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن بُس‬
ُ‫ال ُع ْم ُرهُ َو َسا َء َع َملُه‬
َ َ‫اس َم ْن ط‬ ِ َّ‫َم ْن طَا َل ُع ُم ُرهُ َو َحسُنَ َع َملُهُ َو َشرُّ الن‬

‫رواه الترمذى‬

Dari Abdullah bin Busr ra meriwayatkan bahwa ada seorang Arab Badui
berkata kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik
manusia?” Beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan
baik amalannya. Dan seburuk-buruk manusia siapa yang panjang umurnya
dan buruk amalnya” (HR Tirmidzi).

Pada hadist di atas rasullah saw menjelaskan bahwa manusia yang paling
baik adalah manusia yang memiliki umur yang panjang lalu melakukan
kebaikan sehingga umur yang panjang membawah berkah dalam
memngumpulkan amal ibadah manusia untuk di jadikan bekal ke akhirat

4
Pada hadist ini juga rasulullah menjelaskan bahwa seburuk burunya
manusia adalah manusia yang memiliki umur yang panjang tapi tidak di
gunakan untuk kebaikan maka merugi manusia tersebut.

Berbahagialah bagi siapa saja yang dapat memanfaatkan umurnya untuk


menabur amal shalih, dan celakalah bagi mereka yang menggunakannya
untuk berbuat kerusakan di atas bumi. Alhasil, kita akan tergolong sebagai
manusia terbaik, bila dalam kesempatan hidup itu kita pandai
memanfaatkannya umur kita sesuai kehendak Allah.

Hidup kita di dunia ini ada batasnya, dibatasi oleh waktu, suatu saat akan
meninggal. Panjangnya umur tidak menjamin masuk surga, sebaliknya
pendeknya umur bukan pertanda akan masuk neraka. Di samping itu,
ketika kita meninggal dunia, nama kita pun lama-lama akan tenggelam dan
tidak disebut maka amal baik yang akan selalu menjadi penolong serta di
kenang oleh manusia lainya .

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hadist Rasullah mengenai pertanggung jawaban manusia ada 4 yang


akan di pertangggung jawabkan oleh manusia. yaitu umur,jasad,ilmu dan
harta. Maka oleh sebab itu maka kita sebagai manusia yang telah di beri
amanah, oleh allah akan 4 perkara tersebut .sebaik nya menggunakannya
untuk kebaikan sehingga kita bisa memperoleh berkah serta ridho allah.
Oleh karena itu, setiap hal yang kita lakukan di dunia ini pasti akan
dimintai pertanggung jawabannya di akhirat.

Allah berfirman : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda


gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya
kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (QS. Al-‘Ankabut : 64).

B. Saran

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan,


maka dari itu penyusun membuka pintu saran dan kritik agar kedepannya
makalah ini dan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sunarta dan Syamsuddin Noor, Himpunan Hadits Shahih Bukhari,


Jakarta: An Nur, 2009

Hamka, Tafsir al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988, cet. I, juz XXII Hari
Suderadjat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah, Bandung: Cipta
Cekas Grafika,

2004. 'Imad al-Din Abu al-Fida' Isma'il ibn Kasir al-Dimasyqi, Tafsir al-Qur'an
al-Azim, jil. XI Kairo: Muassasah Qurtubah,

Anda mungkin juga menyukai