ATIKA KHAIRUNNISA
NIM. 211121108
Proposal Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh Sarjana
Terapan Keperawatan (S. Tr. Kep) pada Program Studi Terapan Ners Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
ATIKA KHAIRUNNISA
NIM. 211121108
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh
ATIKA KHAIRUNNISA
NIM. 211121108
……..
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
KETEPATAN TRIASE TERHADAP RESPON TIME PERAWAT DI
INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PEMANGKAT TAHUN 2021
ATIKA KHAIRUNNISA
NIM. 211121108
Pada tanggal ….
Tim penguji :
Tanda tangan
Singkawang, ….
Mengetahui,
Ketua jurusan Keperawatan Poltekkes Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Kemenkes Pontianak Keperawatan Pontianak
BIODATA PENULIS
Agama : ISLAM
Nomor HP : 0895701808826
Email : atkhrnsa00@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Nim : 211121108
Jurusan : Keperawatan
Apabila suatu saat nanti terbukti peneliti melakukan Tindakan plagiat, maka
peneliti bersedia menerima sanksi dengan ketentuan yang berlaku. Demikian surat
pernyataan ini peneliti buat dengan sebenar- benarnya.
Penulis
Atika Khairunnisa
NIM. 211121108
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena Berkat-
Nya yang telah memberikan segala nikmatdan kesempatan sehingga penyusunan
proposal skripsi yang berjudul Ketepatan Triase Terhadap Respon Time Di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Uuum Daerah Pemangkat Tahun 2021 dapat
terselesaikan. Selanjutnya kepada ibu Sarliana Zaini, SKM, M. Kep selaku
pembimbing utama dan bapak Susito, SKM, M. Kes selaku pembimbing
pendamping yang penuh kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan
bimbingan hingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
vi
Penulis telah berusaha sebai-baiknya untuk Menyusun proposal
skripsi ini. Penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk perbaikan proposal skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain yang membutuhkan.
Atika Khairunnisa
211121108
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
BIODATA PENULIS............................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN......................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................7
E. Keaslian penelitian................................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11
A. Konsep Teori.......................................................................................................11
1. Instalasi Gawat Darurat..............................................................................11
2. Triase..............................................................................................................14
3. Respon Time..................................................................................................20
B. Kerangka teori.....................................................................................................26
C. Kerangka konsep................................................................................................27
D. Pertanyaan penelitian........................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................28
A. Desain Penelitian.................................................................................................28
B. Populasi dan Sampel...........................................................................................29
C. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................29
D. Variable Penelitian.............................................................................................29
E. Definisi Operasional...........................................................................................30
F. Prosedur Penelitian.............................................................................................31
G. Metode penelitian...............................................................................................32
viii
H. Instrument Penelitian........................................................................................32
I. Etika penelitian.....................................................................................................33
J. Analisa Data.........................................................................................................34
K. Jadwal Penelitian................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
dimana pasien harus ditangani. Apabila tidak segera ditangani maka akan
megalami kecacatan atau kematian. Darurat suatu kondisi dimana pasien
harus segera di tangani tetapi penundaan penanganan tidak akan
menyebabkan kematian atau kecatatan (Jadmiko, 2014).
Kasus kematian dan kecacatan akibat pertolongan yang salah atau
lambat pada pasien terutama di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sering
terjadi. IGD merupakan tempat yang dapat mencegah kematian dan
kecacatan pada pasien, dan untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
suatu usaha tertentu agar hal ini terkait dengan fungsi IGD (Emergency,
2011).
Menurut World Health Organization (WHO) (2012) terdapat
beberapa penyakit yang dianggap penyakit gawat darurat dan penyumbang
kematian terbanyak di dunia diantaranya adalah penyakit jantung iskemik
7,4 juta jiwa (13,2%), stroke 76,7 juta jiwa (11,9%), penyakit paru
obstruksi kronik 3,1 juta jiwa (5,6%), infeksi pernafasan bawah 3,1 juta
jiwa (5,5%), kanker 1,6 juta jiwa (2,9%), kasus kecelakaan memberikan
angka kematian mencapai1,2 juta. Banyaknya pasien dengan kasus gawat
darurat yang masuk ke rumah sakit memerlukan pertolongan dengan
segera agar tidak terjadinya kecacatan dan kematian. Kegawatan daruratan
dari penyakit tersebut menajdi masalah seluruh dunia termasuk negara-
negara Asean.
IGD merupakan pintu utama masuknya pasien yang mengalami
gawat darurat menjadikan kunci bagi sebuah pelayanan di rumah sakit.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki perbedaan dengan
pelayanan lainnya. Pada IGD, pasien ditangani dan dilayani tidak
berdasarkan antrian atau nomor urut seperti halnya pelayanan yang ada di
poli. Pelayanan IGD mengacu pada konsep triage dimana pasien akan
dilayani berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya. Secepat apapun pasien
dating ke IGD, namun masih ada kondisi pasien lain yang lebih gawat,
maka IGD akan memprioritaskan pasien yang kondisinya lebih gawat
daripada pasien yang datang dahulu tersebut,(Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 2016).
3
Marini, & Huraini, 2018). Pasien gawat darurat harus ditangani dengan
waktu <5 menit (Keputusan Menteri Kesehatan,2009). Respon time yang
memanjang dalam penanganan pasien gawat darurat dapat menurunkan
usaha penyelamatan pasien (Maatilu, 2014).
Dalam upaya menyelamatkan pasien dengan waktu yang singkat di
Instalasi Gawat Darurat, sangat diperlukan pengetahuan dan keterampilan
petugas Kesehatan. Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan klinis
agar tidak terjadi kesalahan. Pengetahuan perawat terkait ilmu yang
mendasari tindakan dalam menangani pasien gawat darurat sangat
penting, karena tindakan cepat dan akurat tergantung dari ilmu yang
dikuasai oleh petugas kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (Laoh & Rako,
2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Asmara dan Handayni (2017)
tentang gambaran penyebab kematian di IGD terdapat 51 pasien (44,3%)
pasien meninggal di IGD dalam waktu <24 jam dari total 115 pasien.
Penelitian oleh Putri dan Fitria (2018) mengenai hubungan
kecepatan dan ketepatan terhadap life saving pasien trauma kepala
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara respon time dan
life saving pasien trauma kepala dimana semakin cepat respon time maka
semakin naik life saving pasien cedera kepala.
Penelitian yang dilakukan oleh Tumbuan (2015) hasil respon time
perawat di IGD RSU GMIM Kolooran Amurang yang adalah rumah sakit
tipe C kebanyakan (57,1%) lambat.
Penelitian dari Apriani dan Febriani (2017) di IGD RSI Siti
Khadijah Palembang yang merupakan rumah sakit tipe C di dapatkan hasil
ada hubungan yang signifikan antara kegawatdaruratan dengan waktu
tanggap (respon time). Fenomena yang terjadi di IGD yakni penerapan
triase belum dilakukan dengan maksimal sehingga masih banyak pasien
yang tidak memperoleh penanganan yang cepat dan tidak tepat sesuai
dengan kondisinya menyebabkan memanjangnya respon time dalam
melaksanakan tindakan pelayanan awal di IGD.
5
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Peneliitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan triase dengan
respon time perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Pemangkat tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran karakterisitik responden berdasarkan
usia, jenis kelamin, dan Pendidikan mengenai ketepatan
pelaksanaan triase dan respon time.
b. Mengetahui gambaran ketepatan triase di IGD RSUD Pemangkat
c. Mengetahui gambaran pelaksanaan respon time perawat di IGD
RSUD Pemangkat. .
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Proses dan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai media alat
bantu dalam menyampaikan informasi mengenai ketepatan triase dan
respon time perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Pemangkat tahun 2021
2. Bagi Institusi Pendidikan
hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu,
menambah informasi, sebagai bahan masukan atau acuan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada Program Sarjana
Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
3. Bagi Lahan Penelitian
8
E. Keaslian penelitian
artinya Ha
diterima dan H0
di tolak karena
nilai r table lebih
besar (0,44 >
0,05). Hubungan
respon time
dengan tingkat
Pendidikan nilai
p > 0,005 (0,31 >
0,05) yang berarti
Ha ditolak dan H0
diterima yang
artinya tidak ada
hubungan antara
respon time
dengan
Pendidikan.
4. Analsiis Instalasi Desain 1. Variabel Hasil uji statistic
Hubungan Gawat penelitian Independ menggunakan uji
Tingkat Darurat yang ent : ANOVA one
Pengetahua Rumah peneliti Tingkat way didapatkan
n Dan Sakit gunakan pengetahu nilai p value
Respon Umum adalah an. lebih kecil dari
Time Daerah pendekatan 2. Variabel nilai α sehingga
Perawat pada tahun cross dependen Ha diterima, n
Dalam 2019 . sectional t: atau jumlah data
Pelaksanaan dan Respon penelitian adalah
Triage Di menggunak time dan sebanyak 27
IGD Rumah an teknik triage. responden,
Sakit Umum total kemudian nilai
Daerah Kota sampling. sign adalah 0,037
Mataram. yang berarti nilai
p value lebih
Oleh : kecil dari nilai
Antoni Eka alpha 0,005 (p <
Fajar α) sehingga Ha
Maulana, diterima,
Ageng Abdi sebagimana dasar
Putra, pengambilan
Alwan keputusan di atas
Wijaya. maka ada
hubungan tingkat
pengetahuan
perawat terhadap
respon time
perawat dalam
melaksanakan
11
triase di IGD
RSUD Kota
Mataram tahun
2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
12
13
(Nurhasim, 2015)
14
2. Triase
a. Pengertian Triase
Triase berasal dari bahasa Prancis trier, bahasa Inggris
triage dan diturunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti
sortir yaitu proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya
cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat
darurat. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk
menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya
manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efesien terhadap 100
juta orang yang memerlukan perawatan di IGD setiap tahunnya
(Andara, 2019).
Triase sebagai pintu gerbang perawatn pasien memgang
peranan penting dalam pengaturan darurat melalui pengelompokan
dan memprioritaskan pasien secara efesien sesuai dnegan tampilan
medis pasien.
Triase adalah perawatan terhadap pasein yang didasarkan
pada prioritas pasein (atau korban selama bencana) bersumber pada
penyakit/ tingkat cedera, tingkat keparahan, prognosis dan
keteserdiaan sumber daya. Dengan triase dapat ditentukan
kebutuhan terbesar pasien/korban untuk segera menerima
perawatan secepat mungkin.
Triase adalah suatu Tindakan pemilihan pasien berdasarkan
pada tingkat kegawatannya, keparahannnya dan cidera yang
diprioritaskan apakah ada atau tidaknya gangguan seperti Airway
(A), Breathing (B), dan Circulation (C) dengan
16
b. Tujuan Triase
Triase dapartemen memiliki beberapa fungsi diantaranya :
1) Mengidentifikasi pasien yang tidak harus menunggu untuk
dilihat
2) Memprioritaskan pasien
3. Respon Time.
a. Pengertian
Menurut Suharti et al Respon Time adalah kecepatan dalam
menangani klien (Akrian N Tumbuan dkk, 2015).
Menurut Kemenkes RI nomor 856 tahun 2009 mengenai
standar IGD di rumah sakit menjejaskan bahwa pasien gawat
darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit dihitung dari
setibanya pasien di depan pintu rumah sakit sampai medapat
respon dari petugas IGD (Mbalatp,2020). Repon time perawat
dikatakan tepat waktu jika tidak melebihi rata-rata waktu yang
telah ditetapkan.
Respon Time dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya,
jumlah tenaga, sarana dan prasarana, pengetahuan atau pengalaman
perawat (eko Widodo,2015).
Klasifikasi respon time berdasarkan kegawatan salah satu
indikator keberhasilan penaggulangan medik penderita gawat
darurat adalah kecepatan memberikan pertolongan yang memadai
kepada penderita gawat darurat naik pada keadaan rutin sehari-hari
atau sewaktu bencana. Keberhasilan waktu tanggap sangat
tergantung pada kecepatan yang tersedia serta kualitas pemberian
pertolongan untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat
sejak di tempat kejadian, dalam perjalanan hingga pertolongan
rumah sakit (Moewardi, 2015).
4. Penelitian sebelumnya
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jimmy dan Mario (2019)
didapatkan 36 responden ; sebanyak 22 orang melakukan triase dengan
tepat dan sebanyak 14 torang tidak tepat dalam melakukan triase ;
sebanyak 26 orang memiliki respon time lambat dan hanya 10 orang
yang memiliki respon time cepat. Sehingga dapat disimpulkan
pelaksanaan triase di IGD rumah sakit tipe C dilakuka dengan tepat
dan respon time di IGD rumah sakit tiipe C termasuk kategori lambat.
Hasil penelitian yang dilakukan Septiana, Nabhani, dan Nanang (),
berdasarkan kategori kecepatan penatalaksanaan yang <5 menit
sebanyak 15 orang (62,5%) dan yang >5 menit sebnayak 5 (20,8%).
Berdasarkan ketepatan penatalaksaan yaitu tepat sebanyak 20 orang
(100%). Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara respon time
dengan triase dan penatalaksanaan.
Hasil penelitian yang dilakukan Rina dan Nurul (), didapatkan 16
responden. Mayoritas responden berpendidikan D-III Keperawatan
(62,5%). Dalam penelitian ini perawat yang memiliki keterampilan
dalam pelaksanaan primary survey dalam kategori terampil berjumlah
8 orang (50%), sedangkan tidak terampil berjumlah 8 orang (50%).
Frekuensi tingkat pengetahuan BTCLS dengan kategori baik sebanyak
50% dan kategori kurang 50%. ehingga dapat disimpulkan terdapat
adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang BTCLS dengan
27
B. Kerangka teori
Pengertian
Tujuan
Konsep
triase
Prosedur
Klasifikasi
kegawatan Observasi
Pengerti
ann
kategori
Konsep
standar respon
Factor time
yang
mempengar
uhi
Prosedur
pengukur
an
respon
time
28
C. Kerangka konsep
Respon time
Pendidikan
Ketepatan triase
Umur
Jenis kelamin
observasi
D. Pertanyaan penelitian
29
A. Desain Penelitian
30
31
1. Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2017). Populasi dari
penelitian ini adalah perawat IGD RSUD Pemangkat yang berjumlah
13 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dpilih dengan sampel
tertentu dapat mewakilkan seluruh objek penelitian (Nursalam, 2016).
Dalam penelitian ini seluruh anggota populasi diambil dan sampel
( total populasi) penelitian ini adalah perawat IGD RSUD Pemangkat
yang berjumlah 13 orang.
3. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi penelitian ini adalah perawat yang lingkup kerjannya
di IGD RSUD Pemangkat dengan minimal masa bekerja 5 tahun.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga Mei 2022
di IGD RSUD Pemangkat.
D. Variable Penelitian
Variable adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian di Tarik kesimpulannya
(Sugioyono, 2017).
E. Definisi Operasional
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a) Sebelum melakukan penelitian, peneliti menentukan masalah
penelitian dan untuk mendapatkan data awal yang akurat untuk
mendukung masalah, peneliti dapat melakukan studi pendahuluan.
b) Peneliti menentukan tujuan (alasan melakukan penelitian dan
tentang apa yang ingin diketahui dari suatu penelitian) dan manfaat
(kegunaan atau faedah dari hasil penelitian terhadap berbagai pihak
yang terkait dengan pelaksanaan penelitian) dari suatu penelitian.
c) Melakukan penelusuran literatur yang bertujuan untuk
memperjelas tentang masalah penelitian yang ditinjau dari aspek
teoritis dan menambah luasnya pemahaman peneliti mengenai
masalah yang diteliti.
d) Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian.
e) Menentukan hipotesis atau pertanyaan penelitian.
f) Mengembangkan instrument penelitian dan menentukan metode
pengumpulan data.
g) Uji validitas dan relabilitas instrument (Dharma,2011)
2. Tahap pelaksanaan
a) Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian.
b) Mengantar surat izin penelitian ke wilayah yang akan diteliti.
c) Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian yang akan
dilakukan dan bila bersedia menjadi responden diperkenankan
mengisi inform consent.
d) Menjelaskan kepada responden mengenai tata cara penilaian
observasi ketepatan triase dan penilaian respon time.
34
G. Metode penelitian
H. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011).
1. Lembar observasi respon time menggunakan alat stopwatch untuk
mengukur respon time.
Skor respon time
a. ≤ 5 menit : respon time cepat
b. ≥ 5 menit : respon time lambat
I. Etika penelitian
J. Analisa Data
K. Jadwal Penelitian
Nama :
Pendidikan o D3 Keperawatan
o D4 Keperawatan
o S1 Keperawatan
o Ners
Lampiran 3
Observasi triase
Pasien Label Triase Tepat Tidak Tepat
Lampiran 4
Observasi Respon Time
Pasien <5 menit >5 menit Cepat Lambat