NOFA KHAIRIYYAH
19515250022
OLEH :
NOFA KHAIRIYYAH
19515250022
1. Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (diploma, sarjana, megister, dan/atau dokter),
baik di Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru maupun di perguruan tinggi
lain.
2. KTI ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing dan masukan tim
penelaah/tim penguji.
3. Dalam KTI ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dan
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. KTI ini boleh untuk dipublikasikan dan dipergunakan oleh pihak lain demi
kepentingan keilmuan.
5. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
Nofa Khairiyyah
Nim: 1915250022
HALAMAN PERSETUJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Pembimbing I Pembimbing II
i
Tanggal Sidang KTI : 02 Desember 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Direktur
ii
Bd. Afritayeni, S.S.T., M.Kes
iii
ABSTRAK
OLEH
NOFA KHAIRIYYAH
1915250022
iv
ABSTRACT
BY
NOFA KHAIRIYYAH
1915250022
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Pribadi
B. Riwayat Pendidikan
Tempat
No Jenis Pendidikan Tahun Lulus
Pendidikan
1 SDN 013 Segati Segati 2013
2 SMPN 1 Pangkalan Kerinci 2016
3 SMAN 1 Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
4 Pekanbaru 2022
Pekanbaru
vi
KATA PENGANTAR
Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Puji
dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan kesungguhan
hati dan rasa ikhlas peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
KTI ini.
3. Ibu Rika Istawati, S.S.T., M. Kes selaku pembimbing II yang telah bersedia
4. Ibu Penti Dora Yanti, S.S.T., M.Kes selaku ketua penguji yang telah bersedia
5. Ibu Mira Susmitha, S.K.M selaku kepala puskesmas Rejosari kota pekanbaru
dan staf yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan KTI.
vii
6. Seluruh staf Dosen Akademi Kebidanan Pekanbaru yang telah memberikan
7. Kedua orang tuaku, ayahku Mustafa dan ibuku tersayang yang telah
dukungan dan materi, dan yang mengajariku arti sebuah kesabaran, kejujuran
dalam hidup. Karya ini saya persembahkan untuk kalian. Terima kasih pada
ayah dan ibu, dan kelak cita-cita saya ini akan menjadi persembahan yang
paling mulia untuk kalian, dan semoga Allah SWT selalu melimpahkan
Nisya Sabila yang selalu memberi dukungan do’a dan perhatian. Terima kasih
Kemudian kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik ataupun saran yang
Amin Ya Robbal’alamin
Peneliti
Nofa Khairiyyah
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
ABSTRAK.................................................................................................. iii
ABSTRACT................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL...................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................... 6
ix
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 33
3.1 Jenis dan Desain penelitian......................................................... 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................... 33
3.2.1 Lokasi Penelitian................................................................ 33
3.2.2 Waktu Penelitian................................................................ 33
3.3 Populasi dan Sampel.................................................................... 34
3.3.1 Populasi.............................................................................. 34
3.3.2 Sampel................................................................................ 34
3.4 Definisi Operasional.................................................................... 35
3.5 Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data...................... 36
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data................................................. 36
3.5.2 Teknik Pengolahan Data..................................................... 36
3.6 Analisa Data................................................................................ 37
3.6.1 Analisis Univariat............................................................... 38
3.6.2 Aanlisis Bivariat................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 46
LAMPIRAN................................................................................................ 48
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
3 Master Tabel.............................................................................. 52
15 Dokumentasi Penelitian............................................................ 69
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
seorang individu atau masa dimana terakhir dalam proses kehidupan seorang
individu atau masa dimana individu secara alami mengalami berbagai macam
perubahan keseimbangan baik dari segi fisik, mental, sosial serta spiritual
masa ketika seorang individu berusaha untuk tetap menjalani hidup dengan
bahagia melalui berbagai perubahan dalam hidup. Bukan berarti hal ini
manusia, terjadi proses penuaan secara degeneratif yang akan berdampak pada
berbagai fungsi organ dalam tubuh yang ditandai dengan rentannya tubuh
terhadap berbagai serangan penyakit. Salah satu penyakit yang sering dialami
lansia adalah penyakit hipertensi (Akbar et al., 2020). Hipertensi secara umum
dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolic lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah tinggi menjadi masalah hanya
1
2
bila tekanan darah tersebut persisten. Tekanan darah tersebut membuat sistem
sirkulasi dan organ yang mendapat suplai darah (termasuk jantung dan otak)
(60 tahun keatas) di segala dunia pada tahun 2025 diperkirakannya menggapai
1,2 milyar dengan definisi WHO terdiri dari umur pertengahan yang meliputi
(middle age) 45- 59 tahun, umur lanjut (elderly) umur 60- 74 tahun,usia tua
(Old) 75-90 tahun dan umur sangat lanjut (very old) diatas 90 tahun
2019). Hingga saat ini hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang
penyebab kematian dengan angka 23,7% dari total 1,7 juta kematian di
Menurut data yang diambil dari Provinsi Riau 2019 angka prevalensi
pada kasus hipertensi tertinggi yaitu Bengkalis (85%), dan Siak (70%), Rokan
Hilir dan Meranti (34%), Pekan baru (32%), Kuantan Singingi (21%),
menurunkan tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi adalah jus
daun seledri. Hal ini sesuai dengan penelitian Pratiwi, et al (2019) dimana
aktif yaitu “apigenin”. Zat tersebut mampu menurunkan tekanan darah yang
sebagai zat anti diuretik. Bagian batang dan daun seledri juga memiliki
antagonist dan “mannitol” yang berfungsi sebagai zat yang bersifat diuretik.
Bagian batang dan daun seledri juga memiliki kandungan nitrat yang
masuk ke dalam tubuh manusia akan berubah menjadi Nitric Oxide (NO)
Pada endotel pembuluh darah, Nitric Oxide Synthase (NOS) nantinya akan
Kota Pekanbaru dengan 5 orang lansia yang mengalami tekanan darah tinggi,
daun seledri dan 2 orang diantaranya tidak mengonsumsi daun seledri dalam
5
Tahun 2022?”.
lansia.
lansia.
1. Bagi Responden
3. Bagi Peneliti
lanjutan tentang bagaimana efektivitas jus daun seledri pada lansia yang
hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pembuluh darah dan ditimbulkan oleh desakan darah terhadap dinding arteri
darah paling tinggi terjadi ketika ventrikel berkontaksi (tekanan sistolik) dan
tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
normal, dimana tekanan darah normal sebesar 110/90 mmHg. Tekanan darah
dipengaruhi oleh curah jantung, tahanan perifer pada pembuluh darah, dan
seperti penyakit jantung coroner, left ventricle hypertrophy, dan stroke yang
7
8
keluarga, jenis kelamin, dan umur, serta faktor yang dapat dikontrol seperti
kebiasaan tidur, dan lain sebagainya. Hipertensi yang tidak terkontrol akan
organ vital seperti jantung (infark miokard, jantung coroner, gagal jantung
Hipertensi sangat dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan hidup seseorang yang
sering disebut sebagai the killer disease karena penderita tidak mengetahui
2. Hipertensi sekunder
1) Penggunaan estrogen
2) Penyakit ginjal
4) Hiperaldesteronisme primer
5) Sindroma cushing
6) Feokromositoma
berikut :
1. Sphygmomanometer
pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur
tekanan darah dalam unit yang disebut millimeter air raksa (mmHg).
dengan stetoskop melalui arteri pada bagian depan dari sikut. Tekanan
pada mana dokter pertama kali mendengar denyutan dari arteri adalah
hipertensi.
2. Stetoskop
suara organ lain yang berada di dalam tubuh. Beberapa organ yang
pencernaan, paru- paru, bahkan sampai suara janin yang masih di dalam
untuk mendengar apakah terdapat sesuatu yang tidak normal dari suara
alat ini bisa membantu dokter memilih tindakan dan pengobatan yang
vena.
1. Keturunan
Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang mengidap hipertensi
2. Usia
3. Garam
orang.
4. Kolesterol
meningkat.
5. Obesitas/kegemukan
Orang yang memiliki 30% dari berat badan ideal memiliki risiko lebih
6. Stress
7. Rokok
8. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh, ataupun minuman bersoda dapat
9. Alkohol
1) Umur
laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
2) Jenis Kelamin
hipertensi yang tidak dapat diubah. Dalam hal ini, pria cenderung
menopause.
3) Riwayat Keluarga
1) Obesitas
darah lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang
2) Alkohol
3) Merokok
4) Aktifitas fisik
hipertensi.
6) Stres
sentral otak.
Salah satu ciri dari penyakit hipertensi yaitu sakit kepala. Hal ini karena
3. Jantung berdebar-debar
ini terjadi karena faktor emosi sehingga masih merupakan salah satu ciri
4. Pengelihatan kabur
5. Mimisan
Mimisan adalah salah satu ciri dari hipertensi. Hal ini karena akan
1. Payah Jantung
Kondisi jantung yang tidak lagi mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Kondisi ini terjadi karena kerusakan pada otot jantung
2. Stroke
yang sudah lemah pecah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh darah otak
Stroke bisa juga terjadi karena sumbatan dari gumpalan darah di pembuluh
3. Kerusakan ginjal
4. Kerusakan Penglihatan
yaitu :
1. Non farmakologis
Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam prevensi
Hipertensi.
2. Farmakologis
enalapril),
masa ketika seorang individu berusaha untuk tetap menjalani hidup dengan
bahagia melalui berbagai perubahan dalam hidup. Bukan berarti hal ini
definisi, seorang individu yang telah melewati usia 45 tahun atau 60 tahun
disebut lansia. Akan tetapi pelabelan ini dirasa kurang tepat. Hal ini
tahun. Beberapa orang menyadari bahwa proses penuaan (di luar rambut yang
dan tidak terlihat. Perubahan fisik yang ini, seperti kulit yang mulai keriput
dan mengendur, rambut yang beruban, gigi yang ompong serta adanya
penumpukan lemak di pinggang dan perut. Perubahan fisik yang tidak terlihat
kepadatan tulang.
4. Osteoarthritis.
5. Osteoporosis.
bagaimana dan mengapa penuaan terjadi serta dampak pada aspek fisiologis
dan psikologis.
1. Teori Imunitas
2. Teori Neuroendokrin
penuaan terjadi gangguan pada area neurologi, yaitu waktu reaksi yang
3. Teori Kepribadian
Dalam teori ini, dijelaskan bahwa penuaan yang sehat tidak tergantung
4. Teori Aktivitas
Dalam teori ini dijelaskan bahwa hilangnya fungsi peran pada lansia
5. Teori Kontinuitas
23
proses penuaan cenderung tidak berubah dan lebih jelas pada saat orang
social yang aktif akan terus menikmati gaya hidupnya sampai usia
sosialisasi mereka.
Pada masalah kesehatan biasanya tekanan darah akan naik. Hal ini ada
naiknya tekanan darah pada usia di atas lima puluh tahun bermacam-
macam, baik kerna faktor eksternal (lingkungan luar) atau karena faktor
internal (diri sendiri). Penyebab yang paling sering adalah karena penyakit
(misalnya, gangguan ginjal) dan pola makan yang kurang baik (banyak
24
2. Kolesterol
hidup sehat. Akibatnya, kolesterol yang ada dalam tubuh sulit untuk
dikeluarkan. Terkadang pola makan yang buruk saat muda baru bisa
3. Jantung
terjadi karena buruknya gaya hidup. Gaya hidup yang buruk membuat
organ vital ini bekerja lebih keras untuk mengompensasi kondisi tubuh.
4. Stroke
terserang stroke di usia muda. Hal ini tidak lain karena pola makan dan
pola hidup yang kurang baik. Stroke merupakan bentk serangan penyakit
yang perlahan namun pasti, jadi bagi seseorang berusia di atas 50 tahun
5. Prostat
Biasanya masalah prostat sering terjadi di saat usia sudah senja. Masalah
25
6. Artiritis
dimakan.
7. Diabetes
Diabetes atau tingginya kadar gula darah karena gangguan insulin adalah
tahun. Diabetes disebabkan oleh beberapa faktor. Ada yang karena genetic
atau keturunan, ada pula yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang
baik.
2.3 Seledri
makanan dikarenakan memiliki rasa yang khas dan renyah. Susunan tubuh
tanaman seledri terdiri dari daun, tangkai daun, batang dan akar. Daun seledri
bersifat majemuk, menyirip ganjil dengan anak daun antara 3 sampai 7 helai.
sampai 5 cm. tangkai daun tumbuh tegak ke atas atau ke pinggir batang
(Widiastuti,2012).
sebagai campuran dalam sayur sop atau di olah sebagai jus. Seledri (Apium
graveolens L) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan
darah membesar dan mengurangi tekanan darah. Pada pemberian jus seledri
setahun sampai dua tahun. Daun seledri bersifat majemuk, menyirip ganjil
dengan anak daun 3-7 helai. Tepi daun umumnya beringgit dengn pangkal
2-7,5 cm dan lebar 2-5 cm. tangkai daun tumbuh tegak ke atas atau ke pinggir
golongan, yaitu :
Ciri khas seledri ini terletak pada tata cara panennya, yaitu dicabut
Jenis seledri ini biasa dipanen dengan cara dipotong pada pangkal
batangnya.
Seledri ini biasa di panen daunnya saja. Ciri khas seledri berumbi terletak
umbi.
semua bagian tanaman ini (daun, tangkai, umbi dan biji) semua biasa
terdapat pada seledri adalah limonene (214 mg per kg). seluruh bagian
vitamin K.
asparagine, zah pahit, vitamin (A, B, dan C), apiin, minyak menguap,
daun seledri secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 2.3 sebagai berikut:
28
Komponen Jumlah
Air 93 ml
Lemak 0,1 gr
Karbohidrat 4 gr
Protein 0.9 gr
Serat 0.9 gr
Kalsium 50 mg
Besi 1 mg
Yodium 150 mg
Kalium 400 mg
Magnesium 85 mg
Vitamin A 130 IU
Vitamin K 15 mg
Vitamin C 15 mg
Riboflavin 0.05
Tlamin 0.03
Nikotinamid 0,4 mg
Sumber: (Ulya, N, Jannah 2021)
jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah
sehingga darah akan mengalir dengan lancar dan tekanan darah akan
menurun.
1. Flavanoid
pembuluh darah.
2. Apigenin
3. Vitamin C
metabolism kolesterol.
30
4. Fitosterol
obat- obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai
nafsu makan (karminativa). Banyak sekali manfaat dari seledri, selain dapat
2012).
3. Cara pembuatan
4. Cara pemakaian: jus seledri diminum 1 kali sehari (pada pagi hari).
32
penelitian. Istilah “teori” penyusun kerangka dapat berupa teori yang ada,
definisi konsep atau dapat dari logika (Fahruddin, 2018). Kerangka teori
Hipertensi
Farmakologi Non-Farmakologi
hubungan tau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin
2.6 Hipotesis
harus dibuktikan kebenarannya, dan kondisi ini akan menjadi tolak ukur serta
arah dari penelitian yang akan dilakukan (Susila dan Susanto, 2014).
METODE PENELITIAN
menghubungkan jus daun seledri dalam penurunan tekanan darah tinggi pada
01 X 02
Keterangan :
02 : Pengukuran kedua
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus tahun 2022.
34
35
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
ini adalah bagian dari populasi terjangkau. Dalam teknik pengambilan sampel
peneliti.
Pada penelitian ini terdapat kriteria, yaitu kriteria Inklusi dan Kriteria
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
dengan pengendalian yang ketat maka ukuran sampel bisa antara 10-20
ruang lingkup atau pengertian variable-variabel yang diamati atau diteliti dan
(Notoatmodjo, 2018).
Definisi operasional adalah suatu atribut sifat atau nilai dari objek atau
kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
mengumpulkan data, variable adalah atribut atau obyek yang memili variasi
antara satu sama lainnya. Identitas variable dalam penelitian ini digunakan
(Sugiyono, 2014), variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut:
37
Skala
No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur
ukur
1 Konsumsi jus Jus daun seledri Blender, Ordinal Konsumsi Jus
daun seledri yang diberikan pada gelas ukur, daun seledri
lansia dengan timbangan
takaran 100 gram per makanan,
1 gelas dalam sehari daun seledri
selama 5 hari, dan air
pengecekan tekanan
darah dilakukan
setelah pemberian
jus daun seledri
2 Penurunan Hasil pemeriksaan Alat Numerik 1. Hipertensi
tekanan darah tekanan darah sebelum Sphygmo derajat 1
dan sesudah pemberian manometer, (140-159
jus daun seledri stetoskop mmHg)
dan lembar 2. Hipertensi
observasi. derajat 2
(160-179
mmHg)
3. Hipertensi
derajat 3
(>180 mmHg)
dimana peneliti mengamati atau mengukur dan mencatat kejadian hasil yang
sedang diteliti dalam sebuah lembar kuisioner yang berisi variable yang akan
diteliti.
1. Editing
2. Coding
untuk merekan dua secara manual. Lembar atau kode berisi nomor
3. Processing
analisis.
4. Tabulating
Yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
5. Entri data
kali pada waktu pagi dengan memberikan jus daun seledri sebanyak 100 gram
140-159 mmHg
160-179 mmHg
>180 mmHg
statistic t-dependent yaitu uji statistic paired sampel t-test untuk mengukur
tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan konsumsi jus daun seledri pada
menerima hipotesis :
HASIL PENELITIAN
keterangan sehat, rawat jalan, lepas jahitan, ganti balutan, jahit luka, cabut
gigi, pemeriksaan tensi, tes hamil, periksa anak, tes golongan darah, asam
variable yang diteliti yakni data demografi lansia meliputi umur, jenis
40
41
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil dari 12 orang lansia
yang mengalami tekanan darah tinggi sebagian besar responden berada pada
2. Data Khusus
Data khusus dai hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
dengan uji stastik menggunakan uji t test dengan uji t-dependen paired t-test
jus daun seledri. Hasil penelitian pada analisi bivariate dapat dilihat pada
darah tinggi pada lansia pada pengukuran pertama adalah 2.00 dengan standar
rata 1.67 dengan standar devisiasi 0.142. Terlihat nilai mean perbedaan antara
pengukuran pertama dan kedua adalah 0.33 dengan standar deviasi 0.497.
Hasil uji statistic didapatkan nilai p value = 0.039 maka dapat disimpulkan
ada perbedaan yang signifikan antara penurunan tekanan darah tinggi sebelum
43
4.3 Pembahasan
hasil dari 12 orang lansia yang mengalami tekanan darah tinggi sebagian
besar responden berada pada rentang usia 45-59 tahun sebanyak 8 responden
mengonsumsi jus daun seledri dalam penurunan tekanan darah tinggi pada
lansia pada pengukuran pertama adalah 2.00 dengan standar devisiasi 0.739
pengukuran pertama dan kedua adalah 0.33 dengan standar deviasi 0.497.
mengonsumsi jus daun seledri dalam penurunan tekanan darah tinggi pada
< 0.05.
pembuluh darah dan ditimbulkan oleh desakan darah terhadap dinding arteri
darah paling tinggi terjadi ketika ventrikel berkontaksi (tekanan sistolik) dan
(NBP) sebagai salah satu kandungan utama, yaitu senyawa berminyak dan
peran penting dalam efek antihipertensi dari ramuan ini dengan hasil uuji
mempengaruhi tekanan darah tinggi. Hal ini dapat dilihat setelah dilakukan
maka dapat memberikan manfaat dalam penurunan tekanan darah tinggi pada
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut:
5.2 Saran
1. Bagi Peneliti
tinggi pada lansia, sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar
46
47
3. Bagi Responden
daun seledri secara teratur dan menjaga pola makan untuk membantu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber atau
dengan variable lain serta dapat mengkaji lebih lanjut mengenai manfaat
jus seledri.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, F., Nur, H., & Humaerah, U. I. (2020). Karakteristik Hipertensi pada
Lanjut Usia di Desa Buku. JWK. Diambil dari https://stikessantupaulus.e-
journal.id/JWK/article/view/88
48
49
Festi, P. (2018). Buku Ajar Lanjut Usia, Perspektif Dan Masalah. Surabaya:
UMSurabaya Publishing. Retrieved from
https://www.google.co.id/books/edition/Lanjut_Usia_Perspektif_dan_Masa
lah/aPmvDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=buku+ajar+lanjut+usia+perspektif+dan+masalah&pg=
PP3&printsec=frontcover
Lampiran 1
Dengan hormat,
NIM : 1915250022
program kebidanan yang sedang saya jalani, saya akan melakukan penelitian
Kota Pekanbaru Tahun 2022”. Saya mohon ibu bersedia menjadi responden
ini hanya sebatas penelitian, apabila responden menyetujui maka saya mohon
Pekanbaru, 2022
Peneliti,
Nofa Khairiyyah
50
Lampiran 2
Pekanbaru, 2022
Responden
( )
51
Lampiran 3
MASTER TABEL
EFEKTIVITAS MENGONSUMSI JUS DAUN SELEDRI DALAM PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI
PADA LANSIA DI PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU TAHUN 2022
52
Lampiran 4
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 45-59 8 66.7 66.7 66.7
>60 4 33.3 33.3 100.0
Total 12 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 5 41.7 41.7 41.7
Perempuan 7 58.3 58.3 100.0
Total 12 100.0 100.0
Pre
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Hipertensi derajat 1
3 25.0 25.0 25.0
(140-159 mmHg)
Hipertensi derajat 2
6 50.0 50.0 75.0
(160-179 mmHg)
Hipertensi derajat 3
3 25.0 25.0 100.0
(>180 mmHg)
Total 12 100.0 100.0
53
54
post
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Hipertensi derajat
1 (140-159 3 25.0 25.0 25.0
mmHg)
Hipertensi derajat
2 (160-179 9 75.0 75.0 100.0
mmHg)
Total 12 100.0 100.0
Std.
Mean N Deviation Std. Error Mean
Paired Differences
95% Confidence
Pair Pretest -
.333 .492 .142 .020 .646 2.345 11 .039
1 Posttest
55
Lampiran 5
56
Lampiran 6
57
Lampiran 7
58
Lampiran 8
59
Lampiran 9
60
Lampiran 10
61
Lampiran 11
62
Lampiran 12
63
Lampiran 13
64
65
Lampiran 14
67
68
69
Lampiran 15
DOKUMENTASI
Responden sedang meminum jus daun Responden sedang meminum jus daun
seledri seledri
Responden sedang meminum jus daun Responden sedang meminum jus daun
seledri seledri
71
Responden sedang meminum jus daun Responden sedang meminum jus daun
seledri seledri
Responden sedang meminum jus daun Responden sedang meminum jus daun
seledri seledri
Responden sedang meminum jus daun Responden sedang meminum jus daun
seledri seledri