Anda di halaman 1dari 51

1

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK - DM JUVENILE

A. KASUS ANAK DM JUVENILE

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke rumah sakit Medistra


dengan keluhan : anak mengatakan bahwa ia banyak makan, banyak minum,
banyak kencing, berat badannya turun, enuresis. Ia juga mudah tersinggung,
tidak bisa perhatian lama ketika mengikuti pelajaran sekolah, merasa lelah,
penglihatan kabur, sakit kepala, kalau ada luka sukar sembuh dan mudah
terserang flu.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB: 25 kg, PB: 135 cm, suhu:
37,5 0C, nadi: 92x/menit. Respirasi: 24x/menit, TD: 110/70 mmHg. Turgor kulit
kembali segara, kulit kering, membrane mukosa kering. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan: Hb: 11,2gr/dl, Hematokrit: 30%, eritrosit:
4,0(x106/uL), trombosit: 210000/mm3, leukosit: 9.500/uL, glukosa darah
300mg/dl.

Pasien mengatakan sangat cemas dengan keadaannya. Keluarga


mengatakan ibu pasien menderita diabetes melitus. Orang tua pasien khawatir
memikirkan masa depan anaknya. Terapi/instruksi medis yang diberikan saat ini :
cek gula darah 2x/hari, insulin 2 unit dari U 100 sebelum makan.

2
B. PENGKAJIAN

I. DATA DEMOGRAFI
➢ Biodata
- Nama : An.L
- Usia : 10 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan : Tidak ada
- Alamat : Bekasi
- Suku : Betawi
- Status pernikahan : Belum Menikah
- Agama : Islam
- Diagnosa medis : Diabetes Melitus Tipe 1
- No.RM 004
- Tanggal masuk : 01-11-2018
- Tanggal pengkajian : 01-11-2018

➢ Penanggung jawab
- Nama : Ny.A
- Usia : 32 Tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : PNS
- Hubungan dengan klien : Ibu Kandung

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan bahwa ia banyak makan, banyak minum, banyak
kencing, berat badannya turun, suka mengompol (enuresis).

3
III. RESUME
Anak laki-laki berusia 10 tahun datang dengan keluhan banyak makan
namun bb menurun (30-25kg), banyak minum (kencing 7-10 x/sehari),
cepat merasa lelah, pengelihatan kabur, sakit kepala, mudah terserang flu.
Kadar glukosa darah 30 mg/dl

IV. RIWAYAT KESEHATAN


➢ Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien juga mengatakan anaknya mudah tersinggung, tidak bisa
perhatian lama ketika mengikuti pelajaran sekolah, merasa lelah,
penglihatan kabur, sakit
➢ Riwayat penyakit dahulu
Ibu pasien megatakan anaknya tidak pernah mengalami hal yang
serupa sebelumnya.

➢ Riwayat penyakit keluarga


Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat penyakit
DM.

V. POLA KEBUTUHAN DASAR (DATA BIO-PSIKO-


SOSIO-KULTURAL- SPIRITUAL)
➢ Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika dengan pelayanan kesehatan pasien merasa
takut tapi, akan cepat sembuh.
➢ Pola Nutrisi-Metabolik
- Sebelum sakit :

4
Pasien mengatakan pasien biasa makan 1 piring nasi dengan
lauk dan sayur (3xsehari). Dan juga biasa minum air putih
kurang lebih 6-8 gelas. BB : 30 Kg

- Saat sakit
Pasien mengatakan pola makannya berubah, setelah sakit
pasien makan 1 porsi 4x sehari ditambah makanan ringan
saat disekolah. Dan juga minum air putih 8-10 gelas/hari. BB
: 25 Kg.
➢ Pola Psiko-sosial
Pasien mengatakan dijauhi teman-temannya karena pasien mudah
marah dan tersinggung.
➢ Pola Eliminasi
1) BAB
- Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB normal 1x sehari
setiap pagi dengan konsistensi lembek kecoklatan dan bau
khas feses.

- Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada perubahan BAB, pasien tetap
BAB normal 1x sehari setiap pagi dengan konsistensi
lembek kecoklatan dan bau khas feses, dan dibantu oleh
orang lain.

2) BAK
- Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa BAK 5-6 x sehari dengan
konsistensi kuning cair dan bau khas urine.
- Saat sakit :
Pasien mengatakan terjadi perubahan frekuensi BAK, pasien
BAK 7-10 x sehari.

5
➢ Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan Dan Minum ✓
Mandi ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Berpindah ✓

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain,

3: Dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

2) Latihan
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa melakukan aktivitas
sehari – hari sebagai pelajar.
- Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit merasakan lemah
dan terganggu saat beraktivitas.

➢ Pola kognitif dan Persepsi


Orang tua pasien mengatakan sudah curiga terkait penyakit
anaknya karena ibu pasien mengalami diabetes melitus, tetapi orang
tua pasien tetap merasa cemas terkait masa depan anaknya.
➢ Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena
penglihatannya sering kabur dan merasa mudah lelah
➢ Pola Tidur dan Istirahat
- Sebelum sakit :
Orang tua pasien mengatakan anaknya biasa tidur 6-7 jam
perhari dan tidur dengan nyenyak

6
- Saat sakit :
Orang tua pasien mengatakan anaknya mengalami gangguan
pola tidur, pasien menjadi sulit tidur karena cemas akan
penyakitnya. Pasien tidur 5-6 jam perhari.
➢ Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan keluarganya baik, telihat ibu dan
ayahnya menemani pasien bergiliran dan selalu memberi support
untuk tetap tenang agar cepat sembuh dan pulang
➢ Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan bahwa mudah tersinggung dan tidak bisa
perhatian lama ketika mengikuti pelajaran sekolah
➢ Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa keluarganya beragama islam dan tidak
mengalami gangguan dalam beribadah.

7
VI. PENGKAJIAN FISIK
a. Keadaan umum : Composmentis
GCS 15
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 37,50C
Respirasi : 24x/menit
c. Pemeriksaan fisik
➢ Kepala dan leher :
o Kepala
- Inspeksi : Rambut hitam, penyebaran rambut merata,
rambut mudah rontok dan tidak ada kebotakan
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
o Mata
- Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil isokor, tidak ada edema palpebra,
pasien tidak dapat mengartikan objek dengan benar,
mata pasien terlihat sayu.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
o Hidung
- Inspeksi : simetris, penyebaran silia merata, tidak
terdapat secret, tidak ada lesi dan edema.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis,
etmoidalis, maksilaris.
o Telinga :
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka,
tidak ada serumen dan discharge.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kartilago

8
o Mulut :
- Inspeksi : tidak ada cyanosis, tidak ada karies, tidak
ada stomatitis, bibir simetris, mukosa bibir kering.
➢ Dada :
o Paru
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : vokal taktil premitus terasa getaran
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler
o Jantung
- Inspeksi : Iktuskordis tidak tampak
- Palpasi : Teraba iktuskordis di ICS 5
- Perkusi : Dullnes
- Auskultasi : BJ1 dan BJ2 normal
➢ Abdomen :
- Inspeksi : simetris, tidak ada oedema, tidak ada lesi
- Perkusi : tidak ada nyeri ketuk pada daerah abdomen
maupun CVA
- Palpasi: tidak ada massa dan pembengkakan
➢ Integumen :
- Inspeksi : kulit pasien kering, tidak ada
hiperpigementasi
- Palpasi: turgor kulit elastis, kembali < 3 detik.

➢ Ekstremitas :
o Atas & Bawah
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi dan pus
- Palpasi: pitting edema (-), CRT < 3 detik

9
➢ Neurologis :
o Status mental dan emosi : mudah tersinggung bila sedang
kelelahan
o Pemeriksaan refleks :
- Hammer : Otot bisep dan trisep :+ /+
- Patela : +

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Data laboratorium
NO Tanggal Jenis Nilai Normal
Ditemukan Pemeriksaan Hasil Pada Anak
1 Hemoglobin 11,2gr/dl 11-16 gram/dL
2 Hematocrit 30% 31-45%
3 01-11-2018 Eritrosit 4,0(x106/uL) 3.6-4.8 juta
sel/mm3
4 Trombosit 210.000/mm3 150.000 –
450.000
sel/mm3
5 Leukosit 9.500/uL 4500-
13.500/mm3
6 Glukosa Darah 300mg/dl 70-150mg/dl.

VIII. TERAPI SAAT INI


➢ Cek gula darah 2/hari
➢ Insulin 2 unit dai U100 sebelum makan

10
DATA FOKUS

Nama klien / umur : An. Toni/10 tahun

No. kamar / ruang :

DS DO
1. Pasien mengatakan bahwa ia TTV :
banyak makan tetapi bb turun TD = 110/70 mmHg
2. Psien mengatakan banyak NADI = 92x/m
minum dan BAK SUHU =37,5 derajat cecius
3. Pasien mengatakan bahwa suka RR – 24x/m
mengompol di malam hari
4. Pasien mengatakan cemas Pemfis :
dengan keadaannya 1. Mata. Inspeksi – pasien tidak
5. Pasien megatakan tidak bisa dapat mengartikan objek
perhatian lama keika mengikuti dengan benar, mata pasie
pelajaran sekolah, merasa lelah, terlihat layu
penglihatan kabur, sakit kepala, 2. Mulut. Inspeksi – mukosa bibir
kalua ada luka sukar semuh dan kering
mudah terserang flu 3. Integumen:
6. Ibu pasien mengaakan bahwa Inspeksi kulit pasien kering
dirinya mempunyai riwayat 4. Neurologis (Status mental dan
penyakit dm emosi)
7. Pasien mengatakan pola mudah tersinggung bila sedang
akannya beruubah, setelah sakit kelelahan
pasien makan 1 porsi 4x sehari 5. BB sebelum sakit: 30 kg
ditambh akanan ringan saat BB saat sakit : 25 Kg.
disekolah. Dan juga minum air 6. Hematokrit: 30%,
putih 8-10 gelas/hari 7. Glukosa darah 300mg/dl.
8. Pasien mengatakan menjadi
takut karena dijauhi teman-

11
temannya karena pasien mudah
marah dan tersinggung
9. Pasien mengatakan terjadi
perubahan frekuensi Bk,
PASIEN bak 7-10 X SEHARI
10. Orang tua pasien mengatakan
anaknya mengalami gangguan
pola tidur, pasien menjadi sulit
tidur karen cemas akan
penyaktnya. Pasien tidur 5-6
jam perhari
11. Pasien mengatakan bahwa
mudh tersingung dan tidak bisa
perhatian lama ktika mengikuti
pelajaran sekolah

12
ANALISA DATA

Nama klien/umur : An. Toni/10 tahun

No. kamar/ ruang :

No. data masalah etiologi


1. DS: Risiko deficit Peningkatan
1. Pasien nurisi kebutuhan
mengatakan bahwa metabolism. D.d
ia banyak makan porsi makan
dan berat badannya meningkat namun
turun BB menurun
2. Ibu pasien
mengatakan bahwa
dirinya mempunyai
riwayat penyakit
DM
3. Pasien
mengatakan pola
makannya berubah,
setelah sakit pasien
makan 1 porsi 4x
sehari ditambah
makanan ringan saat
disekolah.
Dan juga minum air
putih 8-10
gelas/hari.

DO:
1. Tanda-tanda Vital

13
Tekanan Darah:
110/70 mmHg
Nadi
:92x/menit
Suhu
37.5°C
Respirasi
24x/menit
3. BB sebelum sakit
: 30 kg
BB saat sakit : 25
Kg.
Glukosa 300mg/dl
4. Mulut:
Inspeksi : mukosa
bibir kering

2. DS : Gangguan Penurunan
➢ Pasien eliminasi urin kemampuan
mengatakan menyadari tanda-
banyak tana gangguan
minum, kandung kemih
banyak d.d. suka
kencing mengompol pada
➢ Pasien malam hari
mengatakan
bahwa suka
mengompol
dimalam
hari

14
➢ Pasien
mengatakan
terjadi
perubahan
frekuensi
BAK, pasien
BAK 7-10 x
schari

DO :
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah:
110/70 mmHg
Nadi
92x/menit
Suhu
:37.5°C
Respirasi
:24x/menit
- Integumen :
Inspeksi kulit pasien
kering
Glukoa darah 300
mg/dl

3. DS : Ansietas Faktor keturunan


➢ Pasien (tempramen
mengatakan mudah teragitasi
sangat sejak lahir) d.d.
cemas pasien

15
dengan mengatakan
keadaannya cemas
➢ Pasien
mengatakan
menjadi
takut karena
teman-
temannya
menjauhinya
karena
pasien
mudah
marah dan
tersinggung
➢ Orang tua
pasien
mengatakan
anaknya
mengalami
gangguan
pola tidur,
pasien
menjadi sulit
tidur karena
cemas akan
penyakitnya.
Pasien tidur
5-6 jam
perhari.
➢ Pasien
mengatakan

16
bahwa
mudah
tersinggung
dan tidak
bisa
perhatian
lama ketika
mengikuti
pelajaran
sekolah

DO:
Tanda-tanda
Vital
➢ Tekanan
Darah
110/70
➢ Nadi
:92x/menit
➢ Suhu
: 37.5°C
➢ RR :
24x/menit
Mata
➢ Respirasi
➢ Inspeksi:
pasien tidak
dapat
mengartikan
objek
dengan

17
benar, mata
pasien
terlihat sayu
➢ Neurologis
(Status
mental dan
emosi)
➢ mudah
tersinggung
bila sedang
kelelahan

18
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama klien / umur : An. Toni/ 10 tahun

No kamar/ rung :

No. Diagnose Tanggal Tanggal Paraf dan


keperawatan ditemukan teratasi nama jelas
1. Risiko deficit 15 Maret 18 Maret Kel 6
nutrisi b.d. 2023 2023
Peningkatan
kebutuhan
metabolism.
D.d porsi
makan
meningkat
namun BB
menurun

2. Gangguan 15 Maret 18 Maret Kel 6


eliminasi urin 2023 2023
b.d.
Penurunan
kemampuan
menyadari
tanda-tana
gangguan
kandung
kemih d.d.
suka
mengompol

19
pada malam
hari

3. Ansietas b.d. 15 Maret 17 Maret Kel 6


Faktor 2023 2023
keturunan
(tempramen
mudah
teragitasi
sejak lahir)
d.d. pasien
mengatakan
cemas

20
RENCANA KEPERAWATAN

Nama klien/umur : An. Toni/ 10 tahun

No kamar/ ruang :

TANGG N DIAGNOSA TUJUAN DAN RENCAN PAR


AL O. KEPERAWAT KRITERIA HASIL A AF
AN (PES) TINDAKA DA
N NAM
A
JELA
S
15-03- 1 Risiko defisit Setelah dilakukan Manajemen Kel 6
2023 nutrisi b.d. inervensi keperwatan Hiperglike
Peningkatan selama 3x24 jam mia
kebutuhan maka berat badan (glukosa
metabolism. ekpetasi membaik darah diatas
D.d porsi dengan kriteria hasil : rentang
makan 1. berat normal :
meningkat badan 300mg/dl)
namun BB memb
menurun aik Observasi :
(tidak
menu 1.
run) Identifikasi
2. Indek kemungkin
s an
masa penyebab
tubuh hiperglikem
(mem ia
baik)

21
2.
Identifikasi
situasi yang
menyebabk
an
kebutuhan
insulin
meningkat
(DM TIPE
1)
3. Monitor
kadar
glukosa
darah
4. Monitor
tanda dan
gejala
hiperglikem
ia (mis.
poliuria,
polidipsia,
polifagia,
kelemahan,
malaise,
pandangan
kabur, sakit
kepala)
5. Monitor
intake dan
output
cairan

22
6. Monitor
keton urine,
kadar
analisa gas
darah,
elektrolit,
tekanan
darah
ortostatik
dan
frekuensi
nadi

Terapeutik :

7. Berikan
asupan
cairan oral
Konsultasi
dengan
medis jika
tanda dan
gejala
hiperglikem
ia tetap dan
ada atau
memburuk

Edukasi :

23
8. Anjurkan
menghindar
i olahraga
ataupun
aktivitas
berlebih
saat kadar
glukosa
darah lebih
dari 250
mg/dL
9. Anjurkan
monitor
kadar
glukosa
darah
dengan
diajarkan
kepada
pendampin
g anak
10.10.
Anjurkan
kepatuhan
terhadap
diet dan
olahraga
11. Ajarkan
pengelolaan
diabetes ke
pendampin

24
g anak (mis.
penggunaan
insulin,
obat oral,
monitor
asupan
cairan,
penggantia
n
karbohidrat
, dan
bantuan
profesional
kesehatan)

Kolaborasi
:

12.
Kolaborasi
pemberian
insulin, Jika
perlu
13.
Kolaborasi
pemberian
cairan IV,
Jika perlu
Kolaborasi
pemberian

25
kalium, Jika
perlu

2. Gangguan setelah dilakukan Manajemen Kel 6


eliminasi urin intervensi eliminasi
b.d. Penurunan keperawatan selama urin :
kemampuan 3x 24 jam maka
menyadari Kontinensia Urin Observasi :
tanda-tana dengan ekspektasi
gangguan membaik. Dengan 1.
kandung kemih kriteria hasil : Identifikasi
d.d. suka 1. frekuensi tanda dan
mengompol berkemih membaik gejala
pada malam 2. sensasi berkemih inkontinens
hari membaik ia urine
3. distensi kandung 2.
kemih menurun Identifikasi
4. pola eliminasi faktor yang
normal ( 5-6x/hari) menyebabk
5. berkemih pada an
tempat yang tepat inkontinens
ia urin
3. Monitor
eliminasi
urin (mis.
frekuensi,
konsistensi,
aroma,

26
volume dan
warna)

Terapeutik :

4. Catat
waktu-
waktu dan
haluaran
berkemih
5. Batasi
asupan
cairan, jika
perlu

Edukasi :

7. Ajarkan
tanda gejala
infeksi
saluran
kemih
8. Ajarkan
ke
pendampin
g anak
mengukur
asupan
cairan dan

27
haluaran
urine
9. Ajarkan
mengenali
tanda
berkemih
dan waktu
yang tepat
untuk
berkemih
10. Ajarkan
terapi
modalitas,
penguatan
otot-otot
panggul
atau
berkemih
11.
Anjurkan
minum
yang cukup
12.
Anjurkan
mengurangi
minum
menjelang
tidur

Kolaborasi
:

28
13.
Kolaborasi
pemberian
obat
supositoria
uretra, Jika
perlu

3. Ansietas b.d. setelah dilakukan Terapi Kel 6


musik :
Faktor tindakan
keturunan keperawatan selama Observasi
(tempramen 1x 24 jam maka
1.
mudah tingkat ansietas Identifikasi
perubahan
teragitasi sejak menurun, dengan
perilaku
lahir) d.d. kriteria hasil : atau
fisiologis
pasien 1. Konsentrasi
yang akan
mengatakan membaik dicapai
(mis.
cemas 2. Frekuensi
relaksasi,
pernapasan membaik stimulasi,
konsentrasi,
3. Kontak mata
penguranga
membaik n rasa sakit)
2.
4. Pola berkemih
Identifikasi
membaik minat
terhadap
5. perilaku gelisah
musik
menurun 3.
Identifikasi
6. Verbalisasi
musik yang
kebingungan disukai
menurun
Terapeutik
:

29
7. Verbalisasi
4. Pilih
khawatir akibat
musik yang
kondisi yang disukai
Posisikan
dihadapi menurun
dalam
posisi yang
nyaman
5. Batasi
rangsangan
eksternal
selama
terapi
dilakukan
(mis.
lampu,
suara,
pengunjung
, panggilan
telepon)
6. Sediakan
peralatan
terapi
musik
7. Atur
volume
suara yang
sesuai
8. Berikan
terapi
musik
sesuai
indikasi
9. Hindari
pemberian
terapi
musik
dalam
waktu yang
lama

Edukasi :

10.
Jelaskan
tujuan dan

30
prosedur
terapi
musik
Anjurkan
rileks
selama
mendengar
kan musik

31
PELAKSANAAN (CATATAN KEPERAWATAN)

Nama Klien / umur : An. Toni/ 10 tahun

Kamar/ ruang :

HARI. NO. DX TINDAKAN PARAF DAN


TANGGAL KEPERAWATAN NAMA JELAS
WAKTU DAN HASIL
15 maret 2023 1 2. Identifikasi Kel 6
08.00 WIB situasi yang
menyebabkan
kebutuhan insulin
meningkat (DM
TIPE 1)
RH : DM tipe 1
3. Monitor kadar
glukosa darah
RH : 300 mg/dl
4. Monitor tanda
dan gejala
hiperglikemia (mis.
poliuria, polidipsia,
polifagia,
kelemahan,
malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
RH : Pasien
mengatakan
pandangan kabur
dan sakit kepala

32
5. Monitor intake
dan output cairan
RH : Pasien
mengatakan minum
air 8 gelas sehari
8. Anjurkan
menghindari
olahraga ataupun
aktivitas berlebih
saat kadar glukosa
darah lebih dari 250
mg/dL
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti
9. Anjurkan
monitor kadar
glukosa darah
dengan diajarkan
kepada pendamping
anak
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti
10. Anjurkan
kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
RH : pasien dan
pendamping anak

33
mengatakan
mengerti
11. Ajarkan
pengelolaan
diabetes ke
pendamping anak
(mis. penggunaan
insulin, obat oral,
monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat, dan
bantuan profesional
kesehatan)
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti cara
penggunaan insulin
12. Kolaborasi
pemberian insulin,
Jika perlu

15 maret 2023 1. Identifikasi tanda Kel 6


2
11.00 WIB dan gejala
inkontinensia urine
RH : Pasien BAK 7-
10X sehari
2. Identifikasi
faktor yang

34
menyebabkan
inkontinensia urin
RH : DM Juvenile
3. Monitor
eliminasi urin (mis.
frekuensi,
konsistensi, aroma,
volume dan warna)
RH : Frekuensi 7,
konsistensi kuning
cair dan bau kha
urine
5. Batasi asupan
cairan
RH : Pasien tidak
boleh asupan cairan
lebh dari 1 liter
9. Ajarkan
mengenali tanda
berkemih dan
waktu yang tepat
untuk berkemih
RH : Pasien dan
pendamping anak
mengerti jangan
minum air sebelum
tidur dan berkemih
terlebih dahulu
seblum tidur

35
15 maret 2023 3 1. Identifikasi Kel 6
perubahan perilaku
12.00 WIB
atau fisiologis yang
akan dicapai (mis.
relaksasi, stimulasi,
konsentrasi,
pengurangan rasa
sakit)
RH : Pasien cemas
2. Identifikasi
minat terhadap
musik
RH : Pasien suka
mendengar kartun
upin ipin
3. Identifikasi
musik yang disukai
RH : Pasien suka
music pop
10. Jelaskan tujuan
dan prosedur terapi
musik Anjurkan
rileks selama
mendengarkan
musik
RH : Pasien
tampak antusias

HARI 2

HARI. NO. DX TINDAKAN PARAF DAN


TANGGAL KEPERAWATAN NAMA JELAS
WAKTU DAN HASIL
16 maret 2023 1 2. Identifikasi Kel 6
09.00 WIB situasi yang
menyebabkan

36
kebutuhan insulin
meningkat (DM
TIPE 1)
RH : DM tipe 1
3. Monitor kadar
glukosa darah
RH : 280 mg/dl
4. Monitor tanda
dan gejala
hiperglikemia (mis.
poliuria, polidipsia,
polifagia,
kelemahan,
malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
RH : Pasien
mengatakan
pandangan kabur
dan sakit kepala
5. Monitor intake
dan output cairan
RH : Pasien
mengatakan minum
air 8 gelas sehari
8. Anjurkan
menghindari
olahraga ataupun
aktivitas berlebih
saat kadar glukosa
darah lebih dari 250
mg/dL

37
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti
9. Anjurkan
monitor kadar
glukosa darah
dengan diajarkan
kepada pendamping
anak
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti
10. Anjurkan
kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti
11. Ajarkan
pengelolaan
diabetes ke
pendamping anak
(mis. penggunaan
insulin, obat oral,
monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat, dan

38
bantuan profesional
kesehatan)
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti cara
penggunaan insulin
12. Kolaborasi
pemberian insulin,
Jika perlu

16 maret 2023 1. Identifikasi tanda Kel 6


2
10.30 WIB dan gejala
inkontinensia urine
RH : Pasien BAK 6-
8X sehari
2. Identifikasi
faktor yang
menyebabkan
inkontinensia urin
RH : DM Juvenile
3. Monitor
eliminasi urin (mis.
frekuensi,
konsistensi, aroma,
volume dan warna)
RH : Frekuensi 7,
konsistensi kuning
cair dan bau kha
urine

39
5. Batasi asupan
cairan
RH : Pasien tidak
boleh asupan cairan
lebh dari 1 liter
9. Ajarkan
mengenali tanda
berkemih dan
waktu yang tepat
untuk berkemih
RH : Pasien dan
pendamping anak
mengerti jangan
minum air sebelum
tidur dan berkemih
terlebih dahulu
seblum tidur

16 maret 2023 3 1. Identifikasi Kel 6


perubahan perilaku
11.50 WIB
atau fisiologis yang
akan dicapai (mis.
relaksasi, stimulasi,
konsentrasi,
pengurangan rasa
sakit)
RH : Pasien tampak
tidak cemas
2. Identifikasi
minat terhadap
musik
RH : Pasien suka
mendengar kartun
upin ipin

40
3. Identifikasi
musik yang disukai
RH : Pasien suka
music yang tenang
10. Jelaskan tujuan
dan prosedur terapi
musik Anjurkan
rileks selama
mendengarkan
musik
RH : Pasien
tampak antusias

HARI 3

HARI. NO. DX TINDAKAN PARAF DAN


TANGGAL KEPERAWATAN NAMA JELAS
WAKTU DAN HASIL
17 maret 2023 1 2. Identifikasi Kel 6
08.00 WIB situasi yang
menyebabkan
kebutuhan insulin
meningkat (DM
TIPE 1)
RH : DM tipe 1
3. Monitor kadar
glukosa darah
RH : 200 mg/dl
4. Monitor tanda
dan gejala
hiperglikemia (mis.
poliuria, polidipsia,
polifagia,
kelemahan,

41
malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
RH : Pasien
mengatakan
pandangan kabur
dan sakit kepala
5. Monitor intake
dan output cairan
RH : Pasien
mengatakan minum
air 6 gelas sehari
8. Anjurkan
menghindari
olahraga ataupun
aktivitas berlebih
saat kadar glukosa
darah lebih dari 250
mg/dL
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti
9. Anjurkan
monitor kadar
glukosa darah
dengan diajarkan
kepada pendamping
anak
RH : pasien dan
pendamping anak

42
mengatakan
mengerti
10. Anjurkan
kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti
11. Ajarkan
pengelolaan
diabetes ke
pendamping anak
(mis. penggunaan
insulin, obat oral,
monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat, dan
bantuan profesional
kesehatan)
RH : pasien dan
pendamping anak
mengatakan
mengerti cara
penggunaan insulin
12. Kolaborasi
pemberian insulin

43
17 maret 2023 2 1. Identifikasi tanda Kel 6
10.30 WIB dan gejala
inkontinensia urine
RH : Pasien BAK 6-
8X sehari
2. Identifikasi
faktor yang
menyebabkan
inkontinensia urin
RH : DM Juvenile
3. Monitor
eliminasi urin (mis.
frekuensi,
konsistensi, aroma,
volume dan warna)
RH : Frekuensi 7,
konsistensi kuning
cair dan bau kha
urine
5. Batasi asupan
cairan
RH : Pasien tidak
boleh asupan cairan
lebih dari 1 liter
9. Ajarkan
mengenali tanda
berkemih dan
waktu yang tepat
untuk berkemih
RH : Pasien dan
pendamping anak

44
mengerti jangan
minum air sebelum
tidur dan berkemih
terlebih dahulu
seblum tidur

45
EVALUASI

NO. DX HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI PARAF DAN


HASIL (SOAP) NAMA
JELAS
1 15-Maret-2023 dx 1 Kel 6
s = pasien dan
pendamping
paham hubungan
antara asupan
makan dan
olahraga, pasien
menyatakan
pandangan kabur
dan sakit kepala,
pasien dan
pendamping
tampak bingung
karena bb
menurun namun
nafsu makan
banyak
O = pasien
tampak cemas,
lemah, bb
menurun 5 kg
saat sakit
A = masalah
belum teratasi
P = lanjutkan
intervensi

46
dx 2
S = pasien
mengatakan
banyak minum,
mengompol
pada malam hari,
dan saat sakit
BAK 7-10 x
sehari
O = suhu 37,5°C,
RR 24 X/M,
glukosa darah
300mg/dl
A = masalah
belum teratasi
P = lanjutkan
intervensi

dx 3
S= pasien
mengatakan
cemas dengan
keadaannya,
pasien takut
karena temannya
menjauhinya,
pasirn sulit tidur
O= pasien
tampak cemas,
mata pasien

47
terlihat kurang
tidur
A= masalah
belum teratasi
P= lanjutkan
intervensi

2 15-Maret-2023 dx 1 Kel 6
s = pasien dan
pendamping
paham hubungan
antara asupan
makan dan
olahraga, pasien
menyatakan
pandangan kabur
dan sakit kepala,
pasien dan
pendamping
tampak bingung
karena bb
menurun namun
nafsu makan
banyak
O = pasien
tampak cemas,
lemah, bb
menurun 5 kg
saat sakit
A = masalah
belum teratasi

48
P = lanjutkan
intervensi

dx 2
S = pasien
mengatakan
banyak minum,
mengompol
pada malam hari,
dan saat sakit
BAK 6-8 x
sehari
O = suhu 37°C,
RR 20 X/M,
glukosa darah
280mg/dl
A = masalah
belum teratasi
P = lanjutkan
intervensi

dx 3
S= pasien
mengatakan
sudah tidak
cemas dengan
keadaannya dan
pola tidur
membaik

49
O= pasien sudah
tidak tampak
cemas
A= masalah
teratasi
P= intervensi di
hentikan

50
DAFTAR PUSTAKA

ALOMEDIKA. (2022, MEI 24). PATOFISIOLOGI DM TIPE 1. Diambil kembali dari DM TIPE 1

HERIANI. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R USIA 5 TAHUN DENGAN


DIAGNOSA MEDIS DM TIPE 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R USIA 5 TAHUN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DM TIPE 1.

PUTRI, R. D. (2022). ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIABETES


MELLITUS DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA. POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA.

RAMLI. (2021). MANIFESTASI DIABETES MELLITUS TIPE 1 PADA RONGGA MULUT ANAK.
MANIFESTASI DIABETES MELLITUS TIPE 1 PADA RONGGA MULUT ANAK.

RIAWATI, D. (2022, MARET 2). DIAGNOSIS DM TIPE 1. Diambil kembali dari ALOMEDIKA.

RSUDKAJEN. (2022). PENGERTIAN PENYAKIT DIABETES, FAKTOR RISIKO, DAN


PENCEGAHAN. PENGERTIAN PENYAKIT DIABETES, FAKTOR RISIKO, DAN PENCEGAHAN.

RUSTIDA, A. K. (2019). ASKEP ANAK DM JUVENILE. ASKEP DM ANAK JUVENILE.

UNIMUS. (2019). DIABETES MELLITUS JUVENILE. DM JUVENILE.

51

Anda mungkin juga menyukai