Anda di halaman 1dari 9

Beranda News

NEWS

Kehidupan Zaman Megalitikum beserta


Peninggalannya

Berita Hari Ini


Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti,
lifestyle dan masih banyak lagi.

Konten dari Pengguna

15 Desember 2020 20:11

Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Dolmen, Peninggalan Zaman Megalitikum. Foto: Pinterest.


Zaman megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar. Disebut zaman
batu besar karena pada masa itu manusia menggunakan batu berukuran
besar sebagai peralatan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Ahli arkeolog menyebutkan ciri-ciri zaman megalitikum terletak pada fosil


yang ditemukan. Di mana di zaman megalithikum terdapat banyak sekali
peninggalan berupa kapak batu, rumah batu, dan perlengkapan lain yang
juga terbuat dari batu.

Pada zaman batu ini manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupun masih
dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
Kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mulai
meningkat.

Berikut ulasan lengkap mengenai kehidupan zaman megalitikum beserta


peninggalannya.

Ciri-ciri Zaman Megalitikum

Berikut ciri-ciri kehidupan zaman batu besar:

1. Telah mengetahui sistem pembagian kerja.

2. Telah ada pemimpin atau kepala suku.

3. Sudah memanfaatkan logam untuk dijadikan peralatan sehari-hari.

4. Sudah menerapkan sistem food producing atau bercocok tanam.

5. Sudah terdapat norma-norma yang berlaku.


6. Menggunakan sistem hukum rimba (primus interpercis), yakni memilih
yang terkuat dari yang terkuat.

Ilustrasi Kehidupan Zaman Megalitikum. Foto: Pinterest

Kehidupan Zaman Megalitikum

1. Kehidupan Sosial

ADVERTISEMENT

Pada zaman ini, sudah terdapat pemberlakuan norma dan aturan yang wajib
ditaati oleh penduduknya. Selain itu di zaman megalitikum, sistem hukum
rimba (primus interpercis) yakni memilih yang terkuat dari yang terkuat juga
telah diberlakukan.
2. Kehidupan Kebudayaan

Megalitikum meninggalkan kebudayaan yang cukup unik dan menarik.


Bahkan di zaman modern sekarang ini, kita masih bisa menemui kebudayaan
tersebut. Salah satunya di Indonesia yang masih tetap melestarikan
kebudayaan di zaman megalitikum.

Contohnya adalah peninggalan pundek berundak yang digunakan sebagai


bentuk adaptasi bangunan candi-candi hindu di Indonesia. Kemudian ada
beberapa temuan lain, di antaranya ada kapak persegi, menhir, kubur batu
dan masih banyak lagi.

3. Kehidupan Ekonomi

Pada kehidupan ekonomi ini, alat-alat yang dipakai pada zaman megalitikum
yaitu berbahan dasar batu. Alat dari batu inilah yang digunakan untuk
menunjang kegiatan bercocok tanam.

ADVERTISEMENT

4. Kehidupan Kepercayaan

Pada kehidupan kepercayaan ini, manusia mulai berinisiatif untuk


mendirikan bangunan batu berukuran besar sebagai tempat pemujaan roh
nenek moyang. Budaya megalitikum inilah yang menjadi ciri khas asli dari
nenek moyang Indonesia, sebelum menerima pengaruh dari hindu, islam,
serta kolonial.
Kubur Batu Peninggalan Zaman Megalitikum. Foto: Pinterest.

Peninggalan Zaman Megalitikum

Benda-benda peninggalan zaman ini meliputi:

1. Dolmen

Dolmen merupakan meja sesaji untuk menyembah nenek moyang yang


terbuat dari batu. Dolmen memiliki bentuk pipih dan horizontal. Selain
digunakan sebagai tempat menaruh sesaji, dolmen juga digunakan untuk
menutup sarkofagus.

2. Kubur batu

Sesuai namanya, benda ini digunakan untuk menyimpan jenazah. Umumnya


kubur batu digunakan untuk menguburkan jenazah ketua atau pemimpin
daerah setempat. Kubur batu sendiri banyak ditemukan di Bali, Wonosari
(Yogyakarta), Cepu (Jawa Tengah), dan Bondowoso (Jawa Timur).

ADVERTISEMENT
3. Sarkofagus

Sarkofagus atau yang pada zaman sekarang dikenal dengan peti jenazah yang
bentuknya menyerupai lesung dan umumnya memiliki penutup. Pada dinding
muka sarkofagus terdapat ukiran manusia dan bintang yang dipercaya
memiliki kekuatan magis. Sarkofagus banyak ditemukan di Bali dan
Bondowoso.

4. Punden Berundak

Punden berundak merupakan banguan yang disusun secara bertingkat. Hal


tersebut kemudian menjadi konsep dasar pembangunan candi-candi pada
zaman kerajaan. Punden berundak digunakan untuk melakukan pemujaan
terhadap roh nenek moyang.

5. Menhir

Menhir
Berita Hari merupakan
Ini sebuah tugu batu tegak yang biasanya ditaruh di tempat
tertentu untuk memeringati orang-orang yang telah meninggal. Hal ini
berhubungan dengan konsep kepercayaan dinamisme.

Konsep dinamisme ini mengatakan bahwa arwah kakek dan nenek moyang
atau orang telah meninggal, menetap di tempat-tempat tertentu dan orang
yang masih hidup harus memberikan penghormatan.

ADVERTISEMENT
6. Arca Batu

Arca batu merupakan patung dengan bentuk menyerupai binatang atau


manusia. Di Pasemah, Sumatera Selatan terdapat arca yang dinamakan batu
gajah. Batu gajah merupakan bongkahan batu besar yang terdapat ukiran
wajah manusia di atasnya. Ukiran tersebut dipercaya merupakan wujud dari
nenek moyang.

7. Waruga

Di Bali, waruga merupakan kubur batu yang tidak memiliki tutup. Sementara
di Minahasa, waruga yang ada merupakan waruga yang dikenal banyak
orang. Waruga yang ada di Minahasa terdiri dari dua bagian. Bagian atas
berbentuk segitiga layaknya atap rumah, sedangkan bagian bawah berbentuk
kotak vertikal dengan rongga di tengahnya.

(VIO)

Fosil Manusia Purba Batu

· Laporkan tulisan

Tim Editor

Bagikan:
Baca Lainnya

15 Tanaman Ini Sudah Hidup di Bumi Sejak Zaman Dinosaurus

Ribuan Lukisan Kuno Ungkap Kehidupan Bersejarah di Hutan


Amazon

Teknologi Drainase di Zaman Kerajaan Tarumanagara

Trending di News

Polda Metro Beberkan Alasan Tolak Laporan Haris Azhar Terhadap


Luhut

Persoalan Asmara Pemicu Kasir Indomaret Dipukul Manajer


Sendiri

Sosok Nurhayati Effendi, Istri Suharso Monoarfa yang Digugat


Cerai

Pembangunan Sirkuit F1, Mimpi Bintan untuk Menjadi Mega Resort


in The World

k f f
Ayah Mertua Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Wafat,
Sandiaga Uno Melayat

kumparanplus

Di Balik Ritual UPDATE BARU Ada


Ibu Kota Baru Podcast: Horor Ritual Maut Hendra/Ahsan
5 Konten Patra-Semanggi Pantai Jember di Balik…
4 Konten 2 Konten 6 Konten

Anda mungkin juga menyukai