Anda di halaman 1dari 43

presentasi kasus

morbilli
disusun oleh:
I Gusti Ayu Nadine Hirania 01073210079
Lea Sichilia 01073210108

dibimbing oleh:
dr. Erick Fransisco Kan, M.Med, Sp.A
ILUSTRASI KASUS
identitas pasien

NAMA An. NQW


USIA 4 tahun 5 hari
TANGGAL LAHIR 27 April 2019
JENIS KELAMIN Perempuan
AGAMA Islam
NO. MR SHLV.00-85-69-20
TANGGAL MASUK RS 29 April 2023
TANGGAL PULANG 2 Mei 2023
ILUSTRASI KASUS
anamnesis
alloanamnesis terhadap ibu pasien
tanggal 2 Mei 2023 bangsal lt. 9 pukul 15.20 WIB.

ruam 1 hari SMRS.


4 hari SMRS
demam ringan, nafsu makan ↓ makan hanya beberapa suap.
masih aktif dan masih bisa minum air & susu. kejang, mimisan,
belum ada keluhan. gusi berdarah, nyeri perut, sesak, nyeri BAK (-).
ILUSTRASI KASUS
anamnesis

2 hari SMRS
pasien dibawa ke poli
mendapatkan antibiotik, penurun
demam, dan obat batuk → demam
3 hari SMRS naik turun, batuk tidak membaik.

suhu ↑, diberikan obat demam dan batuk (+) hebat, berdahak putih,
suhu kembali normal sampai berbusa. pilek (-), mata merah (-).
keesokan harinya.
ILUSTRASI KASUS
anamnesis
masuk melalui IGD
setelah periksa lab.

1 hari SMRS masuk rawat, h1


muncul ruam kemerahan seperti dibawa ke poli kembali → periksa lab,
biduran di belakang telinga dan demam semakin ↑. pasien lemas (+),
muka. suhu ↑. mual muntah (-), BAB BAK dbn.
ILUSTRASI KASUS
anamnesis

hari perawatan ke-4


pasien diperiksa penulis.

hari perawatan ke-2 hari perawatan ke-3


ruam menyebar dari muka → demam (-), ruam menghitam.
tubuh, gatal (+) dan digaruk. BAB cair 3 kali berwarna
demam (+) tinggi. kekuningan, lendir (-), darah (-).
ILUSTRASI KASUS
anamnesis

penyakit dahulu
6 bulan SMRS batuk menetap
demam tinggi dan batuk disertai BB tidak
→ infeksi COVID-19. meningkat.

didiagnosis TB paru
Setelah x-ray dan IGRA.
ILUSTRASI KASUS
anamnesis

penyakit keluarga 1 minggu sebelum demam


kontak (+), sepupu batuk
pilek & mata merah.

kehamilan dan persalinan


anak ketiga/tiga bersaudara. rutin kontrol, USG,
konsumsi vitamin. kelahiran → UK 38 minggu, BBL 3 kg, PB
51 cm, gerak aktif (+), menangis (+).
ILUSTRASI KASUS
anamnesis

nutrisi makan tiga kali: nasi, sup ikan, sayur, ½ piring


dewasa. snack: 1-2 kali sehari, biskuit cokelat.
susu: susu formula (Pediasure) 3-4 kali sehari.

tumbuh kembang
BB sempat tidak bertambah → sekarang sudah ↑. di
playgroup bermain, berlari, berbicara, belum baca tulis.
ILUSTRASI KASUS
anamnesis

imunisasi
terakhir tiga bulan, DPT

pengobatan
minum rutin OAT 2RHZE 4RH → memasuki bulan ke-6.
obat rutin lainnya (-).
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik dilakukan di bangsal lt.9,
hari perawatan ke-4.

kesan sakit sakit sedang


kesadaran E4M6V5, 15 CM

tekanan darah 115/70 mmHg


laju nadi 130 bpm
laju napas 38 kali/menit
suhu 37.2°C
SpO2 99% on RA
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik

BB aktual 13,7 kg
BB ideal 16 kg
TB 98 cm
BB/U -2 SD s/d +2 SD (BB cukup)
TB/U -2 SD s/d +2 SD (perawakan normal)
BB/TB -2 SD s/d +2 SD (gizi baik)
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik

grafik BB/U
kesan: BB cukup
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik

grafik TB/U
kesan: perawakan
normal
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik

grafik BB/TB
kesan: gizi baik
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik
status generalis
kulit ruam hiperpigmentasi
makulopapular
generalisata (+)

kepala dan wajah


normofasies, normosefali
mata CA (-/-), SI (-/-), pupil
bulat isokor, air mata
(+), cekung (-)
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik
status generalis
telinga normotia
hidung deviasi (-), sekret (-), epistaksis (-)
tenggorokan arkus faring simetris, hiperemis (-), T1/T1
leher deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)
toraks Datar, pengembangan dada simetris, sonor
(+), VBS (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
ILUSTRASI KASUS
pemeriksaan fisik
status generalis
abdomen datar, supel, BU (+),
timpani (+), NT (-)

ekstremitas akral hangat, CRT <2


detik, edema (-), ruam
makulopapular
hiperpigmentasi (+)
atas dan bawah
ILUSTRASI KASUS
penunjang
hematologi 29/4/2023
hematologi lengkap referensi
hb 11.10 g/dL 10.70-14.7
ht 33.4 % 31-43
RBC 4.48 106/µL 3.7-5.7
WBC 3.74 ↓ 103/µL 5-15.5
B/E/BN/SN/L/M 0/0/3/53/39/5 %
platelet 198 103/µL 150-440
MCV 74.6 fL 72-88
MCH 24.8 pg 23-31
MCHC 33.2 g/dL 32-36
ILUSTRASI KASUS
penunjang
hematologi 29/4/2023
hematologi lengkap referensi
esr 23 ↑ mm/hour 0-10
crp 5 mg/L 0-5
dengue antigen NS1 negative - negative
anti s. typhi IgM negative - negative
ILUSTRASI KASUS
penunjang
urinalisis 29/4/2023
makrosokopik referensi
color yellow
appearance clear
specific gravity 1.005
pH 6.0
leucocyte esterase negative cells/µL negative
nitrit negative negative
protein negative mg/dL negative
glucose negative mg/dL negative
keton negative mg/dL negative
ILUSTRASI KASUS
penunjang
urinalisis 29/4/2023
makrosokopik referensi
urobilinogen 0.2 mg/dL 0.1-1
bilirubin negative - negative
occult blood negative cells/µL negative
mikroskopik referensi
erythrocyte negative cells/µL negative
leucocyte negative negative
epithel negative mg/dL negative
casts negative mg/dL negative
crystals negative mg/dL negative
ILUSTRASI KASUS
penunjang
cr-thorax PA 29/4/2023

paru
opasitas pada kedua suprahiller,
perihiller, dan paracardial.

kesan
bronkopneumonia.
ILUSTRASI KASUS
resume
an. NQW, ♀, 4 tahun
berdahak, putih,
demam 4 hari SMRS berbusa
hilang timbul, naik turun
dengan obat batuk
ruam sejak 1
hari SMRS

pengobatan OAT bulan ke-6


regimen 2RHZE 4RH
hari perawatan ke-3
BAB cair 3x dalam 24 jam
ampas, warna kekuningan
ILUSTRASI KASUS
resume

hari perawatan ke-4


pada pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, TTV normal
lesi makulopapular hiperpigmentasi generalisata (+)
pada pemeriksaan penunjang : ESR ↑ (23), WBC ↓ (3.74).
ILUSTRASI KASUS
diagnosis kerja
morbilli
TB on OAT
loss imunisasi

ILUSTRASI KASUS
diagnosis banding
rubella
roseola infantum
dengue fever
ILUSTRASI KASUS
tatalaksana
non-medikamentosa
IVFD D5 NS ¼ 1200 cc/24 jam

medikamentosa
29/4/2023 30/4/2023
• ceftriakson IV 1 gr 1x1 sama seperti 29/4/2023 ditambah:
• ondansetron IV 1 gr 2x1 • isoniazid 400 mg/pyridoxine HCl 24 mg 7,5 ml PO 1x1
• GG/CTM syr 2,5 ml 3x1 PO • rifampisin 100 mg/5 ml 7,5 ml PO 1x1
• cetirizine syr 2,5 ml 2x1 PO • azithromycin 200 mg/5 ml 6,5 ml PO 1x1
• parasetamol 160 mg/5 ml syr • promethazine HCl/potassium guaicolsulfonate/sodium
5 mg 3x1 PO citrate (Prome) 3,5 ml PO 3x1
• vit. A 100.000 IU PO • procaterol HCl (Meptin) 12,5 mg PO 2x1
• nasal spray (Sterimar) 3x1 • ibuprofen 100 mg syr 5 ml PO 3x1
• calamine 5%/zinc oxide • salbutamol 2.5 mg 1 amp nebu 2x1
10%/diphendramine HCl 2% • fluticasone 1 amp nebu 2x1
lotion 2x1 • NS 2 cc nebu 2x1
ILUSTRASI KASUS
tatalaksana
medikamentosa
1/5/2023 2/5/2023
sama seperti 30/4/2023 ditambah: obat yang diberhentikan:
• probiotik lactobacillus acidophilus • ibuprofen 100 mg syr 5 ml PO 3x1
(L-Bio) PO 1 sachet • parasetamol 160 mg/5 ml syr 5 mg
• zinc syr 5 ml PO 1x1 3x1 PO

obat yang diberhentikan:


• ondansetron IV 1 gr 2x1
• GG/CTM syr 2,5 ml 3x1 PO
ILUSTRASI KASUS
prognosis

ad vitam ad functionam ad sanationam


dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam
ILUSTRASI KASUS
follow-up
S batuk (+), sudah berkurang. demam (-), mual muntah (-).
BAB cair 1 kali pagi ini. BAK dbn.

O KU : tampak sakit sedang TTV : dbn


GCS : E4M6V5, CM
status generalis : ruam makulopapular hiperpigmentasi
A morbili, TB on OAT, loss imunisasi

P boleh rawat jalan. pasien pulang 18.00


pasien datang kontrol ke poli
pada tanggal 4/5/2023.
ANALISIS KASUS
an. NQW
rubella
berdasarkan
anamnesis dan PF
roseola infantum
demam mendadak
+ onset akut
infeksi virus
penunjang
ESR ↑, leukopenia dengue fever

campak
ANALISIS KASUS
an. NQW
rubella ruam, pola penyebaran (+) gejala ringan, ruam hanya tiga
leukopenia hari tanpa deskuamasi, KGB (+)

roseola infantum demam tinggi mendadak ruam baru muncul


3-6 hari sebelum ruam setelah demam turun

dengue fever demam (+), ruam tidak cocok (petechiae/white


leukopenia islands), perdarahan (-), lab tidak sesuai

campak

Leung AK, Hon K, Leong K. Rubella (German measles) revisited. Hong Kong Medical Journal. 2019 Apr 10;
Dengue guidelines, for diagnosis, treatment, prevention and control. Switzerland: World Health Organization; 2009.
Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. 2nd ed. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.
Davaro RE. Measles Virus. In: Viruses and the Lung. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg; 2014. p. 71–8.
ANALISIS KASUS
an. NQW rubella
ANALISIS KASUS
an. NQW roseola infantum
ANALISIS KASUS
an. NQW dengue fever
antibodi IgM spesifik, kultur
ANALISIS KASUS sekret nasofaring, RT-PCR

campak dapat
dilakukan

sesuai dengan WHO: bercak kemerahan makulopapular didukung


didahului panas >38C selama 3 hari/lebih + 3C leukopenia + ESR

riw. kontak dengan perjalanan penyakit


keluarga 1 minggu SMRS

demam 4 hari SMRS, ruam muncul setelah hiperpigmentasi


batuk berdahak demam ↑ dari telinga → deskuamasi
badan → ekstremitas

fase prodromal fase erupsi fase konvalesens

Pedoman Surveilans Campak-Rubela. 2nd ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
Tishkowski K, Gupta V. Erythrocyte Sedimentation Rate. StatPearls. 2022.
Measles. World Health Organization. 2023.
ANALISIS KASUS
komplikasi akibat efek imunosupresi → rentan
infeksi morbilli dan sekunder
demam + batuk dan x-ray

bronkopneumonia
saat PF: takipnea (-), retraksi (-)

perbaikan
opasitas (+)

invasi morbilli ke inflamasi →


diare (+)
mukosa usus diare
Davaro RE. Measles Virus. In: Viruses and the Lung. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg; 2014. p. 71–8.
Pedoman Surveilans Campak-Rubela. 2nd ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
Tishkowski K, Gupta V. Erythrocyte Sedimentation Rate. StatPearls. 2022.
Measles. World Health Organization. 2023.
Krawiec C, Hinson JW. Rubeola (Measles). StatPearls. 2023.
ANALISIS KASUS
campak
indikasi rawat isolasi
hiperpireksia kebutuhan cairan
intake sulit 10 x 100 1000 cc
ada komplikasi 3.7 x 50 185 cc + 50 cc/jam
dehidrasi 1185 cc/24 jam 1200 cc/24 jam
kejang
kebutuhan na+ 3 mEq/kgx 13.7 kg = 41.1 mEq
D5 ¼ NS 38,5 mEq/L x 1.2 = 46.2 mEq/L

vitamin A 200.000 IU (sesuai WHO)


re-epitelisasi dan modulasi imun

Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati EP, editors. Pedoman Pelayanan Medis. 1st ed. Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2009.
Semba RD. The Role of Vitamin A and Related Retinoids in Immune Function. Nutr Rev. 1998 Jan;56(1):38–48.
A guide to the treatment and prevention of vitamin A deficiency and xerophthalmia. 2nd ed. Switzerland: World Health Organization; 1997.
ANALISIS KASUS
tatalaksana
terapi suportif

demam antipiretik
parasetamol syr 160/5 mg 3x5 ml
Ibuprofen syr 100 mg 3x5 ml

batuk obat batuk


gliseril guaiacolate/chlorpheniramine
maleate

gatal obat gatal


cetirizine HCl (antihistamin)

Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati EP, editors. Pedoman Pelayanan Medis. 1st ed. Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2009.
ANALISIS KASUS
tatalaksana
terapi antibiotik

ceftriakson azitromisin 200 mg/5 ml hanya disarankan


IV 1 gr 1x1 6,5 ml PO 1x1 pada inf sekunder

zinc 2x5 ml PO ↑ penyerapan air dan elektrolit, ↑ regenerasi epitel usus, dan
↑ respons imun → pembersihan patogen yang lebih baik

probiotik
sedang dalam
regimen OAT 2 RHZ 4 RH
fase lanjutan
Shann F. Drug Doses. 17th ed. Victoria: Department of Paediatrics, University of Melbourne; 2017.
Thawani V, Bajait C. Role of zinc in pediatric diarrhea. Indian J Pharmacol. 2011;43(3):232.
Szajewska H, Mrukowicz JZ. Probiotics in the Treatment and Prevention of Acute Infectious Diarrhea in Infants and Children: A Systematic Review of Published Randomized,
Double-Blind, Placebo-Controlled Trials. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition 3. 2001 Oct;33:17–25.
Asik, Hastuti EB, Evarini Y. Y, editors. Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
ANALISIS KASUS
loss imunisasi

kejar
imunisasi
segera setelah
sehat dengan
interval 4 minggu
antar vaksin.
DAFTAR PUSTAKA
campak
1. Leung AK, Hon K, Leong K. Rubella (German measles) revisited. Hong Kong Medical Journal. 2019 Apr 10;
2. Dengue guidelines, for diagnosis, treatment, prevention and control. Switzerland: World Health Organization; 2009.
3. Davaro RE. Measles Virus. In: Viruses and the Lung. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg; 2014. p. 71–8.
4. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. 2nd ed. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.
5. Pedoman Surveilans Campak-Rubela. 2nd ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
6. Tishkowski K, Gupta V. Erythrocyte Sedimentation Rate. StatPearls. 2022.
7. Measles. World Health Organization. 2023.
8. Krawiec C, Hinson JW. Rubeola (Measles). StatPearls. 2023.
9. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati EP, editors. Pedoman Pelayanan Medis. 1st
ed. Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2009.
10. Semba RD. The Role of Vitamin A and Related Retinoids in Immune Function. Nutr Rev. 1998 Jan;56(1):38–48.
11. A guide to the treatment and prevention of vitamin A deficiency and xerophthalmia. 2nd ed. Switzerland: World
Health Organization; 1997.
12. Shann F. Drug Doses. 17th ed. Victoria: Department of Paediatrics, University of Melbourne; 2017.
13. Thawani V, Bajait C. Role of zinc in pediatric diarrhea. Indian J Pharmacol. 2011;43(3):232.
14. Szajewska H, Mrukowicz JZ. Probiotics in the Treatment and Prevention of Acute Infectious Diarrhea in Infants and
Children: A Systematic Review of Published Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trials. Journal of
Pediatric Gastroenterology and Nutrition 3. 2001 Oct;33:17–25.
15. Asik, Hastuti EB, Evarini Y. Y, editors. Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
presentasi kasus

terima kasih
disusun oleh:
I Gusti Ayu Nadine Hirania 01073210079
Lea Sichilia 01073210108

dibimbing oleh:
dr. Erick Fransisco Kan, M.Med, Sp.A

Anda mungkin juga menyukai