Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS SITUASI EKONOMI NEGARA ITALIA


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Bisnis Islam
Dosen Pengampu Adi Sopian, S. E., M.M

Disusun Oleh:

Aprilia Dwi Trisnawaty (1229240033)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.4 Manfaat Masalah ..................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1 Peta Perekonomian Italia ........................................................................ 3
2.2 Konsep Mata Uang dan Kebijakan Moneter Italia .............................. 5
2.3 Produksi dan Distribusi Italia ................................................................ 6
2.4 Sistem Akuntansi Italia ........................................................................... 7
2.5 Strategi Pembangunan Italia .................................................................. 8
2.6 Pembangunan Perekonomian Italia ....................................................... 9
2.7 Kemiskinan di Italia .............................................................................. 10
2.8 Krisis Ekonomi di Italia ........................................................................ 13
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 14
4.2 Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas
rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang berjudul
“Analisis ” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Makalah ini dapat terselesaikan dengan bantuan dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak,oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Adi Sopian, S. E., M.M selaku dosen mata kuliah Ekonomi Bisnis Islam.
2. Orang tua serta seluruh keluarga yang mendukung saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
3. Dan semua pihak terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan


baik yang disengaja ataupun tidak, bahkan masih jauh dari kesempurnaan. oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan demi
kesempurnaan makalah “Analisis Situasi Ekonomi Italia” Saya berharap semoga
makalah ini bermanfaat.

Bandung, 21 Oktober 2022

Penyusun

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Italia memiliki ekonomi pasar yang dicirikan oleh Pendapatan Domestik
Bruto (PDB) per kapita yang tinggi, dan angka pengangguran yang rendah.
Pada tahun 2010, Italia merupakan negara ekonomi terbesar ke-8 di dunia,
dan terbesar ke-4 di Eropa dalam hal PDB nominal, dan ekonomi terbesar
ke-10 di dunia, dan terbesar ke-5 di Eropa dalam hal keseimbangan
kemampuan berbelanja. Italia juga merupakan anggota pendiri G8, zona
Euro, dan OECD.

Italia merupakan negara maju, dengan kualitas hidup tertinggi ke-8 di


dunia pada tahun 2005 dan Indeks Pembangunan Manusia ke-24 pada tahun
yang sama. Meskipun adanya krisis ekonomi global baru-baru ini, PDB per
kapita Italia masih dekat dengan rata-rata Uni Eropa. Menurut statistik IMF
tahun 2010 distribusi sektoral PDB pada tahun 2010 didominasi oleh sektor
jasa sebesar 73,3%; diikuti oleh sektor industri sebesar 24,9%; dan sektor
pertanian sebesar 1,8%.

Analisis yang ditelaah adalah Perekonomian di negara Italia. Penyusun


melakukan analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
perekonomian salah satu negara maju di dunia, yaitu Italia dan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi dan Bisnis Islam. Italia merupakan
salah satu negara yang perekonomiannya maju, yakni dengan PDB Per
kapita yang cukup tinggi dan angka pengangguran yang cukup rendah.

Sama halnya dengan (kebanyakan) negara maju di dunia, Italia adalah


negara yang menganut sistem ekonomi liberal dimana sistem ekonomi ini
memberikan kebebasan pada masyarkat dalam melakukan kegiatan
ekonomi. Diantaranya terdapat bagaimana strategi pembangunan
ekonominya sesusi keadaan geografis maupun faktor – faktor lain yang
mempengaruhi perekonomiannya.

1
1.2 Tujuan Penulisan
Berikut tujuan penulisan dari makalah Pancasila sebagai dasar negara ini
adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Bisnis Islam
2. Menjelaskan peta perekonomian negara Italia
3. Menjelaskan konsep mata uang dan kebijakan moneter negara Italia
4. Menjelaskan kegiatan produksi dan distribusi negara Italia
5. Menjelaskan si st em akuntansi negara Italia
6. Menjelaskan strategi pembangunan di negara Italia
7. Menjelaskan pembangunan ekonomi di negara Italia
8. Menjelaskan faktor kemiskinan di negara Italia
9. Menjelaskan situasi krisis perekonomian di negara Italia

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang terdapat pada peta perekonomian Italia?
2. Bagaimana konsep mata uang dan kebijakan moneter Italia?
3. Apa saja kegiatan produksi dan distribusi di negara Italia?
4. Bagaimana sistem akuntansi di negara Italia?
5. Apa saja strategi pembangunan ekonomi di negara Italia?
6. Apa saja pembangunan perekonomian di negara Italia?
7. Apa saja faktor kemiskinan di negara Italia?
8. Bagaimana situasi krisis perekonomian di negara Italia?

1.4 Manfaat Masalah


1. Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat membuat siswa lebih memahami
situasi perekonomian suatu negara
2. Dengan pelajaran pancasila siswa dapat mencintai negaranya sendiri
3. Dapat mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peta Perekonomian Italia
A. Keadaan Geografis Italia
Italia resminya Republik Italia (bahasa Italia; Repubblica Italiana), adalah
sebuah negara kesatuan yang berbentuk republik dengan corak parlementer di
Eropa Selatan. Negara Italia termasuk paling tua di dunia dan peninggalan-
peninggalan sejarah purba ada banyak terdapat disana. Luas keseluruhan negara
ini adalah 301.230 km2, 294.020 km2 diantaranya adalah daratan dan 7.210 km2
sisanya adalah perairan. Termasuk pulau-pulaunya, Italia memiliki total garis
pantai dan perbatasan sepanjang 7.600 km.

Italia terletak di Eropa Selatan dan terdiri dari Semenanjung Italia yang
berbentuk sepatu bot dan sejumlah pulau termasuk dua yang terbesar, Sisilia dan
Sardinia. Italia terletak antara 35°LU-47°LU dan 6°BT-19°BT. Batas negara
Italia sebagai berikut:

A Sebelah Utara : Perancis, Swiss, Austria, Sloveniaa


B Sebelah Barat : Laut Tyrhenia
C Sebelah Timur : Laut Adriatik
D Sebelah Selatan : Laut Lonia

Iklim di Italia sangat beraneka ragam, dipengaruhi oleh bentuk semenanjung


yang besar dan membujur, dan sebagian besarnya bergunung-gunung. Di sebagian
besar pedalaman utara dan tengah, iklim merentang dari subtropics basah sampai
continental, dengan musim dingin yang keras dan musim panas yang terik.

Wilayah pesisir Liguria, Toskana, dan sebagian besar Italia Selatan pada
umumnya memenuhi stereotip iklim mediterania. Kondisi di wilayah pesisir
semenanjung bisa sangat berbeda dibandingkan daratan tinggi dan lembah di
pedalaman, khususnya pada musim dingin ketika daratan tinggi cenderung lebih
dingin, lembap, dan seringkali bersalju.

Kawasan pesisir memiliki musim dingin yang sedang dan musim panas yang
umumnya hangat dan kering, meskipun lembah-lembah di daratan rendah bisa
3
menjadi cukup terik pada musim panas. Suhu rata-rata musim dingin bervariasi
dari 0°C di Alpen sampai 12°C di Sisilia, sedangkan pada musim panas suhu
bervariasi dari 20°C samapi 30°C atau lebih.

B. Mata Pencaharian
Italia merupakan negara industri utama di Eropa yang bertumpu pada sektor
pertanian. Italia memiliki berbagai macam industri dengan pendapatan per kapita
secara kasar dan dapat disamakan dengan Perancis dan Inggris. Sementara itu, Italia
terkenal sebagai negara Fashion dan salah satu penopang perekonomian Italia.
Berbagai merek yang menjadi trend setter bagi masyarakat mode dunia dan pameran
rancangan pakaian yang selalu menjadi daya Tarik masyarakat untuk
menyaksikannya serta dengan berbagai macam pernak-pernik kehidupan.

C. Demografi
Penduduk Italia sebagian besar beragama, dan berbahasa sama namun dengan
budaya, ekonomi, dan politik yang beragam. Italia memiliki kepadatan penduduk
terbesar kelima di Eropa dengan 196 penduduk per km2. Kelompok minoritas
penduduk asli kecil jumlahnya.

Italia memiliki 60.626.442 penduduk menurut catatan munisipal (Anagrafe)


pada 1 Januari 2011. Kepadatannya, sebesar 201 penduduk per kilometer persegi
ialah lebih padat daripada sebagian besar negara-negara di Eropa Barat. Tetapi
sebaran penduduk tidak begitu merata. Wilayah yang paling padat adalah Lembah
Po (mencapai hampir setengah populasi nasional), dan kawasan metropolitan
Roma, dan Napoli, sementara wilayah-wilayah yang luas seperti daratan tinggi
Alpen, dan Apenina, Plato Basilicata, dan Pulau Sardinia adalah wilayah yang
jarang penduduk.

Populasi Italia hampir menjadi dua kali lipat pada abad ke-20, tetapi pola
pertumbuhannya sangat tidak seragam karena adanya migrasi besar-besaran dari
Selatan yang berciri perdesaan ke Utara yang berciri industri, suatu gejala yang
terjadi sebagai akibat dari keajaiban ekonomi Italia pada dasawarsa 1950-an
sampai 1960-an. Selain itu, setelah berabad-abad emigrasi bersih, dari dasawarsa
1980-an Italia telah mengalami imigrasi besar-besaran untuk kali pertama dalam
sejarah modern.

4
2.2 Konsep Mata Uang dan Kebijakan Moneter Italia
A. Konsep Mata Uang Italia
Zona Euro (Eurozone) adalah wilayah Uni Eropa yang mengadopsi euro
sebagai mata uang resmi mereka. Dari 28 negara anggota Uni Eropa, salah
satunya Italia. Secara giral, mata uang ini mulai dipakai sejak tanggal 1 Januari
1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada tanggal 1 Januari 2002. Uang kertas
Euro di mana-mana rupa dan gambarnya sama, tetapi sisi belakang uang
logamnya berbeda-beda di setiap negara. Uang logam setiap negara diberi
lambang identitas masing-masing negara anggota UE yang berada di Zona Euro
(Eurozone).

Simbol mata uang euro khusus (€) dirancang setelah melalui survei publik yang
mempersempit sepuluh proposal asli menjadi dua. Komisi Eropa kemudian
memilih desain yang dibuat oleh perancang Belgia, Allien Billiet. Dari simbol
tersebut, Komisi menyatakan: Inspirasi untuk simbol € itu sendiri berasal dari
epsilon yunani (Є) – merujuk kepada tempat lahirnya peradaban Eropa – dan huruf
pertama dari kata Eropa, dilintasi oleh dua garis paralel untuk 'menyatakan'
stabilitas euro.

Syarat penggunaan Euro, negara yang akan beralih ke euro sebagai alat
pembayaran skala nasional, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

• kestabilan harga barang


• keuangan publik yang sehat
• kurs yang stabil; dan
• suku bunga jangka panjang

B. Kebijakan Moneter Italia


Sistem keuangan dan perbankan Italia memiliki sejumlah fitur unik, meskipun
kerangka kerjanya mirip dengan negara-negara Eropa lainnya. Bank of Italy
adalah bank sentral dan satu-satunya bank penerbit. Sejak diperkenalkannya euro
pada tahun 2002, Bank of Italy telah bertanggung jawab atas produksi dan
peredaran uang kertas euro sesuai dengan kebijakan UE.

5
Pelaksanaan kebijakan moneter dipegang oleh Komite Antar Kementerian
untuk Kredit dan Tabungan, yang dipimpin oleh menteri ekonomi dan keuangan.
Dalam praktiknya, Bank of Italy menikmati kekuasaan diskresi yang luas (dalam
batasan Perjanjian Maastricht dan perjanjian lain yang mengatur zona euro) dan
memainkan peran penting dalam pembuatan kebijakan ekonomi zona euro.
Fungsi utama bank juga mencakup pengendalian kredit.
Ada tiga jenis utama lembaga perbankan dan kredit. Pertama, ada bank umum,
yang mencakup tiga bank nasional, beberapa bank sewaan, bank koperasi
populer—yang kegiatannya tidak melampaui tingkat provinsi—dan bank swasta
biasa. Kedua, ada kategori khusus bank tabungan yang diselenggarakan secara
provinsi atau regional. Terakhir, ada lembaga investasi yang menghimpun dana
jangka menengah dan panjang dengan menerbitkan obligasi dan memberikan
kredit jangka menengah dan panjang untuk industri, pekerjaan umum, dan
pertanian. Undang-Undang Perbankan 1990 mengurangi tingkat kepemilikan
publik atas bank dan memfasilitasi peningkatan modal eksternal. Semua kontrol
yang tersisa pada pergerakan modal juga dicabut, memungkinkan orang Italia
untuk menyimpan modal asing dalam jumlah yang tidak terbatas di Italia.
Ada banyak lembaga dari berbagai jenis yang menyediakan kredit jangka
menengah dan panjang. Lembaga kredit khusus ini memiliki tujuan utama untuk
meningkatkan aliran dan pengurangan biaya pembiayaan pembangunan, baik ke
daerah-daerah preferensial atau ke sektor-sektor prioritas (misalnya, pertanian
atau penelitian) atau untuk usaha kecil dan menengah. Selain jaringan lembaga
kredit khusus ini, ada subsistem kredit di mana sebagian beban bunga ditanggung
oleh pemerintah.

2.3 Produksi dan Distribusi Italia


Italia memiliki sejumlah kecil perusahaan multinasional global dibandingkan
ekonomi-ekonomi lain yang seukuran, tetapi terdapat sejumlah besar Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang terhimpun di beberapa distrik industri dan menjadi tulang
punggung industri Italia. UKM ini menghasilkan sektor manufaktur yang seringkali
berfokus pada ekspor pasar ceruk dan produk-produk mewah, yang jika pada satu sisi
kurang mampu bersaing pada kuantitas itu, maka sisi lain lebih mampu menghadapi

6
persaingan dari Cina dan ekonomi-ekonomi Asia yang sedang tumbuh, yang berbasis
ongkos buruh murah, dengan produk bermutu tinggi.

Negara ini menjadi eksportir terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2009. Pertalian
dagang terdekat Italia adalah dengan negara-negara lain di Uni Eropa, yang
menyumbangkan kira-kira 59% keseluruhan perdagangannya. Mitra-mitra dagang Uni
Eropa terbesar, dalam hal proporsi pasar, adalah Jerman (12,9%), Perancis (11,4%),
dan Spanyol (7,4%).

Pariwisata adalah salah satu sektor yang menguntungkan dan tercepat tumbuh bagi
ekonomi nasional: dengan 43,6 juta wisatawan internasional yang tiba dan penerimaan
total ditaksir sebesar $38,8 juta pada tahun 2010, Italia adalah negara tersering
dikunjungi ke-5 dan peraih pariwisata tertinggi di dunia.

2.4 Prinsip-Prinsip Akuntansi Italia


Italia tidak memiliki standar akuntansi sektor publik profesional tubuh. Persyaratan
untuk akuntansi, pelaporan dan audit pemerintah ditetapkan oleh undang-undang
nasional. Hukum yang berlaku berbeda untuk pemerintah pusat, daerah dan pemerintah
daerah. Namun, tujuan bersama mereka adalah mengekang belanja publik. Sebagai
konsekuensinya, mereka mengadopsi basis akuntansi obligasional dan kas. Selain itu,
penganggaran dipandang sebagai satu-satunya fase yang relevan dalam siklus
akuntansi, sementara laporan keuangan hampir terbengkalai. Akhirnya, pembukuan
didasarkan pada sistem single entry untuk menekankan kepatuhan anggaran.
Selain laporan akuntansi anggaran, Undang-Undang Akuntansi Pemerintah
Daerah mengharuskan pemerintah daerah setiap tahun menghasilkan pernyataan
operasi dan pernyataan aset dan kewajiban dalam format standar yang ditetapkan
berdasarkan Undang-undang No. 194/1996. Pembukuan double-entry, bagaimanapun,
bukanlah keharusan. Sebagai alternatif, pemerintah daerah masih dapat menggunakan
sistem akuntansi singlemarket tradisional dan sistem akuntansi berbasis kas dan
menghasilkan laporan keuangan berbasis akrual melalui sistem penyesuaian akhir
tahun. Kotak 1 memberikan contoh proses penyesuaian dengan referensi khusus untuk
persediaan. Pernyataan rekonsiliasi "spesifik" harus disertakan dalam laporan keuangan
untuk merekonsiliasi laporan berbasis kas dan kewajiban dengan laporan laba rugi.

7
2.5 Strategi Pembangunan Ekonomi Di Italia
Italia memainkan peran penting dalam militer, kebudayaan, dan bidang diplomasi
Eropa, dan dunia. Pengaruh politik, sosial, dan ekonomi negara ini di Eropa
menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama di kawasan. Italia negara dengan
tingkat pendidikan tertinggi dan peringkat 24 negara termaju di dunia dan termasuk
dalam 10 besar negara dengan Indeks Kualitas Hidup terbaik di dunia pada tahun 2005.
Pada tahun 2010, sebagai ekonomi terbesar ke-8 di dunia, Italia adalah negara dengan
standar kehidupan yang sangat tinggi, Indeks Pembangunan Manusia-nya mencapai
0,854
Strategi Pembangunan Ekonomi Italia untuk menghasilkan pertumbuhan inklusif
di Italia sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan investasi


Italia terus menderita dari pertumbuhan produktivitas yang rendah, menghambat
upah dan keuntungan ekonomi. Sebagai contoh, banyak perusahaan Italia tetap
memiliki keluarga, dan berjuang untuk berintegrasi ke dalam rantai nilai global,
serta mengadopsi praktik dan teknologi manajemen modern; tantangan yang
dihadapi sektor perbankan Italia telah berkontribusi pada penurunan investasi yang
signifikan dan pemulihannya yang lemah. Investasi saat ini masih 30% di bawah
puncak pra-krisisnya.
Italia akan berfokus pada reformasi administrasi publik. Rencana Industri 4.0
adalah untuk mendorong inovasi. Perbaikan hukum. Upaya reformasi perlu
berjalan seiring dengan kelanjutan kebijakan fiskal yang berhati-hati. Utang publik
telah stabil tetapi tetap tinggi. Mengurangi utang publik masih merupakan
prioritas untuk keuangan publik Italia. Pengeluaran publik dapat lebih baik
difokuskan pada program infrastruktur yang efektif untuk mendukung
pertumbuhan. Dan pemerintah terus memerangi penggelapan pajak, yang
merupakan kelemahan sistem fiskal Italia.
2. Mengembalikan sistem kesehatan perbankan
Italia juga perlu terus menghadapi tantangan yang dihadapi sektor perbankannya.
Sementara rasio modal bank Italia melebihi standar peraturan, pengembalian aset
yang buruk dan banyak stok kredit macet bertahan. Italia perlu menarik dana
publik untuk merekapitalisasi bank-bank yang tertekan, itu harus memanfaatkan

8
sepenuhnya ketentuan peraturan UE dan mengkompensasi pemegang obligasi ritel
untuk setiap kerugian yang akan mereka keluarkan.
3. Mempertahankan pertumbuhan pekerjaan dan meningkatkan keterampilan
Upaya lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan keterampilan pemuda Italia dan
orang dewasa, jika ingin meningkatkan produktivitasnya
4. Memerangi kemiskinan dan ketidaksetaraan
Krisis ekonomi telah berdampak buruk pada kesejahteraan banyak keluarga
dengan anak-anak dan orang muda. Kemiskinan di kalangan anak muda Italia juga
tinggi, sekitar 10% orang berusia 18 tahun hingga 34 tahun. Angka-angka ini
bertindak sebagai pengingat tantangan yang dihadapi Italia dalam melindungi
anak-anak dan orang muda dari risiko kemiskinan.
Untuk mengatasinya, Italia akan mengembangkan program anti kemiskinan
nasional. Pemerintah mengeluarkan penumuman program nasional baru, Reddito di
Inclusione. Implementasinya secara penuh akan menjadi salah satu langkah
penting menuju pemecahan siklus peningkatan ketidaksetaraan dan kemiskinan.

2.6 Pembangunan Ekonomi di Italia


Tujuan utama pemerintah Italia setelah Perang Dunia II adalah rekonstruksi
ekonomi; stabilisasi mata uang; dan investasi jangka panjang berskala besar yang
ditujukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi Italia dan, khususnya,
ketidakseimbangan antara Italia utara dan selatan.
Fase pertama dan kedua dari kebijakan ini diselesaikan pada tahun 1949.
Kemudian pemerintah, yang didukung oleh kelompok-kelompok keuangan dan
industri domestik dan oleh bantuan asing, terutama dari Amerika Serikat, memulai
fase ketiga dan paling penting, yang paling dikenal sebagai Rencana Vanoni (setelah
mantan menteri keuangan Ezio Vanoni). Penting dalam upaya pengembangan ini
adalah Cassa per il Mezzogiorno, sebuah badan pemerintah yang dibentuk untuk
mengembangkan Italia selatan dan menarik investasi swasta ke wilayah tersebut.
Antara 1951 dan 1978, belanja pemerintah untuk infrastruktur di selatan adalah $
11,5 miliar; tambahan pinjaman berbiaya rendah berjumlah $ 13 miliar, dan hibah
langsung berjumlah $ 3,2 miliar. Bersamaan dengan itu, kontrol langsung
pemerintah terhadap ekonomi meningkat melalui lembaga pemerintah seperti ENI,
yang kegiatannya berkembang pesat di era pascaperang.

9
Nasionalisasi industri listrik, untuk meletakkan basis industri untuk ekonomi
yang lebih terencana, dan pembentukan Badan Perencanaan Ekonomi Nasional
adalah indikasi lebih lanjut dari pentingnya melekat pada konsep dari ekonomi Italia
yang direncanakan.

Italia terperosok dalam resesi pada awal 1980-an, kebijakan ekonomi


diarahkan untuk mengurangi defisit sektor publik, pengetatan kontrol kredit, dan
mempertahankan nilai tukar yang stabil. Masa pemulihan dimulai pada tahun 1983,
yang mengarah ke output yang diperluas dan inflasi yang lebih rendah.

Tujuan kebijakan ekonomi pada tahun 1987 termasuk pengurangan defisit


sektor publik dan pengangguran. Selanjutnya, perbaikan di sektor eksternal
(terutama karena jatuhnya harga minyak dan depresiasi dolar) menyebabkan
liberalisasi pasar valuta asing pada Mei 1987.

Prioritas awal 1990-an adalah pemotongan belanja pemerintah, melawan


penggelapan pajak untuk mengurangi utang publik, dan penjualan perusahaan milik
negara. Pada akhir dasawarsa, hasil dari kebijakan ini beragam. Liberalisasi
memberikan dorongan untuk investasi asing yang lebih besar, sementara dana yang
dihasilkan dari privatisasi meringankan utang publik. Italia lolos ke putaran pertama
European Monetary Union (EMU) dan memasuki zona euro pada tahun 1999.
Penghindaran pajak tetap menjadi masalah; ekonomi bawah tanah masih
diperkirakan hampir 25% dari PDB resmi

2.7 Kemiskinan di Italia


Perekonomian kapitalistik di Italia terbagi menjadi dua dimana di daerah utara
lebih maju industrialis dan didominasi oleh perusahaan swasta, sedangkan didaerah
selatan yang relatif masih tertinggal, masih bergantung pada pemerintah dan
agrikultural. Italia di bagian Utara ditinjau dari masyarakatnya yang dikenal
sebagai masyarakat yang mempunyai industri lebih maju. Prospek ekonomi di
Utara memang lebih menjanjikan dan dinamis.

Perkembangan industri yang pesat selama kurang lebih 50 tahun menjadikan


Italia Utara menjadi salah satu negara yang makmur di dunia sedangkan di
kawasan yang dijuluki sebagai daerah segitiga industri di Utara yang meliputi
Torino, Milano, dan Genova menjadi kawasan yang paling makmur di seluruh

10
Italia. Sebaliknya di Selatan, masyarakatnya cenderung berkebalikan dengan
daerah Utara. Secara harfiah daerah ini dikenal sebagai ”il mezzogiorno” (tengah
hari). Meskipun istilah ini mempunyai makna negatif seperti kemiskinan, buta
huruf, dan kriminalitas yang menjadi pandangan masyarakat Italia hingga kini.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Selatan dikatakan sebagai salah satu
kawasan yang terbelakang ekonominya di Eropa.

Standar kehidupan Italia memiliki kesenjangan antara utara-selatan yang


cukup signifikan. Rata-rata PDB per kapita di utara jauh melebihi rata-rata Uni
Eropa, sedangkan banyak region di Italia Selatan berada jauh di bawahnya.

Di bagian selatan Italia, 9,8 persen orang hidup dalam kemiskinan absolut,
dibandingkan dengan 7,3 persen di daerah pusat termasuk ibukota Roma, dan 6,7
persen di utara, termasuk ibukota bisnis Milan. Kemiskinan absolut didefinisikan
sebagai kondisi yang mencegah orang membeli barang dan jasa yang penting
untuk menghindari bentuk-bentuk sosial yang tidak biasa.

Italia seringkali dijuluki orang sakit dari Eropa, dicirikan oleh kemacetan
ekonomi, kelabilan politik, dan masalah-masalah serta program-program
reformasi. Kemunduran ekonomi di Selatan disebabkan karena kurangnya
perhatian dari pemerintah Italia, mengingat wilayah ini sering melakukan tindakan
kerusuhan dan kejahatan terorganisasi. Kebijakan pemerintah lebih condong ke
Utara sebagai lahan yang lebih subur untuk industri dan investasi.

Beberapa kendala yang menjadi hambatan terhadap permasalahan ini karena


lahan pertanian di Selatan kurang subur, curah hujan yang tinggi pada musim
hujan dan kering di musim panas, masih menggunakan sistem tradisional,
kurangnya prasarana transportasi, minimnya sumber daya alam, minimnya
pemanfaatan dana, dan terbatasnya kemampuan penduduk sekitar. Keadaan seperti
ini menyebabkan banyak dari petani di Selatan hidup dalam keadaan pas-pasan.
Banyak masyarakat Italia yang berimigrasi ke Utara untuk bekerja di sektor
industri di daerah segitiga industri di Utara.

Setelah pertumbuhan PDB yang kuat pada kisaran 5–6% per tahun sejak
dasawarsa 1950-an sampai awal dasawarsa 1970-an, dan perlambatan progresif
pada dasawarsa 1980-an, dan 1990-an, kinerja pertumbuhan tahunan rata-rata pada
dasawarsa terbaru adalah cukup buruk pada angka 1,23% dibandingkan dengan
11
rata-rata laju pertumbuhan tahunan Uni Eropa sebesar 2,28%. Kemandekan
pertumbuhan ekonomi, dan upaya-upaya politik untuk membangkitkannya kembali
dengan belanja pemerintah besar-besaran sejak dasawarsa 1980-an ke depan,
sebenarnya justru menggelembungkan utang publik yang cukup parah.

Ekonomi Italia kini menderita banyak masalah. Pada periode 2008 sampai
2013, Italia melewati resesi terdalam dan terpanjang sejak Perang Dunia II. Krisis
tersebut menghapus lebih dari 25 persen produksi industri negara tersebut dan
tingkat pengangguran tumbuh dari 5,7 persen di tahun 2007 menjadi 13 persen
pada tahun 2014.

Menurut badan statistik Uni Eropa (Eurostat), utang publik Italia berada pada
angka 116% dari PDB pada tahun 2010, menempati peringkat rasio utang terbesar
ke-2 setelah Yunani (sebesar 126,8%). Lebih spesifiknya, Italia menderita
kelemahan struktural karena bentuk geografinya, kekurangan bahan baku, dan
minimnya sumber energy. Negara Italia juga memiliki birokrasi pelayanan publik
yang tidak efisien, perlindungan hak milik yang buruk, korupsi yang tinggi, pajak
yang besar, dan belanja publik yang mencapai setengah PDB nasional. Italia masih
menerima bantuan pembangunan dari Uni Eropa setiap tahun. Antara tahun 2000
dan 2006, Italia menerima €27,4 miliar dari Uni Eropa.

Menurut Badan Statistik Nasional Italia (ISTAT), ada makin banyak rumah
tangga dan orang yang hidup di bawah garis kemiskinan di Italia pada 2016
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah rumah tangga yang berada dalam
kemiskinan mutlak naik dari 6,1 persen pada 2015 jadi 6,3 persen pada 2016.
Persentase tersebut setara dengan 1,62 juta rumah tangga dan 4,74 juta orang.
Rumah tangga yang terdiri atas orang asing merupakan bagian terbesar orang yang
hidup dalam kondisi sangat miskin, 25,7 persen, dibandingkan dengan rumah
tangga yang semua penghuninya warga negara Italia, 4,4 persen. Orang yang hidup
dalam kemiskinan mutlak juga bertambah, dari 7,6 persen pada 2015 jadi 7,9
persen tahun lalu. Jumlah warga Italia yang hidup di bawah garis kemiskinan
mengalami peningkatan hingga mencapai titik tertinggi sejak 10 tahun terakhir
pada tahun 2016.

12
2.8 Krisis Ekonomi di Italia

Bank Sentral Italia melalui buletin bulanan yang dirilis Selasa (16/8/2022)
mengatakan, utang pemerintah sebesar 2,766 triliun euro (2,812 triliun dolar AS)
jadi salah satu kontributor meningkatnya tingkat utang, karena sebagian besar utang
Italia dihargai dalam euro. Pada akhir Juni, ketika data dalam laporan bank sentral
Italia ditabulasikan, dolar dan euro mulai diperdagangkan pada pijakan yang kira-
kira sama dengan dolar secara singkat melampaui nilai euro beberapa kali pada Juli.
Bank Sentral juga mengatakan, harga komoditas yang lebih tinggi jadi faktor
tambahan yang mendorong pertumbuhan utang publik.

Harga tinggi itu mendorong pendapatan pajak lebih tinggi. Laporan dari Bank
Sentral menjelaskan, pendapatan pajak telah meningkat 11,9 persen dalam enam
bulan pertama dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menambahkan
tambahan 23,2 miliar euro (23,6 miliar dolar) ke kas pemerintah. Tidak hanya itu,
krisis ekonomi Italia juga semakin memburuk efek ketegangan politik antara Rusia
dan Ukraina. Perang kedua negara telah mendorong imbal hasil obligasi ke level
tertinggi sejak 2014.

Hingga Selasa (16/8/2022), imbal hasil obligasi pemerintah Italia 10-tahun


adalah 3,135 persen. Itu turun dari puncak lebih dari 4,0 persen pada pertengahan
Juni, tetapi naik dari 1,089 persen pada awal tahun. Imbal hasil obligasi yang lebih
tinggi, yang memperlihatkan kegelisahan investor tentang prospek ekonomi suatu
negara, meningkatkan biaya pemerintah untuk meminjam uang.

Peningkatan belanja publik merupakan faktor utama lain di balik peningkatan


beban utang negara, karena pemerintah mengambil langkah-langkah untuk
membantu negara keluar dari dampak ekonomi negatif dari pandemi COVID-19.

Salah satu faktor yang membantu situasi terkait utang Italia tahun ini adalah
kembalinya pariwisata. Menurut Observatorium JFC Italia, pendapatan pajak turis
naik hampir 80 persen sepanjang tahun ini dibandingkan dengan periode yang
sama 2021, karena sektor ini pulih dari pembatasan perjalanan dari pandemi

13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Analisis yang ditelaah adalah Italia merupakan salah satu negara yang
perekonomiannya maju, yakni dengan PDB Per kapita yang cukup tinggi dan angka
pengangguran yang cukup rendah.
Sama halnya dengan negara maju lainnya di dunia, Italia adalah negara yang menganut
sistem ekonomi liberal dimana sistem ekonomi ini memberikan kebebasan pada
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Diantaranya terdapat bagaimana
strategi pembangunan ekonominya sesusi keadaan geografis maupun faktor – faktor
lain yang mempengaruhi perekonomiannya.
3.2 Saran
Diharapkan bagi mahasiswa agar mencari informasi dan memperluas wawasan
mengenai Analisis Situasi Ekonomi Negara Italia karena dengan adanya pengetahuan
dan wawasan yang luas mahasiswa akan mampu mengembangkan diri dalam
masyarakat dan dapat memberikan pendidikan ekonomi bagi masyarakat mengenai
Analisis Situasi Ekonomi Negara Italia

14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Italia

https://www.onlenpedia.com/2017/02/seperti-apa-sistem-perekonomian-italia.html

https://www.britannica.com/place/Italy/Services-and-tourism

15

Anda mungkin juga menyukai