Industri Modern
Teknologi
Menurut Environmental Protecting Agency (EPA) emissions inventories, U.S menghasilkan setiap tahun:
o Masing-masing penduduk U.S. mengkonsumsi 1300 pounds logam dan 18500 pounds mineral
lainnya.
Air Pollution
o Ozone Depletion
o Airbone Toxics
Water Pollution
Land Pollution
o Toxic Subtances
o Solid Wastes
o Nuclear Wastes
Depletion of Minerals
ETIKA PENGENDALIAN POLUSI
• Para pelaku bisnis menganggap udara dan air itu barang gratis
ETIKA EKOLOGI
Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian non-
manusia di bumi ini secara instrinsik nilai tersendiri dan bahwa karena adanya nilai instrinsik ini, kita
manusia memiliki tugas untuk menghargai dan mempertahankannya.
• William T. Blackstone menyatakan bahwa kepemilikan atas lingkungan yang nyaman tidak hanya
sangat diinginkan, namun merupakan hak bagi setiap manusia
• Undang-undang federal menetapkan batasan-batasan atas hak prperti pada pemilik perusahaan.
• Masalah utama dari pandangan Blackstone adalah pandangan ini gagal memberikan petunjuk
tentang jumlah pilihan yang cukup berat mengenai lingkungan.
• Polusi membebankan biaya eksternal dan hal ini selanjutnya berarti biaya-biaya produksi (biaya
pribadi dan internal) lebih kecil dibandingkan biaya sosial
• Akibatnya pasar tidak menetapkan disiplin secara optimal pada produsen, dan hasilnya adalah
penurunan utilitas sosial
• polusi lingkungan merupakan suatu pelanggaran atas prinsip-prinsip utilitarian yang merupakan
dasar sistem pasar.
Penyelesaian untuk masalah biaya-biaya eksternal menurut argumen utilitarian yag disebutkan
sebelumnya adalah dengan memasukan biaya polusi atau pencemaran kedalam perhitungan
atau dengan kata lain, biaya-biaya ini ditanggung oleh produsen dan diperhitungkan untuk
menentukan harga komoditas mereka.
KEADILAN
Cara utilitarian menangani polusi (dengan menginternalisasikan biaya) tampak konsisten dengan
hak. Para pengamat mencatat bahwa polusi sering berpengaruh terhadap meningkatnya
mendapat keuntungan karena perusahaan mereka tidak membayar biaya eksternal polusi;
dan ini memberikan keuntungan lebih besar pada mereka, dan para konsumen yang membeli
produk mereka juga beruntung karena perusahaan tidak membebankan semua biaya dalam
proses produksinya. Dengan demikian, pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari polusi
kemungkinan besar adalah orang-orang yang mampu membeli saham dan produk perusahaan.
Namun demikian, saat ini biaya-biaya eksternal polusi sebagian besar ditanggung oleh kaum
miskin— sebuah fenomena yang oleh beberapa pihak disebut ketidakadilan lingkungan.m Nilai
properti di lingkungan yang berpolusi biasanya rendah, dan otomatis cenderung dihuni
orang-orang miskin dan ditinggalkan oleh kaum kaya. Jadi, polusi bisa mengakibatkan
menjauhnya keuntungan dari kaum miskin dan menuju orang-orang kaya sehingga menambah
ketidakadilan. Sebagai tambahan, sejumlah hasil penelitian mendukung klaim tentang rasisme
lingkungan: klaim bahwa tingkat polusi cenderung berkorelasi dengan ras, sehingga semakin
tinggi proporsi kaum minoritas yang tinggal di suatu wilayah,semakin besar pula kemungkinan
bahwa wilayah tersebut terkena polusi. Dalam arti bahwa polusi berkorelasi dengan penghasilan
dan ras, maka polusi juga melanggar keadilan distributif. Internalisasi atas biaya polusi, seperti
dalam utilitarianisme, mampu mengubah keadaan dengan mengalihkan beban biaya eksternal
dari kaum minoritas dan kaum miskin ke tangan orang-orang kaya: para pemegang saham dan
konsumen perusahaan. Jadi, secara keseluruhan klaim utilitarian bahwa biaya eksternal polusi
kebutuhan pokok (makanan, pakaian, bensin, mobil) di mana kaum miskin mengalokasikan
anggaran mereka lebih besar dibandingkan kaum kaya, maka internalisasi biaya mungkin akan
memberikan beban yang lebih berat pada kaum miskin dibandingkan kaum kaya karena hargaharga
barang kebutuhan pokok ini naik. Kaum miskin mungkin juga semakin menderita jika
biaya pengendalian polusi naik sedemikian tinggi dan mengakibatkan munculnya pengangguran
(meskipun seperti yang telah dicatat sebelumnya, sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh program pengendalian polusi pada angka pengangguran masih sangat kecil).120 Ada
beberapa bukti sementara yang menunjukkan bahwa langkah-langkah pengendalian polusi yang
dilaksanakan saat ini memberikan beban yang lebih berat pada kaum miskin dibandingkan kaum
Internalisasi biaya eksternal juga terlihat konsisten dengan persyaratan keadilan retributif
dan memperoleh keuntungan dari sesuatu yang merugikan wajib menanggung semua beban
tersebut. Kedua pandangan ini mengimplikasikan bahwa (a) biaya pengendalian polusi harus
ditanggung oleh pihak yang menyebabkan polusi dan yang memperoleh keuntungan darinya, sementara
(b) keuntungan pengendalian polusi wajib diberikan kepada pihak-pihak yang
menanggung biaya eksternal polusi. Internalisasi biaya eksternal juga terlihat memenuhi dua
syarat berikut: (a) biaya pengendalian polusi ditanggung oleh pemegang saham dan konsumen,
yang keduanya mendapat keuntungan dari perusahaan yang menyebabkan polusi; dan (b)
keuntungan dari pengendalian polusi harus diberikan kepada pihak-pihak yang sebelumnya
• Ekologi sosial menyatakan bahwa apabila pola-pola hierarki dan dominasi sosial belum berubah,
maka kita tidak akan bisa menghadapi krisis lingkungan.
• Kaum ekofeminis meyakini bahwa meskipun konsep utilitarisme, hak, dan keadilan memiliki
peran terbatas dalam etika lingkungan, namun etika lingkungna yang baik harus
memperthitungkan perspektif-perspektif etika memberi perhatian.
Konservasi mengacu pada penghematan sumber daya alam untuk digunakan di masa mendatang.
Jadi, konservasi sebagian besar mengacu pada masa depan: kebutuhan untuk membatasi
Dalam satu artian tertentu, pengendalian polusi merupakan salah satu bentuk konservasi.
Polusi "mengonsumsi" udara dan air bersih, dan pengendalian polusi "mempertahankannya"
untuk kebutuhan masa mendatang. Namun demikian, ada sejumlah perbedaan dasar antara
masalah polusi dengan masalah habisnya sumber daya yang menjadikan istilah konservasi
lebih tepat dipakai pada masalah yang kedua dibandingkan yang pertama. Dengan beberapa
perkecualian (misalnya limbah nuklir), sebagian besar bentuk polusi berpengaruh pada generasi
saat ini dan pengendaJiannya akan menguntungkan generasi saat ini. Namun habisnya sebagian besar
sumber daya akan terjadi di masa depan dan pengaruhnya sebagian besar juga akan
dirasakan oleh generasi masa depan, bukan generasi sekarang. Jadi, pertimbangan kita atas
masalah habisnya sumber daya merupakan pertimbangan terhadap generasi mendatang dan
demi keuntungan bagi mereka. Untuk alasan ini, konservasi lebih tepat biia diterapkan pada
masalah-masalah penyusutan sumber daya dibandingkan polusi. Lebih jauh lagi (sekali lagi
sumber daya yang "dapat diperbarui," sejauh udara dan air bisa "diperbarui" dengan berhenti
mencemarinya dan membiarkannya pulih kembali. Jadi, persediaan untuk besok akan selalu
menjadi baru bila kita bersedia melakukan langkah-langkah pencegahan. Tetapi penyusutan
atau habisnya sumber daya berkaitan dengan sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Satusatunya
sumber daya yang terbatas dan tidak bisa diperbarui yang masih akan ada besok adalah
apa yang merupakan sisa-sisa dari hari ini.Jadi, konservasi merupakan satu-satunya cara untuk
menjamin persediaan bagi generasi mendatang. Habisnya sumber daya memunculkan dua
290 pertanyaan penting bagi kita: Mengapa kita perlu menghemat sumber daya agar bisa dinikmati
generasi masa mendatang? Seberapa banyak penghematan yang perlu kita lakukan?
• generasi masa depan tidak dapat dikatakan secara koheren memiliki hak karena mereka
sekarang tidak ada dan mungkin tidak pernah ada.
• jika generasi mendatang memang memiliki hak, kita mungkin akan menuju pada kesimpulan
yang tidak masuk akal bahwa kita harus mengorbankan seluruh peradaban kita demi mereka
• kita dapat mengatakan bahwa seseorang memiliki hak tertentu hanya jika kita tahu bahwa dia
memiliki minat tertentu yang melindungi itu.
John Rawls berpendapat bahwa, meskipun tidak adil untuk memaksakan beban berat yang tidak
proporsional pada generasi sekarang demi generasi masa depan, itu juga tidak adil untuk
generasi sekarang tidak meninggalkan apa pun untuk generasi mendatang.
Rawls mengklaim bahwa metode ini memastikan apa generasi sebelumnya dalam keadilan
berutang kepada generasi selanjutnya
The environmentalist Herman Daly berpendapat bahwa kelestarian lingkungan membutuhkan tiga hal
spesifik:
• sumber daya terbarukan tidak boleh habis pada tingkat yang lebih besar dari tingkat
penggantian mereka
• Tingkat pencemaran emisi tidak boleh melebihi kapasitas lingkungan untuk membersihkan dan
mengasimilasi polusi itu
• Sumber daya tidak terbarukan harus dihabiskan pada tingkat yang tidak lebih besar dari
penciptaan alternatif terbarukan.