Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP

PERKEMBANGAN LANSIA DENGAN MASALAH KESEHATAN


HIPERTENSI PADA KELUARGA NY. M DI KECEMAMATAN LEDE

OLEH:

NAMA : TUTI AMNIATI SAMIRU


NIM : P201801112
KELAS : L3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP
PERKEMBANGAN LANSIA DENGAN MASALAH KESEHATAN
HIPERTENSI PADA KELUARGA NY. M DI KECEMAMATAN LEDE
PENGKAJIAN KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA


A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : LA UTU
2. Alamat dan telepon : Dusun Takjiba (082193029989)
3. Pekerjaan kepala keluarga : guru
4. Pendidikan kepala keluarga : Diploma IV/ Strata 1
5. Komposisi keluarga :
IMUNISASI
B DPT CAMPAK HEPATIT
JENIS KELAMIN

C POLIO IS
NO
ANGGTOTA
KELUARGA

PEDIDIKAN

G
DGN KK
NAMA

UMUR

I II III I II III IV I I III


HUB

KET
I
1
2
3
4

6. Tipe keluarga : Ny. Y termaksud dalam tipe keluaga besar yang memiliki
7 orang anak dan sekarang Ny.Y tinggal bersama anakn perempuanya
yang ke-2, dan yang menjadi kepala keluarga dalam rumah tersebut adalah
suami dari anaknya
7. Suku bangsa: suku Buton, bahasa yang di gunakan sehari-hari biasanya
bahasa buton atau bahasa indonesia jika Ny. M atau keluaga ngobrol
bersama tetangga dan jika kedatangan tamu yang bukan sesama bahasa.
8. Agama : keluarga Ny.M menganut agama Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga : suami ny.m sudah meninggal dunia dan
sekarang yang menjadi kepala keluarga adalah menantu dari anaknya yang
bekerja sebagai guru di sekolah menengah pertama dengan penghasilan ≤

2
Rp. 3.500.000/ bulan sehingga kebutuhan sehari-hari di tanggung oleh
kepala keluarga.
10. Genogram
Di hitung berdasarkan 1 generasi

11. Aktifitas rekreasi keluarga : biasanya keluarga setiap akhir bulan atau
akhir pekan selalu Ke pantai. namun setelah Ny.M mengalami sakit dan
tidak mampu melakukan aktivitas berat atau aktivitas sehari hari, keluarga
hampir sudah tidak pernah melakukan aktivitas ke pantai.
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ny. M merupakan tahap perkembangan keluarga dengan usia lanjut, yang
mana semua anaknya telah berkeluarga dan suaminya telah meninggal
dunia
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Ny.M telah terpenuhi. Namun karena Ny.
M tinggal bersama keluarga anakanya maka pemenuhan kebutuhan
perkembangan keluarga yaitu mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan
3. Riwayat keluarga inti
Ny. M dan suami menikah sejak 48 tahun yang lalu. Ny. M dan suami
adalah pendatang di pulau taliabu. Ny.M dan suami berasal dari pulau

3
buton (kadatua). Sebelum bertempat tinggal di pulau taliabu Ny.M dan
suami melahirkan 2 orang anaknya stelah itu pada tahun 1992 pindah ke
taliabu dan menetap di sana sampai saat ini. Ny.M memiliki 7 orang anak
yang sekarang semua anaknya telah berkeluarga. Anak pertamanya tinggal
di sulawesi, anak ke dua tinggal di pulau taliabu kec. Lede dan saat ini Ny.
M tinggal bersama anak ke-2nya, sedangkan anak ke tiga, tinggal di
ternate, kemudian Anak ke empat, lima enam sampai 7 tinggal di
kecamatan yang berbeda namun satu pulau yaitu pulau taliabu. Ny. M
tidak pernah mengetahui kalau keturunanaya atau keluarga sebelumnya
mempunyai hipertensi atau msalah jantung. Ny. M telah mengalami
hipertensi kurang lebih 10 tahun yang lalu dan mulai saat itu Ny.M sering
mengalami nyeri pada bagian tengkuk, pusing serta sering merasa sesak
nafas juga nyeri pada bagian dada hingga tidak bisa melakukan aktivitas
bahkan sampai pingsan. Keluhan terjadi jika tekanan darah diatas 180/120
mmHg. Namun Ny. M jarang melakukan kontrol di puskesmas di
karenakan imobilitas fisiknya. Terkadang keluarga hanya melakukan
kontrol kesehatan di rumah dengan memanggil petugas kesehatan ke
rumah ( melakukan pelayanan home care) untuk melakukan pengecekan
kesehatan Ny.M beserta keluarga
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Di keluarga Ny. M tidak ada yang menderita hipertensi hanya ada riwayat
penyakit serangan jantung. Ayah dari nyoya M mengalami penyakit
jantung.
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Tempat tinggal keluarga Ny.M memiliki luas tanah 6 x 17 m². bangunan
tersebut milik pribadi. Rumah yang sekarang di tempati Ny. Y Bersama
keluarga dari anaknya merupakan bentuk rumah panggung persegi panjang
yang mempunyai 5 kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur dan 2
kamar mandi. Ventilasi ruangan cukup memadai, lantai rumah tampak
bersih, lingkungan rumah pun bersih dan terdapat beberapa tanaman hias.

4
Lantai rumah terbuat dari papan, dinding rumah juga terbuat dari papan.
Untuk dinding kamar terbuat dari kalsiboard. Atap rumah menggunakan
asbesi, Untuk penggunaan air keluarga menggunakan sumur bor untuk
keperluan sehari hari sedangkan untuk masak dan minum menggunakan
sumber PDAM yang bengalir biasanya 2 minggu sekali.
2. Karateristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga tinggal di lingkungan dengan suku yang hampir semua adalah
suku buton, dengan bentuk rumah hanpir semua sama yaitu bentuk rumah
panggung atau biasa di sebut dengan bentuk rumah adat malige
3. Mobilitas geografis Keluarga
Ny. M Tinggal di rumah anaknya semenjak suaminya meninggal dan
rumah Ny. M yang sebelumnya bersama suami telah di kontrakan. Ny. M
dan keluarga jika pergi dalam perjalanan yang jauh menggunakan
kendaraan roda dua atau motor
4. Denah rumah

Kamar 1 Kamar 2 Kamar 3 Kamar 4 Pintu


depanKamar mandi
dan WC
Pintu
Ruang
depan
Ruang keluarga Pintu
Jendela depan
tamu

Kamar 5 dapur
jendela
6 x 17 m²

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Biasanya jika ada acara acara tertentu yang melibatkan keluarga besar,
sering di adakan perkumpulan keluarga di salah satu rumah anak dari Ny.
M seperti memperingati hari hari islam yang mengikut sesuai adat dan
kultur mereka. Interaksi keluarga Ny.M dan tetangga cukup baik, sering
berkumpul dan masih adanya rasa gotong royong sesama tengga jika ada
yang memerlukan bantuan dalam melakukan acara besar atau acara
keluarga seperti acara kenduri atau bahasa butonya haroa.

5
6. Sistem pendukung keluarga
Anggota Ny. M dalam kondisi sehat dan antar anggota keluarga saling dan
antar anggota keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluaraga Ny.M untuk setiap harinya berkomunikasi menggunakan
bahasa indonesia tapi lebih banyak menggunakan bahasa daerah. Ketika
ada masalah dalam keluarga Ny.M selalu di rundingkan dan mencari jalan
keluarnya dengan cara musyawarah
2. Struktur kekuatan keluarga
Antar anggota keluarga Ny.M saling menghormati, menghargai, dan
pengambilan keputusan selalu berdasarkan keputusan bersama
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Formal : Tn. U sebagai suami dari anak ke dua Ny.M yang saat ini
menjadi kepala keluarga. Anak ke -2 Ny. M sebagai istri Tn.U dan
menjadi IRT.
b. Informal : dalam keluarga Ny.M, anak pertama dalam keluarga Ny. M
sering membantu jika ada masalah dalam keluarga dan anak ke dua
yang saat ini menjadi tempat tinggal Ny.M selalu menjadi penolong
finansial dalam keluarga Ny.M
4. Nilai dan norma keluarga
Ny.M menganut agama islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan
adat istiadat di lingkungan sekitar. Keluarga Ny.M dan kepala keluarga
yaitu Tn.U juga mengajarkan betapa pentingnya bersikap sopan santun
dengan orang lain, saling menghargai perbedaan dalam sosial masyarakat.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini
adalah cobaan yang allah berikan agar keluarga dapat kuat dan tabah.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Ny.M saling menyayangi dan Tn.U selalu perhatian kepada istri
dan anaknya, selalu mendukung untuk bersikap sopan dan santun

6
2. Fungsi sosialN
Interaksi Ny.M terhadap anaknya terjalin sangat baik, saling mendukung,
membantu dan saling ketergantungan. Suami dari anak ke-2 Ny.M
mempunyai peran yang sangat besar dalam mengambil keputusan dan
menerima pendapat dari anggota keluarga dan juga selalu adil terhadap
keluarganya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang di alami sekarang oleh Ny.M adalah
memiliki penyakit hipertensi
b. Mengambil keputusan
Karena Ny.M saat ini tinggal bersama anak ke-2nya maka yang
mengambil keputusan dalam keluarga adalah suami dari anaknya,
namun kebanyakan jika berkaitan dengan masalah Ny.M maka
pengambilan keputusan secara bersama
c. Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Jika Keluarga Ny.M ada yang mengalami sakit, maka biasanya
keluarga melakukan perawatan mandiri di rumah. Dan Ny.M biasanya
melakukan perawatan dengan menghindari makanan yang
menyebabkan hipertensi serta mengkonsumsi obat tradisional seperti
merebus daun seledri dan daun klorofil serta Ny.M biasanya
mengkonsumsi buah mentimun. Di samping itu Ny.M juga
mengkonsumsi obat obat farmakologis yang biasa di resepkan oleh
tenaga kesehatan
d. Memodifikasi dan memelihara lingkungan
Keluarga Ny.M selalu menjaga lingkungan dengan membersihkan
pekarangan rumah tiap pagi juga selalu membakar sampah yang berada
samping rumah
e. Menggunakan fasilitas kesehatan
Ny.M jarang melakukan kunjungan di rumah sakit atau puskesmas
terdekat di karenakan kondisi fisik yang sangat lemah. hanya saja

7
keluarga sering memanggil perawat atau kerabat yang bertugas di
bagian kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di rumah
sehingga dapat Ny.M dan keluarga dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk
anak dan biaya untuk berobat
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Ny.M mengatakan nyeri dada yang timbul sudah sangat lama di rasakan,
akan tetapi Ny.M tidak mengetahui bagaimana mengurangi nyeri dadanya
jika di rumah
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Setelah mengetahui nyeri pada dada Ny.M tidak kunjung reda, Ny.M
akhirnya berkunjung ke puskesmas untuk memeriksakan kondisinya.
3. Strategi koping yang digunakan
Cara menghadapi masalah adalah Tn.Unering membicarakanya dengan
istrinya bersama Ny. M untuk menyelesaikanya
4. Strategi adaptasi disfungsional
P ada saat pengkajian tidak di temukan tanda tanda perilaku maladaptif
G. Pemeriksaan fisik (Head to toe)
- Keadaan umum : TD : 180/120 mmHg, N : 86x/menit, RR: 18x/menit, T:
36,5ºC
1. Kepala : bentuk kepala normal, kulit kepala terkelupas tapi tak ada lesi,
rambut merata berwarna hitam dan putih, wajah tidak ada oedem,
konjungtiva tidak ademis, sclera jernih tidak ikterik, telinga simetris kanan
dan kiri, ukurun sedang, hidung bersih,dan tulang hidung simetris kanan
dan kiri, mulut tidak ada sariawan, tidak ada pendarahan gusi, mukosa
lembab, gigi tidak lengkap, terdapat karang gigi, lidah terlihat kuning dan
agak putih.

8
2. Leher : faring dan laring normal, tidak ada pembengkakan, posisi trakea
simetris, suara terdengar jelas, tak ada pembesaran pada kelenjar getah
bening maupun kelenjar tiroid
3. Dada : bentuk dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada retaksi dinding
dada dan payudara normal, terlihat mengendor, suara nafas vesikular di
seluruh lapang paru, ucapan atau suara kanan kiri sama, tidak ada nafas
tambahan
4. Punggung: bentuk punggung simetris dan tidak ada kelainan
5. Perut: ukuran perut normal, terdapat lipatan pada perut, tidak teraba
adanya massa tumor, perkusi timapi, tidak ada acites, teraba adamya
pembesaran pada bagian hepar, peristaltik 12x/menit
6. Ekstermitas : ekstermitas atas normal tidak ada oedem, tugor kulit elastic
kembali cepat < 2 detik. ekstermitas bawah terlihat tidak normal, adanya
odem pada tungkai kaki, tugor kulit elasti<2detik, terlihat adanya bekas
luka pada tungkai kaki kanan, klien terlihat tidak mampu melakukan
gerakan serta berdiri ≥ 5 menit
H. HARAPAN KELUARGA
Ny.M berharap agar keluarganya selalu di berikan kesehatan

9
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Data Etiologi Problem

1 Ds : Ketidakmampuan keluarga dalam Penurunan curah jantung


- Ny.M mengatakan nyeri di area tengkuk hingga mengatasi masalah anggota keluarga
ke leher, seperti di tusuk tusuk dengan skala yang sakit dengan hipertensi
nyeri 3, nyeri hilang timbul
- Ny.M mengatakan sering merasa sulit bernafas
dan terasa jantung berdetak lebih cepat
- Ny.M mengatakan nyeri dada sering muncul
secara tiba-tiba dengan skala 7,
Do :
- TD:180/120mmHg, N:86x/menit, RR:18x/menit,
T:36,5ºC
- Aritmia
- Irama jantung tidak normal
- Klien terlihat bingung
- Klien terlihat gelisah
- Klien selalu bertanya pada perawat tentang

10
penyakitnya
2 Ds : Ketidakmampuan keluarga dalam Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan sulit melakukan aktivitas merawat angota keluarga yang sakit
sehari hari
- Klien mengatakan tidakmampu
menggerakan ekstermitas bawah ≥ 5 menit
seperi berjalan dan berdiri lama
- Klien mengatakan sering merasa letih
Do :
- TD:180/120mmHg, N:86x/menit,RR:18x/menit,
T:36,5ºC
- Klien terlihat lemah
- Terdapat edema pada tunkai kaki kanan, terlihat
ada bekas luka pada kaki klien
- Terasa nyeri saat di tekan pada bagian ibu jari
kaki klien.

11
2. Diagnosa keperawatan
a. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung d.d detak jantung menjadi lebih cepat
b. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d imobilisasi fisik serta klien merasa
lemah

PENYUSUSNAN RENCANA TINDAKAN


Tujuan Kriteria Evaluasi
Dx Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
Penurunan curah setelah di setelah di lakukan Respon - Keluarga dapat - Identifikasi
jantung b.d lakukan kunjungan rumah verbal dan mengenal karakteristik nyeri
perubahan irama pengkajian selama 1 hari di tindakan pengetian, tanda, - Monitor aritmia
jantung d.d detak keluarga dengan harapkan keluarga gejala komplikasi - Berikan terapi
jantung menjadi metode mampu mengatasi dan cara relaksasi untuk
lebih cepat serta wawancara masalah kesehatan penanganan mengurangi
nyeri akut area sekaligus yang di alami penyakit hipertensi anesietas dan nyeri
dada pemeriksaan Ny.M di rumah - Berikan dukungan
kesehatan di - Keluarga dapat emosional dan
harapkan nyeri memutuskan spritual
akut pada dada tindakan yang tepat - Ajakan teknik

12
di atasi dilakukan jika menurunkan
Ny.M mengalami kecemasan dan
nyeri akut pada ketakutan
dada atau iskemik - Kolaborasi
miokardium pemeriksaan x-ray
dada
Intoleransi setelah di setelah di lakukan Respon - Keluarga - Libatkan keluarga
aktivitas b.d lakukan kunjungan rumah verbal mampu dalam aktivitas
ketidakseimbangan pengkajian selama 1 hari di mengantur - Fasilitasi
antara suplai dan keluarga dengan harapkan keluarga aktivitas untuk mengembangkan
kebutuhan oksigen metode mampu merawat penderita motivasi dan
d.d imobilisasi wawancara dan memantau hipertensi penguatan diri
fisik serta klien sekaligus kondisi fisik Ny.M - Keluarga - Ajarkan cara
merasa lemah pemeriksaan agar lebih baik mampu melakukan aktivitas
kesehatan di Mengatasi yang dipilih
harapkan perasaan lemah - Jadwalkan aktivitas
imobilisasi fisik - Klien mampu dan rutinitas
pasien sedikit mengatasi - Jelaskan metode
membaik aritmia saat aktivitas fisik

13
beraktivitas
- Keluarga
mampu
merawat klien
agar dapat
mengunakan
kekuatan tubuh
bagian atas dan
bawah

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA


No Diagnosa Tindakan
` Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung - mengidentifikasi karakteristik nyeri
d.d detak jantung menjadi lebih cepat - Memeriksa aritmia
- memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi anesietas
dan nyeri
- memberikan dukungan emosional dan spritual
- mengajarkan teknik menurunkan kecemasan dan

14
ketakutan
- melakukan pemeriksaan x-ray dada
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai - melibatkan keluarga dalam aktivitas
dan kebutuhan oksigen d.d imobilisasi fisik serta klien - memfasilitasi mengembangkan motivasi dan penguatan
merasa lemah diri
- mengajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
- menjadwalkan aktivitas dan rutinitas
- menjelaskan metode aktivitas fisik

15
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta:
Mediaction Jogja.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

16

Anda mungkin juga menyukai