Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Simulasi Kasus Respiratory Failure

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang dipasang ventilator
● Beberapa hal yang membedakan dengan pasien sadar dan tidak sadar adalah pada
pasien tidak sadar di ICU akan banyak kabel yang terpasang
● Di dada terpasang elektroda yang melihat kondisi irama jantung, terpasang untuk
suhu di ketiak. Ada infus 2 line, terpasang NGT, terpasang kateter → Maka perawat
harus selalu berhati-hati dalam memberikan tindakan pada pasien, jangan sampai
membuat pasien cedera.
● Pasien yang dipasang ventilator ada ekspirasi dan inspirasi menggunakan PEEP
(saluran pipa biru), biasanya di ujungnya ada air dan jika penuh, maka ketika akan
memandikan harus dibuka dulu dan akan terasa hangat biasanya
● Pada pasien yang tidak sadar dan sadar sama-sama harus dimiringkan, tetapi
perhatikan agar PEEP tidak tertindih, tertekan, terjepit. Jika terlipat maka akan bunyi
alarm (KiKing) karena didalamnya terdapat kabel yang berfungsi sebagai sensor
● Pada perawat pemula, sebaiknya memiringkan pasien tidak sadar oleh dua orang

Cara Memiringkan Pasien untuk Prosedur Memandikan


● Buka bedplang pada sisi yang akan dimandikan pertama, sedangkan bedplang sisi yg
lain tetap dipakai
● Singkirkan selimut pasien
● Angkat kaki pasien pada arah berlawanan
● Ada satu perawat yang memegang ventilator
● Simpan kateter yang terpasang agar tidak menganggu
● Pasang laken dan rapikan
● Memandikan pasien

● Monitor hemodinamik pasien (HR, MAP, Saturasi oksigen, Respon nyeri) → Jika
ketika dimiringkan hemodinamik pasien berubah dah terganggu, maka harus
dianalisa apakah pasien tetap bisa dimandikan atau tidak
● Pasien miring dengan arah berlawanan untuk merapikan laken

● Posisikan pasien seperti semula dan pasang kembali bedplang


● Setelah selesai, saat pergerakan pasien terpasang ETT dan ketika melakukan
pergerakan miring kanan dan kiri maka tekanan balon akan berkurang dan bisa
menyebabkan aspirasi. Lendir bisa masuk ke paru-paru dan untuk melihat tekanan
balon maka gunakan endotest yang biasanya di cek setelah selesai mandi
● Pengecekan balon bisa dilakukan dengan memasukan udara


● Pada pasien yang terpasang ETT akan banyak sekret dan bersifat infektif
● Saat terpasang ETT, tubuh akan memproduksi mukus lebih banyak dan terlihat
berwarna putih kental yang menunjukan banyak sekret dan terdengar suara gurgling
● Ketika banyak sekret, lakukan suction dengan melepaskan selang oksigen? Terlebih
dahulu kemudian tinggikan FiO2 → Pantau saturasi O2
● Open Suction: Dibuka selangnya, masukin selang suction → Biasanya banyak sekret
yang terambil

● Jika terputus oksigen,oksigen pada pasien akan berkurang maka pantau saturasi.
Hindari agar pasien tidak terjadi sianosis
● Apabila menggunakan open suction bisa beresiko menyebabkan menurunnya
saturasi oksigen. Apabila saturasi oksigen menurun terutama pada pasien TTIK,
maka TTIK akan meningkat
● Bedakan antara close suction dan open suction
● Close Suction: Sambungkan ETT ke sambungan suction (bentuknya T), sambungan
selang ventilator ke bagian sambungan suction yg bawah, sehingga pasien terhindar
dari VAP. Tarik selang suction sambil disemprotkan NaCl
● Tinggal ditarik, sambil disemprotkan NaCl, terdapat saluran (T)
● Open suction tinggal dibuka dan bersihkan, bilas NaCl (Y) sambungan inspirasi dan
ekspirasi
Kasus OSLER
● Bagi dulu peran dengan 6 mahasiswa: Leader, Airway dan Breathing, Sirkulasi,
Eksposure, Monitor
● Kasusnya : Pasien datang ke UGD dengan sesak nafas disertai dengan batuk sudah 5
hari batuk semakin bertambah, demam terus menerus, produksi sekret berwarna
hijau
Langkah-langkah Menangani Kasus
● Cuci tangan dan pasang handscoon
● “Selamat sore pak, saya Nabila perawat ICU. Apa keluhan hari ini pak?”
● “Batuk, udah berapa lama batuknya bapak”
● “Jasmine, pasien batuk cek airway”
● “Syifa, tolong pasangkan monitor ke dada pasien”
● “Sabila, tolong monitor sirkulasi (pasang alat untuk cek TD) dan pasang saturasi
oksigen”
● Nichole: saturasi 88%, TD, RR

● Saat cek respon pasien dengan nyeri, mata terbuka (2) dengan rangsang nyeri, verbal
mengerang (2), motorik menjauh (4) maka GCS 8
● Call for help
● “Jasmin, berikan intervensi terapi oksigen menggunakan NRM 8 liter/menit untuk
mengatasi airway yang tidak stabil (airway ada hambatan).”
● Kemudian, evaluasi saturasi oksigen. Ternyata setelah diberikan NRM 8 liter/menit,
saturasi oksigen belum membaik “Benar dengan dokter Jasmine. Perkenalkan saya
Ners Nabila dari IGD, saat ini ada pasien bernama Tn. A usia 47 tahun dengan
keluhan batuk dan sesak dengan saturasi oksigen 87%. Setelah diberikan NRM 8
liter/menit, kemudian dievaluasi saturasi oksigen pasien tidak meningkat. RR
awalnya 25 x/menit dan sekarang mengalami perburukan menjadi RR 30 x/menit.
Apakah pasien perlu dilakukan intubasi? Saat ini pasien sedang mengalami
penurunan kesadaran. Saat cek respon pasien dengan nyeri, mata terbuka (2) dengan
rangsang nyeri, verbal mengerang (2), motorik menjauh (4) maka GCS 8. Dok
tolong segera cepat datang ya?”
● Proses intubasi
- Persiapkan alat-alat intubasi
- Buka bed plang bagian kepala pasien
- Pasang alat-alat

- Cek menggunakan BPM apakah pergerakan dinding dada pasien simetris kiri
dan kanan

- Jika sudah mengembang simetris maka … pake spuit (ini masukin apa pake spuit
tuh?)
- Sambungkan ke ventilator

● Evalusi seletah diambil alih oleh ventilator

Papan Dokumentasi berisi:


Waktu, pengkajian, tindakan, evaluasi
Monako: Morfin, Oksigen, Nitrat
Eksaserbasi Akut: Cek airway, breathing dan pasang oksigen
Pengenalan Alat-alat
1. Symen
- Dada bisa naik turun sendiri
- Nadi pada leher dan tangan akan teraba

-
2. Kabel untuk monitor
- Merah (sebelah kanan)
- Kuning (pinggang)
- Hijau

3. Pasang tensi
4. Sentuh ECB leads off

5. Bagian bawah bisa di pencet untuk start dan akan terdengar suara
- Hasilnya di ijo bagian atas (78) normal
- HR akan berubah otomatis (ijo)
- TD (merah) akan berubah ketika di starter untuk mengupdate nilai. Sehingga
setelah melakukan tindakan maka segera starter
6. Pasang oksigen
- Suction
7. Pasang EKG
- Klik EKG di bar bawah → Akan muncul interpretasi hasil EKG

- Pasang lead 4 sadapan EKG

- Jika di UGD dan kasusnta fraktur, pakaian pasien dapat dibuka


8. Pasang kateter
- Alat-alat kateter ada di rak bagian laci kedua
- Monitor intake dan output cairan “Kateter terpasang, kondisi urin (warna, bau,
kejernihan, jumlah, ada darah atau tidak).”
9. Pasang NGT (berada di rak laci kedua)
- Ukur selang NGT
- Masukkan ke lubang hidung

10. Defibrillator
-

11. Rak Bagian Atas


- Terdapat alat-alat yang berisi cairan. Jika akan melakukan infus, harus di kunci.
Khawatir cairan akan meluap (jika dibuka pertetes). Tusukkan infus set ke dalam
plabot - tutup klem - lepas jarum - tusuk di tangan kanan - gantungkan cairan
infus pada tiang

- Infus di sebelah kiri: Ambil set alat infus → Kunci infus → Tusukkan ke plabot
→ Plester saja untuk tempat penusukkan infusnya
- Pastikan lubang jarum berada di atas dan fiksasi dengan kassa.
12. Laci Pertama

- Terdapat berisi spuit, plester, dll.


- Terdapat obat-obatan juga paracetamol, albumin, antibiotik
○ Pasien dengan kondisi demam dapat digantungkan antibiotik
○ Apabila titrasi obat, lakukan juga titrasi obat

- Terdapat tempat sampel darah/urin → Kemudian berikan sampel darah tersebut


kepada dosen penguji
-
13. Laci Kedua Alat-alat yang berhubungan dengan Sirkulasi
14. Laci Ketiga Alat-alat yang berhubungan dengan Airway
15. Sederhana tetapi penting adalah bagian untuk mengatur ketinggian bed dan
membuka plank bed (samping kanan-kiri, bagian kepala, bagian kaki)
- Jika ingin menurunkan, bagian kepala di lepas
16. Papan RJP dipasang di bagian atas kepala

- Miringkan pasien ke sebelah kiri dan masukkan papan RJP

- Lakukan RJP

Anda mungkin juga menyukai