Oleh :
Muhammad Redyansyah
P07120220027
Menyetujui,
……………………… ………………………
A. Anatomi Fisiologi
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang berperan dalam menunjang,
melindungi, dan menggerakan tubuh. Rangka merupakan bingkai bagi
struktur tubuh dan melindungi organ internal yang rentan dari kerusakan.
Otot dengan bantuan sendi, ligamen, dan tendon memungkinkan tulang
rangka bergerak.
Sistem muskuloskeleta terdiri atas :
1. 206 tulang, yang merupakan penyokong gerakan tubuh dan melindungi
organ internal.
2. Sendi yang memungkinkan gerakan tubuh dua atau tiga dimensi.
3. Otot, yang memmungkinkan gerakan tubuh dan internal.
4. Tendon dan ligamen, yang menghubungkan tulang dengan otot.
Sistem Muskuloskeletal merupakan cakupan Ilmu Bedah Orthopaedi.
Apa yang disebut dengan Ilmu Bedah Orthopaedi sampai saat ini belum
dipahami dengan benar, baik di kalangan kedokteran maupun khalayak
umum. Dokter Bedah Orthopaedi dikenal sebagai spesialis bedah tulang,
walaupun persoalan tidak selalu masalah tulang saja.
Sistem muskuloskeletal pada manusia adalah seluruh kerangka manusia
dengan seluruh otot yang menggerakkannya dengan tugas melindungi organ
vital dan bertanggung jawab atas lokomosi manusia. Lokomosi ialah
pergerakan berbagai otot yang dapat menggerakkan anggota badan dalam
lingkup gerakan sendi tertentu. Jadi yang dimaksud dengan sistem
muskuloskeletal mencakup semua struktur tulang, sendi, otot, dan struktur
terkait seperti tendon, ligamen serta sistem saraf perifer.
Maka kelainan muskuloskeletal mencakup kelainan seperti lazimnya
pembagian penyakit yaitu:
1. Kelainan bawaan.
2. Kelainan dan penyakit yang didapat berupa:
a. Penyakit radang dan infeksi
b. Trauma
c. Neoplasma
d. Degeneratif
e. Group miscellaneous antara lain penyakit metabolisme, penyakit
postpolio,cerebral palsy, dan sebagainya.
Trauma adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami cedera
karena salah satu sebab. Penyebab trauma adalah kecelakaan lalu lintas,
industri, olahraga, dan rumah tangga.
B. Definisi
Misalnya karpal dan tarsal yang tidak memiliki axis yang panjang
serta berbentuk kubus.
3. Tulang pipih
4. Tulang iregular
1) Fraktur
a. Fraktur terbuka
b. Fraktur tertutup
2) Strain
3) Sprain
C. Etiologi
1. Traumatik
Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda
lain, akibat tekanan yang berulang-ulang. Keadaan ini paling banyak
ditemukan pada tibia fibula, terutama pada atlit, penari.
Fraktur dapat terjadi pada tekanan yang normal jika tulang itu lemah
atau tulang itu sangat rapuh.
D. Patofisiologi
1. Fraktur
a. Deformitas
2. Strain
a. Nyeri
b. Kelemahan otot
c. Pada sprain parah, otot atau tendon mengalami ruptur secara parsial
atau komplet bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan pasien
akibat hilangya fungsi otot. (Joyce M Black, 2014)
3. Sprain
b. Nyeri
1. Pengkajian
2. Keluhan Utama
4. Pemeriksaan Fisik
1) Skeletal
2) Sendi
3) Otot
4) Neurovaskuler
5) Kulit
5. Diagnosa Keperawatan
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional