Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL BOOK REVIEW

MENYIMAK KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI YANG


TERABAIKAN DAN MENYIMAK SEBAGAI SUATU
KETERAMPILAN BERBAHASA

DISUSUN OLEH:

NAMA : KADINI KURNIAWATI HALWA

NIM : 222103024

MK : PendidIkan Bahasa Indonesia

DOSEN PENGAMPU:

YANIDA BU’ULOLO, S.Pd, M. Pd

UNIVERSITAS NIAS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN BIOLOGI
T/A 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat tuhan yang maha esa atas dan berkatnya,
sehingga penulis dpat menyelesaikan penyusunan critical book review ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah pendidikan bahasa indonesia.

Dalam penulisan book review ini penulis menyampikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu dan menyelesaikan book review ini. Dalam penulisan book
review ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan
maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan book review ini akhir kata penulis berharap semoga book review
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekian, Terima kasih.

Gunungsitoli,13 oktober 2022

Kadini Kurniawati halawa


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Identitas Buku...............................................................................................................1

BAB II BAGIAN BUKU........................................................................................................2

BUKU PERTAMA...................................................................................................................2

BUKU PEMBANDING...........................................................................................................8

Membandingakan Buku 1 dengan buku 2..............................................................................24

BAB III PENUTUP..............................................................................................................26

A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................27
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Identitas Buku

1. Buku Utama (buku 1)

1) Judul buku : Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan


2) Pengarang : HERRY HERMAWAN
3) Penerbit : Graha Ilmu
4) Tahun terbit : 2012
5) Kota terbit : Yogyakarta
6) Halaman/bab : 105 halaman/ 4 bab
7) ISBN : 978-979-756-829-0

2. Buku Pembanding (2)

1) Judul : Menyimak Sebagai Keterampilan Berbahasa


2) Penulis : PROF. DR. HENRY GUNTUR TARIGAN
3) Penerbit : Angkasa Bandung
4) ISBN : 979-404-124-6
5) Kota terbit : Jln. Kiaracondong No. 437, Bandung
6) Tahun terbit : 2008
7) Halaman/bab : 211/ 7 bab
1

BAB II
BAGIAN BUKU

BUKU UTAMA (1)


A. BAB I: PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan primer manusiavsama seperti


kebutuhan sandang, pangan, papan, air, dan udara.komunikasi berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup manusia, baik sebagai individu maupun sebagai
makhluk sosial. Menurut Adler et al. (1986) ada empat kebutuhan pokok yang
mendasari aktivitas komunikasi, yaitu kebutuhan fisik, ego, sosial dan praktik.

B. BAB II: KOMUNIKASI

1. Ruang Lingkup Komunikasi

1) Defenisi komunikasi

Kata komunikasi atau communicate berasal dari bahasa latin communicate,


yang berarti to make common (menjadikan sama). Komunikasi merupakan proses
memahami dan berbagai makna. Komunikasi dinyatakan sebagai proses karena ia
merupakan sebuah aktivitas yang dinamik yang dicirikan oleh tindakan, perubahan
dan gerakan.

2) Komunikasi terjadi dalam berbagai tataran


Komunikasi menuntut para pelaku untuk memahami dan berbagi. Walaupun
demikian prose komunikasi itu sendiri dimulai dari diri sendiri.semua komunikasi
dipandang dari perspektif diri sendiri.berdasarkan tatarannya ia dapat diklasifikasikan
ke dalam komunikasi Itrapribadi, Antarpribadi, Kelompok dan Massa.

3) Komunikasi menyangkut sandi dan penyandian

Ada dua jenis sandi yang digunakan dalam komunikasi yakni, sandi verbal dan
sandi non verbal. Sandi Verbal terdiri dari kata-kata dengan susunan gramatikanya
baik lisan maupun tulisan. Sandi Non Verbal terdiri dari semua simbol yang tidak
termasuk kata-kata baik lisan maupun tulisan, tetapi mencakup gerakan tubuh,
pengunaan waktu dan ruang, cara berpakaian, perhiasan serta tinggi rendahnya suara
dan sebagainya. Apabila komunikasi meliputi sandi, maka proses komunikasi dapat
dilihat dari dua sisi, dari sisi Penyandian (encoding) dan dari sisi Penyandian ulang
(decoding)

4) Fungsi komunikasi

Menurut Pearson dan Nelson (1979), komunikasi memiliki dua fungsi umum
yaitu, kelangsungan hidup diri sendiri, dan kelangsungan hidup masyarakat.
Kelangsungan hidup (survival) sering diartikan sebagai kelangsungan hidup secara
fisik. Dalam konteks mempertahankan kelangsungan hidup ini, maka Adler (1986)
mengidentifikasikan empat tujuan utama kenapa orang berkomunikasi. Karena, untuk
memenuhi kebutuhan fisik, ego, sosial, dan praktik.

5) Masalah-masalah dalam komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu aktivitas manusia yang paling


penting.sekalipun demikian orang-orang sering dihadapkan pada masalah komunikasi
seperti; kurangnya minat, kurangnya pemahaman, dan kurangnya asumsi serta tujuan
bersama.

2. Beberapa Pendekatan Dalam Komunikasi

1) Pendekatan yang berpusat pada pengirim pesan


2) Pendekatan yang berpusat pada pesan
3) Pendekatan yang berpusat pada medium
4) Pendekatan yang berpusat pada penerima pesan
5) Pendekatan terpadu

B. BAB III: MENYIMAK


1. Pentingnya Menyimak

Menyimak merupakan satu dari sekian banyak keterampilan yang dapat kita
miliki, bahkan dari semua keterampilan komunikasi Menyimak juga suatu hal yang
kompleks dan unik dan tidak bekerja secara otomatis tetapi sebuah proses yang
mencakup perhatian selektif dan pemaknaan. Pentingnya peran menyimak dalam
proses komunikasi bukan saja karena ia memiliki berbagai manfaat, tetapi juga karena
ia menempati ruang paling besar dalam aktivitas komunikasi. Berbagai penelitian
yang dilakukan menunjukkan sekira 50% aktivitas komunikasi adalah menyimak.

2. Tahapan Dalam Menyimak

Dalam komunikasi menyimak trdiri dari berbagai elemen seperti;


1) Penerimaan
2) Pemahaman
3) Pengingatan
4) Pengevaluasian
5) Penanggapan

4
3. Jenis-jenis Menyimak

Dapat diklasifikasikan ke dalam tiga keompok besar yaitu;


1) Menyimak secara pasif
2) Menyimak secara kritis
3) Menyimak secara aktif

4. Sifat Menyimak

Satu hal yang selalu ada yakni, aktivitas menyimak senantiasa berkenan
dengan unsur kesengajaan, keterbukaan dan penyeleksian.ketika kita menyimak
sebuah pembicaraan maka kita akan melakukannya dengan maksud dan tujuan
tertentu.

5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Menyimak

Adanya beberapa faktor lain yang mungkin menghambat proses penyimakan


kita. Hambatan-hambatan tersebut bersifat internal seperti masalah pendengaran,
kelebihan masukan (input), minat pribadi, berpikir terlampau cepat, juga dapat
bersifat eksternal seperti suara bising, tempat yang tidak nyaman dan sebagainya.
5

6. Fungsi Menyimak

Menurut (Adler et. Al., 1986). Menyimak dapat digunakan untuk memahami
orang lain, juga dapat digunakan sebagai salah satu cara berempati dan mengkritisi
orang lain. Menyimak berfungsi untuk menjalin suatu hubungan, memengaruhi orang
lain, bermain-main (hiburan), dan untuk menolong
1) Memahamiorang lain
2) Berempati
3) Memengaruhi orang lain
4) Menghibur diri
5) Mengkritisi orang lain
6) Menolong orang lain

7. Menyimak untuk Menolong

Berikut ini beberapa cara yang mungkin sering kita gunakan untuk menolong
orang lain;
1) Menasihati
2) Menilai
3) Menganalisis
4) Bertanya
5) Mendukung
6) Menyimak secara aktif

C. BAB IV: MENYIMAK AKTIF


1. Proses Menyimak Aktif

Menyimak aktif merupakan sebuah cara menyimak dan menanggapi orang


lain untuk meningkatkan pemahaman atau untuk menghindarkan keslahpahaman. Jadi
dalam proses menyimak aktif penyimak tidak hanya bersifat pasif dan kritis, tetapi
juga meibatkan diri secara keseluruhan, seperti penginderaan, sikap, perasaan dan
intuisinya. Secara sengaja penyimak aktif memfokuskan kepada orang yang sedang
berbicara, baik dalam sebuah kelompok ataupun pembicaraan antarpribadi, agar
memahami apa yang sedang dikatakannya. Kita sebagai penyimak aktif membuat
pernyataan dengan cara menfsirkan pesan, yang mencerminkan perasaan dan
pemikiran pembicara.
2. Kebiasaan Menyimak yang Baik dan Buruk

Kebiasaan menyimak yang buruk, yang perlu kita ketahui untuk diwaspadai
karena dapat menghambat proses menyimak aktif, sebagai berikut;
1) Menyimak semu
2) Keinginan menjadi pusat perhatian
3) Menyimak secara selektif
4) Menjadi pengisi kekosongan (celah)
5) Berasimilasi terhadap pesan sebelumnya
6) Menyimak secara terpisah
7) Menyimak secara defensif
8) Melakukan penyergapan
9) Menyimak secara tidak peka

7
3. Syarat Untuk Menyimak Aktif

Sikap dasar yang menjadi pra-syarat dalam melatih keterampilan menyimak


aktif yaitu;
1) Jangan mencoba untuk menyimak secara aktif ka;au kita tidak bersedia
meluangkan waktu yang diperlukan
2) Jangan menyimak secara aktif tanpa kita benar-benar ingin menolong
seseorang
3) Jangan memaksakan gagasan-gagasan kita kepada orang lain
4) Fokuskan perhatian kita pada pengirim pesan

4. Keterampilan Menyimak Aktif

Secara umum telnik atau keterampilan menyimak aktif dapat dibagi ke


dalam tiga kategori yaitu; Keterampilan dalam menerima pembicara
(attending skills), Keterampilan dalam menafsir-ulang pesan pembicara
(reflecting skills), dan keterampilan berempati (emphatic skills).

BUKU PEMBANDING (2)

A. BAB I: PENDAHULUAN
1. Pengantar
Dibicarakan secara berturut-turut keterampilan berbahasa serta komponen-
komponennya, hubungan antara menyimak dan berbicara, hubungan antara
menyimak, berbicara, dan membaca. Selain itu dibicarakan juga masalah pengajaran
menyimak, hubungan belajr dengan mneyimak, dan terakhir hubungan antar linguistik
dan guru bahasa.

2. Keterampilan Berbahasa

Keterampilan berbahasa (language arts, language skills) dalam kurikulum di


sekolah biasanya mencakup 4 segi yaitu;
a. Keterampilan menyimak (listening skills)
b. Keterampilan berbicara (speaking skills)
c. Keterampilan membaca (reading skills)
d. Keterampilan menulis (writing skills)

Beberapa hubungan keterampilan itu adalah; Menyimak dan Berbicara,


Menyimak dan Membaca, Berbicara dan Membaca, Ekspresi Lisan dan Ekspresi
Tulis.
3. Pengajaran Menyimak

Pengajaran menyimak sebagai salah satu sarana penting penerimaan


komunikasi dapat dilihat dengan nyata dari sejumlah literatur. Fakta-fakta bahwa para
siswa dapat diajar dan di didik menyimak secara lebih efektif intruksi dalam
menyimak akan bermanfaat sebagai alat uji yang mengembangkan alat ukur yang
lebih baik. Beberapa tes standar mengenai menyimak telah tersedia pada tingkatan-
tingkatan sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi.

4. Belajar Dengan Menyimak


Suatu bahasa dapat dilakukan dengan; menyimaknya, menirunya,dan
mempraktikannya. Menyimak yaitu tahap pertama haruslah dihubungkan dengan
makna. Langkah-langkah yang ditempuh dalam belajar dengan menyimak sebagai
berikut;
a. Langkah pertama; Menentukan makna
b. Langkah kedua; Memperagakan ekspresi
c. Langkah ketiga; Menyuruh mengulangi
d. Langkah keempat; emberikan latihan ekstensif

9
5. Linguisitk dan Guru Bahasa

Bahasa dalam kebudayaan suatu bangsa merupakan aspek antropologi secara


umum dapat dikemukakan bahwa linguis adalah ilmuwan. Secara garis besar kita
dapat merangkum bahwa;
1. Perhatian ahli atau pakar bahasa tertuju pada:
a. Teori bahasa
b. Unsur-unsur bahasa
c. Sejarah bahasa
d. Telaah bahasa
e. Deskripsi bahasa
f. Universal (kesematan) bahasa
g. Cara kerja bahasa
h. Defenisi bahasa dll.
2. Perhatian guru atau pengajar bahasa tertuju pada:
a. Pengajaran bahasa
b. Pelajaran bahasa
c. Keterampilan bahasa
d. Evaluasi
e. Tujuan
f. Latihan

Ada beberapa prinsip dasar bahasa yang terdiri dari delapan yaitu;

1. Bahasa adalah sistem


2. Bahasa adalah vokal
3. Bahasa tersususn dari lambang-lambang arbitrer
4. Bahasa unik bersifat khas
5. Bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan
6. Bahasa sarana komunikasi
7. Bahasa berhubungan dengan budaya setempat
8. Bahasa berubah-ubah dan dinamis

10

Aneka fungsi bahasa yaitu; Fungsi Instrumental, Fungsi Regulasi, Fungsi


Representasional, Fungsi Interksional, Fungsi Personal, Fungsi Heuristik, Fungsi
Imajinatif, Fungsi Progmatik, Fungsi Matetik, Fungsi Ideasional.

B. BAB II: MENYIMAK


1. Pengantar

Secara berturut-turut akan dibicarakan bahasa dan pengertian menyimak,


tahap-tahap kegiatan menyimak, aneka ragam menyimak, fungsi, tujuan, dan hakikat
menyimak.
2. Batasan dan Pengertian Menyimak

Menyatakan bahawa istilah-istilah hearing dan listening kedua-duanya terbatas


pada makna mendengarkan dan auding. Jadi menyimak bermakna mendengarkan
dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.

3. Tahapan Menyimak

Tahapan-tahapan menyimak terdiri dari: mrnyimak berkala, menyimak dengan


perhatian, setengah menyimak, menyimak serapan, menyimak sekali-sekali,
menyimak asosiatif, menyimak dengan reaksi berkala, menyimsk secara saksam,
menyimak secara aktif.

11

4. Ragam Menyimak

Beberapa ragam menyimak yaitu:


1. Meniymak Ekstensif
a.sosial
b. sekunder
c. estetik
d. pasif

2. Menyimak Instensif

a. selektif
b. interogratif
c. eksploratif
d. kretif
e. konsentratif
f. kritis

5. Tujuan menyimak

Tujuan menyimak sesuatu itu beraneka ragam antara lain;


a. menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh pengetahuan
dri bahan ujaran pembicara.
b. Menymak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari
materi yang diujarkan atau yang dipendengarkan.
c. Menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai sesuatu yang dia simak
itu.
d. Mrnyimak agar dia dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang
disimaknya itu.
e. Menyimak dengan maksud agar dia dapat mengomunikasikan ide-ide,
gagasan-gagasan, ataupun perasaan-perasaanya kepada orang lain dengan
tepat.
f. Menyimak agar dia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.
g. Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadapa sesuatu masalah atau
pendapat yang selama ini diragukan.

12
6. Proses Menyimak

Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses dalam proses
menyimak pun terdapat tahap-tahap antara lain;

a. Tahap mendengar (hearing)


b. Tahap memahami (undrestanding)
c. Tahap mengevaluasi (evaluating)
d. Tahap menanggapi (responding)
e. Tahap menafsirkan (interpreting)

7. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar

Khusus mengenai keterampilan menyimak terdapat uraian sebagai berikut;


Taman Kanak-kanak (4 ½-6 tahun)
a. Menyimak pada teman-taman sebaya dalam kelompok bermain
b. Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan yang sederhana
c. Mengembangkan waktu perhatian yang amat panjang terhadap cerita
atau dongeng
Kelas Satu (5 ½-7 tahun):
a. Menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan pikiran atau
untuk mendapatkan jawaban bagi pertanyaan
b. Dapat mengulangi secara tepat sesuatu yang telah didengarnya
c. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan

Kelas Dua (6 ½-8 tahun):


a. Menyimak dengan kemampuan memiih yang meningkat
b. Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakakn pertanyaan
c. Sadar akan situasi kapan sebaiknya menyimak kapan pula
sebaiknya tidak usah menyimak.

Kelas Tiga dan Empat (7 1/2 -10 tahun):

a. Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu


sumber informasi dan sumber kesenangan
b. Menyimak pada laporan orang lain
Kelas Lima dan Enam (9 ½-12 tahun):
a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan, kesalahan,
propaganda, dan petunjuk yang keliru.
b. Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kakata-kata, dan
memperoleh kesenangan dalam menemui tipe-tipe baru.

13
8. Hal-hal Yang Perlu Disimak

Khusus mengenai bahasa, lebih-lebih bahsa asing harus menyimak serta


mengenal dan memahami hal-hal berikut ini:
a. Bunyi-bunyi distingtif
b. Urutan-urutan bunyi
c. Kata-kata tugas
d. Infleksi
e. Perubahan bunyi dalam derivasi
f. Pengelompokan struktural
g. Petunjuk urutan kata
h. Makna kata-kata
i. Kata salam, sapaan, dll
j. Makna budaya (cultural meaning)

C. BAB III: SUASANA MENYIMAK


1. Pengantar

Kita akan memperbicakan hal-hal yang berkenaan dengan suasana menyimak


defentif, suasana menyimak suportif, saran-saran praktis meningkatkan keterampilan
menyimak, tuntutan agara kita dapat menyimak secara baik, kendala dalam menyimak
efektif dan perilaku menyimak yang baik.

2. Suasana Defensif

Susana defensif atau bertahan biasanya dimanipulasikan dalam pesan lisan


yang mengandung maksud yang bersungguh-sungguh dan tersirat, antara lain pesan
yang bersifat:
a. Evaluasi
b. Mengawasi
c. Strategi
d. Netral
e. Superior
f. Pasti dan Tentu

3. Suasana Suportif

Susana komunikasi suportif atau suasana komunikasi yang bersifat


mendukung atau menunjang justru timbul dari pesan-pesan yang
mengimplikasikan deskripsi, orientasi, spontanitas, empati, ekualitas, dan
profesionalisme.

14
4. Saran Praktis Mneingkatkan Keterampilan Menyimak

Untuk meningkatkan keterampilan menyimak, ada beberapa saran yang dapat


kita manfaaatkan. Beberapa di antara saran yang praktis itu kita terangkan dibawah
ini;
a. Bersikap secara positif
b. Bertindak responsif
c. Cegah gangguan-gangguan
d. Simak dan tangkaplah maksud pembicara
e. Carilah tanda-tanda apa yang akan datang
f. Carilah rangkuman pembicaraan terdahulu
g. Nilailah bahan-bahan penunjang
h. Carilah petunjuk-petunjuk nonverbal

Sepuluh petunjuk menyimak efektif


a. Nilailah isi bukan gaya
b. Pegang teguh pandangan anda
c. Simaklah ide-ide
d. Harus bersifat fleksibel
e. Olahlah hal-hal yang penting
f. Tantanglah gangguan-gangguan
g. Lihatlah pikiran anda
h. Pikiran harus terbuka
i. Manfaatkan kecepatan berpikir anda
j. Carilah butir-butir yang dinamis

5. Upaya Menyimak Tepat Guna

Beberapa upaya agar kita dapat meningkatkan diri kita menjadi penyimak
yang lebih tepat guna. Yaitu;

a. Kembangkanlah suatu kemauan atau kesudian menyimak


b. Menyimaklah lebih lama
c. Menyimaklah lebih sering
d. Menyimaklah dengan penuh respek
e. Menyimaklah dengan umpan balik
f. Menyimaklah tanpa penilaian atau keputusan yang prematur
g. Menyimaklah dengan tenang dan tegang hati
h. Menyimaklah secara analisis
i. Menyimaklah tanpa keadaan membela diri
j. Menyimklah dengan prasangka dan sterotip yang minim

15

6. Aneka Kendala Menyimak Efektif

Ada berbagaikondisi internal yang justur dapat menghalangi kita menjadi


penyimak yang efektif. Berikut ini, keegosentrisan, keengganan ikut terlibat,
ketakutan akan perubahan,keinginan menghindari pertanyaan puas terhadap
penampilan eksternal, pertimbangan yang prematur, kebingungan semantik.
7. Perilaku Menyimak

Hanya tedapat dua tipe perilaku dalam kegiatan menyimak yaitu;

a. menyimak Faktual menuntut empat keterampilan khusus yaitu, penyimak


harus melibatkan diri secara total, penyimak harus menguasai seni
mencatat tepat guna, penyimak harus mencari dan sarana penunjang,
penyimak harus mencari pola organisasi dan struktur keseluruhan.
b. Menyimak Empatik beberapa perilaku yang dituntut dalam kegiatan
menyimak empatik yaitu, memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal,
menempatkan diri pada posisi orang lain, dan memutuskan perhatian pada
pesan bukan pada penampilan

8. Meningkatkan Perilaku Menyimak

Beberapa langkah khusus untuk meningkatkan keterampilan menyimak,


terutama bagi peningkatan perilaku menyimak yaitu, menerima keanehan sang
pembicara, memperbaiki sikap, memperbaiki lingkungan, jangan dulu memberikan
pertimbangan, meningkatkan pembuatan catatan, menyaring tujuan-tujuan menyimak
yang spesifik, memanfaatkan waktu secara bijaksana, menyimak secara rasional,
berlatih menyimak bahan-bahan yang sulit.

16
D. BAB IV; FAKTIR PEMENGARUH MENYIMAK
1. Pengantar

Ada pakar yang mengatakan bahwa ada lima faktor yang memengaruhui
menyimak yaitu, sikap,motivasi, probadi, situasi kehidupan, peranan dalam
masyarakat. (Hunt;1981:19-20). Dan ada juga pakar lain bahwa faktor memengaruhi
menyimak yaitu, pengalaman, pembawaan, sikap atau pendirian, motovasi, daya
penggerak, prayojana, dan perbedaan jenis kelamin atau seks (Webb,1975:137-9).

2. Faktor Fisik

Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut


memntukan keefektifan serta kualitas keefektifannya dalam menyimak.
Misalnya, ada orang yang sukar sekali mendengar, dalam keadaan yang serupa
itu, dia mngkn saja terganggu serta dibingungkan oleh upaya yang
dilakukannya untuk mendengar, atau atau dia mungkin kehilangan ide-ide
pokok seluruhnya.

3. Faktor Psikologis

Faktor-faktor ini antara lain mencakup masalah-masalah; prasangka dan


kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alsan,
keegosentrisan, kepicikan, kebosanan, sikap yang tidak layak

4. Faktor Pengalaman

Kurangnya atau tiadanya minat pun agaknya merupakan akibat dari


pengalaman yang kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang
akan disimak itu. Sikap-sikap yang antagonistik, sikap-sikap yang menentang, serta
bermusuhan timbul dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan

5. Faktor Sikap

Pada dasarnya manusia hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segala
hal, yaitu sikap menerima, dan sikap menolak. Orang akan bersikap menerima
pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya, tetapi bersikap
menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya.
Kedua hal ini memberi dampak pada penyimak masing-masing dampak positif
dan dampak negatif.

17
6. Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu butir penentuan keberhasilan sesorang. Kalau
seseorang memiliki motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu, oran gitu
diharpkan akan berhasil mencapai tujuan. Begitu pula halnya dalam
menyimak.

7. Faktor Jenis Kelamin

Menemukan fakta-fakta bahw gaya menyimak pria pada umumnya bersifat


objektif, akitf,keras hati, analitik, rasinal, keras kepala atau tidak mau mundur,
menetralkan, instrusif (bersifat mengganggu), berdikari/mandiri, sanggup mencukupi
kebutuhan sendiri (swasembada), dapat mengusai/mengendalikan emosi. Sedangkan
wanita cenderung lebih subjektif, pasif, ramah/simpatik, difusif (menyebar), sensitif,
mudah dipengarui/mudah terpengaruh, mudah mengalah, reseptif, bergantung (tidak
berdikari), dan emosional.

8. Faktor Lingkungan

Besarnya pengaruh lingkungan terhadap keberhasilan menyimak khususnya


terhadap keberhasilan belajar para iswa pada umumnya;baik menyangkut lingkungan
fisik, dan lingkungan sosial.

9. Faktor Peranan Dalam Masyarakat/

Kemauan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh peranan kita dalam


masyarakat. Misalnya para lurah, camat, dan bupati tentu saja ingin menyimak dari
media cetak dan televisi mengenai hal-hal, masalah-masalah, dan materi-materi baru
yang berkaitan dengan tugas dan jabatan mereka sebagi pamong dan abdi masyarakat.
Jadi jelaslah betapa pentingnya faktor peranan dalam masyarakat bagi peningkatan
kegiatan menyimak. Banyak perjalanan banyak dilihat;banyak disimak banyak
diserap banyak pengetahuan.

10. Kebiasaan Jelek Dalam Menyimak

a. Menyimak lompat tiga


b. Menyimak sya dapat fakta
c. Noda ketulian emosional
d. Menyimak supersensitif
e. Menghindari penjelasan yang sulit
f. Menolak secara gegabah suatu subjek sebagai sesuatu yang tidak menarik
g. Mengkritik cara dan gaya fisik pembicara
h. Memberi perhatian semu
i. Menyerah pada gangguan

18
11. Mengapa Orang Tidak Menyimak

Bahwa dalam kehidupan, menyimak itu sangat perlu dan sangat


menguntungkan kalau benar-benar selektif. Terkadang orang lupa betapa pentingnya
menyimak itu sebaliknya pengalaman membuktikan bahwa kesalahan menyimak
dapat mendatangankerugian, bahkan dapat bersifat fatal.

Ada beberapa sebab yang dapat membuat orang tidak menyimak antara lain;
orang berada dalam keadaan cape, orang dalam keadaan tergesa-gesa, orang dalam
keadaan bingung, orang dapat dibingungkan oleh faktor-faktor lain seperti ucapan
yang munafik, penyimak terlalu dijejali, banyak perintah.

12. Perilaku Jelek Dalam Menyimak

Secara garis besar perilaku-perilaku yang termasuk jelek atau tidak baik dalam
praktik menyimak sebagai berikut;
a. Tidak mau menerima keanehan pembicara
b. Tidak mau memperbaiki sikap
c. Tidak mau memperbaiki lingkungan
d. Tidak dapat menahan diri
e. Tidak mau meningkatkan pembuatan catatan
f. Tidak tahu dan tidak mau menyaring tujuan khusus
g. Tidak memanfaatkan waktu secara tepat guna
h. Tidak dapat menyimak secara rasional
i. Tidak mau berlatih menyimak hal-hal yang rumit.

13. Kesalahpahaman

Diantara sekian banyak kesalahpahaman yang berkaitan dengan perilaku


menyimak sebagai berikut; anggapan bahwa semua perilaku menyimak itu
sama saja, anggapan bahwa mendengar dan menyimak sama saja, anggapan
bahwa menyimak tidak dapat dikembangkan atau ditingkatkan, anggapan
bahwa hanya sedikit waktu yang diperlukan buat menyimak.

14. Aneka Permasalahan Menyimak

Masalah pertama; Mempersangkai pembicara


Masalah kedua; Berpura-pura menaruh perhatian
Masalah ketiga; Kebingungan
Masalah keempat; Pertimbangan yang prematur
Masalah kelima; Salah membuat catatan
Masalah keenam Hanya menyimak fakta-fakta
Masalah ketujuh; Melamun
Masalah kedelapan; Bereaksi secara emosional
19
E. BAB V: ANEKA SITUASI PELIBAT MENYIMAK
1. Pengantar

Hal-hal atau situasi pelibat menyimak yang dimaksud, anatara lain;


1). Petunjuk, keterangan, pengumuman
2). Percakapan, diskusi
3). Laporan-laporan
4). Radio, televisi, rekaman, telepon; dan
5). Aneka alasan menyimak

2. Menyimak Dalam Kehidupan Dan Kurikulum `

Penelitian mengenai menyimak baik dalam kehidupan maupun dalam


kurikulum sekolah dapat dikatakan masih sangat langka. Survei mengenai
penggunaan wkatu dalam keempat keterampilan berbahasa.

3. Petunjuk, Keterangan, Pengumuman

Anak-anak memperoleh kesempatan untuk menyimak berbagai petunjuk,


keterangan, dan kebiasaan menjauhkan segala bahan atau setiap alat yang menggangu
perhatian mereka, belajar memanfaatkan kedua telinga sejak semula dengan sadar
berkeinginan menyimak pembicara sampai selesai.

4. Percakapan dan Diskusi

Percakapan atau konversasi merupakan aktivitas yang paling umum di antara


tipe-tipe komunikasi lisan dan jelas, menuntut banyak kegiatan menyimak.
Percakapan dan diskusi menempa kita menjadi anggota masyarakat yang aktif,
reseptif, responsif, atensif, terbuka menerima pendapat dan pendiriran orang lain,
bahkan kritik dan cacian mereka.

5. Laporan

Alangkah banyaknya kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat


dilaporkan oleh anak-anak kepada guru dan teman sekelas dalam rangka
mengingkatkan keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan berbicara dan
menyimak.
20
6. Radio, TV, Rekaman, dan Telepon

Dalam berbagai ragam situasi menyimak terdiri dari; menyimak sekunder,


apresiasif, eksplorasif, konsetratif dan kritis.

7. Aneka Alasan Menyimak

Alasan-alasan yang menurut kita penting; karena ingin mempelajari sesuatu


dari bahan simakan, karena inin memikat hati orang lain, karena ingin menjadi orang
yang sopan santun, ingin mencari keuntungan uang, ingin memperoleh manfaat dari
bahan simakn, ingin menghilangkan rasa bosan, ingin membandingkan beberapa
pendapat.

F. BAB VI: MENINGKATKAN DAYA SIMAK


1.Pengantar

Salah satu tujuan pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa,
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

2. Aneka Pengalaman Audio Pemertinggi Kemampuan Menyimak

Diantara pengalaman-pengalaman serta kegiatan-kegiatan yang akan turut


mempertinggi daya simak para siswa yaitu; menyimak pada guru bila dia
memperkenalkan bunyi-bunyi urutan bunyi-bunyi, memberikan petunjuk-petunjuk
yang ada hubungannya dengan kegiatan, memberian kalimat-kalimat cntoh,
memberikan isyarat atau mengemukakan pertanyaan, menceritakan suatu kisah,
membacakan paragraf, puisi, memperagakan atau meniru kan suatu dialog dll.

Menyimak pada para siswa lainnya, turut serta megambil bagian atau peranan
dalam suatu dramatisasi, menyimak pada para pembicara yang diundang, menyimak
pada rekaman-rekaman bahakan ucapan, struktur, menyimak pada film-fim dll

3. Aneka Kegiatan Peningkat Daya Simak

Kegiatan-kegiatan peningkatan daya menyimak yaitu;


a. konversasif,
b. apresiasif,
c. ekslorasif,
d. konsentratif
21
4. Sikap Guru Turut Mempertinggi Daya Simak Siswa

Saran-saran atau petunjuk-petunjuk berikut; sediakanlah waktu untuk


menyimak, berilah perhatian, berikanlah reaksi lisan yang wajar, jangan mengorek-
ngorek fakta tambahan, jangan menilai apa yang telah dikatakan, jangan
menghilangkan kepercayaan akan kemampuan si pembicara untuk memecahkan serta
menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.

5. Kualifikasi Guru Menyimak

1. Tuntutan bagi guru yang baik: mengenal dan menghargai perbedaan individual,
membangkitkan motivasi, menguasai bahan pengajaran, menguasai teknik
mengajar, selalu mengawasi kelas, menghidupkan suasana kelas, mengadakan
persiapan dan rencana.
2. Kualifikasi baik kemampuan untuk menangkap pengertian tentang sesuatu yang
dikatakan atau diucakan penutur asli yang terpelajar dan kualifikasi baik
kemampuan untuk memahami percakapan pembicaraan yang mempunyai
kecepatan yang sedang pada kuliah atau ceramah
3. Kualifikasi baik sekali kemampuan utnuk mengikuti dengan cepat dan teliti serta
muedah memahami semua jenis ujaran buu.

6. Berupaya Menjadi Penyimak Efektif

Banyak upaya yang dilakukan yaitu; berupayalah mengembangkan kemauan


dan keikhlasan untuk menyimak lebih lama dan lebih sering, berupayalah menyimak
dengan penuh rasa hormat kepada pembicara sambil memancing umpan balik darinya,
berupayalah menyimak seseorang tanpa evaluasi dan keputusan yang terlalu dini.

7. Mengatasi Kendala Menyimak

Mengatasi kendala-kendala tersebut dengan cara yaitu; jauhkanlah sifat


egosntris, jangan enggan untuk turut berpartisipsi, jangan takutdan khawatir bahwa
komunikasilisan dapat mengubah penapat, jangan malu-malu dalam meminta
penjelasan dari pembicara, jangan terlalu lekas merasa puas.

8. Aneka Kaidah Peningkatan Menyimak

1) Kembangkan dan tingkatkanlah keinginan daya simaknya


2) Bangunlah kebiasan-kebiasaan menyimak yang baik
3) Berikanlah perhatian yang besar dan wajar pada pembicara
4) Jangan dulu memberi penilaian atau evaluasi terhadap pembicara

22
F. BAB VII: MEMILIH BAHAN SIMAKAN YANG MENARIK PERHATIAN
1.Pengantar

Bagaimana cara memilih bahan simakan yang menarik perhatian seperti;


perbedaan antara duolog dan dialog, batasan dan teori perhatian, perhatian dalam
komunikasi, hubungan antara menyimak dan perhatian,

2.Dualog dan Dialog

Dualog merupakan suatu situasi kelompok dua iorang atau kelompok kecil
yang masing-masing memperoleh giliran berbicara tetapi tidak seorang pun
menyimaknya. Dialog menuntu ancangan atau pendekatan terbuka, suatu kesudian
menaruh perhatian kepada mereka tanpa latihan dan ulangan.

3. Hakikat Perhatian

Perhatian adalah suatu proses penyelesaian dari berbagai ragam stimuli sebuah
stimulus yang peniting bagi seseorang pada saat tertentu. Perhatian bersinonim
perspektif. Aneka faktor yang tercakup dalam perhatian; kewaspadaan, selektivitas,
pencarian dan pemeriksaan, penataan, konsentrasi mental.

4. Perhatian Dalam Komunikasi

Hal yang mungkin menganalisis bagian yang dimainkan perhatian dalam


proses komunikasi dan menunjukkan dengan tepat beberapa cara bahwa masalah-
masalah perhatian mempengaruhi arah danhasil atau akibat komunikasi.

5. Faktor Pemengaruh Perhatian Menyimak

Faktor-faktor yang dpat memengaruhi perhatian untuk menyimak yaitu; faktor


pembawaan, faktor sikap, faktor motivasi.
23
6. Mengapa kita Menyimak

karena menyimak demi kenikmatan, menyimak demi pemahaman, menyimak


demi penilaian.

7. Bahan Simakan Yang Menarik Perhatian

Bahan simakan yang menarik perhatian yaitu;


1. Tema mutakhir
2. Tema terarah, sederhana
3. Menambah pengetahuan
4. Berifat sugestif dan evaluatif
5. Bersifat motivatif dan persuasif
6. Bersifat menghibur
7. Bahasa sederhana mudah dimengerti
8. Berifat dialog.

PERBANDINGAN KEDUA BUKU

Setelah saya membaca pembahasan dari kedua buku ini, maka terdapat sedikit
perbedaan meskipun tujuan atau inti dari masing-masing buku ini sama. Seperti
penjelasan atau defenisi-defenisi yang dipaparkan, disini terlihat sangat jelas perbedaan
cara penyampaian materi yang disampaikan oleh para ahli.

Buku kedua sangat bagus dibaca oleh kalangan guru, dosen, maupun
mahasiswa dari program studi mana saja, yang lebih khususnya program studi Pendidikan
Bahsa dan Sastra Indonesia, guru,dosen, dan sebagainya. Banyak pengetahuan yang dapat
diambil dari buku ini. guru atau dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan minat baca,
serta meningkatkan keterampilan dalam menyimak.
Menurut pendapat saya, dari kedua buku yang telah saya baca ini. Saya merasa
lebih mudah mengerti atau paham dengan buku kedua. Karena pada buku kedua ini
bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana atau mudah di pahami dan juga
materi-materinya lebih lengkap dari pada buku yang pertama.

24
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
A. BUKU UTAMA
Kelebihan:
 Buku utama mengupas tentang jenis-jenis menyimak
 Buku ini juga memberikan kesalahan-kesalahan yang biasa dialami oleh
pembaca
 Buku ini juga memberikan tata cara dan saran saran serta faktor-faktor
yg mendukung proses menyimak
Kelemahan:

 Buku ini memiliki pendekatan namun pendekatan nya kurang bisa


dipahami
 Buku ini tidak menjelaskan secara mendalam tentang manfaat dari
menyimak
B. BUKU PEMBANDING
Kelebihan:
 Buku ini memiliki pendekatan yang mudah dipahami pembaca
 Sistematis penyusunan buku ini juga sangat mudah dipahami oleh
pembaca
 Manfaat mengenai pentingnya menyimak juga dibahas secara mendalam
sehingga pembaca dapat lebih mengerti manfaat menyimak
 Cara penulisan tidak monoton dan menarik untuk dibaca
Kelemahan:

 Buku ini tidak memberikan secara rinci tentang kesalahan-kesalahan


yang sering di lakukan saat menyimak melainkan hanya memberikan
kesalahan-kesalahan umum saja.
25
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Buku yang berjudul menyimak kemampuan berkomunikasi yang terlupakan


dan menyimak sebagai keterampilan berbahasa merupakan dua buku yang sangat
bagus khususnya dikalangan mahasiswa, buku ini dapat membantu mahasiswa atau
pembacanya mengembangkan keterampilan menyimak yang seperti telah kita
ketahui bahwa keterampilan menyimak sudah mulai dilupakan oleh masyarakat.
Kedua buku ini juga mengangkat judul komunikasi yang dapat membantu
pembacanya memiliki dasar komunikasi yang baik dan benar.

Penjabaran yang ada didalam buku ini juga sangat baik, pembaca dapat
dengan mudah memahami dan mengerti tentang langkah-langkah untuk menyimak.
Dan dibalik itu juga buku ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atau
pembacanya tentang suatu keterampilan yang sudah terlupakan yaitu keterampilan
menyimak.

B. SARAN

Buku adalah jembatan ilmu dan jendela dunia, demikian juga dengan kedua
buku ini. Buku ini dapat menjadi suatu pegangan atau referensi untuk pembaca
dan bisa juga menjadi sebuah bahan untuk melatih keterampilan menyimak.
Materi atau pendekatan-pendekatan dalam buku ini juga sangat mudah
dipahami oleh pembacanya, oleh karena itu kedua buku ini dapat sangat
bermanfaat bagi pembacanya.
26
DAFTAR PUSTAKA

Herry Hermawan. 1986. Menyimak:keterampilan Berkomunikasi Yang Terabaikan.


Yogyakarta: Graha Ilmu

Prof. DR. Henry Guntur Tarigan. Menyimak: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Jln. Kiaracondong No. 437 Bandung: angkasa
27

Anda mungkin juga menyukai