Anda di halaman 1dari 49

KBM PERTEMUAN KE - 3

Perencanaan Partisipatif
KELAS B

IKIP SILIWANGI
S1 - Pendidikan Masyarakat

ANDRI WIBISONO, S.H., M.Si.


Praktisi
OUTLINE
01 Dasar Hukum Penyusunan Dokumen Perencanaan
Landasan Hukum Penyusunan Dokumen Perencanaan

02 Pengertian Indikator Kinerja


Terminologi Indikator Kinerja

Ragam Indikator Kinerja


03 Satuan Ukuran Keberhasilan Perencanaan Pembangunan Daerah

Capaian Indikator Kinerja


04 Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja
DASAR HUKUM INDIKATOR KINERJA (KEY PERFORMANCE INDICATOR)

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2004


Your Text Here
TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL (SPPN)
Your
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 Text Here
TAHUN 2014
TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
2017 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
TENTANG TATA CARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH BEBERAPA
DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DAERAH, TATA CARA KALI TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG
EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23
PANJANG DAERAH DAN RENCANA PEMBANGUNAN TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH;.
JANGKA MENENGAH DAERAH, SERTA TATA CARA
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN
.
PERENCANAAN
Proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi,
metode, anggaran, dan standar (tolok ukur)
keberhasilan suatu program atau kegiatan
TUJUAN PERENCANAAN

MEMBERIKAN PENGARAHAN

MENGURANGI KETIDAKPASTIAN

MEMINIMALISIR PEMBOROSAN

MENETAPKAN TUJUAN STANDAR


FUNGSI PERENCANAAN
Membantu manajemen lembaga/organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan sejumlah perubahan
Membantu dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
lembaga/organisasi
Memungkinkan leader untuk memahami keseluruhan
gambaran lembaga/organisasi secara lebih jelas

Meminimalisir pekerjaan yang tidak pasti dan menghemat biaya

Membantu penetapan tanggung jawab yang tepat di dalam


lembaga/organisasi

Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar lembaga


Cara Menyusun Perencanaan
PERENCANAAN MENENTUKAN GOALS
TERTULIS
MENENTUKAN YANG
CARA MEMULAI, BATASAN
YANG BOLEH ATAU TIDAK
INGIN DICAPAI KE
SERTA MENANDAI RENCANA DEPAN
YANG TELAH DICAPAI

SUSUN SESUAI TUGAS


TENTUKAN PRIORITAS
DAN TANGGUNG JAWAB
MENYUSUN RENCANA SESUAI
TENTUKAN PRIORITAS
TUGAS DAN FUNGSI AGAR AGAR BISA MEMBAGI
TERCAPAI TARGET DAN WAKTU DENGAN BAIK.
TANGGUNG JAWAB

LAKUKAN REVIEW BATAS WAKTU


LAKUKAN ANALISA DAN TENTUKAN BATAS WAKTU
MEREVIEW KEMBAL KEGIATAN PELAKSANAAN
AGAR CAPAIAN SESUAI TARGET PROGRAM/KEGIATAN
YANG DITENTUKAN
Perumusan Rencana Program dan Kegiatan
serta Pendanaan

RENCANA PROGRAM
PROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
PEMILIHAN KEGIATAN
Penjabaran kebijakan Serangkaian aktivitas Indikator kinerja program Pemilihan kegiatan untuk
lembaga/instansi dalam pembangunan masing-masing program
dan pagu setiap
bentuk upaya yang berisi prioritas ini didasarkan
yang dilaksanakan oleh lembaga/instansi dalam
satu atau lebih kegiatan atas strategi dan arah
dengan menggunakan lembaga/instansi untuk dokumen perencanaan
kebijakan jangka pendek,
sumber daya yang menghasilkan keluaran selanjutnya dijabarkan jangka menengah dan
disediakan untuk mencapai (output) dalam rangka lembaga/instansi dalam jangka panjang
hasil yang terukur sesuai mencapai hasil rencana kegiatan untuk lembaga/instansi yang
dengan tugas dan fungsi (outcome) suatu setiap program prioritas tertuang dalam dokumen
program tersebut. perencanaan
hierarki mengarahkan
KEBIJAKAN
fungsion
al Sasaran 1

Indikator 1 Program
MISI 1 TUJUAN 1 1

Sasaran 2

Program
Indikator 2
VISI 2

TUJUAN 2 Sasaran 3
Program 3
Indikator 3
MISI 2 Program 4
Sasaran 4

Indikator 4
TUJUAN 3 Program 5

Sasaran 5

Indikator 7 Program 6

Analisis
ISU STRATEGIS
(SWOT, FB, dll) STRATEGI
TAHAPAN PROSES PERENCANAAN

MENGIDENTIFIKASI MENGEMBANGKAN
MENETAPKAN MERUMUSKAN
SEGALA RENCANA ATAU
KEADAAN SAAT INI SERANGKAIAN KEGIATAN
TARGET ATAU (EKSISTING)
KEMUDAHAN DAN UNTUK PENCAPAIAN
HAMBATAN TUJUAN,
TUJUAN

Tanpa rumusan target Pemahaman akan Segala kekuatan, Tahap terakhir dalam proses
atau tujuan yang jelas, posisi atau keadaan kelemahan, perencanaan meliputi
lembaga/instansi akan lembaga/instansi saat kemudahan serta pengembangaan berbagai
menggunakan sumber ini dari tujuan yang hambatan perlu
alternatif kegiatan untuk
daya secara tidak pencapaian tujuan, penilaian
hendak dicapai atau diidentifikasikan untuk alternatif-alternatif tersebut
efektif. sumber daya (input) mengukur kemampuan dan pemilihan alternatif
yang tersedia untuk organisasi dalam terbaik (paling memuaskan)
pencapaian tujuan diantara berbagai alternatif
mencapai tujuan
yang ada..
UKURAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN
SPECIFIK
SPESIFIK, INDIKATOR KINERJA DINYATAKAN DENGAN JELAS
DAN TIDAK BERMAKNA GANDA SEHINGGA MUDAH UNTUK
DIMENGERTI DAN DIGUNAKAN. TIDAK BERMAKNA GANDA
SEBAGAIMANA DIMAKSUD BAHWA INDIKATOR KINERJA YANG
DIRUMUSKAN HARUS KONKRIT, DAN TIDAK BANYAK
PEMAHAMAN (MULTI TAFSIR) ATAU AMBIGU
MEASUREMENT
DAPAT DIUKUR, YAITU INDIKATOR
KINERJA DAPAT TERUKUR DENGAN
SKALA PENILAIAN TERTENTU YANG
DISEPAKATI, DAN JELAS CARA
MENGUKURNYA

ACHIEVEMENT
DAPAT DICAPAI,
INDIKATOR KINERJA
DILAKSANAKAN
YAITU
DAPAT SMART
RELEVANT
RELEVAN, YAITU INDIKATOR HIERARKI, yaitu indikator kinerja memperhatikan level
KINERJA YANG SECARA LOGIS Unit Kerja di Lingkungan kementerian/Lembaga/Intansi
BERKAITAN LANGSUNG DENGAN
PROGRAM/KEGIATAN YANG KOHERENSI, yaitu indikator kinerja memperhatikan
DIRENCANAKAN keterkaitan hubungan kinerja yang logis antar Unit
TIME BOUND
BATAS WAKTU TERTENTU, YAITU Kerja di Lingkungan Kementerian/Lembaga/Intansi
INDIKATOR KINERJA DITETAPKAN
DALAM KERANGKA WAKTU
TERTENTU
Langkah-langkah Perumusan Rencana Program & Kegiatan
Lakukan perumusan target output/keluaran yang
akan dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan
Menyusun Indikator Program Dalam rangka mencapai target outcome
dan Kegiatan
Rumuskan Target Outcome
Hitunglah biaya program untuk Program
mencapai target outcome
Lakukan perumusan kegiatan

Susunlah rincian target


outcome program ke dalam target Hitunglah biaya kegiatan untuk
tahunan mencapai target output
kegiatan

Periksalah apakah total biaya program sesuai


dengan pagu lembaga. Jika melebihi pagu
lembaga, lakukan prioritisasi program dan
kegiatan sehingga sesuai dengan pagu PD

Berdasarkan target outcome tahunan,


susun perkiraan kebutuhan anggaran
Pembiayaan program per tahun
INDIKATOR KINERJA
Visi/Misi
Hasil Pelaksanaan Program
Dampak Kerja yg diperoleh dari “Apa yang ingin
Tujuan dan Sa (Impact) pencapaian outcome diubah”
saran

Manfaat yang diperoleh dari


Program
Hasil jangka menengah untuk bene “Apa yang ingin
(OutCome) ficiaries tertentu sebagai hasil dicapai”
dari output

Produk/barang/jasa adalah “Apa yang dikerjakan


Keluaran dan dihasilkan (barang)
Kegiatan yang dihasilkan dalam proses
(Out Put) /kegiatan yang mengunakan
atau dilayani
(proses)”
input

Masukan Sumberdaya yang memberi “Apa yang


(Input) kan konstribusi dalam digunakan dalam
menghasilkan output bekerja”
Kinerja
Keuangan dan SDM
HIRARKI INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR TUJUAN
IMPACT/FINAL OUTCOME/DAMPAK
TUJUAN

SASARAN
INDIKATOR SASARAN

BENEFIT/INTERMEDIATE OUTCOME /MANFAAT

PROGRAM

PROGRAM
OUTCOME/HASIL

KEGIATAN
KEGIATAN INPUT/MASUKAN - OUTPUT/KELUARAN
CARA MENGUKUR EFEKTIVITAS SUATU PERENCANAAN

KEGUNAAN KETEPATAN DAN OBJEKTIF


PERENCANAAN JUGA PERLU DILAKUKAN EVALUASI
MENYUSUN PERENCANAAN GUNA MENGETAHUI APAKAH SUATU RENCANA JELAS,
DENGAN TINGKAT RINGKAS, NYATA, DAN AKURAT
KOMPLEKSITAS TINGGI

RUANG LINGKUP EFEKTIVITAS BIAYA


PERENCANAAN PERLU MEMPERHATIKAN EFEKTIVITAS BIAYA PERENCANAAN
SEJUMLAH PRINSIP SEPERTI KELENGKAPAN, MENYANGKUT INPUT, WAKTU DAN
KEPADUAN, DAN KONSISTENSI. EFISIENSI BELANJA

AKUNTABILITAS KETEPATAN WAKTU


TANGGUNG JAWAB ATAS PELAKSANAAN PERENCANAAN YANG EFEKTIF HARUS
PERENCANAAN DAN TANGGUNG JAWAB SESUAI DENGAN WAKTU YANG TELAH
ATAS IMPLEMENTASI RENCANA. DITENTUKAN.
FUNGSI PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA

SEBAGAI DASAR PENGUKURAN


penentuan kebutuhan anggaran,
analisis dan Evaluasi kinerja.

MEMPERJELAS SESUATU
INDIKATOR TENTANG APA, BERAPA DAN
KINERJA BAGAIMANA KEMAJUAN
PELAKSANAAN PROGRAM, KEGIATAN
DAN KEBIJAKAN ORGANISASI.

MENCIPTAKAN KONSENSUS
YANG DIBANGUN OLEH BERBAGAI PIHAK
UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN
INTERPRETASI SELAMA PELAKSANAAN
KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR MAKRO EKONOMI/INDIKATOR KINERJA DAERAH

TINGKAT PENGANGGURAN
IPM INDEKS GINI TERBUKA
KOTA CIMAHI KOTA CIMAHI KOTA CIMAHI
71,45 0,408 3,75 %
JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT
73,12 0,417 8,31 %
NASIONAL NASIONAL NASIONAL
72,9 0,381 5,9 %

PDRB TINGKAT KEMISKINAN LAJU PERTUMBUHAN


KOTA CIMAHI KOTA CIMAHI EKONOMI (LPE)
29,47 JUTA 7,72 % KOTA CIMAHI
JAWA BARAT JAWA BARAT 5,02 %
32, 182 JUTA 8,06 % JAWA BARAT
NASIONAL NASIONAL 5,45%
71,0 JUTA 9,5 % NASIONAL
5,3 %

Sumber Data : Badan Pusat Statistik, Diolah.


PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

IKD merupakan Ukuran keberhasilan dari rencana target yang ingin dicapai dari bekerjanya keluaran (output) Kegiatan, hasil
(outcome) program dan dampak (impact) sasaran/tujuan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata dalam dimensi utama
pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat, berpengetahuan luas dan memiliki standar hidup
yang layak

PDRB per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang didapat dari hasil bagi antara PDRB dengan populasi di suatu
wilayah pada tahun tertentu. Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka wilayah tersebut semakin makmur.

Indeks Gini (gini ratio) yang merupakan salah satu alat yang mengukur tingkat kesenjangan pembagian pendapatan relatif
antar penduduk suatu wilayah Tingkat pemerataan distribusi pendapatan sering diukur dengan koefisien gini

Tingkat Kemiskinan adalah persentase jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan yaitu minimum untuk
memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara.

TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan seberapa jauh
keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Indikator ini dapat pula dipakai untuk menentukan
arah kebijakaan pembangunan yang akan datang
BAURAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN

Penekanan atau
Pendekatan penyusunan perencanaan fokus
dilakukan dengan perkuatan pelaksanaan perencanaan Pendekatan
kebijakan Money Follows Program. berdasarkan menyeluruh dan
agenda nasional komprehensif
Implementasi melalui perubahan paradigma (hulu  hilir)
penyusunan perencanaan menjadi menggunakan
pendekatan Tematik , Holistik, Integratif, dan Tematik
Spasial (THIS) dengan fokus kepada:
Holistik
• Pengendalian perencanaan
Integratif
• Perkuatan perencanaan dan
penganggaran Spasial
Integrasi dalam
• Perkuatan perencanaan berbasis peran pemangku Keterkaitan
kewilayahan kepentingan dan fungsi lokasi
integrasi sumber dari berbagai
• Perkuatan integrasi sumber pendanaan pendanaan kegiatan yang
terintegrasi
INDIKATOR MAKRO EKONOMI
INDIKATOR KINERJA DAERAH
71,91-72,52 72,52- 73,13 73,13- 73,74 73,74- 74,35

Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Badan Pusat Penghitungan proyeksi IPM menggunakan data tren dan
Manusia (IPM) mengukur capaian Statistik (BPS). memperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi sampai
pembangunan manusia berbasis Variabel untuk dengan tahun 2023.
sejumlah komponen dasar kualitas menyusun IPM
hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, diperoleh dari
IPM dibangun melalui pendekatan beberapa
tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut sumber data
mencakup umur panjang dan sehat; yaitu Proyeksi
pengetahuan dan kehidupan yang
Penduduk dan
layak.. Angka IPM memberikan
Indeks Harga
gambaran komprehensip mengenai
Konsumen Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
tingkat pencapaian pembagunan
manusia sebagai dampak dari IPM 69,50 70,05 70,69 71,30 72,30
kegiatan pembangunan yang akan
dilakukan oleh suatu negara/daerah.
Semakin tinggi nilai IPM suatu
negara/daerah, menunjukkan
pencapaian pembangunan
manusianya semakin baik.
1,48 1,45 1,43 1,41 1,49 - 1,50 1,47 - 1,48 1,45 - 1,46 1,43 - 1,44

Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun


dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

INDIKATOR MAKRO EKONOMI


dari pen duduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung LPP 1,48 1,43 1,39 1,34 1,30
menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial.
Metode yang paling ser ing digunakan di BPS adalah metode geometrik.
a.
INDIKATOR
LPP > 0 berarti terjadi penambahanpenduduk.pada tahun t dibandingkan KINERJA DAERAH
de ngan tahun sebelumnya. b.
LPP = 0 berarti tidak terjadiperubahan jumlah penduduk padatahun t
diban dingkan dengan tahun sebelumnya. c. Pt,0
< 100 berarti terjadi pengurangan jumlah penduduk pada tahun t
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
6,07 - 6,31 5,48 - 5,72 4,89 - 5,13 4,30 - 4,54

Persentase penduduk miskin Proyeksi persentase penduduk miskin


yang berada di bawah garis memperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi
kemiskinan. Headcount Index sampai dengan Triwulan II 2020
secara sederhana mengukur
proporsi yang dikategorikan
miskin. Angka yang
ditunjukkan oleh HCI-P0
menunjukkan proporsi Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
penduduk miskin di suatu Persentase
wilayah. Persentase 9,53 8,95 8,71 7,45 6,91
Penduduk Miskin
penduduk miskin yang tinggi
menunjukkan bahwa tingkat
kemiskinan di suatu wilayah
juga tinggi.
7,90 - 7,70 7,70 - 7,50 7,70 - 7,50 7,30 - 7,10 10,30-12,01 10,40-9,30 9,46-7,81 8,03-6,21

Persentase jumlah Proyeksi tingkat pengangguran terbuka


pengangguran terhadap memperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi
jumlah angkatan kerja. sampai dengan Triwulan II 2020
Mengindikasikan besarnya
persentase angkatan kerja
yang termasuk dalam
pengangguran. TPT yang
tinggi menunjukkan bahwa Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
terdapat banyak angkatan Tingkat Pengangguran
8,72 8,89 8,22 8,17 7,99
kerja yang tidak terserap pada Terbuka
pasar kerja.
5,50 - 5,90 5,60 – 6,00 5,70 - 6,10 5,80 - 6,20

Menunjukkan pertumbuhan Metode yang digunakan adaklah metode spatial


produksi barang dan jasa di econometriks panel data atau model regresi linier data
suatu wilayah perekonomian panel yang memiliki efek spesifik spasial terhadap
dalam selang waktu tertentu. interaksi spasial yang digunakan untuk melihat dan
Prof. Arief Anshory, memunculkan keterkaitan spasial (Spatial Idependence)
PhD dalam suatu model ekonometri

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019


LPE 5,05 5,66 5,33 5,66 5,07
0,37 - 0,38 0,37 - 0,38 0,36 - 0,37 0,36 - 0,37 0,39 – 0,41 0,39 – 0,40 0,39 – 0,40 0,38 – 0,39

Koefisien gini didasarkan pada


kurva lorenz, yaitu sebuah Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
kurva pengeluaran kumulatif Gini Ratio 0,4260 0,4020 0,3930 0,4050 0,3980
yang membandingkan
distribusi dari suatu variabel
tertentu (misalnya
pendapatan) dengan distribusi
uniform (seragam) yang
mewakili persentase
kumulatif penduduk.
Mengetahui ukuran tingkat
ketimpangan pengeluaran
sebagai proksi pendapatan
penduduk.
INDIKATOR SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
INTERMEDIATE OUTCOME
1
Indeks Kerukunan Umat Beragama (persen)

RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN


2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023

69,1 - 69,5 69,6 - 70 70,1 - 70,5 70,6 - 71 68,1-68,5 68,1-68,5 69,1-69,5 69,6-70

Definisi Rumus Sumber Data Alasan Perubahan

Indeks Kerukunan Umat Nilai hasil survey dan evaluasi Indeks Kerukunan Umat Tidak mengalami perubahan
Beragama adalah indeks yang pelaksanaan Indeks Kerukunan Umat Beragama dikeluarkan oleh
menggambarkan keadaan atau Beragama oleh Kementrian Agama. Badan Kesatuan Bangsa No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Indeks
kondisi kehidupan umat Mengukur kerukunan terhadap tiga dan Politik serta Biro Kerukunan 68,1- 68,6- 69,1- 69,6-
beragama yang berinteraksi dimensi yaitu 1) Toleransi, 2) Kesetaraan, Pelayanan dan 1 Umat 68,50 68,70 68,50
68,5 69 69,5 70
secara harmonis, toleran, 3) Kerjasama Dengan menggunakan Pengembangan Sosial, Beragama
Perhitungan
damai, saling menghargai, dan rumus penelitian Sekretariat Daerah 68,50 68,70 68,50
Penyesuaian
menghormati perbedaan Trend
0,292% -0,291%
agama dan kebebasan Pertumbuhan
Rata-Rata
menjalankan beribadah Metode Penentuan Target 0,000%
Pertumbuhan
masing-masing

Metode Penentuan Target


menggunakan metode
diskusi serta proyeksi
linier sebagai berikut :
Proses Perubahan Target

Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Demokrasi ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 69,1 - 69,5 Persen, tahun 2021
mencapai 69,6 – 70 persen, tahun 2022 mencapai 70,1 - 70,5 persen dan tahun 2023 mencapai 70,6 – 71 persen. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator
Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.
Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Sekretariat Daerah dan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Sekretariat Daerah memperoleh hasil
penyesuaian target Indeks Kerukunan Umat Beragama pada tahun 2020 sebesar 68,1-68,5 persen, 68,6-69 persen pada tahun 2021, 69,1-69,5 persen pada tahun 2022, dan 69,6-70 persen pada tahun
2023.
Indeks Kebahagiaan (Poin) : Menurun

RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN


2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023

70-71 71-73,5 71-73,5 73,6-76 69,58 69,58 69,58 69,58

Definisi Rumus Sumber Data Metode Penentuan Target

Indeks Kebahagiaan adalah hasil penilaian berupa Indeks Kebahagiaan diperoleh dari Indeks Metode penentuan target menggunakan metode
ladder of life scale dengan rentang skala 0–10. Pada hasil perhitungan sebagai berikut : Kebahagiaan diskusi serta proyeksi linier sebagai berikut :
skala tersebut skor 5 (lima) merupakan skor dikeluarkan
pertengahan, artinya seseorang dapat menilai oleh Dinas No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

dengan skor 5 (lima) jika menyatakan Sosial 1 Indeks 69,58 70-71 69,58 69,58 69,58 69,58 69,58
Kebahagiaan
kepuasan/kondisi paling rendah maupun jika Provinsi Jawa
menyatakan ketidakpuasan/kondisi paling rendah. dimana: Barat dengan Perhitungan 69,58 70-71 69,58
Penyesuaian
Selanjutnya, karena indeks akhir dikali 10, maka W1 = Penimbang dimensi kepuasan Dinas Tenaga
angka 50 pada Indeks Kebahagian menjadi angka hidup W2 = Penimbang dimensi Kerja dan Trend 0,01 -0,600%
pertengahan. perasaan Transmigrasi Pertumbuhan

Sehingga Indeks Kebahagiaan di atas angka 50 dan W3 = Penimbang dimensi makna Provinsi Jawa
Rata-Rata
mendekati angka 100 menunjukkan kondisi hidup W1+W2+W3=1 Barat Pertumbuhan
0,002%

kehidupan penduduk yang semakin bahagia. IKepuasan Hidup = Indeks Dimensi


Sebaliknya, Indeks Kebahagiaan di bawah angka Alasan
Kepuasan Hidup
50 dan semakin mendekati angka 0 IPerasaan = IndeksDimensi Perasaan
Perubahan
menggambarkan tingkat kehidupan penduduk yang (Afeksi) IMakna Hidup = Indeks Dimensi
semakin tidak bahagia Makna Hidup Pandemi Covid 19 tentunya akan mempengaruhi dimensi-dimensi dalam indek
Proses Perubahan Target kebahagiaan seperti dimensi kepuasan hidup dan dimensi perasaan

Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Kebahagiaan ditargetkan pada tahun 2020 sebesar 70-71 poin, tahun 2021 sebesar
71-73,5 poin, tahun 2022 sebesar 71-73,5 poin dan tahun 2023 sebesar 73,6-76. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk
dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.
Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat serta Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian
target Indeks Kebahagiaan pada tahun 2020 sebesar 69,58 poin, 69,58 poin pada tahun 2021, 69,58 poin pada tahun 2022, dan 69,58 poin pada tahun 2023.
Indeks Pemberdayaan Gender (Poin) : Menurun

RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN


2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023

71 72 72,3 73,25 70.28 70.36 70,44 70.52

Definisi Rumus Alasan Perubahan Metode Penentuan Target

Indeks Pemberdayaan Gender Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) diperoleh Pandemi Covid 19 bepengaruh Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta
(IDG) adalah indeks pencapaian dari hasil perhitungan : tehadap indek distribusi proyeksi linier sebagai berikut :
kemampuan dasar pembangunan pendapatan yang merupakan
manusia yang sama seperti IPM variabel pembentuk dari indeks No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
dengan memperhatikan pemberdayaan gender
ketimpangan gender. IPG Indeks
1 Pemberdayaan 70,04 70,14 70,20 70,28 70,36 70,44 70,52
digunakan untuk mengukur Gender (IDG)
pencapaian dalam dimensi yang
sama dan menggunakan Perhitungan 70,04 70,14 70,20
Penyesuaian
indikator yang sama dengan IPM,
namun lebih diarahkan untuk Sumber Data Trend 0,143% 0,086%
mengungkapkan ketimpangan Pertumbuhan
antara laki-laki dan perempuan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Rata-Rata 0,114%
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dengan Pertumbuhan

penanggungjawab Dinas Pemberdayaan


Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Barat

Proses Perubahan Target

Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) ditargetkan pada tahun 2020 sebesar 71
poin, tahun 2021 sebesar 72 poin, tahun 2022 sebesar 72,3 poin dan tahun 2023 sebesar 73,25 poin. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian perubahan target Indikator
Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.
Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat
memperoleh hasil penyesuaian target Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) pada tahun 2020 sebesar 70.28 poin, 70.36 poin pada tahun 2021, 70,44 poin pada tahun 2022, dan 70.52 poin pada
tahun 2023
Rata–Rata lama sekolah (Tahun) : Menurun

RPJMD AWAL RPJMD PERUBAHAN


2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023 Tidak
Beruba
8.39 8.49 8.6 8.7 8,39 8,5 8.6 8.7 h

Definisi Rumus Sumber Data Metode Penentuan Target

Rata-Rata Lama Rata-Rata Lama Sekolah diperoleh dari Rata-Rata Lama Metode penentuan target menggunakan metode diskusi serta
Sekolah adalah hasil perhitungan : Sekolah dikeluarkan proyeksi linier sebagai berikut :
didefinisikan sebagai oleh Disdik,
jumlah tahun yang Dispusipda dan BP2D
No Indikator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
digunakan oleh Alasan
penduduk dalam
Perubahan Rata-rata Lama
menjalani pendidikan 1
Sekolah
8,14 8,18 8,37 8,39 8,50 8,60 8,70

formal dimana : Pandemi covid 19


RLS = Rata-rata lama sekolah penduduk menyebabkan refokusing Perhitungan
8,14 8,18 8,37
usia 25 tahun ke atas anggaran yang ditujukan Penyesuaian
xi = Lama sekolah penduduk ke-i yang untuk penanganan kesehatan
Trend
berusia 25 tahun dan pemulihan ekonomi 0,491% 2,323%
Pertumbuhan
N = Jumlah penduduk usia 25 tahun ke atas tentunya pembangunan
bidang pendidikan turut Rata-Rata
terpengaruh Pertumbuhan
1,407%
Proses Perubahan
Target

Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018-2023 sebelum perubahan Rata-Rata Lama Sekolah ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 8,39
tahun, di tahun 2021 mencapai 8,49 tahun, di tahun 2022 mencapai 8,60 tahun dan di tahun 2023 mencapai 8,7 tahun. Pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2020 dilakukan penyesuaian
perubahan target Indikator Kinerja Pemerintah Daerah untuk dokumen perubahan RPJMD periode 2018-2023.
Penyesuaian target pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, Melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasil dari pembahasan bersama Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat memperoleh hasil penyesuaian
target Rata-Rata Lama Sekolah pada tahun 2020 mencapai 8,39 tahun, di tahun 2021 mencapai 8,49 tahun, di tahun 2022 mencapai 8,60 tahun dan di tahun 2023 mencapai 8,7 tahun
REFORMULASI TARGET IKU PEMERINTAH DAERAH
Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (1/4)
RPJMD ALASAN
RPJMD AWAL PERUBAHAN
PERUBAHAN
INDIKATOR
Target Realis Targe Targe Targe Targe Targe Targe Targe Targe
2019 a si t t t t t
t t t
(SATUAN) 2023
2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022

Indeks Kerukunan 68,60 - 68,5 69,10 - 69,60- 70,10 - 70,60 - 69,10- 69,60 70,10- 70,60 Tidak mengalami
Umat Beragama (%) 69 0 69,50 70 70,50 71 perubahan
69,50 - 70 70,50 - 71

Indeks Demokrasi 68,79 - 69,09 70,79- 71, 79- 72,79- 73,79- 70,7- 71, 79- 72,7- 73,7- Tidak mengalami
(Poin) 70,78 71,78 72,78 73,78 74,78 71,78 72,78 73,78 74,78 perubahan

Indeks Kebahagiaan 70-71 69,58 70-71 71- 71- 73,60- 68,5- 69,0- 69,3- 69,58 Pandemi Covid 19 tentunya akan mempengaruhi dimensi-
(Poin) (2017) 73,5 73,5 76 69,58 69,58 -70 dimensi dalam indek kebahagiaan seperti dimensi kepuasan
69,58
hidup dan dimensi perasaan

Angka Harapan Hidup 73,67 72,85 74,87– 76,07– 77,27– 78,47– 72,8- 72,9- 73,0- 73,1- Pandemi Covid 19 merupakan bencana yang sangat erat kaitannya
(tahun) – 76,07 77,27 78,47 79,67 73,04 73,23 73,42 73,62 dengan kesehatan dan berakibat terhadap penurunan harapan
74,8 hidup
7
Indeks Pemberdayaan 70,34 70,20 71 72 72,30 73,25 69,28 69,3- 70,4- 70,5- Pandemi Covid 19 bepengaruh tehadap indek distribusi
Gender (Poin) (2018) 70,28 70,36 70,74 70,82 pendapatan yang merupakan variabel pembentuk dari indeks
pemberdayaan gender

Indeks Pembangunan 89,32 89,26 89,82 90,5 91 92 88,50 88,54 89,3- 89,4- Pandemi Covid 19 bepengaruh tehadap harapan hidup yang
Gender (Persen) 89,30 89,34 89,88 90,42 merupakan variabel pembentuk dari indeks pembangunan
gender

Rata–Rata lama 8,28 8,37 8.39 8.49 8.60 8.70 8,33- 8,42- 8,52- 8,62-
sekolah (tahun) 8,39 8,49 8,60 8,70
REFORMULASI TARGET IKU
PEMERINTAH DAERAH
Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (2/4)
RPJMD ALASAN
RPJMD AWAL PERUBAHAN PERUBAHAN

INDIKATOR Target Realisa Target Target Target Target Target Target Target Target
2019 si 2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
(SATUAN)

13,15 12,48 13.39 13.64 14.14 12,60- Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukan
Harapan Lama Sekolah 13.89 12,51- 12,54- 12,57-
untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunya
(tahun) 12,94 13,15 13,36 13,56 pembangunan bidang pendidikan turut terpengaruh

Pandemi covid 19 menyebabkan tingginya pengangguran dimana


Indeks Pembangunan 53,63 49 56,31 59,13 62,09 65,19 49,00- 50,10- 52,10- 54,10-
pengangguran merupakan salah satu variabel dari IPP
Pemuda (Poin) (2018 50 52 54 56,50

Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukan


Pemajuan Kebudayaan 16,63 17,43 18,65 20,72 21,83 22,16 6,54- 17,97- 23,30- 22,62- untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunya
Jabar (Persen) 8,07 19,56 24,89 24,21 pembangunan bidang kebudayaan sangat terpengaruh

70-71 77,50 70-71 71- 73,60 Pandemi Covid 19 mempengaruhi tingkat ketentraman pembatasan
Indeks Ketentraman dan 71- 70-72 72-74 74-75 75-80 pergerakan orang mepengaruhi ketentraman
73,50 -76
Ketertiban (poin) 73,50

Indeks Williamson (poin) 0,665 0,672- 0,666- 0,662- 0,659- Merupakan Indikator baru dimana indikator tersebut menjadi
0,665 0,659 0,656 0,656 parameter yang lebih mewakili dibanding dengan tingkat konektivitas
antar wilayah pada indikator tujuan misi

Konsumsi listrik per kapita 1.300 1.320 1.340 1.386 1.447 1.503 950- 1.000- 1.050- 1.100- Pandemi Covid 19 menyebabkan banyak industry yang terpengaruh
(Kwh/kapita) 1.000 1.050 1.100 1.150 sehingga sehingga konsumsi listrik turut menurut

Tingkat Konektivitas Antar Wilayah 41-43 46,13 44-46 47-49 53-55 38-40 50-52 Pandemi covid 19 menyebabkan refokusing anggaran yang ditujukan
50-52 42-44 46-48
(Persen) untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tentunya
pembangunan bidang infrastruktur turut terpengaruh

Indeks Desa Membangun (Poin) 0,65 0,67 0,66 0,67 0,68 0,69 0,68- 0,69- 0,70- 0,71-
0,69 0,70 0,71 0,72
REFORMULASI TARGET IKU PEMERINTAH DAERAH

Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (3/4)

RPJMD
ALASAN
RPJMD AWAL PERUBAHAN
PERUBAHAN

INDIKATOR
Target Realisa Target Target Target Target Target Target Target Target
(SATUAN) 2019 si 2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023

Usulan pembentukan Daerah 0 0 1 1 2 2 0-1 1-2 1-2 1-2 Tidak mengalami perubahan namun menconversi
persiapan otonomi baru (Usulan) kedalam bentuk range

Indeks Kualitas Lingkungan 49,76 52,12 49,98 50,20 50,42 50,64 60- 60,17- 60,38- 60,60- Terjadi perubahan metode penghitungan IKLH
Hidup (Poin) 60,06 60,28 60,44 50,66 dengan adanya tambahan variabel Indeks Kualitas
Air Laut

Tingkat Upaya Penurunan 2,8 3,85 3,92 5,87 7,11 7,72 3,92- 5,57- 6,81- 7,42- Upaya penurunan emisi GRK berkorelasi erat
Emisi Gas Rumah Kaca (%) 4,22 5,87 7,11 7,72 dengan anggaran yang disediakan terutama dari
sektor kehutanan, perhubungan dan energi

Indeks Penggunaan Air 1,192 1,192 1,191 1,183 1,182 1,181 1,1927- 1,1922- 1,1912- 1,1902- Upaya penurunan indeks penggunaaan air
(Poin) 3 0 0 4 2 1 1,1925 1,1920 1,1910 1,1900 berkorelasi erat dengan anggaran yang disediakan
dari sektor sumber daya air

Indeks Risiko Bencana (IRB) 165 152,1 164 163 162 161 150,45- 149,46- 149- 147- Upaya penanggulangan bencana akan terus
(Poin) 3 149,45 149 147 144 dilakukan dengan meningkatkan kapasitas
penanggulangan bencana sehingga dapat
menurunkan Indeks Risiko Bencana.
PDRB - ADHB 2.288, 2.125, 2.471, 2.669, 2.883, 3.113, 2.185,8 2.386,9 2.612,7 2.859,9 Pandemi Covid-19 berdampak luas pada sebagian
(Triliun Rupiah) 75 16 85 60 16 82 5- 5– 6– 2– besar sektor- sektor perekonomian kecuali Sektor
2.212,3 2.438,9 2.695,0 2.977,9 Infokom dan Pertanian sehingga penciptaan nilai
7 2 1 8 tambah (PDRB) pada sektor terdampak mengalami
penurunan.
Skor Pola Pangan Harapan 82,4 89 83,20 84 84,80 85,60 82,70 – 83,20 – 83,80 – 84,40 – Pencapaian SPPH dipengaruhi faktor keragaman dan
(Poin) 83,20 84 84,80 85,60 keseimbangan konsumsi antar kelompok pangan
sehingga sulit menentukan angka absolutnya
Ket ; Terca BelumTerca : Meningkat : Tetap : Menurun
pai pai 3
REFORMULASI TARGET IKU
PEMERINTAH DAERAH
Penetapan Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat (4/4)
RPJMD ALASAN
INDIKATOR RPJMD AWAL PERUBAHAN PERUBAHAN

Target Target Target Target


(SATUAN) Target Realisasi Target Target Target Target
2019 2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023

Nilai Tukar Petani 113,11 112,36 115,36 117,65 120 122,38 100 - 101 – 102 - 103 - Daya tawar komoditas pertanian menurun seiring dengan
turunnya permintaan dampak Pandemi Covid-19. Selama
(Poin) 100.50 102 104.4 106.14
periode Januari-Juni 2020 NTP terus mengalami penurunan.

Sektor Pariwisata merupakan sektor yang terdampak langsung


Kontribusi Pariwisata 2,30-3 6,84 3,01- 3,16- 3,31- 3,46- 1,61- 1,76- 1,91- 2,06- Pandemi Covid-19 akibat pemberlakuan PSBB di wilayah
terhadap PDRB (PERSEN) 3,15 3,30 3,45 3,50 1,75 1,90 2,05 2,10 Provinsi Jawa Barat

Sektor Industri merupakan penopang perekonomian Jawa Barat


2,63 4,04 2,70 2,77 2,85 2,94 0,3 - 0,5 0,76 - 1,85 - 2,33 - dimana pertumbuhan pada Triwulan II & III 2020 mengalami
Laju pertumbuhan Sektor
penurunan kinerja/terkontraksi dampak Pandemi Covid-19
Industri (PERSEN) 1,42 2,84 4,25
Terjadinya penurunan transaksi perdagangan barang/komoditas
ekspor Jawa Barat mengakibatkan kinerja Sektor Perdagangan
Laju pertumbuhan Sektor 3 7,51 3 4 4 5 1–2 0,72 - 2,83 - 3,13 - terkontraksi
Perdagangan (PERSEN) 1,44 2,88 4,33
Pandemi Covid-19 berdampak terhadap PMTB dimana pada
Triwulan II & III mengalami kontraksi yang cukup dalam sehinga
mempengaruhi investasi di tahun mendatang.
PMTB - ADHB 495,4 535,72 520,17 546,18 573,48 602,15 411,54- 431,81- 451,85- 471,88-
(Triliun Rupiah) 442,54 462,58 482,62 502,65 Pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya omset penjualan produk UMKM akibat
menurunnya aktivitas jual beli dengan pemberlakuan PSBB. Penjualan produk UMKM
mengandalkan pertemuan atau tatap muka langsung
Proporsi kredit UMKM 21 21,10 22 23 24 25 19-20,50 20- 21- 22-23
terhadap total kredit (%) 21,50 21,10
Terjadi perubahan pola penilaian dalam pelaksanaan reformasi
boirkrasi

Indeks Reformasi Birokrasi BB BB A A A A BB(76,0 BB(78,0 A(80,01 A(82,01


(Kategori) 1-78) 1-80) -82) -84) Menurunnya jumlah kerja sama antar daerah

Tingkat efektivitas kerjasama 50 61,22 60 70 80 90 54-56 56-58 58-62 62-68


Daerah (%) 8
INDIKATOR PROGRAM
OUTCOME
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) URUSAN PENDIDIKAN

INDIKATOR MAKRO EKONOMI


INDIKATOR KINERJA DAERAH
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) URUSAN KESEHATAN
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) URUSAN INFRASTRUKTUR
INDIKATOR KEGIATAN
OUTPUT
INDIKATOR KEGIATAN (OUTPUT) URUSAN BIDANG PEKERJAAN DAN PENATAAN RUANG

Kode Bidang Urusan/Program/Kegiatan/Sub Kegiatan Kinerja Indikator Satuan


1.3 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG
1.3.2 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA)

1.3.2.201 Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada


Wilayah Sungai (WS) dalam 1 (Satu) Daerah
Kabupaten/Kota

1.3.2.201.1 Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan Tersusunnya Rencana Teknis Jumlah Rencana Teknis dan Dokumen
Hidup untuk Konstruksi Bendungan, Embung, dan dan Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan Hidup
Bangunan Penampung Air Lainnya Hidup untuk Konstruksi untuk Konstruksi Bendungan,
Bendungan, Danau, dan Danau dan Bangunan
Bangunan Penampung Air Penampung Air Lainnya yang
Lainnya Disusun

1.3.2.201.2 Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan Tersusunnya Rencana Teknis Jumlah Rencana Teknis dan Dokumen
Hidup untuk Konstruksi Air Tanah dan Air Baku dan Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan Hidup
Hidup untuk Konstruksi Air untuk Konstruksi Air Tanah
Tanah dan Air Baku dan Air Baku yang Disusun

1.3.2.201.3 Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan Tersusunnya Rencana Teknis Jumlah Rencana Teknis dan Dokumen
Hidup untuk Konstruksi Pengendali Banjir, Lahar, dan Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan Hidup
Drainase Utama Perkotaan dan Pengaman Pantai Hidup untuk Konstruksi untuk Konstruksi Pengendali
Pengendali Banjir, Lahar, Banjir, Lahar, Drainase
Drainase Permukiman, dan Kawasan, dan Pengaman
Pengaman Pantai Pantai yang Disusun
INDIKATOR KEGIATAN (OUTPUT) URUSAN BIDANG SOSIAL

Bidang Urusan/Program/Kegiatan/Sub
Kode Kinerja Indikator Satuan
Kegiatan
1.6 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL
1.6.2 PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL
1.6.2.201 Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat
Terpencil (KAT)
1.6.2.201.1 Fasilitasi Pemberdayaan Sosial KAT Terpenuhinya Keluarga pada KAT yang Jumlah Keluarga pada KAT yang Keluarga
Mendapatkan Fasilitas Pemberdayaan Mendapatkan Fasilitas
Sosial Kewenangan Kabupaten/Kota Pemberdayaan Sosial Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.6.2.201.2 Peningkatan Kapasitas dan Pendampingan Terpenuhinya Keluarga pada KAT yang Jumlah Keluarga pada KAT yang Keluarga
KAT Meningkat Kapasitasnya Kewenangan Meningkat Kapasitasnya
Kabupaten/Kota Kewenangan Kabupaten/Kota
1.6.2.202 Pengumpulan Sumbangan dalam Daerah
Kabupaten/Kota
1.6.2.202.1 Koordinasi dan Sinkronisasi Penerbitan Izin Terlaksananya Koordinasi dan Jumlah Dokumen Hasil Koordinasi Dokumen
Undian Gratis Berhadiah dan Pengumpulan Sinkronisasi Penerbitan Izin Undian dan Sinkronisasi Penerbitan Izin
Uang atau Barang Gratis Berhadiah dan Pengumpulan Uang Undian Gratis Berhadiah dan
atau Barang Pengumpulan Uang atau Barang
1.6.2.203 Pengembangan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial Daerah
Kabupaten/Kota
1.6.2.203.1 Peningkatan Kemampuan Potensi Pekerja Meningkatnya Kemampuan Potensi Jumlah Orang Mendapat Orang
Sosial Masyarakat Kewenangan Pekerja Sosial Masyarakat Kewenangan Peningkatan Kapasitas Pekerja
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Sosial Masyarakat Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.6.2.203.2 Peningkatan Kemampuan Potensi Tenaga Meningkatnya Kapasitas Tenaga Jumlah Tenaga Kesejahteraan Orang
Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sosial Kecamatan Kewenangan
Kewenangan Kabupaten/Kota Kewenangan Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang Meningkat
Kapasitasnya Kewenangan
Kabupaten/Kota
INDIKATOR KEGIATAN (OUTPUT) URUSAN BIDANG PENANAMAN MODAL

Kode Bidang Urusan/Program/Kegiatan/Sub Kegiatan Kinerja Indikator Satuan


2.18 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN
MODAL
2.18.2 PROGRAM PENGEMBANGAN IKLIM
PENANAMAN MODAL
2.18.2.201 Penetapan Pemberian Fasilitas/Insentif
Dibidang Penanaman Modal yang Menjadi
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
2.18.2.201.1 Penetapan Kebijakan Daerah Mengenai Ditetapkannya Kebijakan Jumlah Peraturan Dokumen
Pemberian Fasilitas/Insentif dan Kemudahan Daerah dalam Pemberian Daerah/Provinsi dalam
Penanaman Modal Fasilitas/Insentif dan Pemberian Fasilitas/Insentif dan
Kemudahan Penanaman Kemudahan Penanaman Modal
Modal
2.18.2.201.2 Evaluasi Pelaksanaan Pemberian Terlaksananya Kegiatan Jumlah Kegiatan Usaha dari Kegiatan Usaha
Fasilitas/Insentif dan Kemudahan Penanaman Usaha dari Pelaku Usaha Pelaku Usaha yang Memperoleh
Modal yang Memperoleh Insentif Insentif dan Kemudahan
dan Kemudahan Berusaha Berusaha di Daerah
Di Daerah

2.18.2.202 Pembuatan Peta Potensi Investasi


Kabupaten/Kota
2.18.2.202.1 Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Tersusunnya Peraturan Jumlah Peraturan Daerah Dokumen
Daerah Kabupaten/Kota Daerah (Perda) Rencana (Perda) Rencana Umum
Umum Penanaman Modal Penanaman Modal Daerah
Daerah Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

2.18.2.202.2 Penyediaan Peta Potensi dan Peluang Usaha Tersedianya Peta Potensi Jumlah Peta Potensi Investasi Dokumen
Kabupaten/Kota Investasi dan Peluang dan Peluang Usaha
Usaha Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’S INDONESIA
TPB/SDGS MENYEMPURNAKAN MDGS
TPB/SDGs Menyempurnakan MDGs
SDG’S JUMLAH TUJUAN, TARGET DAN INDIKATOR

SDGs
17 Goal, 169 Target, 319 Indikator

PILAR PEMBANGUNAN
PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN
HUKUM DAN TATA
SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN
KELOLA

7 Target, 26 Indikator 5 Target, 6 Indikator 8 Target, 29 Indikator 12 Target, 34 Indikator

8 Target, 13 Indikator 12 Target, 20 Indikator 10 Target, 21 Indikator

13 Target, 38 Indikator 8 Target, 17 Indikator 11 Target, 7 Indikator

10 Target, 18 Indikator 10 Target,16 Indikator 5 Target, 4 Indikator

9 Target, 16 Indikator 19 Target, 32 Indikator 10 Target, 9 Indikator

12 Target, 13 Indikator
POLA DAN PERAN
Terima Kasih
TANPA PERENCANAAN IMPIAN
HANYALAH SEBUAH ANGAN
DENGAN PERENCANAAN IMPIAN
AKAN TERCAPAI

Anda mungkin juga menyukai