Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hesti Rahmadati

NIM : P3.73.20.1.18.098

Neurobion

Neurobion bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Neurobion merupakan suplemen
multivitamin yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12. Selain untuk menjaga kesehatan saraf,
vitamin B1, B6, dan B12 juga bermanfaat untuk membantu tubuh menyerap energi dari
makanan, serta membantu menghasilkan sel darah merah.

1. Produk Neurobion
Ada beberapa jenis produk Neurobion yang tersedia di Indonesia, yaitu:
a. Neurobion
1 tablet Neurobion mengandung:
 100 mg vitamin B1 (thiamine mononitrate)
 100 mg vitamin B6 (pyridoxine hydrochloride)
 0,2 mg vitamin B12 (cyanocobalamin)
b. Neurobion Forte
1 tablet Neurobion Forte mengandung:
 100 mg vitamin B1
 100 mg vitamin B6
 5 mg vitamin B12
c. Neurobion Injeksi
Produk ini hanya dapat diberikan oleh dokter, atau oleh tenaga medis di bawah
pengawasan dokter. Dalam 1 ampul Neurobion 3 ml, terdapat 100 mg vitamin B1,
100 mg vitamin B1, dan 1 mg vitamin B12.
d. Neurobion Injeksi 5000
Produk ini hanya dapat diberikan oleh dokter, atau oleh tenaga medis di bawah
pengawasan dokter. Obat ini terdiri dari 2 ampul yang disuntikkan ke dalam otot.
Setiap ampulnya berisi:
 Ampul 1 (1 ml): 100 mg vitamin B1 dan 100 mg vitamin B6
 Ampul 2 (1 ml): 5 mg vitamin B12
2. Tentang Neurobion
a. Bahan Aktif : Vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12
b. Golongan : Obat bebas dan obat resep
c. Kategori : Vitamin
d. Manfaat Menjaga kesehatan sistem saraf
e. Dikonsumsi oleh Dewasa dan lansia
f. Kategori kehamilan dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan.
g. Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan mengonsumsi Neurobion, dan
diharapkan memenuhi asupan vitamin B tersebut melalui asupan makanan sehari-
hari.
h. Suplemen vitamin B complex dapat diserap ke dalam ASI. Diskusikan dengan
dokter anak mengenai konsumsi Neurobion saat menyusui. Asupan vitamin B6 >
600 mg/hari dapat menghentikan produksi ASI.
3. Bentuk obat
Tablet dan suntik
4. Peringatan:
a. Neurobion tidak diperuntukkan bagi anak-anak, karena tingginya bahan aktif di
dalamnya, kecuali atas petunjuk dokter.
b. Hindari menggunakan Neurobion jika memiliki kadar kalium yang rendah di
dalam darah (hipokalemia).
c. Orang yang alergi terhadap kobalt, dan vitamin B1, B6, dan B12 tidak
diperkenankan untuk menggunakan Neurobion.
d. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
5. Dosis Neurobion
a. Dosis pemakaian Neurobion dan Neurobion Forte adalah 1 tablet sehari. Obat ini
dapat dikonsumsi pada saat atau sesudah makan. Dosis Neurobion dapat
ditingkatkan sesuai petunjuk dokter.
b. Neurobion Injeksi dan Neurobion Injeksi 5000 disuntikkan ke otot sekali sehari
atau 2-3 kali per minggu. Obat suntikan ini hanya diberikan oleh dokter, atau oleh
tenaga medis sesuai petunjuk dokter.
6. Menggunakan Neurobion dengan Benar
a. Gunakan Neurobion sesuai dengan aturan pakai pada kemasan atau anjuran
dokter. Neurobion perlu dikonsumsi saat sedang makan atau sesudah makan.
Telan tablet Neurobion bulat-bulat dengan air putih, jangan menggigit atau
menghancurkannya dulu.
b. Simpan Neurobion tablet di tempat kering yang tidak terkena sinar matahari
langsung, dalam suhu ruangan. Agar aman, jauhkan Neurobion dari jangkauan
anak-anak.
c. Sebagian besar orang tidak memerlukan suplemen vitamin, karena sebenarnya
kebutuhan vitamin sudah dapat terpenuhi melalui asupan makanan sehari-hari.
Makanan dan minuman yang mengandung vitamin B antara lain bayam, selada,
kacang edamame, jeroan, telur, daging sapi, salmon, kerang, ayam, susu, dan
yoghurt.
7. Efek Samping dan Bahaya Neurobion
Biasanya tablet Neurobion dan Neurobion Forte tidak menyebabkan efek samping bila
dikonsumsi sesuai petunjuk pemakaian atau anjuran dokter. Efek samping dapat terjadi
jika Anda meningkatkan dosis Neurobion yang dikonsumsi tanpa petunjuk dokter. Efek
samping tersebut dapat berupa buang air kecil berlebih, sakit perut, diare, dan kerusakan
saraf. Selain itu, penyuntikan vitamin B12 dilaporkan dapat menyebabkan seseorang
berjerawat. Menggunakan Neurobion juga dapat menyebabkan seseorang mengalami
reaksi alergi, seperti muncul ruam kulit yang terasa gatal, keringat dingin, jantung
berdebar, hingga syok. Namun, reaksi alergi parah yang sampai menimbulkan syok ini
jarang sekali terjadi.

Asetilkolin

Merupakan salah satu jenis neurotransmiter atau zat kimia penghantar rangsangan saraf yang
sangat berperan dalam fungsi sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah sistem involunter
yang berfungsi untuk mengontrol kebutuhan dan aktivitas tubuh sehari-hari tanpa pengaruh
kesadaran kita. Sistem ini terutama berperan pada sel saraf motorik visceral yang mempersarafi
otot polos organ dalam, otot jantung dan kelenjar eksokrin. Dalam sistem asetilkolin saraf pusat
diyakini terlibat dalam belajar, memori, dan suasana hati. Asetilkolin disintesis dari kolin dan
asetil koenzim A melalui aksi dari enzim kolin asetiltransferase dan menjadi dikemas ke dalam
vesikel membran-terikat.

Asetilkolin termasuk obat dalam golongan parasimpatomimetik, sehingga menghasilkan


beberapa efek seperti vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah dan pengecilan pupil mata atau
miosis, penurunan tekanan dalam bola mata, serta penurunan kerja jantung. Asetilkolin adalah
obat berbentuk cairan yang biasanya dilarutkan bersama dengan manitol, untuk kemudian
disuntikkan ke bilik mata depan sebelum prosedur operasi mata dan prosedur lainnya. Penting
untuk ingat bahwa Obat ini hanya didapatkan melalui resep dokter

Indikasi :

1. miastenia gravis
2. memperlebar pupil
3. melebarkan pembuluh darah
4. menurunkan tekanan bola mata saat prosedur operasi mata dilakukan.

Kontraindikasi:

1. Insufisiensi jantung
2. Angina pektoris
3. Asma bronkus
4. Hipertireosis.

Pemberian obat dan dosis dari Asetilkolin

Diberikan melalui infus secara IV atau intravena dalam dosis besar. Efek asetilkolin yang
diberikan dalam bentuk bolus besar IV diperoleh selama 5-20 detik, sedangkan suntikan IM
(intramuscular) dan SC(subkutan) hanya memberikan efek local.

Sedangkan untuk pemberian dosis obat yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek
optimal berkisar antar 15-375mg sehari. Untuk beberapa keadaan dosis perlu ditingkatkan
melebihi dosis ini, tetapi kemungkinan menimbulnya krisis kolinergik harus dipertimbangkan.
Dosis rata-ratanya adalah 10 tablet (150mg) yang diberikan selama 24 jam. Interval waktu antara
pemberian dosis sangat penting. Dosis perlu disesuaikan tiap pasien dan dilakukan perubahan
jika perlu.

Efek samping:

1. Dapat menimbulkan banyak keringat


2. Pengeluaran air liur yang berlebih
3. Nyeri perut
4. Sakit kepala
5. Pelebaran pembuluh darah
6. Mual dan muntah
7. Diare yang merupakan tanda naiknya tonus parasimpatikus.
Pemakain obat ini tidak dapat diberikan secara per-oral karena obat tersebut dihidrolisis
oleh asam lambung, karena cara kerjanya terlalu singkat sehingga segera dihancurkan oleh
asetilkolinestrase atau outirilkolinestrase.

Interaksi Asetilkolin

1. Bila dikonsumsi dengan obat atenolol, propranol atau obat darah tinggi lainnya golongan
penghambat beta dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan dan jantung.
2. Bila dikonsumsi dengan obat anti radang tetes dapat menurunkan efektivitas obat.
3. Meningkatkan dan memperpanjang efek asetilkolin, jika digunakan dengan obat
donepezil dan memantine.

Peringatan:

1. Beritahukan dokter bila memiliki riwayat penyakit jantung, PPOK, asma, tekanan darah
rendah, epilepsi, penyakit Parkinson, tukak lambung, dan infeksi saluran kemih.
2. Beritahukan dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain.
3. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk
penanganan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai