Anda di halaman 1dari 12

INSECURE DAN SOLUSINYA DALAM AL-QUR’AN

Diajukan Sebagai Tugas Dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Pada Jurusan Ushuluddin Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hidayah Bogor

Oleh :
Lutfiah Firdaus Ramadhanti
NIM : 202031016
Ulfa Muallifah
NIM : 202031029

Dosen Pengampu :
Dr. Sujian Suretno, S.Th.I., M.M.

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


JURUSAN USHULUDDIN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL HIDAYAH BOGOR
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah ‫ﷻ‬, yang
telah memberikan dan melimpahkan rahmat, hidayat dan inayahnya kepada penulis
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.

Mengingat kurangnya kemampuan dan keterbatasan penulis dalam


menyelesaikan makalah ini, penulis meyakini bahwa tugas ini tidak dapat
terselesaikan tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Atas bimbingan
dan bantuan tersebut tiada yang dapat penulis ucapan salain ucapan terima kasih,
kepada :

1. Allah ‫ ﷻ‬yang telah memberikan nikmat, sehat dan segala keberkahan


yang bisa kita rasakan sampai saat ini.

2. Dosen Pembimbing.

Demikian penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dan bermanfaat bagi kita semua. Semoga makalah ini dapat kita ambil
manfaatnya bersama, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Maret 2023

Penulis,

Lutfiah & Ulfa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
D. Batasan Masalah................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
G. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................................. 6
H. Metode Penenlitian............................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Insecure adalah perasaan tidak percaya diri dengan diri sendiri dan
cenderung minder, bisa juga diartikan sebagai rasa takut akan sesuatu yang
dipicu oleh; rasa tidak puas dengan realitas keadaan diri dan tidak yakin akan
kapasitas diri sendiri (Mu'awanah, 2017).
Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri cenderung lebih tenang
dibandingkan dengan mereka yang kurang yakin akan kemampuan dirinya.
Mereka tampak tidak gugup menghadapi persoalan atau perubahan lingkungan,
sebab mereka merasa cukup dapat menguasai persoalan atau lingkungan
tersebut Orang yang senang akan hal-hal baru banyak memperoleh pelajaran,
baik dalam keberhasilannya maupun kegagalannya. Orang semacam ini tidak
menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang menyedihkan, memalukan dan
mematahkan semangat melainkan menjadi tahap untuk memulai langkah
berikutnya ke arah keberhasilan (Al-Irsyad, 2022).
Melanie Greenberg menyatakan 3 penyebab umum seseorang merasa
insecure, yaitu: Histori kegagalan atau penolakan, kurangnya rasa percaya diri
karena kecemasan sosial, dan dorongan rasa perfeksionisme (Greenberg, 2015).
Adapun di antara hal yang memicu merebaknya gejala insecure pada
seseorang adalah hilangnya rasa bersyukur atas apa yang dimiliki. Kehidupan
seseorang sering kali terpengaruh oleh orang- orang yang ada di sekitar mereka
sehingga disadari atau tidak, sudah membuat kita jauh dari rasa bersyukur
dengan kodrat yang diberikan Tuhan kepada kita (Sayekti, 2020).
Perasaan insecure yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Oleh karena itu, di perlukan sebuah pemahaman dan wawasan tentang ayat-ayat
yang berkaitan dengan insecure. Agar terhindar dari segala perbuatan yang
tidak di sukai oleh Allah ‫ﷻ‬.
Dalam Al-Qur’an terdapat isyarat-isyarat yang merujuk kepada makna dari
insecure, yakni bersikap lemah merasa tidak berdaya atau tidak percaya diri,

1
bersedih terhadap apa yang menjadi takdir kita, putus asa, cemas dan juga
khawatir (Tripathy, 2018).
Seperti pada surat al-Baqarah ayat 38:
ٌ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ً ُ ْ ُ ََّ ْ َّ َ ً َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ ُ
‫قلنا اه ِبطوا ِمنها ج ِم ْيعاۚ ف ِاما َيأ ِتينكم ِم ِني هدى فمن ت ِبع هداي فلا خوف‬
ْ

َ ُ ْ َ ُ َ ََ
‫عل ْي ِه ْم َولا ه ْم يح َزن ْون‬

Terjemah Kemenag 2019

Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Lalu, jika benar-benar
datang petunjuk-Ku kepadamu, siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku tidak
ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.”

Kata khoufun (takut atau khawatir) dan yahzanun (bersedih hati) pada ayat
tersebut mengisyaratkan makna insecure dalam Al-Quran. Seperti halnya di
Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 139 :

َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َْ ُ ْ َ َ ُ َ َ
‫َولا ت ِهن ْوا َولا تح َزن ْوا َوانت ُم الاعل ْون ِان كنت ْم ُّمؤ ِم ِن ْين‬

Terjemah Kemenag 2019

“Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal
kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin.”

Qur’an Surat Fusshilat ayat 30 :

ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ََّ ُ َ ٰۤ َ ْ ُ ْ َ َ ُ ََّ َ َ ْ ُ َ َ ْ َُّ ُ ‫َّ َّ ْ َ َ ُ ْ َ ُّ َ ه‬


ْ‫تح َز ُنوا‬ ‫ِان ال ِذين قالوا ربنا اّٰلل ثم استقاموا تتنزل علي ِهم الملىِٕكة الا تخافوا ولا‬

َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َّ ََّ ْ ْ ُ َْ َ
‫واب ِشروا ِبالجن ِة ال ِتي كنتم توعدون‬

Terjemah Kemenag 2019

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,”


kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada

2
mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta
bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

Dalam ayat di atas terdapat kata tahinu (bersikap lemah), khoufun


(takut/khawatir) dan tahzanu (bersedih hati).

Qur’an Surat Yusuf ayat 80 :

ُ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ََّ َ َْ ََ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َّ َ َ
‫است ْي َٔـ ُس ْوا ِمنه خلص ْوا ِنج ًّياۗقال ك ِب ْي ُره ْم ال ْم تعل ُم ْوْٓا ان ا َباك ْم قد اخذ عل ْيك ْم‬ ‫فلما‬

َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ ُ ْ ْ ُّ ْ َّ َ َ ُ ْ َ ْ َ ‫َّ ْ ً َ ه‬
ْ‫ض َح هتى َيأ َذن ِل ْ ْٓي ا ِب ْٓي‬ ‫اّٰلل و ِمن قبل ما فرطتم ِفي يوسف فلن ابرح الار‬ ِ ‫مو ِثقا ِمن‬

َْ ْٰ ُْ َ َ ُ َ ْ ُ‫َْ َْ ُ َ ه‬
‫او يحكم اّٰلل ِليۚ وهو خير الح ِك ِمين‬

Terjemah Kemenag 2019

Maka, ketika mereka telah berputus asa darinya (putusan Yusuf terhadap
permintaan mereka membebaskan adiknya) mereka menyendiri (sambil
berunding) dengan berbisik-bisik. Yang tertua di antara mereka berkata,
“Tidakkah kamu ketahui bahwa ayah kamu telah mengambil sumpah dari kamu
dengan (nama) Allah dan sebelum ini kamu telah menyia-nyiakan Yusuf? Oleh
karena itu, aku tidak akan meninggalkan negeri ini (Mesir) sampai ayahku
mengizinkanku (untuk kembali) atau Allah memberi putusan terhadapku. Dia
adalah pemberi putusan yang terbaik.”

Qur’an Surat Al-Ma’idah ayat 3 :

ُ َ َ ْ ُْ َ ‫ه‬ ْ َ َّ ُ َ َ ْ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ُ
‫اّٰلل ِب ٖه والمنخ ِنقة‬
ِ ‫الخن ِزي ِر ومآْ ا ِهل ِلغي ِر‬
ِ ‫ح ِرمت عليكم الميتة والدم ولحم‬

ُ ُّ َ َ َ ُ ُ ْ َّ َ َّ َّ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َّ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ ْ َ
‫الس ُب ُع ِالا َما ذكيت ْمۗ َو َما ذ ِبح على النص ِب‬ ‫وال َموقوذة وال ُمتر ِدية والن ِطيحة ومآْ اكل‬

َ َ ُ َ َ َ ْ َّ َْ ٌ ُ ٰ َْ َ ْ ْ َ
ُ ‫َوا ْن تَ ْس َت ْقس‬
‫امۗ ذ ِلك ْم ِف ْسقۗ ال َي ْو َم َيى َِٕس ال ِذين كف ُر ْوا ِم ْن ِد ْي ِنك ْم فلا‬
ِ ‫ل‬‫ز‬ ‫ا‬‫ال‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬‫و‬‫م‬ ِ

3
ُ َ ُ َ ُ ُ َ ْ َ َْ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ
ُ‫اخ َش ْون ال َي ْو َم اك َم ْل ُت لك ْم د ْي َنك ْم َوا ْت َم ْم ُت َع َل ْيك ْم ن ْع َمت ْي َو َرض ْي ُت لكم‬‫تخشوهم و‬
ِ ِ ِ ِ ِۗ

ُ َ َ ‫ْ َ َّ ه‬ َ َ َ َ َْ ُ ْ َ ً ْ َ ْ
‫اّٰلل غف ْو ٌر َّر ِح ْي ٌم‬ ‫ال ِا ْسل َام ِديناۗ ف َم ِن اضطَّر ِف ْي مخ َمص ٍة غ ْي َر ُمتجا ِن ٍف ِل ِاث ٍمٍۙ ف ِان‬

Terjemah Kemenag 2019

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging


hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
(sempat) kamu sembelih. (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk
berhala. (Demikian pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah),
(karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus
asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan
telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena
lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”

Dalam ayat tersebut terdapat kata yaiasu (berputus asa).

Qur’an Surat Thaha ayat 45 :

ٰ ْ َّ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ ْ َّ ْ َ ُ َ َ َ َّ َ ََّ َ َ
‫قالا ربنآْ ِاننا نخاف ان يفرط علينآْ او ان يطغى‬

Terjemah Kemenag 2019

Keduanya berkata, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir dia akan
segera menyiksa kami atau akan makin melampaui batas.”

Dalam ayat tersebut terdapat kata khoufun (khawatir).

Penulis tertarik mengkaji penelitian insecure dan solusinya dalam Al-


Qur’an karena masalah ini sering kali dialami oleh manusia pada zaman
sekarang namun tidak banyak ulama yang membahas tentang permasalahan ini.

4
Kebanyakan orang lebih memilih melakukan hal-hal yang sifatnya duniawi
seperti mendengarkan musik atau sekedar jalan-jalan keluar atau healing
sebagai jalan keluar untuk mengatasi perasaan insecure dan kadang justru
bertentangan dengan Al-Qur’an seperti contoh fatalnya sampai bunuh diri.
Penulis ingin menunjukkan bahwa setiap permasalahan yang ada di dunia pasti
Allah berikan solusinya di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Seperti firman Allah ‫ﷻ‬
dalam surat Al-Baqarah ayat 2 :
َ َّ ْ ً ُ َ ٰ ْ َ ٰ
ٍۙ‫ذ ِلك ال ِكت ُب لا َر ْي َبۛ ِف ْي ِهۛ هدى ِلل ُمت ِق ْين‬

Terjemah Kemenag 2019


“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan)
petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,”
Oleh karena itu, berdasarkan pengamatan penulis terhadap banyaknya
perasaan insecure yang dialami oleh anak muda pada zaman sekarang dan sikap
mereka dalam menghadapi rasa insecure yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an,
maka penulis akan membahas tema insecure dan solusinya dalam Al-Qur’an
dengan harapan tulisan ini dapat menjadi sumbangan wawasan dalam
menghadapi rasa insecure yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya rasa syukur terhadap diri sendiri.
2. Menjadikan penilaian orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan diri
sendiri.
3. Kurangnya pemahaman terhadap urgensi mengenal potensi diri sendiri.
4. Tingginya standar penilaian orang lain terhadap kesuksesan atau
penampilan seseorang.
5. Kebanyakan masyarakat tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai solusi ketika
merasa insecure.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Insecure dan Solusinya dalam Al-Qur’an ?
2. Apa Saja yang Menjadi Faktor-faktor Terjadinya Insecure dalam Diri
Seseorang?

5
3. Apa Pandangan Mufassir Terhadap Ayat-ayat yang Berkaitan dengan
Insecure.

D. Batasan Masalah
1. Penelitian ini fokus membahas konsep insecure beserta solusinya dalam Al-
Qur’an dengan pendekatan tafsir maudhu’i.
2. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2023 sampai dengan 31
Agustus 2023 dalam rentang waktu selama 6 (enam) bulan.
3. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kampus STAI Al-Hidayah Bogor, Kel.
Margajaya.

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk Menjelaskan Insecure dan Solusinya dalam Al-Qur’an.
2. Untuk Menganalisis Faktor-faktor Terjadinya Insecure dalam Diri
Seseorang.
3. Untuk Menjelaskan Pandangan Mufassir Terhadap Ayat-ayat yang
Berkaitan dengan Insecure.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat memiliki manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan mengenai insecure dan
solusinya dalam Al-Qur’an.
b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk penelitian
selanjutnya, tentang insecure dan solusinya dalam Al-Qur’an.
2. Manfaat Praktis
a. Menambah wawasan penulis tentang insecure dan solusinya dalam Al-
Qur’an.
b. Penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat dan penulis sendiri dalam
menangani insecure sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.

6
G. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berdasarkan hasil tinjauan penulis, beberapa karya-karya yang berkaitan
dengan pembahasan insecure dan solusinya dalam Al-Qur’an diantaranya :

Judul Tahun
Nama Hasil
No Peneliti Peneliti Persamaan Perbedaan
Peneliti Penelitian
an an
Nur Penanga 2022 Penjelasan Penelitian Penanganan
Adilla nan insecurity ini tidak insecurities
Insecuri sendiri mengkaji ini dapat
ties yang ayat-ayat ditangani
Menurut meliputi Al-Qur’an melalui
Pendeka pengertian, dalam pendekatan
tan faktor, mengatasi ibadah
Psikoter tanda-tanda insecurity seperti
1 api dari dan fokus dzikir,
Islam insecurity. menjadikan membaca
psikologi Al-Qur’an,
islam puasa dan
sebagai sholat.
sumber
utama
penelitian.

Judul Tahun
Nama Hasil
No Peneliti Peneli Persamaan Perbedaan
Peneliti Penelitian
an tian
Arif Insecure 2021 Pembahasan Penelitian Al-Qur‘ān
Rahmad dalam insecure, ini memberi
Hakim Ilmu makna menjelaska solusi dalam
Psikolog insecure n mengatasi
i dalam Al- insecureber perasaan
ditinjau Qur'an dan dasarkan insecure
dari penjelasan tinjauan yakni
Perspekt mufassir psikologi dengan
2 if Al- mengenai shalat.
Qur'an ayat-ayat Shalat
Al-Qur'an memiliki
yang banyak
berkaitan manfaat
dengan psikologi
insecure dimulai dari
whudu‘,
gerakan

7
shalat dan
dzikir.

Muham Keperca 2022 Membahas Dalam Ketidak-


mad yaan masalah penelitian harmonisan
Riswan Diri ketidak ini solusi keluarga
Rais (Self percayaan yang membawa
Confide diri pada digunakan dampak
nce) diri bukan negatif
Dan (insecure) diambil terhadap
Perkem seseorang dari tingkat
bangann dan faktor- pendekatan perkembang
ya Pada faktor yang Al-Qur'an, an rasa
3 Remaja menjadi melainkan percaya diri
pemicu menggunak anak, karena
seseorang an anak sebagai
menjadi pendekatan korban
tidak dari pelampiasan
percaya diri. kehidupan orang tua
sosial dan ketika
lingkungan terjadi
sekitar. perselisihan
di rumah.

H. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif yaitu
merupakaan sebuah cara memecahkan masalah dengan melihat gambaran objek
penelitian sebagaimana adanya (Hadari, 1995). Metode Deskrtiptif yang
digunakan adalah dengan menjelaskan pandangan ulama tafsir ayat-ayat
tertentu dalam Al-Qur’an yang mengisyaratkan kepada makna insecure. Jadi

8
penulis mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang insecure dan diberikan
penjelasan tafsir ayatnya.
Adapun karena dalam penelitian ini mencari jawaban dalam referensi-
referensi yang ada, maka metode yang digunakan adalah studi kepustakaan
yaitu penelitian dengan mengumpulkan data-data melaui buku-buku baik fisik
maupun digital.

Sumber penelitian yang digunakan dalam penilitian ini yaitu sumber primer
dan sumber sekunder. Sumber primer atau sumber utama yang dirujuk untuk
penelitian ini adalah Al-Qur’an dan penjelasan mufassir pengenai ayat-ayat
yang berkaitan dengan insecure. Sedangkan sumber sekunder yang penulis
ambil sebagai rujukan pendukung penelitian ini adalah jurnal dan buku-buku
yang membahas tentang insecure.

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif atau metode tematik


atau maudhu’i yaitu pola penafsiran dengan cara menghimpun ayat-ayat yang
memiliki tujuan atau tema yang sama kemudian disusun berdasarkan masa
turunnya ayat, sebab-sebab turunya, dan asepek lainnya kemudian diberikan
uraian tentang pokok-pokok kandungan hukumnya.

Anda mungkin juga menyukai