Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil „alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada panutan kita
Nabi Muhammad saw yang membawa rahmat untuk seluruh alam dan sekaligus sebagai uswatun
khasanah bagi seluruh umat Islam. Semoga kita bisa mendapatkan syafaatnya besok pada hari
kiamat. Penulis bersyukur ke hadirat Allah atas terselesaikannya penyusunan proposal Tesis ini.
Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan, dan peran serta dari
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................8
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................................8
BAB II.........................................................................................................................................................9
KAJIAN TEORI.........................................................................................................................................9
A. PENGERTIAN MANAJEMEN....................................................................................................9
C. Meningkatkan disiplin kerja guru.................................................................................................13
BAB III......................................................................................................................................................15
METODE PENELITIAN........................................................................................................................15
BAB IV......................................................................................................................................................16
MANFAAT PENELITIAN......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon. Manusia adalah makhluk yang tidak
pernah bisa lepas dari masyarakatnya. Hidup sebagai manusia hanya mungkin dalam
organisasi (Semma, 2008: 2). Manusia disebut juga sebagai homo socius, yaitu suatu
komunitas umat yang mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap sesama dan
lingkungannya. Manusia adalah makhluk yang utama dan harus menjadi rahmat bagi alam
manusia (Feisal, 1995: 285). Dalam istilah lain, manusia merupakan homo socius, atau
makhluk sosial. Homo berarti manusia, sedangkan socius adalah kawan. Jadi, manusia
tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Maka manusia akan hidup berkembang secara
normal dan wajar, hanya jika ia bersama dengan lingkungan sosialnya (Rahardi, 2006:
tujuannya, manusia membutuhkan suatu wadah yang disebut organisasi. Menurut Daft
(dalam Budihardjo, 2011: 14) organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai
suatu tujuan serta dirancang secara sengaja untuk beraktifitas yang dikoordinasikan secara
Demikian juga dalam dunia pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan harus
4
pendidikan diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 13-16 yang menjelaskan tentang jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal.
menengah, dan pendidikan tinggi. Sementara itu jenis pendidikan terdiri dari pendidikan
umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Dimana jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan
(2004: 3), manajemen merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam mengatur
masyarakat. Sekarang ini zaman manajemen, jika suatu masyarakat memiliki fasilitas
materi dan sumber daya manusia untuk menuju kesuksesan, tetapi tidak mengadakan
manajemen yang rapi untuk mengatur dan memfungsikan fasilitas-fasilitas tersebut dalam
mewujudkan tujuan dan targetnya, maka tidak akan meraih kemajuan, bahkan segala
fasilitas tersebut menjadi sia-sia. Untuk meningkatkan taraf pendidikan nasional maka
peranannya terhadap pembangunan bangsa ini. Perlu pengorbanan dan kesediaan dari
pendidikan maupun kepala sekolah dan guru sebagai pelaksana pendidikan Indonesia.
dapat berjalan lebih efektif dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
5
Indonesia dengan mengembalikan ideologi pancasila dan nilai-nilai kultural dalam dunia
lembaga pendidikan yang bermutu. Harapan ini harus direspon oleh para lembaga
yang besar baik kepada internal sekolah dan madrasah maupun eksternal. Secara internal,
sekolah akan berkembang dan maju sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf
hidup yang lebih baik bagi semua anggota organisasi sekolah. Secara eksternal,
masyarakat dan pengguna jasa akan mendapatkan kepuasan layanan pendidikan sehingga
Pembinaan guru oleh kepala sekolah merupakan salah satu solusi untuk
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 2 ayat (1) disebutkan: “Guru
pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
“Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran
yang berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran,
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, guru diposisikan sebagai garda terdepan
dan posisi sentral dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka
guru akan menjadi bahan perhatian banyak orang, dan tentunya tidak lain berkaitan
dengan kinerja dan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya. Peran guru yang begitu
6
sentral dalam peningkatan mutu pendidikan, maka dibutuhkan manajemen yang jitu dari
kepemimpinan kepala sekolah agar sumber daya guru yang ada bisa dimanfaatkan dengan
sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah dikatakan berhasil manakala
mereka mampu memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan
unik, karena dalam organisasi sekolah yang di dalamnya terjadi proses belajar mengajar
dan tempat pembudayaan kehidupan umat manusia terdapat berbagai dimensi yang saling
berkaitan dan saling menentukan. Kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik
pusat dan irama suatu sekolah yang berperan menjadi kekuatan penggerak dalam
kehidupan sekolah. Kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang harus memahami tugas
dan fungsinya demi keberhasilan sekolah dan memiliki kepedulian kepada guru, tenaga
Kepala Sekol;ah Autentik merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang
memiliki 95 siswa yang mampu bertahan dengan derasnya persaingan Sekolah Menengah
Kejuruan: SMKN 1 Gatsoe, SMKN Balongan, SMK PGRI, SMKS NU RM, SMKS
Endang Dharma Ayu dan juga SMAN 1 dan 2 Indramayu. Sekolah SMA Assalafiyah
mendapat julukan Somay (Sekolah Mainan) dimana siswa masuk sekolah tidak disiplin,
bolos sekolah dan sebatas mendapat ijazah. Dan citra ini sudah lama melekat sejak berdiri
sekolah, maka perlu terobosan seorang kepala sekolah untuk mengubah citra sekolah
7
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan :
8
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Brantas (dalam Nasrudin, 2010: 21), Manajemen memiliki makna “suatu
proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
adalah sebuah proses dalam perencanaan untuk mencapai tujuan tertentu. Mustari ( 2014:
1-3). Mengutip pengertian manajemen dari beberapa tokoh di antaranya menurut Hasibuan
bahwa manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
9
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, dan efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Sedangkan Pariata Westra, manajemen adalah
segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Rohmat (2014: 27) bahwa manajemen
bermakna melakukan proses kegiatan kelembagaan dan organisasi dari umum sampai
spesifik, yang bersifat kompleks, unik dan terpadu dilakukan secara terencana, terlaksana,
termonitoring, terevaluasi, dan terkontrol dalam mencapai tujuan tertentu. Stooner (dalam
pengguna sumber daya organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
Menurut Yasin (2011: 18) bahwa manajemen adalah suatu tindakan dalam proses
organisasi melalui koordinasi penggunaan SDM dan material lainnya. Dari berbagai macam
2) Fungsi manajemen
Menurut Brantas (dalam Nasrudin, 2010: 31-33), fungsi utama manajemen ada lima
pada posisi yang disenangi dan sesuai dengan skill merupakan langkah awal kesuksesan
seorang manajer. 2) Perencanaan (planing), yaitu memikirkan apa yang akan dilaksanakan
10
dengan sumber daya yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen. Tanpa perencanaan yang baik, maka
dilakukan untuk membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang kecil,
(directing), yaitu menggerakkan orang-orang agar bekerja dengan sendirinya, dengan penuh
kesadaran untuk berusaha mencapai tujuan organisasi yang telah direncanakan. Dalam hal
ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang dapat menjadi contoh yang baik. 5)
organisasi dan memastikan bahwa jalannya organisasi sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer harus mampu menemukan masalah yang dihadapi dalam
operasional organisasi dan mencari solusi sebelum permasalahan menjadi semakin besar.
merupakan pola perilaku pimpinan yang mengacu pada kapasitas psikologis yang positif
dan iklim etika yang positif untuk mendorong kesadaran diri perspektif moral yang
pemimpin dalam bekerja dan pengikut sebagai pendorong dalam pengembangan diri.
khususnya dalam hubungan positif antara konstruk dan kinerja (Djailani, 2015). Kemajuan
tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang
baik antara atasan dengan bawahan, Di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang
dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan
dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi. Jadi kepemimpinan akan
efektif apabila dalam mengelola sekolah seorang sosok pemimpin mampu menjadi teladan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, guru juga berupaya untuk membangkitkan
rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta
menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Selain itu untuk Kinerja guru
dapat dilihat dan diukur dari sisi spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh
kepribadian dan sosial. Kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja kepala sekolah
menjalankan tugas keguruan sebagai guru. Selain itu kepala sekolah juga harus memahami
12
change impelementation, interpersonal understanding, empowering, team
facilitation, dan portability.
ketaatan (kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib).44Disiplin merupakan padanan kata
discipline, yang bermakna tatanan tertentu yang mencerminkan ketertiban. Termasuk dalam
Sedangkan jika dilihat dari aspek individual dan situasional, faktor yang
13
2. Varibel situasional a. Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari ; metode yang digunakan,
kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik meiputi
penyinaran, fentilasi, temperatur dan iklim kerja. b. Faktor sosial dan organisasi, meliputi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
14
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode pendekatan
kualitatif. Dengan metode ini diharapkan dapat mendapatkan gambaran yang mendalam tentang
tema penelitian, memperoleh data bukan sebagaimana seharusnya, bukan berdasarkan apa yang
difikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang
dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan/sumber data (Sugiyono, 2011: 295-296).
Metode kualitatif yang dipilih karena permasalahan tema penelitian yang sangat kompleks serta
dinamis sehingga tidak mungkin data pada situasi yang dinamis tersebut dijaring dengan metode
penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data deskripsi mengenai
kegiatan atau perilaku subyek yang diteliti, baik persepsinya maupun pendapatnya serta aspek-
aspeklain yang relevan yang diperoleh melalui kegiatan wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Sebagaimana Sutama (2016: 32) sampaikan bahwa penelitian kualitatif didasari
oleh konsep konstruktivisme karena realita bersifat jamak, menyeluruh, dan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Realita bersifat terbuka, kontekstual,
secara sosial meliputi persepsi dan pandangan-pandangan individu dan kolektif, serta manusia
sebagai instrumennya. Di antara karakteristik penelitian kualitatif adalah pada latar alamiah atau
pada konteks pada suatu keutuhan, laporan penelitian bersifat deskriptif yang berupa kata-kata
bukan angka-angka, serta lebih mementingkan proses daripada hasil (Moleong, 2001: 4-7), maka
dalam penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam
tentang proses manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam pembinaan guru di SMA
Assalafiyah Singajaya.
15
BAB IV
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik manfaat secara teoritis maupun
manfaat praktis.
kepemimpinan, terutama dalam peningkatan kinerja guru dalam mencapai visi sekolah.
Diharapkan juga bisa menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan
khususnya mengenai perencanaan pembinaan guru, dan lebih jauh penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan masukan pada penelitian berikutnya yang berkaitan dengan
kinerja guru.
manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam pembinaan guru yang bisa menciptakan
c. Bagi SMA Assalafiyah bermanfaat sebagai bahan informasi dan masukan untuk bahan
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Abu, Sri Nurhidah, (2014), Pembinaan Guru oleh Kepala Sekolah dalam
Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jurnal Administrasi Pendidikan Volume
2 Nomor 1, Juni 2014, ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/download/
3816/3049 Arifin, (2010), Kepemimpinan dan Motivasi Kerja, Yogyakarta: Penerbit
Teras.
2. Bertocci, (1984), Leadership in Organizations: There is a Difference between
Leaders and Managers, New York: University Press of Amerika@Inc. B
3. asri, Hasan, (2014), Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Pustaka Setia.
4. Budihardjo, Andreas. (2011). Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimum.
Jakarta: Presetiya Mulya Publishing. Bukhari, (t.th), Matan Al-Bukhari, Bandung:
Penerbit Sirkatul Ma‟arif.
5. Danumiharja, Mintarsih, (2014), Profesi Tenaga Kependidikan, Yogyakarta:
deepublish Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.
6. Djatmiko, Yayat Hayati, (2008), Perilaku Organisasi, Bandung, Alfabeta.
7. Feisal, Jusuf Amir. (1995). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani
Press. Gerungan, (1987), Psikologi Sosial, Bandung: Eresco.
8. Idrus, Muhammad, (2009), Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif, Jakarta: Penerbit Erlangga
9. J. Dubrin, Andrew, (2006), The Complete Ideal‟s Guides: Leadership, Edisi
Kedua, Cet. Ke-2, Terjemahan oleh Tri Wibowo BS, Jakarta: Prenada.
10. Jelantik, Ketut AA., (2015), Menjadi Kepala Sekolah yang Profesional: Panduan
Menuju PKKS, Yogyakarta: Deepublish.
11. Kuncoro, Gatot, (2008), Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Manajemen
Berbasis Sekolah di MTs Negeri Piyungan Yogyakarta,
http://digilib.uinsuka.ac.id/6855/1/BAB%20I%20DAN%20V.pdf
12. Makbuloh, Deden, (2011), Manajemen Mutu Pendidikan Islam: Model
Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu, Jakarta: Rajawali Pers.
13. Mayasari, Nova, (2013), Pembinaan Guru oleh Pengawas Sekolah Dasar Melalui
Supervisi Akademik: Studi Deskriptif Kualitatif di Sekolah Dasar Negeri 02
Kabupaten Kepahiang, http://repository.unib.ac.id/8434/2/I,II,III,2-13may.FI.pdf,
diakses 17 Mei 2016.
15. Molleong, Lexy J., (2001), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
16. https://repository.uin-suska.ac.id/12233/7/7.%20BAB%20II_201853PIPS-E.pdf
17
16. Muhammad, Ahmad Abdul „Adhim. (2004). Strategi Hijrah, Prinsip-prinsip
Ilmiah dan Ilham Tuhan. Terjemahan M. Masnur Hamzah. Solo: Tiga Serangkai.
17. Mulyadi, (2010), Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Pengembangan Budaya
Mutu, Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
18. E. Mulyasa, (2012), Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta:
Bumi Aksara.
20. Mustari, Mohamad, (2014), Manajemen Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers. 11.
21.Nasrudin, Endin, (2010), Psikologi Manajemen, Bandung : CV. Pustaka Setia.
22. Nata, Abuddin, (2005), Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama.
23. Owens, Robert G., (1995), Organizational Behavior in Education, Toronto: Allyn
and Bacon. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah atau Kepala Madrasah Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010
tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang
24. Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru, Jakarta, Kencana, 2012
18
19
b. Fungsi manajemen c. Prinsip manajemen d. Manajemen dalam Islam
2. Kepemimpinan kepala sekolah
a. Kepemimpinan 1) Pengertian kepemimpinan 2) Unsur-unsur kepemimpinan 3) Fungsi
kepemimpinan 4) Tipe kepemimpinan 5) Kepemimpinan dalam Islam b. Kepala sekolah 1)
Pengertian kepala sekolah 2) Kriteria kepala sekolah 3) Kompetensi kepala sekolah 4) Tugas dan
fungsi kepala sekolah c. Kepemimpinan kepala sekolah 3. Pembinaan guru a. Pengertian
pembinaan b. Fungsi pembinaan c. Pengertian guru d. Kualifikasi dan kompetensi guru e. Tugas guru
4. Manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam pembinaan guru B. Penelitian yang Relevan
DAFTAR PUSTAKA
Secara etimologi, asal kata disiplin dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah ketaatan (kepatuhan
terhadap peraturan dan tata tertib).44
5 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm. 37 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan, Op. Cit.,
Abu, Sri Nurhidah, (2014), Pembinaan Guru oleh Kepala Sekolah dalam Pengelolaan
Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jurnal Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juni 2014,
ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/download/ 3816/3049 Arifin, (2010), Kepemimpinan
dan Motivasi Kerja, Yogyakarta: Penerbit Teras.
Baqi, Muhammad Fu‟ad Abdul, (2006), Al-Lu‟lu‟ wal Marjan, Jilid 2, Terjemahan Salim
Bahreisy, Surabaya: Bina Ilmu.
Bertocci, (1984), Leadership in Organizations: There is a Difference between Leaders and
Managers, New York: University Press of Amerika@Inc. B
asri, Hasan, (2014), Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Pustaka Setia. Budihardjo,
Andreas. (2011). Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimum. Jakarta: Presetiya Mulya
Publishing. Bukhari, (t.th), Matan Al-Bukhari, Bandung: Penerbit Sirkatul Ma‟arif.
Danumiharja, Mintarsih, (2014), Profesi Tenaga Kependidikan, Yogyakarta: deepublish
Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta:
Balai Pustaka.
Djatmiko, Yayat Hayati, (2008), Perilaku Organisasi, Bandung, Alfabeta.
Feisal, Jusuf Amir. (1995). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Press. Gerungan,
(1987), Psikologi Sosial, Bandung: Eresco.
20
Idrus, Muhammad, (2009), Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,
Jakarta: Penerbit Erlangga
J. Dubrin, Andrew, (2006), The Complete Ideal‟s Guides: Leadership, Edisi Kedua, Cet. Ke-2,
Terjemahan oleh Tri Wibowo BS, Jakarta: Prenada.
Jelantik, Ketut AA., (2015), Menjadi Kepala Sekolah yang Profesional: Panduan Menuju PKKS,
Yogyakarta: Deepublish.
Kemenko PMK, (2015), Indonesia Peringkat ke-57 EDI dari 115 Negara Tahun 2014,
http://www.kemenkopmk.go.id/artikel/indonesia-peringkat-ke-57-edi-dari-115negara-tahun-2014
Kementerian Agama RI, (2012), Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Direktorat Urusan Agama
Islam dan Pembinaan Syariah.
Kuncoro, Gatot, (2008), Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah di MTs Negeri Piyungan Yogyakarta, http://digilib.uinsuka.ac.id/6855/1/BAB%20I
%20DAN%20V.pdf
Makbuloh, Deden, (2011), Manajemen Mutu Pendidikan Islam: Model Pengembangan Teori dan
Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu, Jakarta: Rajawali Pers.
Mayasari, Nova, (2013), Pembinaan Guru oleh Pengawas Sekolah Dasar Melalui Supervisi
Akademik: Studi Deskriptif Kualitatif di Sekolah Dasar Negeri 02 Kabupaten Kepahiang,
http://repository.unib.ac.id/8434/2/I,II,III,2-13may.FI.pdf, diakses 17 Mei 2016.
Molleong, Lexy J., (2001), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Ahmad Abdul „Adhim. (2004). Strategi Hijrah, Prinsip-prinsip Ilmiah dan Ilham
Tuhan. Terjemahan M. Masnur Hamzah. Solo: Tiga Serangkai.
Mulyadi, (2010), Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Pengembangan Budaya Mutu, Jakarta:
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Mulyasa, (2012), Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.
Mustari, Mohamad, (2014), Manajemen Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers. Nasrudin, Endin,
(2010), Psikologi Manajemen, Bandung : CV. Pustaka Setia.
Nata, Abuddin, (2005), Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama.
Owens, Robert G., (1995), Organizational Behavior in Education, Toronto: Allyn and Bacon.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
atau Kepala Madrasah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah
21
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Purwanti, Sri, (2013), Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Kerja
Guru dan Pegawai di SMA Bakti Sejahtera Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur,
eJournal Administrasi Negara, 2013, 1 (1): ejournal.an.fisip-unmul.ac.id/.../jurnal%20ajeng
%20genap%20(03-04-13-12-0142)....diakses tanggal 9 Mei 2016
Qomar, Mujamil, (2013), Strategi Pendidikan Islam, Jakarta: Penerbit Erlangga. Rahardi,
Kunjana. (2006). Dimensi-dimensi Kebahasaan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Robbins, Stephen P
dan Judge, Timothy A, (2015), Perilaku Organisasi, Terjemahan oleh Ratna Saraswati dan
Febriella Sirait, Jakarta: Salemba Empat Rohmat, (2012), Pilar Peningkatan Mutu Pendidikan,
Yogyakarta: Cipta Media Aksara. ------------, (2013), Manajemen Kepemimpinan
Kewirausahaan, Yogyakarta: Cipta Media Aksara. ------------, (2014), Manajemen Pengembangan
Media Pembelajaran Aplikasi dalam Pembelajaran Agama, Yogyakarta: CV. Gerbang Media
Akasara.
Sangaji, Etta Mamang dan Sopiah, (2010), Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam
Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset.
Semma, Mansyur. (2008). Negara dan Korupsi, Pemikiran Mochtar Lubis atas Negara, Manusia
Indonesia, dan Perilaku Politik. Edisi I. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Shulhan, Muwahid,
(2013), Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru, Yogyakarta:
Penerbit Teras.
Shulhan, Muwahid dan Soim, (2013), Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Dasar Menuju
Peningkatan Mutu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Penerbit Teras. Solopos.com (25 Februari
2015), Pendidikan Sragen: Jumlah Murid Minim, 26 SD Jadi Sasaran Regrouping,
http://updatesragen.com/2015 /02/25/pendidikan-sragenjumlah-murid-minim-26-sd-jadi-sasaran-
regrouping/ Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D), Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sulistyorini, (2009), Manajemen Pendidikan Islam: Konsep Strategi dan Aplikasi, Yogyakarta:
Penerbit Teras.
177
22
Suprayogo, Imam, (2007), Quo Vadis Madrasah: Gagasan, Aksi dan Solusi
Pembangunan Madrasah, Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Sutama, (2016), Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif, PTK,
R & D, Cet. V, Kartasura: Fairuz Media. Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Wahjosumidjo, (2013), Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya, Jakarta:
Rajawali Pers.
Yasin, Ahmad Fatah, (2011), Pengembangan Sumber Daya Manusia di
Lembaga Pendidikan Islam, Malang: UIN Maliki Press.
Avolio, B., Walumbwa, F.O & Weber, T.J. (2009). Leadership: Currenttheories and
future directions, Annual Review of Psychology, 60(4),421-49.
Djailani, A. R. (2015). Komunikasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru Pada SMA Negeri 1 Geumpang Kabupaten Pidie. Jurnal Administrasi
Pendidikan: Program Pascasarjana Unsyiah, 3(4).
23