Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

D DENGAN MASALAH UTAMA


DEMAM TYPOID PADA An.M DI DESA BAMBU KECAMATAN MAMUJU
KABUPATEN MAMUJU

DI SUSUN OLEH :

AMINA
111200040048

PROGRAM STUDI S1.KEPERAWATAN


UNIVERSITAS WALLACEA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
BAB I
TINAJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian
Tifoid adalah penyakit sistemik disebabkan oleh Salmonella typhi, cara
penyebarannya adalah karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah
tercemar oleh bakteri tersebut, selain itu kebiasaan hidup bersih adalah faktor
terpenting dalam penyebarannya. (Levani & Prastya, 2020). Angka terjangkitnya
demam tifoid berkisar 21 juta kasus di penjuru dunia dengan angka kematian lebih
dari 600.000 jiwa. Di Indonesia, tifoid adalah salah satu penyakit yang masih sering
dijumpai.(Normaidah, 2020).

2. Etiologi

Penyebab utama pada demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi. Bakteri
ini merupakan bakteri yang berbentuk batang, memiliki ekor dan tubuh manusia
adalah satu-satunya tempat untuk berkembang biak dimana tempat
perkembangbiakannya adalah usus sehingga menyebabkan masalah pencernaan.
Penyebaran demam tifoid bermula dari makanan dan minuman yang telah
tercemar oleh bakteri tersebut dan membuat seseorang terkontaminasi.
Pengambilan keputusan dan penanganan yang kurang tepat mampu
mengakibatkan kematian karenaterjadi perdarahan pada saluran cerna (Hardianto,
2019).
3. Patofisiologi

Patogenesis dari demam tifoid terdapat 4 fase meliputi bakteri yang


menempel di usus, kemudian memperbanyak di makrifag Peyer’s patch dan
menghasilkan eksotoksin yang dapat menyebabkan keluarnya cairan yang berlebih
di usus halus sehingga menyebabkan diare dan muntah.Pada saat melewati
lambung yang memiliki kondisi asam maka akan mengakibatkan beberapa bakeri
mati namun ada juga yang tidak dan berjalan ke usushalus, kemudian menembus
dinding ileum dan jejunum. Kemudian bakteri mampu menghasilkan tukak
padamukosa usus, yang menjadi salah satu faktor penyebab perdarahan dan
perforasiusus.Sesudah gejala-gejala pertama tifoid muncul, bakteri Salmonella
keluar dari habibatnya sampai ke limpa,hati kantung empedu. Pengeluaran dari
bakeri melalui empedu keluar dalam bentuk feses.Endotoksin enzim-enzim di
hati,limpa, kelenjar limfoid hasil produk yang menyebabkan nekrosis intestinal
maupun sel hati yang merupakantanda dari tifoid. (Widura, 2020).

4. Manifestasi klinis

 Masa inkubasi
Pada masa inkubasi pada umumnya berlangsung selama 10
sampai 12 hari namuntidak jarang juga yang berlangsung selama 7
sampai 21 hari. Pada awal keluhan tanda dan gejalanya berupa :
1. Anoreksia
2. Lidah kotor
3. Kram otot
4. Rasa tidak nyaman pada perut bahkan diare dan muntah

5. Gambaran demam typoid

a. Minggu ke-1 (awal terinfeksi)


Demam tinggi >40°C ,bradikardi, denyut nadi80 sampai 100 kali/
menit
b. Minggu ke-2
Demam, penurunan kesadaran, takikardi, tekanan darah menurun,
dan limfa teraba.
c. Minggu ke-3
Demam menurun diikuti keadaan yang membaik,berkurangnya
gejala-gejala yang muncul. Namun sebenarnya status kesehatan
memburukapabila masih terdapat derilium,otot yang bergerak secara
tidak terkendali,tidak terkontrolnya keluaran urin,distensi perut bahkan
dapat membuat penderitanya meninggal dunia.
d. Minggu ke-4
Apabila kondisi penderita membaik maka akan sembuh.(Levani &
Prastya, 2020).

6. komplikasi

Menurut (Rifqotul et al., 2016) komplikasi yang dapat terjadi antara lain :
e. Komplikasi Interestinal, meliputi :
1) Pendarahan Interestinal
Hal ini terjadi apabila ada luka yang sudah menembus usus dan
melukai pembuluh darah hingga mengakibatkan pendarahan dan
akan mengakibatkan perforasi .Perforasi usus Perforasi usus
umumnya terjadi pada pekan ke-3, tetapi tak menutup
kemungkinan terjadi di pekan ke-1 terinfeksi. Tanda klinis yang
muncul yaitu nyeri hebat dari abdomen kanan bagian bawah lalu
menjalar ke semua bagian abdomen, nadi cepat, tekanan darah
menurun hingga terjadi syok.

f. Komplikasi Ekstra-Intestinal, meliputi :


1) Hepatitis tifosa
Hepatitis tifosa dapat menyerang penderita dengan kurang
nutrisi dan memiliki imun yang tidak kuat, tanda terjadinya adalah
peningkatan kadar triaminase,icterus dengan tidak adanya
kemaikan atau kenaikan kadar triaminasi.
2) Pakreasitis tifosa
Yang disebabkan oleh bakteri, virus, cacing ataupun
farmakologik. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah
pemberian antibiotik melalui pembuluh vena, yaitu seftriaxon dan
kuinolon.
3) Miokarditis
Dapat tanpa gejala kardiovaskuler atau dapat berupa nyeridada,
gagal jantung kohesif,aritmia, syok kardiogenik dan adanya
penggambaran EKG yang tidak normal
4) Neuropsikiatrik
Tanda dan gejala neuropsikiatrik yaitu terganggunya tingkat
kesadaran bahkan penurunan kesadaran, kebingungan, hingga
koma.

7. prinsip dasar pelaksanaan

g. Istirahat dan perawatan


Dilakukannya pengistirahatan dan perawatan yang tepat memiliki
tujuan untuk menghindari adanya komplikasi pada pasien. Apablia
kasus terjadi pada anak dapat dilakukan tirah baring dengan aktifitas
yang sepenuhnya dibantu seperti makan, minum, buang air kecil, buang
air besar dan mandi tentu dapat meningkatkan waktu dalam proses
penyembuhan. Pada masalah demam tifod hal penting yang harus
diperhatikan adalah menjaga lingkungansekitar dan menjaga kebersihan
diri.
h. Diet dan terapi penunjang
Salah satu yang terpenting mampu mempercepat penyembuhan
demam tifoid pada anak anak diet karena apabila anak mengkonsumsi
diet yang kurang akan nutrisimaka akan membuat proses penyembuhan
yang lama, untuk itu dibutuhkan makanan yang bergizi untuk
mempercepat proses penyembuhan.
Salah satu diet yang harus diperhatikan adalah dengan memberikan
makanan dengan tekstur halus misalnya bubur , dan lalu meningkat
menjadi bubur kasar hingga nasi dimana perubaha diet tersebut
disesuaikan dengan tingkat kesempuhan pasien.
i. Pemberian antibiotik
1) Klorampenikol
Obat ini diberikan secara oral atau intervena dan diberikan pada
pasien sampai demam berkurang dan sembuh. Pada anak usia 6 sampai
13 tahun penggunaaan obat ini sangat efektif tanpa adanya kompikasi.
Demam dapat turun dalam waktu tiga sampai enam hari.
(Veeraraghavan et. al., 2018)

1) Tiampenikol
Pemberian obat ini hingga hari ke 5 dan ke 6 demam turun dan
sembuh. Pada penggunaan tiampenikol efek samping yang mungkin
terjadi sangatlah jarang disbanding kloramfenikol. (Veeraraghavan et
al.,2018).
B. Konsep Asuhan Keperawatan Demam Typoid

1. Pengkajian
Pengkajiankeperawatanmerupakanlangkahawalyangdigunakanuntukmengumpulka
ndata-datadalamrangkamenegakkanasuhankeperawatan yang akan diberikan
kepada pasien. Dalam pengkajiankeperawatanterdapatinformasi-
informasiyangmampumembantuperawat dalam menentukan permasalahan yang
sedang dihadapi olehpasien.
Padapengkajianmemuathal-halsepertiidentitaspasiendankeluarganya,riwayat sakit
yang lalu, kondisi lingkungan sekitar, perandan fungsi keluarga,genogram,
pemeriksaan fisik, serta berisi
tentangpemeriksaandignostikyangtelahdilakukanolehpasien.(Manuli,2020).

2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan unsur penting guna merumuskan rencana
keperawatan demi memperoleh asuhan keperawatan sesuai harapan.Diagnosa
keperawatan dirumuskan setelah melakukan pengkajian dan analisa data yang melibat
kan klien dan penanggung jawab serta keluarga (Fadillah,2019) .MenurutSDKI2016
diagnosa padaklien dengan tifoid antaralain:

1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi


2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparinformasi
3. Resikodefisitnutrisiberhubungandenganfaktorpsikologis
(misalstres,keengganan untukmakan)
4. Resikoketidakseimbanganelektrolitberhubungandengandiare.
3. Intervensi keperawatan

Diagnosa I hipertermiberhubungandenganprosesinfeksi.
 MonitorTTV
Merupakan langkah terpenting dalam mengahadapi permasalahan
hipertermi,adapun yang perlu dimonitor yaitu mengukur tekanan
darah,mengukur nadi dan mengukur RR.
 Memonitor komplikasi yang mungkin terjadi karena kenaikan suhu tubuh
Komplikasi yang dapat terjadi akibat kenaikan suhu tubuh yang drastis
adalah kejang,untuk itu memantau TTVsangatlah penting.
 Memberikan kompres hangat
Pemberian kompres hangat sangatlah diperlukan karena dengan adanya
pemberian ini maka suhu yang ada dalam tubuh akan merespon bahwa suhu
dilingkungan adalah hangat untuk itu tubuh akan secara otomatis mengatur
dirinya untuk menjadi lebih dingin agar seimbang denga nsuhu lingkungan
luar.
 Melakukantirahbaring
DiagnosaII defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi
 Menjadwalkan pendkes sesuai kesepakatan
 Memberikan pendkes tentang demam tifoid
Penyuluhan kesehatan perlu diberikan kepada seluruh anggota keluarga
agar mereka mengetahui tentang pengertian tifoid,apa tanda dan
gejalanya,komplikasi yang mungkin bisa terjadi dan bagaimana cara
merawat keluarga dengan demam tifod.Selain itu dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan ini satu hal yang penting adalah memberikan
penyuluhan tentang cara hidup bersih dan sehat.Karena mengingat apabila
tidak bisa melakukan gaya hidup bersih dan sehata kan mengakibatkan
berbagai macam penyakit salah satuna tifod.
Diagnosa III resiko defisit nutrisi berhubungan dengan
faktorpsikologis(misalstres, keenggananuntuk makan
Intervensi
 Memantau nutris ibaik makanan atau cairan serta kebutuhan kalori
yang dibutuhkan.
 Pantau berat badan
Hindari perilaku klien memuntahkan kembali makanan
Mengaja rkan nutrisi yang tepat
Diagnosa IV resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan
diare.
 Mengidentifikasi kemungkinan sebab
ketidakseimbanganelektrolit
 Memonitormual,muntah,dandiare
 Memonitorkeluaran cairan,jikaperlu

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan merupakan pengaplikasian dari intervensiyang telah disusun.Hal


yang harus diperhatikan dalam implementasi adalah: Implementas iyang dilaksanakan sesuai
intervensi.Sebelum dilakukan tindakan kepada klien perlu dilakukan validasi.Vadidasi sendiri
merupakan tindakan untuk memilah semua intervensi yang telah disusunapakah masih sesuai
dilakukan kepadaklien atautidak. Keterampilan, pengetahuan dan cara yangd ilaksanakan
kompeten serta efesien. Dalam hal in, perawat harus mampu memiliki hal-hal yang sudah
disebutkan dengan tujuan dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan maksimal.
5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan tindakan mengamati dan memantau respon dan


perkembangan klien setelah dilakukan implementasi keperawatan untuk menentukan apakah
asuhan keprawatan yang diberika nefektif dan apa melanjutkan atauoun menghentikan
rencana keperawatan.Brntukevaluasi antaralain :
 Evaluasistruktur
Merupakan evaluasi yang difokuskan padakelengkap antata cara pemberian asuhan
keperawatan.
 Evaluasiproses
Merupakan evaluasi yangb erfokus pada kinerja perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
 Evaluasihasil
Merupakan evaluasi yang berfokus pada respon perilaku dan keadaanpasien yang akan
terlihat dipencapaian tujuan dan kriteria hasil.
DAFTAR PUSTAKA

Febrianti, N., & Ponulele, H. (2022). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tifoid
dengan Cara Penangana nDemamTifoid pada Anak wilayah Kerja
Puskesmas Birobuli Kota Palu Relationship between Mother ’ s Knowledge ofTyphoid Fever
and Ways of Handling Typhoid Fever in Children in the WorkAre.05(April), 209–215.
Hanafi, P. C. M. M., & Arniyanti, A. (2020). Penerapan Fisioterapi Dada Untuk Mengeluarkan
Dahak PadaAnak Yang Mengalami Jalan Napas Tidak Efektif.
Jurnal Keperawatan Profesional, 1(1), 44–50.https://doi.org/10.36590/kepo.v1i1.84
Hardianto,D.(2019).TELAAHMETODEDIAGNOSISCEPATDAN
PENGOBATAN INFEKSI<em>Salmonellatyphi</em>.JurnalBioteknologi&
Biosains Indonesia (JBBI), 6(1), 149.
https://doi.org/10.29122/jbbi.v6i1.2935Husaini,W.(2017).HubunganDukunganKeluargadeng
anPemberianASIEkslusif.
4–23.
Isnainy,U.C.A..,&Zainaro,M.A.(2018).Penyuluhan Kesehatan Tentang Demam Tifoid
DiSmp Negeri26 Bandar Lampung.Jurnal Kreativitas Pengabdian
Kepada Masyarakat,1(2),52–57.
Levani, Y., & Prastya, A. D. (2020). Demam Tifoid: Manifestasi Klinis, PilihanTerap iDan
Pandangan Dalam Islam. Al-IqraMedicalJournal :JurnalBerkala
Ilmiah Kedokteran, 3(1), 10–16.
https://doi.org/10.26618/aimj.v3i1.4038Manuli,D.(2020).Pentingnya Pengkajian Dalam
Proses Keperawatan. In Pentingnya
Pengkajian DalamProsesKeperawatan(p.11).
Normaidah,I.(2020).Review :Patogenesis Dan Diagnosa Laboratorium
DemamTifoid.Klinikal Sains : Jurnal AnalisKesehatan, 8(2), 51–61.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum.
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn.D
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur/ tanggal lahir : 34
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : wiraswasta
7. Alamat : Desa Bambu, Kec. Mamuju, Kab. Mamuju
II. Susunan Anggota Keluarga
Status Imunisasi
Hub Status
N0 Nama Umur Sex Dg KK Pendd Pekerja an Polio DPT Hepatitis Kes
BCG Campak
1. Tn.D 34 LK Suami SD Wiraswasta  Baik
2. Ny.S 42 PR Istri SLTA IRT  Baik
3. Nn.A 20 PR Anak SMA Pelajar     Tidak tau
4. Nn.A 17 PR Anak SMA Pelajar    Tidak tau
5. Nn.S 16 PR Anak SMP Pelajar    Baik
6. An.C 13 PR Anak SMP Pelajar    Baik

7. An.M 10 LK Anak SD Pelajar    Baik


8. An.M 6 PR Anak SD Pelajar    Baik
9. An.S 3 LK Anak - -    Baik
GENOGRAM
1. Genogram

34 42

20 17 16 13 10 6 3
2. Tipe Keluarga : Tradisional. Keluarga bapak D adalah tipe keluarga inti yaitu
ayah, ibu, dan anak

3. Suku Bangsa : Bugis


4. Agama : Islam
III. Kebutuhan Dalam Hidup Sehari-Hari

A. Kebutuhan Nutrisi
1. Pengadaan makanan keluarga sehari-hari :
( ) Membeli ( ) Memasak sendiri ( ) Lain-lain........................

2. Komposisi jenis makanan


Jenis makan Tidak pernah Kadang-kadang Selalu ada
Makanan pokok
Lauk pauk :
1. Protein 
hewani
2. Protein 
nabati
3. Sayur, buah, 
susu

3. Cara penyajian makanan


( ) Terbuka ( ) Tertutup ( ) Kadang-kadang tertutup

4. Pantangan terhadap makanan dalam keluarga


(  ) Tidak ada ( ) Ada, sebutkan.......................................................

5. Kebiasaan keluarga dalam mengelola air minum


( ) Tidak dimasak ( ) Kadang-kadang dimasak (  ) Dimasak

6. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan


( ) Tidak dicuci (  ) Dipotong-potong baru dicuci
( ) Dicuci baru dipotong

7. Bagaimana kebiasaan makan dalam keluarga


(  ) Bersama ( ) Sendiri-sendiri ( ) Lain-lain..............................
B. Istirahat dan Tidur

1. Apakah setiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari ? (  )
Ya ( ) Tidak

2. Apakah setiap anggota keluarga memiliki kamar tidur masing-msing ? ( )


Ya () Tidak
Bila tidak, bagaimana cara pembagian kamarnya : tidur menggunakan karpet dan kasur
di ruangan tengah atau ruangan keluarga.

3. Bila ada anggota keluarga sulit tidur bagaimana cara mengatasinya?


:menengurnya dan memarahinya agar segera tidur

C. Aktifitas Olahraga

1. Apakah keluarga senang olah raga ?


( ) Tidak () Ya, Sebutkan jenisnya : sering mengikuti permaianan voly
setiap sore di lapangan dekat rumahnya.

2. Kapan olah raga biasa dilakukan ?


(  ) Setiap hari ( ) Tidak tentu ( ) Setiap minggu
( ) Lain-lain
3. Apakah sumua anggota keluarga mengikutinya
( ) Ya (  ) Tidak, alasannya : hanya ibunya yang menyukai kegiatan
bermain voly tersebut

D. Kebersihan Diri

1. Mandi : 2 X per hari


2. Sikat gigi : 2 X per hari
3. Cuci rambut : Setiap Hari

IV. Status Sosial Ekonomi

1. Apakah setiap anggota keluarga sudah mempunyai penghasilan sendiri


( ) Ya (  ) Tidak
Hanya 4 anggota keluarga yang sudah memiliki penghasilan sendiri yaitu ayah, ibu,
anak pertama dan anak keduanya

2. Apakah penghasilan digunakan untuk kepentingan keluarga


(  ) Ya ( ) Tidak

3. Bila digabung pendapatan keluarga sebulan


( ) Kurang dari Rp. 500.000,- (  ) Rp. 500.000,- s/d Rp. 8.000.000,- (
) Lebih dari Rp. 8.000.000,-

4. Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari


( ) Ya (  ) Tidak

5. Bila tidak apa yang dilakukan : Berhemat dan makan seadanya

6. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai tabungan


(  ) Tidak ( ) Ya, Siapa ?

7. Siapakah pengelola keuangan dalam keluarga


(  ) Ayah ( ) Ibu ( ) Lain-lain.........................................

V. Aktivitas rekreasi anggota keluarga

1. Apakah keluarga mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur ?


( ) Ya, frekwensi perbulan......................................................................................... ( 
) Tidak, Karena beberapa anggota keluarga tidak menyukai keramaian
2. Lokasi yang sering dikunjungi keluarga untuk rekreasi
( ) Luar Kota ( ) Dalam kota
( ) Lain-lain, sebutkan tidak ada

3. Apakah setiap anggota keluarga menggunakan waktu senggangnya dengan hal yang
bermanfaat
(  ) Ya ( ) Tidak, siapa.ibunya berapa usianya, 42 tahun kegiatan apa
yang dilakukannya main volley

4. Apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik untuk dirinya


(  ) Tidak
( ) Ya, terhadap aspek apa.........................................................................................

5. Apakah kegiatan tersebut berpengaruh tidak baik terhadap kehidupan keluarganya? ()
Tidak
( ) Ya, apa bentuknya

VI. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga dengan anak usia sekolah dan tugas perkembangan keluarga:
a. Saat ini anak dan orang tuanya masih tidur bersama dikarenakan kondisi rumah
yang tidak memungkinkan untuk membuat kamar masing masing.
b. Ibu S mengatakan jarak kelahiran anak pertama sampai empat memiliki jarak
kelahiran yang cukup/sesuai, sedangkan jarak anak kelim, enam, tujuh memiliki
jarak kelahiran yang cukup dekat sehingga anaknya tersebut sering
berkelahi/bertengkar karna memperebutkan sesuatu (mainan,makanan,HP).
c. Komunikasi suami istri tidak ada masalah dan hubungan dalam keluarga bapak D
baik.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Anak masih tidur dalam satu kamar dengan orang tuanya, ibu mengatakan bahwa ia
memperhatikan semua tahap perkembangan anaknya meskipun ia membantu suaminya
dalam mencari nafkah dengan cara berjualan di teras rumahnya.
3. Riwayat keluarga inti
Ibu S dikaruniai 4 orang anak dari suami pertamanya yang telah meninggal. Setelah
suaminya meninggal ia menikah lagi dengan suaminya yang lebih muda darinya dan di
karuniai 3 orang anak.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk,
ataupun berjudi.

VII. Data Lingkungan

A. Rumah

1. Jenis rumah
( ) Paviliun ( ) Petak (  ) Tersendiri
( ) Lain – lain

2. Jenis bangunan
( ) Non permanen (  ) semi permanen ( ) Permanen

3. Luas pekarangan :2 .m2


Luas bangunan : 5x 7 m2

4. Status rumah :
( ) Sewa bulanan (  ) Milik pribadi ( ) Kontrakan
() Lain -lain.............................................................................................................

5. Adakah ventilasi dirumah


(  ) Ya ( ) Tidak

6. Bila ya berapa luasnya


( ) > 10% luas lantai ( ) < 10% luas lantai (  ) Cukup

7. Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari ? (


) Ya ( ) Tidak

8. Penerangan
( ) Lampu tempel (  ) Listrik ( ) Petromak

9. Lantai
( ) Tanah (  ) Plaster ( ) Papan ( ubin)
10. Denah Rumah (lengkap dengan ukuran)
5x7

Ruang tamu Tempat jualan

Ruangan keluarga Ruangan makan

Dapur

Kamar mandi
Pengolahan Sampah

1. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah


( ) Ya dan tertutup ( ) Ya, terbuka ( ) Tidak
( ) Lain – lain

2. Bila ya bagaimana kondisi tempat sampah tersebut


(  ) Terbuka ( ) Tertutup

3. Bila tidak bagaimana pengolahan tempat sampah rumah tangga


( ) Dibuang ke kali ( ) Diambil Petugas ( ) Ditimbun
(  ) dibakar ( ) Lain-lain

4. Apakah keluarga mempunyai sumber air


( ) Tidak (  ) Ya, jenisnya air bor. Bila tidak darimana sumber
airnya ?.

5. Jika ya apa jenis sumber airnya ?


( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) SPT ( )
PAM ( ) Sungai
( ) Lain – lain sumur bor.

6. Apakah air untuk minum diambil dari sumber air tersebut


( ) Ya (  ) Tidak
( ) Bila tidak bagaimana memperolehnya?

7. Bagaimana keadaan fisiknya ( perlu diobservasi )


( ) Berasa ( ) Tidak berasa ( ) Berbau (  ) Tidak berbau
( ) Berwarna ( ) Tidak berwarna
( ) Ada pengendapan ( ) Tidak ada pengendapan

8. Apakah keluarga mempunyai WC sendiri


(  ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak, dimana tempat BAB keluarga.

9. Bila ya apa jenis jambannya


( ) Leher angsa ( ) Cemplung (  ) Lain – lain .Wc jongkok

10. Berapa jarak tempat penampungan dengan sumber air?


( ) < 10 meter ( ) > 10 meter

C. Pembuangan limbah

11. Apakah rumah ini mempunyai saluran pembuangan air kotor ?


(  ) Ya, bagaimana kondisinya kurang bersih Kemana pembuangannya selokan
( ) Tidak, dimana pembuangannya

D. Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Dusun salulayang penduduknya cukup padat, khusus tetangga Bapak D sebagian besar berjualan
sama seperti istrinya (kios), walaupun ada yang bekerja sebagai pegawai maupun guru ngaji.
Keluarga bapak D tinggal di satu kompleks dekat dengan sekolah SMP dan masjid.Meskipun
ia dan tetangganya berasal dari daerah yang berbeda beda tetapi kehidupan antara tetangga
terjalin dan saling mengunjungi.
E. Mobilitas geografis keluarga
Bapak D dan istrinya sejak awal menikah sudah tinggal Bersama suaminya di rumah pribadinya.

F. Hubungan keluarga dengan Masyarakat

1. Apakah anggota keluarga ikut dalam organisasi kemasyarakatan khususnya


dalam bidang kesehatan
(  ) Tidak, alasannya karena istrinya tidak menyukai keramaian ( ) Ya, Sebutkan

2. Adakah penghargaan yang diterima dari masyarakat karena keikutsertaannya


dalam kegiatan kesehatan dimasyarakat
(  ) Tidak ada ( ) Ada, Sebutkan

3. Apakah keluarga cukup berpengaruh dimasyarakat


(  ) Tidak ( ) Ya, contohnya

4. Adakah konflik keluarga dengan masyarakat


(  ) Tidak ada ( ) Ada, sebutkan

VIII. Struktur Keluarga

A. Struktur Peran
Bapak D bekerja sebagai buruh tani, untuk mencari nafkah dan ketika ia ada di rumah ia
membantu istrinya untuk membersihkan rumahnya seperti mencabut rumput di sekitar
rumahnya yang mulai tumbuh.

B. Nilai Atau norma keluarga

1. Suku Ayah mamuju


Suku Ibu bugis
Budaya yang dominan dalam keluarga mamuju

2. Adakah nilai-nilai tertentu yang dianut yang bertentangan dengan kesehatan


(  ) Tidak ( ) Ya, sebutkan mengapa

3. Apakah keluarga mengikuti kegiatan keagamaan :


(  ) Tidak ( ) Ya, sebutkan
B. Pola komunikasi keluarga

1. Cara komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga


( ) Langsung ( ) Tidak langsung

2. Sifat komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga


(  ) Terbuka ( ) Tertutup

3. Siapa anggota keluarga yang paling dominan berbicara


( ) Ayah (  ) Ibu ( ) Anak ( ) Mertua

4. Bahasa yang sering digunakan aleh anggota keluarga


( ) Bahasa ibu (  ) Bahasa Indonesia
( ) Lain – lain, sebutkan

5. Kapan paling sering terjadi interaksi dalam keluarga


( ) Pagi hari ( ) Siang hari (  ) Malam hari ( ) Tidak tentu

6. Dalam situasi apa interaksi terjadi ?


(  ) Makan bersama ( ) Nonton TV ( ) Rekreasi ( ) Lain-lain

D. Struktur kekuatan keluarga

IX. Fungsi Keluarga

A. Fungsi ekonomi
Bapak D bekerja sebagai buruh tani dimana penghasilannya tidak menentu, kadang ada
kadang tidak sehingga ia memnfaatkan hasil dari kebunnya untuk meningkatkan hasil
keuangannya. Sehingga kebutuhan dalam keluarganya bisa seidkit terpenuhi dan terbantu.
Dan ibu S juga memiliki pekerjaan yaitu berjualan dirumahnya.

B. Fungsi social
Keluarga Bapak D menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain untuk membiasakan
anak-anak mereka bermain dengan teman-temannya.

C. Fungsi Pendidikan
Ibu S mengatakan perlunya memberikan Pendidikan kepada anak-anaknya agar anak-anknya
tersebut mendapatkan ilmu yang cukup dengan cara menyekolahkan anak-anaknya dan
memberinya edukasi bahwa pentingnya bersekolah.

D. Fungsi pemenuhan ( perawatan/ pemeliharaan ) kesehatan


1) Mengenal masalah kesehatan
Ibu S mengatakan anaknya sering mengalami panas (Demam Typoid. Untuk saat ini
keadaan anaknya agak panas.Ibu S mengatakan apabila anaknya sakit ia memerikan daun
couco sebagai penurun panasnya, namun apabila panasnya tidak turun baru dia
membawanya ke puskesmas.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan
Ibu S lebih mempercayai obat herbal dari pada obat dari dokter karena menurutnya obat
herbal lebih cepat dalam proses pemulihan ketimbang obat yang di berikan oleh dokter
di puskesmas.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu s merawat anggota keluarganya dengan baik, akan ketika demam anaknya sudah
tinggi dan tidak bisa di tangani ia akan membawa anaknya ke puskesmas terdekat.

4) Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat


Ibu s mampu untuk memelihara lingkungannya agar tetap bersih terlihat dari sampah
yang di buang di tempat sampah yang telah ia siapkan, kemudian barang-barang yang
ada di rumahnya tertata dengan rapi dan tidak ada terlihat pakaian yang di gantung
sembarangan dan menumpuk.

5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan


Ibu s mengatakan agak jarang pergi ke pelayana kesehatan tetapi ia biasanya ke
puskesmas ketika ada anggota keluarganya yang sakit dan tidak bisa ia tangani sendiri.

E. Fungsi religius
Keluarga bapak D menganut kepercayaan agama islam, ia dan keluarganya kadang-kadang
ssholat berjamaah.

F. Fungsi reproduksi
Keluarga bapak D memiliki 3 orang anak kandung dan memili 4 anak sambung (anak dari
suami pertama istrinya)

G. Fungsi Afeksi
Keluarga bapak D menyanyangi semua anaknya tanpa membeda-bedakannya, ia berusaha
semampunya untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya dengan baik.

X. Stress dan koping Keluarga

A. Stress jangka pendek dan panjang

 Jangka pendek : masalah yang di hadapi saat ini adalah bagaimana anaknya bisa sembuh.
 Jangkah panjang : keluarga memikirkan cara penyembuhan penyakit anggota keluarganya
agar cepat sembuh

B. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga memberi dorongan pada anggota keluarga yang sakit

C. Strategi koping yang digunakan


Menurut keluarga pada masalah yang ada dikeluarganya selalu di musyawarakan

D. Strategi adaptasi disfungsional


Didalam keluarga tidak terjadi kondisi disfungsional
XII. Harapan Keluarga

Bapak D berharap semoga kedepannya anak anaknya bisa menempuh Pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.Dan keluarganya tetap sehat semua dan hidup bahagia

Tanda tangan mahasiswa

( Amina)
No DATA DIAGNOSA
1 DS : Hipertemi
 Ibu S mengatakan anak sering demam
 Ibu S mengtakan apa bila anak M demam biasanya
di berikan obat tradisional ( daun couco )
DO :
 Suhu 37,6 C
 Turgor kulit hangat

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertemi berhubungan dengan proses penyakit

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 1 3x1 =1 Masalah demam anak M
Actual sudah sering terjadi
2 Kemungkinan di 1 2x1 =2 Masalah ini dapat di ubah
ubah : sebagian di lihat dari
Sebagaian Sumber daya dana yang
tidak menunjang .ayahnya
hanya bekerja sebagai buruh
tani
3 Potensi di cegah 1 2x1=2 Masalah ini dapat di cegah
Cukup dengan tindakan
keperawatan, penyuluhan
cara merawat anggota
keluarga yang sakit.
4. Menonjol masalah : 1 2x1=1 Menurut ibu S anaknya
Segera sudah sering demam
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. D KHUSUSNYA ANAK. M
O DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Hipertermi UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR 1.1.1 diskusikan bersama
berhubungan Selama 3x 1. Selama 1x60 menit kunjungan Respon 1.1 Demam typoid adalah keluarga pengertian
dengan proses kunjungan keluarga mampu mengenal masalah verbal penyakit infeksi akut yang demam typoid dengan
penyakit rumah, Demam typoid pada anggota biasanya mengenai saluran menggunakan lembar
hipertermi keluarga dengan cara : pencernaan dengan gejala balik
pada 1.1 Menyebutkan pengertian demam lebih dari satu 1.1.2 tanyakan kembali pada
keluarga demam typoid minggu. keluarga tentang
bapak D 1.2 Menyebutkan penyebab demam 1.2 Menyebutkan penyebab pengertian demam typoid
khususnya typoid Respon Demam typoid: disebabkan 1.1.3 berikan pujian atas
An. M 1.3 Mengidentifikasi verbal oleh infeksi salmonella jawaban yang tepat
penyebab demam typoid typhi.
1.4 Menyebutkan tanda Respon 1.3 Menyebutkan penyebab
tanda demam typoid verbal demam typoid pada anak 1.2.1 diskusikan dengn
1.5 Mengidentifikasi tanda 1.4 Menyebutkan 2 dari 4 tanda keluarga tentang penyebab
tanda demam typoid pada Respon dan gejala demam typoid demam typoid dengan
keluarga verbal a) Demam menggunakan lembar balik
1.6 Mengidentifikasi b) Gangguan pada 1.2.2 motivasi kluarga untuk
masalah demam typoid yang Respon saluran pencernaan menyebutkan kembali
terjadi pada anggota keluarga. verbal c) Penurunan penyebab demam typoid
kesadaran
d) relaps 1.2.3 beri reinforcement positif
1.5 menyebutkan 1dari 2 atas usaha yang dilakukan
Respon pencegahan demam typoid kluarga
verbal a) mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan 1.3.1 dorong keluarga untuk
b) setelah melakukan mengidentifikasi penyebab
kegiatan dan sebelum demam typoid pada anak
penyajian makanan 1.3.2 beri reinforcement positif
1.6 lingkungan An.M atas usaha yang dilakukan
mengalami masalah demam keluaraga

1.4.1 diskusikan dengan


keluarga tentang tanda tanda
demam typoid
1.4.2 motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali tanda
tanda demam typoid
1.4.3 beri reinforcement postif
atas usaha yang dilakukan
1.5.1 dorong keluarga untuk
mengidentifikasi tanda
tanda demam typoid pada
anak
1.5.2 beri reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga
mengidentifikasi
demam typoid pada
anak
1.6.1 bantu keluarga
membandingkan apa
yang telah di jelaskan
dengan kondisi
An.M
1.6.2 Motivasi keluarga
untuk
mengidentifikasi
masalah yang
timbul pada An.M
1.6.3 Bersama keluarga
menyimpulkan
masalah yang di
hadapi oleh anggota
keluarga

2.1.1 jelaskan pad keluarga


akibat lanjut apabila demam
typoid tidak diobati
Dengan lembar balik
2.1.2 motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali akibat
lanjut dari demam typoid tidak
diobati
2.1.3 beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga yang
tepat

2.2.1 diskusikan kembali


dengan keluarga tentang
keinginan keluarga merawat
anggota keluarga dengan
demam typoid
2.2.2 beri reinforcement positif
atas keputusan keluarga untuk
merawat anggota keluarga
dengan demam typoid

3.1.1 diskusikan dengan


keluarga tentang pencegahan
demam typoid
3.1.2 motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
pencegahan demam typoid
3.1.3 beri reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan
keluarga

3.2.1 demonstrasikan pada


keluarga tentang cara
melakukan kompres hangat
3.2.2 beri kesempatan keluarga
untuk mencoba melakukan
kompres hangat
3.2.3 beri reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan
keluarga
3.2.4 pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang di
ajarkan jika diperlukan

3.3.1 demonstrasikan pada


keluarga cara membuat obat
tradisional
3.2.3 beri kesempatan keluarga
untuk membuat obat
tradisional
3..3.3 beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
3.3.4 pastikan keluarga
melakukan tindakan yang di
ajarkan jika anak demam
3.4.1

4.1.1 jelaskan lingkungan yang


dapat mencegah demam typoid
4.1.2 motivasi keluarga untuk
mengulang penjelasan yang
telah diberikan
4.1.3 beri reinforcement positif
atas jawaban yang diberikan
keluarga

4.2.1 observasi lingkungan


rumah pada kunjungan tidak
terencana
4.2.2 diskusikan dengan
keluarga hal positif yang sudah
dilakukan keluarga
4.2.3 beri reinforcement positif
yang telah dilakukan keluarga

5.1.1 informasikan mengenai


pengobatan dan pendidikan
kesehatan yang diperoleh
keluarga di klinik/puskesmas
5.1.2 motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali hasil
diskusi
5.1.3 beri reinforcement positif
atas hasil yang telah dicapai
5.2.1 motivasi keluarga untuk
membawah abak apabila
kondisinya tidak ditangani
dirumah
5.2.2 temani keluarga ke
klinik/puskesmas apabila
diperlukan
5.2.3 beri reinforcement positif
atas apa yang telah dicapai
2. Setelah 1x60 menit Respon 2.1 menyebutkan 4 dari 11
kunjungan keluarga mampu verbal akibat lanjut dari demam typoid
anggota keluarga yang jika tidak diobati
menderita demam typoid a. Kegagalan
dengan cara : sirkulasi
2.1 Menyebutkan akibat b. Miokarditis
lanjut tidak diobatinya c. Anemia
demam typoid hematolik
2.2 Memutuskan untuk Respon d. Pneumonia
merawat An.M dengan verbal e. Empiema
masalah demam typoid f. Pleuritis
3. Setelah 1x60 menit g. Hepatitis
kunjungan keluarga mampu Respon h. Glomerulus
merawat anggota keluarga verbal nefritis
dengan demam typoid i. Osteomylitis
dengan cara: j. Osteoporosis
3.1 menyebutkan cara k. Delirium
perawatan demam 2.2 keluarga memutuskan untuk
typoid di rumah merawat anggota keluarga
3.2 melakukan kompres dengan demam typoid
hangat Respon
3.3 membuat obat verbal 3.1 menyebutkan 1 dari 2
tradisional pencegahan demam typoid
3.4 a) mencuci tangan sebelum
Psikomotor dan sesudah makan
b) setelah melakukan
psikomotor kegiatan dan sebelum
penyajian makanan
4 . Setelah 1x60 menit Respon 3.2 keluarga dapat
keluarga mampu verbal mendemonstrasikan cara
memodifikasi lingkungan melakukan kompres hangat
yang dapat mencegah
demam typoid 3.3 keluarga dapat
4.1 menyebutkan mendemonstrasikan cara
cara cara memodifikasi membuat obat tradisional 1
lingkungan lembar daun couco
4.2 melakukan 3.4
modifikasi lingkungan
yang tepat bagi anak
Respon 4.1 menyebutkan 2 dari 3 cara
verbal memodifikasi lingkungan untuk
mencegah demam typoid

4.2 pada kunjungan tidak


5. setelah 1x60 menit kunjungan terencana keluarga dapat
keluarga mampu memanfaatkan memodifikasi lingkungan
pelayanan kesehatan dengan
cara
5.1 menyebutkan kembali Respon 5.1 manfaat kunjungan ke
manfaat kunjungan ke fasilitas verbal fasilitas kesehatan :
kesehatan 1. mendapatkan pelayana
5.2 memanfaatkan kesehatan pengobatan demam
pelayanan kesehatan dalam typoid
merawat demam typoid 2. mendapatkan pendidikan
kesehatan tentang demam
Respon typoid
verbal
5.2 keluarga membawah
anggota keluarga dengan
demam typoid apabila kondisi :
panasnya tidak turun
1. adanya kartu berobat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan Tanggal S:
 Keluarga menjawab
1. Mengucapkan salam salam
2. Memvalidasi keadaan keluarga  Ibu mengatakan
3. Mengingatkan kontrak anaknya panasnya
4. Menjelaskan tujuan sudah turun
 Ibu menyetujui
TUK 1 peretemuan saat ini 60
1.1.1 Mendiskusikan bersama keluarga menit tentang demam
tentang pengertian demam typoid:  Ibu menyebutkan
demam typoid adalah infeksi akut yang tentang pengertian
biasanya mengenai saluran pencernaan demam typoid adalah
dengan gejala lebih dari satu minggu. infeksi akut yang
1.1.2 Menanyakan kembali pada keluarga biasanya menyerang
tentang pengertian demam typoid saluran pencernaan
1.1.3 Mendiskusikan dengan keluarga kurang lebih satu
tentang penyebab demam typoid yaitu minggu.
:infeksi salmonella typhi.
1.1.4 Memotivasi keluarga untuk  Ibu mengatakan
menyebutkan kembali penyebab penyebab demam
demam typoid typoid adalah infeksi
1.1.5 Mendorong keluarga untuk salmonella
mengidentifikasi penyebab demam  Ibu mengatakan tanda
typoid pada anak tanda demam typoid
1.1.6 Mendiskusikan bersama keluarga adalah demam,
tentang tanda tanda demam typoid: gangguan pada
demam, gangguan pada saluran slauran pencernaan
pencernaan, kesadaran menurun, relaps.  Ibu mengatakan
1.1.7 Mendorong keluarga untuk anaknya sering
mengidentifikasi tanda tanda demam demam
typoid pada anak  Ibu mengatakan
1.1.8 Membantu keluarga membandingkan setelah dijelaskan jadi
apa yang telah dijelaskan dengan menambah ilmu yang
kondisi anak terjadi pada anaknya
1.1.9 Memotivasi keluarga untuk O :
mengidentifikasi masalah yang timbul  Ibu kooperatif dan
pada anak aktif
1.1.10 Bersama keluarga menyimpulkan  Keluarga
maslah yang dihadapi keluarga mendengarkan
1.1.11 Memberikan reinforcement atas usaha
yang dilakukan keluarga.
penjelasan yang di
TUK 2 berikan
2.1.1 Menjelaskan pada keluarga akibat A :
lanjut apabila demam typoid tidak  Ibu dapat
diobati yaitu dapat berakibat fatal menyebutkan
sampai kematian pengertian dan tanda
2.1.2 Memotivasi keluarga untuk tanda demam typoid
menyebutkan kembali akibat lanjut  Ibu dapat
dari demam typoid mengidentifikasi
2.1.3 Mendiskusikan kembali dengan penyebab dari demam
keluarga tentang keinginan typoid
keluarga untuk merawat anggota  Ibu dapat
keluarga dengan demam typoid menyimpulkan
2.1.4 Memberikan reinforcement positif anaknya sering
atas jawaban keluarga dan demam
keputusan untuk merawat anggota P : Lanjutkan ke TUK
keluarga dengan demam typoid berikutnya

TUK 3
3.1.1 Mendiskusikan dengan keluarga S :
tentang pencegahan demam typoid,  Ibu mengatakan
jauhkan anak dari lingkungan dan akibat demam tipoid
makanan tidak bersih bila tidak di obati
3.1.2 Memotivasi keluarga untuk menyebabkan
menyebutkan kembali pencegahan kematian
demam typoid  Ibu mengatakan akan
3.1.3 Menjelaskan cara perawatan merawat anaknya bila
demam typoid di rumah yaitu demam
berikan kompres hangat saat anak O :
demam  Keluarga
3.1.4 Memberikan kesempatan kepada mendengarkan
keluarga untuk bertanya dan penjelasan yang di
mengungkapkan pendapat berikan
3.1.5 Memberikan reinforcement positif A:
atas kemampuan keluarga  Ibu menyebutkan
menjelaskan cara pencegahan dan akibat lanjut bila
perawatan demam typoid demam typoid tidak di
oabti
TUK 4  Ibu memutuskan
4.1.1 Mendemonstrasikan cara membuat untuk merawat
obat tradisional anakanya bila demam
4.1.2 Memberikan kesempatan keluarga bersama keluarga
untuk mencoba membuat obat P :
tradisional daun couco  Lanjutkan ke tuk
4.1.3 Memberikan reinforcement positif berikutnya
atas kemampuan keluarga
4.1.4 Memastikan keluarga untuk
melakukan tindakan yang di ajarkan
jika anak demam
S:
 Ibu mengatakan cara
mencegah demam
typoid membiaskan
anak cuci tangan
sebelum dan sesudah
makanan
 Ibu mengatakan cara
perawatan demam
typoid dirumah
memberikan obat
sesuai resep atau
kompres air hangat
 Ibu mengatakan bila
demam di berikan
daun couco
O:
 Ibu mendengarkan
saat di jelaskan
tentang cara merawat
anak dengan demam
typoid
A:
 Keluarga mampu
menyebutkan cara
pencegahan demam
typoid
 Keluarga mampu
menjelasakn cara
perawatan demam
typoid di rumah
P : lanjutkan ke tuk
berikutnya

S:
 Ibu mengatakan
sering memberikan
obatt tradisional pada
anknya ( daun couco )
O:
 Ibu
mendemonstrasikan
cara pembuat obat
tradisional penurun
panas
P:
 Ingatkan kembali hal
hal yang telah di
diskusikan
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai