Anda di halaman 1dari 1

JURNAL

RIWAYAT PAJANAN PESTISIDA SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ABORTUS


SPONTAN

1. Dampak Ekosistem
Pestisida menghasilkan dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Lebih
dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau tempat selain yang seharusnya
menjadi target, termasuk spesies non-target, perairan, udara, makanan dan sedimen.
Pestisida dapat menjangkau dan mengkontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot
secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan ladang atau dibiarkan menguap dari
lokasi produksi dan penyimpanan. Penggunaan pestisida berlebih justru akan
menjadikan hama dan gulma resisten terhadap pestisida.

2. Dampak Biodiversity
Pestisida merupakan masalah utama polutan organic persisten yang menyebabkan
kontaminasi tanah. Pestisida juga mengurangi keanekaragaman hayati pertanian di
tanah sehingga mengurangi laju peningkatan nitrogen. Hilangnya polinator,
menghancurkan habitat (terutama habitat burung) dan membahayakan satwa terancam.

3. Dampak Kesehatan Reproduksi


Pajanan jenis pestisida organochlorin pada wanita hamil dapat menyebabkan terjadinya
keguguran dan kelahiran mati. Beberapa penelitian juga membuktikan senyawa
organochlorin bertindak sebagai antagonis kehamilan dan dapat menyebabkan abortus
spontan, kelahiran premature atau lahir mati. Pestisida masuk kedalam tubuh ibu hamil
dapat melalui kulit, mulut dan saluran pencernaan serta pernafasan. Senyawa pestisida,
selanjutnya masuk kedalam peredaran darah ibu, placenta, tali pusat janin. Residu
pestisida organofhosfat dapat menyebabkan penurunan aktifitas kolinesterase yang
dapat menyebabkan keracunan dan anemia. Hal ini merupakan salah satu pencetus
terjadinya abortus spontan.
Pajanan pestisida pada wanita usia subur dapat menyebabkan gangguan fungsi
hormonal, salah satunya hormone tiroid, yang dapat menyebabkan hipotiroid. Salah satu
dampak hipotiroidisme pada kesehatan reproduksi wanita salah satunya abortus
spontan. Risiko lahir mati dan abortus spontan meningkat dikalangan pekerja
perempuan yang terpajan pestisida.

SOLUSI
Lebih menyarankan menggunakan pertanian organik Karena pertanian organik terbukti
mengurangi polusi (udara, air dan tanah), menghemat air, mengurangi erosi,
meningkatkan kesuburan tanah dan menggunakan lebih sedikit energy. Selain itu
pertanian organik lebih baik bagi ekosistem yang berada disekitarnya. Pertanian tanpa
pestisida juga lebih aman bagi petani yang mengelola produksi makanan.
Manfaat makanan organik yaitu lebih segar dan tahan lama, lebih bergizi, tidak
mengandung antibiotik, tidak direkaya secara genetikaa, petani organic lebih ramah bagi
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai