Dosen pembimbing
Disusun Oleh :
Firman 21600136
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN MEDAN
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
Dalam penulisan makalah ini kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dr.
CIPTO SOENARYO, SH., MH., MKn selaku dosen pengampu hukum asuransi yang
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Maka dari itu kami mohon
kritik dan saran dari teman teman maupun dosen kami demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. PERKEMBANGAN ASURANSI
1. Sebelum Masehi
Periode sebelum masehi, terdapat mokunitas sosial dalam bentuk tolong menolong. Jika suatu
rumah kebakaran, maka tetangga sekitar wajib membantu membangun kembali rumah yang
rusak. Apabila seseorang tidak mau membantu, maka ia tidak akan dibantu tetangganya jika
banyak dilakukan sehingga asuransi terkait dengan pengangkutan lewat laut ini juga banyak
terjadi, diantaranya adanya asuransi cargo ketika banyak pedagang cina mengirim tepung
dengan menggunakan kapal yang menyusuri aliran sungai. Apabila satu kali kirim akam
mendapatkan resiko merupa satu musibah yang akibatnya terjadi kerugian yang besar atau total
loss. Asuransi kredit diilhami oleh Kode Hammurabi (2100 sebelum masehi) di Babilonia Irak
pada tahun 1750 Sebelum masehi. Pedagang akan membayar sejumlah uang kepada pemilik
modal sebelum mereka melakukan perjalanan. Dengan konsekuensi jika barang terjadi
perompakan dalam perjalanan, maka pedagang tidak perlu mengganti kerugian kepada pemilik
Inilah sebabnya mengapa kelompok kami tertarik memilih makalah tentang hukum
asuransi ini, karena hukum asuransi bertujuan untuk sama sama melindungi kepentingan
tertanggung dan penanggung. Baik peserta dan perusahaan asuransi diharapkan mendapatkan
hak dan menjalankan kewajibannya sesuai dengan perjanjian dalam polis asuransi.
B. RUMUSAN MASALAH
Sebelum meninjau lebih jauh tentang hukum asuransi, peneliti membuat 5 rumusan
A. Pengertian Asuransi ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Objektif
2. Tujuann Subjektif.
teori teori yang telah penulis pelajari dalam mengatasi masalah hukum asuransi yang terjadi
dalam masyarakat.
Manfaat Penelitian adalah :
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat Praktis
D. METODE PENELITIAN
Dalam rangka penelitan untuk menyusun makalah ini, metode yang digunakan untuk
penelitian ini adalah metode kepustakaan dengan melihat buku-buku hukum asuransi dan
E. Kerangka Pemikiran
Untuk memahami pengertian asuransi dan pengertian asuransi molest yang ditugaskan kepada
kelompok kami maka dalam penulisan makalah jni kami akan menggali dasar dasar teori yang
bersumber dari buku buku materi yang terkait dengan permasalahan yang akan di bahas antara
lain :
A. Pengertian Asuransi
PEMBAHASAN
1. Pengertian asuransi
A. Pengertian Asuransi
Asuransi berasal dari kata verzekering (Belanda) yang berarti pertanggungan. Istilah
pertanggungan umumnya dipakai dalam literatur hukum dan kurikulum perguruan tinggi
hukum di Indonesia. Sedangkan istilah asuransi berasal dari istilah assurantie (Belanda)
atau assurance (Inggris) lebih banyak dikenal dan digunakan oleh kalangan pelaku usaha
(bisnis). Di Inggris, selain istilah assurance, juga terdapat istilah pendampingnya, yaitu
asuransi jiwa, maka istilah insurance digunakan untuk jenis asuransi kerugian (umum).
Asuransi dalam sudut pandang hukum dan ekonomi merupakan bentuk manajemen
risiko utama yang digunakan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerugian yang
tidak tentu. Asuransi didefinisikan sebagai transfer yang wajar (adil) atas risiko kerugian,
dari satu entitas ke entitas lain. Dengan kata lain, asuransi adalah suatu sistem yang
diciptakan untuk melindungi orang, kelompok, atau aktivitas usaha terhadap risiko
kerugian finansial dengan cara membagi atau menyebarkan risiko melalui pembayaran
1. Adanya sejumlah risiko yang cukup besar dan terpisah, akan tetapi dapat dikombinasi;
2. Suatu kejadian yang terjadi secara merata dan diperhitungkan secara matematik,
dengan suatu marge kesalahan yang relatif kecil. Hal ini memungkinkan untuk
memperkirakan kerugian-kerugian yang mungkin timbul dan untuk mengkalkulasi biaya
tahunannya. Pada dasarnya, asuransi atau pertanggungan ialah suatu bentuk kontrak atau
persetujuan yang dinamakan polis (policy) dan menyatakan bahwa pihak satu, disebut
Penanggung (insurer) menyetujui, sebagai balas jasa, bagi suatu ganti kerugian atau
dikenal sebagai premi (premium), akan membayar sejumlah uang yang telah disetujui,
kepada pihak lain (yang dipertanggungkan, insured) untuk mengganti suatu kerugian,
kerusakan, atau luka, pada sesuatu yang berharga yang di dalamnya itu. Orang yang
(risk), sebagai akibat dari suatu peristiwa dan disebut hazard atau peril. Premi itu dapat
dibayar dalam satu jumlah sekaligus atau angsuran; kontraknya dapat berlaku untuk satu
periode tertentu atau sampai terjadinya peristiwa; risikonya dapat merupakan harta milik,
Menurut Kamus Ekonomi Modern The McGraw-Hill, bahwa yang dimaksud dengan
asuransi adalah a system by which an individual or organization can protect itself against
the cost of uncertain events through the pooling of risks and the sharing of the cost of
covering those risks. By pooling its risks with others through an insurance agreement,
each party to the agreement shifts a large part of its risks to the group as a whole. The
principles of insurance are based on the statistical theory. (suatu sistem dimana individu
atau organisasi dapat melindungi dirinya sendiri terhadap biaya kejadian yang tidak pasti
melalui pengumpulan risiko dan pembagian biaya untuk menutupi risiko tersebut.
Dengan menyatukan risikonya dengan pihak lain melalui perjanjian asuransi, masing-
masing pihak dalam perjanjian tersebut mengalihkan sebagian besar risikonya kepada
Dilihat dari kedudukannya, undang-undang ini sering kali dijadikan sebagai dasar dari
dikatakan bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 merupakan dasar hukum utama
yang mengatur dan menentukan segala kegiatan asuransi. Melihat isi dari UU No.2
yang adil dan makmur sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945, meninjau bahwa
asuransi adalah salah satu upaya dalam menanggulangi risiko tertentu yang dihadapi oleh
2. KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) Pasal 1320 dan Pasal 1774
Undang-Undang Pasal 1320 KUH Perdata dan Pasal 1774 menyatakan bahwa asuransi
mengandung unsur perjanjian antara dua belah pihak di dalamnya. Karena mengandung
unsur perjanjian maka akan termasuk dalam ruang lingkup hukum pidana, sebagaimana
dalam KUHP bagian dua menjelaskan bab tentang syarat-syarat terjadinya suatu
perjanjian yang sah.Di mana hal tersebut dirinci dan dijelaskan dalam salah satu pasal,
yaitu Pasal 1320 yang menyebutkan bahwa “Untuk sahnya perjanjian diperlukan empat
syarat yaitu kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya, kecakapan dalam membuat
suatu perikatan, suatu pokok persoalan tertentu, dan suatu sebab yang tidak terlarang.”
3. KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) Bab 9 Pasal 246
Penjelasan secara umum dalam pasal 246 akan sangat terlihat kemiripannya dengan UU
No.2 Tahun 1992. Disebutkan pada Bab 9 KUHD secara menyeluruh menjelaskan
nasional Indonesia. Kegiatan usaha perasuransian berjalan sesuai dengan yang tercantum
pada hukum yang berlaku dan mengatur perusahaan perasuransian yang ada di Indonesia
agar berkembang dengan baik. Selain itu, sesuai dengan landasan maupun prinsip usaha
Nomor 73 Tahun 1992. Tujuan yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 63
Tahun 1999 pada dasarnya memiliki kesamaan dengan peraturan sebelumnya yaitu
Subyek dalam perjanjian asuransi adalah pihak-pihak yang bertindak aktif yang
mengamalkan perjanjian itu, yaitu pihak tertanggung, pihak penanggung dan pihak-pihak
adanya minimal dua subjek hukum, yakni penanggung dan tertanggung. Penanggung
adalah perusahaan asuransi. Pihak ini bertugas menanggung beban resiko jika terjadi
peristiwa yang tak pasti (evenemen). Pihak ini yang menerima imbalan premi sebagai
gantinya. Sedangkan pihak tertanggung adalah nasabah atau pihak yang melakukan
perjanjian asuransi dan membayar sejumlah premi. Pihak penanggung dan tertangung
berlangung. Dengan adanya perjanjian asuransi, maka kedua belah pihak akan terikat
Ganti rugi adalah jenis kompensasi asuransi yang komprehensif di mana satu pihak
setuju untuk melindungi pihak lain dari kerusakan, kerugian, atau pertanggungjawaban
finansial. Asuransi pasti mencakup proses mengganti kerugian. Ini sudah merupakan
kewajiban dari pihak penanggung kepada pihak penanggung atas evenemen atau
peristiwa yang tak terduga/belum pasti terjadi. Misalnya saja pada asuransi jiwa. Jika
tertanggung meninggal dunia, maka penanggung wajib memberi uang ganti rugi atau
santunan kepada tertanggung atau ahli warisnya. Namun, jika masa asuransi berakhir
tanpa pembyaran ganti rugi apapun atas peristiwa yang terduga lainnya, maka
Molest suatu keadaan dimana pennggung dapat dibebaskan dari tanggung jawab dalam
pengangkutan laut diatur psl 647,648,649 KUHD. Dapat dianalogikan pada asuransi-
asuransi pada umumnya. Pengertian molest sempit ; tindakan kekerasan atau pksaan oleh
hanya daalm keadaan perang tetapi juga pada waktu damai. Molest dapat tidak berlaku
jika dalam perjanjian ada klausula zonder molest dan diberlakukan jika ada klausula met
molest.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuransi adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melindungi orang, kelompok, atau
aktivitas usaha terhadap risiko kerugian finansial dengan cara membagi atau menyebarkan risiko
melalui pembayaran sejumlah premi. Asuransi merupakan suatu metode untuk memutuskan atau
suatu kelompok. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya aktivitas
yang berkaitan dengan finansial, resiko merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Salah
satu hal yang dapat meminimalisir resiko tersebut adalah dengan asuransi. Asuransi
B.SARAN
Dalam asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,dengan
mana pihak penanggung mengikat diri kepada tertanggung,dengan menerima premi asuransi.
Akan tetapi dengan sistem hukum asuransi seperti ini wajib harus lebih ditingkatkan kesadaran
dan pemahaman tetang asuransi,karena hukum asuransi ini bertujuan untuk sama-sama
diharapkan mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban sesuai dengan perjanjian dalam polis