Anda di halaman 1dari 14

RESUME MANAJEMEN PEMASARAN

SEGMEN DAN TARGET PASAR


Dosen Pengampu : Dr. Hj. Rahmawati, SE., MM.

Disusun Oleh :

Kelompok 7 (Investor)
Ayuni (2201036180)
Elya Permatasari (2201036246)
Faiza Nabila Nuraini (2201036218)
Nurul Ninda Lestari (2201036245)
Zubaidah Rahmah (2201036194)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2

A. Segmentasi ........................................................................................................... 3

B. Tingkat Segmentasi Pasar .................................................................................... 6

C. Dasar Segmentasi Pasar Konsumen ..................................................................... 7

D. Dasar untuk Segmentasi Pasar Bisnis .................................................................. 9

E. Target Pasar ....................................................................................................... 10

F. Proses Targeting................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

2
A. Segmentasi
a) Pengertian segmentasi
a. Segmentasi menurut para ahli :
 Schiffman, Kanuk (2004)
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi irisan-irisan
konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama
dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan
sasaran bauran pemasaran yang berbeda.
 Lamb, Haier (2006)
Segmentasi merupakan tindakan membagi-bagi suatu pasar menjadi
kelompok membeli yang mungkin memerlukan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda.
b. Segmentasi menurut pendapat umum :
Segmentasi adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk kedalam satu satuan pasar yang bersifat homogen. Atau
segmentasi pasar bisa diartikan kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk
atau bauran pemasaran yang berbeda.
b) Syarat segmentasi
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur.
Ukuran daya beli, dan karakteristik segmen dapat diukur.
b. Substansial.
Segmennya besar dan cukup menguntungkan untuk dilayani. Sebuah segmen
harus merupakan kelompok homogen terbesar yang mungkin layak untuk
dilakukan setelah membuat program pemasaran yang disesuaikan. Misalnya,
tidak ada gunanya bagi sebuah pabrik mobil untuk mengembangkan mobil
bagi orang-orang yang tingginya di bawah empat kaki.
c. Dapat diakses
Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

3
d. Dapat dibedakan
Segmen-segmen tersebut secara konseptual dapat dibedakan dan merespons
secara berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.
e. Dapat ditindaklanjuti
Program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen
tersebut.
c) Pola segmentasi
Ada tiga pola segmen yang berbeda dapat dimunculkan, yaitu :
 Preferensi homogen : Gambar (a) menggambarkan dimana semua
konsumen memiliki preferensi yang sama. Produk yang dihasilkan
perusahaan sejenis akan mempunyai harga dan kualitas yang kurang
lebih sama, dan terletak dipusat preferensi pembeli. Misalkan segmen
untuk produk bumbu masak Sasa, Miwon, cap Mangkok Merah,
walaupun mereknya berbeda yang ditawarkan sama, manfaat sama,
rasa sama. Perbedaan yang ada hanyalah pada kepercayaan (trust) yang
dibangun oleh produsen.
 Preferensi tersebar : Gambar (b) menggambarkan preferensi pembeli
yang bersifat heterogen. Apabila hanya terdapat satu merek barang
tertentu di pasar, maka kemungkinan besar merek tersebut akan
terletak ditengah-tengah diagram. Apabila di pasar terdapat banyak
merek barang sejenis, maka letak merek-merek tersebut akan tersebar
merata. Tiap merek barang akan mempunyai harga dan kualitas yang
berbeda dari merek barang lain. Merek pertama yang memasuki pasar
akan mengambil posisi di tengah sehingga akan menarik sebagian
besar orang. Pesaing kedua akan mengambil lokasi di sebelah merek
pertama dan bertempur untuk mendapatkan pangsa pasar, atau ia dapat
berlokasi di sudut untuk menyerang kelompok pelanggan yang tidak
puas terhadap merek yang berada di tengah. Kalau semua merek ada di
pasar, dia akan membuat perbedaan-perbedaan yang nyata untuk
memenuhi perbedaan preferensi konsumen. Pada kasus ini manfaat
produk sama ditawarkan dengan perbedaan, konsumen memilih karena
adanya perbedaan.

4
 Preferensi berkelompok : Gambar (c) menunjukkan preferensi yang
berkelompok. Kelompok-kelompok ini dapat disebut segmen pasar
alami. Produsen yang pertama kali memasuki pasar yang demikian
menghadapi tiga alternative. Pertama, menempatkan diri di tengah-
tengah diagram dengan harapan dapat menarik semua kelompok
pembeli (undiff erentiated marketing). Kedua, menempatkan diri
ditengah, mengambil posisi di segmen pasar yang terbesar
(concentrated marketing). Ketiga, menjual berbagai merek barang,
dimana setiap merek ditempatkan dalam segmen pasar yang berbeda
(diff erentiated marketing). Ia dapat mengembangkan beberapa merek,
dan masing-masing diposisikan di segmen yang berbeda-beda. Jika
produsen pertama hanya mengembangkan satu merek, pesaing akan
masuk dan memperkenalkan merek di segmen lain. Pada segmen ini
masing-masing kelompok memiliki kebutuhan yang berbeda, manfaat
bisa sama tetapi tujuan beda, selera beda, merek beda walaupun produk
yang dibeli sama. Jadi bila produsen akan memasuki pasar, penjual
harus mengambil tindakan-tindakan berikut : (1) menentukan atribut-
atribut yang diutamakan segmen-segmen pasar yang berbeda. (2)
meneliti luas dan menilai dari berbagai segmen pasar. (3) berusaha
mengetahui kedudukan merek-merek produk yang sejenis yang berada
di pasar. (4) menyelidiki segmen-segmen pasar mana yang belum
dilayani kebutuhannya. (5) mengidentifi kasi karakteristik-karakteristik
geografis, demografis dan psychografis dari segmen-segmen pasar
yang menarik.

Gambar (a) Gambar (b) Gambar (c)

5
B. Tingkat Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menunjukkan usaha untuk meningkatkan ketepatan
penentuan sasaran dari suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa
tingkatan yaitu: pemasaran segmen, pemasaran ceruk (niche) dan pemasaran
individual.
1. Pemasaran Segmen
Segmen pasar terdiri dari kelompok-kelompok besar yang dapat
diidentifikasikan dari sebuah pasar. Perusahaan yang menerapkan pemasaran
segmen menyadari sepenuhnya bahwa pembeli memiliki keinginan, daya beli,
lokasi geografis, budaya, prilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan berusaha mengelompokkan pasar yang
heterogen tersebut menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih homogen
sehingga dapat dilayani dengan lebih efektif dan efisien. Contoh: dalam pasar
restauran, dapat dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok pasar (segmen) :
konsumen bakso, nugget, sosis, dan lain sebagainya.
2. Pemasaran Ceruk (Niche)
Ceruk adalah kelompok pasar yang diidentifikasikan dengan lebih
sempit dibandingkan dengan segmen pasar. Pasar ceruk ini adalah kelompok kecil
yang kebutuhannya sedang tidak terlayani dengan baik. Pemasar biasanya
mengidentifikasi ceruk dengan membagi-bagi segmen menjadi sub-segmen atau
dengan menetapkan suatu kelompok yang memiliki sekumpulan ciri yang berbeda
yang mungkin mencari gabungan manfaat khusus. Salah satu segmen dalam pasar
daging olahan adalah segmen konsumen nugget sub segmen nugget mungkin bisa
diidentifikasikan sebagai konsumen nugget yang peduli akan kesehatan,
kandungan vitamin dan serat dalam produk nugget. Produsen nugget yang ada saat
ini belum terlalu memperhatikan permintaan kelompok kecil ini, sehingga
kelompok kecil (sub segmen) ini disebut dengan ceruk atau niche.Pasar segmen
biasanya berukuran lebih besar sehingga mampu menarik banyak pesaing,
sedangkan pasar ceruk berukuran kecil sehingga hanya menarik sedikt pesaing
atau bahkan tidak ada pesaing sama sekali. Dengan karakteristik yang demikian,
pasar ceruk ini sangat diminati oleh produsen-produsen baru yang kurang
memiliki kemampuan untuk bersaing dengan produsen-produsen besar yang telah
memiliki market share yang besar dalam pemasaran segmen.

6
3. Pemasaran Individual
Tingkat segmentasi tertinggi mengarah pada pemasaran secara
individual atau pemasran sesuai dengan pesanan (customized marketing). Pemasar
konsumen kini melakukan eksperimen dengan sisiem baru yang menyediakan
produk yang dibuat sesuai dengan pesanan dalam bisdang-bidang barang cetakan,
pakaian, makanan dan lain sebagainya. Prinsip dalam pemasaran individual ini
adalah pelanggan ingin mengekspresikan kepribadian mereka melalui produk-
produk yang mereka beli. Dalam pemasaran individual, pelanggan dapat
berpartisipasi secara aktif dalam merancang produk yang akan mereka beli
(konsumsi).

C. Dasar Segmentasi Pasar Konsumen


 Dalam melakukan segmentasi pasar konsumen, perlu diperhatikan variable
segmentasi pasar utama seperti segmentasi geografis, demografis, psikografis
dan prilaku. Keempat segmentasi ini membagi pasar konsumen dengan urutan
dari yang sifatnya umum dan massal sampai kepada yang lebih spesifik.
1. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dikelompokkan atas dasar
variable-variabel demografis seperti: usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Variabel-
variabel demografis adalah dasar yang paling popular dalam
membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Satu alasan adalah
keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat
berhubungan dnegan variable-variabel demografis. Alasan lain adalah
bahwa variable-variabel demografis lebih mudah diukur dibandingkan
dnegan variable yang lainnya. Bahkan jika pasar sasaran diuraikan
dalam factor-faktor non demografis (missal: jenis kepribadian),
hubungan dengan karakteristik demografis dibutuhkan untuk
mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang harus digunakan
untuk menjangkaunya secara efisien.

7
2. Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibedakan menjadi
kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan/atau
kepribadian. Orang-orang dalma kelompok demografis yang sama
dapat menunjukkan gambaran psikografis yang berbeda.
3. Segmentasi Prilaku
Dalam segmentasi prilaku, pembeli dibagi-bagi atas dasar
pengetahuan, sikap, tingkat pemakaian atau tanggapan mereka
terhadap suatu produk tertentu. Banyak pemasar yakin bahwa variable
prilaku: kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status
kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap adalah titik awal terbaik
dalam membentuk segmen pasar
4. Segmentasi Geografis
Pembagian total potensi pasar menjadi sub grup yang lebih
kecil berdasarkan variabel geografis (Daerah ,Negara atau Kota) pada
segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dibalik
strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang serupa,dan bahwa
kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan
orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Segmen geografis
mengharuskan, pasar dibagi-bagi dalam beberapa daerah penjualan,
misalnya dataran tinggi—dataran rendah, kota-desa, Jawa Barat – Jawa
Tengah, -- Jawa Timur, DKI Jakarta – Jakarta Pusat—Jakarta Barat—
Jakarta Selatan—Jakarta Timur—Jakarta Utara, atau lingkunganrumah
tangga, dan lain sebagainya. Produsen dapat memusatkan perhatiannya
untuk beroperasi dalam satu atau wilayah geografis tertentu.
Contohnya banyak rumah-rumah di sekitar kampus, berubah fungsi
dari rumah tinggal menjadi rumah persewaan (kos-kosan). Dengan
sendirinya akan menyesuaikan kamar dan ruang tamu untuk rumah
sewa (kos) yang lebih memberikan keuntungan.

8
D. Dasar untuk Segmentasi Pasar Bisnis
Segmentasi untuk pasar bisnis pada dasarnya tidak beda jauh dengan cara
mensegmentasikan pasar konsumen, seperti geografi, manfaat yang dicari dan
tingkat pemakaian. Variabel demografi merupakan variabel yang penting, kemudian
variabel operasi dan diakhiri karakteristik pembeli. Pembeli bisnis akan mencari
gabungan manfaat yang berbeda berdasarkan tahapan yang mereka lalui dalam
proses keputusan pembelian.

Segmen ini memiliki preferensi yang berbeda. Calon pembeli pertama kali,
lebih suka berurusan dengan wiraniaga perusahaan dari pada dengan katalok atau
surat menyurat, karena terlalu sedikit memberikan informasi. Lain lagi dengan
pembeli yang sudah berpengalaman, akan lebih banyak menggunakan surat-surat atau
media elektronik sebagai media transaksinya.

Demografi
1. Industri: Industri apa yang harus kita layani?
2. Ukuran perusahaan: Perusahaan berukuran berapa yang kita layani?
3. Lokasi: Wilayah geografi mana yang harus kita layani?

Variabel Operasional
1. Teknologi: Teknologi pelanggan seperti apa yang kita perhatikan?
2. Status pengguna atau bukan pengguna: Siapa yang harus kita layani, pemakai berat,
pemakai sedang, pemakai ringan, atau bukan pemakai?
3. Kemampuan pelanggan haruskan kita melayani pelanggan yang membutuhkan
banyak atau sedikit pelayanan?

Pendekatan Pembelian
1. Organisasi fungsi pembelian: Mana yang harus kita layani, perusahaan dengan
organisasi yang terdesentralisasi atau sentralisasi?
2. Struktur kekuasaan: Mana yang kita layani, perusahaan yang dominan dalam hal
rekayasa, keuangan, dll.
3. Sifat hubungan alami yang ada. Apakah kita melakukan hubungan hanya dengan
perusahaan yang paling kita inginkan?
4. Kebijakan pembelian umum: Apakah kita melayani perusahaan yang lebih

9
suka melakukan sewa beli? Kontrak layanan? Tender tertutup, dll.?
5. Kriteria pembelian: Haruskah kita memusatkan perhatian pada perusahaan yang
mencari kualitas? Pelayanan? Harga?

Faktor Situasi
1. Tingkat kepentingan: Apakah kita melayani perusahaan yang perlu layanan atau
pengiriman yang cepat dan mendesak?
2. Penawaran khusus: Apakah kita berfokus pada pelanggan tertentu dari pada untuk
semua pemakai?
3. Ukuran pesanan: Apakah kita memfokuskan pada pesanan besar atau kecil?

Karakteristik Pribadi
1. Kemiripan pembeli penjual: Apakah kita melayani pelanggan yang memiliki nilai
mirip dengan kita?
2. Sikap terhadap resiko: apakah kita melayani pelanggan yang berani menghadapi
resiko atau menghindari resiko?
3. Kesetiaan: Apakah kita melayani pelanggan yang menunjukkan loyalitas yang
tinggi?

E. Target Pasar
Menurut Philip Kotler, ―Pasar Sasaran (Targeting) adalah tindakan untuk
mengevaluasi dan menseleksi satu atau lebih segmen pasar yang hendak dimasuki‖.
Sedangkan Lamb, Hair (2006) ―bahwa Pasar Sasaran adalah merupakan tindakan
untuk menetapkan dan sekaligus menempatkan produk pada pasar yang dituju
(sasaran)‖.Targeting merupakan tahap lanjutan dari segmentasi pasar. Produk
targeting adalah target market yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan
menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kepada target pasar ini seluruh kegiatan
pemasaran diarahkan. Pemilihan pasar sasaran juga menentukan bagaimana
mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk diarahkan pada program pemasaran.
Dalam penentuan pasar sasaran ini ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan yaitu:

10
1. Pemasaran Tidak Terdiferensiasi.
Penentuan pasar sasaran yang bertujuan untuk menangkap
seluruh pasar melalui satu program pemasaran dasar. Perusahaan yakin
bahwa konsumen memiliki keinginan yang sama berkenaan dengan
atribut produk dan mengabaikan adanya perbedaan- perbedaan di
antara segmen.
2. Pemasaran Diferensiasi.
Dalam pemasaran terdiferensiasi perusahaan berusaha menarik
dua atau lebih kelompok konsumen dengan strategi pemasaran yang
berbeda-beda untuk masing-masing segmen.
3. Pemasaran Konsentrasi.
Tujuan pemasaran terkonsentrasi adalah mempersempit segmen
konsumen yang spesifik dengan satu rencana pemasaran yang
melayani kebutuhan segmen ysng ditentukan. Produk yang ditawarkan
harus khusus dengan program yang khusus pula.

Ada cara untuk menentukan target pasarnya, yaitu:

1. Spesialisasi selektif, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang


menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2. Spesialisasi pasar, perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai
kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
3. Spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk
tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
4. Pelayanan penuh (full market coverage), perusahaan berusaha melayani semua
kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya
perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan
sumber daya yang sangat besar.

F. Proses Targeting
Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan menggunakan targeting,
perusahaan akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang akan dituju. Di samping
untuk dapat menempatkan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, targeting
sebagai fitting strategy (strategi penempatan produk) mempunyai kriteria utama, yaitu
besarnya ukuran pasar (size), pertubuhan pasar (growth), keunggulan kompetitif

11
(competitive advantage) yang dimiliki oleh perusahaan, dan situasi persaingan
(competitive situation) yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan melakukan targeting
sebuah perusahaan tidak akan membabi buta menyerang pasar dengan segala
kemampuan.
Proses targeting terdiri dari lima langkah pokok yaitu menentukan kriteria
pengukuran daya tarik pasar dan posisi kompetitif, menentukan bobot setiap faktor,
menilai setiap segmen berdasarkan setiap faktor, memproyeksikan posisi masa depan
setiap segmen, dan memilih segmen yang akan dijadikan pasar sasaran (Tjiptono,
2012). Berikut pemaparan lima langkah di atas:
1. Menentukan Kriteria Daya Tarik Pasar dan Posisi Kompetitif
Langkah pertama targeting adalah menentukan kriteria daya tarik pasar
dan posisi kompetitif. Perusahaan dapat menilai daya tarik pasar dan posisi
kempetitif berdasarkan sejumlah kriteria spesifik berdasarkan hasil analisis
lingkungan, situasi industri dan persaingan, estimasi potensi pasar, dan
kebutuhan pelanggan.
Kriteria penilaian daya tarik pasar terdiri dari :
a. Kebutuhan dan perilaku pelanggan : adakah kebutuhan pelanggan yang
saat ini belum dilayani atau belum terpenuhi yang bisa perusahaan
puaskan.
b. Ukuran segmen dan tingkat pertumbuhannya : potensi pasar, tingkat
pertumbuhan pendapatan, dan jumlah pelanggan potensial.
c. Trend lingkungan makro: demografis, sosial, budaya, ekonomi, politik,
hukum, teknologi, dan lingkungan alam.

Sementara kriteria penilaian posisi kompetitif terdiri dari :

a. Peluang terciptanya keunggulan kompetitif : bisakah perusahaan


melakukan diferensiasi? Mampukah perusahaan memiliki kinerja
yang bagus pada faktor-faktor kesuksesan kritis? Apakah waktu
masuk pasar produk sudah tepat?
b. Kapabilitas dan sumber daya perusahaan pesaing : kekuatan dan
kedalaman manajemen sumber daya finansial dan fungsional, citra
merek, dan pangsa pasar relative.
c. Daya tarik industri yang ingin dimasuki : ancaman pendatang baru,
ancaman produk barang atau jasa substitusi, kekuatan tawar

12
menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, rivalitas
kompetitif antar perusahaan sejenis, dan kapasitas industri.
2. Menentukan Bobot Setiap Faktor
Langkah kedua targeting adalah menentukan bobot setiap faktor.
Bobot diberikan sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing faktor.
3. Menilai Setiap Segmen Berdasarkan Setiap Faktor
Langkah ini membutuhkan data pendukung kualitatif dan kuantitatif
yang mendukung keakuratan dan keefektifan dari keputusan yang akan
diambil. Anda bisa membuat penilaian skala 0 – 10 atas segmen A, B, dan C
pada masing masing faktor. Setelah penilaian dengan pembobotan selesai,
langkah selanjutnya adalah membuat matriks daya tarik pasar / posisi
kompetitif berbentuk 9 kotak yang terdiri tiga sel ke kanan dan tiga sel ke atas
dengan skala rendah (0 – 3), skala sedang (4 – 7), dan skala tinggi (8 – 10).
4. Memproyeksikan Posisi Masa Depan Setiap Segmen
Langkah keempat targeting adalah memproyeksikan posisi masa depan
setiap segmen. Tidak ada yang pernah memperkirakan sebelumnya bahwa
konsumen jaman now lebih menyukai chatting lewat whatsapp daripada SMS,
berbelanja online di Tokopedia daripada Mall, dsb. Walaupun sulit diprediksi,
manajer dan wirausahawan tetap harus melakukan antisipasi atas setiap
kemungkinan perubahan daya tarik pasar, contohnya dalam hal kebutuhan dan
perilaku konsumen, masuk atau keluarnya pesaing, dan perubahan strategi
pesaing.
5. Memilih Segmen yang Akan Dijadikan Pasar Sasaran
Segmen pasar yang layak di pertimbangkan untuk dipilih sebagai pasar
sasaran adalah segmen yang rating atau nilainya tinggi pada salah satu dimensi
(daya tarik pasar atau posisi kompetitif potensial). Perusahaan bisa saja
mengambil keputusan untuk memasuki pasar yang berada.
1) Perusahaan meyakini bahwa daya tarik pasar maupun kekuatan
kompetitif perusahaan sangat mungkin membaik atau menguat dalam
beberapa tahun ke depan.
2) Perusahaan memanfaatkan pasar tersebut sebagai batu pijakan sebelum
memasuki pasar yang lebih besar dan lebih atraktif di masa mendatang.
3) Ada semacam sinergi atau biaya bersama yang memudahkan strategi
untuk memasuki pasar lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA

Farida Yulianti, Lamsah, Periyadi. 2019. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Cv Budi


Utama.

Philip Kotler and Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management. Fifteenth Global
Edition. 15 Edition. Pearson.

Saparso. 2021. Marketing Process. Jakarta: Ukrida Press.

Suharno. 2017. Marketing in Practice. Samarinda: Kaltim Post Group.

14

Anda mungkin juga menyukai