Anda di halaman 1dari 3

Judul Jurnal: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONSERVASI BERBASIS KARAKTER UNTUK

MENGUATKAN KARAKTER KONSERVASI DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PERKULIAHAN


ILMU PENDIDIKAN DI PGSD UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Nama Jurnal: Jurnal Kreatif

Volume: Volume 9, No. 2


Tahun Terbit: 2019
Penulis: Drs. Purnomo, M.Pd, Drs. Sukarjo, S.Pd, M.Pd

Latar Belakang: Diperlukan Model pembelajaran Konservasi Berbasis Karakter yang efektif dalam
menguatkan, karakter konservasi dan meningkatkan hasil belajar Ilmu Pendidikan memiliki
karakteristik sebagai

Berikut.

Tujuan: Menciptakan model pembelajaran Konservasi Berbasis Karakter dalam upaya menguatkan
karakter konservasi mahasiswa dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and

Development.

Hasil Penelitian: terciptanya model pembelajaran Konservasi Berbasis Karakter dalam upaya
menguatkan karakter konservasi mahasiswa dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Kesimpulan: Simpulan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

(1) Model pembelajaran

Konservasi Berbasis Karakter yang

efektif dalam menguatkan, karakter

konservasi dan meningkatkan hasil belajar

adalah yang memiliki karakteristik sebagai

berikut:

(1) memiliki langkah-langkah :

(a) tahap orientasi, (b) tahap eksplorasi atau pengumpulan informasi, (c) tahap elaborasi atau
pengolahan informasi, (d) tahap konfirmasi, (e) tahap evaluasi,

(2) sistem sosial yang perlu dikembangkan dalam perkuliahan adalah kedekatan dosen
dengan mahasiswa dalam proses perkuliahan, minimnya peran dosen sebagai transmiter
pengetahuan, interaksi sosial yang efektif, latihan investigasi masalah kompleks, program
pembelajaran disampaikan melalui berbagai macam kegiatan belajar secara kelompok, dosen
sebagai fasilitator,
(3) prinsip reaksi yang

harus dikembangkan dalam perkuliahan

adalah interaksi belajar mengajar yang

terbuka, multi arah, akrab, dan demokratis.

(4) sistem pendukung yang harus ada

dalam perkuliahan antara lain adalah

lembaran kerja mahasiswa, bahan ajar

komputer, meja dan kursi yang mudah

dimobilisasi atau ruangan kelas yang

sudah ditata untuk itu.

(2) Sejumlah 79,41% mahasiswa yang dikenai model

pembelajaran Konservasi Berbasis

Karakter mampu menguatkan karakter

konservasi dalam kategori sangat baik.

Kelebihan:

1. Meningkatkan karakter konservasi: Model ini membantu mahasiswa untuk mengembangkan


karakter konservasi yang lebih kuat, sehingga dapat memperkuat tanggung jawab dan
kesadaran mereka terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

2. Meningkatkan hasil belajar: Pendekatan yang diambil dalam model pembelajaran ini
mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam mempelajari materi, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar mereka.

3. Membangun etos kerja keras: Melalui model pembelajaran ini, mahasiswa akan terbiasa
bekerja keras dan bersemangat dalam mempelajari materi, sehingga dapat membentuk etos
kerja keras yang berguna di masa depan.

4. Melibatkan partisipasi aktif: Model ini menekankan pada partisipasi aktif mahasiswa dalam
pembelajaran dan menghargai pengalaman individu, sehingga dapat memperkaya pengalaman
belajar mereka.
Kekurangan:

1. Terbatas pada materi: Model pembelajaran Konservasi Berbasis Karakter cenderung terbatas
pada materi konservasi dan lingkungan hidup, sehingga tidak cocok untuk semua jenis mata
kuliah.

2. Memerlukan pendekatan yang terstruktur: Model ini memerlukan pendekatan


pembelajaran yang terstruktur dan terprogram dengan baik, sehingga membutuhkan waktu
dan upaya yang cukup untuk mempersiapkannya.

3. Memerlukan sumber daya yang memadai: Model ini membutuhkan sumber daya yang
memadai, seperti buku teks, media pembelajaran, dan fasilitas laboratorium, yang tidak
selalu tersedia di semua institusi pendidikan.

4. Memerlukan pengajaran yang berbeda-beda: Model ini memerlukan pengajaran yang


berbeda-beda, tergantung pada karakteristik dan preferensi individu mahasiswa, sehingga
membutuhkan keterampilan mengajar yang lebih tinggi dari para pengajar.

5. Tidak dapat diaplikasikan secara universal: Model ini tidak dapat diaplikasikan secara
universal karena karakteristik dan kondisi setiap institusi pendidikan berbeda-beda, sehingga
memerlukan penyesuaian dan pengembangan model yang sesuai dengan situasi yang ada.

Link Jurnal: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/view/16492

Anda mungkin juga menyukai