Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

Praktikum Dasar Rigging


Praktikum Design 3D Game

Dosen Pengampu: Mohammad Zikky, S.ST., MT.

Oleh: Railla Adha Fajri Ardhani

NRP: 5221600025

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Game


Departemen Teknologi Multimedia Kreatif
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
2023
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan:
1. Metode rigging dasar dalam pemasangan bone pada obyek 3D.
2. Pengaturan Constrain pada obyek 3D, sehingga penulangan bisa terpasang dengan
natural dan realistis.
3. Pengaturan weight (bobot) rekatan bone dengan mesh di sekitarnya.

DASAR TEORI
Rigging merupakan pemberian struktur tulang pada objek 3 Dimensi agar ke depan
obyek tersebut bisa dianimasikan melalui tulang yang telah dipasang. Proses ini paling penting
untuk orang yang ingin menganimasikan karakter 3D, karena dengan proses rigging yang
benar, maka animasi akan lebih mudah digerakkan dan akan terlihat realistis dan alami. Sebuah
rig karakter pada dasarnya adalah sebuah kerangka digital terikat mesh 3D. Seperti tengkorak
yang nyata, rig terdiri dari sendi dan tulang, yang masing-masing dapat digunakan untuk
menekuk karakter tersebut ke dalam pose yang diinginkan. Sebuah rig karakter dapat berkisar
dari yang sederhana dan elegan ataupun yang kompleks. Rigging tidak hanya terbatas pada
obyek manusia, namun juga bisa digunakan untuk mobil, helikopter, dan semua pergerakan
obyek 3D, terutama yang membutuhkan gerakan persendian.

TUGAS PENDAHULUAN
1. Kenapa harus dibentuk rigging sebelum melakukan animasi pada karakter 3D? Jelaskan
urgensi dan pengaruhnya!
a. Rigging sangat penting dalam animasi karakter 3D karena memiliki beberapa alasan
dan manfaat di antaranya:
b. Kontrol Gerakan yang Lebih Realistis: Rigging memungkinkan untuk menciptakan
hierarki tulang, persendian, dan kontrol yang menyerupai struktur tubuh manusia.
c. Efisiensi dan Fleksibilitas: Rigging memungkinkan animator untuk menganimasikan
karakter dengan lebih efisien. Dengan adanya rigging, animator dapat menggunakan
kontrol seperti ikatan (IK) dan pengendali (controllers) untuk menggerakkan karakter
secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu.
d. Konsistensi Gerakan: Rigging memungkinkan animator untuk mempertahankan
konsistensi gerakan di seluruh animasi.
e. Penyesuaian dan Koreksi yang Mudah: Jika ada kebutuhan untuk melakukan
penyesuaian atau koreksi pada animasi, rigging memungkinkan perubahan yang mudah
dilakukan. Animator dapat mengedit rigging untuk mengubah pose, menyesuaikan
ikatan, atau memperbaiki masalah animasi tertentu tanpa harus memulai dari awal.
2. Apa yang Anda ketahui tentang DoF (Degree of Freedom) dan apa pengaruhnya
terhadap setting rigging?
DoF (Degree of Freedom) dalam konteks rigging merujuk pada jumlah dan jenis gerakan
yang dapat dilakukan oleh suatu objek atau rangkaian. Setiap DoF mewakili sumbu atau arah
tertentu di mana suatu objek dapat bergerak. Pada dasarnya, DoF menggambarkan seberapa
bebas suatu objek dalam bergerak atau mengubah pose. Pengaruh DoF terhadap setting rigging
sangat penting dalam mencapai kontrol dan realisme yang diinginkan dalam animasi karakter.
PERCOBAAN
a. Rigging pada Obyek Sederhana
b. Pengaturan Weight Painting
c. Pengaturan Rigging pada Tubuh Manusia

Anda mungkin juga menyukai