Surrogate Mother Pengertian
Surrogate Mother Pengertian
KLASIFIKASI SURROGACY
1. Tradisional surrogacy
Tradisional surrogacy merupakan kondisi dimana ibu pengganti akan diinseminasi
buatan dengan sperma calon ayah kemudian bayi yang dilahirkan akan diberikan ke
ayah dan pasangannya. Dalam hal ini secara biologis ibu oengganti tersebut adalah
ibunya karena menggunakan telurnya yang dibagi secara IUI (Intrauterine
Insemination).
2. Gestational surrogacy
Gestational surrogacy atau disebut partial surrogacy atau host surrogacy merupakan
kondisi dimana ibu pengganti tidak memiliki hubungan biologis dengan janin yang
akan dikandungnya. Embrio dihasilkan dari ovum dan seprma yang disatukan meallui
teknologi reproduksi berbantu IVF (In Vitro Fertilization) kemudian dilakukan embrio
transfer ke rahim wanita yang menyewakan rahimnya (Ariani Puspita et al., 2022).
Sumber :
Akhsanal Viqria, A. (2022). Analisis Sewa Rahim (Surrogate Mother) Menurut Hukum
Perdata dan Hukum Islam. Dharmasisya, 1(4), 1693–1706.
https://scholarhub.ui.ac.id/dharmasisyaAvailableat:https://scholarhub.ui.ac.id/
dharmasisya/vol1/iss4/3
Ariani Puspita, H., Setiawandari, Rihardini, T., Kristiana, E., Dewi Sari, R., Bakoill B, M.,
A’yun Qurrata, S., Widyawaty Deviany, E., Karo Br, M., & Lestari Dwi, Y. (2022).
Asuhan Kebidanan pada Perempuan dan Anak dalam Kondisi Rentan (1st ed.). Penerbit
Rena Cipta Mandiri.
Ayu Rahayu, D. (2020). Surrogate Mother (Ibu Pengganti) Dalam Perspektif Hukum Di
Indonesia. 7, 1–11. https://doi.org/10.21067
Rosanti, D. (2021). Pengaturan Pelaksanaan Sewa Rahim (Surrogacy) Berdasarkan Hukum
Di Indonesia. Privat Law, 9(1), 36–42. https://doi.org/10.20961/privat.v9i1.29006
Wijaya, N. A. P., & Purwanto, I. W. N. (2018). Surrogate Mother Menurut Hukun di
Indonesia. 1, 1–14.