Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HADIST MUTAWATIR DAN HADIST AHAD

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah Ilmu Hadist

Dosen pengampu ;H.Sholakhuddin Sirizar,M.A

Disusun Oleh :

M.Farhannudin Akbar (232111279)

Faiz Muhammad Nashier (232111266)

Akbar Roland Fahreza (32111295)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah ,puji syukur penulis haturkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan petunjuk dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat merampungkan

penulisan makalah hadist mutawatir dan ahad.

Ulumul Hadis [ilmu hadis] adalah salah satu bidang ilmu yang penting didalam islam

yang sangat diperlukan dalam mengenal dan memahami hadis-hadis nabi SAW .hadis adalah

sumner ajaran dan hukum islam kedua, setelah berdampingan dengan al-quran.penerimaan

Hadis sebagai sumber ajaran dan hukum islam adalah merupakan realisasi dan iman kepada

rasul-rasul SAW dan dua kalimat syahadat yang diikrarkan oleh setiap muslim,selain karena

fungsi dari Hadis itu sendiri,yaitu sebagai penjelas dan penafsir terhadap ayat ayat al-quran .

Penulis menyadari berbagai kelemahan,kekurangan dan keterbatasan yang ada,sehingga

tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekuranagn disana sini dalam penulisan

dan penyajian materi buku ini.Oleh karena itu ,dengan tangan terbuka ,seraya terlebih dahulu

menyampaikan penghargaan dan terima kasih,penulis sangat mengharapkan ktritik dan saran

yang konstruktif dari para pembaca ,terutama para pakar Hadis dan Ilmu Hadis ,dalam rangka

penyempurnaan buku ini.

Akhirnya ,kepada ALLAH menyerahkan diri serta memohon Taufik dan hidayahnya

semoga buku ini bermanfaat bagi para mahasiswa ,serta para peminat Ilmu Hadis pada

umummnya Amiin.

Surakarta,7 September 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................II

DAFTAR ISI ......................................................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................1

A.LATAR BELAKANG ................................................................................1

B.TUJUAN PENULISAN .............................................................................2

BAB 2 PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN KUANTITAS RAWI

A.HADIST MUTAWATIR ..............................................................................3

B.HADIST AHAD ..........................................................................................7

BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................12

A.KESIMPULAN............................................................................................12.

B.SARAN........................................................................................................12

C.DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

II
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sunnah Rasulullah SAW adalah salah satu sumber dari sumber utama selain

AL-QU’RAN.posisi sunnah terhadap al-quran sangat urgen.Sunnah menjelaskan hukum-


hukum yang

masih mujmal [global]. Membatasi yang mutlak ,dan mengkhususkan yang masih umum dal

am al-quran.disinilah kedudukan sunnah sangat penting sebagai petunjuk bagi ummat islam .

Kedudukan sunnah tidak bisa dibantah dan diperdebatkan lagi karena tidak ada

sunah ,manusia tidak dapat memahami perintah Allah SWT walaupun urgensitas sunnah san

gat penting ,masih terdapat orang yang meragukan kedudukan sunnah ,bahkan tidak meneri

manya serta mengakuinya sebagai sumber ajaran,mereka itu yang disebut ingkar sunnah atau

qur’aniyyun sangat bertentangan dengan ajaran islam .disisi lain kalangan ummat islam ma

sih ada pila yang menggunakan hadis palsu yang diklaim kepada Allah harus didasarkan kepa

kepada al-quran dan sunnah yang shahih bukan pada ungkapan orang yang tidak dapat dipert

anggungjawabkan.Demikian pula.tradisi yang tidak sesuai dengan tuntunann al-quran dan su

nnah rasul yng masih menjadi pegangan ummat islam yang notabene diklaim berdasar sunnah

rasul harus dijauhi agar kita tidak terjebak dan masuk pada kelompok orang-orang yang men

dapat azab dihari kiamat nanti.Amiin,

Rasulullah SAW ,bersabda ‘’ Siapa orang yang membohongkan sunnah kami,maka

dia tidak termasuk ummatku ‘’Dari ungkapan tersebut memberikan isyarat perlunya kita berp

egang pada sunnah Rsulullah yang shahih dan bersambung sanadnya sampai kepada Rasulull

ah SAW,berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah akan membawa kita pada kebahagian

dan keselamatan dunia akhirat.

1
B.TUJUAN PENULISAN

Sesuai dengan tujuan serta target yang hendak dicapai,yaitu memahami Hadist mutawati

r dan Hadist Ahad yang mencakup beberapa pokok pembahasan yang diperlukan sebagai

lah satu alat untuk mahami kandungan Hadis,Makalah ini memuat materi-materi berikut ;

pengenalan terhadap pembagian hadis berdasarkan kuantitas Rawi ,pembagian dan sejarah

pertumbuhannya; pengenalan terhadap Hadist NABI SAW,bentuk-bentuknya ,dan kedudukan

serta fungsinya terhadap Al-QUR’AN;dua unsur penting yang berkaitan langsung dengan

serta menentukan Eksistensi dan Kualitas suatu hadis ;pengenalan istilah-istilah yang terdapat

dalam ilmu hadis ,pembahasan tentang macam-macam hadis,baik dari segi jumlah perawinya

serta sumber asal suatu hadis,yang kesemuanya itu sangat diperlukan dalam menyeleksi mana

hadis yang dapat dijadikan dalil dan sumber ajaran dan mana yang tidak

Pengenalan terhadap hadis MAWDU[palsu],yang diantara motif pembuatannya adalah

dalam rangka merusak dan menghancurkan umat dan agama islam dari dalam pengenalan

tentang ciri-cirinya ,serta upaya penanggulangan .

2
BAB 2

PEMBAGIAN HADIST BERDASARKAN KUANTITAS RAWI

Hadis ditinjau dari segi sedikit-sedikitnya rawi yang menjadi sumber berita terbagi

pada dua macam, yaitu hadis mutawatir dan hadis ahad .[T.M.Hasbi Ash-shiediqy.sejarah

pengantar ilmu hadist,jakarta;bulan bintang 1988.hlm.200-206]

1.HADIS MUTAWATIR

a.Pengertian hadist mutawatir

Mutawatir,menurut bahasa adalah isim fail musytaq dari At-tawatur artinya At-tatabu

[berturut-turut] [mahmud Ath-Thahhan.taisir Musththalah Al-Hadist.tt.hlm 19]

Menurut istilah ulama hadist mutawatir berarti ;

; ‫ما رواه عددكبير تحيل العادة تواطؤهم على الكذب‬

Hadist yang diriwayatkan oleh orang banyak yang mustahil menurut adat

bahwa mereka bersepakat untuk berbuat dosa .[Al-Thahhan tafsir musthahalah

hadist hlm 18]

‫الحد يث المتو ا تر‬

‫وهو مما يد رك بأ الح الحد يث المتو ا‬، ‫وهو ما رواه جمع تمنع العا دة إ تفا قهم عل الكذ ب‬، ‫اال ول ما له طبقة وا حدة‬
‫ تر‬.

[hafid hasan Al Mas’udi kitab minhatul mugis hlm 20 ]

Adapun hadis mutawatir menurut istilah ulama hadis adalah;

‫هو خبر عن محسو س رواه عد د جم يجب في العادةإحالةاجتماعهم وتواطاءهم على الكذب‬.

Khabar yang didasarkan pada pancaindra yang dikabarkan oleh sejumlah orang yang mu

stahil menurut adat mereka bersepakat untuk mengkabarkan berita itu dengan dusta

[Dirayah.Bandug ;Mimbar Pustaka 120]

3
b.Kriteria Hadis Mutawatir

Berdasarkan definisi mengenai Hadis Mutawatir diatas ,para ulama hadis selanjutnya

menetapkan bahwa suatu hadis dapat dinyatakan sebagai mutawatir apabila telah memenuhi

ktriteria tertentu .kriteria tersebut adalah sebagai berikut;

1.Perawi hadis tersebut terdiri atas jumlah yang banyak.sekurang-kurang jumlahnya,menurut

sebagian ulama hadis adalah 10 orang,namun ada yang berpendapat minimal 4 orang dalam

setiap tabaqat,sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu al-thayyib karena dianalogikan

kepada saksi dalam qadzf;ada yang mengharuskan 5 orang dianalogikan kepada jumlah nabi

yang memperoleh gelar Ulul Azmi;ada yang mengharuskan 20 orang,karena diqiyaskan

kepada AL-Qur’an surat AL-Anfal;64 penentuan jumlah tersebut sebenarnya adalah

relatif,karena yang menjadi tujuan utamannya adalah terpenuhinnya syarat nomor 3 .

2.Jumlah tersebut harus terdapat pada setiap lapisan atau tingkatan sanad.

3.Mustahil menurut adat bahwa mereka dapat sepakat untuk berbuat dusta.

4.Sandaran riwayat mereka adalah pancaindera,yaitu sesuatu yang dapat dijangkau oleh indra

c.Syarat-Syarat Hadis Mutawatir

1.Pewartaan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus berdasarkan tanggapann

Pancaindra,yakni warta yang mereka sampaikan itu harus benar-benar hasil pendengaran

Atau penglihatan sendiri.[Fatchur Rahman Ikhtisar Mushthalah Al-Hadist.bandung ;

AL-Maarif.1974.hlm.79]

2.Jumlah rawinya harus mencapai kuantitas tertentu sehingga tidak mungkiun mereka

Sepakat untuk berdusta .dengan demikian ,jumlahnya adalah relatif ,tidak ada batas terten

tu menurut Abu Ath-Thayib ,jumlah perawinya 4 orang ,orang Ashhbab Asy-Syafii menya

takan 5 orang ,dan ulama lain menyatakan mencapai 20 atau 40 orang [Soetari hlm 120]

4
3.Adanya keseimbangan jumlah antara para rawi dalam thabaqah pertama dengan jumlah

Rawi dalam thabaqah berikutnya.[rahman op.cit hlm 80]

d. Klasifikasi Hadist Mutawatir

Para ulama membagi hadis mutawatir menjadi tiga ,yaitu mutawatir lafdzi,maknawi,amali

1.Hadist Mutawatir Lafdzi

Adalah hadis yang diriwaytkan oleh orang banyak yang susunan redaksi dan maknannya

Sesuai benar antara riwayat yang satu dan lainnya [ibid,hlm 81] yakni:

‫ما ا تفقت أ لفا ظ ألر وا ة فيه ولو حكما هو ما توا تر لفظه وفى معنا ه‬

Hadis yang sama bunyi,kafadz,hukum,dan maknannya [Soetari op.cit hlm 121]

Menurut Syekh Hafidz Hasan Al-Masudi:

‫ومفعول لعدم تو قف‬، ‫ثم هو بقسميه مفيد للعم الضروري الالنظر ي وغير محصور في عدد معين‬

‫اإلستدالل به عل البحث عن أحوال رواته وموجو وجود كثرة خالفا لمن منع وجوده أو قا ل بندرةه‬

‫ إن اتفق رواته في لفظه ومعناه كحديث من كذب عل متعمدا فليتوأ مقعده من النار‬: ‫وهو لفظي‬

[kitab Minhatul Mugis hlm 21]

Contoh Hadist Mutawatir Lafdzi:

‫من كذب على متعمد ا فليتبؤ أ مقعده من النار‬

“Barang Siapa yang sengaja berdusta atas namaku,hendaklah ia bersiap-siap menduduki

Tempat duduknya dineraka {H.R.Bukhari}.

Menurut Abu bakar Al-Bazzar,hadis tersebut diriwayatkan oleh 40 orang sahabat.sebagian

ulama mengatakan bahwa hadis terseut diriwayatkan oleh 62 orang sahabat dengan lafadz

dan makna yang sama.hadis tersebut terdapat pada sepuluh kitab hadis Yaitu AT-Tirmidzi

AT-Thayasili,Abu Hanifah,Ath-Thabrani,dan AL-Hakim.

[ibid,hlm,121]

5
2.Hadis Mutawatir Ma’nawi

Adalah hadis yang lafadz dan maknannya berlainan antara satu riwayat dan riwayat

Lainnya,tetapi terdapat persesuaian makna secara umum{kulli},hal ini sebagaimana dinya

Takan dalam kaidah ilmu hadis,

‫ما ا ختلفو ا فى لفظه ومعنا ه مع رجو عه لمعنى كلى‬

Hadis yang berlainan bunyi dan maknanya,tetapi dapat diambil makna umum.[ibid]

Contoh hadis mutawatir ma’nawi:

‫كا ن النبي صلى هللا عليه و سلم ال ير ف ع يد يه فى شيء من د عا ىء ه اال فى اإل ستقا ء و انه ير فع حتى ير ى بيا‬
) ‫ض إبطيه (رواه الخا رى‬

“ Nabi SAW.tidak mengangkat keda tangannya dalam doa-doa beliau,kecuali dalam sholat

Istisqa dan beliau mengangkat tangannya hingga tampak putih-putih kedua ketiaknya.

[H.R BUKHARI]

3,Hadist Mutawatir Amali

Adalah hadis yang menyangkut perbuatan rasulullah saw yang disaksikan dan ditiru tanpa

Perbedaan oleh orang tanpa banyak,untuk kemudian juga dicontoh dan diperbuat tanp

perbedaan oleh orang banyak pada generasi-generasi berikutnya.

Contoh Hadist Mutawatir Amali adalah berita-berita yang menerangkan waktu shalat dan

Rakaat shalat,shalat jenazah,shalat ied,hijab perempuan yang bukan mahram,kadar

zakat,dan segala rupa amal yang telah menjadi kesepakatan,ijma [ibid]

* Kitab-Kitab tentang Hadis-Hadis Mutawatir

Sebagian ulama telah mengumpulkan hadis-hadis mutawatir dalam sebuah


tersendiri.diantara kitab-kitab tersebut adalah:

1.Al-Azhar Al-Mutanatsirah Fi Al-Akhbar Al-Mutawatirah karya As-Suyuthi,beruruan


berdasarkan bab

6
2.Qathf Al-Azhar,karya Asy-Syuthi,ringkasan dari kitab diatas .

3.Al-La’ali Al-Mutanatsirah fil Al-Ahadist Al-Mutawatirah,karya Abu Abdillah bin Thulun

Ad-Dimasyiqi.

4.Nazhum Al-Mutanasirah min Al-Hadist Al-Mutawtirah,karya Muhammad bin ja’far Al-

Kattani.

2.HADIS AHAD

a.Pengertian Hadis Ahad

Hadis Ahad adlah hadis yang jumlah rawinya tidak sampai pada jumlah mutawatir,tidak
memenuhi Hi syarat mutawatir,dan tidak pula sampai pada derajat mutawatir hal ini
dinyatakan dalam kaidah ilmu hadis sebagai berikut ini.
‫هو ما ال ينتهي إلى ألتوا تر‬
Hadis yang tidak mencapai derajat mutawatir [ibid,hlm 124.]
b.Klasifikasi Hadis Ahad
Jumlah rawi dari masing-masing thabaqah,mungkin satu orang,dua orang,tiga orang,
Atau malah lebih banyak,namun tidak sampai pada tingkat mutawatir.
Berdasarkan jumlah dari thabaqah masing-masing rawi tersebut hadis ahad ini dapat
Dibagindalam tiga macam,yaitu masyhur,aziz,dan gharib.
1.Hadis Masyhur
a.Pengertian hadis masyhur
mnurut bahasa,masyhur adalah mumtasyir,yaitu sesuatu yang sudah tersebar,sudah popu
ler[Ash-Shidieqy,op,cit,hlm.67] Adapun menurut istilah,hadis masyhur adalah
‫ ما لم يبلغ حد التوا تر‬- ‫ فى كلى طبقة‬- ‫ما رواه ثال ثة فأ كثر‬
Hadis yang diriwayatkan oeh tiga orang atau lebih-pada setiap orang thabaqah-tidak
Mencapai derajat mutawatir.[Ath-Thahhan.op.cit.hlm22].

7
b.Klasifikasi hadis masyhur
istilah’masyhur’ yang diterapkan pada suatu hadis kadang-kadang bukan untuk

memberikan sifat-sifat hadis menurut keterapan diatas,yakni banyaknya rawi yang

meriwayatkan suatu hadis,tetapi diterapkan juga untuk memberikan sifat suatu hadis

yang mempunyai ketenaran dikalangan para ahli ilmu tertentu atau kalangan masyarakat

ramai.dari segi ini,hadis masyhur terbagi kepada:

1.masyhur dikalangan para muhaditsin dan lainnya{golongan ulama ahli ilmu dan orang

Umum}.

2.masyhur dikalagan ahli-ahli hadis ilmu tertentu,misalnya hanya masyhur dikalangan ahli

Hadis saja,ahli fiqih saja,ahli tasawuf saja,dan sebagainya.

3.masyhur dikalangan masyarakat umum.

c.kitab-kitab yang berisi tentang kumpulan hadis masyhur,antara lain Al-maqasid Al-hasanah

fi ma isytahara’ala Al-Alsinah,karya As-Sakhawi,Kasyf Al-Khafa’wa Muzill Al-Iibas fi ma

isytahara min Al-Hadist’ala Alsinah An-Nas min Al-Hadist,karya Ibnu Daiba’As-syaibani.

2.Hadis Ahad

Aziz menurut bahasa adalah Asy-Safief{yang mulia},An-Nadir{yang sedikit wujudnya

Ash-Shab’bul ladzi yakadu la yuqwa ‘alaih{yang sukar diperoleh},dan Al-Qawiyu

{yang kuat}.[Ash-Shidieqy.op.cit.hlm 75]

Adapun menurut istilah,hadis aziz adalah:

‫ ما لم يبلغ حد التوا تر‬- ‫ فى كلى طبقة‬- ‫ما رواه ثال ثة فأ كثر‬

Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang ,walaupun dua rawi tersebut terdapat pada satu

Thabaqah saja kemudian orang-orang meriwayatkannya.[Rahman.op.cit.hlm 93]

8
3.Hadis Gharib

a.Penngertian Hadis Gharib

Gharib menurut bahasa adalah {1} ba’idun ‘anil wathani{ yang jauh dari tanah},dan

{2}kalimat yang sukar dipahami.

‫هو ما ينفرد بروا يته راو واحد‬

Hadis gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi.[Ath-Thahhan.op cit,hlm

25].

Dalam pengertian lain,hadis gharib adalah:hadis yang dalam sanadnya terdapat seorang

Yang menyendiri dalam meriwayatkan,dimana saja penyendiriannya itu terjadi.

[Rahman,op.cit.hlm 97].

Penyendirian rawi dalam meriwayatkan hadis itu dapat mengenai orangnya,yakni tidak ada

Orang lain yang meriwayatkan selain rawi itu sendiri.juga dapat mengenai sifat atau

Keadaan rawi.Artinya sifat atau keadaan rawi itu berbeda dengan sifat dan keadaan rawi-

Rawi lain yang juga meriwayatkan hadis tersebut.[Soetari,op.cit hlm 128]

b.Klasifikasi Hadis Gharib

Ditinjau dari segi bentuk penyendirian rawi,hadis gharib terbagi pada 2 macam,yaitu

Gharib muthlaq ,dan gharib nisby.

1.Gharib Muthlaq

Gharib Muthlaq adalah hadis yang rawinya menyendiri dalam meriwayatkan hadis itu.

Penyendirian rawi hadis gharib muthlaq itu berpangkal pada tempat ashlus sanad,yaitu

Tabiin bukan sahabat.[Rahman,loc,cit.]

9
2.Gharib Nisby

Gharib Nisby adalah apabila penyendirian itu mengenai sifat-sifat atau keadaan tertentu

Seorang rawi.penyendirian rawi mengenai sifat-sifat atau keadaan tertentu dari seorang

Rawi,mempunyai beberapa kemungkinan,antara lain:

 Sifat keadilan dan ke-dhabit-an{ke-tsiqat-an}rawi.


 kota atau tempat tinggal tertentu
 meriwayatkannya dari orang tertentu.

Apabila penyendirian itu ditinjau dari segi letaknya apakah terletak disanad atau matan,

Hadis gharib terbagi lagi menjadi tiga bagian,yaitu:

 Gharib pada sanad dan matan


 Gharib pada sanadnya saja
 Gharib pada sebagian matannya

Cara untuk menetapkan ke-ghariban-an hadis.

Untuk menetapkan suatu hadis itu gharib,hendaklah periksa dulu pada kitab-kitab hadis

Seperti kitab fami’dan kitab musnad,apakah hadis tersebut mempunyai sanad lain yang

Menjadi mutabi’dan atau matan lain yang menjadi syahid .cara tersebut dinamakan i’tibar

Menurut istilah,ilmu hadis mutabi ‘adalah

‫هو الحد يث الذ ي قد تا بع ر و ا ية غيره عن شيخه أ و شيخ شيخه‬

Hadis yang mengikuti periwayatan rawi lain dari gurunya{yang terdekat},atau gurunya

guru {yang terdekat itu} [ibid.hlm 107]

Mutabi’i ada dua macam,yaitu sebagai berikut.

1.mutbi’i tam ,yaitu apabila periwayatan mutabi’ itu mengikuti periwayatan guru

mutaba’}dari Yang terdekat sampai guru yang terjauh.

10
2.mutabi’ qashir,yaitu apabila periwayatan mutabi’ itu mengikuti periwayatan

guru{mutaba’} Yang terdekat saja ,tidak sampai mengikuti gurunya guru yang jauh

sekali.[soetari,op,cit hlm.130].

Adapun syahid adalah:Meriwayatkan sebuah hadis lain sesuai dengan maknanya.

[Rahman.op.cit hlm 08].

Hadis syahid ada dua macam,yaitu:

1.Syahid bi Al-Lafdzi,yatu apabila matan hadis yang diriwayatkan oleh sahabat yang lain

Sesuai redaksi dan maknanya dengan hadis fard-nya.

2.Syahid bi Al-Ma’na,yaitu apabila matan hadis yang diriwayatkan oleh sahabat lain itu

Hanya sesuai dengan maknanya.

C.Kedudukan Hadis Ahad dan pendapat Ulama tentang Hdais Ahad

Para ahli bebeda pendapat tentang kedudukan hadis ahad.pendapat tersebut antara lain:

1.segolongan ulama,seperti Al-Qasayani,sebgai ulama Dhahiriyah dan ibnu dawud

Mengatakan bahwa kita tidak wajib beramal dengan hadis ahad.

2.Jumhur Ulama ushul menetapkan bahwa hadis ahad meemberi faedah dhan.oleh

Karena itu,hadis ahad wajib diamalkan sesudah diakui kesahihannya.

3.Imam Syafi’i berpendapat bahwa hadis ahad tidak dapat menghapuskan suatu hukum

Dari hukum-hukum Al-Qur’an.

11
BAB 3

PENUTUP

A.kesimpulan

Menurut penulis yang dinamakan hadis mutawair ialah,hadis yang diriwayatkan oleh lebih

1 perawi dan juga bagian-bagian dari hadis mutawatir ialah;Mutawatir lafdzi,Ma’nawi

Dan Amali.kemudian hadis ahad ialah;hadis yang jumlah perawinya tidak sampai pada

Derajat mutawatir atau bisa disebut juga lebih sedikit dari hadis mutawatir dan bagian

Bagian dari hadis ahad ialah;Hadis Masyhur,Aziz,danGharib.

B.Saran

Sering-seringlah membaca atau meneliti kedua hadis tersebut karena,agar kita mengetahui

Yang dinamakan hadi mutawatir& ahad supaya kita tidak keliru dengan keduanya.

C.Daftar pustaka

Drs.M.Agus Solahudin,M.Ag.;Agus Suryadi,Lc.Mag.Oktober 2021 Ulumul Hadist

Bandung Pustaka

Al-Baghdadi,Abd,Al-Qahir.1983.Al-Faruq baina Al-Firaq.Editor M.S Kailani.Beirut

Dar Al-Ma’rifah.

DR Nawir yuslem.MA 1997.Ulumul Hadist Bandung Pustska

Hafidz Hasan Al-Mas’udi 1997. Kitab Minhatul Mugis,Surabaya indonesia

Ahmad,Muhammad,dkk.2005.Ulumul Hadist.Bandung Pustaka setia.

Ath-Thhan,Mahmud.1399/1979 M.Taisir Musthalah Al-Hadist.beirut:Dar Al-Qur’an

Al-Karim.

12

Anda mungkin juga menyukai