Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MA RAUDHATUL MUTTAQIEN


Mata Pelajaran : Pendidikan
Kewarganegaraan Kelas/Semester : X/ MIPA
1 & IPS 1
Materi Pokok : Kemerdekaan Beragama dan Bekepercayaan, & Sistem Pertahanan
dan Keamanan RI
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (2x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik mampu mengidentifikasi makna kemerdekaan beragama dan bekerpercayaan
di Indonesia
- Peserta didik mampu membangun nilai-nilai menghargai dan kerjasama yang mengatur
tentang agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
- Peserta didik mampu mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan Republik
Indonesia
- Peserta didik mampu menyaji hasil telaah isi analisis ketentuan UUD NRI Tahun 1945
yang mengatur tentang agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan Republik
Indonesia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


- Kompetensi Dasar
1.2 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.2 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyenggaraan pemerintah
Negara
3.2 Menganalisis Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
4.2 Mewujudkan keputusan bersama sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara

- Indikator Pencapaian Kompetensi


Peserta didik diharapkan mampu :
1.2.1 Berperilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
1.2.2 Berdoa dengan sungguh-sungguh sesuai kepecayaan yang dianutnya
4.2.2 Mengamalkan semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang tertera dalam sila-
sila Pancasila
4.2.3 Menunjukkan sikap yang mencerminkan beberapa atau mungkin keseluruhan dari
sila-sila Pancasila
3.2.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi makna kemerdekaan beragama dan
bekerpercayaan di Indonesia
3.2.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan Republik
Indonesia
4.2.1 Mengkomunikasikan Pembagian Kekuasaan Negara menurut para ahli
4.2.2 Mempresentasikan konsep Pembagian Kekuasaan Negara di Indonesia

C. Materi Pembelajaran
1. Kemerdekaan Beragama dan Bekerpercayaan di Indonesia
2. Sistem Pertahanan dan Keamanan RI

D. Metode Pembelajaran
- Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
- Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan

E. Media, Alat/ Bahan Pembelajaran


- Power Point (ppt) yang berisikan materi ringkas terkait konsep pembagian kekuasaan
- Tayangan video terkait konsep pembagian kekuasaan

Alat/Bahan:
Laptop, LCD, Speaker, White Board

F. Sumber Belajar
- Buku Wajib untuk Siswa Kelas X (Pegangan Siswa) yang diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016
- Buku Panduan Pemasyarakatan UUD NRI Tahun 1945 dan Ketetapan MPR RI
- Internet/Website yang relevan dengan materi pembelajaran.
- Buku-buku lain yang relevan dengan materi pembelajaran

G. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pertemuan Pertama (2 JP)
Langkah Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan
a. Mengajak peserta didik untuk memulai
pembelajaran dengan berdoa sesuai agama dan
keyakinan masing-masing/kesiapan kelas dan
absensi.
b. Mengulas sedikit materi yang akan
disampaikan dengan materi yang sama pada
jenjang sebelumnya, misalnya dengan
10 menit
melontarkan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk
mengasah daya ingat siswa.
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran yang akan ditempuh.
d. Menginformasikan relevansi bahan ajar yang
akan disajikan selama pembelajaran bagi
kepentingan peserta didik.
Kegiatan Inti
Memuat kegiatan
- Mengamati
 Siswa mengamati tayangan video kerukunan
umat beragama yang ditampilkan oleh guru
terkait sistem Kemerdekaan Beragama dan
Bekerpercayaan di Indonesia
 Guru memberikan penjelasan terkait dengan
video yang ditampilkan
- Menanya
 Guru memberikan kesempatan dan
memberikan dorongan kepada seluruh siswa
untuk mengajukan pertanyaan.
 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peserta didik atau bisa juga peserta didik
di minta untuk menjawab pertanyaan dari
temannya sehingga terjadi komunikasi yang
lebih aktif antara guru dan peserta didik.
- Mengeksplorasi
 Peserta didik mengumpulkan informasi
Kegiatan Inti tentang Kemerdekaan Beragama dan
Bekerpercayaan di Indonesia
 melalui diskusi berpasangan dengan 60 menit
menggunakan berbagai sumber belajar
 Peserta didik memberikan tanggapan
terhadap hasil eksplorasinya terkait materi
sistem Kemerdekaan Beragama dan
Bekerpercayaan di Indonesia
- Menalar/mengasosiasi
 Peserta didik membuat identifikasi makna
Kemerdekaan Beragama dan
Bekerpercayaan di Indonesia

- Mengomunikasikan
 Peserta didik mempresentasikan hasil dari
diskusi kelompok mereka terhadap materi
yang diberikan oleh guru.
 Kelompok pasangan lain boleh mengajukan
pertanyaan kepada kelompok pasangan yang
mempresentasikan terkait hasil pekerjaan
kelompok yang mempresentasikan, begitu
pula sebaliknya sesuai gilirannya.
 Guru membimbing jalannya presentasi
dengan memberi apresiasi atas setiap
perbedaan hasil diskusi.

Kegiatan Penutup a. Dengan bimbingan guru, siswa bersama


membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan apresiasi terhadap semua
siswa yang terlibat aktif dan kondusif selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. 20 menit
c. Guru memberikan pertanyaan secara lisan
secara acak kepada siswa untuk mendapatkan
umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
d. Melakukan refleksi dengan memberi
pertanyaan manfaat apa yang kamu dapatkan
setelah mempelajari materi ini ?
e. Guru meminta siswa membaca di rumah,
materi selanjutnya.
f. Mengajak siswa untuk bersama-sama
mengucapkan rasa syukur.

b. Pertemuan Kedua (2 JP)


Langkah Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan
e. Mengajak peserta didik untuk memulai
pembelajaran dengan berdoa sesuai agama dan
keyakinan masing-masing/kesiapan kelas dan
absensi.
f. Mengulas sedikit materi yang disampaikan
pada pertemuan sebelumnya, misalnya dengan
melontarkan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk 10 menit
mengasah daya ingat siswa.
g. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran yang akan ditempuh.
h. Menginformasikan relevansi bahan ajar yang
akan disajikan selama pembelajaran bagi
kepentingan peserta didik.

Kegiatan Inti
Memuat kegiatan
- Mengamati
 Siswa mengamati tayangan video yang
ditampilkan oleh guru terkait Sistem
Pertahanan dan Keamanan RI
 Guru memberikan penjelasan terkait dengan
video yang ditampilkan oleh guru
- Menanya
 Guru memberikan kesempatan dan
memberikan dorongan kepada seluruh siswa
Kegiatan Inti untuk mengajukan pertanyaan.
 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peserta didik atau bisa juga peserta didik 60 menit
di minta untuk menjawab pertanyaan dari
temannya sehingga terjadi komunikasi yang
lebih aktif antara guru dan peserta didik.
- Mengeksplorasi
 Guru kembali menayangkan 4 video kasus
mengenai Sistem Pertahanan dan Keamanan
RI Peserta didik mengumpulkan informasi
tentang
 Peserta didik mengumpulkan informasi
tentang Kemerdekaan Beragama dan
Bekerpercayaan di Indonesia
 melalui diskusi berpasangan terkait video
yang telah ditayangkan dengan menggunakan
berbagai sumber belajar
 melalui diskusi berpasangan dengan
menggunakan berbagai sumber belajar
Peserta didik memberikan tanggapan
terhadap hasil eksplorasinya terkait materi
Sistem Pertahanan dan Keamanan RI
- Menalar/mengasosiasi
 Peserta didik membuat analisis Sistem
Pertahanan dan Keamanan RI.

- Mengomunikasikan
 Peserta didik mempresentasikan hasil dari
diskusi kelompok mereka terhadap materi
yang diberikan oleh guru.
 Kelompok pasangan lain boleh mengajukan
pertanyaan kepada kelompok pasangan yang
mempresentasikan terkait hasil pekerjaan
kelompok yang mempresentasikan, begitu
pula sebaliknya sesuai gilirannya.
 Guru membimbing jalannya presentasi
dengan memberi apresiasi atas setiap
perbedaan hasil diskusi.

Kegiatan Penutup g. Dengan bimbingan guru, siswa bersama


membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
h. Guru memberikan apresiasi terhadap semua
siswa yang terlibat aktif dan kondusif selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
i. Guru memberikan pertanyaan secara lisan
secara acak kepada siswa untuk mendapatkan
umpan balik atas pembelajaran minggu ini. 20 menit
j. Melakukan refleksi dengan memberi
pertanyaan manfaat apa yang kamu dapatkan
setelah mempelajari materi ini ?
k. Guru meminta siswa membaca di rumah,
materi selanjutnya.
l. Mengajak siswa untuk bersama-sama
mengucapkan rasa syukur.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1) Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar Observasi
c. Kisi-kisi : Sikap Spiritual Beriman kepada Allah

2) Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian :Observasi
b. Bentuk Instrumen:Lembar Penilaian Observasi
c. Kisi-kisi :Sikap Sosial Jujur

Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar Penilaian Observasi
c. Kisi-kisi : Sikap Sosial Disiplin
3) Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Soal Uraian Pendapat Siswa
c. Kisi-kisi : Memahami makna Kemerdekaan Beragama dan Bekepercayaan
di Indonesia & Sistem Pertahanan dan Keamanan RI
d. Soal :Terlampir

- Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Program remedial dilaksanakan dengan mengerjakan soal berbentuk uraian dengan
materi yang dianggap belum tuntas
Program pengayaan dilakukan dengan penguatan materi di awal kegiatan pembelajaran
sebelum memasuki KD selanjutnya
- Kunci dan Pedoman Penskoran
Kunci jawaban dan pedoman penskoran terlampir

Sleman, April 2022

Mengetahui,

Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran PPKn

Bhakti Setya Budi, S.P.,S.Pd Puji Astuti, S.Pd., S.H.


NIP - NIP -
A. Lampiran
1. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Sikap Spiritual

Butir
No. Indikator
Instrumen

1 Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran 1

2 Mengucapkan salam pada awal dan akhir pelajaran 1

Mengucapkan salam saat akan bertanya atau mengemukakan


3 1
pendapat

4 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa 1

b. Sikap Sosial
- Sikap Sosial Jujur

No. Indikator Butir Instrumen

1 Tidak mencontek pada saat mengerjakan ulangan 1

2 Berani mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki 1

Membuat laporan berdasarkan data atau informasi yang


3 1
dimiliki

- Sikap Sosial Disiplin

No. Indikator Butir Instrumen

1 Datang tepat waktu 1

2 Patuh pada tata tertib sekolah 1

Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang


3 1
ditentukan
Lembar Penilaian Kognitif
1. Penilaian Pengetahuan :
a. Tes tulis : Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
No. Indikator Butir Instrumen
1. Siswa dapat mengetahui makna Kebebasan Jelaskan makna Kebebasan Beragama dan
Beragama dan Bekepercayaan di Indonesia Bekepercayaan di Indonesia!
2. Siswa dapat menyebutkan sistem landasan Sebutkan landasan konstitusional
konstitusional tentang Kebebasan mengenai Kebebasan Beragama dan
Beragama dan Bekepercayaan di Indonesia Bekepercayaan di Indonesia dalam UUD
NRI Tahun 1945!

3. Siswa dapat mengetahui makna sistem Sebutkan ciri-ciri sistem pertahanan dan
pertahanan dan keamanan Republik keamanan rakyat semesta!
Indonesia
4. Siswa memahami kesadaran bela Negara Jelaskan pengertian kesadaran bela
dalam upaya pertahanan dan keamanan negara!
Republik Indonesia
Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran :

Skor
Kunci Jawaban
1. Kebebasan Beragama dan Bekepercayaan di Indonesia mengandung makna
bahwa setiap manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut 25
keyakinan dan kepercayaannya. Setiap manusia tidak boleh dipaksa oleh
siapapun, baik itu oleh pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun orang
tua sendiri.
2. Landasan Konstitusional Kebebasan Beragama dan Bekepercayaan di Indonesia:
- Pasal 28 E ayat (1) dan (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 25
- Pasal 28 I ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Ciri-ciri sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta diantaranya : 25
- Kerakyatan
- Kesemestaan
- Kewilayahan
4. Kesadaran bela negara pada hakikatnya merupakan kesediaan berbakti pada 25
negara dan berkorban demi membela negara. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa.
100
Jumlah skor maksimal
Penilaian : Jumah skor diperoleh/skor maksimal x 100 = ……
2. Lampiran Materi Pembelajaran

A. Kemerdekaan Beragama dan Bekepercayaan di Indonesia


Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna bahwa setiap
manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan
kepercayaannya. Setiap manusia tidak boleh dipaksa oleh siapapun, baik itu oleh
pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun orang tua sendiri. Kemerdekaan
beragama dan berkepercayaan muncul dikarenakan secara prinsip tidak ada tuntunan
dalam agama apa pun yang. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung
makna bahwa setiap manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut
keyakinan dan kepercayaannya. Setiap manusia tidak boleh dipaksa oleh siapapun,
baik itu oleh pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun orang tua sendiri.
Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan muncul dikarenakan secara prinsip tidak
ada tuntunan dalam agama apa pun yang mengandung paksaan atau menyuruh
penganutnya untuk memaksakan agamanya kepada orang lain, terutama terhadap orang
yang telah menganut salah satu agama.
Kemerdekaan beragama dan kepercayaan di Indonesia dijamin oleh UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 28 E ayat (1) dan (2) sebagai berikut:
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali”

Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran


dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. Di samping itu, dalam Pasal 29 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 ayat (2) disebutkan, bahwa “negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Ketentuan-ketentuan di atas, semakin menunjukkan bahwa di Indonesia telah
dijamin adanya persamaan hak bagi setiap warga negara untuk menentukan dan
menetapkan pilihan agama yang ia anut, menunaikan ibadah serta segala kegiatan yang
berhubungan dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan kata lain,
seluruh warga negara berhak atas kemerdekaan beragama seutuhnya, tanpa harus
khawatir negara akan mengurangi kemerdekaan itu. Dikarenakan kemerdekaan
beragama tidak boleh dikurangi dengan alasan apapun sebagaimana diatur dalam Pasal
28 I ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa
“hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.”
B. Sistem Pertahanan dan Keamanan RI
Para tokoh pendiri negara berkeyakinan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat
dipertahankan apabila dibangun pondasi atau sistem pertahanan dan keamanan negara
yang kokoh, hal itu harus diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Perubahan UUD NRI Tahun 1945 semakin memperjelas sistem
pertahanan dan keamanan negara kita. Hal tersebut diatur dalam Pasal 30 ayat (1)
sampai dengan ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan sebagai berikut.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan
hokum
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara
Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh Warga Negara Indonesia. Dengan kata
lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan
POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga sangat bertanggung jawab terhadap
pertahanan dan keamanan negara. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat
sipil menjaga keutuhan NKRI
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa
usaha pertahanan dan kemanan negara dilaksanakan dengan menggunakan sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Sistem pertahanan dan
kemanan rakyat semesta ini hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan
dan keamanan negara meliputi seluruh rakyat Indonesia, segenap sumber daya
nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu
kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, Sishankamrata
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga
negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.
Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang
paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan pada
kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha
pertahanan negara. Meskipun negara Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang
cukup tinggi, kelak model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan,
dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan
perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan sebagai
berikut.
- Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan
untuk kepentingan seluruh rakyat.
- Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
- Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan.
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang dikembangkan bangsa Indonesia
merupakan sebuah sistem yang disesuaikan dengan kondisi bangsa Indonesia. Posisi
wilayah Indonesia yang berada di posisi silang (diapit oleh dua benua dan dua samudera)
disatu sisi memberikan keuntungan, tapi di sisi yang lain memberikan ancaman
keamanan yang besar baik berupa ancaman militer dari negara lain maupun kejahatan-
kejahatan internasional. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan,
tentu saja memerlukan sistem pertahanan dan keamanan yang kokoh untuk menghindari
ancaman perpecahan. Dengan kondisi seperti itu, kesimpulannya adalah bahwa sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta merupakan sistem yang terbaik bagi bangsa
Indonesia.
Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Ikut serta dalam kegiatan bela negara diwujudkan dengan berpartisipasi dalam kegiatan
penyelenggaraan pertahanan dan kemanan negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 30
ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.” Kedua ketentuan tersebut menegaskan bahwa setiap warga negara harus
memiliki kesadaran bela negara. Apa sebenarnya kesadaran bela negara itu?
Kesadaran bela negara pada hakikatnya merupakan kesediaan berbakti pada
negara dan berkorban demi membela negara. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa. Sebagai warga negara sudah sepantasnya ikut
serta dalam bela negara sebagai bentuk kecintaan kita kepada negara dan bangsa.
Dengan hak dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia dapat berperan aktif
dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang,
tetapi bisa diwujudkan dengan cara-cara lain seperti berikut ini.
- Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).
- Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.
- Belajar dengan tekun pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PPKn.
- Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti Paskibra, PMR, dan Pramuka.
- Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
- Pengabdian sebagai anggota TNI.
- Pengabdian sesuai dengan profesi keahlian.

Anda mungkin juga menyukai