Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN PENGAJARAN PENJAS

(Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Manajemen penjas

Dosen pembimbing:

MELA SUHARIYANTI, M.Pd

Kelompok 3

Dinda Erviani

Fadhil Hasta Zaiha

Pahada Saputra

Panca Raponda

Rima Oktavia

PROGRAM STUDI:

Pendidikan Jasmani

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI

Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah,penulis ucapkan kepadaallah SWT yang telah memberikan


rahmat dan izinnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah”,
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Penjas melalui
penulisan makalah ini,penulis harapkan akan menambah wawasan pembaca.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari dorongan moril dan materil dari berbagai
pihak selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah telah
memberikan bimbingan pengetahuan dan ilmu kepenulis.semoga
bimbingan,dorongan,bantuan menjadi amal kebaikan dan mendapatkan balasan dari ALLAH
SWT.aminyarobbal`alamin
Penulisa menyadari Makalah ini masih jauh dari sempurna, karna keterbatasan
ilmu,dan pengalaman yang penulis miliki, saran dan kritikan yg bersifat perbaikan sangat
penulis harapkan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah..................................................................................

B.Rumusan masalah............................................................................................

C.Tujuan penulisan..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A pengertian manajemen pendidikan jasmani ....................................................

B.Tujuan pendidikan jasmani........................................................................

C. prinsip manajemen dalam pengajaran pendidikan jasmani..................................

D.panduan manajemen program pendidikan jasmani di sekolah........................

E.manajemen program pengajaran pendidikan jasmani.....................................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan .....................................................................................................

B.Saran................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai sebuah profesi, guru dituntut memiliki empat (4) kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional (UU No 14 tahun 2005; Permendiknas No 16
tahun 2007). Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik. Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan
kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta
didik. Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta
didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Jadi adalah suatu hal
yang ideal apabila keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja seorang guru.
Terkait dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik (kompetensi pedagogik) inilah
guru berkepentingan untuk melakukan manajemen pembelajaran. Istilah manajemen secara luas
dipahami sama dengan istilah pengelolaan, atau pengaturan. Jadi dengan melakukan manajemen
pembelajaran pada dasarnya guru melakukan proses pengelolaan atau pengaturan kegiatan
pembelajaran untuk para siswa.
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhaan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, ketrampilan
berpikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui
aktivitas jasmani dan olahraga.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai
ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai
(sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat. Dalam pelaksanaan
pembelajaran guru dapat memberikan berbagai pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik
untuk mengikuti pembelajaran
B. Rumusan Masalah

Apa itu tujuan penjas, prinsip manajemen dalam pengajaran penjas ,panduan manajemen program
penjas di sekolah, dan manajemen program pengajaran penjas.
C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui tujuan penjas, prinsip manajemen
dalam pengajaran penjas ,panduan manajemen program penjas di sekolah, dan manajemen
program pengajaran penjas.

D. Manfaat
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
- Guru Pendidikan Jasmani, agar dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan
jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) guru memiliki keterampilan mengelola pembelajaran
dengan baik, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan efektif, efisien sekaligus menyenangkan
bagi peserta didik yang mengikutinya
- Siswa, Sehingga memperoleh situasi dan pengalaman pembelajaran yang lebih konkret,
bermakna serta menyenangkan.
- Penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam penulisan karya
tulis.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Manajemen Pendidikan Jasmani

Pengertian manajemen pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Menurut


Kusumaningrum (2015:30) manajemen pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada
dasarnya merupakan seni atau proses dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian/pengawasan sumber daya pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga
yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Atau dengan kata
lain manajemen penjasorkes dapat diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

B.Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani dalam praktiknya harus dilakukan secara berkesinambungan dengan


berbagai aktivitas, dan diajarkan pada sekolah dari taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi. Maka dari itu peran dari pendidikan jasmani sangat penting bagi kehidupan manusia
itu sendiri. Tujuan dari pendidikan jasmani menurut beberapa ahli antara lain.

Tujuan pendidikan jasmani menurut (Samsudin, 2017: 3) adalah (a) Melalui internalisasi
nilai dalam pendidikan jasmani untuk meletakkan karakter yang kuat, (b) Membangun
landasan kepriadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks
kemajuan budaya, etnis dan agama, (c) Melalui tugas-tugas pembelajaran pendidikan jasmani
Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, (d) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktifitas jasmani, (e)
Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta setrategi berbagai
permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktifitas 15 ritmis, akuatik
(aktivitas air), dan pendidikan luar kelas (outdoor education).

Kemudaian menurut (Sukanta, 2004: 38) tujuan pendidikan jasmani adalah Empat ranah
dalam pendidikan jasmani yaitu jasmani, kognitif, afektif dan psikomotorik menjadi bagian
dari pendidikan jasmani. Semuanya dipandang bahwa pendidikan jasmani merupakan tujuan
sementara, dan menjadikan pendidikan jasmani menjadi tujuan akhir. Maka dari itu
pendidikan jasmani menjadi penguat dan pelengkap tujuan pendidikan.

. Menurut Kusumaningrum (2015:40) tujuan manajemen pendidikan jasmani dan olahraga,


yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang
membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial,
emosional dan moral yang dalam proses kegiatannya terdapat perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian/pengawasan secara sistematis, efesien dan efektif. Apabila hal
tersebut telah dilakukan diharapkan nantinya mampu mengembangkan potensi setiap anak
setinggi-tingginya, secara sederhana dan selaras dengan tujuan pendidikan jasmani dan
olahraga meliputi tiga ranah atau domain yakni kognitif, psikomotor, dan afektif sebagai satu
kesatuan (Husdarta, 2012:66). Sejalan dengan hal diatas tidak menutup kemungkinan jika
seorang guru penjasorkes memahami tentang manajemen ketika di sekolah maupun diluar
lingkungan sekolah bisa menjadi kepala sekolah, kepala bagian, menjadi pemimpin sebuah
club olahraga, manajer perkumpulan olahraga, ketua panitia pertandingan/kompetisi, dan lain
sebagainya. Semua itu jika ingin berhasil dalam memimpinnya dan melaksanakan tugas yang
diamanahkan harus memahami atau mengerti mengenai manajemen.Tujuan di atas juga
merupakan pedoman bagi guru pendidikan jasmani dan olahraga dalam melaksanaan
tugasnya. Tujuan tersebut harus bisa dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang
direncanakan secara matang, dengan berpedoman pada ilmu mendidik. Dengan demikian, hal
terpenting untuk disadari oleh guru pendidikan jasmani dan olahraga adalah bahwa ia harus
menganggap dirinya sendiri sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pelatih atau pengatur
kegiatan.

C.prinsip manajemen dalam pengajaran penjas

Adapun uraian prinsip-prinsip tersebut dalam pembelajaran dapat dikemukakan sebagai


berikut

1. Prinsip kesatuan arah, yakni bahwa tujuan-tujuan pembelajaran menjadi titik tumpu
tingkah laku instruksional dan tingkah laku manajerial dari pihak guru dan siswa. Ke
arah tujuan pembelajaran pada akhirnya tertuju segala daya dan usaha kelas
2. Prinsip efektivitas, yakni bahwa tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai secara
maksimal
3. Prinsip efisiensi, yakni bahwa aktivitas pembelajaran harus digunakan secara
ekonomis sehingga tidak terjadi pemborosan
4. Prinsip utilisasi, yakni segala sumber daya yang tersedia harus dimanfaatkan dengan
sebesar-besarnya
5. Prinsip hierarki, yakni dalam pembelajaran terdapat proseskomunikasi timbal balik
antarguru dengan siswa, sehingga dengan prinsip ini diharapkan pembelajaran
berjalan dengan sistematis dan terstruktur
6. Prinsip keteraturan, yakni dengan prinsip ini diharapkan siswa belajar dengan nyaman
dan kondusif
7. Prinsip jenjang komando dan kesatuan komando, yakni sebagai konskuensi dari
prinsip hierarki, sehingga segala aktivitas pembelajaran harus berjalan sesuai dengan
jalur-jalur yang telah ditentukan antara guru dengan siswa dan kesatuan arah sebagai
bentuk organisasi kelas yang kondusif., maka diperlukan kesatuan arah. Oleh
karenanya, tujuan merupakan titik tumpu arah pembelajaran
8. Prinsip partisipasi dan kerjasama, yaknidiperlukan sikap yang kooperatif dan
berperan aktif dalam pembelajaran
9. Prinsip koordinasi, yaknidalam prinsip ini akan ada usaha mensinkronkan semua
kegiatan pembelajaran dan mencegah terjadinya konflik dikalangan warga kelas
10. Prinsip rentangan kontrol, yakni prinsip dengan pengelolaan kelas. Oleh karena itu,
kegiatan pengelolaan kelas mutlak diperlukan untuk menjamin pengelolaan
pembelajaran dapat efektif
11. Prinsip delegasi wewenang, prinsip ini sebenarnya hampir sama dengan hierarki,
yakni perlunya job deskripsi yang jelas dalam pembelajaran antara guru dengan siswa
dan siswa dengan siswa
12. Prinsip moril, yakni kelas merupakan suatu tim sehingga tugas yang diemban
kelompok harus ditanggung bersama-sama. Dengan moril yang tinggi, maka tugas-
tugas akan dapat dikerjakan dengan semangat yang tinggi.
13. Prinsip subordinasi, yakni bahwa kepentingan pribadi dalam kegiatan pembelajaran
harus tunduk pada kepentingan kelompok kelas
14. Prinsip remunerasi, yakni bahwa usaha dan prestasi serta sikap dan prilaku siswa yang
sesuai kultur sekolah perlu mendapat pengakuan dan penghargaan yang pantas.
Dalam psikologi pembelajaran, prisip ini sering disebut reinforcement.

D.Panduan manajemen program pengajaran penjas


1) Perencanaan (planning)

Guru penjas dituntut untuk merencanakan Analisis materi pelajaran (AMP), program
tahunan (Prota), Program Semester (Promes),membuat pemetaan dan ikut serta menyusun
Silabus dan membuat rencana program pembelajaran (RPP). Perencanaan pembelajaran
pendidikan jasmani/OR harus dilakukan dengan baik karena merupakan langkah awal untuk
mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

2) Pengorganisasian (organizing)

Guru penjas harus benar-benar siap materi, siap mental, siap metodologi, siap media, dan
siap strategi pembelajaran.

3) Penggerakan (Actuating)

Guru penjas dalam mewujudkan perencanaan dan pengorganisasian yang telah dibuat
harus pula memiliki startegi pembelajaran antara lain dalam penggunaan metode, teknik,
media belajar, sumber belajar, pengelompokkan peserta didik dan mampu mewujudkan
interaksi edukatif dalam proses belajar mengajar.

4) Pengawasan (Controlling)

Guru penjas melakukan evaluasi diantaranya dapat mengetahui pencapaian standar


kompetensi atau pencapaian tujuan yang diharapkan, dapat pula untuk mengetahui efektifitas
pembelajaran yang dilakukan, karena seorang guru penjas tidak akan mungkin mengetahui
perkembangan siswa didiknya tanpa melakukan evaluasi
E. Manajement program pengajaran penjas

• Perumusan Tujuan

• Perencanaan Pengajaran

• Pemilihan Materi Kegiatan

• Penentuan Sarana dan Prasaran (peralatan)

• Lama Sesi Pengajaran

• Pemilihan Metode dan Strategi Pengajaran

• Pengembangan Program Pengajaran

• Sistem Evaluasi

• Dokumentasi Rekor dan Penghargaan


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen pendidikan jasmani dan olahraga pada dasarnya merupakan seni atau proses
dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian/pengawasan sumber
daya pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilili untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.

Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik (jasmani) dan olahraga untuk menghasilkan perubahan holistik
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Penjasor
memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya
menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Singkatnya pendidikan jasmani dan olahraga bertujuan untuk mengembangkan potensi


setiap anak setinggi-tingginya, secara sederhana tujuan pendidikan jasmani dan olahraga
meliputi tiga ranch atau domain yakni kogntif, psikomotor, dan afektif sebagai satu kesatuan.

Masalah yang dihadapi dalam manajemen penjas dapat dipecahkam melalui kepemimpinan
guru penjas karena sangat dibutuhkan untuk mampu membangkkitkan hubungan dari warga
masyarakat sekolah (termasuk kepala sekolah dan guru lainnya) serta warga masyarakat pada
umumnya. Kepemimpinan itu jualah yang ikut menciptakan atmosfir baru yang mengangkat
citra penjas sebagai bidang studi yang dapat diandalkan untuk mendidik.

B. Saran

Sangat diharapkan pembinaan penjas dan olahraga bisa dijalankan sesuai dengan prinsip
manajemen yang benar, sehingga yang harus diperhatikan adalah yang terlibat dalam
kepengurusan olahraga diharapkan benar-benar yang berkompeten di dalamnya sehingga apa
yang akan dicapai akan terlaksana sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/67348/3/Bab%20II.pdf

https://eprints.umm.ac.id/38022/3/BAB%20II.pdf

https://manajemenmentor.blogspot.com/2017/02/prinsip-prinsip-manajemen-
pembelajaran.html

http://sdnsilihwangi1.blogspot.com/2011/02/makalah-manajemen-pembelajaran-yang.html

Anda mungkin juga menyukai