Anda di halaman 1dari 10

RESUME PERTEMUAN 12

Nama : Irma Sufianingsih


NIM : 22031076
Materi : kriteria media pembelajaran biologi yang efektif

Media pembelajaran sangat berperan untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Peranan media
pembelajaran terutama adalah untuk membantu penyampaian materi kepada siswa. Dalam hal ini
bisa terlihat bahwa tingkat kualitas atau hasil belajar juga dipengaruhi oleh kualitas media
pembelajaran yang digunakan.

Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan pengaruh
yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan pemilihan dan perencanaan
penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat
ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan.

Arsyad (2013: 74) menjelaskan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa
media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Maka
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang
baik adalah sebagai berikut:
Sesuai Dengan Tujuan

Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika
mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar
media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran
juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu
sikap dan perbuatan.
Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi

Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus
disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan
penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga
menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu
diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.

Praktis, Luwes, dan Bertahan

Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan
lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan
media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga
terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah
satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.

Mampu dan Terampil Menggunakan

Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat
media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media
pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat
diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran
yang dipilih.

Pengelompokan Sasaran

Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang
lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan,
memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan, namun
untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan pemilihan
media pembelajaran untuk masing-masing kelompok.

Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya besar
kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok sedang,
kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan
seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-masing
siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang
tepat untuk dipilih.

Mutu Teknis

Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak
bisa asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria
sebelumnya. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar
produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru harus
mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media
pembelajaran.

Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yang memperhatikan
kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang
berkualitas dan sesuai atau tepat digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran. Media
pembelajaran yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru menyampaikan materi
kepada siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima dan memahami materi pembelajaran
dengan bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih berdasarkan kriteria diatas.
Beberapa nilai tambah lain juga bisa didapat jika tepat dalam pemilihan media pembelajaran.
Misalnya saja siswa mampu menambah atau meningkatkan keterampilan tertentu seperti
mendengarkan dan konsentrasi. Dari segi ke-ekonomis-an pemilihan media pembelajaran yang
mampu digunakan berkali-kali juga sangat dapat menekan biaya atau anggaran untuk pengadaan
dan produksi media pembelajaran.

Satu hal yang utama dan menantang dalam memutuskan rancangan mengajar adalah menentukan
medium atau media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pengajaran (Dick & Carey, 1985).
Penentuan media yang akan digunakan didasarkan pada apa yang akan diajarkan, bagaimana
diajarkan dan bagaimana akan dievaluasi dan siapa yang menjadi siswa. Oleh karena itu maka
kemampuan profesional guru harus ditingkatkan, karena pada gilirannya akan memberikan
dampak positif pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar (Satori, 1998). Dengan adanya
media pendidikan diharapkan bahwa penyajian materi belajar lebih jelas tidak bersifat verbalistis.
Adanya contoh-contoh yang menarik berupa fakta, data, gambar, grafik, foto atau video dengan
atau tanpa suara menjadikan kegiatan belajar menjadi lebih menarik. Bahan-bahan dapat disajikan
dengan suatu rangkaian peristiwa yang disederhanakan atau diperkaya sehingga kegiatan belajar
tidak merupakan uraian yang membosankan siswa.

Penggunaan media juga akan mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan kemampuan indera. Hal
ini dimungkinkan karena objek yang terlalu besar dapat lebih dibuat lebih kecil dalam bentuk foto,
gambar atau model. Sementara untuk objek yang terlalu kecil untuk diamati dapat diperbesar 81
dengan menggunakan alat bantu proyeksi. Demikian juga dengan gerak atau suatu proses yang
terlelu cepat atau terlalu lambat dapat diatasi dengan mengatur kecepatan penampilannya di kelas.
Berbagai kejadian masa lalu, peristiwa yang berbahaya atau peristiwa langka yang sudah terekam
dalam suatu film dapat ditampilkan pada saat kapan saja.

Berdasarkan batasan dan karakteristik yang dimiliki, menurut Azhar Arsyad (1997) media
memiliki pengertian fisik (hardware), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba
dengan panca indera. Selain itu juga mengandung pengertian non-fisik (software), yaitu
kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan
kepada siswa. Sementara itu menurut AECT (1977) dalam Sadiman et. al.(1996) media atau bahan
adalah perangkat lunak (software) yang berisi pesan dan informasi pendidikan yang biasanya
disajikan dengan menggunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras (hardware)
merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang dikandung media tersebut. Kegiatan belajar
biologi merupakan suatu proses yang menuntut adanya aktivitas siswa, dengan demikian
pengembangan media diarahkan pada kegiatan yang ditunjang oleh alat peraga praktek dan alat
observasi.
Dalam pengajaran biologi, ketika perangkat penunjang kegiatan tersedia masih mungkin terdapat
sejumlah kendala sehingga proses pembelajaran tidak berjalan seperti yang dilakukan oleh para
ilmuwan, diantaranya:
a. objek sebagai sumber fakta yang terbatas, terjadi karena objek tidak ada, kemelimpahannya
tidak tepat dengan waktu belajar (musim), sulit dijangkau karena jarak, posisi atau lokasi, terlalu
kecil atau terlalu besar, berbahaya bila didekati atau dilindungi. Perkembangan fisik kota sebagai
salah satu cekaman antrapogenik pada tingkat komunitas mengakibatkan terjadinya pergeseran
bahkan penghilangan habitat organisme, akibatnya pada daerah perkotaan objek biologi menjadi
jauh dari jangkauan.

b. Proses sulit diamati, terjadi karena terlalu cepat (reaksi metabolisme), terlalu lambat (adaptasi
dan pertumbuhan), atau berada dalam sistem yang sangat kecil (sel/organel), terjadi dalam sistem
mahluk hidup dan tidak konstan (mudah dipengaruhi faktor lingkungan).

c. Terbatasnya sarana laboratorium Keterbatasan sarana laboratorium ini merupakan suatu yang
umum terjadi. Keterbatasan ini bisa disebabkan karena alatnya yang tidak ada atau rusak.
Umumnya sekolah jarang menganggarkan dana untuk pemeliharaan perangkat laboratorium,
akibatnya banyak alat-alat yang rusak karena tidak terpelihara. Disisi lain kebutuhan bahan-bahan
lab sering tidak terpenuhi karena terbatasnya dana yang ada. Sampai saat ini dunia pendidikan
selalu dihadapkan dengan proporsi alat yang tidak seimbang, dan di sekolah tertentu bahkan tidak
pernah mencapai keadaan minimum.

d. Siswa terlalu banyak, proporsi siswa guru tidak seimbang Keadaan ini mengakibatkan siswa
tidak belajar secara optimal. Jumlah kelas yang terlalu banyak menyulitkan guru untuk membagi
perhatian kepada seluruh siswa secara merata. Sementara itu untuk kegiatan praktikum dalam
laboratorium yang semestinya perbandingan guru dan siswa menjadi lebih kecil tidak terjadi.
Bahkan karena banyaknya murid di sekolah mengakibatkan terjadi perubahan peruntukan
laboratorium menjadi kelas. Akibatnya terjadi kesulitan dalam mengembangkan tuntutan
kurikulum.

Pengembangan media pembelajaran biologi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


Sejalan dengan jiwa otonomi daerah yang asumsi dasarnya adalah keragaman, dalam segi
kemampuan atau muatan lokal sangat mungkin dan luas untuk mengembangkan berbagai media
pembelajaran, selaras dengan kurikulum yang berlaku. Prosedur untuk mengembangkan media
didasarkan pada langkah berikut:

Kriteria media pembelajaran biologi yang efektif adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi apakah suatu media pembelajaran di bidang biologi efektif dalam mendukung proses
pembelajaran. Kriteria ini membantu dalam pemilihan, pengembangan, dan penilaian media
pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep biologi.

Berikut adalah beberapa kriteria yang umumnya digunakan untuk menilai efektivitas media
pembelajaran biologi:

1. Relevansi: Media pembelajaran harus relevan dengan materi pelajaran biologi yang sedang
dipelajari. Konten yang disajikan harus berkaitan langsung dengan topik atau konsep
biologi yang ingin disampaikan.
2. Keterlibatan: Media pembelajaran yang efektif harus dapat melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran. Media tersebut dapat menyediakan kesempatan untuk
berpartisipasi, berinteraksi, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
3. Kejelasan: Media pembelajaran biologi harus jelas dan mudah dipahami oleh siswa.
Informasi yang disampaikan harus disajikan dengan bahasa yang sederhana dan sesuai
dengan tingkat pemahaman siswa.
4. Visualisasi: Media pembelajaran yang menggunakan elemen visual seperti gambar,
diagram, grafik, atau animasi dapat membantu siswa dalam memahami konsep biologi
dengan lebih baik. Visualisasi yang jelas dan relevan dapat mempermudah pemahaman dan
memperkuat pengajaran.
5. Keterjangkauan: Media pembelajaran harus mudah diakses dan digunakan oleh siswa.
Media tersebut dapat tersedia dalam berbagai format seperti buku, video, presentasi digital,
atau aplikasi yang dapat diakses melalui perangkat elektronik.
6. Kesesuaian dengan gaya belajar: Media pembelajaran yang efektif harus
mempertimbangkan beragam gaya belajar siswa, seperti visual, auditori, atau kinestetik.
Dengan menyajikan informasi melalui berbagai cara, media tersebut dapat lebih efektif
dalam mencapai berbagai jenis pembelajar.
7. Interaktif: Media pembelajaran yang memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung,
seperti melalui simulasi, eksperimen virtual, atau pertanyaan interaktif, dapat
meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa.
8. Evaluasi: Media pembelajaran yang efektif harus menyediakan mekanisme untuk
mengukur pemahaman siswa. Misalnya, melalui pertanyaan kuis, tugas, atau tes yang
terkait dengan materi yang dipelajari.

Perlu dicatat bahwa kriteria ini dapat bervariasi tergantung pada konteks pembelajaran, kebutuhan
siswa, dan teknologi yang tersedia. Pemilihan media pembelajaran yang tepat perlu
mempertimbangkan kriteria-kriteria ini untuk memastikan efektivitas dalam mendukung
pembelajaran biologi.

1. menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa

2. merumuskan tujuan instruksional


3. merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tecapainya tujuan

4. mengembangkan alat ukur keberhasilan

5. mengadakan tes dan revisi.

Selanjutnya dalam pengembangan alat sederhana sebagai bagian dari media pembelajaran
hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Mampu menyederhanakan proses

2. Mampu untuk memvisualkan atau mengkonkritkan hal-hal yang abstrak

3. Biaya murah dengan bahan yang berada dari lingkungan sekitar kita (azas manfaat, bagi siswa
memberi contoh untuk memanfaatkan barang bakas atau berfikir kreatif)

4. Mudah dirakit dan digunakan oleh siswa secara individual atau kelompok

5. Penggunaan material dengan biaya yang rendah


Media pembelajaran yang efektif adalah media yang mampu menyampaikan isi/pesan
pembelajaran dengan akurat. Akurasi isi/pesan pembelajaran sangat penting karena jika terdapat
kesalahan atau ketidakjelasan dalam informasi yang disampaikan, hal itu dapat mempengaruhi
pemahaman dan pembelajaran peserta.

Berikut adalah beberapa faktor penting untuk menjaga akurasi isi/pesan pembelajaran dalam
media pembelajaran yang efektif:

1. Rujukan Sumber yang Terpercaya: Pastikan materi yang disampaikan didasarkan pada
sumber yang dapat dipercaya dan terverifikasi. Menggunakan referensi dari buku teks,
jurnal ilmiah, atau sumber-sumber pendidikan yang terpercaya dapat membantu
memastikan akurasi informasi.
2. Penyusunan Konten yang Teliti: Konten yang disampaikan dalam media pembelajaran
harus melalui proses penelitian dan penyusunan yang cermat. Pastikan informasi yang
disajikan telah diverifikasi secara akurat sebelum disertakan dalam materi pembelajaran.
3. Verifikasi Fakta: Sebelum memasukkan informasi ke dalam media pembelajaran, penting
untuk memverifikasi fakta dan data yang digunakan. Pastikan bahwa fakta dan statistik
yang disajikan benar dan dapat dipercaya.
4. Menghindari Bias: Upaya harus dilakukan untuk menghindari bias dalam penyampaian
isi/pesan pembelajaran. Konten harus bersifat objektif dan netral, tidak memihak pada
satu sudut pandang tertentu. Jika ada sudut pandang yang berbeda, penting untuk
memberikan informasi yang seimbang.
5. Menghindari Kesalahan Terjemahan: Jika media pembelajaran diterjemahkan ke dalam
bahasa lain, perhatikan untuk menghindari kesalahan terjemahan yang dapat mengubah
makna asli pesan. Proses penerjemahan harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
berpengalaman.
6. Peninjauan oleh Ahli: Sebelum media pembelajaran dirilis, disarankan untuk melibatkan
ahli atau pakar di bidang yang relevan untuk meninjau isi/pesan pembelajaran.
Peninjauan oleh ahli dapat membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau
ketidakakuratan yang mungkin terlewat.
7. Umpan Balik Peserta: Selalu perhatikan umpan balik dari peserta pembelajaran. Jika ada
kesalahan atau ketidakjelasan yang diidentifikasi, perbaiki dan perbaharui materi
pembelajaran sesuai dengan masukan yang diberikan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat meningkatkan akurasi isi/pesan


pembelajaran dalam media pembelajaran yang efektif. Akurasi yang tinggi akan membantu
peserta memahami dan menginternalisasi materi dengan lebih baik, serta mendorong
pembelajaran yang lebih efektif.

Estetika dan kegrafikaan yang efektif dalam media pembelajaran dapat membantu meningkatkan
pengalaman belajar dan pemahaman siswa. Berikut adalah beberapa prinsip estetika dan
kegrafikaan yang dapat diterapkan dalam media pembelajaran:

1. Keterbacaan yang baik: Pastikan teks dalam media pembelajaran mudah dibaca dengan
ukuran dan jenis huruf yang sesuai. Pilihlah kombinasi warna yang kontras untuk teks
dan latar belakang agar mudah dibaca.
2. Tata letak yang jelas: Susun elemen-elemen dalam media pembelajaran secara terstruktur
dan teratur. Gunakan grid atau garis bantu untuk membantu menyusun konten dengan
rapi dan mudah diikuti.
3. Penggunaan gambar dan grafik yang relevan: Masukkan gambar dan grafik yang relevan
untuk membantu memperjelas konsep dan informasi yang disampaikan. Pastikan gambar
dan grafik tersebut berkualitas tinggi, mudah dibaca, dan mendukung pesan yang ingin
disampaikan.
4. Keselarasan visual: Pastikan elemen-elemen visual dalam media pembelajaran memiliki
keselarasan dan kesatuan. Gunakan gaya visual yang konsisten, seperti pemilihan warna,
jenis huruf, dan ikonografi yang serupa di seluruh media pembelajaran.
5. Interaktivitas yang menarik: Manfaatkan fitur-fitur interaktif, seperti tombol klik,
permainan, atau latihan interaktif untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Pastikan interaksi tersebut relevan dengan materi pembelajaran dan meningkatkan
pemahaman siswa.
6. Penggunaan multimedia: Gabungkan teks, gambar, audio, dan video secara seimbang
untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih beragam dan menarik.
Multimedia dapat membantu menggambarkan konsep yang kompleks dan meningkatkan
daya tarik media pembelajaran.
7. Simplicity (kesederhanaan): Hindari penggunaan terlalu banyak elemen visual yang
membingungkan atau membanjiri siswa. Pilihlah desain yang sederhana, bersih, dan
mudah dipahami agar siswa dapat fokus pada materi yang sedang dipelajari.
8. Konsistensi: Gunakan gaya desain yang konsisten di seluruh media pembelajaran untuk
menciptakan kesan profesional dan membantu siswa mengenali dan menghubungkan
konten yang berbeda.
9. Responsif terhadap perangkat: Pastikan media pembelajaran dapat diakses dengan baik di
berbagai perangkat, seperti komputer, tablet, atau smartphone. Hal ini penting agar siswa
dapat mengakses konten dengan mudah dan nyaman tanpa mengalami kesulitan teknis.

Penting juga untuk diingat bahwa estetika dan kegrafikaan hanya merupakan bagian dari desain
keseluruhan media pembelajaran yang efektif. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan
konten yang relevan, penyampaian yang jelas, dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Biaya pembuatan dalam media pembelajaran yang efektif dapat bervariasi tergantung pada
berbagai faktor, termasuk jenis media yang digunakan, tingkat kekompleksan konten, serta tim
dan peralatan yang terlibat dalam proses produksi. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk
mengoptimalkan biaya pembuatan media pembelajaran yang efektif:

1. Rencanakan dengan baik: Buat rencana yang terperinci sebelum memulai produksi.
Identifikasi tujuan pembelajaran, audiens target, dan pesan yang ingin disampaikan.
Dengan rencana yang jelas, Anda dapat menghindari revisi yang tidak perlu dan
menghemat waktu dan biaya.
2. Pilih format yang sesuai: Pertimbangkan untuk menggunakan format media yang sesuai
dengan konten yang ingin disampaikan dan anggaran yang tersedia. Misalnya, Anda
dapat menggunakan slide presentasi, video sederhana, rekaman suara, animasi bergerak,
atau platform pembelajaran online.
3. Manfaatkan teknologi yang ada: Gunakan perangkat dan perangkat lunak yang sudah ada
untuk menghemat biaya. Ada banyak alat dan aplikasi gratis atau berbiaya rendah yang
dapat membantu Anda membuat media pembelajaran yang efektif, seperti perangkat
lunak presentasi, editor video, dan platform pembelajaran online.
4. Buat konten sendiri: Jika Anda memiliki keahlian atau sumber daya internal yang cukup,
pertimbangkan untuk membuat konten sendiri. Dengan menggunakan keterampilan
internal, Anda dapat mengurangi biaya outsourcing dan memiliki kontrol penuh terhadap
isi dan kualitas media pembelajaran.
5. Kolaborasi dengan pihak lain: Bekerja sama dengan mitra atau organisasi lain yang
memiliki keahlian dalam pembuatan media pembelajaran dapat mengurangi biaya dan
memperluas sumber daya yang tersedia. Misalnya, Anda dapat mencari sponsor, mitra
industri, atau ahli bidang pendidikan untuk membantu dalam pembuatan media
pembelajaran.
6. Revisi yang efisien: Lakukan uji coba dan perbaikan pada tahap awal pembuatan media
pembelajaran. Dengan mengumpulkan umpan balik dari audiens atau ahli terkait, Anda
dapat mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah sebelum memasuki tahap
produksi yang mahal.
7. Gunakan sumber daya pembelajaran yang sudah ada: Manfaatkan sumber daya
pembelajaran yang sudah ada, seperti gambar, audio, video, atau artikel yang telah
diterbitkan. Dengan menggabungkan sumber daya ini dengan konten yang dibuat sendiri,
Anda dapat menghemat biaya dan waktu dalam proses produksi.

Ingatlah bahwa kualitas dan efektivitas media pembelajaran bukan hanya ditentukan oleh biaya
produksi, tetapi juga oleh desain yang tepat, pengalaman pengguna yang baik, dan relevansi
konten dengan tujuan pembelajaran. Penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi
audiens serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam setiap tahap pembuatan media
pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang efektif harus didasarkan pada kepraktisan agar dapat
memfasilitasi pembelajaran yang efektif. Berikut adalah beberapa prinsip kepraktisan yang dapat
diterapkan dalam penggunaan media pembelajaran:

1. Aksesibilitas: Pastikan bahwa media pembelajaran mudah diakses oleh semua peserta
didik. Ini termasuk memastikan bahwa media dapat diakses melalui perangkat yang
umum digunakan, seperti komputer, laptop, atau smartphone, serta mempertimbangkan
aksesibilitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus.
2. Kemudahan Penggunaan: Pilihlah media pembelajaran yang mudah digunakan oleh guru
dan siswa. Antarmuka yang intuitif dan navigasi yang jelas akan membantu
meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk belajar cara menggunakan media tersebut.
3. Ketersediaan dan Fleksibilitas: Media pembelajaran harus tersedia dan dapat diakses
secara fleksibel, baik dalam dan di luar kelas. Dalam era digital, media pembelajaran
online atau berbasis aplikasi memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk mengakses
materi kapan saja dan di mana saja.
4. Interaktif dan Terlibat: Pilihlah media pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Fitur-fitur interaktif seperti pertanyaan
interaktif, pemecahan masalah, atau simulasi dapat mendorong partisipasi dan
pemahaman yang lebih baik.
5. Kompatibilitas Konten: Pastikan bahwa media pembelajaran sesuai dengan materi atau
konten yang diajarkan. Pilihlah media yang mendukung tujuan pembelajaran dan
menyampaikan materi secara efektif.
6. Pengukuran dan Umpan Balik: Media pembelajaran harus menyediakan mekanisme
pengukuran dan umpan balik kepada siswa dan guru. Ini dapat berupa kuis online,
evaluasi diri, atau fitur umpan balik langsung yang membantu siswa melacak kemajuan
mereka dan guru untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran.
7. Keamanan dan Privasi: Pastikan bahwa media pembelajaran yang digunakan aman dan
menjaga privasi data siswa. Pertimbangkan kebijakan privasi dan keamanan yang
diterapkan oleh penyedia media pembelajaran.
8. Dukungan Teknis: Media pembelajaran yang efektif harus didukung oleh tim teknis yang
dapat membantu dengan masalah teknis atau pertanyaan yang mungkin muncul. Pastikan
ada sumber daya dan bantuan teknis yang tersedia bagi guru dan siswa.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepraktisan ini, penggunaan media pembelajaran dapat


menjadi efektif dan memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai