Anda di halaman 1dari 9

Nama : Liza Anggraini

Nim : 23003108

Departemen : Pendidikan Luar Biasa

Matkul : Pendidikan Agama Islam

Tugas pertemuan minggu ke 4

 Kenapa perlu sunnah/hadis sebagai sumber ajaran Islam, padahal sudah ada al-Quran

yang sempurna, bukankah maknanya alquran mesti ditopang sunnah?

Jawab

Al-Qur'an memang merupakan sumber ajaran Islam yang utama, namun sunnah juga merupakan

sumber ajaran Islam yang penting. Sunnah berfungsi sebagai penjelas atau tambahan terhadap al-

Qur'an.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa sunnah diperlukan sebagai sumber ajaran Islam:

• Menjelaskan ayat-ayat al-Qur'an yang masih bersifat umum atau ambigu. Al-Qur'an Diturunkan

dalam bahasa Arab yang kaya akan makna dan nuansa. Oleh karena itu,ada beberapa ayat al-

Qur'an yang masih bersifat umum atau ambigu. Sunnah dapat membantu menjelaskan makna dan

penerapan ayat-ayat tersebut.

• Menegaskan dan menguatkan ajaran al-Qur'an. Sunnah dapat menegaskan dan menguatkan

ajaran al-Qur'an yang sudah ada. Misalnya, al-Qur'an memerintahkan untuk shalat lima waktu.

Sunnah dapat menjelaskan tata cara shalat dan waktuwaktunya.


• Menambahkan ajaran baru yang tidak terdapat dalam al-Qur'an. Al-Qur'an diturunkan selama

23 tahun. Selama masa itu, Rasulullah SAW juga memberikan ajaran-ajaran baru yang tidak

terdapat dalam al-Qur'an. Ajaran-ajaran tersebut kemudian dibukukan dalam kitab hadis.

Dengan demikian, maknanya adalah al-Qur'an dan sunnah saling melengkapi dan menguatkan.

Al-Qur'an merupakan sumber ajaran Islam yang utama, namun sunnah juga merupakan sumber

ajaran Islam yang penting untuk memahami dan menerapkan ajaran al-Qur'an secara lebih

komprehensif.

• QS. Ali Imran: 32

• Al_Quran dibukukan masa khalifah Usman bin Affan, sedangkan Hadis dibukukan setelah 200

• tahun Rasul wafat, dampaknya bahwa al quran bernilai valid (mutawatir) sedangkan hadis

berbeda-beda (relatif). Kenapa terjadi perbedaan waktu tersebut?

• Jawab : Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan waktu pembukuan AlQur'an dan

hadis.

Faktor Al-Qur'an

• Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun, sehingga pada awalnya belum

ada kebutuhan untuk membukukannya.

• Al-Qur'an dihafal oleh banyak orang, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hilangnya Al-Qur'an.
• Rasulullah SAW memerintahkan untuk menjaga kemurnian Al-Qur'an, sehingga para sahabat

selalu menjaganya dengan cara menghafal dan mengajarkannya kepada orang lain.

Faktor Hadis

• Hadis adalah perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah SAW yang disampaikan oleh para

sahabatnya.

• Hadis tidak diturunkan secara langsung dari Allah SWT, sehingga ada kemungkinan untuk terjadi

kesalahan dalam periwayatannya.

• Pada masa awal Islam, hadis belum dibukukan, sehingga para sahabat dan tabiin lebih

mengutamakan menghafalnya.

Dampak dari perbedaan waktu tersebut

• Al-Qur'an memiliki nilai valid yang tinggi, karena diturunkan langsung dari Allah SWT dan dibukukan

pada masa awal Islam.

• Hadis memiliki nilai valid yang berbeda-beda, tergantung pada kualitas sanad (jalur periwayatan) dan

matan (isi hadis). Pembukuan hadis dilakukan pada masa Umayyah, yaitu sekitar 200 tahun setelah

Rasulullah SAW wafat. Pembukuan hadis ini dilakukan karena beberapa faktor, antara lain:

• Perkembangan Islam yang semakin pesat, sehingga dibutuhkan sebuah standar untuk melestarikan

hadis.

• Kekhawatiran akan terjadinya pemalsuan hadis, karena hadis semakin banyak diriwayatkan oleh orang-

orang. Pada masa pembukuan hadis, para ulama hadis melakukan penelitian dan seleksi terhadap hadis-

hadis yang ada. Hadis-hadis yang memenuhi syarat diterima sebagai hadis shahih, sedangkan hadis yang

tidak memenuhi syarat ditolak.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan waktu


pembukuan Al-Qur'an dan hadis disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari AlQur'an maupun hadis itu

sendiri. Perbedaan waktu ini juga berdampak pada nilai validitas Al-Qur'an dan hadis.

3. Kenapa terdapat hadis maudhu' (palsu), apa yang mendasarinya? apa tanda-tandanya? Beri satu contoh

hadis palsu

Asal-Usul Hadis Maudhu

Ahmad Amin berpendapat bahwa hadis maudhu sudah ada sejak Nabi Muhammad SAW masih hidup.

Ia meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW menyatakan dengan tegas apabila ada yang membuat

berita palsu menggunakan namanya, maka ia akan menjadi penghuni neraka.

Namun, pendapat ini tidak memiliki landasan bukti yang konkret. Sementara itu, mayoritas ulama

percaya bahwa hadis maudhu mulai muncul setelah tahun 40 H, tepatnya setelah terjadinya perselisihan

antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah ibn Abi Sufyan.

Setelah permasalahan tersebut, berbagai aliran keagamaan dan politik mulai banyak berkembang. Hal ini

mempengaruhi banyaknya hadis tentang keutamaan khalifah dan pengukuhan atas kelompok politik dan

aliran keagamaan tertentu.

Faktor Munculnya Hadis Maudhu

A. . Motif Politik

Setelah wafatnya Khalifah Utsman bin Affan, terjadi perpecahan umat Islam yang menyebabkan lahirnya

kelompok pendukung pihak politik tertentu.

Contoh hadis yang dipalsukan dengan alasan motif politik yaitu:

“Ali adalah sebaik-baik manusia, maka siapa yang meragukannya adalah kafir.”

B. Usaha dari Musuh Islam (Zindiq)


Salah satu musuh Islam adalah kaum Zindiq yang membenci agama Islam, termasuk dalam urusan

pemerintahan.

Contoh hadis yang dipalsukan oleh kaum Zindiq yaitu:

“Saya adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku kecuali apabila dikehendaki oleh Allah.”

C. Perbedaan Ras, Fanatisme Suku, Negara, dan Imam

Berbagai golongan mulai berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka lebih kuat dan memiliki pemimpin

yang lebih baik dari golongan lain dengan memalsukan hadis. Selain itu, adanya perpindahan pusat

pemerintahan Islam juga mendorong kaum fanatik untuk melebih-lebihkan tempat atau imam mereka.

Berikut ini contoh penggalan hadis yang mengandung faktor tersebut:

“Empat kota yang termasuk kota di surga adalah Mekah, Madinah, Baitul Maqdis, dan Damaskus.”

D. Senang pada Kebaikan Tanpa Pengetahuan Agama yang Cukup Pada faktor ini, terdapat golongan ahli

zuhud dan ahli kebaikan yang memalsukan hadis dengan cara melebih-lebihkan kebaikan. Mereka juga

menegaskan ancaman apabila tidak melakukan amalan tertentu. Hal ini dilakukan dengan dalih kebaikan

bersama dan kebaikan dirinya sendiri. Mereka percaya akan mendapatkan pahala setelah mengingatkan

kebaikan dan memperingati sesama untuk menjauhi maksiat

Dampak Hadis Maudhu

Munculnya hadis maudhu di tengah masyarakat tentu berdampak terhadap kehidupan umat muslim, di

antaranya:

 Menimbulkan dan memperparah perpecahan pada kaum muslim, yang disebabkan oleh aksi

saling serang dan saling merendahkan demi mempertahankan kelompoknya

 Mencemarkan pribadi Rasulullah SAW, karena hadis maudhu tidak masuk akal
 Mengaburkan pemahaman terhadap Islam dan mengakibatkan citra Islam yang buruk serta tidak

dapat dipercaya

 Melemahkan jiwa dan semangat keislaman yang dapat melemahkan kekuatan umat Islam

Mengamalkan hadis maudhu hukumnya mutlak haram karena keabsahannya tidak terjamin. Selain itu,

meriwayatkan hadis ini hukumnya juga haram, kecuali hanya dimaksudkan untuk memberikan contoh

dan menjelaskan kepalsuannya.

Nabi bersabda, “Siapa yang menceriterakan suatu hadis (tentang aku) dan di tahu bahwa itu dusta, maka

dia termasuk golongan pendusta.” (HR Ahmad :18211)

4. Terdapat kelompok ingkar sunnah di dalam Islam, apa ajaran dari aliran ini? apa argumentasi mereka

terhadap sunnah? bagaimana tanggapan anda?

Aliran ingkar sunnah adalah aliran yang menolak hadis Rasulullah SAW sebagai sumber hukum Islam

yang kedua setelah Al-Qur'an. Aliran ini muncul pada abad ke-2 Hijriah, dan memiliki beberapa ajaran

pokok, yaitu:

 Menolak hadis Rasulullah SAW secara keseluruhan. Aliran ini beranggapan bahwa hadis adalah

buatan manusia, dan tidak dapat dijadikan sebagai sumber hukum Islam.

 Hanya menerima hadis yang terdapat dalam Al-Qur'an. Aliran ini beranggapan bahwa hadis yang

tidak terdapat dalam Al-Qur'an adalah palsu dan tidak dapat dijadikan sebagai sumber hukum

Islam.

 Hanya menerima hadis mutawatir. Aliran ini beranggapan bahwa hadis ahad tidak dapat dijadikan

sebagai sumber hukum Islam karena tidak dapat dipastikan keabsahannya.

Argumentasi aliran ingkar sunnah terhadap sunnah antara lain:


 Al-Qur'an sudah cukup sebagai sumber hukum Islam. Aliran ini beranggapanbahwa Al-Qur'an

sudah memuat semua hukum yang diperlukan dalam Islam, sehingga tidak perlu lagi merujuk

kepada hadis.

 Hadis banyak yang palsu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Aliran ini beranggapan bahwa

hadis banyak yang dipalsukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga tidak

dapat dijadikan sebagai sumber hukum Islam.

 Hadis bertentangan dengan Al-Qur'an. Aliran ini beranggapan bahwa ada beberapa hadis yang

bertentangan dengan Al-Qur'an, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sumber hukum Islam.

Tanggapan saya terhadap aliran ingkar sunnah adalah bahwa aliran ini adalah aliran yangsesat dan

menyesatkan. Aliran ini tidak memiliki dasar yang kuat untuk menolak hadis sebagai sumber hukum

Islam. Al-Qur'an sendiri memerintahkan umat Islam untuk mengikuti vsunnah Rasulullah SAW.

Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 21 berbunyi:

"Dan apa yang telah Allah wahyukan kepada Rasul-Nya, maka hendaklah kamu mengikutinya dan

tinggalkan (apa yang telah mereka sembah) selain Allah, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." Ayat ini jelas memerintahkan umat Islam untuk

mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Selain itu, hadis juga memiliki banyak dalil yang menunjukkan

bahwa hadis adalah sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur'an”.

Berikut adalah beberapa dalil yang menunjukkan bahwa hadis adalah sumber hukum Islam:

 Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah RA, bahwa

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian dua hal, yang jika

kalian berpegang teguh kepadanya, maka kalian tidak akan tersesat selamanya. Kedua hal itu

adalah Al-Qur'an dan Sunnahku."


 Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW

bersabda: “Barang siapa yang mengikuti sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa

yang mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga."

 Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW

bersabda: "Sesungguhnya aku akan meninggalkan kalian di atas dua perkara yang ringan dan

berat. Pertama, Al-Qur'an adalah tali Allah yang kokoh, dan yang kedua adalah sunnahku. Maka

berpegang teguhlah kalian kepada keduanya, dan janganlah kalian bercerai-berai."

Dari dalil-dalil tersebut, jelaslah bahwa hadis adalah sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur'an.

Oleh karena itu, umat Islam wajib mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

5. Rujukan hadis yang berstatus valid atau tidak dapat ditelaah kepada 9 kitab hadis mu'tamad (kitab hadis

yang dapat diadikan dasar). anda jelaskan nama kita tersebut beserta pengarangnya.

Berikut adalah 9 kitab hadis mu'tamad beserta pengarangnya:

• Sahih al-Bukhari oleh Imam al-Bukhari (810-870 M)

• Sahih Muslim oleh Imam Muslim (815-875 M)

• Sunan Abi Dawud oleh Imam Abu Dawud (817-889 M)

• Sunan at-Tirmidzi oleh Imam at-Tirmidzi (822-892 M)

• Sunan an-Nasa'i oleh Imam an-Nasa'i (829-915 M)

• Sunan Ibn Majah oleh Imam Ibn Majah (824-887 M)

• Sunan ad-Darimi oleh Imam ad-Darimi (777-869 M)

• al-Muwatta' oleh Imam Malik (715-795 M)

• Musnad Ahmad ibn Hambal oleh Imam Ahmad ibn Hambal (780-855 M)

Untuk mengetahui status validitas atau tidaknya sebuah hadis, kita dapat merujuk kepada 9 kitab

hadis mu'tamad di atas. Jika sebuah hadis terdapat di dalam salah satu atau lebih dari 9 kitab hadis

mu'tamad tersebut, maka hadis tersebut dapat dianggap valid. Namun, jika sebuah hadis tidak terdapat di
dalam salah satu atau lebih dari 9 kitab hadis mu'tamad tersebut, maka hadis tersebut tidak dapat

dipastikan validitasnya.

Selain itu, kita juga dapat merujuk kepada kitab-kitab syarah hadis untuk mengetahui status

validitas sebuah hadis. Kitab-kitab syarah hadis adalah kitab-kitab yang menjelaskan hadishadis secara

rinci, termasuk membahas tentang status validitasnya.

Anda mungkin juga menyukai