Anda di halaman 1dari 19

Search

Upload Login Signup


minggu 10 R rivayanto Follow

manajemen
fungsional
Jul. 3, 2018 • 1 like • 2.311 views

Education

kewirausahaan 1 Iklan
Beli vivo V29 5G Sekarang

vivo Indonesia

Recommended
Buy Now
minggu 10 manajemen fungsional
Penerapan
19 of 20 Download Now manajemen
fungsional organisasi
bisnis dalam
syafii_ahmad

perencanaan,
4.4K views • 5 slides
pengorgan...
Perkembangan ilmu
administrasi
Musbahaeri Saleh
30.7K views • 29 slides

11 fungsi penggerakan
(actuating)
muhamadnursalim123
16.9K views • 18 slides

Makalah manajemen
perencanaan
perencanaan
la zeki
38.1K views • 20 slides

Makalah perencanaan
strategis [lengkap]
Fajar Jabrik
63.7K views • 11 slides

Manajer dan
Manajemen
Lee Gorgeouz
4.1K views • 21 slides

Prinsip paradigma
administrasi publik
ario_pradana
6.5K views • 2 slides

30 Definisi Manajemen
Menurut Para Ahli
Christian Lokas
395.6K views • 4 slides
 19 of 20  

More Related Content

What's hot (20)

Makalah dasar dasar … 1.05 pendelegasian w… Manajemen


Operator W… • 3.8K views Mikhail Ra… • 19.3K views Muhamad … • 1.9K views

Similar to minggu 10 manajemen fungsional (20)

Usaha, Juliana, Hapzi… 9. kewirausahaan, juli… 5. peneetapan tujuan


Juliana Juliana • 17 views Juliana Juli… • 131 views Yosie Andre … • 10K views
Slideshows for you (20)

Contoh tabel data int… Proposal PKM-Kewira… Contoh nominal,ordi…


Sylvester… • 119.9K views Sarjana… • 325.1K views firman af… • 260.1K views

More from rivayanto (11)

minggu 13 manajeme… minggu 12 manajeme… minggu 11 manajeme…


rivayanto • 510 views rivayanto • 181 views rivayanto • 412 views
Recently uploaded (20)

Sejarah PGHB, PGI hi… Evaluasi Growing Tog… TKK-Pramuka (1).pdf


shifanaardian… • 7 views SABDA • 20 views NasRulloh7 • 12 views

Related Books

Free with a 30 day trial from Scribd

View All
minggu 10 manajemen fungsional
EbookPERKULIAHAN Manajemen
1. MODUL Ebook
Fungsional Ebook Ebook
Feedback
2. Penerapan That fungsional
manajemen ILMU Analisis
dalam organisasi bisnis dalam swot pengorganisasian,
perencanaan, Kecerdasan
Works:dan
pengarahan How to
pengendalian PERUBAHAN
Fakultas Program Studi Tatap Mukadalam
Kode MK4Disusun Oleh Julius Nursyamsi,
Emosi (Edisi
SE.
MM 10 MK 90029
Sloan
Build andAbstract Kompetensi
R. Weitzel Manajemen
Stefano
DALAM 4 fungsional adalah
Calicchio sebuah
Stefano
langkah: bentuk supaya kontribusi
Calicchio Sunway
Bahasadalam
University…
suatu departemen dapat
4 / 5 bertahan pada tingkatan yang
4 / 5 sesuai dengan kebutuhan 4perusahaan
/5 Mahasiswa 5
Deliver Your LANGKAH: Bagaimana
mengetahui dan menerapkan konsep manaajemen fungsional meliputi perencanaan, pengorganisasian,
Melayu):
Message, FirstpengendalianStrategi
pengimplementasian, dan Manajemen menggunakan
dan pengawasan Harvard
Fungsional 10.1. Pengertian Manajemen
Edition
Fungsional 201(Bahasa
8 2 Kewirausahaan 1teknik matriks
Pusat Bahan Ajar dan eLearning SWOT Business
dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Pengertian dari fungsi adalah suatu
Indonesian) klasifikasi yang menunjuk pada
operasional untuksekelompok
membuat akktivitas serupa dalam suatu
Review's 10
organisasi seperti pemasaran. Pengertian fungsional adalah sesuatu hal yang di rancang untuk mampu melakukan
untuk perbedaan Must Reads, #2
satu atau lebih kegiatan yang practical, lebih mengutamakan fungsi dan kebergunaan daripada hal-hal yang
memahami
bersifat dekorasi atraktif. Manajemen dalam karirkontribusi
fungsional adalah untuk mempertahankan dan departemen pada
bagaimana
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan bisnismenjadi tidak berharga jika manajemen
organisasi. Sumber daya manusia
sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi. 10.2. Aktivitas
menghasilkan
Manajemen Fungsional Manajemen fungsional dilihat dari pendekatan manajemen klasik terdiri dari dan
perubahan
merupakan fungsi – fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian dan
signifikan
pengendalian dan pengawasan, secara garis besar sudah di bahas di bab 9. 10.2.1. Perencanaan Perencanaan
secara garis besar diartikan sebagaidalam hidup
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Definisi perencanaan adalah Pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Dalam manajemen perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah menejer agar tercapainya sebuah
tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-
fungsi lain— pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan Perencanaan yang baik
mempertimbangkan : 1. Kondisi mendatang 2. Kegiatan yang akan dilaksanakan 3. Periode sekarang rencana
dibuat 201 8 3 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
4. Kebutuhan perencanaan berada pada semua tingkatan organisasi. Manajemen puncak mengarah pada
perncanaan jangka panjang dan strategi-strategi organisasi, dan manajemen bawah mengarah pada perencanaan
jangka pendek dan pada kelompok kerja/unit Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir dan akan
dikembangkan perencanaan kembali, jadi perencanaan bersifat “ fleksibilitas, aktif, dinamis, berkesinambungan
dan kreatif “ di sesuaikan dengan tujuan organisasi dan perkembangan bisnis. Aspek penting dalam perencanaan :
1. Pembuatan keputusan 2. Proses pengembangan dan 3. Penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan
masalah 10.2.1.1. Tujuan Perencanaan Tujuan dari perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter
adalah 1. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana,
karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin
akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. 2. Mengurangi
ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan
perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya. 3.
Meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan
mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan
menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. 4. Menetapkan tujuan dan standar
yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa
adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. 10.2.1.2. Elemen Perencanaan, Elemen
perencanaan terdiri dari dua, yaitu sasaran dan rencana itu sendiri. a. Sasaran 201 8 4 Kewirausahaan 1 Pusat
Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
5. Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut
tujuan, sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu
pekerjaan. Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 1. Sasaran yang dinyatakan (stated goals). Stated
goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di
piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh
manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk
memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. 2. Sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh
perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya. Ada dua
pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. 1. Pendekatan tradisional. Pada
pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran- sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh
bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya kemudian menurunkannya lagi
kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan.
Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. sehingga bawahan kesulitan
menerjemahkan sasaran yang sudah ditetapkan dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran . 2.
Pendekatan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak
ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat
sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas
mereka akan meningkat. Tapi terdapat beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan
pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila
diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja
memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. b. Rencana 201 8
5 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
6. Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya
mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan
cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. 1. Berdasarkan cakupan, rencana dapat
dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. • Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku
diseluruh lapisan organisasi • Rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota
organisasi. 2. Berdasarkan jangka waktu, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana
jangka pendek. • Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga
tahun, • Rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. • Sementara rencana
yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame. 3. Menurut kekhususan, rencana
dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. • Rencana direksional adalah rencana yang hanya
memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat
ambiguitasnya tinggi. • Rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. 4. Rencana berdasarkan frekuensi penggunan, yaitu single use atau standing. •
Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. • Standing plans adalah rencana
yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan,
kebijakan, dan lain-lain. 10.2.1.3. Jenis Rencana Organisasi menggunakan dua rencana utama yaitu : (1) Rencana
strategic, (2) Rencana operasional. Rencana operasional tumbuh dari rencana strategic dan pernyataan misi,
terdapat empat pokok perbedaan antara rencana strategic dan operasional : 1. Horison waktu 201 8 6
Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
7. 2. Ruang lingkup 3. Kerumitan dan dampak 4. Ketidaktergantungan Hierarki Rencana Gambar 10.1. Hierarki
Rencana 10.2.1.4. Tahap Dasar Perencanaan Tahap Dasar Perencanaan terdiri dari empat tahap, yaitu : Tahap 1 :
Menetapkan keadaan saat ini Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini Tahap 3 : Mengidentifikasi segala
kemudahan dan hambatan Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan Empat Tahap Dasar Perencanaan Gambar 10.2. Tahap dasar perencanaan 201 8 7 Kewirausahaan 1 Pusat
Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
8. 10.2.1.5. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Manajemen Perencanaan adalah fungsi yang paling dan
meresap ke seluruh fungsi - fungsi Manajemen ; Saling berhubung, Saling tergantung dan berinteraksi. Bagaimana
perencanaan dihubungkan dengan fungsi manajemen Gambar 10.3. Hubungan perencanaan dengan Manejemen
Contoh hubungan : Proses pengaturan kerja bersama sumber daya organisasi Penyusunan personalia
Penerapan dan menentukan kombinasi dari factor, kekuatan, sumber daya dan hubungan mengarahkan dan
memotivasi karyawan Pengawasan sebagai kreteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana Menurut
Donald C. Mosley dan Paul H. Pietri : The Art Of Working With And Through People, 1975. Perencanaan dan
pengawasan saling berhubungan erat ; Dalam Manajemen disebut “ Kembar Siam “ Tujuan setiap rencana adalah
membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Para manajer harus dapat menentukan hubungan-hubungan organisasi, kualifikasi personalia, bagaimana
bawahan diarahkan dan cara pengawasan yang diterapkan. 201 8 8 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan
eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
9. 10.2.2. Pengorganisasian Definisi organisasi dalam arti umum merupakan sekumpulan atau sekelompok
orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas
dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan- dorongan, dan pengaturan guna
memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Definisi pengorganisasian adalah langkah
untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas- tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam
rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi. Organisasi sebagai “ proses pengorganisasian”, yaitu proses
penyusunan struktur formal, mengelompokan, mengatur dan menbagi tugas-tugas pekerjaan diantara para
anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan sumber daya dan
lingkungan organisasi Istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk hal-hal : 1. Cara Manajemen merancang
struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya organisasi. 2. Bagaimana organisasi
mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi dan penugasan seorang manajer. 3. Hubungan-hubungan antara
fungsi, jabatan, tuagas dan para karyawan. 4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemennya dan delegasi wewenang untuk mengerjakan tugas tersebut. 10.2.2.1. Proses
Pengorganisasian Menurut Ernest Dale “ Organization “ tiga langkah pengorganisasian : 1. Perincian seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi 2. Pembagian beban pekerjaan total secara
logika dapat dilaksanakan oleh satu orang. 3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk
mengkoordinakan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Aspek-aspek
organisasi dan proses pengorganisasian : 1. Pembagian kerja 201 8 9 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan
eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
10. 2. Departementalisasi 3. Bagan organisasi formal 4. Rantai perintah dan kesatuan perintah 5. Tingkat hirarki
manajemen 6. Saluran komunikasi 7. Penggunaan komite 8. Rentang Manajemen dan kelompok informal yang tak
dapat dihindarkan 10.2.2.2. Tujuan Pengorganisasian Tujuan pengorganisasian adalah tugas - tugas yang
diberikan kepada anggota organisasi dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan diharapkan dengan
tugas setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus dalam menangani tugas –
tugas yang dibebankan. Tujuannya adalah : 1. Membantu koordinasi 2. Memperlancar pengawasan 3. Maksinalisasi
manfaat 4. Penghematan biaya 5. Meningkatkan kerukunan 10.2.2.3. Struktur Organisasi Struktur organisasi
menggambarkan “ Mekanisme-mekanisme formal organisasi dikelola”, Kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi, bagian, posisi, dan orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas,
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi adalah susunan
komponen-komponen (unit kerja) dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahan dalam
menjalin kegiatan oprasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-fungsi
atau kegiatan. Pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikordinasikan (integrasi) secara formal 10.2.2.4. Perancangan
Struktur Organisasi Faktor-faktor penentu perancangan struktur organisasi : 1. Strategi organisasi 2. Teknologi
yang digunakan 201 8 10 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
11. 3. Anggota dan orang-orang yang terlibat 4. Ukuran organisasi Unsur-unsur struktur organisasi 1. Spesialisasi
kerja 2. Standarisasi 3. Koordinasi 4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan 5. Besaran/ukuran
satuan kerja 10.2.2.5. Bagan Organisasi Bagan organisasi membentuk struktur organisasi, bagan organisasi adalah
bagan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan berbagai posisi pada suatu organisasi dalam pengertian
wewenang dan tanggung jawabnya, pada dasarnya terdapat tiga pola organisasi, yaitu organisasi lini, organisasi
fungsional, dan organisasi lini dan sta! Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama struktur organisasi :
1. Pembagian kerja 2. Manajer dan bawahan (rantai perintah) 3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan 4.
Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan 5. Tingkatan manajemen Keuntungan bagan organisasi 1.
Memberikan gambaran bagaimana organisasi disusun 2. Manajer, bawahan dan tanggung jawab digambarkan
dengan jelas 3. Untuk menangani masalah khusus 4. Menunjukan posisi seseorang dapat ditemukan. 5. Dapat
menunjukan potensi kelemahan organisasi Kelemahan bagan organisasi 1. Masih banyak hal yang tidak jelas dan
tidak ditunjukan. 2. Tidak menunjukan berapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab. 3. Tidak menunjukan
hubungan informal dan saluran komunikasi 10.2.2.6. Bentuk bagan organisasi 201 8 11 Kewirausahaan 1 Pusat
Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
12. Menurut Henry G. Hodges, Management principles, prantice and problem, terdapat empat bentuk, yaitu : 1.
Bentuk pyramid 2. Bentuk vertical 3. Bentuk horizoltal 4. Bentuk lingkaran Bagan organisasi bentuk piramida
Gambar 10.4 Bagan organisasi piramida Bagan organisasi bentuk vertical Gambar 10.5 Bagan organisasi vertikal
Bagan organisasi bentuk horizontal Gambar 10.6 Bagan organisasi horizontal 201 8 12 Kewirausahaan 1 Pusat
Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
13. Bagan organisasi bentuk melingkar Gambar 10.7 Bagan organisasi melingkar 10.2.3. Pelaksanaan –
Pengarahan Aktivitas fungsi manajemen selanjutnya adalah actuating atau pelaksanaan atau pengarahan,
merupakan aktivitas terpenting dalam konsep manajemen dan mengarah kepada hubungan manusia di dalam
organisasi. Pengarahan di definisiakan sebagai proses menuntun kegiatan – kegiatan para anggota organisasi ke
arah yang tepat. Arah yang dapat menghantarkan pada tercapainya tujuan dari system manajemen. Menurut ,
George R. Terry, mengemukakan bahwa actuating adalah usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok
sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut
Maka pelaksanaan (actuating) merupakan suatu upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan,
dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya 10.2.3.1. Komponen Proses Pengarahan 201 8
13 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
14. Pada pengarahan terdapat konsep mempengaruhi orang lain, atau disebut dengan istilah influencing ,
kemampuan ini akan menentukan keberhasilan seorang manajer. Dalam proses pengarahan perlu melibatkan
empat komponen, yaitu : 1. Memimpin 2. Memotivasi 3. Mempertimbangkan kelompok – kelompok 4.
Berkomunikasi Gambar 10.8 Komponen dalam proses pengarahan 10.2.3.2. Prinsip Pengarahan Pengarahan
merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia
mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan. Dalam manajemen,
pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia, menyangkut berbagai tingkah
laku dari manusia-manusia itu sendiri. Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada
beberapa prinsip, yaitu: a. Prinsip mengarah pada tujuan Bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan
semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Dalam melaksanakan fungsi pengarahan
perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari faktor-faktor lain seperti perencanaan, struktur organisasi, tenaga
kerja yang cukup, 201 8 14 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
15. pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan. b.
Prinsip keharmonisan dengan tujuan Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang
kemungkinan tidak sama dengan tujuan perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu.
Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang
kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka
menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi. c. Prinsip kesatuan komando Prinsip
kesatuan komando untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Jika para bawahan hanya
memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja,
maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka
untuk memperoleh hasil maksimal. 10.2.3.3. Elemen Pengarahan Elemen – elemen pengarahan yang dapat
digunakan dalam manajemen untuk mengarahkan karyawan agar sesuai dengan tujuan perusahaan dan
pencapaian tujuan perusahaan efektif dan efisien. Elemen – elemen pengarahan sebagai berikut : 1. Coordinating
Menurut George R. Terry , merupakan fungsi yang harus di lakukan oleh seorang manajer dapat melakukan
komunikasi dari berbagai kepentingan dan perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. 2.
Motivating George R. Terry memberikan pandangan bahwa motivasi merupakan salah satu elemen penting dalam
manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang baik dan gaji yang cukup maka kinerja para karyawan
dalam perusahaan akan optimal dan efektif. 3. Communication Menurut George R. Terry, komunikasi antara para
pimpinan dan karyawan sangat di perlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi
yang baik maka akan menimbulakan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan menumbuhkan sikap
teamwork yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan. 201 8 15 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan
eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
16. 4. Commanding Pemberian perintah harus di perhitungkan dan di pertimbangkan agar memberikan efek
atau pengaruh positif di dalam perusahaan. Menurut Prajudi Atmosudirdjo, Dengan pengarahan yang baik dari
para atasan dengan visi dan misi yang jelas dari suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif
untuk perusahaan, teamwork yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. Decision maker dan
teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan perusahaan seefektif dan
seefisien mungkin. Menurut George R. Terry, bahwa fungsi actuating – pengarahan tercakup dalam lima sub fungsi
manajemen yaitu : Communicating, Leading, Directing, motivating dan Facilitating. 10.2.3.4. Tahapan Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang penting dan langsung berhubungan dengan karyawan di dalam
organisasi, Dalam pengarahan seorang atasa dapat memberikan pengarahan dalam tiga tahap, yaitu : 1.
Memberikan motivasi, inspirasi, semangat atau dorongan kepada setiap karyawan untuk bekerja sesuai harapan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Muninjaya, hal ini disebut dengan motivasi, motivasi merupakan
proses seorang manajer merangsang bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisasi
sebagai alat untuk memuaskan keinginan pribadi . 2. Menurut Nuraida , memberikan kesempatan pengembangan
diri melalui pemberian Pendidikan dan pelatihan. 3. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikanpetunjuk
yang benar, jelas dan tegas. Menurut Muninjaya bahwa saran atau instruksi kepada sta dalam pelaksanaan tugas
har diberikan dengan jelas agar setiap tugas dapat dilaksanakan dengan baik terarah kepada tujuan yang sudah
ditetapkan. 4. Menurut Herujito, bahwa berkomunikasi secara efektif. 10.2.4. Pengendalian Pengendalian
merupakan fungsi manajemen yang menentukan proses manajemen dan keterampilan yang harus di miliki oleh
seorang manajer. 201 8 16 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
17. Pengendalian merupakan proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti. Yang
menjadi ukuran pengendalian adalah standar. Standar merupakan pedoman atau tolak ukur atau perbandingan
yang ditetapkan untuk dasar pengukuran atau suatu pernyataan mengenai hasil yang diharapkan. Fungsi dari
fungsi pengendalian adalah : 1. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan
pengendalian secara rutin, ketegasan dan pengawasan dan dengan pemberian sanksi terhadap terjadinya
penyimpangan. 2. Memperbaikan setiap penyimpangan yang terjadi, dengan pengendalian dapat diusahakan cara
– cara perbaikan, terutama terdapa penyimpangan yang sudah terjadi. 3. Dibuat organisasi dinamis, dengan
pengendalian diharapkan dapat mencegah dan mengurangi tingkat penyimpangan yang terjadi dan dapat
mencegah terjadi penyimpangan. 4. Mempertebal rasa tanggung jawab, harapannaya adalah setiap karyawan
memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan, dengan adanya system pengendalian. 10.2.4.1. Jenis
Pengendalian Pengendalian dalam manajemen mengikuti pola pada proses system, yaitu input, proses dan
output. Jenis pengendalian yang memfokuskan pada proses system, adalah : A. Metode pengendalian umpan
maju Metode ini disebut dengan istilah pengedalian untuk mengantisipasi masalah sebelum terjadi. Metode ini
dengan membuat berbagai standar kualitas dan kuantitas terdapat berbagai input – masukan. Manajer harus
sudah membuat standar mutu untuk menghindari penyimpangan. B. Metode pengendalian berjalan atau
bersamaan Dikenal dengan istilah mengelola masalah pada saat terjadi, metode ini memerlukan standr perilaku,
kegiatan dan pelaksanaan atau prosedur dari setiap aktivitas. Dibutuhkan hasil observasi dari first line manager.
Tindakan korektif – perbaikan ditujukan kepada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi
perusahaan. C. Metode pengendalian umpan balik 201 8 17 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
dosen http://www.mercubuana.ac.id
18. Metode ini disebut juga mengelola masalah setelah terjadi, dengan menentukan standar kualitas dan
kuantitas terhadap setiap output – keluaran. Tindakan korektif di lakukan setelah output dikembalikan oleh
konsumen. 10.2.4.2. Proses Pengendalian Proses pengendalian merupakan pengukuran kemajuan kegiatan
berdasarkan perencanaan yang telah di tetapkan dalam rangka tujuan organisasi dan dievaluasi dan mencari
alternatif pemecahan untuk menyelesaikan masalah. Proses pengendalian terdiri dari empat langkah yaitu : A.
Penentapan standar kinerja, target sebagai dasar untuk evaluasi B. Pengukuran prestasi atau kinerja nyata C.
Membandingak kinerja nyata dengan standar kinerja yang ditetapkan. D. Mengevaluasi hasil dan melakukan
tindakan koreksi jika standar tidak tercapai. 10.2.4.3. Sistem Pengendalian Yang Efektif Sistem pengendalian yang
dapat dikatakan diandalkan dan efektif mempunyai karakteristik tertentu yang sifatnya relatif. Dan memilik ciri-ciri
seperti berikut ini. a. Akurat. Informasi tentang hasil prestasi kerja harus akurat. Mengevaluasi ketepatan informasi
yang diterima merupakam salah satu tugas pengendalian paling penting yang dihadapi manajer. b. Tepat waktu.
Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambilan tindakan yang tepat terhadap suatu masalah agar
menghasilkan perbaikan. c. Objektif dan komprehensif. Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus
dapat dipahami dan dianggap objektif. Sistem informasi yang sulit dipahami akan mengakibatkan kesalahan yang
sebenarnya tidak perlu terjadi. d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis. Pengendalian harus dipusatkan
pada area di mana kemungkinan terjadinya penyimpangan relatif banyak, juga pada area di mana tindakan
koreksi dilaksanakan dalam waktu serta tempat yang tepat hingga efektif. e. Ekonomis. 201 8 18 Kewirausahaan 1
Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
19. Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama dengan keuntungan yang diperoleh
dalam sistem itu. Caranya ialah bahwa pengeluaran hendaknya minimal dengan hasil yang hendaknya optimal. f.
Realistis dari organisasi. Sistem pengendalian harus dapat di gabungkan dengan realitas organisasi. g. Fleksibel.
Secara umum semua organisasi berada pada lingkungan yang tidak stabil sehingga perubahan-perubahan yang
terjadi perlu diantisipasi. Bentuk antisipasi ini perlu didampingi dengan pengawasan agar jalannya organisasi
tetap sesuai dengan harapan. h. Perspektif dan operasional. Sistem pengawasan yang efektif harus dapat
mengidentifikasikan tindakan korektif apakah yang perlu diambil. Informasi harus sampai dalam bentuk yang
umum di tangan orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang diperlukan itu. i. Diterima
oleh anggota organisasi. Bahwa sistem pengendalian dapat menghasilkan perstasi kerja yang tinggi di kalangan
para anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi, tanggung jawab, dan
kesempatan untuk mencapai kemajuan. 201 8 19 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen
http://www.mercubuana.ac.id
20. Da!ar Pustaka 1. Da!, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta 2. Dimas, 2010,
Dasar – dasar Manajemen Actuating,STPB, Bandung 3. F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate
the Development of New Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185. 4. Gri!in,
Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th edition, Pearson Education Inc., New Jersey. 5. Gri!in (2005),
Fundamental of Management, 4th Ed., Houghton Mi!lin Company 6. Madura, Je!, 2007, Introduction to Business,
4th edition, South-Western College Publishing, USA. 7. Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) : The Art Of
Working With And Through People. 8. Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta. 9. N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996. 10.
Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle River, New Jersey. 201 8 20
Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id

About Support Terms Privacy Copyright


English 

Cookie Preferences Do not sell or share my personal information

© 2023 SlideShare from Scribd  

Anda mungkin juga menyukai